146
PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI MELALUI METODE CONTEXTUAL TEACHING & LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS 5 SDN CIKOKOL 4 TANGERANG Disusun untuk memenuhi salah satu untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : Nama Mahasiswa : Eriska Nurwantari NIM : 1686206238

LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

  • Upload
    others

  • View
    10

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

PENINGKATAN KETERAMPILAN MENULIS PUISI

MELALUI METODE CONTEXTUAL TEACHING &

LEARNING (CTL) PADA SISWA KELAS 5 SDN CIKOKOL 4

TANGERANG

Disusun untuk memenuhi salah satu untuk memperoleh gelar sarjana dalam bidang

Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Nama Mahasiswa : Eriska Nurwantari

NIM : 1686206238

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSUTAS MUHAMMADIYAH TANGERANG

2019

Page 2: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL Nama Mahasiswa : Eriska Nurwantari

Nomor Pokok Mahasiswa : 1686206238

Judul Skripsi : “ Peningkatan Keterampilan Menluis Puisi

dengan Menggunakan Contextual Teaching and

Learning (CTL) Pada Siswa Kelas 5 SDN Cikokol

4 Tangerang”

Telah disetujui oleh Tim Pembimbing Skripsi untuk mengikuti Sidang Seminar

proposal.

Tangerang, April 2020

Tim Pembimbing : Tanda Tangan

Pembimbing I

Nur latifah, M.Pd

NBM ……………….

Pembimbing II

M. Azdi Dahlan, M.Pd

NBM ……………….

Ketua Program Studi

Ina Magdalena, M.Pd

NBM.

i

Page 3: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

PERNYATAAN KEASLIAN TULISANSaya yang bertanda tangan dibawah ini :

Nama : Eriska Nurwantari

NPM : 1686206238

Program studi : Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Fakultas : Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas : Universitas Muhammadiyah Tangerang

Dengan ini menyatakan bahwa judul skripsi “Penginkgatak keterampilan

Menulis Puisi dengan Menggunakan Contextual Teaching and Learning (CTL)

Pada Siswa Kelas 5 SDN Cikokol 4 Tangerang” beserta seluruh isinya adalah

benar-benar karya sendiri dan bukan hasil jiplakan atau plagiat dari karya orang

lain karena hal tersebut melanggar etika yang berlaku dalam keidah keilmuan.

Atas pernyataan ini, saya siap menanggung resiko atau sanksi yang dijatuhkan

kepada saya apabla dikemudian hari terdapat pelanggaran terhadap etika keilmuan

dalam karya saya ini, atau ada klainan dari pihak lain terhadap keaslian karya ini.

Tangerang,……

Eriska Nurwantari

NPM. 1686206238

ii

Page 4: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

KATA PENGANTARPuji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini dengan judul “Peningkatan keterampilan menulis puisi melalui metode

contextual teaching and learning (CTL) siswa kelas 5 SDN Cikokol 4 Tangerang”.

Sholawat serta salam semoga dilimpahkan kepada Nabi Muhammad SAW beserta

keluarga, sahabat, dan para pengikutnya.

Adapun penyusunan skripsi ini ditulis sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana dalam bidang Pendidikan Guru Sekolah Dasar di

Universitas Muhammadiyah Tangerang. Pada awalnya, penulis mengalami

berbagai macam kesulitan karena keterbatasan ilmu yang dimiliki. Namun, berkat

dorongan dan petunjuk dari berbagai pihak, akhirnya skripsi ini dapat diselesaikan

walaupun masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu, penulis ingin

menyampaikan ucapan terima kasih kepada yang terhormat:

1. Dr. H. Ahmad Amarullah, M.Pd selaku Rektor Universitas

Muhammadiyah Tangerang.

2. Dr. Enawar, S.Pd., MM., MOS selaku Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

3. Sumiyani, M.Pd selaku Wakil Dekan I Fakultas Keguruan dan Ilmu

Pendidikan.

4. Dr. Asep Suhendar, M.Pd selaku Wakil Dekan II Fakultas Keguruan dan

Ilmu Pendidikan.

iii

Page 5: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

5. Dr. Ina Magdalena, M.Pd selaku Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar.

6. Nur latifah, M.Pd selaku Dosen Pembimbing I yang telah memberikan

bekal, bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.

7. M. Azdi Dahlan, MPd selaku Dosen Pembimbing II yang telah

memberikan bekal, bimbingan dan pengarahan kepada peneliti.

8. Seluruh Dosen Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Fakultas

Keguruan dan Ilmu Pendidikan yang telah memberikan ilmu pengetahuan

serta bimbingan kepada penulis selama mengikuti perkuliahan.

9. Abdurahman, S.Pd selaku Kepala Sekolah, serta Guru kelas V SDN

Cikokol 4 Tangerang yang telah berkenan memberikan izin untuk

melakukan penelitian dan bekerjasama dalam proses penelitian skripsi ini.

10. Ayahanda Joko Susilo dan Ibunda Sulastri tercinta, yaitu kedua orangtua

yang telah menjadi malaikat kehidupan bagi penulis, yang tiada henti

melantunkan do’a serta memberikan arahan dan menemani perjalanan

dunia dari awal perjuangan hidup sampai dengan saat ini.

11. Serda Riswan, Wulan, Desty, Wiwi, Ical, Nabila, telah memberi semangat

dan membantu kepada penulis.

Penulis menyadari bahwa skripsi ini masih terdapat kekurangan, baik dari

segi materi maupun aspek metodologinya masih jauh dari kesempurnaan. Oleh

karena itu, kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan

demi kesempurnaan skripsi.

Tangerang, Maret 2020

Penulis

iv

Page 6: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Eriska Nurwantari

NIM. 1686206238

v

Page 7: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

DAFTAR ISI

LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSAL.......................................i

PERNYATAAN KEASLIAN TULISAN.............................................................ii

KATA PENGANTAR..........................................................................................iii

DAFTAR ISI..........................................................................................................vi

DAFTAR TABEL................................................................................................vii

DAFTAR GAMBAR..........................................................................................viii

BAB I PENDAHULUAN......................................................................................1

A. LATAR BELAKANG MASALAH...........................................................1

B. Identifikasi Masalah...................................................................................7

C. Pembatasan Masalah..................................................................................7

D. Perumusan Masalah...................................................................................8

E. Tujuan Penelitian........................................................................................8

F. Manfaat Penelitian......................................................................................8

BAB II LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR.......................11

A. Landasan Teori.........................................................................................11

1. Pengertian menulis................................................................................11

2. Pembelajaran menulis puisi.................................................................13

3. Contextual Teaching & learning...........................................................19

vi

Page 8: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

B. Penelitian yang relevan.............................................................................26

C. Kerangka Berpikir....................................................................................28

D. Hipotesis Tindakan...................................................................................29

BAB III METODE PENELITIAN.....................................................................31

A. Pendekatan Penelitian..............................................................................31

B. Kehadiran dan Peran Penelitian di Lapangan.......................................34

C. Tempat dan Waktu Penelitian.................................................................34

D. Instrumen Penelitian.................................................................................35

E. Indikator Keberhasilan............................................................................37

F. Teknik Pengumpulan Data......................................................................37

G. Tehnik Analisis Data.............................................................................39

H. Keabsahan Data.....................................................................................40

I. Prosedur Penelitian...................................................................................40

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................45

LAMPIRAN – LAMPIRAN................................................................................46

vii

Page 9: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

DAFTAR TABEL

Tabel 3. 1 jadwal penelitian................................................................................35

Tabel 3. 2 instrumen test.....................................................................................36

Tabel 3. 3 lembar observasi dalam aktivitas siswa...........................................38

viii

Page 10: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2. 1 Kerangka berfikir..........................................................................29

Gambar 3. 2 Model Spriral Kemmis dan Mc. Taggart....................................33

ix

Page 11: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG MASALAH

Pendidikan sangat penting dan berpengaruh pada kehidupan

manusia, karena dengan pendidikan manusia dapat berdaya guna dan

mandiri. Pendidikan merupakan sarana untuk menyiapkan generasi masa

kini dan masa depan. Hal ini berarti bahwa proses pendidikan yang

dilakukan pada saat ini bukan semata-mata untuk hari saja, melainkan

untuk masa depan. Karena peserta didik perlu membekali diri dengan

berbagai kopetensi yang akan diperlukan di masa depan.

Ilmu dan pendidikan merupakan hal yang penting dalam Islam,

karena ilmu tidak mengenal batas usia. Bahkan mulai usia dini hingga

tua pun kita diwajibkan untuk menuntut ilmu. Yang diwajibkan disini

adalah ilmu pendidikan, dengan kita belajar, kita mengenal dan menjadi

tahu mana yang salah dan mana yang benar. Betapa pentingnya

pendidikan yang patut kita pelajari dan di praktikan dalam kehidupan

sehari-hari.

Dalam peraturan Menteri Pendidikan Nasional No.20 tahun 2003

tentang sistem Pendidikan Nasional menyatakan bahwa:“Pendidikan

adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan

proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembakan

potensi dirinyauntuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan,

1

Page 12: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia serta

keterampilan yang dimiliki dirinya Masyarakat, Bangsa dan Negara”.

Pendidikan sebagai usaha sadar dan terencana membuktikan bahwa

pendidikan merupakan suatu proses yang disengaja dan dipikirkan

secara sungguh-sungguh, kegiatan pendidikan harus disadari dan

direncanakan dengan baik agar mewujudkan suasana belajar dan proses

pembelajaran agar peserta didik aktif mengembangkan potensi dirinya.

Keterampilan baca tulis sejak dini harus dimiliki siswa untuk

memasuki dunia yang lebih luas. Melalui keterampilan baca tulis yang

baik maka kemampuan berfikir kritis dan kreatif anak akan terbentuk,

serta keterampilan afektif siswa akan dapat dioptimalkan. Dengan

demikian, beranjak dari pengertian tersebut maka dapat ditarik

kesimpulan bahwa pendidikan adalah suatu proses pembentukan nilai

karakter yang di dalam proses pembelajarannya akan selalu melibatkan

dua pelaku aktif di dalamnya, yakni siswa dan guru. Siswa sebagai

subjek dari pembelajaran itu sendiri sedangkan guru sebagai orang yang

merancang serta merencanakan skenario pembelajaran dengan

menggunakan berbagai metode dan pendekatan agar proses

pembelajaran bisa terwujud dengan baik dengan menciptakan suasana

belajar yang menarik sehingga siswa bisa secara aktif mengembangkan

potensi yang ada pada diri mereka.

Dalam keseluruhan proses pendidikan, kegiatan belajar mengajar

merupakan suatu kegiatan yang paling pokok, hal ini berarti berhasil

atau tidaknya pencapaian tujuan pendidikan banyak bergantung kepada

2

Page 13: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

bagaimana proses belajar mengajar itu dijalankan secara professional

atau tidak. Pembelajaran adalah suatu proses yang dilakukan individu

untuk memperoleh perubahan perilaku yang baru secara keseluruhan,

sebagai hasil pengalaman individu itu sendiri dalam interaksi dengan

lingkungannya.

Bahasa Indonesia merupakan pembelajaran yang menekankan pada

aspek komunikasi. Di dalam komunikasi sendiri terdapat berbagai

macam keterampilan berbahasa yang mencakup keterampilan

menyimak, keterampilan berbicara, keterampilan mendengarkan dan

juga keterampilan menulis. Berbagai macam keterampilan tersebut

bertujuan agar siswa dapat berkomunikasi dengan baik dan benar. Hal

ini tentunya menjadi suatu yang perlu mendapatkan perhatian ekstra agar

tujuan tersebut dapat tercapai.

Untuk menuangkan ide atau gagasan siswa, terdapat berbagai

macam cara, yaitu secara langsung dan secara tidak langsung. Contoh

dari menyampaikan ide secara idak langsung adalah melalui media

tulisan. Untuk itulah keterampilan menulis perlu dipelajari. Dalam

keterampilan menulis siswa sekolah dasar, terbagi menjadi dua, yaitu

menulis permulaan yang terdapat pada kelas 1 sampai dengan kelas 3.

Dan menulis lanjut yang terdapat di kelas 4 sampai dengan kelas 6. Pada

pembelajaran menulis lanjut, berisi tentang kegiatan-kegiatan berbahasa

tulis yang biasa digunakan pada kehidupan sehari-hari. Dalam kegiatan

menulis lanjut diantaranya adalah menulis surat, prosa, puisi, pidato,

naskah drama, naskah berita, iklan, laporan, dan sebagainya.

