Upload
tharita-sugiarti-hermawan
View
20
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
RANGKAIAN LISTRIK ARUS BOLAK-BALIK
Tanggal Praktikum : 29 Oktober 2010
Nama siswa : Antonius Perdana Renardy(XIIF/5)Budiman Atmaja(XIIF/8)Michael Linardi Tanny(XIIF/24)Reinhart Jonathan(XIIF/28)
I. TUJUAN
Membuat rangkaian listrik arus bolak-balik secara seri, paralel dan gabungan
II. TEORI
Arus bolak-balik (AC/ alternating current) adalah arus listrik dimana besarnya dan arahnya arus berubah-ubah secara bolak-balik. Berbeda dengan arus searah dimana arah arus yang mengalir tidak berubah-ubah dengan waktu. Bentuk gelombang dari listrik arus bolak-balik biasanya berbentuk gelombang sinusoida, karena ini yang memungkinkan pengaliran energi yang paling efisien.
Hambatan lampu dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Kuat arus masing-masing lampu dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Daya disipasi lampu dapat dihitung dengan menggunakan rumus:
Keterangan:= Hambatan lampu = Tegangan listrik = Daya lampu = Kuat arus
III. ALAT DAN BAHAN
1. Lampu 25 watt 4 buah2. Papan rangkaian3. Kabel4. Multitester5. Sumber tegangan (PLN)
IV. LANGKAH PERCOBAAN
1. Menyusun rangkaian seri dengan memasang lampu pada papan rangkaian kemudian dihubungkan dengan kabel secara seri. 2. Tegangan masing-masing lampu diukur dengan menggunakan multitester.3. Mengulangi langkah satu dan dua dengan mengganti rangkaian menjadi rangkaian paralel, rangkaian seri yang diparalelkan, dan rangkaian campuran.
Rangkaian Paralel ParalelRangkaian Seri
Rangkaian Seri diparalelkan
Rangkaian Paralel diserikan
Rangkaian Gabungan
V. HASIL DATA
NoRangkaianV(Volt)
1. Seri60606060
2. Paralel225225225225
3. Paralel diseri120120120120
4. Seri diparalel115115115115
5. Seri-paralel1051051515
VI. ANALISA DATA
Dengan menggunakan rumus
Maka dapat diperoleh hambatan lampu
LampuHambatan(Ohm)
11936
21936
31936
41936
Dengan menggunakan rumus
Maka diperoleh kuat arus yang melewati masing-masing lampu
NoLampuV(Volt)I(Ampere)
1. Seri606060600,0310,0310,0310,031
2. Paralel2252252252250,1160,1160,1160,116
3. Paralel diseri1201201201200,0620,0620,0620,062
4. Seri diparalel1151151151150,0590,0590,0590,059
5. Seri-paralel10510515150,0540,0540,0080,008
Daya disipasi masing-masing lampu:
NoLampuDaya Disipasi(Watt)
1. Seri1,861,861,861,86
2. Paralel26,1526,1526,1526,15
3. Paralel diseri7,447,447,447,44
4. Seri diparalel6,836,836,836,83
5. Seri-paralel5,695,690,120,12
Dari hasil pengamatan kami, pada rangkaian satu sampai dengan empat semua lampu menyala dengan terang yang sama. Pada rangkaian lima, lampu yang dirangkai secara paralel menyala lebih terang dibandingkan dengan lampu yang dirangkai secara seri. Hal ini juga sebenarnya dapat dibuktikan dari besarnya daya disipasi dari lampu pada tiap-tiap rangkaian seperti yang ditunjukkan pada tabel diatas.
VII. KESIMPULAN
Yang dapat kami simpulkan adalah pada rangkaian listrikVIII. PERTANYAAN
1. Mengapa pada jaringan listrik PLN dijumpai trafo pada beberapa tiang?Gunanya adalah untuk menurunkan tegangan untuk disalurkan ke rumah-rumah konsumen
2. Mengapa pada SUTET tegangan yang mencapai ribuan volt, ketika sampai di rumah hanya 220 volt?Karena adanya trafo yang menurunkan tegangan dari tegangan 20 kV pada SUTET menjadi 220 Volt untuk didistribusikan ke konsumen
3. Mengapa teras besi pada transformator dibuat berlapis-lapis?Fungsinya adalah untuk mengurangi panas yang ditimbulkan akibat adanya arus dalam medan magnet. Panas ini bersifat merugikan, oleh karena itu untuk meningkatkan efisiensi, maka teras besi dibuat berlapis-lapis.
4. Kesulitan apa yang dialami? Apa solusinya?Kesulitannya adalah tingkat efisiensi trafo yang rendah sehingga tidak bisa digunakan untuk membuktikan rumus yang ada. Solusinya adalah dengan membuat trafo yang lebih tertutup sehingga fluks magnetik yang bekerja maksimal
VIII. LAMPIRAN
Halaman 4
AC
AC
AC
AC
AC