Upload
dangkhuong
View
215
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK
LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR
PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TAHUN
YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA
TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) DAN
LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN
Local Strength Global Structure
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK DAFTAR ISI
Halaman
SURAT PERNYATAAN DIREKSI LAPORAN AUDITOR INDEPENDEN LAPORAN KEUANGAN
1. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian 1 2. Laporan Laba Rugi Komprehensif Konsolidasian 3 3. Laporan Perubahan Ekuitas Konsolidasian 4 4. Laporan Arus Kas Konsolidasian 5 5. Catatan Atas Laporan Keuangan Konsolidasian 6
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
1
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan 30 Juni 2012
31 Desember 2011
ASET ASET LANCAR
Kas dan setara kas 2i,2j,4 8.467.192.424 7.488.934.288 Piutang usaha - pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 4.285.360.915 pada tahun 2012 dan Rp 3.780.545.533 pada tahun 2011 2j,2o,5
31.339.954.890
31.334.585.540 Piutang lain-lain 2j,6 215.432.166 142.541.230 Persediaan - setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 217.912.774 pada tahun 2012 dan Rp 127.406.221 pada tahun 2011 2k,2o,7 4.197.200.192
5.511.173.868 Biaya dibayar di muka 2l 356.694.474 484.518.776 Uang muka 117.332.125 - Jumlah Aset Lancar
44.693.806.271
44.961.753.702
ASET TIDAK LANCAR
Piutang pihak berelasi 2g,2j,27 1.141.830.120 1.195.860.012 Aset pajak tangguhan 3.205.261.339 2.885.275.331 Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 19.830.481.882 pada tahun 2012 dan Rp 17.612.234.538 pada tahun 2011 2m,2n,8
30.257.871.368
32.875.239.677 Taksiran tagihan pajak penghasilan 2r,26 7.506.064.498 6.689.318.730 Aset tidak lancar lainnya 2j,9 2.737.774.603 3.000.113.988 Jumlah Aset Tidak Lancar 44.848.801.928
46.645.807.738
JUMLAH ASET 89.542.608.199
91.607.561.440
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
2
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 30 JUNI 2012 (DENGAN ANGKA PERBANDINGAN 31 DESEMBER 2011) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 Juni 2012 31 Desember 2011 LIABILITAS DAN EKUITAS
LIABILITAS JANGKA PENDEK
Utang bank jangka pendek 2j,10
7.935.708.000 7.777.823.096 Utang usaha 2j,11
19.949.162.492 20.873.060.348
Utang lain-lain
Pihak ketiga 1j
138.771.240 40.151.137
Pihak berelasi 2j,27
522.574.598 522.574.598 Biaya masih harus dibayar 12
4.002.587.800 4.942.868.561
Utang pajak 2r,26
2.031.541.475 3.352.523.187 Pendapatan diterima di muka yang akan direalisasi dalam waktu satu tahun 2j,13,27
57.350.020
57.350.020
Uang muka pelanggan 2j,14
766.815.256 691.745.023 Bagian utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank 2j,15
4.000.210.441
3.781.850.864 Utang sewa pembiayaan 2j,2n,16
152.018.415 109.463.559
Jumlah Liabilitas Jangka Pendek
39.556.739.737 42.149.410.393 LIABILITAS JANGKA PANJANG
Utang jangka panjang - pihak berelasi 2j,27
13.353.802.332 14.043.918.162 Pendapatan diterima di muka setelah dikurangi bagian yang terealisasi dalam waktu satu tahun 2j,13
1.127.883.718
1.127.883.718
Liabilitas imbalan paskakerja 2q,25
9.075.747.475 8.988.084.405 Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun Utang bank 2j,15
6.777.106.506
8.426.516.392 Utang sewa pembiayaan 2j,2n,16
237.623.793 228.522.376
Jumlah Liabilitas Jangka Panjang 30.572.163.824 32.814.925.053
JUMLAH LIABILITAS 70.128.903.561
74.964.335.446 EKUITAS
Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
Modal saham - nilai nominal Rp 56,125 per saham Modal dasar - 1.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh -
726.500.000 saham pada tahun 2012 dan 2011 18 40.774.812.500
40.774.812.500 Biaya emisi saham 19 (1.224.457.299) (1.224.457.299) Selisih kurs setoran modal 19 (2.272.200.000) (2.272.200.000) Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali 2e,20 (21.639.894.267)
(21.639.894.267)
Defisit (7.524.101.893) (8.698.356.330) Jumlah Ekuitas yang Dapat di Atribusikan Kepada Pemilik Perusahaan 8.114.159.041
6.939.904.604
Kepentingan non-pengendali 17 11.299.545.597 9.703.321.390 JUMLAH LIABILITAS DAN EKUITAS 89.542.608.199
91.607.561.440
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
3
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Periode Enam Bulan yang Berakhir
Catatan 30 Juni 2012
30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
PENDAPATAN USAHA 2p,21 63.002.902.812 44.283.938.663 BEBAN POKOK PENDAPATAN 2p,22
(52.234.896.833)
(38.616.141.400)
LABA BRUTO
10.768.005.979
5.667.797.263
BEBAN USAHA
Beban umum dan administrasi 2p,23
(8.193.922.443)
(7.654.494.828) Beban keuangan 24 (1.145.316.805) (798.326.313) Beban usaha lainnya 24 (901.999) (676.064) Pendapatan usaha lainnya 24 1.316.052.518 2.028.124.745 Jumlah Beban Usaha
(8.024.088.729)
(6.425.372.460)
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
2.743.917.250
(757.575.197) MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN 2r,26
Pajak penghasilan final (293.424.615) (279.029.102) Tangguhan 319.986.008 251.070.059 Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
26.561.393
(27.959.043)
LABA (RUGI) SESUDAH PAJAK PENGHASILAN
2.770.478.643
(785.534.240) PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN -
-
JUMLAH LABA KOMPREHENSIF 2.770.478.643
(785.534.240)
Laba komprehesif neto yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik Perusahaan 1.174.254.437
(300.062.370) Kepentingan non-pengendali 1.596.224.206 (485.471.870)
2.770.478.643 (785.534.240) Laba (rugi) per saham dasar yang dapat diatribusikan kepada pemilik Entitas induk 2t,28 1,62
(0,41)
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan. 4
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain) Ekuitas yang Dapat Diatriibusikan kepada Pemilik Entitas Induk
Modal saham
Biaya emisi saham
Selisih kurs setoran modal
Proforma ekuitasyang timbul dari
transaksi restrukturisasi
entitas sepengendali
Selisih nilai transaksi
restrukturisasi entitas
sepengendali
Saldo Laba (defisit)
Jumlah
Kepentingan nonpengendali
Jumlah ekuitas
Saldo per 1 Januari 2011 14.031.250.000 (1.224.457.299) (2.272.200.000) 5.130.086.483 - (9.400.725.603) 6.263.953.581 9.756.157.896 16.020.111.477 Rugi komprehensif untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 (Tidak diaudit)
-
-
-
-
-
(300.062.370)
(300.062.370)
(485.471.870)
(785.534.240) Saldo per 30 Juni 2011
14.031.250.000
(1.224.457.299) (2.272.200.000) 5.130.086.483
- (9.700.787.973) 5.963.891.211 9.270.686.026
15.234.577.237
Saldo per 1 Januari 2012
40.774.812.500
(1.224.457.299)
(2.272.200.000)
-
(21.639.894.267)
(8.698.356.330)
6.939.904.604
9.703.321.390
16.643.225.994 Laba komprehensif untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 (Tidak diaudit
-
-
-
-
-
1.174.254.437
1.174.254.437
1.596.224.207
2.770.478.644 Saldo per 30 Juni 2012
40.774.812.500
(1.224.457.299) (2.272.200.000) -
(21.639.894.267) (7.524.101.893) 8.114.159.041 11.299.545.597
19.413.704.638
Catatan atas Laporan Keuangan Konsolidasian merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari Laporan Keuangan Konsolidasian secara keseluruhan.
5
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan
30 Juni 2012
30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan 63.256.472.048 30.676.149.893 Pembayaran kepada pemasok dan lain-lain (39.199.158.611) (23.850.540.554) Pembayaran kepada karyawan (16.597.557.430) (11.890.218.433) Pembayaran pajak penghasilan (2.501.127.170) (219.137.883) Pembayaran bunga (1.145.316.805) (798.326.313) Penerimaan tagihan pajak - 1.151.247.134 Penerimaan bunga dan jasa giro 31.500.900 302.015.715 Penerimaan lainnya (640.260.423) 1.917.794.233 Jumlahkas diperoleh untuk aktivitas operasi
3.204.552.509
(2.711.016.208)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI
Perolehan aset tetap (101.099.000) (1.257.110.930) Hasil penjualan aset tetap 283.048.000 12.030.000 Jumlah kas diperoleh dari (digunakan untuk) aktivitas investasi
181.949.000
(1.245.080.930)
ARUS KAS DARI AKTIVITAS
PENDANAAN
Pembayaran pokok utang bank (1.649.409.886) - Kenaikan penurunan utang pihak berelasi (1.328.269.345) (413.336.077) Kenaikan pinjaman bank 376.244.481 1.460.051.756 Kenaikan penurunan piutang pihak berelasi 139.756.184 - Penerimaan pinjaman dari pihak berelasi 115.578.920 4.673.909.555 Pembayaran pokok sewa pembiayaan (62.143.727) - Jumlah kas digunakan untuk (diperoleh dari) aktivitas pendanaan
(2.408.243.373)
5.720.625.234
KENAIKAN NETO KAS DAN SETARA KAS
978.258.136
1.764.528.096
KAS DAN SETARA KAS AWAL TAHUN
7.488.934.288
3.488.674.950
KAS DAN SETARA KAS AKHIR TAHUN
8.467.192.424
5.253.203.046
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
6
1. U M U M
a. Perusahaan PT Island Concepts Indonesia Tbk. (Perusahaan) didirikan berdasarkan Akta Notaris No. 3 tanggal
11 Juli 2001 dari Evi Susanti Panjaitan S.H. Akta tersebut kemudian diubah melalui Akta Pemasukan, Pengeluaran dan Perubahan Anggaran Dasar Perusahaan No. 14 tanggal 12 September 2002 dari Evi Susanti Panjaitan S.H. Kedua Akta ini telah disahkan oleh Menteri Kehakiman Republik Indonesia tanggal 23 April 2003 dalam Surat Keputusan No. C-08791 HT.01.01.TH.2003 dan telah diumumkan dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 73 Tambahan No. 9004 tanggal 10 September 2004. Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan dan perubahan terakhir dengan Akta Notaris No. 9 tanggal 20 Juni 2012 dari Yurisa Martanti, S.H., MH antara lain sehubungan dengan persetujuan rencana perubahan status Perusahaan kembali menjadi Perseroan Penanaman Modal Asing.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, Perusahaan menjalankan usahanya dalam bidang jasa
akomodasi. Disamping itu, melalui PT Patra Supplies and Services (PSS), Entitas anak, Perusahaan menjalankan kegiatan jasa katering dan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan.
Kantor Perusahaan terletak di Jl. Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali. Perusahaan
mulai beroperasi komersial pada April 2005. Lokasi utama kegiatan usaha Perusahaan adalah di Villas Bali Island, Jl. Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Badung, Bali.
b. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan Berdasarkan Akta Notaris No. 8 tanggal 20 Juni 2012 dari Yurisa Martanti, S.H., MH, susunan komisaris
dan direksi Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 adalah sebagai berikut:
Komisaris Komisaris Utama : Marzuki Usman Komisaris : A. Sulistyawati Komisaris Independen : R. Rivai M. Noer Direktur Direktur Utama : Dodi Prawira Amtar Direktur : Putu Agung Prianta Direktur : Octavianus Kuntjoro Direktur : Graham James Bristow
Berdasarkan Akta Notaris No. 54 tanggal 20 Juni 2011 oleh M. Nova Faisal S.H., M.Kn., susunan
komisaris dan direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2011 adalah sebagai berikut:
Komisaris Komisaris Utama : Marzuki Usman Komisaris : Graham James Bristow Komisaris : A. Sulistyawati Komisaris Independen : R. Rivai M. Noer
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
7
1. U M U M b. Komisaris, Direksi, Komite Audit dan Karyawan (Lanjutan)
Direktur Direktur Utama : Dodi Prawira Amtar Direktur : Putu Agung Prianta Direktur : Octavianus Kuntjoro
Susunan komite audit dan sekretaris Perusahaan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
adalah sebagai berikut:
30 Juni 2012 31 Desember 2011 Ketua : R. Rivai M. Noer R. Rivai M. Noer Anggota : Tony Silitonga, MBA Tony Silitonga, MBA Anggota : W.R. Kaminski W.R. Kaminski Kepala Unit Audit Internal : Maxwell Morris Hunt Maxwell Morris Hunt Sekretaris Perusahaan : Widya Laksana Widya Laksana
Jumlah gaji dan tunjangan lainnya yang diberikan kepada Komisaris dan Direksi Perusahaan dan Entitas
anak pada periode 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2012
30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
Komisaris : 276.605.000 261.795.000 Direksi : 1.349.643.150 1.266.956.831 Jumlah 1.626.248.150 1.528.751.831
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011, Perusahaan dan entitas anak masing-masing mempunyai 114 orang
dan 138 orang karyawan tetap (tidak diaudit). c. Penawaran Umum Saham Perusahaan
Pada tanggal 22 Desember 2004, Perusahaan memperoleh pernyataan efektif dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan dengan suratnya No. 1303/III/PMA/2004 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat sebanyak 125.000.000 saham dengan nilai nominal Rp 112,50 per saham dan harga penawaran Rp 112,50 per saham.
d. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas anak untuk periode 30 Juni 2012 telah
diselesaikan dan disetujui oleh Direksi Perusahaan untuk diterbitkan pada tanggal 21 September 2012. Direksi Perusahaan bertanggung jawab atas laporan keuangan konsolidasian tersebut.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
8
1. U M U M (Lanjutan) e. Penggabungan Usaha PT Gama Wahyu Abadi ke dalam PT Island Concepts Indonesia Tbk. Berdasarkan Akta Notaris No. 52 tanggal 20 Juni 2011 oleh M. Nova Faisal S.H., M.Kn., Perusahaan
dan PT Gama Wahyu Abadi (GWA) setuju untuk melakukan penggabungan usaha dimana GWA secara hukum terlikuidasi setelah penggabungan berlaku efektif.
