8
Dengan luas area hampir 400 kilometer persegi, Kota Palu, ibukota Sulawesi Tengah, diberkati dengan pemandangan yang unik. Sebuah sungai yang mengalir dari selatan membelah kota, sementara di sisi barat dan timur pemandangan pegunungan mengular ke utara, berujung di garis pantai yang membentuk teluk yang indah dengan pemandangan pegunungan, sungai, laut dan garis pantai yang membuat kota ini dijuluki sebagai empat dimensi. Palu dibangun dengan visi menjadi Kota Teluk yang Editorial Staff Editor In Chief: Rachmat Wirasena Suryo Penasihat: Samsul Hadi Kunto Hernansaputro Ali Basyah Suryo Sekretaris Redaksi: Nourul Ulfah Redaktur: Inggit Agustina Joko Harismoyo Reporter: Heros Barasakti Desainer Grafis: Nike Andriana Marketing dan Event: Putri Kenanga Ronni Ferdy Edward Dondy Account Executive: Achmad Iqbal Ike Mayasari Sirkulasi dan Distribusi: Maman Panjilesmana Rifki Amiroedin Website: Reza Partakusuma Irawan Bambang Sugeng Sosial Media: Arief Victor N Alamat Redaksi dan Sirkulasi: Menara Batavia 2nd Floor Jl. K. H. Mas Mansyur Kav. 126 Jakarta 10220 Ph. (021) 57930347 Fax (021) 57930347 Email: [email protected] Diterbitkan oleh PT. Media Prima Nusa www.readtpp.com www.thepresidentpost.com www.thepresidentpostindonesia.com Didukung Oleh: Palu, Kota Teluk Yang Sedang Naik Daun The President Post THE SPIRIT OF INDONESIA LIPUTAN KHUSUS / SEPTEMBER 2014 / PALU berkembang berlandaskan pariwisata, industri dan perdagangan, serta pengetahuan ekologi. Sedangkan misinya adalah untuk mengaktualisasikan sebuah pemerintahan yang bersih, disegani, dan demokratis; mengaktualisasikan sumber daya manusia yang kompetitif; mengaktualisasikan infrastruktur kota berdasarkan pengetahuan ekologi; dan meng- aktualisasikan ekonomi kota didasarkan pada pengembangan pariwisata, industri dan perdagangan. Master Plan sebuah kawasan ekonomi khusus seluas 1.500 hektar yang disebut Palu Industrial Estate (PIE) telah disiapkan, yang diintegrasikan dengan Pelabuhan Pantoloan. Lokasi kawasan industri ini juga hanya 20 menit dari Bandara Mutiara SIS Aljufrie Palu, di mana terminal bandara baru saja diperluas menjadi 4.800 meter persegi dan mampu menampung 800 penump- ang per hari. Untuk memperingati hari jadinya yang ke-36, Kota Palu akan mengadakan Festival Teluk Palu yang ke enam pada 27-29 September 2014. Festival ini akan menampilkan berbagai atraksi, mulai dari pertunjukan panggung dan jalanan, berbagai jenis kompetisi, kuliner serta berbagai pameran. (ing) Riset dan Sumber Daya Manusia Bekerja Sama Dengan: PRESIDENT UNIVERSITY 8 www.readtpp.com Website Twitter @TPP_Indonesia Facebook The President Post Indonesia

LIPUTAN KHUSUS / SEPTEMBER 2014 / PALU The

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: LIPUTAN KHUSUS / SEPTEMBER 2014 / PALU The

Dengan luas area hampir 400 kilometer persegi, Kota Palu, ibukota Sulawesi Tengah, diberkati dengan pemandangan yang unik. Sebuah sungai yang mengalir dari selatan membelah kota, sementara di sisi barat dan timur pemandangan pegunungan mengular ke utara, berujung di garis pantai yang membentuk teluk yang indah dengan pemandangan pegunungan, sungai, laut dan garis pantai yang membuat kota ini dijuluki sebagai empat dimensi.

Palu dibangun dengan visi menjadi Kota Teluk yang

Editorial Staff

Editor In Chief:Rachmat Wirasena Suryo

Penasihat:Samsul HadiKunto HernansaputroAli Basyah Suryo

Sekretaris Redaksi:Nourul Ulfah

Redaktur:Inggit AgustinaJoko Harismoyo

Reporter:Heros Barasakti

Desainer Grafis:Nike Andriana

Marketing dan Event:Putri KenangaRonni FerdyEdward Dondy

Account Executive:Achmad IqbalIke Mayasari

Sirkulasi dan Distribusi:Maman PanjilesmanaRifki Amiroedin

Website:Reza PartakusumaIrawan Bambang Sugeng

Sosial Media:Arief Victor N

Alamat Redaksi dan Sirkulasi:Menara Batavia 2nd FloorJl. K. H. Mas Mansyur Kav. 126Jakarta 10220Ph. (021) 57930347Fax (021) 57930347Email: [email protected]

Diterbitkan oleh PT. Media Prima Nusawww.readtpp.comwww.thepresidentpost.comwww.thepresidentpostindonesia.com

Didukung Oleh:

Palu, Kota Teluk Yang Sedang Naik Daun

The President PostT H E S P I R I T O F I N D O N E S I A

LIPUTAN KHUSUS / SEPTEMBER 2014 / PALU

berkembang berlandaskan pariwisata, industri dan perdagangan, serta pengetahuan ekologi. Sedangkan misinya adalah untuk mengaktualisasikan sebuah pemerintahan yang bersih, disegani, dan demokratis; mengaktualisasikan sumber daya manusia yang kompetitif; mengaktualisasikan infrastruktur kota berdasarkan pengetahuan ekologi; dan meng-aktualisasikan ekonomi kota didasarkan pada pengembangan pariwisata, industri dan perdagangan.

