Upload
phungkiet
View
225
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
45
BAB III
METODOLOGI
3.1. Gambaran Umum
Dalam tugas akhir ini penulis akan membahas perancangan desain environment
dalam film pendek animasi 3d “The Gift”. “The Gift” merupakan film animasi yang
berdurasi kurang lebih lima menit dan bergenre drama (teen movie). “The Gift”
dikerjakan oleh penulis bersama dengan rekan-rekan penulis yang beranggotakan
delapan orang:
1. Alexander Rei, sebagai animator.
2. Jovian Gozali, sebagai lighting /rendering artist dan compositor.
3. Yosiana Irawan, sebagai sound designer, script writer, dan compositor.
4. Fransiska Wenda, sebagai environment design, environment modeling dan
texturing artist.
5. Monica, sebagai storyboard artist.
6. Marshellina Monica, sebagai character design, modeling, dan texturing artist
(humanoid character).
7. Michael, sebagai VFX artist.
8. Devin Anggara Hakim, sebagai character design, modeling, dan texturing
artist (creature character).
Pembuatan cerita dipikirkan bersama oleh seluruh anggota kelompok. Setelah
cerita disetujui oleh seluruh anggota kelompok, tiap anggota kelompok mulai
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
46
bekerja sesuai dengan pembagian tugasnya. Di bawah ini merupakan skema kerja
yang dilakukan oleh penulis selama pembuatan karyanya.
Gambar 3.1. Skema Kerja
3.2. Sinopsis
Seorang anak laki-laki bernama Kevin Vim ingin merayakan ulang tahunnya yang
ke-10. Ia merayakan ulang tahunnya ditemani binatang peliharaan kesayangannya,
Max, seperti biasa. Kevin menemukan sebuah bingkisan ulangtahun untuk dirinya
di depan pintu rumahnya.
Isi kotak tersebut adalah buku panduan yang mengatakan bahwa kotak itu
adalah kotak yang dapat mengabulkan permintaan dengan memasukan kertas yang
bergambarkan permintaannya. Kevin meminta teman dan beberapa permintaan
lainnya untuk memeriahkan ulangtahunnya. Kevin begitu senang dengan teman
barunya, Amber dan Boris hingga ia melupakan Max. Makanan yang ada tiba-tiba
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
47
sudah habis ketika tengah berpesta. Max mendekat ke kotak hadiah ajaibnya dan
menemukan kotaknya tampak keriput. Ia keheranan tetapi tetap memasukkan
gambar permintaannya ke dalam box.
Tiba-tiba saja box tersebut meledak. Permintaan-permintaan Kevin yang
sebelumnya hilang dalam sekejap begitu saja. Kevin menjadi sedih. Max yang setia
menjadi temannya mendekati Kevin dan mengajaknya bermain bola. Kevin
akhirnya menyadari bahwa ia telah mempunyai teman sejatinya sejak awal, yaitu
Max.
3.3. Pemahaman Script dan Karakter
Penulis membaca script yang telah dibuat oleh rekan penulis, Yosiana Irawan, dan
mencoba menganalisa bagaimana environment yang dibutuhkan dalam film pendek
animasi 3d “The Gift.”
1. INT. RUANG TAMU RUMAH KEVIN – DAY
Dalam rumah terlihat lengang. Ruangannya sederhana
dan tidak dipenuhi perabot mewah. Di salah satu
sisi dinding terdapat kalender yang sudah ditandai
pada tanggal 28 Juli. Di sebelahnya tertancap
gambar bola serta gambar krayon seorang anak laki-
laki beserta makhluk peliharaannya. Anak itu
adalah KEVIN, 10 tahun. Kevin sedang menempelkan
gambar lain di atas gambar sebelumnya, yakni
gambar Kevin beserta MAX peliharaannya dan teman-
teman khayalannya. Setelah itu, Kevin dan Max
langsung berlari menuju sofa.
CUT TO
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
48
2. INT. RUANG TAMU KEVIN – DAY
Di meja terdapat kue ulang tahun beserta lilin
yang menyala. Ternyata Kevin sedang berulang
tahun. Dengan muka berseri-seri Kevin langsung
memejamkan mata untuk make a wish. Max pun ikut
senang merayakan ulang tahun bersama Kevin. Ketika
hendak meniup lilinnya, terdengar bunyi bel rumah
Kevin.