Pada tanggal 16 Juni 2011, Perusahaan telah menerima surat dari Badan Pengawas Pasar Modal dan
Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) tentang pemberitahuan efektifnya Pernyataan Penggabungan Usaha yang tertuang dalam surat No. S-6710/BL/2011.
Perubahan anggaran dasar Perusahaan berkaitan dengan penggabungan usaha, sebagaimana dituangkan
dalam Akta No. 53 tanggal 20 Juni 2011, yang dibuat dihadapan Notaris Mochamad Nova Faisal, S.H., M.Kn. telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-36158.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011.
Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041D-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis,
Hamid & Rekan berpendapat bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham Perusahaan per 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 8.047.047.000 atau sebesar Rp 32,19 per saham.
Berdasarkan laporan penilaian saham No. 041E-VAL-VI/2011 tanggal 10 Juni 2011, KJPP Rengganis,
Hamid & Rekan berpendapat bahwa Nilai Pasar Wajar 100% saham GWA pada tanggal 31 Desember 2010 adalah sebesar Rp 15.337.092.000 atau sebesar Rp153.370,92 per saham.
Berdasarkan metode dan tata cara konversi saham, maka Perusahaan menerbitkan saham baru dengan
nilai nominal Rp 56,125 per saham. Dengan demikian konversi saham GWA dalam perusahaan adalah setiap pemegang 1 (satu) saham GWA dengan nilai nominal Rp 100.000 per saham mendapatkan 4.765 saham baru dengan nilai nominal Rp 56,125 per saham.
f. Susunan Pemegang Saham Sebelum dan Sesudah Penggabungan Usaha Susunan pemegang saham Perusahaan sebelum dan pada tanggal penggabungan usaha adalah sebagai
berikut:
Pemegang Saham Perusahaan Sebeleum Penggabungan Usaha
Pemegang Saham GWA
Sebelum Penggabungan Usaha
Pemegang Saham Perusahaan Setelah Penggabungan Usaha
Jumlah Saham
%
Jumlah Saham Sebelum Konversi
%
Jumlah Saham Setelah Konversi
Jumlah Saham
%
Island Regency Grup Ltd. 56.562.000 22,62 - - - 56.562.000 7,79 Island Regency Club Inc. 48.500.000 19,40 - - - 48.500.000 6,68 Graham James Bristow 32.000.000 12,80 - - - 32.000.000 4,40 Francis Street Pty. Ltd. 16.500.000 6,60 - - - 16.500.000 2,27 Masyarakat 96.438.000 38,58 - - - 96.438.000 13,27 Ir. Frans Bambang Siswanto
-
-
99.999
99,99
476.495.235
476.496.235
65,58
Octavianus Kuntjoro - - 1 0,01 4.765 4.765 0,01 Jumlah 250.000.000 100,00 100.000 100,00 476.500.000 726.500.000 100,00
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
9
1. U M U M (Lanjutan) g. Entitas Anak
Perusahaan merupakan entitas induk yang memiliki sebuah entitas anak (secara kolektif disebut sebagai “Grup”). Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan mempunyai kepemilikan saham secara langsung pada Entitas anak sebagai berikut:
Domisili dan
Persentase Kepemilikan Efektif Dan Jumlah Aset Sebelum Eliminasi
Entitas Anak Jenis Usaha Tahun Operasi Komersial
30 Juni 2012
31 Desember 2011
PT Patra Supplies and Services (PSS)
Jasa Katering dan Jasa
Pemeliharaan Fasilitas Perkotaan
Jakarta 1976
50% 79.210.417.679
50% 80.305.834.334
Perusahaan memiliki PSS melalui penggabungan usaha dengan PT Gama Wahyu Abadi (Catatan 1e). 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian
Laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas anak telah disusun sesuai dengan Standar
Akuntansi Keuangan di Indonesia (“SAK”), yang mencakup Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (“PSAK”) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (“ISAK”) yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, serta Peraturan No. VIII.G.7 Lampiran Keputusan Ketua BAPEPAM No. KEP 06/PM/2000 tanggal 13 Maret 2000 yang terdapat di dalam Peraturan dan Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan yang diterbitkan oleh Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (“BAPEPAM-LK”). Seperti diungkapkan dalam catatan-catatan terkait di bawah ini, beberapa standar akuntansi yang telah direvisi dan diterbitkan, diterapkan efektif tanggal 1 Januari 2011 secara prospektif atau retrospektif.
Penyajian laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas anak disusun sesuai dengan PSAK
No. 1 (Revisi 2009), “Penyajian Laporan Keuangan”. PSAK No. 1 (Revisi 2009) mengatur penyajian laporan keuangan, yaitu antara lain, tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, penyimpangan dari standar akuntansi keuangan, dan pernyataan kepatuhan. Standar ini memperkenalkan laporan laba rugi komprehensif yang menggabungkan semua pendapatan dan beban yang diakui dalam laporan laba rugi secara bersama-sama dengan “pendapatan komprehensif lain”. Penerapan PSAK No. 1 (Revisi 2009) tersebut memberikan pengaruh yang signifikan bagi penyajian dan pengungkapan terkait dalam laporan keuangan konsolidasian Perusahaan dan Entitas anak. Grup menyajikan laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 (laporan posisi keuangan konsolidasian) serta periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan 2011 (laporan laba rugi komprehensif konsolidasian).
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
10
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian (Lanjutan) Kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian untuk periode
30 Juni 2012 adalah konsisten dengan kebijakan akuntansi yang diterapkan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian tanggal 31 Desember 2011 dan periode 30 Juni 2011, kecuali penerapan beberapa PSAK yang telah direvisi efektif 1 Januari 2011 seperti yang diungkapkan pada Catatan ini.
Dasar pengukuran laporan keuangan konsolidasian ini adalah konsep biaya perolehan (historical cost),
kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain, sebagaimana diuraikan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut. Laporan keuangan konsolidasian ini disusun dengan metode akrual, kecuali laporan arus kas.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung dengan
mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi, dan pendanaan. Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan telah menerapkan PSAK No. 2 (Revisi 2009), “Laporan Arus
Kas”, yang menggantikan PSAK No. 2 dengan judul yang sama. Penerapan PSAK No. 2 (Revisi 2009) tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan Perusahaan.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah mata
uang Rupiah (“Rp”) yang juga merupakan mata uang fungsional Grup.
b. Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2012 Perusahaan menerapkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar
Akuntansi Keuangan (ISAK) lainnya yang berlaku efektif 1 Januari 2012 sebagai berikut:
(1) PSAK No. 16 (Revisi 2011), Aset Tetap: mengatur perlakuan akuntansi aset tetap, sehingga pengguna laporan keuangan dapat memahami informasi mengenai investasi entitas dalam aset tetap dan perubahan dalam investasi tersebut.
(2) PSAK No. 24 (Revisi 2010), Imbalan Kerja: mengatur akuntansi dan pengungkapan imbalan kerja.
(3) PSAK No. 26 (Revisi 2011), Biaya Pinjaman: mengatur pengakuan biaya pinjaman yang dapat diatribusikan secara langsung dengan perolehan konstruksi, atau produksi aset kualifikasian yang dapat dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut.
(4) PSAK No. 30 (Revisi 2011), Sewa: mengatur kebijakan akuntansi dan pengungkapan yang sesuai, baik bagi leassee maupun lessor, terkait dengan sewa.
(5) PSAK No. 46 (Revisi 2010), Pajak Penghasilan: mengatur perlakuan akuntansi untuk pajak penghasilan.
(6) PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan: mengatur penyajian, mengatur prinsip menyajian instrumen keuangan sebagai liabilitas atau ekuitas dan saling hapus aset keuangan dan liabilitas keuangan.
(7) PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: mengatur Pengakuan dan Pengukuran, mengatur prinsip dasar pengakuan dan pengukuran aset keuangan, liabilitas keuangan, dan kontrak pembelian atau penjualan item non keuangan.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
11
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) b. Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2012 (Lanjutan)
(8) PSAK No. 10 (Revisi 2009), Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing, mengatur bagaimana
memasukkan transaksi dalam valuta asing dan kegiatan usaha luar negeri ke dalam laporan keuangan entitas dan bagaimana menjabarkan laporan keuangan ke dalam mata uang penyajian.
(9) PSAK No. 28 (Revisi 2010), Akuntansi Kontrak Asuransi Kerugian, mengatur pencatatan akuntansi atas kontrak asuransi kerugian.
(10) ISAK No. 25, Hak atas Tanah, interpretasi atas PSAK yang terkait dengan akuntansi atas hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha, Hak Guna Bangunan, dan Hak Pakai.
(11) PSAK No. 56 (Revisi 2010), Laba per Saham: mengatur prinsip penentuan dan penyajian laba per saham, sehingga meningkatkan daya banding kinerja antar entitas yang berbeda pada periode pelaporan yang sama, dan antar periode pelaporan berbeda untuk entitas yang sama.
(12) PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: mengatur pengungkapan dalam laporan keuangan yang memungkinkan para pengguna untuk mengevaluasi signifikansi instrumen keuangan terhadap posisi dan kinerja keuangan entitas; dan sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan.
(13 ISAK No. 15, PSAK 24 - Batas Aset Imbalan, Pasti Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya: mengatur pengembalian atau pengurangan iuran masa depan dan persyaratan pendanaan minimum.
Penerapan PSAK-PSAK diatas untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012 tidak berdampak material
terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup tahun-tahun sebelumnya. Berikut ini adalah PSAK dan ISAK baru dan revisi yang efektif untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari
2012 namun tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup:
(1) PSAK No. 13 (Revisi 2011), Properti Investasi (2) PSAK No. 18 (Revisi 2010), Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purna Karya (3) PSAK No. 33 (Revisi 2010), Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup pada Pertambangan Umum. (4) PSAK No. 34 (Revisi 2010), Kontrak Konstruksi. (5) PSAK No. 36 (Revisi 2010), Akuntansi Kontrak Asuransi Jiwa. (6) PSAK No. 45 (Revisi 2010), Pelaporan Keuangan Organisasi Nirlaba (7) PSAK No. 53 (Revisi 2010), Pembayaran Berbasis Saham. (8) PSAK No. 61, Akuntansi Hibah Pemerintah dan Pengungkapan Bantuan Pemerintah. (9) PSAK No. 62, Kontrak Asuransi. (10) PSAK No. 63, Pelaporan Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi. (11) PSAK No. 64, Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral. (12) ISAK No. 13, Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri. (13) ISAK No. 16, Perjanjian Konsesi Jasa. (14) ISAK No. 18, Bantuan Pemerintah - Tidak Berelasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi. (15) ISAK No. 19, Penerapan Pendekatan Penyajian Kembali dalam PSAK No. 63: Pelaporan
Keuangan dalam Ekonomi Hiperinflasi. (16) ISAK No. 20, Pajak Penghasilan - Perubahan dalam Status Pajak Entitas atau Pemegang saham (17) ISAK No. 22, Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan (18) ISAK No. 23, Sewa Operasi - Insentif. (19) ISAK No. 24, Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi Yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa. (20) ISAK No. 26, Penilaian Ulang Derivative Melekat
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
12
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
c. Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 Disamping PSAK No 1 (Revisi 2009) dan PSAK No. 2 (Revisi 2009), Perusahaan menerapkan
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) lainnya yang berlaku efektif 1 Januari 2011 sebagai berikut:
(1) PSAK No. 3 (Revisi 2010), Laporan Keuangan Interim dan ISAK No. 17, Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai, mengatur isi minimum dan prinsip-prinsip pengakuan dan pengukuran laporan keuangan interim.
(2) PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan
Tersendiri”, mengatur penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk sekelompok entitas yang berada dalam pengendalian Perusahaan, dan akuntansi untuk investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan perusahaan asosiasi ketika laporan keuangan tersendiri disajikan sebagai informasi tambahan.
(3) PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”, mensyaratkan informasi dilaporkan dalam setiap
segmen operasi sesuai dengan informasi yang dilaporkan secara regular kepada pengambil keputusan operasional untuk membuat keputusan tentang sumber daya yang dialokasikan pada segmen tersebut dan menilai kinerjanya. Grup menyajikan informasi segmen periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011.
(4) PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan Pihak-pihak Berelasi”, mensyaratkan pengungkapan
pihak-pihak berelasi, transaksi dan saldo, termasuk komitmen, dalam laporan keuangan. (5) PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, menjelaskan transaksi atau peristiwa lain yang
memenuhi definisi kombinasi bisnis guna meningkatkan relevansi, keandalan, dan daya banding informasi yang disampaikan entitas pelapor dalam laporan keuangannya tentang kombinasi bisnis dan dampaknya. Grup menerapkan secara prospektif PSAK ini untuk transaksi kombinasi bisnis yang terjadi pada atau setelah awal periode/tahun buku yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2011.