3

Page 14: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Pembelajaran menulis merupakan pembelajaran yang menuntut

pemahaman siswa terhadap suatu hal, serta penalaran yang cukup tinggi

untuk dapat dituangkan dalam bentuk tulisan.

Di dalam menulis puisi siswa dituntut untuk membuat tulisan yang

indah, bermakna, dan memenuhi aturan-aturan yang ada. Dengan

mempelajari keterampilan menulis puisi siswa dapat mempertajam

pengamatan, meningkatkan kemampuan berbahasa, dan dapat

memperoleh makna yang muncul dari puisi tersebut. (kenapa puisi itu

penting)

Namun pada kenyataannya, bahwa di SDN Cikokol 4 prestasi siswa

dalam pelajaran Bahasa Indonesia khususnya dalam hal menulis puisi

masih rendah. Penyebab rendahnya prestasi belajar tersebut dapat dilihat

pada proses pembelajaran yang belum memberi kesan yang menarik

sehingga pemahaman siswa tentang materi pembelajaran menjadi sangat

lemah. Dalam pembelajaran Bahasa Indonesia, salah satu materi yang

paling tidak diminati siswa adalah pembelajaran sastra, utamanya puisi.

Ketidak sukaan siswa terhadap puisi disebabkan oleh beberapa faktor,

antara lain karena puisi sulit dipahami maknanya, juga disebabkan oleh

situasi pembelajaran yang kurang menarik.

Berdasarkan pengamatan yang dilakukan penulis, proses

pembelajaran pada kompetensi dasar “Menulis puisi bebas dengan

pilihan kata yang tepat” tanpa menggunakan metode siswa tidak mampu

meningkatkan prestasi belajar siswa yang berakibat pada rendahnya hasil

belajar siswa. Kurangnya penggunaan pendekatan yang baik

4

Page 15: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

mengakibatkan rendahnya tingkat daya serap siswa berdasarkan data

tahun pelajaran 2019-2020 di kelas 5 yang berjumlah 32 siswa, hanya

terdapat tujuh orang siswa yang mencapai standar Ketuntasan Belajar

Minimum (SKBM = 7,0) sementara 25 siswa lainnya berada di bawah

standar ketuntasan belajar minimal. Kenyataan ini menunjukan bahwa

siswa tidak mampu menyerap pelajaran yang diajarkan.

Contextual Teaching & Learning (CTL) adalah bentuk

pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan

situasi dunia nyata siswa. Ctl merupakan suatu pendekatan pembelajaran

yang menekankan pada proses keterlibatan siswa untuk menemukan

materi yang dipelajarinya dan menghubungkan serta menerapkan dalam

kehidupan mereka sehari-hari.

Selama proses pembelajaran di SDN Cikokol 4 pada materi menulis

puisi guru menggunakan metode ceramah. Dalam proses pembelajaran

siswa masih terlihat kurang aktif, dan siswa belum sepenuhnya

memahami materi yang diajarkan. Berdasarkan analisis pencapaian

kompetensi atau hasil belajar dan proses pembelajaran tentang

keterampilan menulis puisi, maka dinyatakan masih rendah.

Dari persamaan hasil belajar dan proses pembelajaran, penulis

mencoba memperbaiki cara pembelajaran untuk meningkatkan hasil

belajar siswa tentang keterampilan menulis puisi dengan menggunakan

metode (Contextual Teaching and Learning).

Pendekatan pembelajaran yang mengaitkan antara materi yang

dipelajari dengan kehidupan nyata siswa sehari-hari baik dalam

5

Page 16: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

lingkungan sekolah, dengan tujuan untuk menemukan makna materi

tersebut bagi kehidupannya. Metode inilah yang diduga efektif untuk

meningkatkan hasil pembelajaran menulis puisi tersebut, karena dengan

pendekatan kontekstual siswa akan terlibat langsung dan juga

mengalami langsung peristiwa pembelajaran, sehingga diharapkan dapat

meningkatkan hasil belajar menulis puisi.

Melalui metode CTL guru diharapkan dapat menciptakan

pembelajaran yang efektif dan efisien. Pemilihan metode pembelajaran

harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran, bervariasi, inovatif, dan

dapat menumbuhkan peran aktif siswa agar proses pembelajaran yang

berlangsung lebih menarik dan hidup.

Siswa juga lebih semangat dan antusias untuk mengikuti pelajaran,

dan hal tersebut juga dapat memancing siswa untuk mengembangkan

dirinya agar berpikir kritis. Pemilihan metode pembelajaran sebaiknya

disesuaikan dengan dengan dunia anak, mampu memicu keberanian dan

emosi siswa untuk berani melakukan suatu interaksi dengan teman yang

lain. Ketika proses pembelajaran berlangsung guru hendaknya selalu

memperhatikan siswa dan memberi kesempatan kepada siswa untuk

terlibat aktif dalam pembelajaran.

Berdasarkan masalah di atas, maka untuk mengatasi pembelajaran

tersebut perlu dilakukan perubahan dalam metode pembelajaran yang

dilaksanakan. Usaha yang ditempuh penulis adalah dengan menerapkan

metode contextual teaching & learning dalam proses pembelajaran

dengan menggunakan PTK (Penelitian Tindakan Kelas). Alasan peneliti

6

Page 17: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

menggunakan metode contextual teaching & learning dalam penelitian

ini adalah disesuaikan dengan perkembangan karakteristik siswa SD

kelas 5 yaitu untuk menarik semua siswa agar lebih kreatif dan dapat

berpartisipasi dalam proses atau kegiatan pembelajaran yang sedang

berlangsung di kelas. Selain itu metode contextual teaching & learning

ini merupakan salah satu metode pembelajaran yang cocok dengan

pembelajaran menulis puisi di SD, dimana metode tersebut diharapkan

membantu siswa untuk berpartisipasi aktif, berpikir kreatif dan mampu

mengubgkapkan imajinasinya dalam bentuk puisi.

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka penulis akan

melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Kemampuan

Menulis Puisi dengan Menggunakan Metode CTL pada Siswa Kelas

5 SDN Cikokol 4”.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan Uraian latar belakang di atas, dapat

diidentifikasi penyebab timbulnya masalah antara lain:

1. Rendahnya kemampuan siswa menulis puisi .

2. Cara pengajaran guru terhadap siswa kurang efektif.

3. Menulis puisi merupakan hal yang sulit bagi siswa.

7

Page 18: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah di atas, masalah dalam

penelitian ini dibatasi pada “Rendahnya kemampuan siswa menulis

puisi ”.

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, dapat

dirumukan masalah sebagai berikut:

1. Bagaimana proses peningkatan keterampilan menulis puisi

melalui metode CTL pada siswa kelas 5 di SD cikokol 4?

2. Bagaimana hasil peningkatan keterampilan menulis melalui

metode CTL pada siswa kelas 5 di SD cikokol 4?

E. Tujuan Penelitian

Tujuan dari penelitian ini adalah:

1. Untuk meningkatan kemampuan menulis puisi dengan metode

CTL pada siswa di kelas 5 SD cikokol 4 .

2. Untuk meningkatan hasil pembelajaran keterampilan menulis

puisi melalui metode CTL di kelas 5 SD cikokol 4.

F. Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian ini adalah:

8

Page 19: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

1. Manfaat Teoritis

a. Sebagai bahan masukan dan dapat memberi tambahan

wawasan yang berkaitan dengan materi pembelajaran

menulis puisi.

b. Dapat dipergunakan sebagai pembelajaran alternative bagi

guru di sekolah dalam mengajarkan materi menulis puisi

yang lebih effekti dan efisien bagi siswa.

2. ManfaatPraktis

a. Bagi Guru

Jika metodel ctl ini memang terbukti effektif, maka

ini adalah pembelajaran inovatif yang mungkin bisa

diterapkan pada materi lain.

b. Bagi Siswa

Dengan metode ctl siswa akan lebih mudah untuk

menulis puisi.

c. Bagi Peneliti

Pelaksanaan penelitian ini diharapkan menjadi

pembelajaran bagi peneliti sebagai guru yang memiliki

inovasi dan kreativitas dalam mengajarkan materi

pembelajaran.

d. Bagi Sekolah

Penelitian ini dapat menjadi inspirasi bagi guru-guru

di sekolah dalam mengajarkan materi pembelajaran yang

dirasakan sulit untuk diajarkan.

9

Page 20: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

e. Bagi Dunia Pendidikan

Di harapkan dengan adanya penelitian ini paradigma

sekarang berubah dari pengajaran menjadi pembelajaran,

yang berarti bahwa siswa belajar tidak cukup dengan

memperhatikan, menulis, dan membaca. Tetapi siswa dapat

melakukan dan megalami langsung proses pembelajaran

tersebut dalam kehidupan nyata.

10

Page 21: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

BAB II

LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR

A. Landasan Teori

1. Pengertian menulis

Menulis merupakan salah satu keterampilan berbahasa yang tidak asing bagi

kita. Dalam kehidupan sehari-hari pun, seseorang tidak terlepas dengan aktivitas

menulis. Menulis bukan hanya menyalin tetapi juga mengekspresikan pikiran dan

prasaan ke dalam lambang-lambang tulisan. Kegunaan kemampuan menulis bagi

para siswa adalah untuk menyalin, mencatat, dan mengerjakan sebagian besar tugas

sekolah. Tanpa memiliki kemampuan untuk menulis, siswa akan mengalami banyak

kesulitan dalam melaksanakan ketiga jenis tugas tersebut. Oleh karena itu menulis

harus diajarkan pada saat anak mulai masuk SD dan kesulitan belajar menulis harus

memperoleh perhatian yang cukup dari para guru.

Menurut Hafernan Dalam Dr. Zulela H.M Saleh, M.S.,M.Pd. (2013:29)

berpendapat bahwa menulis adalah kegiatan kemonikasi yang dilakukan sendiri

tanpa didukung oleh tekanan suara, nada, mimic dan gerak-gerik seperti komunikasi

lisan. Berdasarkan paragraf diatas dapat disimpulkan bahwa menulis dalam hal ini

bermain dengan kata-kata, kalimat serta menggunakan penyampaian, dengan

maksud agar penulisan dapat dipahami oleh pembaca. Dan tidak hanya dengan

berbicara saja, kita berkomunikasi tapi dengan tulisan kita juga bisa menyampaikan

sesuatu kepada seseorang.

Menurut M.C. Crimmon dalam Dr. Zulela H.M Saleh, M.S.,M.Pd. (2013:29)

berpendapat bahwa menulis adalah pekerjaan yang sulit, namun dalam menulis,

11

Page 22: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

penulisan mempunyai kesempatan untuk menyampaikan sesuatu tentang dirinya ,

mengomunikasikan ide-ide, bahkan dapat belajar sesuatu yang belum diketahui.

Berdasarkan paragraf diatas dapat disimpulkan bahwa menulis merupakan bentuk

ungkapan diri sendiri, apa yang ada dalam pikiran dituangkan dalam sebuah tulisan,

dan lebih menekankan idea atau gagasan yang muncul dari diri seseorang ketika

akan menulis.

Menurut Hargrove Poteet dalam prof. Dr. Mulyono Abdurrahman (2012: 179 )

menulis merupakan gambaran visual tentang pikiran, prasaan, dan ide dengan

menggunakan symbol-simbol system Bahasa penulisannya untuk keperluan

komunikasi atau mencatat. Berdasarkan paragraf diatas dapat disimpulkan bahwa

menulis merupakan salah satu komponen system komunikasi. Menulis juga

menggambarkan pikiran, perasaan, dan ide-ide kedalam bentuk lambang-lambang.

Dan menulis juga dilakukan untuk keperluan mencatat dan berkomunikasi.

Berdasarkan beberapa uraian menulis diatas dapat disimpulkan bahwa menulis

pada hakikatnya adalah rangkaian kegiatan seseorang yang meliputi pengungkapan

ide,gagasan,pikiran, yang bersumber dari pengalamanya, dengan menggunakan

kata-kata yang baik, disusun dengan kalimat yang jelas, dengan paragraph yang

baik, serta tulisan dengan EYD yang benar, sehingga dapat dituangkan dalam

sebuah tulisan dan dapat dipahami oleh orang lain/pembaca.

Menurut Heaton dalam Dr. Zulela H.M. Saleh, M.S.,M.Pd. (2013:28) ada 5

kemampuan yang menentukan kualitas hasil tulisan yakni :

1) Penggunaan Bahasa : kemampuan menulis kalimat dengan benar dan tepat.

