lembar pengesahan uap.rtf

Embed Size (px)

Citation preview

Latar belakang

Latar BelakangMemasuki milenium ke tiga, dimana negara dan bangsa indonesia sedang mengalami krisis, pengendalian diri sungguh sangat diperlukan. Kalau kita tidak dapat mengendalikan diri kita, maka kita akan menjadi korban miras. Minuman keras sudah lama dikenal di indonesia. Dibeberapa wilayah indonesia berbagai jenis minuman keras tradisional, dibuat dari berbagai macam bahan yang tersedia seperti saguer, tuak, dan arak.

Remaja sebagai salah satu unsur potensial dari generasi muda adalah penerus nilai-nilai perjuangan bangsa dan sumber daya nasional yang sangat menentukan hari depan bangsa serta pembangunan nasional. Bahwasanya dikalangan remaja terdapat perilaku yang menyimpang dan kadang menjurus kearah tindakan kriminal, yang meresahkan masyarakat, ada sementara pihak mengatakan bahwa hal tersebut sebagai hal yang wajar dalam proses pertumbuhan dan dinamika sosial di kalangan generasi muda, tetapi dilain pihak menganggap bahwa hal tersebut sebagai gejala yang memprihatinkan serta perlu diwaspadai agar tidak terlalu jauh menyimpang dari harapan masyarakat terhadap generasi muda khususnya remaja (Mandagi,j.dkk,1996:303).Meskipun di indonesia data-data dampak miras belum diperoleh, namun perkiraan dari national institute of health research and development (WHO/searo, 1998) menyatakan bahwa angka kesakitan dan kematian terutama pada kecelakaan lalu lintas, tindak kekerasan, kerusuhan, dan kriminalitas ternyata dipicu oleh miras (hawari d,2001:650).Menurut califano joseph, (2001) yang memimpin survey selama 3 tahun di washington mengungkapkan faktor yang memicu kecanduan minuman-minuman yang beralkohol oleh para remaja. Dalam penelitiannya yang dilakukan terhadap remaja usia 8-22 tahun menemukan sekitar 45% remaja perempuan mengkonsumsi alkohol. Sementara remaja pria, angkanya mencapai 49%. Mereka mencoba mengkonsumsinya dalam rangka pencarian jati diri, meningkatkan status sosial mereka.Ternyata racun yang terdapat di dalam miras tersebut, selain mampu merusak jantung, juga menembus hingga ke sistem saraf dan lever. Biasanya pesta minuman keras itu dilakukan secara berkelompok 3-5 orang. Kadang-kadang hingga 10 orang atau lebih serta di lakukan di sudut-sudut atau mulut lorong dan di tempat-tempat tertentu yang mudah dilihat orang (Samsudin, j, 2001).Menurut data yang diambil dari lokasi SMA Negeri 1 Telaga, didapat jumlah siswa secara keseluruhan 756 orang, untuk kelas XI jumlah siswa 240 orang dan jumlah laki-laki 87 orang dan perempuan 153 orang. Yang terbagi dalam 6 kelas. Penulis lebih berfokus pada kelas 2 karena pada umur 16-18 tahun tersebut, masuk pada masa transisi dan sedang mencari identitas diri atau berada dalam masa pertentangan. Dan juga di lihat dari waktu pada saat akan melakukan penelitian.Miras dan kenakalan remaja merupakan bahaya nasional maka jelas masalah tersebut perlu diwaspadai para remaja untuk menentang penggunaan miras. Para remaja sering mengatakan bahwa mengkonsumsi miras merupakan hal yang biasa dilakukan oleh mereka. Namun tanpa disadari bahwa kenakalan, kebringasan, bermabuk-mabukan, dan teler merupakan perilaku yang tidak terkendali karena dapat membahayakan bagi diri sendiri dan merugikan orang lain, serta melampaui batas toleransi yang tidak dapat diterima dalam hidup bermasyarakat.Saat Survey awal pada tanggal 13 mei 2009 ditemukan bahwa dari 6 siswa terlihat gejala bahwa mengkonsumsi miras merupakan hal yang biasa dan trend bagi mereka. Mereka mengatakan bahwa mengkonsumsi miras lebih banyak disebabkan oleh stress. Berdasarkan juga hasil wawancara dengan salah satu guru SMA Negeri 1 Telaga, yang membenarkan bahwa masih ada siswa-siswanya yang sering mengkonsumsi miras dan miras tersebut lebih banyak dikonsumsi oleh siswa laki-laki.ini diperkuat oleh salah seorang guru Badan Konseling SMA Negeri 1 Telaga. Beliau mengatakan bahwa ada beberapa siswanya yang mengkonsumsi miras pada waktu jam sekolah berlangsung. Mereka dan berkumpul dan mengadakan sendiri pesta miras serta lebih banyak dilakukan di luar sekolah atau di tempat-tempat umum seperti pasar central kota. Perkembangan siswa yang mengkonsumsi miras tersebut dilihat dari tahun ke tahun tidak menentu dan pada tahun terakhir ini jumlah siswa yang mengkonsumsi miras lebih sedikit hal ini dikarenakan pihak sekolah sering melakukan razia di luar sekolah atau pun tempat-tempat umum yang menjadi pusat pesta miras.Berdasarkan permasalahan tersebut penulis tertarik mengambil judul yaitu Pengetahuan Remaja Terhadap Mengkonsumsi Miras Pada Siswa Kelas XI SMA Negeri 1 Telaga.Rumusan MasalahRumusan masalah dalam penelitian ini adalah Seberapa baik pengetahuan remaja terhadap bahaya mengkonsumsi miras pada siswa kelas XI SMA Negeri 1 Telaga?