(6) PSAK No. 23 (Revisi 2010), “Pendapatan”, mengatur akuntansi atas pendapatan yang timbul dari
transaksi dan kegiatan tertentu. Pendapatan diakui ketika kemungkinan besar manfaat ekonomi masa depan akan mengalir ke ekuitas, mengakibatkan kenaikan ekuitas, dan manfaat ini dapat diukur secara andal. Jumlah yang ditagih untuk kepentingan pihak ketiga bukan merupakan manfaat ekonomi yang mengalir ke ekuitas dan tidak mengakibatkan kenaikan ekuitas. Grup menyajikan kembali laporan keuangan konsolidasian periode sebelumnya sesuai dengan PSAK ini untuk tujuan perbandingan dengan laporan keuangan konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir 30 Juni 2012 dan tahun yang berakhir 31 Desember 2011.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
13
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) c. Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan Efektif 1 Januari 2011 (Lanjutan)
(7) PSAK No. 48 (Revisi 2009), “Penurunan Nilai Aset”, mengatur tentang prosedur yang digunakan
oleh entitas untuk meyakinkan bahwa nilai tercatat aset tidak melebihi nilai yang dapat dipulihkan. Suatu aset nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan apabila nilai tercatatnya melebihi nilai yang dapat dipulihkan melalui pemakaian dan penjualan aset tersebut. Jika ini yang terjadi, maka aset tersebut diturunkan nilainya dan pernyataan ini mengharuskan entitas untuk mengakui kerugian penurunan nilai aset. PSAK ini juga mengatur kapan entitas harus memulihkan kerugian penurunan nilai aset yang telah diakui dan pengungkapan yang diperlukan.
(8) PSAK No. 57 (Revisi 2009), Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi, mengatur
pengakuan dan pengukuran provisi liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta untuk memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan.
Berikut ini adalah PSAK dan ISAK baru dan revisi yang relevan dan telah diterapkan untuk tahun buku
yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak berdampak material terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup:
(1) PSAK No. 8 (Revisi 2010), Peristiwa Setelah Periode Pelaporan (2) PSAK No. 15 (Revisi 2009), Investasi pada Entitas Asosiasi (3) PSAK No. 19 (Revisi 2010), Aset Tak Berwujud (4) PSAK No. 25 (Revisi 2009), Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan
Berikut ini adalah PSAK dan ISAK baru dan revisi yang efektif untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011 namun tidak relevan terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup:
(1) PSAK No. 12 (Revisi 2009), Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama (2) PSAK No. 58 (Revisi 2009), Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang
Dihentikan (3) ISAK No. 7 (Revisi 2009), Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus (4) ISAK No. 9, Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi, dan Liabilitas Serupa (5) ISAK No. 10, Program Loyalitas Pelanggan (6) ISAK No. 11, Distribusi Aset Nonkas kepada Pemilik (7) ISAK No. 12, Pengendalian Bersama Entitas: Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer (8) ISAK No. 14, Biaya Situs Web
d. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis Prinsip Konsolidasi Efektif 1 Januari 2011, Grup secara retrospektif menerapkan PSAK No. 4 (Revisi 2009), “Laporan
Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri”, kecuali untuk beberapa hal berikut yang diterapkan secara prospektif, yaitu: (i) kerugian anak perusahaan yang mengakibatkan akun kepentingan nonpengendali bersaldo defisit; (ii) kehilangan pengendalian atas anak perusahaan; (iii) perubahan dalam bagian kepemilikan anak perusahaan yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian; (iv) hak suara potensial dalam menentukan pengendalian yang ada; dan (v) konsolidasi anak perusahaan yang dibatasi dalam jangka waktu yang panjang.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
14
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) d. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011 Laporan keuangan konsolidasian meliputi laporan keuangan Perusahaan dan Entitas anak. Seluruh saldo dan transaksi akun antar perusahaan yang signifikan (termasuk laba atau rugi yang belum
direalisasi) telah dieliminasi.
Entitas anak dikonsolidasikan secara penuh sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Perusahaan memperoleh
pengendalian, sampai dengan tanggal Perusahaan kehilangan pengendalian. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari setengah kekuasaan suara entitas kecuali, dalam keadaan yang jarang, dapat ditunjukkan secara jelas bahwa kepemilikan tersebut tidak diikuti dengan pengendalian. Dalam kondisi tertentu, pengendalian juga ada ketika Grup memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas.
Rugi entitas anak yang tidak dimiliki secara penuh diatribusikan pada Kepentingan Non pengendali
(KNP) (sebelum dikenal sebagai hak minoritas) bahkan jika hal ini mengakibatkan KNP mempunyai saldo defisit.
Jika kehilangan pengendalian atas suatu entitas anak, maka Grup:
(1) menghentikan pengakuan aset (termasuk setiap goodwill) dan liabilitas entitas anak; (2) menghentikan pengakuan jumlah tercatat setiap KNP; (3) menghentikan pengakuan akumulasi selisih penjabaran, yang dicatat di ekuitas, bila ada; (4) mengakui nilai wajar pembayaran yang diterima; (5) mengakui setiap sisa investasi pada nilai wajarnya; (6) mengakui setiap perbedaan yang dihasilkan sebagai keuntungan atau kerugian dalam laporan laba
rugi; dan (7) mereklasifikasi bagian induk perusahaan atas komponen yang sebelumnya diakui sebagai
pendapatan komprehensif lain ke laporan laba rugi, atau mengalihkan secara langsung ke saldo laba. KNP mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto dari anak-anak perusahaan yang tidak dapat
diatribusikan secara langsung maupun tidak langsung oleh Perusahaan, yang masing-masing disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan dalam ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari bagian yang dapat diatribusikan kepada pemilik Perusahaan.
Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011 Sebelum tanggal 1 Januari 2011, kerugian yang menjadi bagian dari KNP pada entitas anak tertentu yang
tidak dimiliki secara penuh yang sudah melebihi bagiannya dalam modal disetor anak-anak perusahaan tersebut dibebankan sementara kepada pemegang saham pengendali, kecuali terdapat liabilitas yang mengikat KNP untuk menutupi kerugian tersebut. Laba anak-anak perusahaan tersebut pada periode berikutnya terlebih dahulu akan dialokasikan kepada pemegang saham pengendali sampai seluruh bagian kerugian KNP yang dibebankan kepada pemegang saham pengendali dapat ditutup.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
15
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) d. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis (Lanjutan)
Kombinasi Bisnis
Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011 Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya perolehan dari sebuah akuisisi
diukur pada nilai agregat imbalan yang dialihkan, diukur pada nilai wajar pada tanggal akuisisi dan jumlah setiap KNP pada pihak yang diakuisisi. Untuk setiap kombinasi bisnis, pihak pengakuisisi mengukur KNP pada entitas yang diakuisisi pada nilai wajar atau sebesar proporsi kepemilikan KNP atas aset neto yang teridentifikasi dari entitas yang diakuisisi. Biaya-biaya akuisisi yang timbul dibebankan langsung dan disajikan sebagai beban administrasi.
Ketika melakukan akuisisi atas sebuah bisnis, Grup mengklasifikasikan dan menentukan aset keuangan
yang diperoleh dan liabilitas keuangan yang diambil alih berdasarkan pada persyaratan kontraktual, kondisi ekonomi, dan kondisi terkait lain yang ada pada tanggal akuisisi.
Dalam suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap, pada tanggal akuisisi pihak pengakuisisi
mengukur kembali nilai wajar kepentingan ekuitas yang dimiliki sebelumnya pada pihak yang diakuisisi dan mengakui keuntungan atau kerugian yang dihasilkan dalam komponen laba rugi.
Imbalan kontinjensi yang dialihkan oleh pihak pengakuisisi diakui sebesar nilai wajar pada tanggal
akuisisi. Perubahan nilai wajar atas imbalan kontinjensi setelah tanggal akuisisi yang diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas, akan diakui dalam komponen laba rugi atau pendapatan komprehensif lain sesuai dengan PSAK No. 55 (Revisi 2006). Jika diklasifikasikan sebagai ekuitas, imbalan kontinjensi tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Pada tanggal akuisisi, goodwill awalnya diukur pada harga perolehan yang merupakan selisih lebih nilai
agregat dari imbalan yang dialihkan dan jumlah yang diakui untuk KNP atas aset bersih teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih. Jika nilai agregat tersebut lebih kecil dari nilai wajar aset neto entitas anak yang diakuisisi, selisih tersebut diakui dalam komponen laba rugi.
Setelah pengakuan awal, goodwill diukur pada jumlah tercatat dikurangi akumulasi kerugian penurunan
nilai. Untuk tujuan uji penurunan nilai, goodwill yang diperoleh dari suatu kombinasi bisnis, sejak tanggal akuisisi, dialokasikan kepada setiap Unit Penghasil Kas (“UPK”) dari Perusahaan dan/atau entitas anak yang diharapkan akan menerima manfaat dari sinergi kombinasi tersebut, terlepas dari apakah aset atau liabilitas lain dari pihak yang diakuisisi dialokasikan ke UPK tersebut.
Jika goodwill telah dialokasikan pada suatu UPK dan operasi tertentu atas UPK tersebut dihentikan, maka
goodwill yang diasosiasikan dengan operasi yang dihentikan tersebut termasuk dalam jumlah tercatat operasi tersebut ketika menentukan keuntungan atau kerugian dari pelepasan. Goodwill yang dilepaskan tersebut diukur berdasarkan nilai relatif operasi yang dihentikan dan porsi UPK yang ditahan.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
16
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) d. Prinsip-prinsip Konsolidasi dan Kombinasi Bisnis (Lanjutan) Kebijakan Akuntansi Sebelum 1 Januari 2011 Sebagai perbandingan, kebijakan akuntansi kombinasi bisnis sebelum tanggal 1 Januari 2011 adalah
sebagai berikut:
- Kombinasi bisnis dicatat dengan menggunakan metode pembelian. Biaya-biaya transaksi yang secara langsung dapat diatribusikan pada akuisisi merupakan bagian dari harga perolehan akuisisi. KNP diukur berdasarkan proporsi kepemilikan atas nilai tercatat aset neto teridentifikasi;
- Kombinasi bisnis yang diperoleh secara bertahap diakui sebagai tahap-tahap yang terpisah. Tambahan kepemilikan saham tidak mempengaruhi goodwill yang telah diakui sebelumnya;
- Imbalan kontinjensi diakui jika, dan hanya jika, Perusahaan dan/atau entitas anak mempunyai kewajiban kini, kemungkinan besar arus ekonomis keluar akan terjadi, dan dapat diestimasi secara andal. Penyesuaian setelah tanggal akuisisi terhadap imbalan kontinjensi diakui sebagai bagian dari goodwill.
e. Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali Akuisisi entitas yang merupakan entitas sepengendali dicatat dengan menggunakan metode penyatuan
kepemilikan (pooling of interest) sesuai dengan PSAK No. 38 (Revisi 2004) “Akuntansi Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”. Berdasarkan PSAK No. 38 tersebut, pengalihan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya di antara entitas sepengendali pada dasarnya tidak menghasilkan laba atau rugi bagi grup atau bagi perusahaan individu yang berada di bawah grup, dan karenanya restrukturisasi tersebut tidak menimbulkan perubahan substansi ekonomi atas kepemilikan aset, liabilitas, saham dan instrumen kepemilikan lainnya yang dipertukarkan. Dengan metode penyatuan kepemilikan tersebut, pengalihan aset dan liabilitas dicatat sebesar nilai tercatatnya.
Selisih antara harga pengalihan dengan nilai buku setiap transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
dibukukan pada akun “Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali” (STRES) pada bagian ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian.
Saldo STRES dibukukan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai laba atau rugi yang
direalisasi pada saat (1) hilangnya status substansi sepengendalian antara entitas yang pernah bertransaksi, (2) pelepasan aset, liabilitas, saham atau instrumen kepemilikan lainnya yang mendasari terjadinya selisih transaksi restrukturisasi entitas sepengendali ke pihak lain yang tidak sepengendali. Sebaliknya, jika ada transaksi resiprokal antara entitas sepengendali yang sama maka saling hapus dilakukan antara saldo yang ada dengan yang baru, sehingga menimbulkan saldo baru atas akun ini.
Berdasarkan PSAK 38 (Revisi 2004), dalam menerapkan metode penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang diakuisisi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
17
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
f. Penjabaran Mata Uang Asing Pembukuan Grup diselenggarakan dalam mata uang Rupiah. Transaksi-transaksi selama tahun berjalan
dalam mata uang asing dicatat dengan kurs yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan untuk mencerminkan kurs tengah Bank Indonesia yang berlaku pada tanggal tersebut. Keuntungan atau kerugian kurs yang timbul dikreditkan atau dibebankan dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian tahun yang bersangkutan.
Keuntungan atau kerugian selisih kurs atas aset dan liabilitas moneter merupakan selisih antara biaya
perolehan diamortisasi dalam Rupiah pada awal tahun yang disesuaikan dengan bunga efektif dan pembayaran selama tahun berjalan, dengan biaya perolehan diamortisasi dalam mata uang asing yang dijabarkan ke dalam Rupiah menggunakan kurs yang berlaku pada akhir tahun.