CUT TO
7. INT. DALAM RUMAH KEVIN - DAY
Kevin merasa bahwa mereka bosan karena pestanya
kurang meriah, maka Kevin berusaha untuk
menghibur teman-teman khayalannya tersebut. Kevin
memasukkan gambar dekorasi ruang tamu yang meriah
dan seketika itu juga ruang tamu rumah Kevin
menjadi penuh hiasan dan berwarna-warni. Lalu
Kevin meminta stand makanan ke dalam box dan
tiba-tiba muncullah stand siput babi guling.
Boris dan Amber mulai tersenyum. Merasa usahanya
berhasil, Kevin mulai meminta lebih banyak.
Selanjutnya Kevin meminta badut pesta untuk
memeriahkan ruangan, namun Kevin belum berhenti
sampai di sana. Kevin lalu meminta satu set
penyanyi Mariachi berjumlah 3 makhluk yang
bermain banjo, biola, dan gitar.
12. INT. RUANG KELUARGA RUMAH KEVIN – DAY
Terdengar bunyi flush toilet. Tiba-tiba dari arah
toilet keluarlah salah satu makhluk pemain banjo
mariachi. Lalu raut wajahnya berubah menjadi
bingung tatkala tidak ada siapapun di ruangan
tersebut.
Dari kutipan script scene kedua di atas, penulis mendapat pemahaman bahwa
ruang tamu rumah Kevin cukup luas dan mempunyai ruang kosong. Ruangan
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
49
sederhana, tidak dipenuhi perabot mewah dan salah satu sisi dinding terdapat
kalender dan gambar bola di atasnya, juga sofa dalam ruang tamu tersebut.
Penulis mengetahui bahwa ruang tamu rumah Kevin harus terdapat kue ulang
tahun dan lilin ulang tahun diatasnya, mempunyai banyak aksesoris pesta dan
makanan dari script scene ketujuh. Untuk penyanyi mariachi, penulis memikirkan
bahwa sebaiknya terdapat panggung untuk penyanyi mariachi agar memberikan
kesan lebih ramai dan ceria. Pada scene keduabelas, dituliskan bahwa dari ruang
keluarga bisa terdengar bunyi flush toilet. Penulis mengasumsikan bahwa letak
toilet dekat dengan ruang keluarga sehingga bunyi flush toilet bisa terdengar dari
ruang keluarga.
Bersamaan dengan pencarian referensi dan pemahaman script oleh penulis,
rekan penulis yang bertanggung jawab dalam pembuatan karakter Kevin Vim,
Marshellina Monica, membuat latar belakang karakter Kevin. Kevin merupakan
anak tunggal yang telah kehilangan ibunya, dan keluarganya hanya ayahnya dan
pamannya yang kadang berkunjung. Ayah dan pamannya merupakan tukang kayu
dan jarang pulang ke rumah. Ekonomi keluarga Kevin berkecukupan. Penulis
mendapat bayangan bahwa interior rumah keluarga Kevin akan banyak terdapat
perabot dari kayu karena ayah dan pamannya merupakan tukang kayu. Penulis juga
membayangkan interior rumahnya tidak terdapat banyak sentuhan motif ataupun
warna yang mengarah kepada feminism karena Kevin telah kehilangan ibunya.
Dekorasi yang digunakan akan mengarah ke warna-warna yang memberikan kesan
party.
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
50
Gambar 3.2 Latar Belakang Kevin oleh Marshellina Monica
Kevin saat siang hari main di dalam rumah bersama Max atau menghabiskan
waktunya untuk bermain balok-balok kayu yang ada di rumah, mobil-mobilan,
gasing, menggambar, tidur siang, atau aktivitas lainnya yang dilakukannya di dalam
rumah. Saat malam hari, Kevin menghabiskan waktunya untuk nonton TV bersama
Max. Kevin dan Max duduk di lantai saat menonton TV dan berharap ayahnya
pulang ke rumah. Kevin mempunyai jiwa petualang dan suka mencoba hal baru.
Apabila ia menemukan hal menarik saat menonton acara TV, dia suka menirunya,
sehingga ia sering mempunyai luka di badannya. Jika ayahnya pulang ke rumah,
Kevin menghabiskan malam harinya dengan mengikuti ayahnya dan berharap
mendapatkan cerita dari ayahnya hingga ia tertidur dan ayahnya akan
menggendongnya ke kamarnya. Apabila ayahnya tidak pulang, Kevin lebih sering
tertidur dengan TV menyala ditemani Max di sampingnya daripada ia tidur di
kamarnya.