Tujuan PenelitianTujuan Umum

Untuk memperoleh gambaran tentang pengetahuan remaja terhadap bahaya mengkonsumsi miras pada siswa SMA Negeri 1 Telaga.Tujuan Khusus

Untuk mengidentifikasi pengetahuan remaja terhadap bahaya mengkonsumsi miras untuk kesehatan fisik.Untuk mengidentifikasi pengetahuan remaja terhadap bahaya mengkomsumsi miras untuk kesehatan jiwa.Untuk mengidentifikasi pengetahuan remaja terhadap bahaya mengkonsumsi miras untuk fungsi sosial atau pekerjaan.Untuk mengidentifikasi pengetahuan remaja terhadap bahaya mengkonsumsi miras untuk ketertiban dan keamanan masyarakat.

Manfaat PenelitianSebagai bahan masukan atau informasi bagi institusi SMA Negeri 1 Telaga untuk lebih memperhatikan tentang kondisi atau keadaan siswanya dalam mengenal tentang bahaya mengkonsumsi miras.Untuk bahan masukan bagi remaja khusus siswa kelas XI SMA Negeri 1 Telaga dalam bahaya mengkonsumsi miras.Untuk mengembangkan wawasan dan keterampilan yang berguna bagi penulis dalam pelaksanaan tugas dan kegiatan di masa datang serta memperoleh pengalaman dalam pembuatan KTI.Untuk tambahan ilmu dan sebagai sumber bacaan untuk penelitian selanjutnya.

Keaslian penelitianSepengetahuan peneliti belum ada yang melakukan penelitian yang sama dengan penelitian ini , namun pernah di teliti adalah :

Riskawati Mohammad, (2006) tentang Pengetahuan remaja tentang pengaruh mengkonsumsi miras terhadap kesehatan pada sisa kelas X SMA Negeri 2 Gorontalo. Dengan parameter pengetahuan remaja tentang pengaruh mengkonsumsi miras terhadap kesehatan hepar, kelenjar, saluran cerna,otot dan tulang serta susunan saraf pusat, alat ukur yang digunakan adalah angket.Nurhayati Kasiha, (2007) tentang Pengetahuan remaja tentang dampak mengkonsumsi miras di desa titidu Kecamatan Kwandang Kabupaten Gorontalo Utara. Dengan parameter pengetahuan remaja tentang dampak mengkonsumsi miras terhadap perubahan perilaku, gejala fisiologik dan gejala psikologik, alat ukur yang digunakan angket.

