28
TUGAS PENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SERTA HUBUNGANNYA TERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA (Analisis Jurnal Investasi) Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Investasi dan Pasar Modal Dosen Pengampu Dr. Eko Purwanto, SE, M.Si Disusun Oleh: LIYANTO NPM : 1361020042

LIYANTO-Tugas UAS Manajemen Investasi Pak Eko

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Manajemen Investasi

Citation preview

Kajian Jurnal Investasi- 18

TUGASPENGARUH INVESTASI DAN TENAGA KERJA TERHADAP PERTUMBUHAN EKONOMI SERTA HUBUNGANNYATERHADAP TINGKAT KEMISKINAN DI INDONESIA(Analisis Jurnal Investasi)

Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Manajemen Investasi dan Pasar ModalDosen Pengampu Dr. Eko Purwanto, SE, M.Si

Disusun Oleh:LIYANTONPM : 1361020042

PROGRAM PASCA SARJANAPROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMENUPN VETERAN JAWA TIMUR2015

BAB I. PENDAHULUAN

Latar BelakangDari jaman dahulu sampai sekarang, perekonomian terus dan terus mengalami perubahan dan perkembangan. Diharapkan perkembangan itu menjadi lebih baik, namun dalam realitanya perkembangan ekonomi tidak bisa berjalan semulus yang diharapkan. Ada banyak faktor yang mempengaruhi pengembangan perekonomian, hal tersebutlah yang kadang menjadi kendala dalam menciptakan perekonomian yang lebih bagus. Selain karena perekonomian sifatnya sangat mengglobal dan perekonomian satu daerah kedaerah lain maupun dari satu negara ke negara lain saling mempengaruhi maka tidak hanya satu atau dua negara saja yang memikirkan bagaimana cara mengembangkan perekonomian menuju arah yang lebih baik, bahkan seluruh dunia memikirkannya. Berbicara masalah ekonomi, dari periode satu ke periode berikutnya perkembangan ekonomi senantiasa menjadi pokok pembicaraan yang menarik.Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah keadaan dimana ekonomi dalam suatu negara menjalankan suatu proses untuk mencapai peningkatan pendapatan negara tersebut. Namun seiring dengan pertumbuhan ekonomi saat ini ternyata masih ada kasus kemiskinan yang terjadi contohnya di indonesia kemiskinan masih terus bertambah.Hal ini membuktikan bahwa pertumbuhan ekonomi berhubungan dengan tingkat pertumbuhn masyarakat. Pertumbuhan ekonomi merupakan sebuah proses berkembangnya perekonomian suatu negara maka dari itu pertumbuan ini sangat penting karena merupakan suatu proses untuk menjadikan suatu negara lebih maju dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat.Teori pertumbuhan Neo-klasik melihat pertumbuhan ekonomi paling utama tergantung kepada perkembangan faktor produksi berupa kemajuan teknologi dan pertambahan kemahiran/kepakaran tenaga kerja dan bukan pada faktor pertambahan modal dan tenaga kerja.Beberapa komponen yang berpengaruh terhadap pertumbuhan ekonomi Indonesia di antaranya adalah komponen investasi dan tenaga kerja. Investasi yang ada di suatu negara terdiri dari; pertama, investasi pemerintah yang dijalankan melalui instumen kebijakan berupa pengeluaran pemerintah untuk investasi, kedua, investasi swasta yang dapat berupa investasi dari dalam negeri maupun investasi luar negeri (foreign direct investment). Secara umum perkembangan nilai investasi, jumlah tenaga kerja, dan PDB Indonesia bersifat berkembang secara fluktuatif dengan tren positif.Kemiskinan menjadi masalah yang penting saat ini di Indonesia, sehingga menjadi suatu fokus perhatian bagi pemerintah Indonesia. Masalah kemiskinan ini sangatlah kompleks dan bersifat multidimensional, dimana berkaitan dengan aspek sosial, ekonomi, budaya, dan aspek lainnya. Studi ekonomi umumnya menyatakan bahwa pengurangan angka kemiskinan berkorelasi dengan pertumbuhan ekonomi. Dengan kata lain, pertumbuhan ekonomi menjadi syarat untuk pengentasan kemiskinan. Berdasarkan data statistik sejak kurun waktu 1980 2010 jumlah penduduk miskin di Indonesia menunjukkan perkembangan fluktuatif dengan tren negatif.

Rumusan MasalahBerdasarkan latar belakang diatas, maka dirumuskan permasalahan dalam pertanyaan sebagai berikut :Bagaimana pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan secara langsung? Bagaimana pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi?Bagaimana pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap kemiskinan melalui pertumbuhan ekonomi?