Tabel 3.1. Tabel Kegiatan Kevin
Waktu Kegiatan Furnitur yang Terlibat
Siang hari Bermain balok kayu,
mobil-mobilan, gasing.
Lemari penyimpanan
Siang hari Menggambar Meja Ruang Tamu,
Ruang kosong di Ruang
Tamu
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
51
Malam hari Nonton TV TV dan meja TV
Malam hari Mengikuti ayahnya,
meniru pekerjaan
ayahnya
Peralatan tukang kayu
seperti obeng, palu,
gergaji yang ada di ruang
tamu
Malam hari Mendengarkan cerita
ayahnya
sofa
3.4. Penyusunan Konsep
Penulis mendapatkan gambaran umum apa yang harus ada dalam environment “The
Gift” setelah pemahaman script dan karakter. Penulis terlebih dulu melakukan studi
literatur, observasi, dan brainstorming untuk pembuatan sketsa rumah Kevin
tampak dari luar untuk mempermudah denah ruangan seperti apa yang
memungkinkan untuk dalam ruangannya.
Pertimbangan penulis saat melakukan brainstorming ini adalah setting
waktu, tempat, dan style visual environment yang sesuai untuk cerita “The Gift”.
Tanpa adanya background settingan waktu dan tempat, penulis mendapatkan
kesulitan untuk membuat alternatif desain rumah karena terlalu luas. Penulis
memutuskan untuk mengambil setting waktu 1980an ke atas karena ilmu arsitektur
rumah telah berkembang dan mempunyai bentuk yang lebih bebas dan variatif.
Latar belakang tempat mengambil referensi dari setting perumahan daerah yang
pemukimannya tidak terlalu padat di Eropa, persisnya Switzerland, yang pada saat
itu hingga kini, masih banyak rumah yang satu dengan rumah lainnya mempunyai
jarak yang cukup jauh. Hal ini bisa menambah penjelasan Kevin yang tidak
didatangi oleh teman-teman nya walaupun ia mengadakan pesta ulangtahun selain
sifatnya yang introvert.
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
52
Agar mendapatkan setting environment yang sesuai, penulis melakukan
observasi bentuk, warna, dan peletakan objek dari beberapa sumber:
1. Dr. Seuss’ The Lorax (2012) produksi Illumination Studio.
Scene yang diobservasi adalah scene yang menampilkan bentuk rumah yang
jarang bahkan hampir tidak terlihat di dunia nyata. Mempunyai gaya
tampilan rumah yang tidak pada umumnya, yang sesuai dengan kondisi
“The Gift” yang ingin menampilkan gaya fantasi untuk tampilannya, tetapi
masih masuk di akal dan dapat diterima oleh penonton.
2. Rumah Disney, dunia nyata.
Tampak luar rumah menunjukkan distorsi dan tidak lazim dan mempunyai
kemiripan dengan rumah Dr Seuss’ The Lorax (2012) sehingga menjadi
tambahan referensi pembuatan tampilan rumah “The Gift”.
3. Up (2009) produksi Pixar Studio
Scene yang diobservasi adalah scene yang menampilkan bagian interior
“Up”. Penampilan interior yang didominasi oleh kayu dan sederhana sesuai
dengan interior “The Gift” yang didominasi oleh kayu dan sederhana.
Furniture yang ada juga didominasi oleh bahan kayu sebagaimana yang
dibutuhkan dalam “The Gift”.
4. Interior dari dunia nyata.
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
53
Interior yang diobservasi dari dunia nyata yang memiliki dominan kayu
untuk ruangan dan propertinya dan berlokasikan di Eropa untuk
penyesuaian latar belakang setting tempat “The Gift”.
5. Pesta Ulang Tahun Anak dari Party City, Youtube.
Scene yang diambil merupakan scene tampilan ruang pesta ulang tahun yang
ada di dalam rumah yang cocok menjadi referensi untuk pesta ulang tahun
Kevin.
3.4.1. Observasi pada film “Dr. Seuss’ The Lorax” (2012)
Penulis mengobservasi bukaan pada rumah dalam environment dari film “Lorax”
dan melihat bahwa bukaan yang ada berbentuk ellips, mengalami distorsi, dan
mempunyai refleksi dan pantulan pada kacanya.