Tinjauan PustakaTinjauan Umum tentang Pengetahuan

Pengetahuan adalah merupakan hasil dari tahu dan ini terjadi setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia yaitu indra penglihatan, indra pendengaran, indra penciuman, dan indra peraba. Sebagian besar pengetahuan di peroleh melalui mata dan telinga (Notoatmodjo S,2002 : 121).Dalam penjabarannya pengetahuan yang di cakup dalam ramah koknitil mempunyai enam tingkah laku (Notoatmodjo S,2003:127-130):Tahu (know), Tahu diartikan sebagai mengingat suatu materi yang telah di pelajari sebelumnya. Termasuk ke dalam pengetahuan tingkat ini adalah mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau rangsangan yang telah diterima.Memahami(comprehension), Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara benar tentang obyek yang diketahui dan dapat menginterprestasikan materi tersebut secara benar.Aplikasi(application), adalah kemampuan untuk menggerakkan materi yang telah dipelajari pada situasi atau kondisi (real).Analisis(analysis), adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu obyek ke dalam komponen-komponen tetapi masih dalam struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitannya satu sama lain.Sintesis (syntesis), adalah suatu kemampuan untuk meletakkan atau menghubungkan bagian-bagian di dalam suatu bentuk keseluruhan yang baru.Evaluasi(evaluation), pengetahuan dapat diperoleh dari, antara lain (Soekanto S,2004:5-12):

Penemuan secara kebetulan,artinya adalah penemuan yang sifatnya tanpa di rencanakan dan di perhitungkan terlebih dahulu.Hal untung-untungan,artinya melalui percobaan percobaan dan kesalahan-kesalahan.Kewibawaan,yaitu berdasarkan penghormatan terhadap pendapat dan penemuan yang dihasilkan oleh seseorang atau lembaga tertentu yang mempunyai kewibawaan atau wewenang.Usaha-usaha yang bersifat spekulatif,walaupun agak teratur.Artinya dari sekian banyak kemungkinan,dipilihkan salah satu kemungkinan walaupun kemungkinan tersebut tidaklah didasarkan pada keyakinan apakah pilihan tersebut merupakan cara yang tepat.Pengalaman,artinya berdasarkan pikiran kritis.Penelitian ilmiah,yaitu suatu metode yang bertujuan untuk mempelajari satu atau beberapa gejala dengan jalan analisis.

Tinjauan umum tentang RemajaPengertian Remaja

Remaja adalah anak-anak yang berusia 12-18 tahun,di mana anak tersebut duduk di sekolah tingkat SLTP dan SMA, dimana dalam bentuk usia ini anak-anak mengalami masa puber (Mandagi J.dkk,1996:305).Dalam masa transisi tersebut tidak sedikit remaja yang mengalami kegoncangan batin yang menggelisahkan dirinya, baik karena faktor endogen(internal), pengaruh yang berasal dari individu itu sendiri, maupun karena faktor eksogen(eksternal), yaitu pengaruh lingkungan. Masing-masing faktor itu saling mempengaruhi dan ikut menentukan ciri individual seseorang sebagai seorang pribadi (Mulyono Y.B,1998:9-16).Semua pihak menyadari bahwa generasi muda,khususnya remaja tumbuh dan berkembang pada 3 (tiga) dimensi sosial yaitu lingkungan remaja ,lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.Keterpaduan kesinambungan sistem pembinaan di antara ketiga tersebut,terhadap remaja akan mewarnai penampilan ,sikap dan perilaku mereka terhadap lingkungan terhadap masa depan dan terhadap dirinya sendiri.Perubahan-perubahan dari pada norma-norma pada lingkungan tertentu yang mempengaruhi perkembangan/pertumbuhan anak/remaja dan sekaligus membentuk sikap dan perilaku, adalah:

lingkungan keluarga,dimana orang tua memegang tanggung jawab utama dalam pembinaan remaja, karena waktunya lebih banyak berada bersama keluarga di rumah:perpecahan keluarga (broken home).Kurangnya perhatian dan waktu yang di berikan untuk anak,baik dalam rangka pendidikan maupun memelihara kemesraan dalam keluarga.Rapuhnya norma-norma keluarga termasuk pengenalan nilai-nilai sopan santun dan agama.Ekonomi keluarga yang tidak mampu menopang kebutuhan hidup,termasuk kebutuhan untuk melanjutkan sekolah atau mencari lapangan kerja.Lingkungan sekolah dimana peranan guru sebagai panutan, pemegang posisi kunci dalam proses pengajaran dan pengasuhan di sekolah.

