LKM Sistem Saraf docx

Embed Size (px)

DESCRIPTION

biologi

Citation preview

LKM SISTEM SARAF

KELOMPOK 2 : Isfatun Chasanah( 140342603465 ) Khusnulwati Mukramiin( 14034260) Patricia Karin Himawan P. ( 14034260) Putri Kartika( 14034260) Yanis Kurnia B.(14034260) Yunita N. Agustiningsih(14034260)

1. Apa yang dimaksud dengan jala saraf ?Jawab :Jala saraf adalah sistem saraf yang terdiri atas sel-sel saraf berkutub satu, berkutub dua, dan berkutub banyak yang membentuk sistem yang saling berhubungan seperti jala. Adapun susunan saraf jala berfungsi untuk mengkoordinasikan gerakan misalnya pada bagian atas tubuh ubur-ubur dan berfungsi sebagai reseptor sensoris pada tentakel ubur-ubur.

2. Apa hubungan jala saraf dengan saraf difus ?Jawab :Jala saraf dan saraf difus saling berhubungan erat karena suatu jala saraf dan saraf difus merupakan suatu kesatuan. Organisasi sistem saraf berupa sel-sel saraf masih tersebar dan saling berhubungan satu sama lain menyerupai jala maka disebut sistem saraf difus atau saraf jala.

3. Apa kesan anda terhadap hewan yang memiliki jala saraf ?Jawab :Kesan kami terhadap hewan yang memiliki jala saraf yaitu hewan tersebut merupakan hewan simetri radial yang organisasi sistem sarafnya masih sederhana. Misalnya pada hydra yang merupakan filum coelenterata organisasi sarafnya hanya terdiri atas sel-sel reseptor-konduktor dan sel-sel efektor. Sel-sel konduktor tidak membentuk jalur tunggal, tetapi saling terjalin membentuk suatu jala saraf yang menyebar ke seluruh tubuh. Jadi pada hewan tersebut sarafnya memiliki sistem yang tidak ada koordinasi tehadap reaksi kompleks, hanya menghasilkan suatu gerakan yang terbatas.

4. Jelaskan perkembangan system saraf dari hewan radial simetri, bilateral simetri sederhana sampai bilateral simetri lebih maju.Jawab : a. Sistem saraf pada hewan radial simetriOrganisasi sistem saraf yang paling sederhana dijumpai pada hydra (suatu coelenterata), yang terdiri atas sel-sel reseptor-konduktor dan sel-sel efektor. Sel-sel konduktor tidak membentuk jalur tunggal, tetapi saling terjalin membentuk suatu jala saraf yang menyebar ke seluruh tubuh. Organisasi sistem saraf demikian disebut sistem saraf jala atau sistem saraf difus. Suatu sistem yang tidak ada koordinasi tehadap reaksi kompleks, hanya menghasilkan suatu gerakan yang terbatas. System yang simetris secara radial cenderung menjadi tidak terstralisir. Hal ini tidak berarti terjadi penyerderhanaan structural atau fungsional, atau bahwa hewan yang simetris radial akan menjadi rintangan bagi system syarafnya. Pergerakan ratusan kaki tabung bintanglaut selama mengambil makanan memerlukan koordinasi syaraf yang kompleks.

b. Sistem saraf pada hewan simetri bilateral sederhanaKecenderungan utama pada evolusi sistem saraf pada hewan simetri bilateral dapat dilihat misalnya pada cacing pipih :a. Sistem saraf menjadi lebih tersentralisasi oleh terbentuknya korda saraf longitudinal utama. Korda sebagai system syaraf pusat dilalui oleh sebagian besar jalur antara reseptor dan efektor, pada sebagian besar badan sel syaraf berada pada korda atau berdekatan dengan korda.b. Konduksi implus saraf menjadi terbatas pada satu arah saja, selaput syaraf sensoris hanya mengkonduksikan implus menuju ke system syaraf pusat (serabut aferen), dan serabut motor mengonduksikan implus meninggalkan system syaraf pussat (serabut eferen)c. Lintasan saraf di dalam sistem saraf pusat menjadi sangat kompleks dengan adanya saraf penghubung (interneuron) yang sangat banyak,suatau perkembangan yang meningkatakan flexibilitaas respons.d. Peningkatan perkembangan ujung depan dari korda longitudinal mengarah pada terbentuknya otak yang menjadi makin dominan.e. Jumlah yang kekompleksan organ-organ sensori menjadi meningkat.