Master Plan sebuah kawasan ekonomi khusus seluas 1.500 hektar yang disebut Palu Industrial Estate (PIE)

telah disiapkan, yang diintegrasikan dengan Pelabuhan Pantoloan. Lokasi kawasan industri ini juga hanya 20 menit dari Bandara Mutiara SIS Aljufrie Palu, di mana terminal bandara baru saja diperluas menjadi 4.800 meter persegi dan mampu menampung 800 penump-ang per hari.

Untuk memperingati hari jadinya yang ke-36, Kota Palu akan mengadakan Festival Teluk Palu yang ke enam pada 27-29 September 2014. Festival ini akan menampilkan berbagai atraksi, mulai dari pertunjukan panggung dan jalanan, berbagai jenis kompetisi, kuliner serta berbagai pameran. (ing)

Riset dan Sumber Daya Manusia Bekerja Sama Dengan:

PRESIDENTUNIVERSITY

8

www.readtpp.comWebsite Twitter @TPP_Indonesia Facebook The President Post Indonesia

Page 2: LIPUTAN KHUSUS / SEPTEMBER 2014 / PALU The

Bangunan-bangunan tua di seberang jalan Sultan Hasanuddin, dekat dengan Gedung Juang (Veteran Building, 1930), dilindungi oleh program pemerintah yang disebut SimbioCity, menjadikannya bangunan bersejarah Kota Palu.

Palu bangga telah menjadi kota yang aman, bersih dan hijau. Untuk mencapai hal tersebut, beberapa program inovatif sudah berjalan atau sedang dirancang, yang melibatkan semua orang, dalam pengelolaan sampah dan pelestarian lingkungan. Pendekatan inovatif diintegrasikan ke dalam Program Pengembangan Kota Hijau (P2KH).

Sosialisasi publik tentang pengelolaan sampah telah berjalan sejak Desember 2011, dengan menjalankan sistem pengelolaan sampah berbasis pada tujuan ekonomi (melalui daur ulang), untuk mendapatkan penghargaan nasional Adipura (penghargaan tertinggi yang diberikan kepada kota dengan sanitasi yang sangat baik), dan memberi contoh kepada kota-kota lain untuk menjaga sanitasi, kenyamanan dan keseju-kan.

Ada dua program pengelolaan sampah bekerjasama dengan Boras City di Swedia. Program-program ini melibatkan semua unsur yang terkait seperti kantor pemerintah daerah, akademisi, sektor swasta, dan organisasi sipil. Manajemen Limbah Domestik adalah program yang berfokus pada konversi sampah menja-di energi alternatif, yang berguna dan bermanfaat untuk berkelanjutan untuk Kota Palu.

SymbioCity adalah program manajemen perkotaan yang lebih komprehensif dan berkelanjutan. Program ini mendorong upaya integratif peningkatan pemangku kepentingan, berbagi pengalaman (antar kota) dengan dialog, dan memberikan bimbingan

Pro�l Kota Palu: Sepotong Surga Di Khatulistiwa

Kota Palu merayakan hari jadinya pada 27 September, tanggal ketika Palu secara resmi dinyatakan sebagai kota administratif pada tahun 1978 dalam Pemerintah Peraturan No.18 / 1978 tentang Pembentukan Kota Administratif Palu yang menandai kelahiran kota tersebut, yang sebelumnya merupakan ibukota Kabupaten Donggala.

Mengenai asal nama Palu, ditemukan banyak versi dalam sejarah yang diceritakan oleh penduduk asli Palu, suku Kaili, yang tercatat dalam tulisan mantan humanis terkenal seperti Masyhuddin Masyhuda, HA Mattulada dan Djaruddin Abdullah.

Sejumlah tulisan menjelaskan bahwa Palu berasal dari nama tanaman tertentu yang disebut buluvatumpalu atau volo vatumpalu, yang berarti pohon bambu kecil yang tumbuh di seluruh kota, atau mpalu yang berarti ukuran kecil.

Jauh sebelum status administratif didapat, Palu sudah disebut dalam jurnal yang ditulis oleh Francois Valentjin, yang kemudian diterbitkan tahun 1724 berjudul Oud and Nieuw Oost Indien (India Timur Tua dan Baru). Palu juga telah disebutkan dalam jurnal klasik yang diterbitkan di London oleh William Vaughn berjudul “The Narrative of Captain David Woodard” pada 1804.