Sarana/prasarana fasilitas dalam mendukung proses belajar mengajar di sekolah belum sesuai dengan yang diharapkan, seperti jumlah siswa dalam satu kelas yang tidak sesuai dengan ketentuan kelas ideal, alat peralatan yang mendukung sangat terbatas, lapangan dan gedung yang digunakan untuk kegiatan-kegiatan pembinaan dan pengembangan bakat/hobi, sangat terbatas.Lokasi sekolah yang tidak mendukung proses belajar mengajar, seperti berbatasan dengan pabrik industri, berdekatan atau bersebelahan dengan pusat-pusat keramaian masyarakat (pusat perbelanjaan, permainan ketangkasan, panti pijat, diskotik, bingo, karaoke, bioskop, serta terminal stasiun).Belum sepenuhnya peraturan-peraturan sekolah dapat ditegakkan seperti larangan anak mengunjungi atau mendatangi tempat-tempat yang tidak diperbolehkan bagi anak/pelajar baik di luar/pada jam-jam sekolah, kecenderungan adanya pameran kekayaan diantara siswa.Lunturnya wibawa guru sebagai panutan.

Lingkungan masyarakat yang mempengaruhi terhadap timbulnya kenakalan remaja antara lain :

Terbatasnya daya tampung sekolah dibandingkan anak yang membentuknya sehingga mengakibatkan persaingan yang ketat dalam melanjutkan sekolah dan banyak yang menimbulakan anak yang drop outTerdapatnya penilaian masyarakat terhadap sekolah-sekolah favorit dan non favorit.Terbatasnya sarana dan prasarana untuk menyalurkan bakat/hobbi di luar sekolah.Terbatasnya fungsi dan peranan kontrol sosial dalam masyarakat, dalam mencegah terjadinya kenakalan remaja (Mandagi J, dkk, 1996: 303-312).

Tinjauan Umum tentang Minuman Keras

Pengertian Minuman Keras

Alkohol atau minuman keras jenis minuman yang mengandung etil alkohol, disesuaikan dengan kadar etil alkoholnya (Karsono I, 2004:12)Alkohol/miras adalah suatu cairan yang dapat diminum dan berkadar alkohol antara 0,5% sampai 75,5% yang di peroleh dengan cara atau proses atau hasil dari fermentasi (peragian) gula yang di cairkan sehingga dapat di sebut dengan istilah cairan yang mengandung gula (Sihite R.2000:48).Minuman keras adalah minuman yang mengandung alkohol yang bila di konsumsi secara berlebihan dan terus-menerus dapat merugikan dan membahayakan bagi jasmani ,rohani maupun bagi kepentingan perilaku dan cara berfikir-kejiwaan,sehingga akibat lebih lanjut akan mempengaruhi kehidupan keluarga dan hubungan dengan masyarakat sekitarnya (Mandagi J.dkk,1996:25).Dalam hal ini peneliti menyimpulkan bahwa miras adalah minuman yang mempunyai kadar alkohol 0,5%-75,5% yang di proses melalui hasil fermentasi dan bila di konsumsi secara berlebihan atau secara terus-menerus akan mempengaruhi diri sendiri,kehidupan keluaega dan hubungan dengan masyarakat sekitarnya.

Komposisi atau kadar alkohol/miras

Ada dua macam ukuran atau kadar alkohol dilihat dari ukuran negara Amerika, yaitu (Sihite R,2000:48) :U.S. kadar=0,5% alkohol U.S. kadar=75,5% alkohol Menurut Sihite R, (2000:33),jenis-jenis alkohol,yaitu:

Beer adalah minuman beralkohol hasil fermentasi malt,cereal,dan di beri aroma yang di sebut HOPS. Kadar alkoholnya adalah 2%-14%. Menurut sejarah beer merupakan jenis minuman tertua sebagai minuman persahabatan pada zaman Mesir kuno (2500 B.C).

Shake adalah minuman beralkohol dengan bahan dasar beras dengan proses fermentasi berganda. Kadar alkoholnya sekitar 12%-14%.

