Upload
ananda-bibah
View
26
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
pkph
Citation preview
MATERI KULIAH PKPH
ANNA MUAWANAH
Limbah pangan Syarat dengan bahan organik yang cukup tinggi,
(karbohidrat, lemak, meneral, protein dan bahan kimia sisa)
Pada umumnya tidak berbahaya bagi kesehatan secara langsung
Sumber makanan bg mikroba
Penanganan yang tidak tepat akan membahayakan
Kualitas air dilingkungan dapat menurun.
Oksigen terlarut dalam air menurun
Normalnya 8 ppm oksigen terlarut, 3 ppm bahaya bg ikan
Kandungan bahan organik pada limbah ditunjukkan oleh nilai BOD
Bila oksigen terlarut dalam air habis maka akan terjadi bau busuk dan bila protein tinggi akan lebih banyak gas yang dihasilkan
Warna air menjadi gelap
Sifat-sifat limbah industri Pangan Menentukan metode penanganan limbahnya
Ditentukan oleh debit dan mutu limbahnya
Bahan pertanian : beban rendah, volume tinggi
Sayuran
Buah-buahan
biji-bijian
Bahan peternakan: berbeban tinggi, volume rendah
Bahan non daging
Jenis limbah dan penanganannya LIMBAH PENANGANAN
CAIRAN Organik terlarut Anorganik terlarut Organik tersuspensi Anorganik tersuspensi Padatan Organik anorganik
Biologik, penimbunan lahan Penimbunan lahan, perlakuan fisik kimia Sda + sedimentasi Sedimentasi, penimb. Lahan, kimia Insenerasi, dehidrasi, pakan ternak, pupuk Penimbunan tanah
BUAH DAN SAYURAN pH tinggi
Berasal dari pengupasan
Kuantitas Dipengaruhi musim
Air pencucian
Dapat dicegah dengan pengupasan kering
Daur ulang air
Daging dan Unggas Bagian yang bukan daging ------ sumber limbah
Lemak, protein, sulfur dan mineral tersuspensi
Darah sapi BOD 5 156.500 mg /l
Kadar air 85 %
pH 7.3
SUSU Mengandung bahan organik terlarut yang tingi
Bahan tersuspensi yang rendah
Nilai BOD 100.000 mg/l
Polutan susu berasal dari whey
Air pasteurisasi
Air pencuci
Banyak mengandung nitrogen
PARAMETER LIMBAH PH BOD, Biochemical Oksigen Deman COD, Chemical Oksigen Deman TOD, Total Oksigen Deman TOC, Karbon Organik Total Residu limbah; Padatan Terendap Padatan tersuspensi total Padatan terlarut total Lemak minyak dan wax Kekeruhan Nitrogen, fosfor dan sulfur.
Cara Pengolahan limbah Fisika : Penyaringan dan pengendapan
Kimia : Menambahkan pereaksi kimia (PH, oksidator)
Biologi : Dengan mikrobiologi
Fisiko kimia : absorbsi, penukar ion, osmosis dsb
Tahapan Pengolahan Limbah Sama dengan pegolahan air:
1. Penyaringan dan pengendapan
2. Mengurangi bahan organik terlarut (cara biologi) : aerasi atau dengan koagulan,
3. Penyaringan mikro, saringan vakum, atau saringan multimedia
4. Desinfeksi (klorin, iodium, UV dan ozon)
Selain pengendapan fisik FLOTASI : Memisahkan padatan dari cairan dengan
bantuan gelembung dan memperkecik grafitasi spesifik partikel tersuspensi.
Terbentuk lapisan yang mengapung dan terpisah dengan cairan
Digunakan dalam pengolahan limbah pertambangan dan pengolahan minyak
Pembakaran Limbah Mereduksi volume limbah
Menjadi 20% 30%
Menjadi bentuk abu
Dipengaruhi kadar air, zat volatil, zat inert, nilai kalori spesifik
Dapat menimbulkan polusi udara bila tidak tepat.
PENANGANAN BIOLOGI Tehnik:
Kolam oksidasi
Lagun aerasi
Lagun anaerob
Digester anaerobik
Pembuatan pupuk
Penimbunan lahan
Tipe proses biologik Aerobik
Anaeribik
Fakultatif
Fotosintetik
Pertumbuahn tersuspensi
Pertumbuhan melekat
Dalam proses Biolgi terjadi tranformasi biokimia: Karbon
Nitrogen
Fosfor
Sulfur
Massa bahan
Oksigen
pH
Suhu
SISTEM KOLAM DAN LAGUN PALING SEDERHANA
Kolam erobik, anaerobik, dan fakultatif
Kolam fakultatif biasanya aerob di bagian atas dan anaerob di bagian bawah
Disebut juga lagun stabilisasi limbah
Kadang-kadang tanpa perlakuan pemisahan padatan
KOLAM AEROBIK
Bahan organik dipecah melalui oksidasi aerob dengan oksigen diperoleh dari sirkulasi ulang, angin, pengadukan mekanik dan fotosintesis
Kapasitas100-200 lb/BOD/are/hari
KOLAM ANAEROBIK
Menggantungkan pada pemecahan oksigen terlarut dengan membatasi fotosintesis
Menghasilkan gas metana
KOLAM AERASI
Apabila dilakukan aerasi secara mekanik dan kontinu
KOLAM OKSIDASI
Realatif dangkal
SISTEM AEROBIK YANG PENTING PROSES LUMPUR AKTIF
Kebutuhan oksigen total dan laju pengambilan oksigen merupakan fungsi waktu retensi padatan
Lumpur masuk unit aerasi, kemudian unit penjernihkan secara kontinu sehingga diperoleh efluen dan padatan
Bisa menurunkan BOD 90%
STABILISASI KONTAK
Atau biosorbsi
Limbah dan lumpur aktif diaerasi dalam waktu singkat dan disedimentasi
Unit kontak dapat menyerap partikulat menjadi gumpalan lumpur
Fase peyerapan terpisah dengan fase oksidasi biologik
Pengadukan lengkap
Peningkatan efisiensi lumpur aktif ditentukan:
Kesesuaian dengan muatan organik
Hidrolik
Penambahan limbah, tingkat organik seragam
Udara yang seragam
Sistem aerasi yang paling sederhana.
Dimiliki oleh LUMPUR AKTIF DAN PENGADUKAN LENGKAP
------Diterapkan pada limbah pengolahan kentang, jeruk
Perpanjangan Aerasi
Bila limbah dapat disimpan untuk periode detensi yang lama, maka perpanjangan aerasi akan memberikan hasil yang lebih tinggi.
Pengaruh pada kenaikan oksidasi biologik
PEncernaan AEROBIK
Terdiri dari proses pemisahan dan pemekatan
Diusahakan tidak terdapat residu yang pengolahannya lebih lajut.
Belum berkembang
PARIT OKSIDASI Bentuknya memanjang
Perlu pengendalian;
- Bau
- Penghematan pekerja
- penanganan limbah
- mudah menggabungkan dalam bangunan terkerung
Rotor dipasang di jarak tertentu bagian parit..