6
LKM SISTEM OSMOREGULASI 1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan internal dan lingkungan eksternal suatu organisme? Jawab : Lingkungan eksternal adalah lingkungan dimana tubuh organisme hidup atau dapat dikatakan segala sesuatu yang berada di luar tubuh organisme. Lingkungan internal adalah lingkungan di luar sel namun berada di dalam tubuh. Berbagai sistem tubuh melakukan pertukaran antara lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Demikian juga, sistem pernapasan memindahkan O 2 dari lingkungan eksternal ke dalam plasma. Sistem sirkulasi mendistribusikan zat-zat gizi dan O2 keseluruh tubuh. Zat-zat sisa yang dihasilkan oleh sel dikeluarkan kedalam cairan interstitial, diserap oleh plasma dan dislurkan ke organ-organ yang khusus, berfungsi membuang zat-zat sisa ini dari lingkungan internal ke lingkungan eksternal. 2. Dibandingkan dengan tekanan osmotik lingkungan luarnya,lingkungan internal organisme dapat bersifat isoosmotik, hipoosmotik dan hiperosmotik. Jelaskan ! Jawab : Lingkungan internal organisme yang bersifat isoosmotis seperti yang terjadi pada ikan hag fish. Elasmobranchi dan katak pemakan kepiting merupakan organisme yang memiliki konsentrasi osmotik yang sama antara lingkungan luar (air

LKM OSMOREGULASI

Embed Size (px)

DESCRIPTION

fiswan

Citation preview

Page 1: LKM OSMOREGULASI

LKM SISTEM OSMOREGULASI

1. Apa yang dimaksud dengan lingkungan internal dan lingkungan eksternal suatu

organisme?

Jawab :

Lingkungan eksternal adalah lingkungan dimana tubuh organisme hidup atau dapat

dikatakan segala sesuatu yang berada di luar tubuh organisme. Lingkungan internal adalah

lingkungan di luar sel namun berada di dalam tubuh. Berbagai sistem tubuh melakukan

pertukaran antara lingkungan eksternal dan lingkungan internal. Demikian juga, sistem

pernapasan memindahkan O2 dari lingkungan eksternal ke dalam plasma. Sistem sirkulasi

mendistribusikan zat-zat gizi dan O2 keseluruh tubuh. Zat-zat sisa yang dihasilkan oleh sel

dikeluarkan kedalam cairan interstitial, diserap oleh plasma dan dislurkan ke organ-organ

yang khusus, berfungsi membuang zat-zat sisa ini dari lingkungan internal ke lingkungan

eksternal.

2. Dibandingkan dengan tekanan osmotik lingkungan luarnya,lingkungan internal

organisme dapat bersifat isoosmotik, hipoosmotik dan hiperosmotik. Jelaskan !

Jawab :

Lingkungan internal organisme yang bersifat isoosmotis seperti yang terjadi pada ikan

hag fish. Elasmobranchi dan katak pemakan kepiting merupakan organisme yang memiliki

konsentrasi osmotik yang sama antara lingkungan luar (air laut) dan lingkungan dalam.

Sehingga mereka tidak memiliki masalah dalam mengatur keseimbangan air, sebab cairan di

dalam dan di luar tubuh konsentrasinya sama, tidak ada aliran air osmotik. Sedangkan

lingkungan yang bersifat hipoosmotik merupakan organisme yang memiliki konsentrasi

cairan dalam tubuhnya yang lebih rendah dibandingkan dengan konsentrasi cairan

lingkungannya atau konsentrasi dari air laut. Dan untuk organisme yang bersifat hiperosmotik

merupakan individu yang memiliki konsentrasi cairan tubuh lebih tinggi dari konsentrasi

lingkungannya, seperti pada ikan air tawar.

3. Jelaskan mekanisme regulasi hipoosmotik dan regulasi hiperosmotik !

Jawab :

Page 2: LKM OSMOREGULASI

Regulasi Hipertonik atau Hiperosmotik, yaitu pengaturan aktif konsentrasi cairan tubuh

yang lebih tinggi dari konsentrasi lingkungan. Maka secara fisika untuk menjaga

kestabilan lingkungan internalnya (cairan tubuh) hewan tersebut mempunyai

kecendrungan untuk :

- Mengurangi masuknya air kedalam tubuh dengan meningkatkan impermeabilitas

dinding tubuh atau dengan cara mengeluarkan kelebihan air yang ada dari dalam

tubuh.

- Memasukkan garam-garam kedalam tubuhnya dengan cara makan dan minum untuk

menjaga ksabilan zat-zat yang terlarut dalam cairan tubuhnya. Misalnya pada

petadrom (Ikan air tawar)

Regulasi Hipoosmotik. Pada hewan-hewan yang hidup dilaut pada umumnya dimana

konsentrasi pelarut dalam tubuh hewan lebih tinggi dari pada lingkunganya, maka untuk

menjaga kestabilan cairan tubuhnya hewan tersebut akan:

- Menghambat/mencegah keluarnya air dari dalam tubuh ke lingkungannya.

- Mencegah masuknya garam kedalam tubuh atau mengeluarkan kelebihan garam dari

dalam tubuhnya.