c. Sistem saraf pada hewan simetri bilateral lebih majuPada Annelida dan Arthopoda sudah terlihat adanya perkembangan sistem saraf pusat yang lebih maju, yang berupa sepasang korda longitudinal pada daerah ventral tubuhnya. Dalam korda longitudinal hewan ini, badan-badan sel saraf membentuk massa yang disebut ganglion, sepasang pada setiap segmen, yang dihubungkan oleh berkas serabut yang berjalan longitudinal dan horizontal, sehingga memberikan gambaran seperti tangga tali. Ganglia yang terletak dalam kepala disebut sebagai otak. Sistem saraf pusat (korda spinalis dan otak) pada vertebrata berbeda dalam berbagai hal dari yang terdapat pada annelida dan Arthropoda:1. Korda spinalis pada vertebrata adalah tunggal, terletak dorsalis, dan terbentuk pada embrio sebagai pembuluh denganlubang sentral kanal, yang etrus ada sampai dewasa.2. Korda spinalis vertebrata tidak begitu jelas terorganisasi menjadi suatu rangkaian berbagai ganglia dan traktus penghubung.3. Fungsi koordinasi pada vertebrata masih tetap dipegang oleh korda spinalis namun pada vertebrata telah berkembang baik suatu otak yang jauh lebih dominan daripada otak Annelida dan Arthropoda. Jelaskan perkembangan otak mulai dari hydra sampai dengan mamalia.

5. Jelaskan perkembangan otak pada hewan mulai dari hydra sampai mamalia.Jawab :Perkembangan otak erat kaitannya dengan mekanisme sistem saraf, karena pada hewan vertebrata dalam hal ini mamalia otak merupakan sistem saraf pusat. Oleh karena itu dalam perkembangan otak pada hewan hydra-mamalia akan dijelaskan pula mengenai sistem sarafnya untuk mengetahui perkembangan otaknya. Hydra Mempunyai jaring syaraf tanpa ganglia atau tidak ada pembedaan antara unsur system syaraf pusat dan system syaraf tepi. Kebanyakan sinapsis dalam jaringan syaraf Hydra adalah sinapsis listrik. Implus dihantarkan pada kedua arah, dan perangsangan pada titik manapun pada tubuh Hydra akan menyebar dari tempat perangsangan dan menghasilkan pergerakan di seluruh tubuh.

PlatyhelminthesPada Platyhelminthes, sistem saraf terdiri atas dua ganglia otak yang dilengkapi dengan saraf-saraf tepi sehingga membentuk saraf tangga tali. Sistem saraf pada kelas turbelaria terdiri atas dua ganglia yang terdapat di bagian kepala. Contohnya pada Planaria, susunan sarafnya yang terdiri atas dua ganglia tersebut terletak di bagian kepalanya. Tiap ganglion terdapat seberkas saraf yang memanjang ke bagian ekor sepanjang bagian lateral tubuhnya. Pada cacing pipih mulai terlihat adanya cepalisasi yaitu adanya pemusatan sel-sel saraf di bagian depan tubuhnya.

NemathelminthesPada Nemathelminthes berupa ganglion cerebral (dua kelompok sel-sel saraf dengan commisura) dan berkas saraf longitudinal (truncus nervosus) yang bejumlah 2-3 buah. Contohnya pada Nematoda yang sistem sarafnya terdiri atas :1. Ganglion cerebrale dan ganlion anale, dan2. Berkas saraf longitudinal (truncus nervosus).

AnnelidaSistem saraf pada Annelida ditunjukkan oleh cacing tanah (Lumbricus sp.). Sistem saraf cacing tanah terletak di sebelah dorsal faring di dalam segmen ketiga yang terdiri atas: Ganglion cerebrale yang tersusun atas dua kelompok sel-sel saraf dengan commisura, Berkas saraf ventralis dengan cabang-cabangnya.