2) Kemampuan mekanik : kemampuan menulis secara benar, ejaan, dan tanda-

tanda baca.

12

Page 23: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

3) Penetapan isi : kemampuan berpikir dan mengembangkan pola piker secara

kreatif.

4) Kemampuan stilistik : kemampuan menyusun kalimat dan paragraf serta dapat

menggunakan bahasa secara efektif.

5) Kemampuan menetapkan atau menilai : kemampuan menulis sesuai tujuan

kondisi dan situasi.

2. Pembelajaran menulis puisi

1. Pengertian puisi

Puisi adalah rekaman detik-detik yang paling indah dalam hidup kita.

Misalnya saja peristiwa-peristiwa yang sangat mengesankan dan menimbulkan

keharuan yang kuat, seperti kebahagiaan, kegembiraaan yang memuncak,

pencitraan, bahkan kesedihan karena kematian orang yang sangat dicintai.

Semuanya itu merupakan detik-detik yang paling indah untuk direkam.Menurut

Shelley dalam Rachmat Djoko Pradopo (2017: 7). Berdasarkan paragraf diatas

dapat disimpulkan bahwa puisi itu mengekspresikan pemikiran yang

membangkitkan perasaan, yang merangsang imajinasi pancaindra dalam

susunan yang berirama.

Puisi bersifat koekstensif dengan hidup. Artinya. Puisi itu terdiri

berdampingan dalam kedudukan yang sama dengan kehidupan. Bahasa puisi

lebih padat dan lebih indah, lebih cermelang, dan lebih hidup dari pada bahaa

prosa atapun bahasa percakapan sehari-hari. Menurut W.J.G. Race dalam Dr.

Rukayah, M.Pd. (2017:103). Berdasarkan paragraf diatas dapat disimpulkan

bahwa bahasa puisi mengandung dalam lambing-lambang, dan bentuk bentuk

13

Page 24: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

yang mengekspresikan suatu gagasan,prasaan, dan emosional dalam kehidupan

sehari-hari.

Puisi lebih mengutamakan hal-hal yang intuitif,imajinatif, dan sintesis. Oleh

karena itu, dalam proses penciptaannya, konsentrasi dan intensifikasi berbagai

hal yang terkait dengan ekspresi pribadi menjadi perhatian utama, berdasarkan

sifat puisi. Menurut Suminton A. Sayuti dalam Dr. Rukayah, M.P.d (2017:105).

Berdasarkan paragraf diatas dapat disimpulkan bahwa tiap frase, kata bahkan

bunyi dan pengaturan barisnya mempunyai kepentingan yang mutlak bagi

ekspresi pengalaman penyair.

Bila diperhatikan dari paragraf diatas dapat disimpulkan bahwa Puisi adalah

mengekspresikan pemikiran yang membangkitkan perasaan, yang merangsang

imajinasi pancaindra dalam susunan yang berirama. Semua itu merupakan

sesuatu yang penting, yang direkam dan diekspresikan, dinyatakan menarik dan

member kesan. Puisi itu merupakan rekaman pengalaman manusia yang penting,

diubah dalam wujud yang paling berkesan.

2. Hakikat menulis puisi

Hakikat puisi adalah apa yang menyebabkan puisi itu disebut puisi. Puisi

baru (modern) tidak terkait pada bentuk formal,tetapi disebut puisi juga.

Menurut Rachmat Djoko Pradopo (2017: 329).

Bila diperhatikan dari paragraf diatas dapat disimpulkan bahwa hakita puisi

tersebut terkait dengan irima ,rima dan penyusunan bait dan baris yang

bahasanya terlihat indah dan penuh makna makanya mengapa puisi disebut

sebagai puisi, dan disebabkan didalam puisi modern terkandung yang tidak

berupa sajak (persamaan bunyi) jumlah baris, ataupun jumlah kata pada tiap

14

Page 25: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

barisnya. Ada tiga aspek dalam hakikat puisi yaitu : 1. Sifat seni atau fungsi

seni, 2. Kepadatan, dan 3. Ekspresi tidak langsung

3. Unsur-unsur pembangunan puisi

Pada dasarnya, puisi dibangun oleh dua unsur penting yakni bentuk dan

isi, istilah bentuk dan isi tersebut oleh para ahli dinamai berbeda-beda,

diantaranya unsur tematik atau sematik dan unsur sistaktik puisi (Dick

Hartoko), tema dan struktur (Ms. Hatagalung) bentuk fisik dan batin

( Marjorie Bauulton) hakikat metode ( I.A. Ric Hards)

Fisik puisi terdiri atas bari-baris puisi yang bersama-sama membangun

bait-bait puisi. Bait-bait puisi itu membangun kesatuan makna di dalam

keseluruhan puisi sebagai sebuah wacana. Menurut waluyo dalam Sukino

(2010 : 115)

Berdasarkan paragraf diatas dapat disimpulkan bahwa setiap puisi

memiliki baris dan pait puisi yang membangun kesatuan makna, dimana unsur

yang termasuk dalam puisi tersebut adalah diksi, imajinasi, kata konkret,

lambing kiasa, irama dan tipografi.

Puisi mampu ditangkap dengan citraan penglihatan dan lebih tampak

dalam aspek kebahasaan yang digunakan oleh penyair untuk menggunakan

ide-idenya dalam puisi. Menurut Wellek dan Warren dalam Sukino (2010:

115)

Berdasarkan paragraf diatas dapat disimpulkan bahwa untuk membuat

puisi penyair harus menemuka idea tau gagasan, contohnya seperti apa yang

penyair lihat dalam kehidupannya sehari-hari lalu penyair mempunyai ide

untuk dituangkan dalam sebuah karya yaitu puisi.

15

Page 26: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Bila diperhatikan dari paragraf diatas dapat disimpulkan bahwa unsur

pembanguna puisi terdiri dari unsur makna atau nilai-nilai yang terkandung

dalam puisi dan struktur. Yakni unsur pembangunan puisi mampu ditangkap

dengan citraan penglihatan, unsur dan struktur ini lebih tampak dalam aspek

kebahasaan yang digunakan oleh penulis untuk menuangkan ide-idenya dalam

menulis puisi.

Beberapa unsur-unsur pembangunan puisi diantaranya :

a) Unsur Isi atau makna

Isi atau makna berkaitan dengan ide atau skemata penyair yang akan

dituangkan dalam bentuk puisi , isi puisi sebenarnya sangat bervariasi

tergantung pada kecenderungan apa yang sedang dilihat dan dialami oleh

seorang penyair dan puisi yang baik harus memiliki makna dimana sedikit

kata tapi banyak memuat makna atau arti.

b) Unsur struktur ( Diksi pilihan kata )

Menyatakan bahwa diksi yang baik berhubungan dengan pemilihan kata

yang bermakna atau selaras, yang penggunaanya cocok dengan pokok

pembicaraan atau peristiwa yang dialami dan dituangkan dalam pembuatan

puisi.

c) Citraan

Citraan dalam penulisan puisi dimaksudkan untuk menimbulkan kesan

atau suasana dari puisi, terfokus pada gambaran yang jelas, menimbulkan

suasana khusus, membuat hidup gambaran dalam pembuatan puisi, untuk

menarik perhatian si pembaca.

d) Kata konkret

16

Page 27: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Kata konkret adalah kata-kata yang digunakan oleh penyair untuk

menggambarkan suatu lukisan keadaan atau susasana batin dengan maksud

untuk membangkitkan imajinasi pembaca. Disini penyair berusaha

mengkonkretkan kata-kata, maksudnya kata-kata itu diupayakan agar

dapat menyampaikan arti yang menyeluruh.dalam hubungan imajinasi.

e) Irama

Pergantian kesatuan bunyi dalam arus panjang pendeknya bunyi, keras

lembutnya tekanan, dan tinggi rendahnya nada.

f) Tipografi

Tipografi gaya seorang penyair saat membuat puisi, dimana sipembaca

tersebut mengetahui gaya sipembuat puisi setelah pembaca membaca puisi

tersebut.

4. Langkah-langkah dalam menulis puisi

menurut Haryadi dalam Ayuk Febriana (2018 : 36) ada tujun langkah-

langkah dalam menulis puisi seperti dalam rincian berikut:

1) Pemilihan tema

2) Pengumpulan bahan

3) Penyusunan bahan

4) Pembuatan kerangka karangan

5) Penulisan naskah awal

6) Revisi

7) Penulisan naskah akhirAspek yang digunakan dalam penilaian menulis

puisi

17

Page 28: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

5. Penulisan dalam puisi

menurut Pradopo dalam Suprapti (2018 : 3 ) ada empat aspek utama

yang digunakan dalam penulisan puisi seperti dalam rincian seperti berikut :

1) . Kesesuaian judul

2) Isi puisi

3) Pilihan kata

4) Rima

6. Jenis – jenis puisi

menurut E. Kosasih (2017 : 40 ) ada tiga jenis dalam menulis puisi

seperti dalam rincian berikut :

1. Puisi Naratif

2. Puisi Lirik

3. Puisi Deskriptif

7. Pemaknaan dalam puisi

menurut E. Kosasih (2017 : 42) ada empat pemaknaan dalam menulis

puisi seperti dalam rincian seperti berikut :

1) Pahami bentuk puisi, bait-bait, dan lirik-lirik. Selain itu, secara global

pahami tema yang dikemukakan oleh penyair dalam puisi itu.

2) Untuk melengkapi pemahaman global terhadap puisi, kita perlu

menelaah penyair dan llatar belakang penciptaan puisi. Dengan kedua

data tersebut, totalitas makna puisi akan lebih mudah ditafsirkan

3) Telaah unsur- unsur struktur fisik dan struktur batin puisi. Kedua struktur

itu harus mempunyai kepanduan dan mendukung totalitas makna puisi.

18

Page 29: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Telaah ini terfokus dalam penafsiran makna puisi hingga unsure yang

sekeci-kecilnya. Pelaah pula cara menggunakan struktur fiski untuk

mengungkapkan struktur batin dan pengemukaan struktur batin. Telaah

yang demikian akan menghasilkan pemahaman puisi secara mendalam.

4) Setelah menelaah dan mendalami struktur puis hingga unsure-unsurnya,

kita menerumuskan simpulannya. Simpulan tersebut bias berupa

jawaban atas pertanyaan-pertanyaan seperti dicontoh berikit :

a. Apakah amat (pesan) yang disampaikan oleh penyair?

b. Mengapa penyair menggunakan bahasa yang demikian

(hubungannya dengan perasaan dan nada)

c. Apakah arti puisi bagi pembaca?

d. Bagaimana sikap kita terhadap apa yang dikemukakan

oleh penyair

e. Bagaimana penyair dalam menciptakan puisinya itu? Apakah cukup

mahir?

8. Perbedaan pokok antara prosa dan puisi :

Menurut A.W. De Groot dalam Rachmat djoko pradopo ada 3

perbedaan antara prosan dan puisi yaitu :

1. Kesatuan-kesatuan korespondensi prosa yang pokok ialah kesatuan

sistaksis, kesatuan korespondensi puisi resminya-bukan kesatuan

sistaksis – kesatuan akustis.

2. Di dalam puisi korespondesi dari corak tertentu, yang terdiri dari

kesatuan – kesatuan tertentu pula, meliputi seluruh puisi dari semula

sampai akhir. Kesatuan ini disebut baris sajak.

3. Di dalam baris dajak ada periodisitas dari mula sampai akhir.

19

Page 30: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

3. Contextual Teaching & learning

1. Pengertian Contextual Teaching & learning

Contextual teaching & learning adalah pembelajaran yang terjadi dalam

hubungan yang erat dengan pengalaman sesungguhnya. Menurut Blanchard

dalam Trianto Ibnu Badan Al- Tabany (2017:143). Berdasarkan paragraf diatas

dapat disimpulkan bahwa pembelajaran yang terjadi saat dikelas dapat dengan

erat menghubungkan materi tersebut dengan pengalaman siswa atau kehidupan

sehari – hari yang ada dilingkungan siswa.

Contextual teaching & learning adalah suatu proses pendidikan yang

bertujuan membantu siswa melihat makna dalam materi pelajaran yang mereka

pelajari dengan cara menghubungkannya dengan konteks kehidupan mereka

sehari-hari. Menurut Johnson dalam Lilis Solihah (2018:19). Berdasarkan

paragraf diatas dapat disimpulkan bahwa Contextual teaching & learning dalam

proses kontekstual, siswa menemukan hubungan penuh makna antara ide-ide

abstrak dengan penerapan praktis didalam konteks dunia nyata siswa.