Wine adalah minuman beralkohol hasil dari fermentasi sari buah anggur yang masak dan di buat sesuai dengan tradisi dan tata cara lokal di mana wine tersebut di hasilkan. Minuman ini tergolong jenis minuman yang harganya karena diimport dari luar negeri (Perancis,Australia,Jerman,Italia,dan lain-lain). Kadar alkoholnya dari 10%-22%.

Brandy adalah minuman yang dibuat dari buah-buahan yang kebanyakan terbuat dari sari buah anggur (grape) pear dan kemudian di destilasi untuk jadi minuman. Kadar alkohol dan brandy yaitu 40%-45%.

Spirits atau liquor adalah minuman beralkohol yang diperoleh dengan diproses fermentasi kemudian penyulingan (destilasi), yang terdiri dari jenis whisky, vodka, gin ,rum, tequila ,absinthe, akvavit, dan bitter. Kadar alkoholnya yaitu dari 40%-60%.

Liquor/cordialis adalah minuman beralkohol yang rasanya manis, yang dibuat dengan cara penggabungan spirit, gula dan flavoring. Kadar alkoholnya adalah 70%.Farmakologi

Menurut Mandagi J.dkk,(1996:8) alkohol larut dalam air, sebagai molekul-molekul yang kecil sehingga dalam waktu yang relatif singkat dapat dengan cepat diserap melalui pencernaan, kemudian disebarkan keseluruh jaringan dan cairan tubuh. Pada jaringan otak kadar alkohol lebih banyak dari pada dalam darah dan urine, yaitu 1,2-1,3 kali kadar alkohol dalam darah. Dalam waktu 30 menit pertama penyerapan mencapai 59% dalam 90 menit pertama.Penyerapam alkohol melalui lambung dan selaput lendir rongga mulut sedikit, yang terbanyak adalah melalui usus halus, yaitu 80%. Kecepatan dan banyaknya penyerapan alkohol dalam tubuh tergantung dari:Kadar alkohol yang diminum. Makin tinggi kadar alkohol yang diminum makin cepat dan banyak alkohol yang dapat diserap oleh tubuh.Jumlah alkohol yang diminum, makin banyak alkohol yang diminum banyak kadar alkohol yang ditemukan dalam tubuh.Keadaan mukosa lambung dan usus, bila dalam keadaan kosong makin cepat pula penyerapan oleh tubuh.Kebiasaan minum, bila seseorang terbiasa meminum alkohol maka makin cepat pula penyerapan oleh tubuh.Gangguan mental organik yang timbul pada pemakai alkohol/miras

Menurut Hawari D,(2001:66-67) mereka yang mengkonsumsi alkohol akan mengalami Gangguan Mental Organik (GMO) yang selanjutnya akan mengganggu sistem atau fungsi neuro transmitter pada susunan saraf pusat (otak) mengakibatkan terganggunya fungsi berfikir, berperasaan, dan berperilaku yang bersangkutan yaitu:Perubahan perilaku misalnya perkelahian dan tidak kekerasan lainnya, ketidakmampuan menilai realitas, gangguan dalam fungsi sosial, dan pekerjaannya.Gejala fisiologik: bicara cadel, gangguan koordinasi, cara jalan yang tidak mantap, mata jereng (nistagmus), dan muka merah.Gejala Psikologik: perubahan alam perasaan, mudah marah dan tersinggung, banyak bicara (melantur) hendaya atau gangguan perhatian/konsentrasi. Hendaya ini besar pengaruhnya bagi terjadinya kecelekaan lalu lintas.Gejala putus alkohol (bila konsumsi dihentikan): gemetaran (tremor), kasar pada tangan, lidah dan kelopak mata. Mual dan muntah, kelemahan, jantung berdebar-debar, tekanan darah meninggi dan keringat berlebihan, kecemasan (gelisah,tidak tenang, rasa ketakutan), perubahan alam perasaan (pemurung dan mudah tersinggung,depresi berat,pikiran kematian dan keinginan bunuh diri), tekanan darah menurun karena perubahan posisi tubuh (hipotensi ortotastik), halusinasi pendengaran.