Jurnal tersebut menceritakan kisah Woodard dan empat pelaut yang ditawan selama dua tahun (1793-1795) setelah kapal dagang mereka, Enterprise, tenggelam di Selat Makassar dekat jurang; tempat yang disebut oleh Woodard sebagai Parlow, tak lain dan tak bukan adalah Palu. David Woodard mencatat letak geografi, kebiasaan, dan dialog tertentu penduduk lokal dalam bahasa Melayu, bahasa yang digunakan saat itu.

dalam analisis kota yang berkelanjutan di berbagai tingkatan dan dengan pendekatan multi-disiplin.

Kota Palu telah berkomitmen untuk menyediakan Ruang Terbuka Hijau (RTH) dengan cakupan minimal 30% dari total lahan daerah perkotaan, termasuk area depan (Gandaria), pusat (Tatangana), dan bagian belakang (Poavua), sebagai bagian dari Jalur Hijau untuk mendukung ekosistem.

Dengan populasi per Desember 2012 sejumlah 385.684 orang, Kota Palu dihuni oleh berbagai etnis yang hidup harmonis dengan Kaili sebagai suku asli. Pertanian masih mendominasi sektor tempat mereka mencari nafkah, dengan komoditas utama rumput laut, kakao dan rotan.

Selain itu, sektor pariwisata juga menjadi kontributor besar pendapatan daerah, khususnya melalui acara tahunan Teluk Palu Festival, yang diadakan setiap bulan September untuk merayakan hari jadi Kota Palu. Festival ini diselenggarakan di wilayah pesisir, menampilkan keragaman seni pertunjukan, kompetisi dan pendidikan.

Di Perindustrian dan Perdagangan, Kota Palu telah dinyatakan sebagai Pusat Inovasi Rotan Nasional melalui MoU antara Departemen Perindustrian dan Pusat Inovasi Rotan Jerman (Innovationszentrum Lichtenfels), yang ditandatangani di Jakarta pada 20 Februari 2013. Penetapan ini diharapkan mampu meningkatkan produksi dan kualitas mebel rotan untuk memenuhi kebutuhan di Sulawesi Tengah khususnya, Indonesia pada umumnya dan juga untuk ekspor. Ada 26 pengusaha kecil dan menengah yang memproduksi barang-barang rotan di kota ini.

TELUK PALU

h a l . 2 www.readtpp.comWebsite Twitter @TPP_Indonesia Facebook The President Post IndonesiaLIPUTAN KHUSUS / SEPTEMBER 2014 / PALU

Page 3: LIPUTAN KHUSUS / SEPTEMBER 2014 / PALU The

h a l . 3www.readtpp.comWebsite Twitter @TPP_Indonesia Facebook The President Post Indonesia LIPUTAN KHUSUS / SEPTEMBER 2014 / PALU

Jauh Memandang ke DepanSebelum menjabat sebagai walikota Palu, Rusdy Mastura pernah menjadi Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Palu. Kemudian dia menjadi walikota Palu periode 2005-2010 dan kembali terpilih untuk periode 2010-2015.

Pria kelahiran Palu, 8 Februari 1950, ini tak pernah berpikir menjadi walikota. “Saya pernah menempuh pendidikan tinggi di salah satu universitas di Jakarta, namun kala itu tidak sampai lulus,” kenang Rusdy.

Menurutnya menjadi walikota merupakan garisan tangan dan peruntungan baginya. Selama menduduki dan menjalankan tugas dan tanggung jawabnya, Rusdy berpikir dengan logika yang sederhana. Dia ingin mengentaskan masyarakat Palu dari kemiskinan.

Dengan semangat membangun, Rusdy beberapa kali melontarkan ide kreatif. Tahun 2007, dia melontarkan ide membangun kawasan industri. Adapun misi dari pengembangan kawasan industri

Palu adalah sebagai stimulator iklim investasi yang berfungsi sebagai Pintu Gerbang investasi ke kawasan bagian Timur Indonesia dengan membangun dan mengembangkan kualitas sarana dan prasarana yang ramah lingkungan demi kepentingan para investor, baik dari dalam negeri maupun luar negeri untuk mendukung kemajuan pembangunan ekonomi di Sulawesi Tengah.

Kawasan Industri Palu dibangun di atas area seluas 1.500 ha, yang berlokasi strategis di Kota Palu, Sulawesi Tengah. Kawasan ini dirancang sebagai kawasan industri modern dan terpadu, dengan memiliki infrastruktur dan fasilitas yang kompre-hensif, serta didukung oleh Badan Promosi Palu yang menyediakan pelayanan "One-Stop Services".

Pada tahun yang sama, dia ingin menjadikan Palu sebagai pusat perdagangan kakao dan kerajinan rotan. Kakao menjadi salah satu komoditas unggulan Palu dan Sulawesi Tengah. Rusdy pun meminta petani kakao untuk meningkatkan nilai tambah cokelat sehingga harga jualnya lebih baik dibanding mengekspor dalam bentuh bahan mentah. Rusdy juga mengembangkan industri kerajinan rotan sehingga rotan menjadi salah satu produk unggulan Palu.

Ketua Harian Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar Sulawesi Tengah ini pun rajin menjalin kerjasama dengan daerah lain dan investor swasta untuk mengembangkan kota Palu. Dia mengajak pihak swasta untuk bersama-sama membangun kota Palu. Tak segan-segan, dia mendatangi investor guna meningkatkan taraf hidup rakyatnya.