TujuanMenganalisis pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan secara langsung.Menganalisis pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi.Menganalisis pengaruh investasi dan tenaga kerja terhadap kemiskinan di Indonesia melalui pertumbuhan ekonomi.

BAB II. KAJIAN PUSTAKA

Investasi Secara etimologis dalam kamus besar bahasa indonesia adalah penanaman uang atau modal di suatu perusahaan atau proyek untuk tujuan memperoleh keuntungan.Berikut ini pengertian investasi secara epistimologis menurut para ahli:Menurut Haming dan Basalamah investasi merupakan pengeluaran pada saat sekarang untuk membeli aktiva riil (tanah, rumah, mobil, dsb) atau aktiva keuangan dengan tujuan untuk mendapatkan penghasilan yang lebih besar dimasa yang akan datang, selanjutnya dikatakan investasi adalah aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber (dana) yang dipakai untuk mengadakan barang modal pada saat sekarang, dengan barang modal itu akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.Menurut Mulyadi (2001:284) Investasi adalah pengaitan sumber-sumber dalam jangka panjang untuk menghasilkan laba di masa yang akan datang.Pengertian investasi menurut Sadono Sukirno investasi dapat diartikan sebagai pengeluaran atau pembelanjaan penanam-penanam modal atau perusahaan untuk membeli barang-barangmodal dan perlengkapan-perlengkapan produksi untuk menambahkemampuan memproduksi barang-barang dan jasa-jasa yang tersedia dalam perekonomian. (Sadono Sukirno, 1997 : 107). Menurut James C Van Horn (1981) investasi adalah kegiatan yang dilangsungkan dengan memanfaatkan kas pada masa sekarang ini, dengan tujuan untuk menghasilkan barang di masa yang akan datang.Menurut Henry Simamora (2000:438) Investasi adalah suatu aktiva yang digunakan oleh perusahaan untuk pertumbuhan kekayaannya melalui distribusi hasil investasi (seperti pedapatan bunga, royalty, deviden, pendapatan sewa dan lain-lain), untuk apresiasi nilai investasi, atau untuk manfaat lain bagi perusahaan yang berinvestasi, seperti manfaat yang diperoleh melalui hubungan dagang.Menurut Fitz Gerald (1978) aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber yang dipakai untuk mengadakan modal barang pada saat sekarang ini. Barang modal tersebut akan menghasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang. Fitz Gerald juga mengungkapkan bahwa investasi yaitu aktivitas yang berkaitan dengan usaha penarikan sumber-sumber untuk dipakai mengadakan barang. Dari modal tersebut akan dihasilkan aliran produk baru di masa yang akan datang.Menurut Sunariyah (2003:4) Investasi adalah penanaman modal untuk satu atau lebih aktiva yang dimiliki dan biasanya berjangka waktu lama dengan harapan mendapatkan keuntungan di masa-masa yang akan datang. Dewasa ini banyak negara-negara yang melakukan kebijaksanaan yang bertujuan untuk meningkatkan investasi baik domestik ataupun modal asing. Hal ini dilakukan oleh pemerintah sebab kegiatan investasi akan mendorong pula kegiatan ekonomi suatu negara, penyerapan tenaga kerja, peningkatan output yang dihasilkan, penghematan devisa atau bahkan penambahan devisa.Menurut Downes dan Goodman investasi adalah investasi keuangan dimana seorang investor menanamkan uangnya dalam bentuk usaha dalam waktu tertentu dari setiap orang yang ingin memperoleh laba dari keberhasilan pekerjaannya.Menurut Tandelilin investasi adalah komitmen atas sejumlahdana lainnya yang dilakukan pada saat ini dengan tujuan untuk memperolehkeuntungan di masa yang akan datang.Menurut M. Suparmoko Investasi adalah pengeluaran yang ditujukan untuk menambah atau mempertahankan persediaan kapital (capital stock). Persediaan kapital ini terdiri dari pabrik-pabrik, mesin-mesin kantor, barang tahan lama lainnya yang dipakai dalam proses produksi. Termasuk dalam persediaan kapitaladalah rumah-rumah dan persediaan barang-barang yang belum dijual atau dipakai pada tahun yang