MolluscaSistem saraf pada Mollusca terdiri atas ganglia yang terkumpul di ujung tubuh sebelah anterior. Pada Amphineura, sistem sarafnya berupa cincin esofagus dan dua cabang saraf yang mensarafi mantel dan daerah kakinya. Walaupun tidak terdapat ganglion yang jelas, tetapi terdapat sel-sel ganglion pada cabang sarafnya. Pada Gastropoda, sistem sarafnya berupa ganglion yang bercabang di seluruh tubuhnya. Pada Cephalopoda, sistem sarafnya terdiri atas tiga pasang ganglion.

ArthropodaPada umumnya Arthropoda perkembangan otaknya (ganglion supraesophagus) paling maju disbanding hewan tingkat rendah lainya. System saraf mempunyai struktur bilateral seperti pada cacing tanah. Perkembangan yang kompleks pada otak Arthropoda sangat berbeda dari spesies ke spesies. Tapi pada dasarnya mempunyai tiga bagian yaitu protocerebrum, deuterocerebrum, dan tritocerebrum. Pada Arthropoda otak merupakan stasiun Rellay sensorik dan mempunyai pengaruh untuk mengontrol ganglia segmental yang lebih rendah seperti pada torak dan abdomen. Ganglia segmental pada hewan ini merupakan pusat reflek lokal. Ganglia segmental pada sisitem saraf hewan ini mempunyai derajat otonomi yang besar. Gerakan kaki dikendalikan dan dilaksanakan oleh aktivitas ganglion segmental dalam bentuk reflek segmental. Meskipun demikian, otak mempunyai pengaruh yang sangat penting terhadap ganglion segmental, dapat mengubah dan memodifikasi reflek segmental.

EchinodermataSistem saraf pada Echinodermata berupa cincin di sekitar mulut dan berupa sistem saraf radial. System syaraf pada kebanyakan echinodermata mirip dengan system syaraf ubur-ubur. Pada bintang laut misalnya syaraf radial menjulur pada masing-masing lengan dari cincin syaraf pusat disekeliling cakram oral. Cabang-cabanng syaraf radial membentuk jaringan kerja yang saling berkaitan, mirip dengan jaringan syaraf cnidaria. System ini mengkoordinasikan pergerakan, tanpa perduli lengan mana yang pertama bergerak.

Pisces Ikan mempunyai otak yang pendek. Otak besar dan otak tengah berhubungan dengan saraf penglihatan. Kedua otak ini tidak berkembang dengan baik.Otak kecil merupakan tempat saraf keseimbangan dan gurat sisi. Otak kecil berkembang dengan baik. Lobus olfaktorius, hemisfer serebral, dan diensefalon kecil, sedang lobus optikus dan serebellum besar. Ada 10 pasang saraf kranial. Korda saraf tertutup dengan lengkung-lengkung neural sehingga mengakibatkan saraf spinal berpasangan pada tiap segmen tubuh.Terdapat pada ikan bertulang menulang yaitu saku olfaktoris pada moncong dengan sel-sel yang sensitif terhadap substansi yang larut dalam air, kuncup perasa di sekitar mulut.