Disamping membangun mitra dengan pihak luar, Rusdy juga berkomitmen menciptakan birokrasi yang bersih dan efesien dengan melakukan reformasi birokrasi. Dia mengatakan, reformasi birokrasi harus mampu memunculkan aparatur yang berjiwa entrepreneur, memiliki integritas, dan dipercaya rakyat. Karena itu segenap jajaran birokrasi pemerintah Kota Palu harus peka, tanggap, dan berinisiatif menghadapi dinamika perubahan yang terjadi di dalam masyarakat.

Kerja keras Rusdy terbukti membuahkan hasil. Palu dikenal sebagai penghasil kakao dan rotan terbesar di Indonesia. Kini, Rusdy tengah menggenjot produksi rumput laut, kelapa serta pertambangan.

Kota ini juga sudah berkali-kali menyabet penghargaan dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia sebagai salah satu kota dengan tingkat kesehatan terbaik. Pemerintah pusat menilai prestasi Palu di bidang kesehatan cukup banyak. Perilaku hidup sehat meningkat, pelayanan Puskesmas dan Rumah Sakit semakin membaik, serta harapan hidup masyarakat semakin meningkat.

Salah satu ide Rusdy yang cukup mengagetkan adalah ketika dia ingin menciptakan sebuah peradaban dunia yang diprakarsai oleh bangsa Melayu. Rusdy melihat bangsa Yunani, Mesir, Cina, dan Eropa pernah memprakarsai per-kembangan dunia. Lalu, mengapa bangsa Melayu tidak pernah? (jok)RUSDY MASTURA (WALIKOTA PALU)

Page 4: LIPUTAN KHUSUS / SEPTEMBER 2014 / PALU The

AGRIBISNIS

h a l . 4

Kota Palu telah membuka pintunya untuk industri dengan merancang Master Plan kawasan ekonomi khusus (KEK) seluas 1.500 hektar yang disebut Palu Industrial Estate (PIE), untuk diintegrasikan dengan Pelabuhan Pantoloan. Lokasi kawasan industri ini hanya 20 menit dari Bandara Mutiara SIS Aljufrie Palu, di mana terminalnya baru saja diperluas menjadi 4.800 meter persegi dan mampu menampung 800 penumpang per hari.

Menurut Walikota Palu H. Rusdi Mastura, industri yang akan dikembangkan di PIE akan didasarkan pada komoditas utama pertanian Palu, yaitu kakao, rumput laut dan rotan. Namun, tersedia juga zona yang dialokasikan untuk industri teknologi tinggi atau manufaktur, serta kawasan komersial, pendidikan, rekreasi dan permukiman.

"Diharapkan kawasan industri ini akan menghasilkan produk kualitas ekspor, sehingga nilai tambah yang didapatkan akan membantu meningkatkan kesejah-teraan rakyat. Selain itu, akan membuka sekitar 100.000 lapangan kerja," katanya, dan menambahkan bahwa fase pertama pembangunan PIE akan meliputi 25 hektar lahan.

Pemerintah Kota Palu telah mempromosikan kawasan industri tersebut dengan mengundang investor untuk mengunjungi lokasi pada bulan April 2014. Rusdi mengatakan bahwa sejumlah investor dari dalam negeri dan luar negeri telah menyatakan minat mereka untuk berinvestasi di sana. Mereka yang berminat menjalankan bisnis di bidang pengolahan hasil

pertanian dan perikanan, pertambangan, perakitan mobil, pergudangan, dan jasa.

Beberapa nama investor yang muncul adalah PT Multistrada Arah Sarana yang berencana menginvesta-sikan Rp15 triliun untuk industri pengolahan karet. Perusahaan tersebut memiliki perkebunan karet 80 hektare di Kabupaten Parigi Moutong.

Shenzen Nanli Engineering Decoration Co. Ltd. dari China, akan membuka bisnis dalam bidang logistik (pergudangan, kemasan, pengolahan dan persediaan), pengolahan produk akhir dan manufaktur barang elektronik, dengan nilai investasi keseluruhan sebesar Rp10 triliun.

PT Sinosteel Corporation, juga dari Cina, akan membangun pabrik pengolahan nikel senilai Rp7,6 triliun. PT Intraco Penta akan menginvestasikan Rp 4,5 triliun untuk usaha perakitan, pemeliharaan mesin-mesin berat dan industri otomotif. Anak perusahaan dari Volvo ini juga telah mendirikan kantor perwakilan di Palu.

Sementara itu Big Trade California akan membangun pabrik pengolahan kakao. Konsulat Jenderal AS di Surabaya telah melakukan kunjungan ke Palu untuk memeriksa sendiri Palu Industrial Estate.

Potensi lain dari Palu yang dapat dikelola sebagai bahan baku industri adalah kelapa, karbon aktif, pengalengan ikan dan daging sapi, pabrik gula, mebel rotan, jagung dan pakan ternak, kayu eboni atau kayu

hitam dan bambu, serta kelapa sawit.