Gambar 3.3. Jendela dalam film Lorax
(Dr. Seuss’ the Lorax, 2012)
Bangunan yang ada dalam film Lorax mengalami distorsi dan cenderung
melengkung pada tembok, atap, tiang penyangga. Undakan tangga sebelum pintu
masuk tidak memiliki pegangan tangan. Warna yang mendominasi adalah warna
dominan warm color. Palet warna yang digunakan untuk bangunan rumah pada film
Lorax didominasi oleh warna yang mengandung dominan warna merah dalam
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
54
RGB, walaupun saturation-nya tidak menentu. Pada bagian pencahayaannya, scene
siang hari tampak cahaya berasal dari cahaya matahari yang berwarna putih
kekuningan di siang hari.
Gambar 3.4. Tampak Depan Rumah film Lorax
(Lorax, 2012)
Gambar 3.5. Palette Warna Bangunan dalam Film Lorax
Bagian atap, terlihat bahwa menggunakan material yang tampak seperti
genteng, tetapi tidak dibuat satu-satu dari bentuknya, melainkan materialnya yang
dibuat agar tampak terlihat seperti genteng dan tampak sedikit glosy ketika terkena
cahaya.
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
55
Gambar 3.6. Tampak Atap Film Lorax
(Lorax, 2012)
3.4.2. Referensi Bentuk Rumah Dunia Nyata
Pada rumah disney yang ada pada dunia nyata, penulis melihat bentuk bangunan
yang mengalami distorsi juga untuk tiang penyangga rumahnya, dan jendela yang
mempunyai lengkungan (arch). Bagian lantai atas terdapat beberapa ruang kecil
tambahan dan memiliki atapnya tersendiri.
Gambar 3.7. Tampak Depan Rumah Disney (http://esphoto980x880.mnstatic.com/mickeys-country-house-disney_2374251.jpg)
3.4.3. Observasi pada film “Up” (2009)
Pada penelitian dari film “Up”, penulis melihat bahwa benda-benda yang ada
bentuknya mendekati dunia nyata, tidak terdapat distorsi, dan pemilihan warna
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
56
yang digunakan merupakan warna-warna yang mendekati warna alam atau natural
pallete. Cahaya yang ada masuk dari luar melalui jendela tanpa penerangan di
dalam ruangan dinyalakan. Cahaya yang masuk berwarna putih sedikit kekuningan
dan bercampur sedikit biru. Cahaya yang masuk melalui kaca jendela terdapat
cahaya putih yang sedikit berlebihan dan tampak silau, tetapi tidak menghalangi
objek luarnya untuk tetap terlihat dari dalam ruangan, atau dikenal sebagai efek
bloom.
Gambar 3.8. Cahaya yang Masuk dalam film “Up”
(Up, 2009)
Bagian dalam rumah film “Up” didominasi bahan kayu dan kain. Kayu yang
digunakan mempunyai tekstur dan warna yang berbeda-beda untuk furniture dan
perabotannya. Warna kayu yang ada dalam interior film “Up” mempunyai
saturation yang warnanya di atas 50% dan didominasi oleh warna merah dalam
RGBnya. Kain yang digunakan juga mempunyai pola dan warna yang berbeda-
beda.
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
57
Gambar 3.9. Interior dalam film Up
(Up, 2009)
Gambar 3.10. Palette Warna Kayu dalam Interior Up
Gambar 3.11. Palette Warna Kain dalam Interior Up
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
58
3.4.4. Referensi Interior Dunia Nyata
Penulis mencoba untuk mengobservasi tipe interior rumah yang memiliki
kemiripan dengan desain rumah yang didominasi oleh kayu dan bahan kain yang
terletak di Eropa. Penulis menemukan rumah dengan interior scandinavian style
dengan pale color palette dan layered textures. Bahan kain tetap terlihat dominasi
dari kain yang ada pada sofa, dan karpet bawah. Bagian perapian terlihat seperti
tekstur bata tetapi berwarna putih. Furniture yang ada juga didominasi oleh kayu
dan kain. Cahaya yang masuk membuat material yang ada di dalamnya terlihat lebih
cerah tetapi menyebabkan efek silau pada objek putih secara berlebihan seperti
yang terlihat pada tangga dan cahaya yang jatuh pada bantalan sofa putih.