AmphibiBerdasarkan topografinya dibedakan menjadi sistem saraf pusat dan sistem saraf tepi.Sistem saraf pusatSistem saraf pusat meliputi otak (ensefalon) dan sumsum tulang belakang (Medula spinalis). Keduanya merupakan organ yang sangat lunak, dengan fungsi yang sangat penting maka perlu perlindungan. Otak dan medulla spinalis pada amphibi,selain dilindungi oleh tengkorak dan ruas-ruas tulang belakang, juga dilindungi oleh 2 lapisan selaput meninges. Dua lapisan meninges pada amphibi dari luar ke dalam adalah duramatar (yang berupa jaringan ikat) dan pia-arakniod yang vascular. Di antara dua lapisan tersebut terdapat spatium subdurale. Otak dan sumsum tulang belakang mempunyai 3 materi esensial yaitu:1. badan sel yang membentuk bagian materi kelabu (substansi grissea)2. serabut saraf yang membentuk bagian materi putih (substansi alba)3. sel-sel neuroglia, yaitu jaringan ikat yang terletak di antara sel-sel saraf di dalam Sistem saraf pusatWalaupun otak dan sumsum tulang belakang mempunyai materi sama tetapi susunannya berbeda. Pada otak, materi kelabu terletak di bagian luar atau kulitnya (korteks) dan bagian putih terletak di tengah. Pada sumsum tulang belakang bagian tengah berupa materi kelabu berbentuk kupu-kupu, sedangkan bagian korteks berupa materi putih.Pada otak amphibi terdapat bagian-bagiana. Lobus olfaktoriusLobus olfaktorius pada amphibi memiliki trunckus bulbus olfaktorius. Lobus ini tidak terlalu berkembang. Oleh karenanya berbentuk relative kecil dan merupakan penonjolan dari bagian yang disebut hemisperium serebri. Kurang berkembangnya lobus olfaktorius yang berperan sebagai pusat pembau pada amphibi, berhubungan dengan cara hidupnya yang tidak terlalu banyak membutuhkan peran dari lobus olfaktorius sebagai pusat pembau.b. Otak besar (serebrum)Otak besar merupakan sumber dari semua kegiatan atau gerakan sadar atau sesuai dengan kehendak, walaupun ada juga beberapa gerakan refleks otak. Pada bagian korteks serebrum yang berwarna kelabu terdapat bagian penerima rangsang (area sensor) yang terletak di sebelah belakang area motor yang berfungsi mengatur gerakan sadar atau merespon rangsangan. Selain itu terdapat area asosiasi yang menghubungkan area motor dan sensorik.Serebrum pada amphibi terdiri atas sepasang hemispermiun serebri. Pada serebrum memungkinkan terjadinya aktivitas-aktivitas yang kompleks, misalnya pembiakan dan macam-macam gerak.c. Otak tengah (mesensefalon)Otak tengah terletak di depan otak kecil. Di depan otak tengah terdapat talamus dan kelenjar hipofisis. Thalamus amphibi terletak di bagian dorsal otak dan merupakan jembatan antara serebrum dan mesenshefalon. Sedangkan kelenjar hipofisis terletak pada bagian ventral otak yang berfungsi mengatur kerja kelenjar-kelenjar endokrin. Oleh karenanya dikatakan sebagai Master of Glands. Pada bagian atas (dorsal) otak tengah juga terdapat lobus optikus dan sepasang nervus optikus yang saling bersilangan. Pertemuan atau persilangan antara dua nervus optikus disebut sebagai chiasma. Lobus ini merupakan pusat penglihat, karena semua nervus optikus bermuara pada lobus ini. Stimulus yang berupa cahaya dan diterima oleh mata sebagai reseptor diubah menjadi impuls dan disalurkan ke nervus optikus yang akhirnya diterjemahkan pada lobus optikus, sehingga timbul sensasi penglihatan. Lobus ini juga berfungsi mengatur refleks mata seperti penyempitan pupil mata, dan juga merupakan pusat pendengaran. Lobus optikus pada amphibi lebih berkembang daripada lobus olfaktorius. Hal ini karena amphibi, contohnya katak merupakan hewan lokturnal. Hewan-hewan lokturnal lebih banyak melakukan aktivitas pada malam hari, sehingga lobus optikus lebih dibutuhkan oleh amphibi.Selain itu, pada bagian dorsal otak tengah juga terdapat kelenjar epifisis. Kelenjar ini disebut juga Badan pineal yang berfungsi ketika terjadi pembentukan pigmen pada permukaan tubuh.Pada bagian ventral, selain terdapat kelenjar hipofisis juga terdapat kelenjar hypothalamus dan infundibulum. Pada kelenjar hypothalamus terdapat sel-sel neurosekretori (sel saraf yang menghasilkan secret). Secret dari sel ini berupa neurohormon yang berfungsi untuk mempercepat penyampaian impuls dari sinapsis yang satu ke sinapsis yang lain. Sedangkan infundibulum, merupakan tangkai dari hipofisis yang berfungsi menghubungkan hipofisis dengan hypothalamus.d. Otak kecil (serebelum)Serebelum mempunyai fungsi utama dalam koordinasi gerakan otot yang terjadi secara sadar, keseimbangan, dan posisi tubuh. Bila ada rangsangan yang merugikan atau berbahaya maka gerakan sadar yang normal tidak mungkin dilaksanakan. Serebelum pada amphibi mereduksi, karena aktifitas otot relative berkurang.