Contextual teaching & learning memungkinkan siswa membangun makna

yang berkualitas dengan cara menghubungkan isi mata pelajaran akademik

dengan konteks kehidupan nyata, menurut Johnson dalam Sutarno (2017:12).

Berdasarkan paragraf diatas dapat disimpulkan bahwa guru dapat membantu

siswa dalam memberikan pembelajaran dengan membawa siswa kehidupan

mereka sehari – hari dalam proses pembelajaran berlangsung, agar siswa tidak

membayang - bayang atau menduga – duga.

Dari kesimpulan diatas bahwa Contextual teaching & learning merupakan

suatu konsep yang membantu guru mengaitkan konten mata pelajaran dengan

20

Page 31: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

situasi dunia nyata, dan motivasi siswa membuat hubungan antara pengetahuan

dan penerapan dalam kehidupan mereka sebagai anggota keluarga,warga Negara

dan masyarakat. Dengan tujuan memukan makna materi bagi kehidupannya.

2. Unsur Contextual Teaching & learning

Menurut Trianto Ibnu Badan Al- Tabany (2017:139) ada enam unsur

dalam pembelajaran kontekstual (Contextual teaching & learning) seperti

dalam rincian beriku :

1. Pembelajaran bermakna : pemahaman,relevansi, dan penghargaan pribadi

siswa bahwa ia berkepentingan terhadap konten yang harus dipelajari.

Pembelajaran dipersepsi sebagai relevan dengan hidu mereka.

2. Penerapan pengetahuan : kemampuan untuk melihat bagaimana apa yang

dipelajari diterapkan dalam tatanan lain dan fungsi pada masa sekarang dan

akan dating.

3. Berpikir tingkat lebih tinggi : siswa dilatih untuk menggunakan berfikir

keritis da kreatif dalam mengumpulkan data, memahami suatu isu, atau

memecahkan suatu masalah.

4. Kurikulum yang dikembangkan berdasarkan standar : konten pengajaran

berhubungan dengan suatu rentang dan beragam standar local, Negara

bagian, nasional, asosiasi, dan industri.

5. Responsif terhadap budaya : pendidikan harus memiliki dan menghormati

nilai-nilai, keyakinan, dan kebiasaan siswa, sesame rekan pendidikan dan

masyarakat tempat mereka mendidik. Berbeda jenis budaya perorangan dan

kelompok memengaruhi pembelajaran. Budaya ini, dan hubungan antar

budaya ini, memengaruhi bagaimana pendidikan mengajar. Paling tidak

21

Page 32: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

empat perspektif ( seharusnya dipertimbangkan : individu siswa, kelompok

siswa (seperti tim atau keselhuran kelas ), tantanan sekolah, dan tatanan

masyarakat yang lebih besar.

6. Penilaian autentik : penggunaan berbagai jenis strategipenilaian yang secara

valid mencerminkan hasil belajar sesungguhnya yang diharapkan dari

siswa. Strategi ini dapat meliputi penilaian atas proyek dan kegiatan siswa,

penggunaan portofolio, rubik,ceklis, da panduan pengamatan disamping

memberikan kesempatan kepada siswa ikut aktif berperan serta dalam

menilai pembelajaran mereka sendiri dan penggunaan untuk memperbaiki

keterampilan menulis mereka.

3. Elemen Contextual Teaching & learning

Menurut Trianto Ibnu Badar Al- Tabany (2017:143) ada lima elemen

dalam pembelajaran kontekstual (Contextual teaching & learning) seperti

dalam rincian beriku :

1. Pengaktifkan pengetahuan yang sudah ada

2. Memperoleh pengetahuan baru

3. Pemahaman pengetahuan

4. Memperaktikan pengetahuan dan pengalaman

5. Melalukan refleksi terhadap strategi pengembangan pengetahuan

tersebut.

22

Page 33: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

4. Karakter Contextual Teaching & learning

Menurut Trianto Ibnu Badar Al- Tabany (2017:143) ada ada tujuh

karakter dalam pembelajaran kontekstual (Contextual teaching &

learning) seperti dalam rincian beriku :

1. Kerja sama

2. Saling menunjang

3. Menyenangkan, tidak membosankan

4. Belajar dengan bergairah

5. Pembelajaran terintegrasi

6. Memakai berbagai sumber

7. Siswa aktif

5. Kelebihan Contextual Teaching & learning

menurut Trianto dalam Ayuk Febriana (2018 : 36), ada empat kelebihan

utama dalam system pembelajaran kontekstual

(Contextual teaching & learning) seperti dalam rincian beriku :

1) Dapat menekankan aktivitas berpikir siswa secara penuh

2) Dapat menjadikan siswa belajar dengan proses berpengalaman dalam

kehidupan nyata.

3) Kelas dalam kontestual bukan sebagai tempat untuk memperoleh

informasi, akan tetapi sebagai tempat untuk menguji data hasil temuan

mereka dilapangan.

4) Materi pelajaran ditentukan oleh siswa sendiri bukan haisl pemberian dari

orang lain.

23

Page 34: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

6. Konsep Dasar Model Pembelajaran Kontekstual (Contextual Teaching &

learning)

Contextual teaching & learning adalah proses pembelajaran dilakukan

secara holistik dan memiliki tujuan yaitu untuk memotivasi siswa dalam

memehami makna materi yang dipelajari serta mengaitkan materi tersebut

dengan konteks kehidupan sehari-hari siswa. Pendekatan kontekstual adalah

suatu model pembelajaran dimana guru harus mengadirkan situasi dunia nyata

ke dalam kelas dan mendorong peserta didik membuat hubungan antara

pengetahuan yang dimiliki dengan menerapkan dalam kehidupan mereka

sebagai anggota keluarga dan masyarakat. Menurut shoimin dalam erna yayuk

(2019 : 3). Berdasarkan pernyataan tersebut, maka pendekatan CTL dapat

membantu siswa lebih mudah mengekspresikan diri. CTL system pengajaran

yang cocok dengan otak karena menghasilkan makna dengan menghubungkan

muatan akademis dengan konteks dari kehidupann sehari-hari siswa. Dengan

menafaatkan kenyataan lingkungan yang ada dan memfokuskan diri pada

konteks, konteks biasanya disamakan dengan lingkungan, yaitu dunia luar

yang dikomunikasikan melalui pancaindra, ruang yang kita gunakan setiap

hari.

Contextual teaching & learning adalah mengajar bukan transformasi

pengetahuan dari guru kepada siswa dengan menghafal sejumlah konsep-

konsep yang sepertinya terlepas dari kehidupan nyata, akan tetapi lebih

ditekankan pada upada memfasilitasi siswa untuk mencari kemampuan bias

hidup (life skills) dari apa yang dipelajarai. Menurut rusman dalam suprapti

(2018 :4 ). Berdasarkan pernyataan tersebut Contextual teaching & learning

24

Page 35: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

merupakan konsep belajar yang menghubungkan antara pengetahuan yang

dimiliki siswa dengan penerapan kehidupan sehari-hari. Siswa akan

menggunakan pengalaman dan pengetahuan yang dimiliki sebelumnya, untuk

membangun pengetahuan baru. Hal ini guru mengaitkan materi yang diajarkan

kepada siswa denga kehidupan sehari-hari.

Contextual teaching & learning adalah konsep belajar yang membantu

guru mengaitkan antara materi yang diajarkan dengan situasi dunia nyata

siswa dan mendorong siswa membuat hubungan antara pengetahuan yang

dimiliki dengan penerapan dalam kehidupan sehari – hari. Menurut Trianto

dalam Ayuk Febriana (2018:36). Berdasarkan pernyataan tersebut

menekankan kepada siswa secara penuh untuk menemukan materi yang

dipelajari dan menguhubungkan dengan situasi kehidupan nyata sehingga

siswa didorong untuk dapat merapkan dalam kehidupan sehari – hari.

Dari kesimpulan diatas bahwa konsep pembelajaran kontekstual yaitu

pendekatan pembelajaran yang dalam proses pembelajaran mengaitkan materi

yang diajarkan dengan kehidupan sehari-hari siswa. Pembelajaran kontekstual

sehingga ide siswa lebih teresplor langsung dikaitkan dengan objek yang

sedang diamat oleh siswa.

1. Langkah-langkah penerapan Contextual teaching & learning

Menurut Hairuddin dalam Suprapti (2018 : 4) ada tujuh langkah-

langkah dalam system pembelajaran kontekstual (Contextual teaching &

learning) seperti dalam rincian sebagai berikut :

1) Kembangakan pemikiran bahwa peserta didik akan belajar lebih

bermakna dengan cara bekerja sendiri.

25

Page 36: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

2) Laksanakan kegiatan menemukan sendiri untuk mencapai kompetisi yang

diinginkan.

3) Kembangkan sifat ingin tahu peserta didik dengan bertanya

4) Ciptakan masyarakat belajar, kerja kelompok

5) Hadirkan model sebagai contoh pembelajaran

6) Lakukan refleksi diakhir penemuan

7) Lakukan penilaian yang autentik dari berbagai sumber dan cara.

B. Penelitian yang relevan

Penelitian yang relevan merupakan uraian sistematis tentang hasil-hasil

penelitian yang dilakukan oleh peneliti terdahulu yang relevan sesuai dengan subtasi

yang diteliti. Fungsinya untuk memposisikan penelitian yang sudah ada dengan

penelitian yang akan dilakukan.

Menurut penelitian ada penulisan yang dianggap relevan dengan penelitian ini

adalah :

1) Wisnu Fajar Prayogo (2019) yang mengadakan penelitian dengan judul

penelitian “ penggunakan pendekatan pembelajaran CTL dalam meningkatan

kemampuan menulis puisi” berdasarkan data dalam penelitian yang telah

dilakukan oleh peneliti bahwa pembelajaran dengan pendekatan CTL mampu

meningkatkan kualitas dan hasil menulis puisi pada siswa kelas V SDN 74 Kota

Bengkulu, peningkatan kualitas pada proses pembelajaran menulis puisi juga

berimbas pada kenaikan kualitas hasilnya. skilus I, kualitas puisi ciptaan siswa

yang sudah sesuai dengan indicator keberhasilan hanya sebesar 54% sementara

56% belum sesuai dengan indicator keberhasilan yang direncanakan. Siklus II,

hanya 88% saja yang masih dikatagorikan kurang. pada siklus III, CTL

26

Page 37: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

merupakan salah satu upaya untuk membantu siswa dalam proses pembelajaran

menulis puisi.

2) Sutaro (20017) yang mengadakan penelitian dengan judul penelitian

“peningkatan keterampilan menulis puisi pada pembelajaran Bahasa Indonesia

melalui pendekatan Contextual teaching & learning”. berdasarkan data dalam

penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti bahwa hasil belajar siswa pada data

awal secara klasikal rata-rata 61,25 dan siklus I ada 71, 25 mengalami kenaikan

9,69 skor atau 35% sedangkan pada siklus II hasil belajar siswa secara klasikal

rata-rata 80 mengalami kenaikan 8,75 atau sebesar 25%, aktivitas siswa dalam

mengikuti pembelajaran menulis puisi melalui pendekatan Contextual teaching

& learning pada silus I memperoleh skor total 11,55 dan rata-rata seluruhnya

2,8 atau sebesar 68,75% dengan katagori cukup. Pada siklus II memperoleh skor

seluruhnya 13,37 dengan rata-rata skor seluruhnya 3,34 atau sebesar 83,56%

dengan kata gori baik. Keterampilan guru pada siklus I dengan mengelola

pembelajaran menulis puisi melalui pendekatan Contextual teaching & learning

memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89% dengan

kategori cukup baik. Pada silus II mengalami peningkatan skor 30,5 dan rata-

rata skor 3,38 atau sebesar 84, 72% dengan kategori sangat baik.