Gejala Penyalahgunaan miras

Alkohol berkhasiat menekan aktifitas susunan saraf pusat. Dalam jumlah sedikit akan mempengaruhi pusat pengendalian diri dari otak dan berkhasiat seolah-olah sebagai perangsang susunan saraf pusat, yang akibatnya menyebabkan rasa malu akan berkurang sehinggu peminum akan berani berbicara dan lebih leluasa berkomunikasi dengan orang lain.Mengkonsumsi miras dalam jumlah yang banyak akan mengakibatkan daya ingat dan kemampuan menilai sesuatu terganggu untuk sementara waktu dan terlihat gejala cara cadel, banyak bicara,kondisi motorik terganggu, bola mata bergerak-gerak kesamping,mudah marah dan tersinggung.Kasus keracunan alkohol di bagi dalam 5 tingkat:

Tingkat sub klinik, bila kadar alkohol dalam darah 0-100 mg/100 ml darah atau dalam urine 0-150 mg/100 ml urine. Dalam keadaan ini orang masih kelihatan normal hanya sedikit kelihatan dalam tes kepekaan psikologi.Tingkat stimulasi,bila kadar alkohol dalam alkohol 40-200 mg/100 ml urine. Pada tingkat ini emosi tidak stabil, daya tahan menurun, tidak ada koordinasi otot dan respon terhadap orang lain sangat lambat.Tingkat kebingungan (confusion), bila kadar alkohol dalam darah 180-310 mg/100 ml darah atau dalam urine. Gejala yang terlihat adalah adanya gangguan sensasional, terjadi disorientasi, jalan sempoyongan dan bicara tidak terkontrol.

Akibat penyalahgunaan minuman yang mengandung alkohol

Menurut Mandagi J.dkk, (1996:260-264), terdapat 6 macam akibat penyalahgunaan minuman yang mengandung alkohol yaitu:Gangguan kesehatan fisik

Minuman keras dalam waktu yang lama dapat menimbulkan kerusakan hati, jantung,pankreas, lambung dan otot. Pada pemakaian kronis, dapat terjadi pengerasan hati (cirrhosisishepatitis), peradangan pada pankreas (pancrealitis), peradangan lambung(gastritis), dan tukak lambung(ulcus ventrikuli).Gangguan kesehatan jiwa

Minuman secara kronis dalam jumlah yang berlebihan dapat menimbulkan kerusakan permanen pada jaringan otak sehingga menimbulkan gangguan daya ingatan, kemampuan daya penilaian, kemampuan belajar dan gangguan jiwa tertentu.Gangguan fungsi sosial/pekerjaan

Akibat minuman keras, alam perasaan seseorang menjadi berubah, orang mudah tersinggung dan perhatian terhadap lingkungan mudah terganggu. Hilangnya daya ingatan dan terganggunya kemampuan untuk melihat sesuai judgment mengakibatkan yang bersangkutan terpaksa di keluarkan dari pekerjaan.Gangguan terhadap ketertiban dan keamanan masyarakat

Menurut penelitian di Amerika Serikat terhadap narapidana, 80% daripadanya melakukan kejahatan dibawah pengaruh minuman keras. Ini disebabkan karena pengaruh alkohol pada diri seseorang sehingga yang bersangkutan menjadi agresif. Pengaruh minuman keras terhadap keselamatan lalu lintas: dalam keadaan mabuk, seseorang pengendara kenderaan bermotor dapat membahayakan dirinya dan orang lain (Mandagi, J, dkk, 1996:260-264).Menurut Irawan K, (2002) upaya pencegahan penyalagunaan miras:

Mengorganisir kelembagaan masalah penanggulangan remaja yang terdiri dari para ahli dan pemuka-pemuka agama.Memperbanyak upaya pendidikan dan latihan penanggulangan masalah kenakalan remaja untuk tokoh pemuda dan pemuka agama.Bergabung dengan kelompok lain dalam upaya mengkampanyekan program upaya penanggulangan masalah kenakalan remaja.Menyediakan kolom informasi penanggulangan masalah kenakalan remaja dalam buletin pemuda dan kalau perlu membentuk suatu pusat informasi.

Metode penelitianJenis penelitan

Dalam penelitian ini penulis menggunakan rancangan penelitian deskriptif yaitu menggambarkan pengetahuan remaja terhadap bahaya mengkonsumsi miras.