ReptilOtak dengan dua lobus olfaktorius yang panjang, hemisfer serebral, 2 lobus optikus, serebellum, medulla oblongata yang melanjut ke korda saraf. Di bawah hemisfer serebral terdapat traktus optikus dan syaraf optikus, infundibulum, dan hipofisis. Terdapat 12 pasang syaraf kranial.

AvesOtak dapat dibagi menjadi empat bagian pokok, yaitu: serebrum, serebelum, diensefalon (terdiri atas talamus dan hipotalamus), dan batang otak (terdiri atas otak tengah, pons, dan medula oblongata. Bentuk otak dan bagian-bagiannya tipikal pada burung. Lobus olfaktorius kecil, serebrum besar sekali. Pada ventro-kaudal serebrum terletak serebellum dan ventral lobus optikus.

MamaliaOtak dapat dibagi menjadi empat bagian pokok, yaitu: serebrum, serebelum, diensefalon (terdiri atas talamus dan hipotalamus), dan batang otak (terdiri atas otak tengah, pons, dan medula oblongata\ Otak dapat dibagi menjadi empat bagian pokok, yaitu: serebrum, serebelum, diensefalon (terdiri atas talamus dan hipotalamus), dan batang otak (terdiri atas otak tengah, pons, dan medula oblongata). Otak manusia dilengkapi dengan 4 buah rongga (ventrikel) yang saling berhubungan. Bahan kelabu dan bahan putih. Semua bagian sistem saraf pusat tersusun atas bahan kelabu (substansia grisea) dan bahan putih (substansia alba)- bahan kelabu terdapat badan-badan sel saraf (perikarion), berwarna kelabu karena banyaknya organel yang ada di dalamnya. - bahan putih tersusun atas berkas-berkas serabut saraf (akson), berwarna putih karena adanya selubung mielin (derivat lemak) yang menyelubungi akson). Otak terdiri dari bagian korteks yang tersusun atas bahan kelabu, dan bagian medula yang tersusun atas bahan putih.Otak dibungkus dan dilindungi oleh selaput otak (meninges) : mamalia memiliki tiga lapis meninges, yaitu dura mater, arakhnoid dan pia mater SerebrumSerebrum atau otak besar merupakan derivat otak depan yang paling penting. Meskipun disebut otak besar, tetapi serebrum tidak selalu merupakan bagian otak yang terbesar. Serebelum merupakan pusat keseimbangan dan pusat koordinasi motoris. Pada hewan-hewan yang gerakan ototnya tidak kompleks dan tidak mementingkan keseimbangan tubuh (misalnya katak, ular), serebelum berukuran kecil. Sebaliknya, hewan-hewan yang gerakan ototnya kompleks dan mementingkan keseimbangan tubuh mempunyai serebelum yang besar (misalnya ikan, burung, mamalia). Diensefalon merupakan perkembangan dari otak depan (prosensefalon), terletak di bagian ventroposterior serebrum. Berbeda dengan serebrum dan serebelum, diensefalon tidak dapat dibedakan menjadi bagian korteks dan medula. TalamusTalamus merupakan dua massa berbentuk bulat telur yang membentuk dinding lateral ventrikel III otak. Masing-masing talamus mengandung banyak nuklei yang mengelompok di bagian ventral dan dorsal. Hipotalamus merupakan suatu massa kecil yang terletak di bawah talamus, membentuk lantai ventrikel III otak Hipotalamus mengandung sekitar 12 pasang nuklei, yang merupakan pusat penting untuk mengontrol fungsi-fungsi otonom seperti keseimbangan air, suhu, cita rasa dan pencernaan, tekanan darah, tidur dan bangun, serta perilaku seksual dan emosi. Batang otak atau tangkai otak merupakan jalur informasi antara otak dan sumsum tulang belakang, dan meneruskan informasi dari sebagian saraf kranial ke serebrum. Batang otak terdiri atas otak tengah, pons, dan medula oblongata. Otak tengah (mesensefalon)Otak tengah merupakan segmen batang otak yang terletak di antara diensefalon dan pons, menghubungkan pos dan serebelum dengan serebrum. Bagian ini merupakan tempat timbulnya saraf kranial III dan IV. Fungsi otak tengah berkaitan dengan refleks visual, pergerakan mata, pemfokusan lensa dan dilatasi pupil.