bersangkutan (inventory). Jadi investasi adalah pengeluaran yang menambah persediaan kapital. (M. Suparmoko, 1994 :79-80).Menurut Martono dan D. Agus Marjito (2002:138) Investasi merupakan penanaman dana yang dilakukan oleh suatu perusahaan kedalam suatu asset (aktiva) dengan harapan memperoleh pendapatan dimasa yang akan datang.Menurut Deliarnov (1995, h.123) investasi merupakan: Pengeluaran perusahaan secara keseluruhan yang mencakup pengeluaran untuk membeli bahan baku atau material, mesin-mesin dan peralatan pabrik serta semua modal lain yang diperlukan dalam proses produksi, pengeluaran untuk keperluan bangunan kantor, bangunan tempat tinggal karyawan dan bangunan konstruksi lainnya, juga perubahan nilai stok atau barang cadangan sebagai akibat dari perubahan jumlah dan harga.Menurut Husnan (1996:5) proyek investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya, baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan datang. Pada umumnya manfaat ini dalam bentuk nilai uang. Sedang modal, bisa saja berbentuk bukan uang, misalnya tanah, mesin, bangunan dan lain-lain.Menurut Kasmir dan Jakfar, 2012 investasi dapat diartikan sebagai penanaman modal dalam suatu kegiatan yang memiliki jangka waktu relatif panjang dalam berbagai bidang usaha. Penanaman modal yang ditanamkan dalam arti sempit berupa proyek tertentu baik bersifat fisik atau pun non fisik, seperti proyek pendirian pabrik, jalan, jembatan, pembangunan gedung dan proyek penelitian, dan pengembangan.Dari beberapa pengertian diatas dapat dipahami bahwa aspek utama dari investasi adalah peranan penanaman modal dalam jangka panjang. Komponen investasi meliputi pembelian mesin-mesin dan peralatan produksi, bangunan tempat tinggal, kantor, pabrik dan lainnya, bahan mentah dan barang dalam proses pada akhir tahun perhitungan nasional.Sedangkan faktor-faktor utama yang menentukan investasi adalah; tingkat keuntungan investasi yang diramalkan akan diperoleh, tingkat bunga, ramalan mengenai keadaan ekonomi dimasa depan, kemajuan teknologi, tingkat pendapatan nasional dan perubahan-perubahannya, keuntungan yang diperoleh perusahaan-perusahaan.Secara umum di dalam ekonomi terdapat 4 jenis investasi, yaitu:1. Investasi Otonom (Autonomous Investment) dan Investasi Terdorong (Induced Investment).Investasi otonom adalah investasi yang bebas dilakukan tanpa terpengaruh atau terdorong oleh faktor lain yang umumnya dilakukan oleh pemerintah dengan maksud sebagai landasan pertumbuhan ekonomi selanjutnya, seperti investasi untuk pembuatan jalan, jembatan dan infrastruktur. Sedangkan investasi terdorong adalah investasi yang dilakukan sebabai akibat permintaan atau dorongan pemerintah. Kedua jenis investasi ini saling mendukung, dengan investasi otonom diharapkan akan meningkatkan permintaan, yang selanjutnya akan menciptakan investasi baru. 2. Public Investment dan Private InvestmentPublic investment adalah penanaman modal yang dilakukan pemerintah, baik pemerintah pusat maupun pemerintah daerah yang bersifat resmi dan ditujukan untuk melayani dan menciptakan kesejahteraan bagi rakyat. Sedangkan private investment adalah penanaman modal yang dilakukan oleh pihak swasta bertujuan untuk mendapat keuntungan. 3. Domestic Investment dan Foreign InvestmentDomestic investment adalah penanaman modal dalam negeri. Pengertian modal dalam negeri adalah bagian dari kekayaan masyarakat Indonesia, termasuk hak-hak dan benda-benda baik yang dimiliki oleh negara ataupun swasta nasional atau swasta asing yang berdomisili di Indonesia yang disisihkan guna menjalankan suatu usaha. Penanaman modal dalam negeri dapat dalam bentuk:a. Domestic Direct Investment / DDI, yaitu penanaman modal oleh pemiliknya sendiri.b. Domestic Indirect Investment / DII, yaitu penanaman modal melalui pembelian obligasi, surat-surat berharga negara, saham, deposito atau tabungan yang berjangka waktu sekurang-kurangnya 1 tahun.