3) Tutut Rahmawati (2018:18) yang mengadakan penelitian dengan judul

penelitian “penerapan model pembelajaran CTL untuk meningkatkan hasil

belajar siswa sekolah dasar”. berdasarkan data dalam penelitian yang telah

dilakukan oleh peneliti bahwa pengaruh positif pada penerapan model

pembelajaran CTL terhadap motivasi peserta didik serta dapat meningkatkan

hasil belajar ini meningkatkan bahwa model CTL ini sangat berpengaruh pada

hasil pembelajaran ini memperlihatkan bahwa model CTL ini sangat

27

Page 38: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

berpengaruh pada hasil belajar siswa. Pembelajaran CTL melibatkan peserta

didik dalam aktifitas penting yang membantu peserta didik untuk mengaitkan

pembelajaran akademis dengan konteks kehidupan nyata yang mereka hadapi.

28

Page 39: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

C. Kerangka Berpikir

Gambar2. 1 Kerangka berfikir

29

PENINGKATA

N

KETERAMPIL

AN MENULIS

PUISI

DENGAN

MENGGUNAK

AN METODE

CONTEXTUAL

TEACHING &

LEARNING

(CTL) PADA

SISWA KELAS

5 SDN

Masalah yang dihadapi sebelum tindakan

Kemampua Siswa

Menulis puisi

Keaktifan Siswa

Kurwang Bahan Ajar

Perencanaan

Tindakan penelitian peningkatan kemampuan menulis puisi melalui Contextual Teaching & Learning

Refleksi

Hasil Akhir

Kemampuan siswa menulis puisi meningkat

Keaktifan siswa meningkat

Page 40: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

D. Hipotesis Tindakan

Berdasarkan rumusan masalah, landasan teori dan kerangka pemikiran serta

kondisi obyektif dilapangan maka perlu dirumuskan hipotesis tindakan disusun

sebagai berikut : jika menggunakan Contextual teaching & learning dalam proses

pembelajaran Bahasa Indonesia ( Menulis Puisi ) maka kemampuan menulis puisi

siswa kelas V SDN Cikokol 4 Tangerang Tahun ajaran 2019-2020 akan meningkat.

E.

30

Page 41: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Pendekatan Penelitian

Pendekatan penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif dengan jenis

penelitian nya adalah penelitian tindakan kelas (PTK), tujuan inti dari penelitian

tindakan kelas adalah untuk peningkatan dan perbaikan praktik pembelajaran yang

dilakukan oleh guru melalui proses yang direncanakan tujuan diatas dapat dicapai

dengan cara melakukan berbagai tindakan untuk memecahkan berbagai

permasalahan di kelas yang selama ini dihadapi, oleh karena itu focus penelitian

tindakan kelas adalah terletak kepada tindakan – tindakan alternative yang

direncanakan oleh guru. Dengan penelitian tindakan kelas guru mengevaluasi

sendiri praktik mengajar yang dilakukannya di dalam kelas.

PTK memandang guru sebagai satu-satunya orang yang paling menela situasi

dan masalah yang ada dikelasnya, sehingga dapat memutuskan teori dan praktek

mana yang cocok diterapkan untuk kelasnya, menurut Mc. Niff dalam Mawardi,

S. S. I., M.Pd. (2019 : 62). Berdasarkan pernyataan tersebut, maka PTK adalah

guru sebagai satu-satunya yang mengetahuai tentang keadaan, lingkngan didalam

kelas dan kondisi selama pembelajaran berlangsung.

Penelitian Tindakan Kelas merupakan proses yang berulang – ulang, bersiklus,

dinamis, dan kolaboratif pada orang – orang yang hidupnya dipengaruhi oleh isu-

isu social. Menurut Stringer dalam Mawardi, S. S. I., M.Pd. (2019 : 59).

Berdasarkan pernyataan tersebut, maka Penelitian Tindakan Kelas melewati siklus

dari perencanaan pelaksanaan, observasi, dan peninjauan kembali. Orang yang

31

Page 42: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

ikut berperan diharapkan mendapatkan perubahan dalam praktek pengembangan

sosialnya. Penelitian tindakan membantu orang untuk menyelesaikan masalah,

meneliti perubahan dan mempelajari akibat dari perubahannya terebut.

Suatu pedoman bagi para dosen, mahasiswa, dan guru untuk mengadakan

perubahan sekolah kearah peningkatan yang lebih baik. Menurut Soenarto dalam

Mawardi, S. S. I., M.Pd. (2019 : 60). Berdasarkan pernyataan tersebut, maka

Penelitian Tindakan Kelas menyajikan cara-cara kerja yang akan menghubungkan

antara teori dan tindakan. Diharapkan para pendidik tidak hanya dapat

meningkatkan apa yang mereka kerjakan, tetapi sebaiknya mengetahui dan

memahami apa yang seharusnya mereka kerjakan.

Dari kesimpulan diatas bahwa Penelitian Tindakan Kelas adalah salah satu

strategi pemecahan masalah yang memanfaatkan tindakan nyata dalam bentuk

proses pengembangan inovatif yang dicoba sambil berjalan, dalam mendeteksi

dan memecahkan masalah. Dalam prosesnya, pihak-pihak yang terlibat dalam

kegiatan tersebut dapat saling mendukung satu sama lain.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan model kemis dan Mc. Taggart,

Kemis menggunakan system spiral refleksi diri yang dimulai dari rencana,

tindakan, pengamatan, refleksi, kemudian jika dalam melaksanakan setiap

tindakan ditemukan kekurangan atau masih belum mencapai hasil yang

diharapkan maka penelitian melaksanakan perencanaan kembali yang merupakan

dasar untuk suatu ancang-ancang pemecahan permasalahan dalam proses

pembelajaran.

32

Page 43: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Gambar 3. 2 Model Spriral Kemmis dan Mc. Taggart

1. Rencana ( Planing )

Pada tahap ini penelitian menemukan focus masalah yang perlu mendapaykan

perhatian khusus untuk diamati, kemudian merencanakan dan membuat intrumen

pengamatan untuk mengukur fakta yang terjadi selama tindakan berlangsung.

2. Tindakan ( Action )

Pada tahanp ini penelitian melaksanakan berdasarkan rencana tindakan yang

sudah disusun, sebagai upaya dalam memperbaiki dan meningkatkan proses

pembelajaran dan hasil belajar. Untuk mengetahui tingkat keberhasilan proses

pembelajaran, dilakukan tes tertulis dan non tes berupa lembar observasi tindakan

guru juga lembar observasi kegiatan siswa.

3. Observasi ( Observing )

Pada tahap ini peneliti mengamati sejauh mana efektovitas tindakan yang

sudah dilaksanakan dan terapkan terhadap siswa. Apakah dengan tindakan yang

33

Page 44: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

dilaksanakan dan diterapkan mampu meningkatkan dan memperbaiki proses

pembelajaran dan hasil belajar atau tidak.

4. Refleksi ( Reflection )

Pada tahap ini peneliti berkolaborasi dengan observasi mengkaji dan mengulas

secara kritis tentang perubahan atau dampak tindakan yang telah dilaksanakan

berdasarkan kepada kritria yang telah ditetapkan apabila hasil analisis menunjukan

belum tercapainya kriteria yang ditetapkan disusun rencana tindakan siklus berikutnya

sampai tercapai kriteria yang ditentukan atau terpecahkan masalah dalam proses

pembelajaran tersebut.

B. Kehadiran dan Peran Penelitian di Lapangan

Penelitian tindakan sebagai perencana, pelaksana tindakan, dan refleksi,

peneliti juga sebagai pengumpulan data yang penganalisis data serta melaporkan hasil

penelitian. Penelitian ini berkolaborasi dengan dua rekan sejawat sebagai pengamat (

Observer ) yaitu observer pertama adalah guru kelas enam dan observer kedua guru

kelas lima yang membantu peneliti dalam mengamati tindakan guru dan siswa

dilapangan.

C. Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan di SDN Cikokol 4 Tangerang, yang beralamat di

jln. Betungraya Cikokol, Tnagerang dan akan dilakukan di kelas V. Waktu observasi

dan penelitian dilakukan sembilan bulan dimulai pada juli 2019 sampai pada bulan

April 2020.

34

Page 45: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Tabel 3. 1 jadwal penelitian

No Kegiatan Bulam

Juli Agus Sep Okt Nov Des Jan Feb Mart April

1. Pengajuan judul

2. Bimbingan

proposal

3. Seminar

proposal

4. Revisi hasil

seminar

5. Pembuatan

instrument

6. Penelitian

disekolah

7. Siklus I

8. Siklus II

9. Siklus III

10. Pengolahan data

11. Ujian skripsi

D. Instrumen Penelitian

35

Page 46: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Instrumen yang akan digunakan adalah instrumen tes dan non tes. Instrument

tes digunakan untuk mengetahui kemampuan siswa dalam menulis puisi. Adapun

istrumen non tes digunakan untuk mengetahui perubahan tingkah laku yang berupa

lembar observasi dan dokumentasi.

Tabel 3. 2 instrumen test

NO Aspek Penilaian Skala Nilai Tolak Ukur Skor

1. Judul Sangat baik,

baik, cukup,

kurang

Judul puisi menarik

bagi pembaca

( 4,3,2,1)

2. Kesesuaian dengan

tema

Sangat baik,

baik, cukup,

kurang

Isi menerangkan

sebagian besar tema

( 4,3,2,1)

3. Diksi Sangat baik,

baik, cukup,

kurang

Diksi yang dipilih

sangat tepat, indah,

dan mendukung

makna ini

( 4,3,2,1)

4. Tipografi Sangat baik,

baik, cukup,

kurang

Tipografi yang

dipilih sangat

mendukung

( 4,3,2,1)

Keterangan :

1 = kurang

2 = cukup

3 = baik

36

Page 47: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

4 = sangat baik

1. Intrumen Non Tes

Instrument non tes berupa pedoman observasi dan dokumentasi foto.

a. Pedoman Observasi

Pedoman obervasi digunakan untuk mengetahui aktifitas siswa dalam

pembelajaran serta mengamati sikap posotif dan negatif siswa dalam proses

pembelajaran. Pada pedoman observasi inilah yang akan dijabarkan sikap

positif dan negatif siswa selama pembelajaran siklus I, dan II

b. Dokumentasi

Dokumen dalam penelitian ini diambil menggunakan kamera handphone

dengan hasil berupa foto-foto saat proses pembelajaran berlangsung. Dalam

sebuah penelitian dokumentasi amatlah penting perannya karena menjadi

sebuah bukti ontentik yang akan dilaporkan bahwa peneliti telah melakukan

penelitian disekolah terkait. Namun demikian, terdapat dokumen-dokumen

yang berupa hasil menulis puisi siswa.

E. Indikator Keberhasilan

Indikator keberhasilan ini dibuat agar peneliti yang menggunaka Penelitian

Tindakan Kelas memahami, apakah setiap tindakan dalam setiap siklusnya ada

peningkatan atau tidak. Kemampuan berpikir kritis siswa dikatakan meningkat secara

klasikal jika minimal 75% siswa telah berhasil memperoleh nilai ≥ KKM disekolah

yaitu 70 dan tindakan dikategorikan berhasil 85% proses pelaksanaan tindakan telah

berhasil sesuai dengan scenario pembelajaran.

37

Page 48: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

F. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian teknik pengumpulan data diperoleh dengan :1. Observasi

Observasi dapat dilakukan untuk mengumpulkan data melalui pengamatan

langsung secara sistematis mengenai permasalahan yang akan diteliti, kemudia

diberi ceklis sesuai kenyataan, jenis observasi yang digunakan adalah observasi

langsung.

Tabel 3. 3 lembar observasi dalam aktivitas siswa

NO Aspek Aktivitas yang Diamati 1 2 3 4

1. Siswa memperhatikan penjelasan guru

2. Memahami materi dan tujuan pembelajaran

yang disampaikan

3. Semangat dan antusias mengerjakan tugas

4. Aktif bertanya mengenai hal-hal yang tidak

diketahui siswa

5. Merumuskan kesimpulan

6. Berani tampil didepan kelas

7. Aktif berinteraksi terhadap guru atau teman

38

Page 49: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

8. Aktif bertanya

9. Aktif menjawab pertnyaan

Ketentuan skor :

1 = tidak baik

2 = kurang baik

3 = baik

4 = sangat baik

2. Tes Tes yang digunakan adalah tes menulis puisi yang dilakukan bertujuan untuk

mengetahui tingkat keberhasilan siswa setelah menerima materi pembelajaran.

Nilai yang akan diambil berasal dari tes belajar disetiap akhir siklus.

3. Dokumentasi

Melalui dekumentasi yang dikumpulkan maka akan dapat terkumpul data yang

dibutuhkan dalam penelitian. Dokumentasi ini berupa foto-foto selama kegiatan

penelitian dan data-data lembar hasil menulis puisi siswa.