6. Apa yang disebut dengan depolarisasi, repolarisasi dan hiperpolarisasi.Jawab : Depolarisasi Depolarisasi adalah perubahan muatan ion didalam sel dari negative menjadi positif. Perubahan ion tersebut akibat permeabilitas Na masuk ke dalam sel yang meningkat. Permeabilitas Na yang meningkat akibat adanya rangsangan pada sel (listrik, zat kimia) Repolarisasi Repolarisasi adalah proses polarisasi kembali dari membran, sel atau serabut, dengan muatan positif di permukaan luar dan muatan negative di dalam Hiperpolarisasi Hiperpolarisasi adalah keadaan sel yang mengalami perubahan elektro kimia dengan cara tertentu, yang membuatnya menjadi tidak dapat dirangsang, ditandai dengan adanya muatan di dalam sel yang menjadi leih negative daripada sebelumnya

7. Buat table yang menunjukkan hubungan antara intensitas stimulus dengan perubahan polarisasi dan perubahan potensial membrane !Jawab :Intensitas StimulusPerubahan PolarisasiPotensial Membrane

8. Ion apa yang berperan dalam memelihara potensial istirahat dan ion apa yang berperan dalam mencapai potensial aksi ?Jawab :Ion yang berperan dalam memelihara potensial istirahat Kanal ion K+ dan ion apa yang berperan dalam mencapai potensial aksi adalah ion Na+ Ion Na+Ion Na+ membantu dalam potensial aksi ketika penghantaran sel saraf. Ion Na+ merupakan ion yang bermuatan positif. Ion Na+ berada dibagian luar sel dari sistem saraf. Hanya sedikit ion Na+ yang berada di dalam sel. Perbedaan jumlah ini membuat perbedaan gradien konsentrasi dan dapat menyebabkan ion Na melewati membran. Kanal ion K+Kanal ini berperan sebagai kekuatan penstabil (stabilizing force). Beberapa fungsinya antara lain repolarisasi setelah terjadinya potensial aksi dan mengatur potensial istirahat (resting potensial).

9. Jelaskan bahwa terjadinya potensial aksi merupakan peristiwa all or none!Jawab :Potensial aksi merupakan fenomena all or none (seluruhnya atau tidak sama sekali). Maksudnya apabila adda salah satu bagian saja yang dirangsang, maka bagian yang disebelahnya akan ikut terangsang juga secara terus menerus sampai rangsang itu sampai di tempat tujuannya. Begitu juga sebaliknya apabila tidak ada satu bagian saja yang tidak dirangsang maka bagian-bagian yang disebelahnya tidak akan terangsang juga, sehingga disebut dengan fenomena all or none.

Adapun Mekanisme Potensial aksi yaitu :Potensial aksi merupakan suatu perubahan cepat pada potensial membran yang menyebar sepanjang serabut saraf. Setiap potensial aksi dimulai dengan perubahan mendadak dari potensial membran negatif istirahat normal menjadi potensial positif dan kemudian berakhir dengan kecepatan yang hampir sama dan kembali ke potensial negatif. Untuk menghantarkan sinyal saraf, potensial aksi bergerak di sepanjang serabut saraf sampai tiba di ujung serabut.- Stimulus ambang untuk depolarisasi biasanya terjadi saat pada perubahan sekitar 15 mV sarnpai 20 mV dari keadaan potensial istirahat - Begitu ambang depolartsasi tercapai, potensial aksi akan terbentuk. Inilah yang disebut respons all-or-none: Neuron akan merespon secara keseluruhan atau tidak merespons sarna sekali.

Tahapan potensial aksi adalah sebagai berikut :1. Tahap IstirahatTahap ini merupakan potensial membran istirahat yang ada sebelum terjadinya potensial aksi. Pada saat ini, membran dapat dikatakan terpolarisasi, karena selama tahap ini berlangsung, potensial membrannya bersifat negatif dengan nilai sekitar -90 milivolt.