Foreign investment adalah penanaman modal asing. Penanaman modal asing ini dapat berbentuk:a. Investasi Asing Langsung / Foreign Direct Investment (FDI), yaitu: investasi yang dilakukan oleh pihak swasta asing atau perusahaan multinasional berwujud kontrol penuh atau sebagian oleh perusahaan asing. .b. Investasi Portofolio (Portofolio Investment), yaitu pembelian obligasi atau saham dalam negeri (host country) oleh orang asing tanpa kontrol manajerial.c. Pinjaman dari bank komersial, yaitu pinjaman pemerintah dan perusahaan dari bank komersial.d. Kredit Ekspor merupakan penundaan pembayaran untuk impor. Kredit ekspor merupakan pembiayaan muka dari barang-barang yang ditawarkan oleh negara pengekspor dan bank-bank komersial ke negara pengimpor sebagai salah satu cara promosi penjualan.

4. Gross Investment dan Net InvestmentGross investment adalah total seluruh investasi yang dilakukan pada satu waktu, baik autonomous maupun induced, private atau public. Artinya seluruh investasi yang dilakukan di suatu negara atau wilayah pada atau selama periode waktu tertentu. Sedangkan net investment adalah selisih antara investasi bruto dengan penyusutan. Apabila misalnya investasi bruto tahun ini adalah 25 juta sedangkan penyusutan yang terjadi selama tahun yang lalu adalah sebesar 10juta maka, investasi nettonya adalah sebesar 15juta.Penelitian dalam jurnal ini adalah melihat investasi dari dalam dan luar negeri yang terjadi di Indonesia dengan objek penelitian di Propinsi Nusa Tenggara Timur.

B. Tenaga KerjaKesempatan kerja yang ada dalam masyarakat ada yang sudah diduduki dan yang masih lowong. Lapangan kerja yang masih lowong mengandung makna adanya kesempatan yang menimbulkan kebutuhan tenaga kerja selanjutnya secara riil diperlukan oleh perusahaan/lembaga penerima kerja pada tingkat upah, posisi dan syarat kerja tertentu. Penduduk usia angkatan kerja atau tenaga kerja apabila dilihat dari sudut ketenagakerjaan dibedakan atas angkatan kerja dan bukan angkatan kerja. Angkatan kerja , dibedakan menjadi pekerja, penganggur dan pencari kerja. Pekerja adalah mereka yang melakukan aktivitas atau kegiatan dengan maksud memperoleh penghasilan atau membantu memperoleh keuntungan dan bekerja paling sedikit satu jam dalam seminggu atau menurut Simanjuntak (1985) paling sedikit dua hari dalam seminggu. Penganggur adalah mereka yang bekerja kurang dan satu jam dalam seminggu. Pencari kerja adalah penduduk usia 10 tahun keatas yang sedang berusaha mendapatkan atau mencari kerja.Berikut ini pengertian tenaga kerja menurut para ahli:a. Menurut UU Pokok Ketenagakerjaan No. 14 Tahun 1969, tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan baik di dalam maupun di luar hubungan kerja guna menghasilkan barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Dalam hubungan ini maka pembinaan tenaga kerja merupakan peningkatan kemampuan efektivitas tenaga kerja untuk melakukan pekerjaan.b. Menurut UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan, pengertian tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan guna menghasilkan barang dan atau jasa baik untuk memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.c. Menurut Dr.A.Hamzah SH, tenaga kerja meliputi tenaga kerja yag bekerja di dalam maupun di luar hubungan kerja dengan alat produksi utamanya dalam proser produksi tenaga kerja itu sendiri, baik tenaga fisik maupun pikiran.d. Menurut Dr. Payaman dikutip A.Hamzah (1990), tenaga kerja adalah (man power) adalah produk yang sudah atau sedang bekerja. Atau sedang mencari pekerjaan , serta yang sedang melaksanakan pekerjaan lain. Seperti bersekolah, ibu rumah tangga. Secara praktis, tenaga kerja terdiri atas dua hal, yaitu angkatan kerja dan bukan angkatan kerja: a) angkatan kerja (labour force) terditi atas golongan yang bekerja dan golongan penganggur atau sedang mencari kerja; b) kelompok yang bukan angkatan kerja terdiri atas golongan yang bersekolah, golongan yang mengurus rumah tangga, dan golonganlain lain atau menerima penghasilan dari pihak lain, seperti pensiunan dll.e. Menurut Eeng Ahman & Epi Indriani tenaga kerja adalah seluruh jumlah penduduk yang dianggap dapat bekerja dan sanggup bekerja jika ada permintaan kerja.f. Menurut ALAM. S tenaga kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun keatas untuk negara-negara berkembang seperti Indonesia. Sedangkan di negara-negara maju, tenaga kerja adalah penduduk yang berumur antara 15 hingga 64 tahun.g. Menurut Suparmoko dan Icuk Ranggabawono tenaga kerja adalah penduduk yang telah memasuki usia kerja dan memiliki pekerjaan, yang sedang mencari pekerjaan, dan yang melakukan kegiatan lain seperti sekolah, kuliah dan mengurus rumah tangga.h. Menurut Sjamsul Arifin, Dian Ediana Rae, Charles, Joseph tenaga kerja merupakan faktor produksi yang bersifat homogen dalam suatu negara, namun bersifat heterogen (tidak identik) antar negara.Dari penjelasan para ahli tersebut dapat dikatakan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang mampu melakukan pekerjaan, baik di dalam maupun di luar hubungan kerja, guna menghasilkan produk barang atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pribadi, keluarga, dan masyarakat umum baik dia laki-laki atau wanita yang berumur 15 tahun ke atas yang sedang dalam dan atau akan melakukan pekerjaan.Ketenagakerjaan merupakan aspek yang penting dalam pembangunan ekonomi, karena tenaga kerja merupakan salah satu balas jasa faktor produksi.akhir-akhir topik mengenai masalah ketenagakerjaan dan pertumbuhan ekonomi baik dalam skala nasional maupun regional mendapat perhatian banyak orang. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi membutuhkan penambahan investasi dan kebijakan ekonomi yang kondusif merupakan suatu hal penting.dengan penambahan investasi baru diharapkan dapat mendorong pertumbuhan ekonomi yang pada akhirnya juga dapat menciptakan lapangan kerja baru.