Kurs mata uang asing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 berdasarkan kurs tengah Bank
Indonesia sebagai berikut:
2012 2011
Dolar Amerika Serikat 9.480 9.068
g. Transaksi Pihak Berelasi Kebijakan Akuntansi Efektif 1 Januari 2011 Pihak berelasi adalah orang atau perusahaan yang terkait dengan Grup:
1. langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, jika suatu pihak: - mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan
Grup; - memiliki kepentingan dalam Grup yang memberikan pengaruh signifikan atas Grup; atau - memiliki pengendalian bersama atas Grup;
2. Perusahaan asosiasi; 3. perusahaan ventura bersama dimana Grup sebagai venturer; 4. pihak tersebut adalah anggota dari personil manajemen kunci Grup atau induk perusahaan; 5. anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (1) atau (4); 6. entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama, dipengaruhi secara signifikan oleh, atau dimana
hak suara signifikan atas entitas tersebut, langsung maupun tidak langsung, dimiliki oleh individu seperti diuraikan dalam butir (4) atau (5); atau
7. suatu program imbalan pasca-kerja untuk imbalan kerja dari Grup, atau entitas lain yang terkait dengan Grup.
Kebijakan akuntansi sebelum 1 Januari 2011 Pihak berelasi adalah:
1. Perusahaan yang melalui satu atau lebih perantara, mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Grup (termasuk holding companies, subsidiaries, dan fellow subsidiaries);
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
18
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
g. Transaksi Pihak Berelasi (Lanjutan)
Kebijakan akuntansi sebelum 1 Januari 2011 (Lanjutan) 2. Perusahaan asosiasi; 3. Perorangan yang memiliki, baik secara langsung maupun tidak langsung, suatu kepentingan hak
suara di Grup secara signifikan, dan anggota keluarga dekat dari perorangan tersebut (yang dimaksudkan dengan anggota keluarga dekat adalah mereka yang diharapkan dapat mempengaruhi atau dipengaruhi perorangan tersebut dalam transaksinya dengan Grup);
4. Karyawan kunci, yaitu orang-orang yang mempunyai wewenang dan tanggung jawab untuk merencanakan, memimpin dan mengendalikan kegiatan Grup yang meliputi anggota dewan komisaris, direksi dan manajer dari Grup serta anggota keluarga dekat orang-orang tersebut; dan
5. Perusahaan dimana suatu kepentingan substansial dalam hak suara dimiliki baik secara langsung maupun tidak langsung oleh setiap orang yang diuraikan dalam butir (3) atau (4), atau setiap orang tersebut mempunyai pengaruh signifikan atas perusahaan tersebut. Ini mencakup perusahaanperusahaan yang dimiliki anggota dewan komisaris, direksi atau pemegang saham utama dari Grup dan perusahaan-perusahaan yang mempunyai anggota manajemen kunci yang sama dengan Grup.
Semua transaksi dengan pihak berelasi, baik yang dilakukan dengan atau tidak dengan, persyaratan dan kondisi yang sama dengan pihak ketiga diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian.
Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan Transaksi Tertentu diatur oleh Bapepam-LK melalui
Peraturan Nomor IX.E.1 Lampiran Keputusan Ketua Bapepam dan LK nomor : Kep-521/BL/2008, tanggal 12 Desember 2008, yang menyatakan antara lain: a. Benturan kepentingan adalah perbedaan antara kepentingan ekonomis Perusahaan dengan
kepentingan ekonomis pribadi direktur, komisaris, pemegang saham utama Perusahaan dalam suatu transaksi yang dapat merugikan Perusahaan karena adanya penetapan harga yang tidak wajar.
b. Perusahaan yang melakukan transaksi afiliasi wajib melakukan keterbukaan informasi, kecuali:
• Penggunaan setiap fasilitas yang diberikan oleh Perusahaan atau Perusahaan Terkendali kepada komisaris, direktur, dan pemegang saham utama yang juga sebagai karyawan yang langsung berhubungan dengan tanggung-jawab mereka terhadap Perusahaan tersebut dan sesuai dengan kebijakan Perusahaan, serta telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham;
• Transaksi antara Perusahaan baik dengan Karyawan, direksi atau komisaris Perusahaan tersebut maupun dengan Karyawan, direksi atau komisaris Perusahaan Terkendali, dan Transaksi antara Perusahaan Terkendali baik dengan Karyawan, direksi atau komisaris Perusahaan Terkendali tersebut maupun dengan karyawan, direksi atau komisaris Perusahaan dengan persyaratan yang sama, sepanjang hal tersebut telah disetujui Rapat Umum Pemegang Saham. Dalam transaksi tersebut termasuk pula manfaat yang diberikan oleh Perusahaan atau Perusahaan Terkendali kepada semua karyawan, direksi atau komisaris dengan persyaratan yang sama, menurut kebijakan yang ditetapkan Perusahaan; dan/atau
• Imbalan, termasuk gaji, iuran dana pensiun, dan / atau manfaat khusus yang diberikan kepada komisaris, direktur dan pemegang saham utama yang juga sebagai karyawan, jika jumlah secara keseluruhan dari imbalan tersebut diungkapkan dalam laporan keuangan berkala.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
19
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
g. Transaksi Pihak Berelasi (Lanjutan)
Kebijakan akuntansi sebelum 1 Januari 2011 (Lanjutan)
Berdasarkan PSAK No. 07, semua transaksi signifikan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, baik yang dilakukan dengan tingkat harga dan persyaratan normal, sebagaimana dilakukan dengan pihak-pihak yang mempunyai hubungan istimewa, maupun tidak, telah diungkapkan pada catatan atas laporan keuangan untuk masing-masing akun.
h. Penggunaan Estimasi
Manajemen membuat estimasi dan asumsi dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan atas aset, liabilitas, pendapatan, dan beban. Realisasi dapat berbeda dengan jumlah yang diestimasi. Revisi estimasi akuntansi diakui dalam periode yang sama pada saat terjadinya revisi estimasi atau pada periode masa depan yang terkena dampak.
i. Kas dan Setara Kas
Kas terdiri dari kas dan bank. Setara kas adalah semua investasi yang bersifat jangka pendek dan sangat
likuid yang dapat segera dikonversikan menjadi kas dengan jatuh tempo dalam waktu tiga bulan atau kurang sejak tanggal penempatannya, dan yang tidak dijaminkan serta tidak dibatasi pencairannya.
j. Instrumen Keuangan Efektif 1 Januari 2010, Grup menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Penyajian
dan Pelaporan” dan PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”. Dalam penerapan standar ini, Grup telah mengidentifikasi sejumlah penyesuaian transisi sesuai dengan Buletin Teknis No. 4 mengenai Ketentuan Transisi Penerapan Awal PSAK No. 50 (Revisi 2006) dan PSAK No. 55 (Revisi 2006) yang diterbitkan oleh Ikatan Akuntan Indonesia.
Selanjutnya, sehubungan dengan telah efektifnya PSAK No. 50 (Revisi 2010), Instrumen Keuangan:
Penyajian dan PSAK No. 55 (Revisi 2011), Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran, sejak 1 Januari 2012, Grup telah mengevaluasi dampak revisi PSAK-PSAK tersebut dan menyimpulkan bahwa dampak terhadap laporan keuangan konsolidasian tidak material.
Sehubungan dengan diberlakukannya PSAK No. 60, Instrumen Keuangan: Pengungkapan, Grup telah
menerapkan pengungkapan atas instrumen keuangan pada laporan keuangan konsolidasian. Grup mengakui aset keuangan atau liabilitas keuangan pada laporan posisi keuangan konsolidasian jika,
dan hanya jika, Grup menjadi salah satu pihak dalam ketentuan pada kontrak instrumen tersebut. Pembelian atau penjualan yang lazim atas instrumen keuangan diakui pada tanggal penyelesaian.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
20
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
j. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Instrumen keuangan pada pengakuan awal diukur pada nilai wajarnya, yang merupakan nilai wajar kas
yang diserahkan (dalam hal aset keuangan) atau yang diterima (dalam hal liabilitas keuangan). Nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima ditentukan dengan mengacu pada harga transaksi atau harga pasar yang berlaku. Jika harga pasar tidak dapat ditentukan dengan andal, maka nilai wajar kas yang diserahkan atau diterima dihitung berdasarkan estimasi jumlah seluruh pembayaran atau penerimaan kas masa depan, yang didiskontokan menggunakan suku bunga pasar yang berlaku untuk instrumen sejenis dengan jatuh tempo yang sama atau hampir sama. Pengukuran awal instrumen keuangan termasuk biaya transaksi, kecuali untuk instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Biaya transaksi adalah biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung pada perolehan atau
penerbitan aset keuangan atau liabilitas keuangan, dimana biaya tersebut adalah biaya yang tidak akan terjadi apabila entitas tidak memperoleh atau menerbitkan instrumen keuangan. Biaya transaksi tersebut diamortisasi sepanjang umur instrumen menggunakan metode suku bunga efektif.
Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan
diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga atau beban bunga selama periode yang relevan, menggunakan suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa depan selama perkiraan umur instrumen keuangan atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari instrumen keuangan. Pada saat menghitung suku bunga efektif, Grup mengestimasi arus kas dengan mempertimbangkan seluruh persyaratan kontraktual dalam instrumen keuangan tersebut, tanpa mempertimbangkan kerugian kredit di masa depan, namun termasuk seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan atau diterima, yang merupakan bagian tidak terpisahkan dari suku bunga efektif.
Biaya perolehan diamortisasi dari aset keuangan atau liabilitas keuangan adalah jumlah aset keuangan
atau liabilitas keuangan yang diukur pada saat pengakuan awal dikurangi pembayaran pokok, ditambah atau dikurangi dengan amortisasi kumulatif menggunakan metode suku bunga efektif yang dihitung dari selisih antara nilai awal dan nilai jatuh temponya, dan dikurangi penurunan nilai atau nilai yang tidak dapat ditagih.
Pengklasifikasian instrumen keuangan dilakukan berdasarkan tujuan perolehan instrumen tersebut dan
mempertimbangkan apakah instrumen tersebut memiliki kuotasi harga di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan dalam kategori berikut: aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, pinjaman yang diberikan dan piutang, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, aset keuangan tersedia untuk dijual, liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dan liabilitas keuangan lain-lain; dan melakukan evaluasi kembali atas kategori-kategori tersebut pada setiap tanggal pelaporan, apabila diperlukan dan tidak melanggar ketentuan yang disyaratkan.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Grup hanya memiliki aset keuangan dalam kategori
pinjaman yang diberikan dan piutang serta liabilitas keuangan dalam kategori liabilitas keuangan lain-lain. Oleh karena itu, kebijakan akuntansi yang berkaitan dengan aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo, dan liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi tidak diungkapkan.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
21
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
j. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Penentuan Nilai Wajar Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan di pasar aktif pada tanggal laporan posisi
keuangan konsolidasian adalah berdasarkan kuotasi harga pasar atau harga kuotasi penjual/dealer (bid price untuk posisi beli dan ask price untuk posisi jual), tanpa memperhitungkan biaya transaksi. Apabila bid price dan ask price yang terkini tidak tersedia, maka harga transaksi terakhir yang digunakan untuk mencerminkan bukti nilai wajar terkini, sepanjang tidak terdapat perubahan signifikan dalam perekonomian sejak terjadinya transaksi. Untuk seluruh instrumen keuangan yang tidak terdaftar pada suatu pasar aktif, kecuali investasi pada instrumen ekuitas yang tidak memiliki kuotasi harga, maka nilai wajar ditentukan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian meliputi teknik nilai kini (net present value), perbandingan terhadap instrumen sejenis yang memiliki harga pasar yang dapat diobservasi, model harga opsi (options pricing models), dan model penilaian lainnya.
Setelah pengukuran awal Apabila harga transaksi dalam suatu pasar yang tidak aktif berbeda dengan nilai wajar instrumen sejenis
pada transaksi pasar terkini yang dapat diobservasi atau berbeda dengan nilai wajar yang dihitung menggunakan teknik penilaian dimana variabelnya merupakan data yang diperoleh dari pasar yang dapat diobservasi, maka Grup mengakui selisih antara harga transaksi dengan nilai wajar tersebut (yakni setelah pengukuran awal) dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali jika selisih tersebut memenuhi kriteria pengakuan sebagai aset yang lain. Dalam hal tidak terdapat data yang dapat diobservasi, maka selisih antara harga transaksi dan nilai yang ditentukan berdasarkan teknik penilaian hanya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian apabila data tersebut menjadi dapat diobservasi atau pada saat instrumen tersebut dihentikan pengakuannya. Untuk masing-masing transaksi, Grup menerapkan metode pengakuan setelah pengukuran awal yang sesuai.
Aset Keuangan
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut tidak dimaksudkan untuk dijual dalam waktu dekat dan tidak diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, investasi dimiliki hingga jatuh tempo, atau aset tersedia untuk dijual.
Setelah pengukuran awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diukur pada biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode bunga efektif, dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai. Biaya perolehan diamortisasi tersebut memperhitungkan premi atau diskonto yang timbul pada saat perolehan serta imbalan dan biaya yang merupakan bagian integral dari suku bunga efektif. Amortisasi dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian yang timbul akibat penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini meliputi kas dan setara kas, deposito
berjangka yang dibatasi penggunaannya , piutang usaha, piutang lain-lain dan piutang pihak berelasi.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
22
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
j. Instrumen Keuangan (Lanjutan)
Liabilitas Keuangan Liabilitas Keuangan Lain-lain
Kategori ini merupakan liabilitas keuangan yang tidak dimiliki untuk diperdagangkan atau pada saat pengakuan awal tidak ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Instrumen keuangan yang diterbitkan atau komponen dari instrumen keuangan tersebut, yang tidak
diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan lain-lain, jika substansi perjanjian kontraktual mengharuskan Grup untuk menyerahkan kas atau aset keuangan lain kepada pemegang instrumen keuangan, atau jika liabilitas tersebut diselesaikan tidak melalui penukaran kas atau aset keuangan lain atau saham sendiri yang jumlahnya tetap atau telah ditetapkan.