2. Tahap DepolarisasiPada tahap ini, membran secara tiba-tiba menjadi sangat permeabel terhadap ion natrium. Hal ini menyebabkan kanal ion natrium terbuka dengan sepat dan sejumlah besar ion natrium yang bermuatan positif berdifusi masuk ke dalam akson. Keadaan membran yang awalnya terpolarisasi dengan nilai -90 milivolt secara cepat menjadi semakin positif, karena difusi natrium sekaligus menetralisir keadaan tersebut. Hal ini meningkatkan potensial membran. Aktifnya kanal ion natrium pada awal depolarisasi memunculkan suatu feedback positif, berupa trigger untuk terbukanya kanal-kanal ion natrium yang lain, sehingga natrium akan terus berdifusi ke dalam akson hingga tercapai konsentrasi tertentu.Pada serabut saraf besar (bermielin), sejumlah besar ion natrium yang berdifusi ke dalam akson tersebut menyebabkan potensial mencapai nilai 0, atau bahkan melampaui nilai 0 itu sendiri (menjadi sedikit positif). Namun pada serabut saraf kecil (tidak bermielin), difusi ion natrium hanya mampu menyebabkan potensial membran meningkat hingga nilai dibawah 0, dan tidak pernah melampaui sampai keadaan positif.

3. Tahap Repolarisasi Tahapan ini berlangsung setelah tahap depolarisasi berakhir, dan membran menjadi lebih permeabel terhadap ion kalium. Berakhirnya tahap depolarisasi adalah ketika kanal ion natrium tertutup dengan cepat yang diikuti oleh pembukaan kanal ion kalium secara lambat. Saat kanal ion kalium telah terbuka secara sempurna, sejumlah besar ion kalium akan berdifusi keluar akson secara cepat. Hal ini menyebabkan potensial membran yang tadinya menjadi positif karena depolarisasi kembali bersifat negatif, dan ketika sifat negatif itu telah dicapai, kanal ion kalium akan kembali menutup secara lambat.

4. HiperpolarisasiSetelah tahap repolarisasi berakhir, dikenal suatu kondisi yang disebut positive after potential. Keadaan ini merupakan kondisi potensial membran yang lebih negatif dari kondisi istirahat. Terjadi beberapa milidetik setelah berakhirnya potensial aksi, terjadi akibat lambatnya penutupan kanal ion K.

10. Mengapa potensial bertingkat merambat dalam jarak dekat sedangkan potensial aksi merambat jauh tanpa berubah ?Jawab :Pada potensial bertingkat, besarnya tergantung pada besarnya rangsangan yang memicu timbulnya perubahan potensial membran. Dalam artian, bawa impuls yang dibawa tidak akan dapat menempuh jarak sejauh yang dapat ditempuh oleh potensial aksi. Apabila rangsang semakin kecil, maka jarak yang ditempuh akan semakin pendek pula.Sedangkan pada potensial aksi apabila ada satu bagian yang dirangsang maka akan terjadi perubahan muatan ( dalam : +, luar : - , hal ini akan menyebabkan perbedaan muatan pada bagian yang dirangsang dan yang tidak. Perbedaan ini akan menimbulkan arus listrik yang menimbulkan depolarisasi pada bagian disebelahnya dan ini akan berlanjut sampai impuls selesai secara keseluruhan, itulah mengapa pada potensial aksi dapat mencapaia jarak yang jauh.

11. Gambar diagram yang menunjukkan hubungan antara intensitas stimulus dengan potensial bertingkat, potensial ambang, potensial aksi dan potensial istirahat !Jawab :

12. Jelaskan hubungan antara stimulus, aktivitas chanel Na+ dan ion Na+ peristiwa depolarisasi dan potensial aksi !Jawab :DepolarisasiPada tahap ini, membran secara tiba-tiba menjadi sangat permeabel terhadap ion Na+. Hal ini menyebabkan kanal ion natrium (chanel Na+) terbuka dengan sepat dan sejumlah besar ion Na+ yang bermuatan positif berdifusi masuk ke dalam akson. Keadaan membran yang awalnya terpolarisasi dengan nilai -90 milivolt secara cepat menjadi semakin positif, karena difusi natrium sekaligus menetralisir keadaan tersebut. Hal ini meningkatkan potensial membran. Aktifnya kanal ion natrium (chanel Na+) pada awal depolarisasi memunculkan suatu feedback positif, berupa trigger untuk terbukanya kanal-kanal ion natrium yang lain, sehingga natrium akan terus berdifusi ke dalam akson hingga tercapai konsentrasi tertentu.