Selain pelabuhan laut dan udara, infrastruktur pendukung lainnya sedang dipersiapkan. Perusahaan listrik negara PT PLN telah memban-gun saluran transmisi untuk memasok 125 mega-watt listrik dari pembangkit hidro Sulewana Poso. Instalasi saluran transmisi dijadwalkan selesai pada akhir tahun ini.

Jalan tol Palu-Parigi sepanajng 35.7-km juga akan dibangun dengan dana dari pemerintah pusat Rp1,5 triliun, dimana yang Rp50 miliar telah dicairkan untuk tahap awal proyek. Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah juga telah meng-alokasikan Rp8 miliar untuk pembangunan infrastruktur dasar di dalam Palu Industrial Estate.

Selain industri, Palu telah bertekad untuk mengembangkan perdagangan, jasa dan pariwisata untuk meningkatkan ekonominya. Tahun lalu ibu kota Sulawesi Tengah ini membukukan pertum-buhan ekonomi yang mengesankan, yaitu sekitar 9%.

Walikota Palu Rusdi Mastura telah menekankan bahwa berinvestasi di Palu sekarang mudah karena ada satu fasilitas ‘one stop services’. "Kami telah mereformasi birokrasi untuk membuat investor lebih mudah untuk mendapatkan izin usaha. Mereka bahkan dapat mengurus lisensi yang diperlukan di kantor perwakilan kami di Jakarta, tidak selalu harus terbang ke Palu." (Ing)

Palu Siapkan Kawasan Ekonomi Khusus Seluas 1.500 Hektar

LIPUTAN KHUSUS / SEPTEMBER 2014 / PALU www.readtpp.comWebsite Twitter @TPP_Indonesia Facebook The President Post Indonesia

Page 5: LIPUTAN KHUSUS / SEPTEMBER 2014 / PALU The

Pengembangan Kota Palu Sebagai Pusat Poros Maritim Alki-II Terpadu Dengan Pengembangan Kawasan Ekonomi KhususOleh Dr. Ir. Eddy Ihut Siahaan, MSi. dan Muhammad Lukman

Kawasan Ekonomi Khusus (KEK) di Indonesia sesuai dengan UU No. 39 Tahun 2009 adalah Kawasan dengan batas tertentu dalam wilayah hukum NKRI yag ditetapkan untuk menyeleng-garakan fungsi perekonomian dan memperoleh fasilitas tertentu. Salah satu fungsi strategisnya adalah penyiapan kawasan industri yang berdaya saing internasional, melalui ekspor dan impor dari kegiatan ekonomi yang bernilai tinggi. Kebijakan utamanya melalui pembebasan bea masuk sesuai sektornya dan insentif lainnya yang berlaku umum. Oleh sebab itu keunggulan kawasan baik secara geoekonomi maupun geostrategis menjadi sangat penting di dalam penetapan suatu kawasan sebagai Kawasan Ekonomi Khusus.

Kota Palu adalah salah satu kota yang ditetapkan menjadi KEK melalui Rapat Dewan Nasional KEK, bersamaan dengan penetapan Tanjung Merah dan Bitung di Sulawesi Utara. Beberapa industri strategis yang diusulkan untuk masuk dalam KEK Palu diantaranya Pengembangan Logistik dan Pengolahan Akhir Produk Elektrik, Smelter Nikel, Perakitan dan Perawatan Alat Berat hingga Industri Otomotif (Truk), Pengolahan Karet dan Produk Turunannya, Pengolahan Kakao dan Pengolahan Rumput Laut (sumber: Menko Perekonomian).

Menyambut penetapan itu, pada tanggal 5 September 2014, telah dilakukan ground breaking KEK Palu bersamaan dengan proyek-proyek unggulan lainnya di Palu, dalam menyambut ulang tahun MP3EI yang ke-3. Dengan melihat perkembangan infrastruktur kota Palu dalam 5 tahun ke belakang, sangatlah optimis bila harapan bahwa Palu dapat mengemban visi sebagai salah satu KEK terunggul di Wilayah Timur Indonesia dapat segera terwujud. Indikator akan keunggulan ini di antaranya adalah keberhasilan Pemerintah Kota dalam merangkul Swasta untuk

h a l . 5LIPUTAN KHUSUS / SEPTEMBER 2014 / PALUwww.readtpp.comWebsite Twitter @TPP_Indonesia Facebook The President Post Indonesia

penyediaan Pembangkit Listrik yang telah memberi karakter kota, mulai dari Bandara Udara Mutiara SIS Aljufri hingga ke Pusat Kota dan Pesisir Teluk Palu, yang siap untuk bermetamorphosis menjadi kota Jasa dan Industri, sesuai dengan visi dan misinya. Disamping itu keberadaan pelabunan dan lahan Peti Kemas (Container Yard) yang berdekatan, bahkan ke depan direncanakan akan terhubung dengan kawasan KEK Palu, merupakan jawaban dan menjadi salah satu syarat atas kesiapan KEK Palu menjadi yang terdepan. Posisi Pelabuhan Palu sendiri sangat strategis dalam Alur Kepulauan Laut Indonesia II, dan memiliki keunggulan geographis, berupa kedalaman bibir pantai yang cukup dalam, dengan kedalaman lebih dari 20 m.