Liabilitas keuangan lain-lain pada pengakuan awal diukur pada nilai wajar dan sesudah pengakuan awal
diukur pada biaya perolehan diamortisasi, dengan memperhitungkan dampak amortisasi (atau akresi) berdasarkan suku bunga efektif atas premi, diskonto, dan biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, kategori ini meliputi utang bank (jangka pendek dan
panjang), utang sewa pembiayaan, utang usaha, utang lain-lain, pendapatan diterima di muka dan uang muka pelanggan.
Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam laporan posisi
keuangan konsolidasian jika, dan hanya jika, Grup saat ini memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut; dan berniat untuk menyelesaikan secara neto atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian, manajemen Grup menelaah apakah suatu
aset keuangan atau kelompok aset keuangan telah mengalami penurunan nilai.
(1) Aset Keuangan pada Biaya Perolehan Diamortisasi Manajemen pertama-tama menentukan apakah terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai secara individual atas aset keuangan yang signifikan secara individual, atau secara kolektif untuk aset keuangan yang jumlahnya tidak signifikan secara individual. Jika manajemen menentukan tidak terdapat bukti obyektif mengenai penurunan nilai atas aset keuangan yang dinilai secara individual, baik aset keuangan tersebut signifikan atau tidak signifikan, maka aset tersebut dimasukkan ke dalam kelompok aset keuangan yang memiliki karakteristik risiko kredit yang sejenis dan menilai penurunan nilai kelompok tersebut secara kolektif. Aset yang penurunan nilainya dinilai secara individual, dan untuk itu kerugian penurunan nilai diakui atau tetap diakui, tidak termasuk dalam penilaian penurunan nilai secara kolektif.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
j. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Penurunan Nilai Aset Keuangan (Lanjutan)
Jika terdapat bukti obyektif bahwa penurunan nilai telah terjadi, maka jumlah kerugian tersebut
diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa depan (tidak termasuk kerugian kredit di masa depan yang belum terjadi) yang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset tersebut (yang merupakan suku bunga efektif yang dihitung pada saat pengakuan awal). Nilai tercatat aset tersebut langsung dikurangi dengan penurunan nilai yang terjadi atau menggunakan akun penyisihan dan jumlah kerugian yang terjadi diakui di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Jika, pada tahun berikutnya, jumlah kerugian penurunan nilai bertambah atau berkurang karena
suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka dilakukan penyesuaian atas penyisihan kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui. Pemulihan penurunan nilai selanjutnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dengan ketentuan nilai tercatat aset setelah pemulihan penurunan nilai tidak melampaui biaya perolehan diamortisasi pada tanggal pemulihan tersebut.
(2) Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Penelaahan penurunan nilai atas instrumen ekuitas dalam kelompok tersedia untuk dijual mencakup penurunan nilai wajar dibawah biaya perolehannya yang signifikan dan berkelanjutan. Jika terdapat bukti obyektif penurunan nilai, maka kerugian penurunan nilai kumulatif yang dihitung dari selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, dikeluarkan dari ekuitas dan dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian penurunan nilai tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kenaikan nilai wajar setelah terjadinya penurunan nilai diakui di ekuitas.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan (1) Aset Keuangan
Aset keuangan (atau bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya jika: a. Hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut berakhir;
b. Grup tetap memiliki hak untuk menerima arus kas dari aset keuangan tersebut, namun juga
menanggung liabilitas kontraktual untuk membayar kepada pihak ketiga atas arus kas yang diterima tersebut secara penuh tanpa adanya penundaan yang signifikan berdasarkan suatu kesepakatan; atau
c. Grup telah mentransfer haknya untuk menerima arus kas dari aset keuangan dan (i) telah mentransfer secara substansial seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, atau (ii) secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan, namun telah mentransfer pengendalian atas aset keuangan tersebut.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
24
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
j. Instrumen Keuangan (Lanjutan) Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan (Lanjutan)
(1) Aset Keuangan (Lanjutan) Ketika Grup telah mentransfer hak untuk menerima arus kas dari suatu aset keuangan atau telah
menjadi pihak dalam suatu kesepakatan, dan secara substansial tidak mentransfer dan tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat atas aset keuangan dan masih memiliki pengendalian atas aset tersebut, maka aset keuangan diakui sebesar keterlibatan berkelanjutan dengan aset keuangan tersebut. Keterlibatan berkelanjutan dalam bentuk pemberian jaminan atas aset yang ditransfer diukur berdasarkan jumlah terendah antara nilai aset yang ditransfer dengan nilai maksimal dari pembayaran yang diterima yang mungkin harus dibayar kembali oleh Grup.
(2) Liabilitas Keuangan
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya jika liabilitas keuangan tersebut berakhir, dibatalkan, atau telah kadaluarsa. Jika liabilitas keuangan tertentu digantikan dengan liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama namun dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau terdapat modifikasi secara substansial atas ketentuan liabilitas keuangan yang ada saat ini, maka pertukaran atau modifikasi tersebut dianggap sebagai penghentian pengakuan liabilitas keuangan awal. Pengakuan timbulnya liabilitas keuangan baru serta selisih antara nilai tercatat liabilitas keuangan awal dengan yang baru diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
k. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai terendah antara biaya perolehan (acquisition cost) dan nilai realisasi
bersihnya. Biaya perolehan meliputi harga beli material dan biaya lainnya yang timbul sampai persediaan dalam kondisi dan tempat yang siap untuk dipakai (present location and condition). Biaya perolehan barang jadi terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja langsung, biaya langsung lainnya dan biaya overhead yang dinyatakan sebesar nilai yang terkait dengan produksi. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualannya. Biaya perolehan ditentukan menggunakan basis metode “masuk pertama keluar pertama” (first-in first-out), kecuali persediaan barang konsumsi di lokasi Kerinci dan Deli Café yang menggunakan metode rata-rata, dikurangi dengan penyisihan dan penurunan nilai untuk persediaan usang dan bergerak lambat. Penyisihan untuk persediaan usang dan bergerak lambat ditentukan berdasarkan estimasi pemakaian masing-masing jenis persediaan pada masa mendatang. Pemakaian masing-masing jenis persediaan dicatat sebagai beban pada periode digunakan.
Penyisihan persediaan usang dan penyisihan kerugian penurunan nilai persediaan dibentuk untuk
menyesuaikan nilai persediaan ke nilai realisasi bersih. .
l. Biaya Dibayar Dimuka Biaya dibayar dimuka diamortisasi selama manfaat masing-masing biaya dengan menggunakan metode
garis lurus.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
25
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) m. Aset Tetap Aset tetap, kecuali tanah, dinyatakan berdasarkan biaya perolehan, tetapi tidak termasuk biaya perawatan
sehari-hari, dikurangi akumulasi penyusutan dan akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada. Tanah tidak disusutkan dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dikurangi akumulasi rugi penurunan nilai, jika ada.
Biaya perolehan awal aset tetap meliputi harga perolehan, termasuk bea impor dan pajak pembelian yang
tidak boleh dikreditkan dan biaya-biaya yang dapat diatribusikan secara langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan sesuai dengan tujuan penggunaan yang ditetapkan. Setelah pengukuran awal, aset tetap diukur dengan metode biaya.
Penyusutan aset tetap Perusahaan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method)
berdasarkan umur manfaat aset tetap sebagai berikut: Umur Manfaat Tarif Penyusutan
Bangunan dan prasarana 20 - 25 4% - 5% Taman dan infrastruktur 2 50% Peralatan kantor 2 - 5 25% - 50% Perabot kantor 4 - 5 20% - 25% Kendaraan 4 - 5 20% - 25% Barak sementara 7 14,3%
Tanah dinyatakan berdasarkan biaya perolehan dan tidak disusutkan.
Nilai tercatat aset tetap ditelaah kembali dan dilakukan penurunan nilai apabila terdapat peristiwa atau perubahan kondisi tertentu yang mengindikasikan nilai tercatat tersebut tidak dapat dipulihkan sepenuhnya.
Dalam setiap inspeksi yang signifikan, biaya inspeksi diakui dalam jumlah tercatat aset tetap sebagai
suatu penggantian apabila memenuhi kriteria pengakuan. Biaya inspeksi signifikan yang dikapitalisasi tersebut diamortisasi selama periode sampai dengan saat inspeksi signifikan berikutnya.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya (derecognized) pada saat dilepaskan atau tidak ada
manfaat ekonomis masa depan yang diharapkan dari penggunaan atau pelepasannya. Aset tetap yang dijual atau dilepaskan, dikeluarkan dari kelompok aset tetap berikut akumulasi penyusutan dan akumulasi penurunan nilai yang terkait dengan aset tetap tersebut. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan aset tetap ditentukan sebesar perbedaan antara jumlah neto hasil pelepasan, jika ada, dengan jumlah tercatat dari aset tetap tersebut, dan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada tahun terjadinya penghentian pengakuan.
Nilai residu, umur manfaat, dan metode penyusutan ditelaah setiap akhir tahun dan dilakukan
penyesuaian apabila hasil telaah berbeda dengan estimasi sebelumnya.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
26
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) n. Sewa Penentuan apakah suatu kontrak merupakan atau mengandung unsur sewa adalah berdasarkan substansi
kontrak pada tanggal awal sewa, yakni apakah pemenuhan syarat kontrak tergantung pada penggunaan aset tertentu dan kontrak tersebut berisi hak untuk menggunakan aset tersebut.
Evaluasi ulang atas perjanjian sewa dilakukan setelah tanggal awal sewa hanya jika salah satu kondisi
berikut terpenuhi: a. Terdapat perubahan dalam persyaratan perjanjian kontraktual, kecuali jika perubahan tersebut hanya
memperbarui atau memperpanjang perjanjian yang ada; b. Opsi pembaruan dilakukan atau perpanjangan disetujui oleh pihak-pihak yang terkait dalam
perjanjian, kecuali ketentuan pembaruan atau perpanjangan pada awalnya telah termasuk dalam masa sewa;
c. Terdapat perubahan dalam penentuan apakah pemenuhan perjanjian tergantung pada suatu aset tertentu; atau
d. Terdapat perubahan substansial atas aset yang disewa.
Apabila evaluasi ulang telah dilakukan, maka akuntansi sewa harus diterapkan atau dihentikan penerapannya pada tanggal dimana terjadi perubahan kondisi pada skenario a, c, atau d dan pada tanggal pembaharuan atau perpanjangan sewa pada skenario b.
Pembayaran sewa dalam sewa operasi diakui sebagai beban dalam laporan laba rugi komprehensif
konsolidasian dengan dasar garis lurus (straight-line basis) selama masa sewa. o. Penurunan Nilai Aset Pada setiap akhir periode pelaporan, Grup menelaah apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami
penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat uji penurunan nilai aset perlu dilakukan, maka Grup membuat estimasi jumlah terpulihkan aset tersebut.
Jumlah terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah jumlah yang lebih tinggi antara nilai
wajar aset dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang secara signifikan independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dinyatakan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan nilai menjadi sebesar nilai terpulihkannya. Rugi penurunan nilai diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “Rugi penurunan nilai”. Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan bersih didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang mencerminkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menghitung nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, transaksi pasar kini juga diperhitungkan, jika tersedia.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
27
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) o. Penurunan Nilai Aset (Lanjutan) Jika transaksi pasar kini tidak tersedia, Grup menggunakan model penilaian yang sesuai untuk
menentukan nilai wajar aset. Perhitungan-perhitungan ini harus didukung oleh metode penilaian tertentu (valuation multiples) atau indikator nilai wajar lain yang tersedia.
Kerugian penurunan nilai, diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan
kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang diturunkan nilainya. Penelaahan dilakukan pada akhir setiap periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat
indikasi bahwa rugi penurunan nilai aset yang telah diakui dalam periode sebelumnya mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Jika indikasi dimaksud ditemukan, maka Grup mengestimasi jumlah terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang diakui dalam periode sebelumnya dipulihkan hanya jika terdapat perubahan asumsi-asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Dalam hal ini, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya. Pemulihan tersebut dibatasi sehingga nilai tercatat aset tidak melebihi jumlah terpulihkannya maupun nilai tercatat, neto setelah penyusutan, seandainya tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun-tahun sebelumnya. Pemulihan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pemulihan tersebut, penyusutan aset tersebut disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan nilai tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui apabila besar kemungkinan manfaat ekonomis akan mengalir ke Grup dan
pendapatan tersebut dapat diukur secara andal. Kriteria pengakuan tersebut harus dipenuhi sebelum pendapatan diakui:
Pendapatan diakui pada saat penyerahan jasa kepada pelanggan. Uang muka yang diterima dari
pelanggan dan pendapatan diterima dimuka akan diakui sebagai pendapatan pada saat jasa diserahkan.