C. Pertumbuhan EkonomiTeori pertumbuhan ekonomi dapat dibagi menjadi 2 :1. Teori Pertumbuhan Ekonomi Historisa. Frederich list (1789 - 1846) Tahap-tahap pertumbuhan ekonomi menurut frederich listber adalah tingkat-tingkat yang dikenal dengan sebutan Stuffen theorien (teori tangga). Adapun tahapan-tahapan pertumbuhan ekonomi dibagi 4 sebagai berikut : 1). Masa berburu dan mengembara 2). Masa berternak dan bertanam 3). Masa Bertani dan kerajinan 4). Masa kerajinan, Industri, dan perdagangan.b. Karu Bucher (1847 - 1930)Tahap Perekonomian dapat dibagi menjadi 4 1). Rumah tangga tertutup 2). Rumah tangga kota3). Rumah tangga bangsa 4). Rumah tangga dunia c. Werner sombart (1863 - 1947) 1). Prakapitalisme (Varkapitalisme) 2). Zaman kapitalis madya (buruh kapitalisme) 3). Zaman kapitalai Raya (Hachkapitalismus) 4). Zaman kapitalis akhir (spetkapitalismus)d. Walt Whitmen Rosfow (1916 - 1979) 1). Masyakart tradisional (Teh Traditional Society)2). Persyaratan untuk lepas landas (Precondition for take off) 3). Lepas landas (cake off) 4). Perekonomian yang matang / dewasa (Matarty of economic) 5). Masa ekonomi konsumsi tinggi (high mass consumption)