Namun demikian, segala kelebihan infrastruktur untuk menyambut keunggulan KEK kota Palu perlu segera ditindak lanjuti dengan penyiapan Master Plan kota Palu sebagai kota Maritim Terpadu dan Kota Industri yang adaptif dengan kegiatan sebagai kota perdagangan dan Jasa karena kemajuan kota akan mendorong pertumbuhan fisik dan ekonomi di kota Palu. Dengan luas 395,06 km persegi dan jumlah penduduk pada tahun 2013 sebanyak 356.299 jiwa (Kepadatan Penduduk 901 jiwa/km2 – sebagai pembanding, Kota Manado luas 405,00 km2, kepadatan penduduk 2.850 jiwa), maka kota Palu memiliki ketersediaan lahan (land availablility) yang masih luas untuk perkembangan kota. Teluk Palu dengan karakternya yang kuat perlu terus didorong dan ditingkatkan sebagai pusat orientasi kota, dimana pusat-pusat kegiatan strategis berpusat di areal ini, sebagaimana telah diterapkan di beberapa kota berorientasi air “waterfront city” dunia, seperti Hongkong, Istambul (Turky) dan Dubai. Dan sesuai program Pemerintah Pusat dimana salah satunya akan menjadikan Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia, maka kota Palu merupakan salah satu kota yang sangat siap untuk mendukung program tersebut. Oleh

karenanya penyusunan Master Plan Kota Palu seyogyanya dapat ditunjang dan dipercepat, serta sejalan dengan rencana penyiapan Master Plan Poros Maritim Indonesia. Hal ini mengingat akan adanya perubahan orientasi dan cara berpikir masyarakat dari cara berpikir agraris menjadi cara berpikir maritim, melalui konsep penataan dan “expose” terhadap kota-kota di pesisir pantai dan perairan di Indonesia.

Perubahan kultur masyarakat agraris menjadi masyarakat maritim, akan sangat terbentuk oleh perubahan orientasi wajah kota dari daratan ke laut (perairan). Penyiapan pusat pusat kegiatan publik, baik pemerintahan, perdagangan, jasa dan wisata di sekeliling teluk Palu secara tidak langsung akan meningkatkan nilai keekonomisan lahan di area sekeliling Teluk Palu. Dampak positifnya terutama dari peningkatan pembangunan properti di zona sekeliling Teluk Palu, sebagaimana telah terlihat saat ini, di mana banyak dikembangkan properti vertikal berupa hotel di sana. Mengantisipasi hal ini, diharapkan Pemerintah Kota dapat menyiapkan Urban Design Guide Line khusus untuk daerah ini, terutama melalui peningkatan intensitas lahan di pesisir pantai. Namun perlu juga dijaga Koefisien Dasar Bangunan yang kecil, agar keberadaan teluk Palu yang indah dapat tetap dapat dinikmati oleh seluruh lapisan masyarakat. Terbentuknya masyarakat maritim yang kuat, dengan kultur masyarakat yang bangga pada keunggulan kemaritiman Indonesia, sejalan dengan gerakan revolusi mental yang akan menjadi dasar pembanguan manusia Indonesia ke depan.

Mencermati pembangunan Palu ke depan, perlu kita berterimakasih atas keberhasilan Pemerintah Kota Palu yang telah berhasil menjaga dan mempersiapkan kota Palu untuk siap menjadi salah satu kota pantai masa depan “waterfront of the future” dengan menjadi simbol baru bagi Indonesia Hebat, Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia.

WATER FRONTCITY

Page 6: LIPUTAN KHUSUS / SEPTEMBER 2014 / PALU The

h a l . 6

-

Donggi Senoro LNG: Manfaatkan Cadangan Gas Alam Skala Kecil

LIPUTAN KHUSUS / SEPTEMBER 2014 / PALU

DONGGI SENOROLIQUIFIED NATURALGAS

www.readtpp.comWebsite Twitter @TPP_Indonesia Facebook The President Post Indonesia

DSLNG merupakan wujud investasi nyata yang akan menggalang pertumbuhan ekonomi di Sulawesi Tengah melalui efek multiplier bagi pengembangan sosial dan ekonomi maupun pembangunan infrastruktur.

DSLNG memberi peluang bagi pengembangan beberapa cadangan gas alam berskala kecil yang belum dikembangkan. Inisiatif ini berasal dari perusahaan energi nasional PT Pertamina Persero dan PT Medco Energi Internasional, bersama-sama perusahaan internasional, yaitu Mitsubishi Corporation dan Korea Gas Corporation.

Ladang gas DSLNG terletak di Kabupaten Banggai, Propinsi Sulawesi Tengah, sekitar 20 kilometer sebelah tenggara kota Luwuk, yaitu kota utama di Kabupaten Banggai.

Pabrik gas berdiri di atas lahan seluas lebih dari 300 hektar, di pesisir pantai yang menghadap Selat Peling, yang menawarkan jalur pelayaran di lautan yang dalam dari Surabaya dan Makassar ke Luwuk dan Manado.

DSLNG didirikan sebagai perusahaan penanaman modal asing (PMA) pada tanggal 28 Desember 2007, dengan para pemgang saham Pertamina Energy Services Pte Ltd (29%), PT Medco LNG Indonesia (20%) dan Mitsubishi Corporation (51%). Namun demikian, terhitung Februari 2011, struktur kepemilikan berubah menjadi PT Pertamina Hulu Energi (29%), PT Medco LNG Indonesia (11.1%) dan Sulawesi LNG Development Ltd (59.9%).