Pendapatan sewa diakui sejalan dengan berlalunya waktu atau selama periode sewa atau penggunaan aset
yang bersangkutan. Beban diakui pada saat terjadinya (accrual basis). Pendapatan bunga dan beban bunga dari instrumen keuangan diakui dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian secara akrual menggunakan metode suku bunga efektif. Jika aset keuangan atau kelompok aset keuangan, maka pendapatan bunga yang diperoleh setelah
pengakuan penurunan nilai tersebut diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa depan pada saat perhitungan penurunan nilai.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
28
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) p. Pengakuan Pendapatan dan Beban (Lanjutan) Biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung terhadap perolehan atau penerbitan instrumen
keuangan yang tidak diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi diamortisasi sepanjang umur instrumen keuangan menggunakan metode suku bunga efektif dan dicatat sebagai bagian dari pendapatan bunga untuk biaya transaksi terkait aset keuangan, dan sebagai bagian dari beban bunga untuk biaya transaksi terkait liabilitas keuangan.
q. Imbalan Paskakerja Grup telah menerapkan Standar Akuntansi Keuangan Imbalan Kerja, yaitu PSAK No. 24 (revisi 2010).
Perusahaan mencatat kewajiban imbalan paskakerja berdasarkan Undang-undang No. 13 tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan (UUK) yang berlaku efektif sejak 25 Maret 2003. Kewajiban ditentukan berdasarkan penilaian atas kewajiban imbalan paskakerja dengan menggunakan metode projected unit credit. Imbalan paskakerja untuk tahun berjalan dicerminkan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan laporan posisi keuangan konsolidasian.
Kriteria pengakuan dan pengukuran kewajiban Grup terhadap karyawannya sebagaimana diuraikan
diatas, mengacu kepada Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) No. 57 yang mengatur tentang pengakuan dan pengukuran kewajiban estimasi, kewajiban kontinjensi, dan aset kontinjensi.
Grup akan memiliki kewajiban yang sama berupa pembayaran uang pesangon, uang penghargaan kerja
dan uang pengganti hak terhadap karyawan tetap, apabila terjadi penghentian / pemutusan kerja terhadap karyawan tersebut dimasa yang akan datang.
Perhitungan Aktuaria untuk beban dan kewajiban imbalan paskakerja Grup untuk tahun yang berakhir
pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dinyatakan berdasarkan Laporan Perhitungan Aktuaria atas Kewajiban Diestimasi Manfaat Pensiun Pegawai berdasarkan yang dilakukan oleh Aktuaris Independen.
r. Perpajakan Perusahaan menghitung pajak penghasilan berdasarkan Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan
(PSAK) No. 46, tentang “Akuntansi Pajak Penghasilan”. Beban pajak kini ditentukan berdasarkan laba kena pajak dalam periode yang bersangkutan yang dihitung berdasarkan tarif pajak yang berlaku.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
29
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) r. Perpajakan (Lanjutan) Aset dan kewajiban pajak tangguhan diakui atas konsekuensi pajak periode mendatang yang timbul dari
perbedaan jumlah tercatat aset dan kewajiban menurut laporan keuangan dengan dasar pengenaan pajak aset dan kewajiban.
Kewajiban pajak tangguhan diakui untuk semua perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang
besar kemungkinan dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba kena pajak pada masa datang, sedangkan aset pajak tangguhan yang berasal dari manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi akan diakui apabila besar kemungkinan jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi dengan manfaat pajak masa mendatang dan saldo rugi fiskal masih dapat dipakai. Koreksi terhadap kewajiban perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (SKP) diterima atau, jika mengajukan keberatan atau banding, pada saat keputusan atas keberatan atau banding tersebut telah ditetapkan.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau secara substansial telah
berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan. Pajak tangguhan dibebankan atau dikreditkan dalam laporan laba rugi komprehensif, kecuali pajak tangguhan yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas.
Penghasilan (beban) pajak penghasilan merupakan jumlah agregat (i) pajak kini (current tax) dan (ii) pajak
tangguhan (deferred tax) yang diperhitungkan dalam laporan laba rugi komprehensif. Akun ini disajikan dengan merinci unsur-unsur beban pajak kini dan penghasilan (beban) pajak tangguhan.
Semua perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan kewajiban di dalam laporan keuangan dengan
dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak penghasilan tangguhan menggunakan metode liabilitas neraca. Namun, pajak penghasilan tangguhan tidak diperhitungkan jika timbul dari pengakuan awal aset atau kewajiban dari transaksi selain penggabungan perusahaan yang pada saat transaksi tidak mempengaruhi laba atau rugi akuntansi atau pajak.
Beban pajak kini merupakan perhitungan kewajiban pajak penghasilan badan Perusahaan pada satu
tahun fiskal sesuai ketentuan perpajakan yang berlaku di Indonesia, dengan memperhitungkan (a) penghasilan neto komersial, (b) penghasilan yang dikenakan PPh. final dan yang tidak termasuk obyek pajak, (c) penyesuaian fiskal positif dan negatif, dan (d) pengurangan penghasilan neto.
Aset dan kewajiban pajak tangguhan yang timbul dari hasil perhitungan pendapatan (beban) pajak
tangguhan pada tanggal laporan posisi keuangan, disajikan tersendiri sebagai aset atau kewajiban ‘tidak lancar’ (non current) dan jumlahnya di-offset dan disajikan secara neto.
s. Segmen Usaha Segmen usaha Perusahaan disusun berdasarkan pendekatan produk atau jasa yang dihasilkan, dan
memiliki risiko dan imbalan yang berbeda untuk segmen produk jasa yang dihasilkan, misalnya segmen usaha jasa katering, anggaran pendapatan KIK, vila dan lain-lain.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
30
2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) t. Laba (Rugi) per Saham Dasar Sesuai dengan PSAK No.56 , "Laba per Saham", laba (rugi) per saham dasar dihitung berdasarkan rata-
rata tertimbang jumlah saham yang beredar dan disetor penuh pada tahun yang bersangkutan. u. Provisi Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan dan entitas anak menerapkan PSAK No. 57 (Revisi 2009),
“Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. PSAK revisi ini diterapkan secara prospektif dan menetapkan pengakuan dan pengukuran liabilitas diestimasi, liabilitas kontinjensi dan aset kontinjensi serta memastikan informasi memadai telah diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan untuk memungkinkan para pengguna memahami sifat, waktu dan jumlah yang terkait dengan informasi tersebut. Tidak terdapat dampak signifikan atas penerapan standar akuntansi yang direvisi tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
Provisi diakui jika Perusahaan dan entitas anak memiliki kewajiban kini (baik bersifat hukum maupun
bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian kewajiban tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang andal mengenai jumlah kewajiban tersebut dibuat.
Provisi ditelaah pada setiap akhir periode pelaporan dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini
terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan kewajiban tersebut, provisi dibatalkan.
3. PENYAJIAN LAPORAN KEUANGAN SECARA PROFORMA SESUAI DENGAN PSAK
NO. 38 Perusahaan dan PT Gama Wahyu Abadi telah menggabungkan usaha mereka secara efektif per tanggal
19 Juli 2011, yaitu setelah mendapatkan Surat Persetujuan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU-36158.AH.01.02.Tahun 2011 tanggal 19 Juli 2011. Perusahaan adalah perusahaan yang menerima penggabungan dan PT Gama Wahyu Abadi bubar demi hukum. Laporan keuangan kedua perusahaan tersebut telah digabungkan menggunakan metode penyatuan kepemilikan (Catatan 2d).
Berdasarkan PSAK 38, “Akuntansi Restrukturisasi Entitas Sepengendali”, dalam menerapkan metode
penyatuan kepemilikan, unsur-unsur laporan keuangan dari perusahaan yang direstrukturisasi untuk periode terjadinya restrukturisasi tersebut dan untuk periode perbandingan yang disajikan, harus disajikan sedemikian rupa seolah-olah perusahaan tersebut telah bergabung sejak permulaan periode yang disajikan tersebut. Oleh karena itu laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk periode enam bulan yang berakhir pada tanggal 30 Juni 2011 merupakan proforma laporan laba rugi gabungan kedua perusahaan.
Dampak penyesuaian karena penyajian secara proforma laporan laba rugi komprehensif konsolidasian adalah
sebagai berikut:
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
31
3. PENYAJIAN KEMBALI LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
Laporan Laba (Rugi)
Komprehensif Perusahaan
Laporan Laba (Rugi)
Komprehensif GWA
Proforma Laporan Laba
(Rugi) Komprehensif Sesuai PSAK
No. 38 Pendapatan usaha
1.757.527.964
42.526.410.699
44.283.938.663
Beban pokok pendapatan (870.352.404) (37.745.788.996) (38.616.141.400) Laba bruto 887.175.560 4.780.621.703 5.667.797.263 Beban usaha (711.158.426) (5.714.214.034) (6.425.372.460) Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan
176.017.134
(933.592.331)
(757.575.197)
Manfaat (beban) pajak penghasilan 9.386.366 (37.345.409) (27.959.043) Laba (rugi) sesudah pajak penghasilan 185.403.500 (970.937.740) (785.534.240) Pendapatan komprehensif lain - - - Jumlah laba(rugi) komprehensif
185.403.500
(970.937.740)
(785.534.240)
4. KAS DAN SETARA KAS
Akun ini merupakan saldo kas dan setara kas yang dimiliki Perusahaan dan Entitas anak dengan rincian sebagai berikut:
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Kas
Rupiah 190.202.988 131.566.927 Dolar Amerika Serikat 13.697.083 - Jumlah Kas 203.900.071 131.566.927
Bank – Rupiah
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 959.069.789 807.058.939 PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 629.676.854 204.914.153 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 396.384.999 116.411.285 Citibank NA 113.802.875 27.534.090 PT Bank Central Asia Tbk 42.880.932 57.486.578 PT Bank Panin Tbk 17.379.973 1.411.243 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk 16.950.178 44.239.620 PT Bank BPD Sumsel 14.916.272 14.948.666 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk 122.522 99.334 PT Bank Bumiputera Indonesia Tbk - 210.482.255 The Hongkong and Shanghai Banking Corporation - 24.737.300 PT Bank Bukopin Tbk - 13.389.010
2.191.184.394
1.522.712.473
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
32
4. KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan)
30 Juni 2012 31 Desember 2011 Bank - Dolar Amerika Serikat
PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk (2012: $AS 305.247,39 dan 2011: $AS 397.130,00)
2.893.745.256
3.601.179.102 PT Bank Bumiputera Tbk (2012: $AS 184.666,77)
1.750.640.986
- PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2012: $AS 89.853,11 dan 2011: $AS 134.932,81)
851.807.483
1.223.570.721 Citibank N.A. (2012: $AS 23.909,32 dan 2011: $AS 16.450,54)
226.660.354
149.173.497 PT Bank Internasional Indonesia Tbk (2012: $AS 5.125,78 dan 2011: $AS 62.490,53)
48.592.394
566.664.126 PT Bank Central Asia Tbk (2012: $AS 2.670,17 dan 2011: $AS 17.704,43)
25.313.212
160.516.567 PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (2012: $AS 565,87 dan 2011: $AS 11.944,76)
5.364.448
108.315.084 PT Bank Bukopin Tbk (2011: $AS 2.782,95) - 25.235.791
5.802.124.133
5.834.654.888
Deposito berjangka
PT Bank Internasional Indonesia Tbk 269.983.826 - Jumlah
8.467.192.424
7.488.934.288
Deposito berjangka pada PT Bank Internasional Indonesia memiliki tingkat bunga 7% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 8 Oktober 2012.
5. PIUTANG USAHA
Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2012 31 Desember 2011 Petrochina International Bermuda. Ltd. 10.268.973.284 9.254.651.139 PT Leighton Contractors Indonesia 3.706.754.207 3.278.297.475 PT Barisan Tropical Mining 3.300.769.270 3.174.373.324 PT Pertamina Hulu Energi 1.788.688.737 3.961.410.853 PT JGC Corporation DS-LNG PJ 1.572.371.785 1.220.115.247 PT Bina Insan Sukses Mandiri 1.260.439.440 1.034.171.490 PT Astina Putera Perkasa 1.240.219.021 1.188.844.236 PT Weltekindo Nusantara 1.149.847.812 389.297.351 PT Kawasan Industri Kampar 1.046.302.782 - PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk. 1.017.859.249 374.930.000 PT Holcim Indonesia 946.473.036 872.460.400 Oorja Group 682.375.129 611.764.979 PT Riau Andalan Pulp and Paper 540.843.008 1.621.903.337
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
33
5. PIUTANG USAHA (Lanjutan)
30 Juni 2012 31 Desember 2011 Petrochina International Bermuda. Ltd. 10.268.973.284 9.254.651.139 PT Bangun Dwipantara Indah 357.059.616 50.469.838 Salamander Energy Pte. Ltd. 273.323.822 857.964.071 PT Indahkarya Bangun Bersama 159.273.981 77.701.939 PT Riau Andalan Kertas 145.505.754 317.996.811 PT PEC - Tech Services 100.746.427 1.208.694.284 PT Riau Prima Energy 119.479.308 138.763.964 PT Roylea Marine Services Inc 44.934.943 44.934.943 PT Berau Coal 34.600.688 26.400.000 PT Anugrah Kertas Utama 4.185.069 68.147.020 Kingfisher - 1.390.191.926 PT PUNJ Lloyd Indonesia - 1.016.394.216 PT Transportasi gas indonesia - 858.057.047 PT Sea Horse - 46.002.870 PT Gunanusa Utama Fabricators - 8.200.688 PT Pelayaran Menaratama Pasific Indah - - PT Soblastoo Indonesia - - PT Kangean Energy Indonesia - - Lain-lain 5.864.289.437 2.022.991.625 Jumlah 35.625.315.805 35.115.131.073 Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang (4.285.360.915) (3.780.545.533) Jumlah - Bersih 31.339.954.890 31.334.585.540
Rincian piutang usaha sesuai dengan jenis valuta yang digunakan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2012 31 Desember 2011 Rupiah 9.598.570.770 24.544.191.685 Dolar AS (2012: AS$ 2.75.437 dan 2011: AS$ 1.165.741) 26.026.745.035 10.570.939.388 Jumlah
35.625.315.805
35.115.131.073
Rincian umur piutang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
30 Juni 2012 31 Desember 2011 Belum jatuh tempo 21.853.567.181 12.773.979.504 1 hari sampai 30 hari 3.270.050.783 15.546.367.647 31 hari sampai 60 hari 2.733.085.476 1.614.896.408 61 hari sampai 90 hari 1.330.028.837 82.600.384 91 hari sampai 120 hari 930.088.640 138.486.848 Lebih dari 120 hari 5.508.494.888 4.958.800.282 Jumlah piutang usaha 35.625.315.805 35.115.131.073 Dikurangi penyisihan penurunan nilai piutang karena selisih kurs
(4.285.360.915)
(3.780.545.533)
Jumlah
31.339.954.890
31.334.585.540
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
34
5. PIUTANG USAHA (Lanjutan) Mutasi penyisihan penurunan nilai piutang adalah sebagai berikut:
30 Juni 2012 31 Desember 2011 Saldo awal tahun 3.780.545.533 5.016.827.533 Perubahan selama tahun berjalan Penambahan penyisihan 504.815.382
57.665.000
Penghapusan piutang - (1.102.599.000) Pemulihan atas penyisihan penurunan nilai karena selisih kurs
-
(191.348.000)
Jumlah 4.285.360.915 3.780.545.533
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, manajemen Perusahaan dan Entitas anak berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai piutang adalah cukup untuk menutup kemungkinan tidak tertagihnya piutang di kemudian hari. Piutang usaha Enitas anak dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Catatan 10 dan 15).