13. Jelaskan hubungan antara chanel K+, ion K+ dan peristiwa repolarisasi ?Jawab :Repolarisasi Tahapan ini berlangsung setelah tahap depolarisasi berakhir, dan membran menjadi lebih permeabel terhadap ion kalium. Berakhirnya tahap depolarisasi adalah ketika kanal ion natrium (chanel Na+) tertutup dengan cepat yang diikuti oleh pembukaan kanal ion kalium (chanel K+) secara lambat. Saat kanal ion kalium (chanel K+) telah terbuka secara sempurna, sejumlah besar ion kalium (K+) akan berdifusi keluar akson secara cepat. Hal ini menyebabkan potensial membran yang tadinya menjadi positif karena depolarisasi kembali bersifat negatif, dan ketika sifat negatif itu telah dicapai, kanal ion kalium (chanel K+) akan kembali menutup secara lambat.

14. Jelaskan perambatan impuls pada saraf tidak bermielin dan saraf bermielin !Jawab :Pada serabut saraf tak bermielin, impuls sangat lancar merambat pada serabut saraf. Potensial aksi di satu titik akan menjalar ke titik selanjutnya. Sedangkan pada serabut bermielin, daerah yang terlindungi oleh selubung myelin hampir tidak memiliki saluran untuk merambatkan impuls.

Walaupun hampir tidak ada ion-ion yang dapat mengalir melewati selubung mielin yang tebal pada saraf bermielin, ion-ion tersebut dapat mengalir dengan mudah melewati nodus ranvier yang tidak bermielin. Oleh karena itu, potensial aksi hanya terjadi pada nodus. Namun potensial aksi tersebut dikonduksikan dari nodus ke nodus, sehingga terlihat seperti melompat-lompat. Artinya, aliran arus listrik mengalir melalui sekeliling cairan ekstrasel di luar selubung mielin dan melalui aksoplasma di dalam akson dari nodus ke nodus, yang merangsang nodus-nodus secara berurutan satu per satu.

Kecepatan penjalaran impuls serabut saraf yang mempunyai selubung mielin dapat menjalarkan impuls lebih cepat dari pada serabut saraf yang diametrnya sama tetapi tidak mempunyai selubung mielin. Cara penjalaran impuls di sepanjang serabut saraf yang mempunyai selubung mielin di sebut penghantaran meloncat;

15. Jelaskan apa yang dimaksud dengan periode absolut dan relativeJawab :Diantara depolarisasi dan repolarisasi terdapat satu periode yang disebut sebagai periode refrakter, yaitu periode waktu tertentu saat sel saraf tidak dapat menanggapi rangsang yang diberikan untuk kedua kalinya. Terdapat dua jenis periode refrakter, yaitu:1. Periode refrakter absolut, ialah jangka waktu tertentu saat sel saraf benar-benar tidak dapat menanggapi rangsang yang diberikan untuk kedua kalinya, apapun jenis rangsangnya dan berapa pun kekuatan rangsang yang diberikan. Periode ini biasanya berlangsung pada awal repolarisasi.2. Periode refrakter relatif, ialah jangka waktu pada akhir repolarisasi, yang mana sel saraf kemungkinan sudah dapat kembali menanggapi rangsang, asalkan rangsang yang diberikan lebih kuat daripada rangsang sebelumnya atau jenis rangsangnya berbeda.

16. Apa keuntungan adanya periode refraktori pada perambatan impuls ?Jawab :Keuntungan adanya periode refraktori adalah mengistirahatkan sistem syaraf selama 1 mili detik dengan menutup gerbang Na+, selanjutnya sistem bisa bekerja kembali setelah 2 milidetik selanjutnya karena dipicu untuk bekerja lebih kuat karena stimulus dengan kekuatan tinggi akan mempercepat terjadinya potensial aksi yang kedua. Keuntungan lain adalah untuk memastikan bahwa penghantaran impuls berjalan satu arah.