DSLNG merupakan proyek LNG pertama di Indonesia yang dikembangkan berdasarkan Undang-Undang RI No. 22 Thaun 2001 tentang "Kegiatan Usaha Hilir", sehingga memungkinkan pengembangan usaha yang terpisah antara kegiatan hulu (penyediaan bahan baku gas) dan kegiatan hilir (pabrik LNG).

Model pengembangan bisnis hilir LNG memberi keuntungan bagi negara Republik Indonesia, akibat dari pengalihan investasi dan risiko yang terkait dengan pembangunan pabrik LNG tersebut dari Pemerintah Indonesia ke sebuah perusahaan hilir.Saat ini DSLNG telah menandatangani pertanjian jual beli untuk mensuplai gas ke tiga perusahaan utama, yaitu Chubu Electric Power Co., Inc. Japan sebanyak 1,000,000 tons per tahun selama 13 tahun, Kyushu Electric Power Co., Inc. Japan sebesar 300,000 tons per tahun selama 13 years dan Korea Gas Corporation, Korea sebanyak 700,000 tons per tahun selama 13 tahun.

Page 7: LIPUTAN KHUSUS / SEPTEMBER 2014 / PALU The

Pabrik Nikel SMI Akan Selesai Akhir 2014

h a l . 7

LIPUTAN KHUSUS / SEPTEMBER 2014 / PALU

Bintang Delapan GrupMenyewakan berbagai peralatan untuk aktivitas pertambangan kepada perusahaan tambang lainnya.

Mensuplai kebutuhan tambang minyak dan gas akan Hydraulic Pumping Unit dengan harga yang kompetitif, sekaligus menyediakan jasa perawatannya.

Eksklusif distributor untuk Strongback System of Houston Texas.

Distributor bahan kimia sejak tahun 1960an; memproduksi drum baja untuk menyimpan bahan kimia dengan kapasitas 210 liter; memproduksi Formalin, Formaldehyde Resin, Paints (Aerosol and Stoving Paint); serta menyediakan tanki penyimpanan bahan kimia dengan standar internasional. Memproduksi papan kayu dari kayu pinus.

Bisnis pupuk Ferre Soil

*

*

*

*

*

*

www.readtpp.comWebsite Twitter @TPP_Indonesia Facebook The President Post Indonesia

Seiring dengan larangan pemerintah untuk mengekspor nikel dalam bentuk bijih (ore), PT Sulawesi Mining Investment (SMI) tengah membangun smelter (pabrik peleburan/pengolahan nikel). Tahap pertama smelter ditargetkan akan selesai akhir tahun 2014.

Nilai investasi pembangunan smelter tahap pertama sebesar US$320 juta, dengan estimasi produksi mencapai 300 ribu ton nikel pig iron. Sedangkan, tahap kedua diperkirakan akan menelan investasi US$640 juta, dengan kapasitas sekitar 500 ribu ton.

Dalam jangka penjang, pabrik smelter nantinya direncanakan tidak saja untuk mengolah bijih nikel menjadi ferronickel, tapi juga menghasilkan produk baja (stainless steel) yang sebagian besar produksinya akan diekspor ke China. Akan tetapi jika permintaan pasar dalam negeri juga tinggi, maka akan disesuaikan.

Di saat yang bersamaan juga sedang dibangun pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) dengan kapasitas 2x65 mega watt (MW) untuk mendukung operasional smelter. Fasilitas lain yang sudah dan sedang dibangun diantaranya fasilitas pengolahan air bersih, kanal air dan pelabuhan kargo berkapasitas 60 ton.

SMI memiliki konsesi pertambangan nikel seluas 47.000 hektar yang membentang mulai Morowali, Sulawesi Tengah, sampai Konawe Utara di Sulawesi Tenggara. Tambang ini menghasilkan 2,4 juta ton bijih nikel per tahun dengan kualitas (grade) 1,8%.

Lokasi pertambangan dapat diakses dengan pesawat terbang dari Jakarta ke Kendari, ibukota Sulawesi Tenggara, kemudian dilanjutkan dengan speed boat atau kapal cepat selama 3 jam perjalanan. Jika lewat darat, perjalanan bisa memakan waktu 7-8 jam.

SMI menjalankan usahanya dengan visi menjadi perusahaan nikel nomor satu di dunia dengan standar operasional kelas dunia dalam semua lini aktivitas pertambangan. Adapun misinya adalah menjadi contoh perusahaan Indonesia yang menerapkan tata kelola perusahaan yang baik, menjalankan tanggung jawab sosial dengan benar dalam mencapai pengelolaan tambang yang ramah lingkungan.

SMI merupakan perusahaan patungan yang didirikan oleh Bintang Delapan Group dari Indonesia dengan Tsingshan Group dari China, pada September 2009. Kepemilikan saham SMI adalah 45% oleh PT Bintang Delapan Mineral (anak perusahaan Bintang Delapan Group) dan sisanya 55% olehTsingshan Group.