6. PIUTANG LAIN-LAIN
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, saldo piutang lain-lain terdiri dari piutang karyawan Entitas anak.
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun masing-masing piutang pada 30 Juni 2012 dan
31 Desember 2011, manajemen Entitas anak berkeyakinan bahwa semua piutang dapat ditagih. Oleh sebab itu, Entitas anak tidak melakukan pencadangan penurunan nilai piutang lain-lain.
7. PERSEDIAAN
Rincian persediaan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2012 31 Desember 2011 Barang-barang konsumsi 3.717.334.160 5.326.348.490 Bukan barang konsumsi 697.778.806 312.231.599 Jumlah persediaan 4.415.112.966 5.638.580.089 Dikurangi penyisihan penurunan nilai persediaan (217.912.774) (127.406.221) Jumlah - bersih 4.197.200.192
5.511.173.868
Persediaan Entitas anak diasuransikan terhadap setiap risiko kebakaran atau pencurian dengan nilai
pertanggungan sebesar Rp 500.000.000 dan Rp 525.000.000 pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
35
7. PERSEDIAAN (Lanjutan) Manajemen Entitas anak berpendapat bahwa jumlah pertanggungan asuransi tersebut cukup untuk menutup
kemungkinan kerugian atas persediaan yang dipertanggungkan. Persediaan milik Perusahaan tidak diasuransikan terhadap setiap risiko kerugian yang mungkin timbul. Persediaan disimpan di beberapa lokasi di Indonesia, terutama di Pulau Kalimantan, Sumatera dan Jawa. Persediaan Entitas anak dijadikan jaminan atas fasilitas kredit yang diperoleh dari PT Bank Danamon
Indonesia Tbk (Catatan 10 dan 15). 8. ASET TETAP
Akun ini terdiri dari:
1 Januari 2012
Penambahan
Pengurangan
30 Juni 2012 Nilai tercatat
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 11.139.362.912 -
-
11.139.362.912 Taman dan infrastruktur 7.866.100 -
-
7.866.100
Peralatan kantor 1.582.739.534 33.150.000
-
1.615.889.534 Perabotan kantor 8.786.796.261 48.544.000
222.044.251
8.613.296.010
Kendaraan 4.605.483.101
411.520.714
4.193.962.387
Barak sementara 23.965.772.107 -
-
23.965.772.107 Sub-jumlah 50.088.020.015 81.694.000
633.564.965
49.536.149.050
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan 399.454.200 152.750.000
-
552.204.200 Sub-jumlah 399.454.200 152.750.000
-
552.204.200
Jumlah 50.487.474.215 234.444.000
633.564.965
50.088.353.250 Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 2.993.471.777 211.498.438
-
3.204.970.215 Taman dan infrastruktur 7.866.100 -
-
7.866.100
Peralatan kantor 1.395.207.200 81.517.371
-
1.476.724.571 Perabotan kantor 6.612.848.606 416.918.412
135.186.533
6.894.580.485
Kendaraan 2.874.816.894 295.596.585
411.520.714
2.758.892.765 Barak sementara 3.708.988.541 1.711.840.865
-
5.420.829.406
Sub-jumlah 17.593.199.118 2.717.371.671
546.707.247
19.763.863.542 Aset sewa pembiayaan
Kendaraan 19.035.420 47.582.920
-
66.618.340 Sub-jumlah 19.035.420 47.582.920
-
66.618.340
Jumlah 17.612.234.538 2.764.954.591
546.707.247
19.830.481.882 Nilai Buku 32.875.239.677
30.257.871.368
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
36
8. ASET TETAP (Lanjutan)
1 Januari 2011
Penambahan
Pengurangan
31 Desember 2011
Nilai tercatat
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 11.595.499.788 -
456.136.875
11.139.362.913 Taman dan infrastruktur 7.866.100 -
-
7.866.100
Peralatan kantor 1.499.585.724 83.153.810
-
1.582.739.534
Perabotan kantor 7.650.504.335 1.399.792.540
263.500.615
8.786.796.260
Kendaraan 3.607.573.101 1.166.500.000
168.590.000
4.605.483.101
Barak sementara 23.965.772.107 -
-
23.965.772.107 Sub-jumlah 48.326.801.155 2.649.446.350
888.227.490
50.088.020.015
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan - 399.454.200
-
399.454.200 Sub-jumlah - 399.454.200
-
399.454.200
Jumlah
48.326.801.155
3.048.900.550
888.227.490
50.487.474.215 Akumulasi penyusutan
Pemilikan langsung
Bangunan dan prasarana 2.598.676.128 434.918.348
40.122.699
2.993.471.777
Taman dan infrastruktur 7.866.100 -
-
7.866.100 Peralatan kantor 1.303.608.072
91.599.128
-
1.395.207.200 Perabotan kantor 6.032.905.813
843.037.908
263.095.115
6.612.848.606 Kendaraan 2.389.877.968
587.868.093
102.929.167
2.874.816.894 Barak sementara 285.306.811
3.423.681.730
-
3.708.988.541 Sub-jumlah
12.618.240.892
5.381.105.207
406.146.981
17.593.199.118
Aset sewa pembiayaan
Kendaraan - 19.035.420
-
19.035.420 Sub-jumlah - 19.035.420
-
19.035.420
Jumlah 12.618.240.892
5.400.140.627
406.146.981
17.612.234.538 Nilai Buku 35.708.560.263
32.875.239.677
Pengurangan aset tetap merupakan penjualan aset tetap dengan rincian sebagai berikut: Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2012
30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
Harga jual 283.048.000 12.030.000 Nilai buku 67.312.719 2.130.009
Jumlah laba penjualan aset tetap
215.735.281
9.899.991
Beban penyusutan untuk periode 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2012
30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
Beban pokok pendapatan 2.340.257.715 1.995.260.882 Beban usaha 424.696.876 697.273.724 Jumlah
2.764.954.591
2.692.534.606
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
37
8. ASET TETAP (Lanjutan)
Aset tetap berupa bangunan digunakan sebagai jaminan atas utang bank yang diperoleh Entitas anak dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Catatan 10 dan 15).
Aset tetap tertentu diasuransikan dengan nilai pertanggungan sebesar Rp 26.441.300.000 dan
Rp 68.146.950.000 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011. Menurut pendapat manajemen, polis tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian akibat pencurian, kerusakan dan lainnya.
Manajemen tidak melihat indikasi terjadinya suatu peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan
menurunnya nilai aset Perusahaan dan Entitas anak, sehingga Perusahaan dan Entitas anak tidak melakukan penyisihan penurunan nilai untuk aset tetap pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011.
9. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2012 31 Desember 2011 Deposito marjin Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2.838.785 - Dolar Amerika Serikat PT Bank Danamon Indonesia Tbk 2.386.319.251 2.336.411.731 Deposito berjangka PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk 186.059.005 228.059.005 PT Bank Internasional Indonesia Tbk - 269.983.826 Jaminan Sewa kantor 56.192.000 57.967.200 Lain-lain 47.210.000 47.070.000 Hak sewa tanah – dikurangi nilai amortisasi sebesar Rp 6.844.438 dan Rp 5.377.774 masing-masing pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011
59.155.562
60.622.226 Jumlah
2.737.774.603
3.000.113.988
Deposito marjin timbul sehubungan dengan jaminan sebesar 30% atas setiap pinjaman yang berasal dari
fasilitas Open Account Financing (OAF) dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (lihat Catatan 10). Pada tanggal 2 Februari 2011 dan 25 Juni 2011, PSS menempatkan deposito berjangka sebesar
Rp 36.000.000 dan Rp 142.000.000 pada PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk. (BRI) sebagai jaminan untuk penerbitan fasilitas bank garansi (back to back) sebesar Rp 178.000.000 pada tanggal 30 Juni 2011 yang berlaku sejak tanggal 1 Juli 2011 hingga 31 Juli 2012 bagi pengadaan jasa kepada konsumen Salamander Energy (North Sumatra) Pte. Ltd.
Pada tanggal 1 Februari 2010, Entitas anak menempatkan deposito berjangka pada BRI sebesar
Rp 243.000.000 sebagai jaminan untuk penerbitan fasilitas bank garansi (back to back) sebesar jumlah yang sama yang berlaku sejak tanggal 1 Pebruari 2010 hingga 3 Maret 2012.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
38
9. ASET TIDAK LANCAR LAINNYA (Lanjutan)
Pada tanggal 16 Februari 2010, Perusahaan mengadakan perjanjian sewa menyewa dengan I Nengah Nadra untuk sewa tanah seluas 28 m2 di Jalan Hotel Puri Ratih Kerobokan, Kuta Bali sebagai lahan parkir selama 22 tahun 6 bulan dengan biaya Rp 66.000.000.
10. UTANG BANK JANGKA PENDEK Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, saldo utang jangka pendek Entitas anak masing-masing
adalah sebesar Rp 7.935.708.000 dan Rp 7.777.823.096. Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit (Facility Term Loan Line) No. B002/COM 11/0910 tanggal
1 September 2010 yang dikukuhkan dengan akta No. 18 tanggal 15 September 2010 dari Notaris Rr. Y. Tutiek Setia Murni S.H., MH, PT Patra Supplies and Services, Entitas anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Bank). Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk modal kerja Perusahaan.
Jangka waktu : Sejak tanggal 15 September 2010 sampai 15 September 2011
Jenis fasilitas : Open Account Financing (OAF) - revolving, yaitu dapat dilakukan penarikan dan/atau pembayaran kembali atas fasilitas kredit dari waktu ke waktu selama jangka waktu perjanjian.
Jumlah fasilitas kredit : Rp 8.000.000.000 (delapan miliar Rupiah)
Penarikan fasilitas : Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat dengan maksimal pencairan setara dengan Rp 8.000.000.000 (delapan miliar Rupiah). Penarikan fasilitas dapat dilakukan berjangka dengan ketentuan fasilitas kredit hanya dapat ditarik dalam masa penarikan. Apabila fasilitas kredit ini tidak dipergunakan selama 1 (satu) tahun, maka sisa outstanding fasilitas kredit yang belum ditarik secara otomatis berakhir/hangus.
Perpanjangan fasilitas : Berdasarkan perjanjian antara Perusahaan dan Bank No. PPWK/049/0911, No. PPWK/063/1011 dan No. PPWK/130/1211 masing-masing tertanggal 14 September 2011, 14 Oktober 2011 dan 14 Desember 2011, Perusahaan memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman hingga tanggal 15 September 2012.
Bunga : 11,75% per tahun untuk mata uang Rupiah selama periode 6 bulan yang berakhir pada 30 Juni 3012 dan tahun 2011; atau 6,5% dan 6,25% per tahun untuk mata uang Dolar Amerika Serikat masing-masing selama periode 6 bulan yang berakhir pada 30 Juni 2012 dan tahun 2011. Tingkat suku bunga akan ditelaah oleh Bank setiap saat sesuai dengan kondisi pasar.
Jaminan : - 1 (satu) bidang hak atas tanah dan bangunan Hak Guna Bangunan No. 638/Kelurahan Damai, di Jalan Jenderal Sudirman No. 645 Propinsi Kalimantan Timur, Kotamadya Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Timur Kelurahan Damai dengan hak tanggungan Rp 4.139.000.000;
- Piutang dan persediaan dengan total nilai penjaminan Rp 16.000.000.000; - Deposito berjangka/deposito marjin/marjin kas usaha dalam mata uang yang
sama (ARO P+1) dengan deposito marjin sebesar 30% dari setiap pembukuan OAF;
- Jaminan pribadi dari Putu Agung Prianta, Direktur Perusahaan.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
39
10. UTANG BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan)
Atas fasilitas pinjaman tersebut, Entitas anak tanpa persetujuan dari Bank, dilarang untuk menjual dan menyewa aset di luar kegiatan usaha normal, menjamin aset, mengadakan perjanjian yang menimbulkan perubahan kegiatan usaha, struktur perusahaan, susunan pemegang saham, nilai nominal saham, mengumumkan dan membayarkan dividen, mengadakan penggabungan usaha (merger), konsolidasi (peleburan) atau pengambilalihan (akuisisi) dan membayar utang subordinasi.