G. Tehnik Analisis Data

Analisia data dilakukan setelah semua data yang diperlukan sudah terkumpul,

rencananya akan dilaksanakan setiap akhir siklus. Data yang dikumpulkan berupa

hasil observasi, hasil tes menulis, dan dokumentasi. Teknik analisis data yang

dilakukan dalam penelitian tindakan ini menggunakan analisis kualitatif. Untuk

39

Page 50: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

melihat proses tindakan yang dilakukan dan teknik analisis kuantitatif untuk

mendapatkan nilai rata-rata yang ada setiap siklus.

H. Keabsahan Data

Dalam penelitian kelas ini teknik yang digunakan untuk menguji kebsahan

data yaitu menggunakan hasil observasi dan tes untuk mendapatkian hasil informasi

yang tepat dipercaya.

I. Prosedur Penelitian

Prosedur penilitian tindakan kelas yang akan dilaksanakan oleh peneliti terdiri

dari dua siklus, yang mana pada setiap siklus terdiri dari empat tahap sebagai berikut.

Siklus I

1. Perencanaan

a) Mengidentifikasi masalah yang ada disekolah khususnya di kelas yang diteliti

sebelum melakukan penelitian.

b) Menganalisis dan merumuskan masalah dengan tepat sesuai dengan

permasalahan.

c) Menganalisis standar isi untuk mengetahui kesesuaian kompetensi dasar (KD)

terhadap tindakan yang dilakukan.

d) Merancang perangkat pembelajaran RPP sesuai dengan Kompetensi Dasar

(KD) yang telah ditetapkan.

e) Mendiskusikan kegiatan pembelajaran melalui metode Contextual Teaching

and Learning.

f) Menyiapkan alat peraga, alat bantu atau media pemebelajaran yang sesuai

dengan Kompetensi Dasar yang telah ditetapkan.

40

Page 51: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

g) Menyiapkan intrumen untuk pembelajaran siswa

h) Menyusun kegiatan belajar siswa sesuai langkah-langkah metode Contextual

Teaching and Learning.

i) Merencanakan tugas dan pembelajaran kepada siswa.

2. Tindakan

a) Melaksanakan langkah-langkah pembelajaran yang telah dibuat.

b) Menerapakn metode pembelajaran melalui metode Contextual Teaching and

Learning dengan prosedurnya.

c) Melakukan pengamatan terhadap setiap langkah-langkah kegiatan sesuai

dengan rencana.

d) Memanfaatkan waktu/alokasi waktu yang ada dengan banyaknya kegiatan

yang dilaksanakan agar pelaksanaan pembelajaran dengan maksimal.

e) Mengatisipasi pelaksanaan pembelajaran dengan solusi apabila menemui

kendala saat melakukan tahap tindakan pada pembelajaran.

3. Observasi

a) Melakukan pengamatan terhadap penerapan metode Contextual Teaching and

Learning terhadap pemberian tindakan oleh guru dan aktivitas belajar siswa.

b) Mencatat setiap kegiatan dan perubahan saat penerapan metode pembelajaran

melalui metode Contextual Teaching and Learning, untuk mengetahui

kekurangan saat proses pembelajaran.

c) Melakukan diskusi dengan guru untuk membahas tentang kelemahan-

kelemahan yang dilakukan guru serta memberikan perbaikan untuk

pembelajaran berikutnya.

4. Refleksi

41

Page 52: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

a) Menganalisis, temuan saat melakukan observasi dari hasil pemantauan

aktivitas tindakan guru dan siswa.

b) Menganalisis kelemahan dan keberhasilan guru saat menerapkan metode

Contextual Teaching and Learning dan menindak lanjuti untuk langkah

berikutnya.

c) Melakukan refleksi terhadap penerapan metode Contextual Teaching and

Learning

d) Melakuka refleksi terhadap keaktifan siswa dan ketertiban siswa dalam

pembelajaran

e) Mentatan factor keggagalan dari implementasi

Siklus II

1. Perencanaan

a) Hasil refleksi di evaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk

diterapkan pada pembelajaran berikutnya.

b) Menata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran siklus I.

c) Merancang pembelajaran siklus II berdasarkan refleksi siklus I baik dari segfi

rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disesuaikan dari hasil

refleksi siklus II.

2. Tindakan

a) Melakukan analisis pemecahan masalah pembelajaran sesuai temuan siklus I.

b) Melaksanakan tindakan perbaikan sikslus II dengan memaksimalkan

penerapan metode pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran

dengan mengunakan metode Contextual Teaching and Learning.

3. Observasi

42

Page 53: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

a) Melakukan pengamatan terhadap penerapan metode Contextual Teaching and

Learning pada pelaksanaan siklus II.

b) Mencatat perubahan dan perbedaan yang terjadi pada tindakan setiap

siklusnya baik pada siklus I dan siklus II.

c) Melakukan diskusi dan pembahasan masalah yang dihadapi saat pembelajaran

pada tindakan siklus II.

4. Refreksi

a) Merefleksi proses pembelajaran dengan menggunakan metode Contextual

Teaching and Learning untuk mengidentifikasi peningkatan kemampuan

menulis puisi siswa pada siklus I dan siklus II.

b) Merefleksikan siswa menulis puisi melalui penerapan metode Contextual

Teaching and Learning siklus II.

c) Menganalisis hasil temuan dan hasil akhir penelitian siklus II

d) Hasil kerja siswa yang terjadi pada siklus II.

Siklus III

1. Perencanaan

a). Hasil refleksi di evaluasi, didiskusikan, dan mencari upaya perbaikan untuk

diterapkan pada pembelajaran berikutnya.

b). Menata masalah dan kendala yang dihadapi saat pembelajaran siklus II.

c). Merancang pembelajaran siklus III berdasarkan refleksi siklus II baik dari

segfi rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang telah disesuaikan dari

hasil refleksi siklus III.

2. Tindakan

43

Page 54: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

a). Melakukan analisis pemecahan masalah pembelajaran sesuai temuan

siklus II.

b) Melaksanakan tindakan perbaikan sikslus III dengan memaksimalkan

penerapan metode pembelajaran dengan menggunakan metode pembelajaran

dengan mengunakan metode Contextual Teaching and Learning.

3. Observasi

a). Melakukan pengamatan terhadap penerapan metode Contextual Teaching

and Learning pada pelaksanaan siklus III.

b). Mencatat perubahan dan perbedaan yang terjadi pada tindakan setiap siklusnya

baik pada siklus II dan siklus III.

c). Melakukan diskusi dan pembahasan masalah yang dihadapi saat

pembelajaran pada tindakan siklus III.

4. Refreksi

a). Merefleksi proses pembelajaran dengan menggunakan metode Contextual

Teaching and Learning untuk mengidentifikasi peningkatan kemampuan menulis

puisi siswa pada siklus II dan siklus III.

b). Merefleksikan siswa menulis puisi melalui penerapan metode Contextual

Teaching and Learning siklus III.

c). Menganalisis hasil temuan dan hasil akhir penelitian siklus III

d). Hasil kerja siswa yang terjadi pada siklus III.

44

Page 55: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Daftar Pustaka

Abdurrahman, M., 2012. Anak Berkesulitan belajar. Jakarta: PT Rineke Cipta.

A, T. I. B., 2017. Mendesain Model Pemeblajaran Inovatif, Progresif, Kontestual. Jakarta: PT kharisma Utama.

Febriana, A., 2018. Peningkatan keterampilan menulis puisi melalui metode Contextual Teaching and Learning (CTL). wahana sekolah dasar, p. 36.

Kosasih, 2017. Apresiasi Sastra Indonesia. Jakarta: Nobel Edumedia.

Mawardi, 2019. Desain penelitian tindakan kelas. Jakarta: Samudra Biru.

Pradopo, R. D., 2017. Pengkajian Puisi. Yogyakarta: Gadjah Mada University Press.

Rukayah, 2017. Pengajaran Sastra Menulis Puisi. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Saleh, Z. H., 2013. Terampil Menulis di Sekolah Dasar. Tangerang: PT Pustaka Mandiri.

Solihah, L., 2018. peningkatan keterampilan menulis puisi melalui pendekatan kontekstual di kelas V SDN rancaloa kota bandung. keterampilan menulis puisi, p. cakrawala pendas.

Sukino, 2010. Menulis itu Mudah. Yogyakarta: Pustaka Populer Lkis Yogyakarta.

Suprapti, 2018. peningkatan keterampilan menulis puisi melalui pendekatan contextual teaching and learning pada siswa kelas V asd 1 Dersalam Bae Kudus. majalah ilmu pendidikan dasar, Volume 8, p. 3.

Sutarno, 2017. peningkatan keterampilan menulis puisi pada pembelajaran Bahasa Indonesia melalui pendekatan Cpntextual Teaching and learning SD 1 undaan kidul. media penelitian pendidikan, V olume 11.

uprapti, 2018. peningkatan keterampilan menulis puisi melalui pendekatan contextual teachinga nd learning pada siswa kelas V asd 1 Dersalam Bae Kudus. majalah ilmu pendidikan dasar, Volume 8, p. 4.

45

Page 56: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

LAMPIRAN – LAMPIRAN

46

Page 57: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lampiran 1 RPP Siklus I

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SDN Cikokol 4 Tangerang

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : V (Lima)

Hari / tanggal : 14 Januari 2020

I. Standar Kompetensi

1. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan fakta secara

tertulis dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas.

II. Kompetensi Dasar

8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.

III. Indikator

8.3.1. Memahami unsur-unsur puisi.

8.3.1. Memahami langkah menulis puisi bebas dengan mudah dan sederhana.

8.3.1. Menulis puisi bebas.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat memahami unsur-unsur puisi berdasarkan penjelasan guru

dengan benar.

2. Siswa dapat memahami langkah menulis puisi berdasarkan pendekatan

kontekstual dengan benar.

3. Siswa dapat menulis puisi bebas melalui pendekatan kontekstual

dengan indah.

47

Page 58: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Karakter yang diharapkan:

1. Siswa memiliki tanggung jawab dalam mengikuti proses pembelajaran,

yakni memperhatikan penjelasan guru dan mengerjakan tugas yang

diberikan guru.

2. Siswa kreatif dalam membuat puisi sesuai dengan tema yang pernah

mereka alami.

3. Siswa imajinatif dalam pelajaran yakni melalui tulisan yang telah dibuat.

V. Materi Ajar

Puisi bebas

VI. Metode Pembelajaran

Metode ceramah, tanya jawab, penugasan

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal

1. Siswa berdoa.

2. Siswa menyimak apersepsi yang diberikan oleh guru.

3. Siswa menyimak ketika guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai dan materi pokok yaitu puisi bebas.

B. Kegiatan Inti

1. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang pengertian puisi. (Bertanya,

karena dalam pembelajaran berbasis kontekstual ada kegiatan

bertanya)

2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai pengertian puisi bebas.

3. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai unsur-unsur puisi bebas.

4. Siswa menyimak pemodelan guru menganalisis unsur-unsur yang

terdapat dalam sebuah bebas puisi yang berjudul Indahnya Bersekolah.

(Pemodelan/Modelling, karena dalam pembelajaran berbasis

kontekstual ada kegiatan modelling)

5. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya terkait materi yang masih

belum jelas. (Bertanya, karena dalam pembelajaran berbasis 48

Page 59: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

kontekstual ada kegiatan bertanya)

6. Siswa diberi kesempatan oleh guru untuk merenung atau mengingat

kembali materi apa saja yang sudah dipelajari.

7. Siswa merefleksi pembelajaran yang telah dipelajari. (Refleksi, karena

dalam pembelajaran berbasis kontekstual ada kegiatan refleksi)

8. Siswa menyimpulkan sendiri materi yang telah dipelajari.

9. Guru memberikan pesan moral terkait materi puisi bebas.

C. Kegiatan Akhir

Siswa diberi tindak lanjut berupa perintah untuk mempelajari kembali

materi yang telah diajarkan.