Bintang Delapan Group merupakan holding company untuk berbagai perusahaan dengan bidang usaha yang bervariasi. PT Bintang Delapan Mineral, misalnya, merupakan anak perusahaan yang bergerak di bidang pertambangan, yang menggarap tambang nikel di Worowali, Sulawesi Tengah.

BINTANGDELAPAN

Page 8: LIPUTAN KHUSUS / SEPTEMBER 2014 / PALU The

sungai dan pegunungan di selatan dari sebelah barat kota; pemandangan yang tidak akan ditemukan di belahan dunia lainnya. Sejak abad ke-15, Teluk Palu telah dikunjungi oleh kapal-kapal dagang Portugis dan Spanyol dan kapal dagang dari seluruh nusantara dan terhubung dengan pulau-pulau di Asia Tenggara. Demikian pula dengan penyebaran Islam, yang diyakini dibawa oleh orang-orang dari kapal-kapal yang berlabuh di Teluk Palu pada abad ke-17.

Suku asli yang mendiami lembah dan pantai Teluk Palu adalah etnis Kaili, tersebar di Palu, Donggala,

h a l . 8

Festival Teluk Palu Digelar 27-29 September 2014

Sekilas Tentang Teluk Palu

Sebagai aktualisasi program ekowisata berbasis masyarakat, pemerintah daerah Palu menggelar Festival Teluk Palu pada 27-29 September 2014. Meskipun acara tahunan ini telah berjalan sejak tahun 2003, tapi tahun ini merupakan festival ke enam karena absen pada tahun 2007, 2008, dan 2009.

Ribuan orang dari Palu dan kota-kota lain diperkirakan akan menghadiri acara tersebut, seperti yang terjadi tahun lalu dan tahun-tahun sebelumnya. Berbagai atraksi akan dipersembahkan, baik di panggung dan di jalan, berbagai jenis lomba, kuliner dan pameran.

The acara akan dimulai dengan karnaval di mana sekitar 500 orang akan memamerkan pakaian glamor dalam desain yang unik, berjalan di sepanjang garis pantai dari Talise ke Panggaraman. Bahan pakaian tidak hanya dari kain, tetapi juga kulit kayu, rotan, bulu burung dan sebagainya. Desain pakaian akan menggambarkan heterogenitas etnis di Palu, dari suku asli Kaili, Bali, Jawa, Dayak dan lain-lain.

Karnaval ini akan diawali oleh drum band, lalu akan ada pertunjukan jalanan seperti budaya tradisional Barong (Bali), Kuda Lumping (Jawa), serta

Teluk Palu memiliki garis pantai topografi yang beragam, dari tebing vertikal dan curam, landai berpasir putih, pantai berbatu, muara dan delta sungai sampai hutan bakau yang subur, yang merupakan surga bagi keanekaragaman hayati dan ekosistem pesisir.

Keindahan terumbu karang di Teluk Palu dengan berbagai jenis ikan dan kehidupan laut yang meliputi spesies endemik membuat teluk ini juga merupakan potensi wisata bawah laut. Sebuah jembatan tang merupakan landmark Kota Palu, memungkinkan kita untuk menikmati pemandangan laut di sebelah utara, bukit di timur,

LIPUTAN KHUSUS / SEPTEMBER 2014 / PALU

FESTIVALTELUK PALU

Sigi, Parigi Moutong hingga Kabupaten Mamuju Utara di Provinsi Sulawesi Barat. Para nelayan di pantai teluk yang indah ini masih terus melestari-kan tradisi dan peninggalan maritim yang ada.

Perahu mereka dengan bentuk yang unik dan khas masih berlayar di teluk yang air terdalam-nya mencapai 400 meter. Ekonomi dan investasi tumbuh dan berkembang sangat pesat di sekitar pantai teluk, termasuk nelayan, petani garam tradisional, serta toko, kafe, dan restoran yang menjual suvenir, berbagai makanan tradisional dan masakan laut. (ing)

www.readtpp.comWebsite Twitter @TPP_Indonesia Facebook The President Post Indonesia

pertunjukan musik tradisional dari asal Palu dengan instrumen bambu dan rebana.

Sedangkan festival musik akan menyajikan berbagai kelompok musik, dari yang bernuansa tradisional sampai yang modern. Di panggung lain ada pertunjukan seni tradisional, mulai dari musik, tarian serta teater rakyat.

Festival ini juga mencakup berbagai macam lomba. Akan ada pemilihan Randa - Kabilasa, pasangan muda sebagai duta dari Palu; lomba renang di lepas pantai; lomba perahu layar; lomba menghias rakit; lomba kuliner; lomba menghias kereta kuda; dan pacuan kuda.

Untuk pameran, akan ada pameran perahu naga; pameran fotografi di mana foto-foto yang dipamerkan adalah pemenang lomba fotografi; dan pameran produk wisata terkait. Fun bike untuk semua dengan rute sepanjang garis pantai Teluk Palu juga akan digelar.

Untuk pengunjung yang datang dari luar Kota Palu, 61 hotel dan penginapan (guest house) siap menampung mereka. Hotel berbintang yang ada Swissbel, Santika, Palu Emas, Grand Mulia, Grand Duta, dan Jazz Hotel.