4. Bagaimana ikan bertulang rawan mempertahankan tekanan osmotik lingkungan

internalnya?

Jawab:

Ikan tulang rawan (misalnya hiu dan pari) mempertahankan urea (limbah metabolic

biasanya di eksresikan dalam urin) dalam jaringan dan darah. Perilaku hiu dan pari,

mengkondisikan osmolaritas darah hiu sama dengan air laut, sehingga terjadi keseimbangan

air. Hiu memiliki osmolaritas internal yang sama dengan lingkungannya sehingga tidak ada

tendensi untuk memperoleh atau kehilangan air. Organisme tersebut memiliki konsentrasi zat

terlarut dalam cairan tubuhnya yang sama dengan konsentrasi zat terlarut dari lingkungannya

sekitarnya (air laut). Cara ikan tersebut untuk mempertahankan diri terhadap lingkungannya

adalah menyamakan tekanan osmotic tubuhnya dengan tekanan luarnya (air laut) meskipun

tidak pernah dapat mencapai mencapai kesamaan. Namun tekanan pada ikan tersebut hamper

sama. Ikan hiu dalam melakukan sistem osmokonfomer tersebut tidak membuang urinnya

keluar supaya tkanan osmotiknya tetap terjaga. Dari cara tersebut menyebabkan daging ikan

hiu menjadi bau seperti urin

Page 3: LKM OSMOREGULASI

5. Jelaskan perubahan mekanisme osmoregulasi ikan yang bermigrasi dari air laut ke air

tawar ?

Jawab :

Ikan salmon dewasa hidup di laut dengan kadar salinitas tinggi. Dimana ikan salmon

akan meminum banyak air laut untuk mengatur kadar garam tubuh dan mengekskresikan

kelebihan garam dari insang. Peranan ginjal dalam ekskresi garam sangatlah besar melalui

kelenjar rektal yang nantinya akan mengekskresikan natrium klorida untuk menyeimbangkan

konsentrasi garam internal tubuh yang lebih rendah dari konsentrasi garam air laut. Dan

ketika ikan salmon akan bereproduksi menuju ke arah hulu sungai, disini akan terjadi

perubahan osmoregulasi tubuh dari air laut ke air tawar (hypoosmosis ke hyperosmosis).

Ketika migrasi ke air tawar untuk memijah, ikan salmon itu akan berhenti atau sedikit minum

dan insangnya akan mulai mengambil garam dari lingkungan yang konsentrasinya tidak

pekat. Ikan salmon ini akan menyeimbangkan perolehan air dengan banyak mengeluarkan

urin.

6. Apakah organisme osmokonformer selalu eurihalin dan organisme osmoregulator selalu

stenohalin ? Jelaskan !

Jawab :

Osmokonformer merupakan organisme yang dapat menyesuaikan osmoregulasi dalam

tubuh mereka dengan lingkungannya baik secara aktif maupun pasif. Osmoregulator

merupakan organisme yang keadaan tubuhnya selalu konstan (tidak menyesuaikan diri

dengan lingkungannya). Organisme yang merupakan osmokonformer tidak selalu eurihalin

dikarenakan ada beberapa spesies hewan laut yang merupakan organisme stenohaline yang

hanya dapat bertahan dalam kondisi salinitas yang relatif tidak berubah. Namun ada juga

organisme osmokonformer yang dapat diklasifikasikan sebagai eurihaline dikarenakan

organisme-organisme tersebut dapat bertahan hidup pada kondisi salinitas yang ekstrim.

Sedangkan untuk organisme osmoregulator hanya terdapat organisme yang stenohalin.

7. Jelaskan mengapa nelayan yang kehausan di laut tidak beraani minum air laut sedangkan

burung laut meminum air laut ?

Jawab :

Manusia tidak dilengkapi dengan organ untuk mengekskresikan air laut. Ginjal manusia

mampu memindah sampai sekitar 6 gr Na+ dari aliran darah/liter urin yang diproduksi. Air

laut mengandung sekitar 12 gr/liter Na+. Jadi minum air laut dapat menyebabkan manusia

Page 4: LKM OSMOREGULASI

mengakumulasi garam tanpa penambahan air yang eqivalen secara fisiologis. Dengan kata

lain, untuk mengekskresikan garam yang ditelan bersama sejumlah air laut, ginjal manusia

memerlukan jumlah air lebih banyak dari pada yang terkandung dalam air laut yang

diminum, jadi minum air laut akan diikuti dehidrasi secara cepat. Sedangkan pada burung

laut yang memperoleh makanan dari laut menghadapi masalah berupa pemasukan garam

yang berlebihan.

Hal ini berarti bahwa burung tersebut harus berusaha mengeluarkan kelebihan garam dari

tubuhnya. Burung mengeluarkan kelebihan garam tersebut melalui kelenjar garam (kelenjar

nasal), yang terdapat pada cekungan dangkal dikepala bagian atas, disebelah atas setiap

matanya, didekat hidung. Apabila burung laut menghadapi kelebihan garam didalam

tubuhnya, hewan itu akan menyekresikan cairan pekat yang banyak mengandung NaCl.

Kelenjar garam ini hanya aktif pada saat tubuh burung dijenuhkan oleh garam