2. Teori Pertumbuhan Ekonomi Klasik dan Neoklasika. Teori pertumbuhan ekonomi klasik1). Teori pertumbuhan menurut Adam Smith, pertumbuhan ekonomi ditandai oleh dua fakto yang saling berkaitan :Pertumbuhan penduduk Pertumbuhan output totalPertumbuhan output yang akan dicapai dipengaruhi oleh 3 komponen berikut ini. 1) sumber-sumber alam 2) tenaga kerja (pertumbuhan penduduk 3) jumlah persediaan b. David Ricardo dan T.R Malthus Menurut David Ricardo faktor pertumbuhan penduduk yang semakin besar hingga menjadi dua kali lipat pada suatu saat akan menyebabkan jumlah tenaga kerja melimpah Pendapat Ricardo ini sejalan dengan teori yang dikemukakan oleh Thomas Robert Malthus, menyatakan bahwa makanan (hasil produksi) akan bertambah menurut deret hitung (satu, dua, dan seterusnya). Sedangkan penduduk akan bertambah menurut deret ukur (satu, dua, empat , delapan, enam belas, dan seterusnya) sehingga pada saat perekonomian akan berada pada taraf subisten atau kemandegan.b. Teori pertumbuhan ekonomi Neoklasik1). Robert Sollow Rober Sollow lahir pada tahun 1950 di Brookyn, ia seorang peraih nobel di bidang dibidang ilmu ekonomi pada tahun 1987. Robert Sollow menekankan perhatiannya pada pertumbuhan output yang akan terjadi atas hasil kerja dua faktor input utama. Yaitu modal dan tenaga kerja.2). Harrod dan Domar RF. Harrod dan Evsey Domar tahun 1947 pertumbhan ekonomi menurut Harrod dan domar akan terjadi apabila ada peningkatan produktivitas modal (MEC) dan produktivitas tenaga kerja. 3). Joseph Schumpeter Menurut J. Schumpeter, pertumbuhan ekonomi suatu negara ditentukan oleh adanya proses inovasi-inovasi (penemuan-penemuan baru di bidang teknologi produksi) yang dilakukan oleh para pengusaha. Tanpa adanya inovasi, tidak ada pertumbuhan ekonomi.Terlepas dari sejarah perkembangan teori pertumbuhan ekonomi, dapat dipahami bahwa pertumbuhan ekonomi (Economic Growth) adalah salah satu indikator makro untuk mengukur perkembangan pembangunan di suatu daerah. Secara tradisional pertumbuhan memiliki arti peningkatan terus menerus pada Gross Domestic Product atau Produk Domestik Bruto suatu negara. Sedangkan untuk daerah, makna pertumbuhan difokuskan pada peningkatan Produk Domestik Regional Bruto suatu provinsi, kabupaten atau kota.Menurut Kuncoro suatu perekonomian dikatakan mengalami pertumbuhan atau berkembang apabila tingkat kegiatan ekonominya lebih tinggi daripada apa yang dicapai pada masa sebelumnya.Senada dengan Kuncoro, Prof. Simon Kuznet, mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai kenaikan jangka panjang dalam kemampuan suatu negara untuk menyediakan semakin banyak jenis barang-barang ekonomi kepada penduduknya, kemampuan ini tumbuh sesuai dengan kemajuan teknologinya dan penyesuaian kelembagaan dan ideologis yang diperlukan.SedangkanTodaro mendefinisikan pertumbuhan ekonomi sebagai suatu proses yang mantap dimana kapasitas produksi dari suatu perekonomian meningkat sepanjang waktu untuk menghasilkan tingkat pendapatan nasional yang semakin besar.Menurut Budiono (1994), pertumbuhan ekonomi adalah suatu proses pertumbuhan output perkapita jangka panjang yang terjadi apabila ada kecenderungan (output perkapita untuk naik) yang bersumber dari proses intern perekonomian tersebut (kekuatan yang berada dalam perekonomian itu sendiri), bukan berasal dari luar dan bersifat sementara. Atau dengan kata lain bersifat self generating, yang berarti bahwa proses pertumbuhan itu sendiri menghasilkan suatu kekuatan atau momentum bagi kelanjutan pertumbuhan tersebut dalam periode-periode selanjutnya.Ada beberapa ahli dalam ekonomi mengemukakan teori teori pertumbuhan ekonomi yang menghubungkan pertumbuhan dengan tenaga kerja dan capital (investasi): Teori R.F Harrod dan Evsey Domar yang mengembangkan Teori Harrod-Domar (Model Neo Klasik). Menurut keduanya pengeluaran investasi (I) tidak hanya mempengaruhi (lewat proses multiplayer) terhadap agregat pemerintahan (Z), tetapi juga terhadap penawaran agregat (S) melalui pengaruhnya terhadap kapasitas produksi. Jadi I = K, di mana K adalah stok capital dalam masyarakat. Setiap penambahan K meningkat pula kemampuan masyarakat untuk menghasilkan output (QP). QP adalah output yang potensial bisa dihasilkan dengan stok capital (atau kapasitas produksi) yang ada.Dari beberapa pendapat di atas, dapat disimpulkan bahwa pertumbuhan ekonomi tergantung pada pertumbuhan penyediaan faktor-faktor produksi yang berupa penduduk, tenaga kerja dan akumulasi modal (investasi). Hal ini senada dengan pendapat Solow dan Swan dengan model yang mereka:Y= f(K.L)Dimana : Y= OutputK=kapital/modal fisikL= Tenaga KerjaMenurut teori neoklasik, pertumbuhan output selalu bersumber dari satu atau lebih dari tiga faktor, yaitu kualitas dan kuantitas tenaga kerja, penambahan modal dan teknologi.

D. KemiskinanIstilah kemiskinan muncul ketika seseorang atau sekelompok orang tidak mampu mencukupi tingkat kemakmuran ekonomi yang dianggap sebagai kebutuhan minimal dari standar hidup tertentu. Dalam arti proper, kemiskinan dipahami sebagai keadaan kekurangan uang dan barang untuk menjamin kelangsungan hidup. Kemiskinan merupakan kegagalan berfungsinya beberapa kapabilitas dasar, sehingga orang dapat dikatakan miskin apabila kekurangan kesempatan untuk mencapai atau mendapatkan kapabilitas dasar tersebut.Menurut World Bank (2004), salah satu sebab kemiskinan adalah karena kurangnya pendapatan dan aset (lack of income and assets) untuk memenuhi kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, perumahan dan tingkat kesehatan dan pendidikan yang dapat diterima (acceptable). Di samping itu kemiskinan juga berkaitan dengan keterbatasan lapangan pekerjaan dan biasanya mereka yang dikategorikan miskin (the poor) tidak memiliki pekerjaan (pengangguran), serta tingkat pendidikan dan kesehatan mereka pada umumnya tidak memadai. Mengatasi masalah kemiskinan tidak dapat dilakukan secara terpisah dari masalah-masalah pengangguran, pendidikan, kesehatan dan masalahmasalah lain yang secara eksplisit berkaitan erat dengan masalah kemiskinan. Dengan kata lain, pendekatannya harus dilakukan lintas sektor, lintas pelaku secara terpadu dan terkoordinasi dan terintegrasi.Sedangkan menutur Kuncoro (2004) faktor penyebab kemiskinan di antaranya adalah: tingkat dan laju pertumbuhan output, distribusi pendapatan, kesempatan kerja dan investasi..