Gambar 3.12. Scandinavian Style (http://www.houzz.com/ideabooks/18082276/list/My-Houzz--Scandinavian-Style-Inspires-a-
Bungalow-s-New-Look)
Penulis menemukan rumah di Eropa yang didominasi oleh kayu bahkan pada
bagian atapnya. Bagian lantai, atap, furniture, pintu, dan rak walaupun sama-sama
merupakan bahan kayu tetapi memiliki warna dan tekstur yang berbeda. Lantai
ruang tamu merupakan kayu yang telah dilaminate dan tampak glosy ketika terkena
cahaya matahari. Cahaya matahari yang masuk cukup terang dan tetap memiliki
efek cahaya yang tampak seperti silau, tetapi masih bisa terlihat objek luarnya dari
dalam ruangan. Bagian sofa terbuat dari bahan kain begitu juga dengan karpetnya.
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
59
Gambar 3.13. Old-World European Flair di Oregon (http://www.houzz.com/ideabooks/4567630/list/My-Houzz--Old-World-European-Flair-in-
Oregon)
3.4.5. Observasi Dekorasi Ulang Tahun
Ada beberapa persamaan yang ada dalam referensi yang ditemukan, yaitu adanya
hiasan balon, kertas warna warni yang menggantung dari bagian atas rumah, kue
ulang tahun, lilin ulang tahun, dekorasi warna warni yang menghiasi ruangan,
piring, gelas, dan makanan-makanan lainnya. Ada juga pinata sebagai pemeriah
acara ulang tahun pesta, dan topi ulang tahun.
Gambar 3.14. Dekorasi Ulang Tahun
(http://www.youtube.com/watch?v=xpJo6bZOf0w&list=PLC9734D4054B61ED4&index=22)
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
60
Gambar 3.15. Kue Ulang Tahun
(http://www.youtube.com/watch?v=ZC85DycBc_I&list=PLC9734D4054B61ED4&index=19)
Gambar 3.16. Dekorasi Pinata
(http://www.youtube.com/watch?v=ZC85DycBc_I&list=PLC9734D4054B61ED4&index=19)
Gambar 3.17. Meja saat Pesta Ulang Tahun
(Despicable Me 2, 2013)
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
61
3.4.6. Pembuatan Sketsa Tampak Luar Rumah
Farrelly (2007) menyebutkan ada empat elemen utama dalam pembuatan bangunan,
yaitu struktur atau kerangka, fondasi, tembok dan bukaan, dan atap. Penulis
mempertimbangkan empat elemen tersebut ketika membuat alternatif rumah Kevin
dalam “The Gift” Berikut ini adalah beberapa altenatif yang dibuat oleh penulis
juga perkiraan awal bagian denah dalam yang mungkin terjadi untuk bagian dalam
tersebut.
Gambar 3.18. Sketsa Alternatif Tampak Depan Rumah
Dari observasi yang telah dilakukan sebelumnya untuk tampilan rumah Kevin,
penulis mempertimbangkan bahwa rumah yang dipilih sebaiknya tidak tampak
seperti rumah normal pada umumnya, terdapat distorsi dan jarang ditemukan, tetapi
masih wajar apabila dijadikan konstruksi bangunan. Penulis juga
mempertimbangkan denah dalam seperti apa yang mungkin terjadi di dalamnya
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
62
untuk mengikuti script dan memungkinkan pergerakan karakter tidak terganggu
oleh environment tersebut.
Gambar 3.19. Tampak Depan Rumah Kevin
3.4.7. Pembuatan Sketsa Denah Pembagian Ruangan Rumah Kevin.
Setelah tampak luar rumah Kevin telah diputuskan penulis, penulis mencoba
membuat denah pembagian rumah Kevin. Penulis telah mendapatkan gambaran
mengenai bagian dalam rumah Kevin sebelumnya dari script. Ruangan tersebut
nantinya akan diisi oleh Kevin, Boris, Amber, Max, tiga pemain mariachi, badut,
dan koki. Ruang tamu yang dijadikan sebagai ruang ulang tahun berarti harus
memiliki bagian ruang luas untuk memungkinkan sejumlah karakter di dalamnya.
Ruang keluarga harus dekat dengan toilet agar terdengar bunyi flush toilet dari
ruang keluarga untuk scene paling akhir.
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
63
Pada pembahasan bab dua telah ditulis bahwa Grimley (2007) dalam bukunya
menjelaskan bahwa jendela yang menghadap Timur mendapat cahaya pagi. Setting
waktu yang terjadi di dalam cerita menunjukkan waktu pagi sampai siang hari.