D. Media Pembelajaran : -

VIII. Penilaian

A. Prosedur : dalam kegiatan inti

B. Jenis : tes tertulis

C. Bentuk : produk berupa puisi bebas

A. Kriteria Penilaian

Pedoman penilaian produk berupa karangan

No Aspek yang dinilai Skor maksimal

1. Kebaruan tema dan makna 1-5

2. Amanat 1-5

3. Citraan dan imajinasi 1-5

4. Ketepatan Diksi 1-5

5. Gaya Bahasa 1-5

Jumlah 25

49

Page 60: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Aspek yang dinilai

Patokan Skor Kriteria

Kebaruan tema dan makna

Tema puisi sangat aktual, sangat sesuai dengan perkembangan siswa. 5 Sangat Baik

Tema puisi aktual, sesuai dengan perkembangan siswa. 4 Baik

Tema puisi cukup aktual, cukup sesuai dengan perkembangan siswa. 3 Cukup

Tema puisi kurang aktual, kurang sesuai dengan perkembangan anak. 2 Kurang

Tema puisi tidak aktual, kurang sesuai dengan perkembangan anak. 1 Sangat

Kurang

Amanat puisi tersurat dengan sangat jelas dan sangat sesuai. 5 Sangat Baik

Amanat puisi sudah jelas dan cukup sesuai,4 Baik

Amanat puisi cukup jelas dan cukup sesuai 3 Cukup

50

Page 61: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Amanat puisi kurang jelas dan kurang sesuai 2 Kurang

Amanat puisi sangat kurang jelas dan sangat kurang sesuai 1

Sangat Kurang

Sangat menciptakan kesan indrawi kepada pembaca dan sangat sesuai 5 Sangat Baik

menciptakan kesan indrawi kepada pembaca, sesuai .4 Baik

Cukup menciptakan kesan indrawi kepada pembaca dan cukup sesuai 3 Cukup

Kurang menciptakan kesan indrawi kepada pembaca.2 Kurang

Sangat kurang menciptakan kesan indrawi kepada pembaca. 1 Sangat Kurang

Pilihan kata sangat sederhana, sangatmemperhatikan keindahan.

5 Sangat Baik

51

Page 62: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

52

Pilihan kata sederhana, memperhatikan

keindahan.4 Baik

Pilihan kata cukup sederhana sehingga

mengaburkan makna, cukup

memperhatikan keindahan.3 Cukup

Pilihan kata kurang sederhana sehingga

mengaburkan makna, kurang

memperhatikan keindahan. 2 Kurang

Pilihan kata sangat kurang sederhana

sehingga mengaburkan makna, sangat

kurang memperhatikan keindahan.

1

Sangat

Kurang

Gaya bahasa/majas

Ada penggunaan majas yang sangat sesuai.

5 Sangat Baik

Ada penggunaan majas indah tetapi kurang

sesuai. 4 Baik

Penggunaan majas cukup dan cukup sesuai.

3 Cukup

Penggunaan majas kurang indah, dan

kurang sesuai. 2 Kurang

Tidak ada penggunaan majas dan tidak

sesuai. 1Sangat

Kurang

Skor Maksimal 25

Page 63: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Nilai siswa =total skor

skor maksimal

x 100

B. Kriteria Keberhasilan

1. Siswa dianggap berhasil jika dalam setiap mata pelajaran bahasa

Indonesia siswa memperoleh nilai ≥ 65.

2. Pembelajaran dianggap berhasil apabila nilai rata-rata siswa

memperoleh ≥ 65 sebanyak 70% dan aktif dalam proses

pembelajaran.

IX. Lampiran-Lampiran

A. Materi Pelajaran

Tangerang, …..2020

Mengetahui,

Guru Kelas V Pengamat (Observer)

Yuyun Yuningsih Eriska Nurwantari

NIM 1686206238

Mengetahui :

Kepala Sekolah Dasar Negeri Cikokol 4

Abdurahman, M.Pd

Nip : 196802061993071001

53

Page 64: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

54

Page 65: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lampiran 2 RPP Siklus II

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN

(RPP)

Nama Sekolah : SDN Cikokol 4 Tangerang

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : V (Lima)

Hari / tanggal : 30 Januari 2020

I. Standar Kompetensi

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan fakta secara tertulis

dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas.

II. Kompetensi Dasar

8.3 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.

III. Indikator

8.3.1. Memahami unsur-unsur puisi.

8.3.1. Memahami langkah menulis puisi bebas dengan mudah dan

sederhana.

8.3.1. Menulis puisi bebas.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat memahami unsur-unsur puisi berdasarkan penjelasan guru

dengan benar.

2. Siswa dapat memahami langkah menulis puisi berdasarkan pendekatan

kontekstual dengan benar.

3. Siswa dapat menulis puisi bebas melalui pendekatan kontekstual

dengan indah.

Karakter yang diharapkan:

1. Siswa memiliki tanggung jawab dalam mengikuti proses pembelajaran,

55

Page 66: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

yakni memperhatikan penjelasan guru dan mengerjakan tugas yang

diberikan guru.

2. Siswa kreatif dalam membuat puisi sesuai dengan tema yang pernah

mereka alami.

3. Siswa imajinatif dalam pelajaran yakni melalui tulisan yang telah

dibuat.

V. Materi Ajar

Puisi berjudul guruku

VI. Metode Pembelajaran

Metode ceramah, tanya jawab, penugasan

VII. Langkah-langkah Pembelajaran

A. Kegiatan Awal

1. Siswa berdoa.

2. Siswa menyimak apersepsi yang diberikan oleh guru.

3. Siswa menyimak ketika guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai dan materi pokok yaitu puisi bebas.

B. Kegiatan Inti

1. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang perbedaan puisi bebas dengan

puisi. ( Bertanya, karena bertanya merupakan salah satu kegiatan yang

ada dalam proses pembelajaran yang berbasis kontekstual )

2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai unsur-unsur puisi, terutama

menekankan pada unsur amanat dan gaya bahasa.

3. Siswa menyimak pemodelan guru menganalisis unsur intrinsik yang

terdapat dalam puisi bebas yang berjudul “Guruku ”. ( Modelling,

karena modelling merupakan salah satu kegiatan yang ada dalam proses

pembelajaran yang berbasis kontekstual )

4. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya terkait materi yang masih

belum jelas. (Bertanya, karena bertanya merupakan salah satu kegiatan

yang ada dalam proses pembelajaran yang berbasis kontekstual )56

Page 67: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

5. Siswa menyimpulkan sendiri materi yang telah dipelajari.

6. Guru memberikan pesan moral terkait materi puisi guruku.

C. Kegiatan Akhir

7. Siswa diberi tindak lanjut berupa perintah untuk mempelajari kembali

materi yang telah diajarkan.

8. Siswa berdoa menutup pelajaran dengan bimbingan guru.

VIII. Media PembelajaranMedia Pembelajaran : teks contoh puisi guruku

IX. Penilaian

A. Prosedur : dalam kegiatan inti

B. Jenis : tes tertulis

C. Bentuk : produk berupa puisi “perpustakan”

D. Kriteria Penilaian

1. Pedoman penilaian produk berupa karangan

No. Aspek yang dinilai Skor penilaian1. Kebaruan Tema dan Makna 1-52. Amanat 1-53. Citraan atau imajinasi 1-54. Diksi 1-55. Gaya Bahasa 1-5

Aspek yang dinilai

Patokan Skor Kriteria

Kebaruan tema dan makna

Tema puisi sangat aktual, sangat sesuai dengan perkembangan siswa, dan sangat sesuai dengan puisi berjudul guruku.

5 Sangat Baik

Tema puisi aktual, sesuai dengan perkembangan siswa, sesuai dengan objek yang sesuai dengan puisi berjudul guruku .

4 Baik

Tema puisi cukup aktual, cukup sesuai dengan perkembangan siswa, cukup sesuai dengan puisi berjudul guruku.

3 Cukup

57

Page 68: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Tema puisi kurang aktual, kurang sesuai dengan perkembangan anak, kurang sesuai dengan objek yang sesuai dengan puisi berjudul guruku.

2 Kurang

Tema puisi tidak aktual, kurang sesuai dengan perkembangan anak, tidak sesuai dengan objek yang sesuai dengan puisi berjudul guruku.

1Sangat Kurang

Amanat puisi tersurat dengan sangat jelas dan sangat sesuai dengan puisi berjudul guruku. 5 Sangat Baik

Amanat puisi jelas dan sesuai dengan objek yang sesuai dengan puisi berjudul guruku. 4 Baik

Amanat puisi cukup jelas dan cukup sesuai dengan objek yang sesuai dengan puisi berjudul guruku

3 Cukup

Amanat puisi kurang jelas dan kurang sesuai dengan objek yang sesuai dengan puisi berjudul guruku

2 Kurang

Amanat puisi sangat kurang jelas dan sangat kurang sesuai dengan puisi berjudul guruku 1

Sangat Kurang

Sangat menciptakan kesan indrawi kepada pembaca dan sangat sesuai dengan puisi berjudul guruku.

5 Sangat Baik

menciptakan kesan indrawi kepada pembaca, dan esuai dengan objek yang sesuai dengan puisi berjudul guruku

4 Baik

58

Page 69: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Cukup menciptakan kesan indrawi kepada pembaca dan cukup sesuai dengan puisi berjudul guruku.

3 Cukup

Kurang menciptakan kesan indrawi kepadapembaca,dan kurang sesuai dengan puisi berjudul guruku

2 Kurang

Sangat surang menciptakan kesan indrawi kepada pembaca, dan tidak sesuai dengan puisi berjudul guruku

1 Sangat Kurang

Pilihan kata sangat sederhana, sangat memperhatikan keindahan, sangat sesuai dengan objek yang sesuai dengan puisi berjudul guruku

5 Sangat Baik

Pilihan kata sederhana, memperhatikan keindahan, sesuai dengan puisi berjudul guruku.

4 Baik

Pilihan kata cukup sederhana sehingga mengaburkan makna, cukup memperhatikan keindahan, cukup sesuai dengan puisi berjudul guruku

3 Cukup

Pilihan kata kurang sederhana sehingga mengaburkan makna, kurang memperhatikan keindahan, kurang sesuai dengan puisi berjudul guruku

2 Kurang

Pilihan kata sangat kurang sederhana sehingga mengaburkan makna, sangat kurang memperhatikan keindahan, sangat kurang sesuai dengan puisi berjudul guruku 1

Sangat Kurang

Ada penggunaan majas yang sangat sesuai dengan puisi berjudul guruku 5 Sangat Baik

59

Page 70: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Nilai siswa =total skor

skor maksimal x 100

Ada penggunaan majas indah tetapi kurang sesuai dengan puisi berjudul guruku 4 Baik

Penggunaan majas cukup dan cukup sesuaiDengan puisi berjudul guruku

3 Cukup

Penggunaan majas kurang indah, dan kurang sesuai dengan puisi berjudul guruku 2 Kurang

Tidak ada penggunaan majas dan tidak sesuai dengan puisi berjudul guruku. 1

Sangat Kurang

Skor Maksimal 25

E. Kriteria Keberhasilan

1. Siswa dianggap berhasil jika dalam setiap mata pelajaran bahasa

Indonesia siswa memperoleh nilai ≥ 65.

2. Pembelajaran dianggap berhasil apabila rata-rata siswa memperoleh

nilai ≥ 65 sebanyak 70% dan aktif dalam proses pembelajaran.

60

Page 71: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

X. Lampiran-Lampiran

A. Materi Pelajaran

Tangerang,

Mengetahui,

Guru Kelas V Pengamat (Observer)

Eriska NurwantariYuyun Yuningsih

NIM 1686206238

Mengetahui :Kepala Sekolah Dasar Negeri Cikokol 4

Abdurahman, M.Pd

Nip : 196802061993071001

61

Page 72: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lampiran 3 RPP Siklus III

RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah : SDN Cikokol 4 Tangerang

Mata Pelajaran : Bahasa Indonesia

Kelas : V (Lima)

Hari / tanggal : 5 Februari 2020

I. Standar Kompetensi

8. Mengungkapkan pikiran, perasaan, informasi dan fakta secara tertulis

dalam bentuk ringkasan, laporan, dan puisi bebas.

II. Kompetensi Dasar

8.4 Menulis puisi bebas dengan pilihan kata yang tepat.

III. Indikator

8.4.1. Memahami unsur-unsur puisi.

8.3.1. Memahami langkah menulis puisi bebas dengan mudah dan

sederhana.

8.3.1. Menulis puisi bebas.

IV. Tujuan Pembelajaran

1. Siswa dapat memahami unsur-unsur puisi berdasarkan penjelasan guru

dengan benar.

2. Siswa dapat memahami langkah menulis puisi berdasarkan pendekatan

kontekstual dengan benar.