Kerangka kerja

Pengetahuan Remaja Tentang Bahaya Mengkonsumsi Miras untuk :Bahaya kesehatan fisik.Bahaya kesehatan jiwa.Bahaya fungsi sosial atau pekerjaan.Bahaya ketertiban dan keamanan masyarakat.

BaikKurang

Variabel penelitian

Variabel yang digunakan oleh penulis adalah variabel mandiri yaitu pengetahuan remAja terhadap bahaya mengkonsumsi miras.Definisi operasional

VariabelDefinisiOpersionalParameterAlatUkurSkalaSkorMandiri

Pengetahuan remajaPengetahuan remaja tentang bahaya mengkonsumsi miras adalah pengetahuan yang dimiliki oleh setiap remaja dalam mengetahui bahaya mengkonsumsi miras oleh dirinya sendiri dan orang lain.Pengetahuan remaja terhadap bahaya mengkonsumsi miras :Bahaya untuk kesehatan fisikBahaya untuk kesehatan jiwaBahaya untuk fungsi sosial atau pekerjaanBahaya untuk ketertiban dan keamanan masyarakat.

AngketOrdinalPengetahuan remaja baik , jika responden mendapat skor 75%

Pengetahuan remja kurang , jika responden mendapat skor 75%.

Populasi Sampel dan Tekhnik Sampling

Populasi

Populasi penelitian ini adalah seluruh siswa kelas XI yang berjumlah 240 siswa terbagi dalam 6 kelas pada tahun 2009.Sampel

Sampel dalam penelitian ini sebanyak 150 siswa dengan menggunakan rumus sebagai berikut (Notoatmodjo S,2002:92): Nn = 1 + N (d2)Keterangan : n = Jumlah sampel N = Jumlah populasi d = deviasi (0,05)Penyelesaian : 240n = 1 + 240 (0.05 2)240n = 1.6n = 150

Teknik sampling

Dalm penelitian ini menggunakan metode porposive systematik random sampling, dimana kelas 2 yang berjumlah 6 kelas. Kemudian jumlah siswa tersebut diundi sesuai jumlah sampel yang didapat berdasarkan rumus S.Notoatmodjo yaitu sebanyak 150 siswa.

Instrumen Penelitian

Untuk pengumpulan data, peneliti menggunakan angket yang dibuat sendiri oleh peneliti yang mengacu pada tinjauan pustaka atau teori tentang bahaya mengkonsumsi miras yang terdiri dari 16 item.Pengumpulan Data

Data primer

Data yang langsung didapat dari responden melalui angket.Data Sekunder

Data sekunder didapat dari SMA Negeri 1 Telaga dan berbagai literatur yang digunakan.Pengolahan dan Analisa Data

Data yang diperoleh dalam penelitian di sajikan dalam bentuk tabel, kemudian di analisa secara deskriptif. Untuk setiap jawaban benar di beri nilai 1, dan untuk jawaban salah di beri nilai 0. Kemudian jawaban tersebut dijumlahkan dan diklasifikasikan menurut kategori responden jika skor yang didapat 75% dikategorikan baik dan jika skor yang didapat 75% dikategorikan kurang. Setelah itu ditabulasi dan disajikan dalam bentuk tabel sesuai dengan variabel yang hendak diukur dengan cara persentase dengan menggunakan rumus : fP = x 100% n Keterangan :P = Persentasif = Jumlah soal yang benarn = Jumlah soal keseluruhan (Machfoedz I,2004 : 15).Kemudian data tersebut di klasifikasikan berdasarkan kriteria sebagai berikut :Pengetahuan remaja tentang bahaya mengkonsumsi miras di katakan baik jika responden memperoleh skor 75%.Pengetahuan remaja tentang bahaya mengkonsumsi miras di katakan kurang jika responden memperoleh skor 75%.

Etika Penelitian

Informed Consent (lembar persetujuan)Lembaran persetujuan yang diberikan kepada responden yang akan diteliti dandi sertai judul penelitian dan manfaat penelitian, bila subjek menolak maka peneliti tidak memaksa dan tetap menghormati hak-hak subjek.Anonimity (tanpa nama)

Untuk menjaga kerahasiaan identitas subjek, peneliti tidak akan mencantumkan nama subjek pada lembar pengumpulan data (angket) yang diisi pleh subjek pada lembar tersebut juga di beri nomorkode tertentu.Conidentiality (kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi yang akan diberikan oleh subjek dijamim oleh peneliti.