Sehingga untuk menonjolkan cahaya pagi ini, arah ruang tamu rumah Kevin
menghadap ke arah Timur.
Gambar 3.20. Arah Bukaan Menentukan Cahaya (Color, Space, and Style, 2007, hal. 215)
Grimley (2007) menuliskan di bawah ini merupakan dimensi umum mebel
untuk ruang tamu. Mebel yang berbeda jauh dengan contoh di bawah ini mungkin
tidak begitu nyaman dan praktis. Penulis membuat furniture sesuai ukuran yang
disarankan oleh Grimley.
Gambar 3.21. Ukuran Mebel Ruang Tamu secara Umum
(Color, Space, and Style, 2007, hal. 115)
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
64
Hasil observasi dan pemahaman literatur tersebut membuat Penulis
menghasilkan denah dalam ruangan rumah Kevin seperti di bawah ini.
Gambar 3.22. Denah Dalam Rumah Kevin
3.4.8. Pembuatan Sketsa Interior Ruang Tamu Rumah Kevin
Setelah menemukan rancangan ukuran berbagai ruangan dalam rumah Kevin,
penulis melanjutkan dengan proses pembuatan sketsa interior ruang tamu. Penulis
membuat daftar barang yang ada di ruang tamu rumah Kevin untuk membantu
pembuatan sketsanya.
Penulis membuat daftar rincian yang harus dibuat dalam environment ruang
tamu rumah Kevin, yaitu:
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
65
Tabel 3.2. Tabel Barang di Ruang Tamu Kevin
Nama Barang Jumlah Keterangan
Kalender 1 Ditempel di dinding
ruang tamu. Ada tanda di
tanggal 28 Juli dan
terdapat gambar bola
Gambar dari krayon 2 Ditempel di dinding
ruang tamu. Satu gambar
Kevin dengan Max, satu
gambar Kevin dengan
teman khayalannya dan
Max
Gantungan untuk baju 2 Ditempel di dinding
dekat pintu masuk, buat
syal topi dll
Pot besar 1 Ditaruh dekat pintu
masuk
Sofa 1 panjang 1 pendek Furnitur
Meja 1 panjang 1 pendek Furnitur
Papan display 1 Buat gantung peralatan
tukang kayu (bapak
Max) seperti obeng,
penggaris, dan lainnya)
Rak Ruang Tamu 1 Furnitur, untuk
menyimpan peralatan
dan mainan (palu,
toolbox, balok kayu,
mainan dari kayu, dan
lainnya)
Meja TV 1 Furnitur
TV 1 Di atas meja tv
Jam
Bingkai poto 3 1 Besar, Kevin dengan
Max di dinding, 2 kecil
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
66
poto kevin dan Max di
atas rak
Topi pesta 5 Di atas meja ruang tamu
Kue ulang tahun dengan
lilin
1 Lilin yang ada dengan
angka 10 untuk
menunjukkan umur
Kevin.
Lampu Meja 1 Di atas meja
Pita hias di dinding 2 Digantung di dinding
Makanan di meja Disesuaikan sekitar 3-10
/tipe
Sandwich, donat, sosis,
tambahan nanti cupcake
dan lollipop setelah ada
box
Pita hias dari atas disesuaikan Muncul setelah
mendapat box
Balon disesuaikan Awal hanya 3, tetapi
muncul lebih banyak
setelah mendapat box
Pinata 1 Muncul setelah
mendapat box
Panggung mariaci 1 Muncul setelah
mendapat box
Penulis mencoba menemukan warna dan material yang sesuai untuk ruang
tamu Kevin, dengan warm color pallete dan menggunakan banyak tekstur kayu dan
kain di dalamnya mencoba mengikuti referensi dari hasil observasi film Up dan
interior dunia nyata. Referensi setting yang diambil adalah Eropa, maka
pengambilan tekstur kayunya berasal dari pohon yang dapat ditemukan di Eropa
seperti pohon oak, maple, dan beech. Texture kain mengambil pola yang
mengalami pengulangan dan ada yang merupakan pola baroque untuk
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
67
memperlihatkan sisi Eropanya. Proses texturing harus sedikit mengejar detail tetapi
tidak terlalu mirip dengan aslinya karena pencapaian yang diinginkan bukan realis.
Gambar 3.23. Sketsa Ruang Tamu Rumah Kevin
Gambar 3.24. Sketsa Ruang Tamu Rumah Kevin 2
3.5. Produksi
3.5.1 Modeling
Tahap produksi diawali dengan pembuatan modeling bangunan rumah Kevin.