62

Page 73: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

3. Siswa dapat menulis puisi bebas melalui pendekatan kontekstual

dengan indah.

V. Karakter yang diharapkan:1. Siswa memiliki tanggung jawab dalam mengikuti proses pembelajaran,

yakni memperhatikan penjelasan guru dan mengerjakan tugas yang

diberikan guru.

2. Siswa kreatif dalam membuat puisi sesuai dengan tema yang pernah

mereka alami.

3. Siswa imajinatif dalam pelajaran yakni melalui tulisan yang telah

dibuat.

VI. Materi Ajar

Puisi perpustakaan

VII. Metode Pembelajaran

Metode ceramah, tanya jawab, penugasan

VIII. Langkah-langkah Pembelajaran A. Kegiatan Awal

1. Siswa berdoa..

2. Siswa menyimak apersepsi yang diberikan oleh guru.

3. Siswa menyimak ketika guru menyampaikan tujuan pembelajaran

yang akan dicapai dan materi pokok yaitu puisi bebas.

B. Kegiatan Inti

1. Siswa menjawab pertanyaan guru tentang perbedaan puisi bebas

dengan puisi. ( Bertanya, karena bertanya merupakan salah satu

kegiatan yang ada dalam proses pembelajaran yang berbasis

kontekstual )

63

Page 74: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

2. Siswa menyimak penjelasan guru mengenai unsur-unsur puisi,

terutama menekankan pada unsur amanat dan gaya bahasa.

3. Siswa menyimak pemodelan guru menganalisis unsur intrinsik yang

terdapat dalam puisi bebas yang berjudul “Perpustakan”.( Modelling,

karena modelling merupakan salah satu kegiatan yang ada dalam

proses pembelajaran yang berbasis kontekstual )

4. Siswa diberi kesempatan untuk bertanya terkait materi yang masih

belum jelas. (Bertanya, karena bertanya merupakan salah satu

kegiatan yang ada dalam proses pembelajaran yang berbasis

kontekstual )

5. Siswa menyimpulkan sendiri materi yang telah dipelajari.

6. Guru memberikan pesan moral terkait materi puisi bebas.

C. Kegiatan Akhir

1. Siswa diberi tindak lanjut berupa perintah untuk mempelajari kembali

materi yang telah diajarkan.

2. Siswa berdoa menutup pelajaran dengan bimbingan guru.

IX. Media Pembelajarana. Media Pembelajaran : teks contoh puisi perpustakaan

X. Penilaiana. Prosedur : dalam kegiatan intib. Jenis : tes tertulisc. Bentuk : produk berupa puisi “perpustakan”d. Kriteria Penilaian

1. Pedoman penilaian produk berupa karangan

No. Aspek yang dinilai Skor penilaian1. Kebaruan Tema dan Makna 1-52. Amanat 1-53. Citraan atau imajinasi 1-54. Diksi 1-55. Gaya Bahasa 1-5

64

Page 75: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Aspek yang dinilai

Patokan Skor Kriteria

Kebaruan tema dan makna

Tema puisi sangat aktual, sangat sesuai dengan perkembangan siswa, dan sangat sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan.

5 Sangat Baik

Tema puisi aktual, sesuai dengan perkembangan siswa, sesuai dengan objek yang sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan.

4 Baik

Tema puisi cukup aktual, cukup sesuai dengan perkembangan siswa, cukup sesuai dengan objek yang sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan.

3 Cukup

Tema puisi kurang aktual, kurang sesuai dengan perkembangan anak, kurang sesuai dengan objek yang sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan.

2 Kurang

Tema puisi tidak aktual, kurang sesuai dengan perkembangan anak, tidak sesuai dengan objek yang sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan.

1Sangat Kurang

Amanat puisi tersurat dengan sangat jelas dan sangat sesuai dengan objek yang sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan.

5 Sangat Baik

Amanat puisi jelas dan sesuai dengan objek yang sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan.

4 Baik

Amanat puisi cukup jelas dan cukup sesuai dengan objek yang sesuai dengan objek yang ada di perpuatakaan.

3 Cukup

65

Page 76: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Amanat puisi kurang jelas dan kurang sesuai dengan objek yang sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan.

2 Kurang

Amanat puisi sangat kurang jelas dan sangat kurang sesuai dengan objek yang sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan.

1Sangat Kurang

Sangat menciptakan kesan indrawi kepada pembaca dan sangat sesuai dengan objek yang sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan.

5 Sangat Baik

menciptakan kesan indrawi kepada pembaca, dan esuai dengan objek yang sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan.

4 Baik

Cukup menciptakan kesan indrawi kepada pembaca dan cukup sesuai dengan objek yang sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan.

3 Cukup

Kurang menciptakan kesan indrawi kepadapembaca,dan kurang sesuai dengan objek yang

2 Kurang

sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan.

Sangat surang menciptakan kesan indrawi kepada pembaca, dan tidak sesuai dengan objek yang sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan.

1 Sangat Kurang

Pilihan kata sangat sederhana, sangat memperhatikan keindahan, sangat sesuai dengan objek yang sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan.

5 Sangat Baik

66

Page 77: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Nilai siswa =total skor

skor maksimal x 100

Pilihan kata sederhana, memperhatikan keindahan, sesuai dengan objek yang sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan.

4 Baik

Pilihan kata cukup sederhana sehingga mengaburkan makna, cukup memperhatikan keindahan, cukup sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan.

3 Cukup

Pilihan kata kurang sederhana sehingga mengaburkan makna, kurang memperhatikan keindahan, kurang sesuai dengan objek yang sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan.

2 Kurang

Pilihan kata sangat kurang sederhana sehingga mengaburkan makna, sangat kurang memperhatikan keindahan, sangat kurang sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan. 1

Sangat Kurang

Ada penggunaan majas yang sangat sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan. 5 Sangat Baik

Ada penggunaan majas indah tetapi kurang sesuai dengan objek yang ada perpustakaan. 4 Baik

Penggunaan majas cukup dan cukup sesuaidengan objek yang ada di perpustakaan.

3 Cukup

Penggunaan majas kurang indah, dan kurang sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan. 2 Kurang

Tidak ada penggunaan majas dan tidak sesuai dengan objek yang ada di perpustakaan. 1

Sangat Kurang

Skor Maksimal 25

67

Page 78: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

F. Kriteria Keberhasilan

1. Siswa dianggap berhasil jika dalam setiap mata pelajaran bahasa

Indonesia siswa memperoleh nilai ≥ 65.

2. Pembelajaran dianggap berhasil apabila rata-rata siswa

memperoleh nilai ≥ 65 sebanyak 70% dan aktif dalam proses

pembelajaran.

XI. Lampiran-Lampiran

A. Materi Pelajaran

Tangerang,

Mengetahui,

Guru Kelas V Pengamat (Observer)

Eriska Nurwantari Yuyun Yuningsih

NIM 1686206238

Mengetahui :Kepala Sekolah Dasar Negeri Cikokol 4

Abdurahman, M.Pd

Nip : 196802061993071001

68

Page 79: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lampiran 4

Lembar Observasi

Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas Siklus I

No Aspek yang diamati Pertemuan Siklus IRendah Sedang Tinggi

1 Aktif mmemperhatikan penjelasan

guru

V

2 Aktif menjawab pertanyaan guru V

3 Kesungguhan siswa dalam

mengikuti pelajaran

V

4 Kesungguhan siswa dalam

berlatih menulis puisi

V

5 Rasa ingin tahu siswa meningkat V

69

Page 80: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lembar Observasi

Guru dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas Siklus I

No Aspek yang diamati Siklus IRendah Sedang Tinggi

1 Kesesuaian RPP dengan kegiatan

pembelajaran

v

2 Memberikan Informasi secara tepat v

3 Menggunakan berbagai sumber v

4 Menggunakan waktu dengan tepat

sesuai dengan rencana

v

5 Penuh Perhatian terhadap siswa v

6 Memberikan motivasi kepada siswa v

7 Menggunakan multi metode v

8 Memberi umpan balik terhadap siswa v

9 Memberi Tindak lanjut v

70

Page 81: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lampiran 5

Lembar Observasi

Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas Siklus II

No Aspek yang diamati Siklus IIRendah Sedang Tinggi

1 Aktif mmemperhatikan penjelasan

Guru

v

2 Aktif menjawab pertanyaan guru v

3 Kesungguhan siswa dalam mengikuti

Pelajaran

v

4 Kesungguhan siswa dalam berlatih

menulis puisi

v

5 Rasa ingin tahu siswa meningkat v

71

Page 82: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lembar Observasi

Guru dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas Siklus II

No Aspek yang diamati Siklus IIRendah Sedang Tinggi

1 Kesesuaian RPP dengan kegiatan

pembelajaran

v

2 Memberikan Informasi secara tepat v

3 Menggunakan berbagai sumber v

4 Menggunakan waktu dengan tepat

sesuai dengan rencana

v

5 Penuh Perhatian terhadap siswa v

6 Memberikan motivasi kepada siswa v

7 Menggunakan multi metode v

8 Memberi umpan balik terhadap siswa v

9 Memberi Tindak lanjut v

72

Page 83: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lampiran 6

Lembar Observasi

Siswa dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas Siklus III

No Aspek yang diamati Siklus IIIRendah Sedang Tinggi

1 Aktif mmemperhatikan penjelasan guru v

2 Aktif menjawab pertanyaan guru v

3 Kesungguhan siswa dalam mengikuti

Pelajaran

v

4 Kesungguhan siswa dalam berlatih

menulis puisi

v

5 Rasa ingin tahu siswa meningkat v

73

Page 84: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lembar Observasi

Guru dalam Kegiatan Pembelajaran di Kelas Siklus III

No Aspek yang diamati Siklus III

Rendah Sedang Tinggi1 Kesesuaian RPP dengan kegiatan

pembelajaran

v

2 Memberikan Informasi secara tepat v

3 Menggunakan berbagai sumber v

4 Menggunakan waktu dengan tepat

sesuai dengan rencana

v

5 Penuh Perhatian terhadap siswa v

6 Memberikan motivasi kepada siswa v

7 Menggunakan multi metode v

8 Memberi umpan balik terhadap siswa v

9 Memberi Tindak lanjut v

74

Page 85: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lampiran 7

LEMBAR PENILAIAN ASPEK GAGASAN

Indikator Penilaian Menulis Puisi

1. Prosedur : Tes Proses

2. Jenis : Perbuatan

3. Teknik : Unjuk Kerja

4. Bentuk : Rubrik Pengamatan

No Aspek Skor Deskriptor Nilai

1 Gagasan 5 Penyusunan kata-kata

sesuai dengan gagasan

4 Penyusunan kata-kata

kurang sesuai dengan

gagasan

3 Penyusunan kata-kata

tidak sesuai dengan

gagasan

75

Page 86: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lampiran 8

LEMBAR PENILAIAN ASPEK MEMILIH KATA-KATA

Indikator Penilaian Menulis Puisi

1. Prosedur : Tes Proses

2. Jenis : Perbuatan

3. Teknik : Unjuk Kerja

4. Bentuk : Rubrik Pengamatan

No Aspek Skor Deskriptor Nilai

1 Pilihan kata-kata 5 Pilihan kata-kata sesuai dengan gagasan dan tema

4 Pilihan kata-kata kurang sesuai dengan gagasan dan tema

3 Pilihan kata-kata tidak sesuai dengan gagasan dan tema

76

Page 87: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lampiran 9 SK

77

Page 88: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

78

Page 89: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lampiran 10 PJS

79

Page 90: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lampiran 11 Izin Observasi azal

80

Page 91: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lampiran 12 Jurnal Bimbingan

81

Page 92: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lampiran 13 surat balasan observasi

82

Page 93: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lampiran 14 SK

83

Page 94: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lampiran 15 Siklus I

84

Page 95: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

85

Page 96: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

86

Page 97: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lampiran 16 Siklus II

87

Page 98: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

88

Page 99: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

89

Page 100: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lampiran 17 Siklus III

90

Page 101: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

91

Page 102: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

92

Page 103: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lampiran 18 Dokumentasi Siklus I

93

Page 104: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lampiran 19 Dokumentasi Siklus II

94

Page 105: LEMBAR PERSETUJUAN SEMINAR PROPOSALsiasat.fkip-umt.ac.id/.../1686206238_ERISKA_NURWANTARI.docx · Web viewlearning memperoleh skor total 23 dan rata-rata skor 2,5 atau sebesar 63,89%

Lampiran 20 Dokumentasi Siklus III

95