E. Pertumbuhan Ekonomi dan KemiskinanPertumbuhan ekonomi suatu wilayah dapat mencerminkan keberhasilan pembangunan pada wilayah tersebut. Apabila suatu wilayah dapat meningkatkan laju pertumbuhan ekonominya maka wilayah tersebut dapat dikatakan sudah mampu melaksanankan pembangunan ekonomi dengan baik. Akan tetapi yang masih menjadi masalah dalam pembangunan ekonomi ini adalah apakah pertumbuhan ekonomi yang terjadi pada suatu wilayah sudah merata diseluruh lapisan masyarakat. Harapan pertumbuhan ekonomi yang tinggi akan dapat meningkatkan pendapatan per kapita masyarakat.Ketika pendapatan perkapita meningkat dan merata maka kesejahteraan masyarakat akan tercipta dan ketimpangan akan berkurang. Ada teori yang mengatakan bahwa ada trade off antara ketidakmeratan dan pertumbuhan. Namun kenyataan membuktikan ketidakmerataan di Negara Sedang Berkembang (NSB) dalam dekade belakangan ini ternyata berkaitan dengan pertumbuhan rendah, sehingga di banyak NSB tidak ada trade off antara pertumbuhan dan ketidakmerataan (Mudrajad Kuncoro, 2006).Simon Kuznets mengatakan bahwa tahap awal pertumbuhan ekonomi, distribusi pendapatan cenderung memburuk, dan tahap selanjutnya, distribusi pendapatannya akan membaik, namun pada suatu waktu akan terjadi peningkatan disparitas lagi dan akhirnya menurun lagi. Artinya, dalam jangka pendek ada korelasi positif antara pertumbuhan pendapatan perkapita dengan disparitas pendapatan. Namun dalam jangka panjang hubungan keduanya menjadi korelasi yang negatif.Kemiskinan itu bersifat multidimensional artinya karena kebutuhan manusia itu bermacam-macam, maka kemiskinan pun memiliki banyak aspek primer yang berupa miskin akan aset, organisasi sosial politik, pengetahuan, dan keterampilan serta aspek sekunder yang berupa miskin akan jaringan sosial, sumber-sumber keuangan, dan informasi. Dimensi-dimensi kemiskinan tersebut termanifestasikan dalam bentuk kekurangan gizi, air, perumahan yang sehat, perawatan kesehatan yang kurang baik, dan tingkat pendidikan yang rendah. Selain itu, dimensi-dimensi kemiskinan saling berkaitan baik secara langsung maupun tidak langsung.

BAB III. METODE PENELITIAN

Jurnal ini menggunakan data sekunder berupa data time series, 1980-2010 dari Badan Pusat Statistik, Bank Dunia, dan Nota Keuangan APBN RI yaitu investasi asing langsung (FDI), investasi pemerintah, tenaga kerja, PDB, dan kemiskinan.Analisis data menggunakan metode Ordinary Least Square (OLS) dan diolah dengan menggunakan aplikasi ekonometrik Eviews 6.1 dan SPSS dengan fungsi matematis sebagai berikut. Dalam persamaan linear sebagai berikut:

Selanjutnya:

Dalam persamaan linier sebagai berikut:

Dimana:Y : Pertumbuhan Ekonomi (PDB)K : Kapital = Investasi (FDI), Investasi Pemerintah (GI)L : Labour/ Tenaga KerjaE : Error Term

Untuk mengetahui pengaruh FDI, investasi pemerintah dan tenaga kerja terhadap kemiskinan, diformulasikan ke dalam model dengan rumus:

Dalam persamaan linier sebagai berikut:

Dimana:P : Poverty (tingkat kemiskinan)Y : Pertumbuhan ekonomi (PDB) hasil dari analisis variabel FDI, investasi pemerintah dan tenaga kerja.Definis operasional dalam jurnal ini, dijelaskan sebagai berikut:1. Tingkat kemiskinan adalah jumlah penduduk miskin di Indonesia dari tahun ke tahun dihitung dalam persen populasi.2. Pertumbuhan ekonomi dijelaskan sebagai pertumbuhan PDB (Product Domestic Bruto) proxy pertumbuhan ekonomi dengan harga konstan tahun dasar 2000, dihitung dalam satuan rupiah.3. Kapital adalah akumulasi modal yang terbentuk dari sebagian pendapatan yang ditabung dan diinvestasikan, dengan investasi yang digunakan dalam jurnal tersebut adalah:a. Investasi asing langsung / FDI dalam dollar.b. Investasi Pemerintah dalam rupiah.4. Tenaga Kerja dijelaskan sebagai banyak tenaga kerja Indonesia dalam satuan orang.5. Pertumbuhan ekonomi Estimasi dijelaskan sebagai pertumbuhan ekonomi hasil analisis variabel kapital/investasi dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi atau fungsi linier dari kapital dan tenaga kerja yang akan menghasilkan nilai dari estimasi pertumbuhan ekonomi.