Penulis menggunakan concept art dan ukuran dari denah rumah yang telah dibuat
sebelumnya untuk membuat modeling rumah Kevin. Model 3D dibuat dengan
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
68
menggunakan software 3ds Max 2013. Modeling rumah Kevin harus
memperhatikan ukuran baik dari ukuran rumah, bukaan jendela, pintu, dan bagian
tembok. Setelah bangunan rumah Kevin dibuat, berikutnya dibuat bagian tembok
untuk pembagian batasan ruangan, lalu tangga, dan akhirnya modeling bentuk
furniture dan objek lainnya yang ada di dalam rumah Kevin.
Gambar 3.25. Modeling Rumah Kevin
Gambar 3.26. Tembok Dalam Rumah Kevin
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
69
Environment Ruang Tamu Kevin terbagi menjadi tiga tahap sebagaimana yang
dibutuhkan dalam cerita “The Gift”. Adapun tiga tahap tersebut adalah kondisi
sebelum Kevin mendapatkan box, kondisi saat Kevin meminta berbagai macam
untuk memeriahkan pesta saat merayakan ulang tahun dengan Boris dan Amber,
dan kondisi setelah box tersebut meledak.
Gambar 3.27. Modeling Ruang Tamu Rumah Kevin belum Muncul Box
Gambar 3.28. Modeling Ruang Tamu Rumah Kevin saat Party
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
70
Gambar 3.29 . Modeling Rumah Kevin setelah Box Meledak
3.5.2 Unwrap dan Uvwmap
Setelah selesai melakukan modeling, penulis melakukan unwrap terhadap beberapa
modeling objek tertentu yang perlu peletakan map secara presisi. Salah satu
contohnya adalah model pinata. Tetapi karena kebanyakan benda di rumah Kevin
mempunyai bentuk geometri, maka kebanyakan yang dilakukan dengan pemberian
uvwmap pada objek
Gambar 3.30. Unwrap Model Pinata
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
71
3.5.3 Texturing
Penulis melakukan eksperimen dalam texturing dengan mencoba memasukkan
berbagai macam material. Banyak variatif texture kayu dan kain yang harus
diaplikasikan untuk ruang tamu Kevin. Karena mengambil setting tempat di
Switzerland, penulis menggunakan dominan texture kayu yang banyak ditemukan
di Switzerland, yaitu kayu oak, maple, dan beech.
Gambar 3.31. Palet Tekstur Kayu Rumah Kevin
Mengikuti perkataan Grimley (2007) , penulis mengambil tekstur yang
mengalami pengulangan untuk kainnya. Elemen yang mengalami pengulangan
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
72
dapat menciptakan keseimbangan antara permukaan, memuaskan mata, dan
menghasilkan mood yang diinginkan. Tidak ada aturan untuk mengaplikasikan
pola. Penulis memilih pola biru kotak-kotak untuk kain taplak meja karena warna
biru membawa kesan tenang. Penulis juga memasukkan pola baroque untuk tekstur
taplak meja kecil untuk memberikan kesan Eropa pada rumah Kevin walau dari
sebagian kecil teksturnya saja. Untuk menyeimbangkan pemilihan warna lantai
dengan bagian dinding, penulis memilih pola pengulangan yang dominan berwarna
cokelat sekaligus memberikan kesan netral dan hangat. Tekstur yang digunakan
merupakan pola yang diambil dari internet yang mempunyai free license kemudian
diubah lagi warna atau terjadi pengubahan lainnya oleh penulis. Berikut ini
beberapa tekstur kain yang digunakan penulis.
Gambar 3.32. Tekstur Sofa. Diffuse Map (kiri) Bump Map (kanan)
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
73
Gambar 3.33.Tekstur Taplak Meja Besar. Diffuse Map (kiri) Bump Map (kanan)
Gambar 3.34. Tekstur Taplak Motif Baroque. Diffuse Map (kiri) Bump Map (kanan)
Berikut ini adalah hasil penampakan environment saat selesai diberi tesktur.
Gambar 3.35. Ruang Tamu Rumah Kevin dengan Tekstur saat Pesta
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014
74
gambar 3.36. Ruang Tamu Rumah Kevin dengan Tekstur Setelah Box Meledak
Perancangan Environment ..., Fransiska Wenda, FSD UMN, 2014