Jadwal KegiatanKegiatan

Waktu Dalam Bulan

MeiJuniJuliAgustusSeptember

12341234123412341234Bimbingan

XXXXX

Pembuatan Proposal

XXXX

Seminar

XXPerbaikan

XXPenelitian/LapanganPengolahan DataPenyajian dan Analisa DataSeminar Hasil

PerbaikanPembuatan Laporan KTISeminar KTIPerbaikan

Rencana Biaya PenelitianPengumpulan DataRp. 300.000,-Analisa DataRp. 250.000,-Penyusunan LaporanRp. 850.000,-SeminarRp. 800.000,-Lain-LainRp. 200.000,-

JumlahRp. 2.400.000,-

DAFTAR PUSTAKA

Califano, joseph, A. 2001. Tingkat Kecanduan Narkoba Perempuan Lebih Tinggi, http://www.sinarharapan.id.co, diakses tanggal 5 Mei 2009.

Hawari, D. 2001. Gerakan Nasional Anti MO-Limo (madat, minum, main, maling dan madon). PT. Dana Bakti Primayasa. Jogjakarta.

Irawan, K. 2002. Upaya Perangi Narkoba. Web Master @Tracerra.com, diakses tanggal 22 April 2009.

Karsono, E. 2004. Mengenal Kecanduan Narkoba dan Minauman Keras. Yiarama Widya. Bandung.

Machfoedz, I. 2004. Statistik Deskriptif dengan Contoh-Contoh Kesehatan Masyarakat. Sitramaya. Jogjakarta.

Mandagi, J, Wresniwiro, M, dan Sumarna, H. A.1996. Wahai Kaum Muda Jangan Berpacu dengan Extaci Penanggulangan Bahaya Narkotika dan Psikotropika. Pramuka Saka Bayangkar. Jakarta.

Muliyono, Y.B. 1998. Pendekatan Ananlisis Kenakalan Remaja dan Penanggulangannya. Kanisius. Jogjakarta.

Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.----------------, 2003. Pendidikan dan Perilaku Kesehatan. Rineka Cipta. Jakarta.

Samsudin, J. 2001. Manado Bekas Kerusuhan, Tetapi Banjir Alkohaol. [email protected], diakses tanggal 22 April 2009.

Sihite, R. 2000. BAR (Minuman Alkohol). SIC. Surabaya.

Soekanto, S. 2004. Sosiologi. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Mohammad, Riskawati.2006. Pengethuan remaja tentang pengaruh mengkonsumsi miras terhadap kesehatan pada sisa kelas X SMA Negeri 2 Gorontalo. Tidak dipublikasikan.

PENGETAHUAN REMAJA TERHADAP BAHAYA MENGKONSUMSI MIRAS PADA KELAS XI SMA NEGERI 1 TELAGA KECAMATAN TELAGA KABUPATEN GORONTALO

Proposal Penelitian Untuk Karya Tulis Ilmiah

Jurusan Keperawatan Gorontalo

Diajukan oleh:

FITRIYANTI R. ALINIM : PO7120206409

Kepada

POLITEKNIK KESEHATAN DEPKES GORONTALO DEPARTEMEN KESEHATAN RI

Juni 2009

PENGESAHAN

Hasil Penelitian Untuk Karya Tulis Ilmiah

PENGETAHUAN KELUARGA TENTANG PENCEGAHAN PENYAKITDEMAM BERDARAH DENGUE ( DBD ) DI DESABILUNGALA KECAMATAN BONEPANTAIKABUPATEN BONE BOLANGO

Diajukan OlehSRI MEYLANI KIAYINIM. PO7120206438

telah disetujui oleh:

Penguji 1

Drs. Sarifuddin, M.Kes Tanggal2009NIP . 1962 1229 1990 03 1 002

Penguji II

Hj. Suwarly Mobiliu, S.Kp, M.Kep Tanggal...2009NIP. 1961 0531 1583 11 2 001

Penguji III

Ratnawati, S.Pd, S.Kep, Ns Tanggal...2009NIP . 1977 0129 2001 12 2 002