BAB IV. ANALISIS DAN PEMBAHASAN

Analisis DataSetelah dilakukan uji asumsi klasik, ditemukan bahwa model yang digunakan terbebas dari penyimpangan asumsi klasik:Uji normalitas data, nilai jarque-bera kurang dari 2 dan probability sebesar 0.651 atau bernilai lebih dari 0.05 distribusi normal.Heteroskedastisitas, nilai probability Obs*R-Squared yang bernilai 0.86 atau lebih besar dari 0.05 artinya model bersifat homoskedastisitas.Multikolinieritas, dari hasil uji diketahui bahwa nilai VIF dari masing-masing variabel bebas kurang dari 10, model terbebas dari pengaruh multikolinieritas.Autokorelasi, diketahui bahwa nilai probability chi square (2) dari jumlah observasi*R-squarednya sebesar 0.4325 atau lebih besar dari 0.05 artinya model yang digunakan tidak mengandung autokorelasi.

Hasil AnalisisHasil analisis data adalah sebagai berikut:Pengaruh FDI, investasi pemerintah dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi adalah positif signifikan. Untuk setiap kenaikan FDI sebesar $1 pertumbuhan ekonomi akan naik sebesar 0.000299 juta. Jika belanja investasi pemerintah naik sebesar 1%, maka PDB akan naik sebesar 187.72 miliar. Jika jumlah tenaga kerja naik sebesar 1%, maka pertumbuhan ekonomi akan naik sebesar 1.181,94 juta rupiah.Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan signifikan meskipun prosentasenya kecil. Dengan asumsi cateris paribus, apabila PDB mengalami pertumbuhan 1 unit akan menurunkan prosentasi kemiskinan sebesar 0.00361%.Pengaruh estimasi pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan negatif signifikan, meskipun prosentasenya terlihat kecil. Dengan asumsi cateris paribus, apabila terjadi peningkatan penanaman modal asing langsung, investasi pemerintah, tenaga kerja sebesar 1 unit, maka angka kemiskinan akan turun sebesar 0.00000502%.

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. KesimpulanDari data dan hasil analisis, dapat disimpulkan bahwa:1. Pengaruh FDI, investasi pemerintah dan tenaga kerja terhadap pertumbuhan ekonomi adalah positif signifikan. 2. Pengaruh pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan negatif signifikan.3. Pengaruh estimasi pertumbuhan ekonomi terhadap kemiskinan negatif signifikan,

B. SaranSaran kami adalah:1. Hendaknya pemerintah menciptakan iklim investasi yang kondusif melalui kebijakan dan regulasi yang dapat meningkatkan investasi asing untuk meningkatkan product domestic bruto yang pada gilirannya akan menurunkan tingkat kemiskinan.2. Peningkatan kuantitas tenaga kerja hendaknya diikuti dengan peningkatan kualitas yang dapat dilakukan melalui perbaikan sektor pendidikan.3.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim, Pengertian Pertumbuhan Ekonomi Definisi Menurut Para Ahli. http://www.sarjanaku.com/2013/06/pengertian-pertumbuhan-ekonomi-definisi.html (diakses tanggal 2 Juni 2015)

Budiono, Teori Pertumbuhan Ekonomi, edisi 1, bpfe,Jogjakarta, 1994

http://abstraksiekonomi.blogspot.com/2013/12/kemiskinan-lengkap-devinisi-pola-jenis.html

M. L. Jinghan, Ekonomi Pembangunan dan Perencanaan, edsisi 3, Rajawali Press, Jakarta

M.P. Todaro, Pembangunan Ekonomi di Dunia Ke Tiga, edisi 4, Penerbit Erlangga, Jakarta

Mudrajad Kuncoro. Otonomi dan Pembangunan Daerah: Reformasi, Perencanaan, Strategi, dan Peluang , Penerbit Erlangga, Jakarta, 2004

Peraturan Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Nomor 52 Tahun 2012 tentang Pedoman Pengelolaan Investasi Pemerintah Daerah

Sadono Sukirno, Ekonomi Pembangunan, Penerbit FEUI, 1985

Oleh LIYANTO ( 1361020042)