11. UTANG USAHA
Utang usaha terdiri dari:
30 Juni 2012 31 Desember 2011 PT Sumber Pangan Sejahtera 3.209.769.438 1.313.867.299 CV IC Logistics 924.791.540 1.630.524.180 CV Vila Mas Utama 816.399.417 - LA Aizi 793.346.500 955.878.000 PT Bumi Maestroayu 747.705.119 2.117.231.175 CV Kencana Makmur Lestari 673.192.012 420.826.594 PT Gunung Mas Abadi 658.526.293 632.895.939 PT Dexalindo 565.346.239 892.711.154 LA Dabu 451.658.000 426.360.500 UD Listy 399.140.300 586.560.700 CV Tirta Mas 343.356.013 153.545.410 Toko Jaya Abadi 325.717.850 278.170.691 Toko 297.011.976 374.878.800 CV Mahkota Terusan 269.063.757 214.045.433 CV Putra Sipel Kelana 230.170.778 296.181.886 CV Bina Karya 224.904.555 870.538.605 UD Aneka Bina Jaya 191.700.570 244.649.440 PT Andalan Jaya 168.124.468 100.423.160 Syukur Supply 118.463.650 322.495.082 CV Multi Guna Sarana 81.086.100 119.011.200 CV Tri Mina 73.731.500 202.847.100 CV Eka Lancar 55.397.500 137.750.000 UD Buah Segar 30.000 139.491.050 PT Sinar Daging - 118.178.618 Lain-lain (dibawah Rp 100 juta) 8.330.528.917 8.323.998.332
Jumlah
19.949.162.492 20.873.060.348
Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
30 Juni 2012 31 Desember 2011 Sampai dengan 30 hari 15.160.479.363 6.502.292.013 31 hari sampai 60 hari 2.065.976.101 6.068.775.014 61 hari sampai 90 hari 869.094.124 4.792.527.554 Lebih dari 90 hari 1.853.612.904 3.509.465.767
Jumlah 19.949.162.492 20.873.060.348
Atas utang usaha ini, Perusahaan dan Entitas anak tidak dikenakan bunga dan tidak ada aset yang dijadikan jaminan.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
40
12. BIAYA MASIH HARUS DIBAYAR Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2012 31 Desember 2011 Tunjangan bonus 1.454.875.817 675.440.843 Bunga 422.851.350 1.654.010.295 Tunjangan cuti 258.944.001 146.096.387 Jasa profesional 133.360.000 143.250.000 Jamsostek 47.500.127 126.479.155 Jasa konsultasi - 715.578.920 Lain-lain 1.685.056.505 1.482.012.961 Jumlah
4.002.587.800
4.942.868.561
13. PENDAPATAN DITERIMA DI MUKA Akun ini merupakan nilai penyewaan Vila No. 10 dengan rincian sebagai berikut :
30 Juni 2012 31 Desember 2011 Nilai yang belum jatuh tempo 1.185.233.738 1.185.233.738 Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun 57.350.020
57.350.020
Jumlah 1.127.883.718
1.127.883.718
Berdasarkan akta Notaris Evi Susanti Panjaitan, S.H., No. 65 tanggal 29 Juli 2010, Perusahaan menyewakan
Vila No. 10, Villas Bali Island, Jalan Raya Petitenget No. 469, Kerobokan, Kuta, Bali kepada Graham James Bristow, direktur Perusahaan, sebesar Rp 1.266.479.600 untuk jangka waktu 22 tahun 1 bulan terhitung mulai tanggal 21 Juli 2010 sampai dengan tanggal 21 Agustus 2032.
14. UANG MUKA PELANGGAN Akun ini terdiri dari:
30 Juni 2012 31 Desember 2011 Jaminan penghuni vila 756.809.256 552.869.643 Lain-lain 10.006.000 138.875.380 Jumlah
766.815.256
691.745.023
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
41
15. UTANG BANK JANGKA PANJANG Akun ini merupakan pinjaman jangka panjang Entitas anak dengan rincian sebagai berikut:
30 Juni 2012 31 Desember 2011 PT Bank Danamon Indonesia Tbk 10.613.528.636 12.010.100.942 PT Bank Panin Tbk 163.788.311 198.266.314 Jumlah 10.777.316.947 12.208.367.256 Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
(4.000.210.441)
(3.781.850.864)
Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun
6.777.106.506
8.426.516.392
Pinjaman PT Bank Danamon Indonesia Tbk. Berdasarkan Perjanjian Fasilitas Kredit (Facility Term Loan Line) No. B002/COM 11/0910 tanggal
1 September 2010 yang dikukuhkan dengan akta No. 18 tanggal 15 September 2010 dari Notaris Rr. Y. Tutiek Setia Murni S.H., MH., Perusahaan memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (Bank). Fasilitas pinjaman ini digunakan untuk investasi Entitas anak.
a. Kredit Angsuran Berjangka 1
Jangka waktu : 53 bulan (15 September 2010 - 15 Februari 2015, termasuk 5 bulan grace period.
Jenis fasilitas : Non revolving, yaitu penarikan kembali atas pembayaran fasilitas kredit yang
telah dibayar dari waktu ke waktu selama jangka waktu perjanjian tidak dapat dilakukan.
Jumlah fasilitas kredit : Rp 15.000.000.000 (lima belas miliar Rupiah) Penarikan fasilitas : Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat
dengan maksimal pencairan setara dengan Rp. 15.000.000.000 (lima belas miliar Rupiah) atau $AS 1.578.947.
Bunga : 11,75 % per tahun untuk mata uang Rupiah selama periode 6 bulan yang
berakhir pada 30 Juni 3012 dan tahun 2011; atau 6,25% - 7% dan 6,25% untuk mata uang Dolar Amerika Serikat masing-masing selama periode 6 bulan yang berakhir pada 30 Juni 2012 dan tahun 2011 . Tingkat suku bunga akan ditelaah oleh Bank setiap saat sesuai dengan kondisi pasar.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
42
15. UTANG BANK JANGKA PANJANG (Lanjutan)
Pinjaman PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Lanjutan)
b. Kredit Angsuran Berjangka 2
Jangka waktu : 48 bulan (15 September 2010 - 15 September 2014) Jumlah fasilitas kredit : Rp 3.000.000.000 (tiga miliar Rupiah)
Jenis fasilitas : Non revolving, yaitu tidak dapat dilakukan penarikan kembali atas pembayaran
fasilitas kredit yang telah dibayar dari waktu ke waktu selama jangka waktu perjanjian.
Penarikan fasilitas : Fasilitas dapat dicairkan dalam mata uang Rupiah dan Dolar Amerika Serikat
dengan maksimal pencairan setara dengan Rp 3.000.000.000 (tiga miliar Rupiah) atau $AS 315.789. .
Bunga : 11,75% per tahun untuk mata uang Rupiah selama periode 6 bulan yang
berakhir pada 30 Juni 3012 dan tahun 2011; atau 6,25% - 7% dan 6,25% untuk mata uang Dolar Amerika Serikat masing-masing selama periode 6 bulan yang berakhir pada 30 Juni 2012 dan tahun 2011. Tingkat suku bunga akan di-review oleh Bank setiap saat sesuai dengan kondisi pasar
Atas fasilitas kredit yang telah dijelaskan, Entitas anak, memberikan jaminan sebagai berikut:
- 1 (satu) bidang hak atas tanah dan bangunan Hak Guna Bangunan No. 638/Kelurahan Damai, di Jalan Jenderal Sudirman No. 645, Propinsi Kalimantan Timur, Kotamadya Balikpapan, Kecamatan Balikpapan Timur Kelurahan Damai dengan hak tanggungan Rp 4.139.000.000;
- Piutang dan persediaan dengan total nilai penjaminan Rp 16.000.000.000; - Deposito berjangka/deposito marjin/marjin kas usaha dalam mata uang yang sama (ARO P+1) dengan
deposito marjin sebesar 30% dari setiap pembukuan OAF; - Jaminan pribadi dari Putu Agung Prianta, direktur Perusahaan.
Atas fasilitas pinjaman tersebut, Entitas anak tanpa persetujuan dari Bank, dilarang untuk menjual dan
menyewa aset di luar kegiatan usaha normal, menjamin aset, mengadakan perjanjian yang menimbulkan perubahan kegiatan usaha, struktur perusahaan, susunan pemegang saham, nilai nominal saham, mengumumkan dan membayarkan dividen, mengadakan penggabungan usaha (merger), konsolidasi (peleburan) atau pengambilalihan (akuisisi) dan membayar utang subordinasi.
Pinjaman PT Bank Panin Tbk. Berdasarkan perjanjian kredit No. 569/PK-JAE/KPM/VIII/2011 tanggal 2 Agustus 2011 dengan PT Bank
Panin Tbk., Entitas anak memperoleh fasilitas Kredit Pemilikan Mobil dengan jumlah maksimal sebesar Rp 227.600.000 untuk perolehan 1 (unit) kendaraan. Pinjaman tersebut memiliki tingkat bunga sebesar 5,1% per tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 2 Agustus 2014.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
43
16. UTANG SEWA PEMBIAYAAN
Entitas anak terikat dengan beberapa perjanjian sewa pembiayaan untuk masa 36 bulan yang tidak dapat dibatalkan untuk kendaraan dengan menggunakan mata uang Rupiah.
30 Juni 2012 31 Desember 2011
PT Astra Auto Finance 52.349.888 63.299.841 PT Staco Estetika Sedaya Finance 137.995.172 163.184.094 PT Astra Sedaya Finance 94.661.444 111.502.000 PT Dipo Star Finance 104.635.704 -
389.642.208 337.985.935 Dikurangi bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu satu tahun
(152.018.415)
(109.463.559)
Bagian yang akan jatuh tempo lebih dari satu tahun
237.623.793
228.522.376
Utang sewa pembiayaan dijamin dengan aset sewaan yang bersangkutan dan ditambah syarat bahwa Entitas
anak tidak diperbolehkan untuk menjual atau memindahkan hak atas aset sewaan tersebut ke pihak-pihak lain sebelum kewajibannya dilunasi.
Pembayaran minimum utang sewa pembiayaan di masa mendatang adalah sebagai berikut:
30 Juni 2012 31 Desember 2011 Pembayaran minimum utang sewa pembiayaan di masa mendatang
446.927.079
402.711.228
Dikurangi beban bunga (57.284.871) (64.725.293) Jumlah Utang Sewa Pembiayaan – Bersih
389.642.208
337.985.935
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Jatuh tempo dalam satu tahun 152.018.415 109.463.559 Jatuh tempo lebih dari satu tahun 2013 171.070.970 124.441.186 2014 66.552.823 104.081.190 Jumlah Utang Sewa Pembiayaan
389.642.208
337.985.935
17. KEPENTINGAN NON-PENGENDALI Rincian proporsi kepentingan nonpengendali atas aset bersih dan laba bersih Entitas anak yang dikonsolidasi
adalah sebagai berikut:
Entitas Anak
Saldo Awal
Modal Saham
Selisih Nilai Transaksi
Restrukturisasi Entitas
Sepengendali
Saldo Laba
Saldo Akhir PSS 9.703.321.390 - - 1.596.224.206 11.299.545.596 Jumlah 9.703.321.390 1.596.224.206 11.299.545.596
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
44
18. MODAL SAHAM Sebagai akibat dari penggabungan usaha antara Perusahaan dan PT Gama Wahyu Abadi, persentase
kepemilikan para pemegang saham Perusahaan dan PT Gama Wahyu Abadi terdilusi secara proporsional sesuai dengan besarnya kepemilikan mereka masing-masing berdasarkan faktor konversi, yaitu setiap 1 (satu) saham PT Gama Wahyu Abadi ditukar dengan 4.765 saham baru Perusahaan dengan nilai nominal Rp 56,125.
Rincian pemegang saham Perusahaan dan persentase kepemilikan adalah sebagai berikut:
30 Juni 2012
Pemegang Saham Persentase Saham Kepemilikan Jumlah Nominal
Ir. Frans Bambang Siswanto 476.495.235 65,59% 26.743.295.064 Island Regency Group Ltd. 62.187.000 8,56 3.490.245.375 Graham James Bristow 62.500.000 8,60 3.507.812.500 Francis Street Pty. Ltd. 16.500.000 2,27 926.062.500 Masyarakat 108.817.765 14,98 6.107.397.061
Total 726.500.000 100,00% 40.774.812.500
31 Desember 2011
Pemegang Saham Persentase Saham Kepemilikan Jumlah Nominal
Ir. Frans Bambang Siswanto 476.495.235 65,59% 26.743.295.064 Island Regency Group Ltd. 56.562.000 7,79 3.174.542.250 Island Residences Club Inc. 48.500.000 6,68 2.722.062.500 Graham James Bristow 32.000.000 4,40 1.796.000.000 Francis Street Pty. Ltd. 16.500.000 2,27 926.062.500 Masyarakat 96.442.765 13,27 5.412.850.186
Total 726.500.000 100,00% 40.774.812.500
19. BIAYA EMISI SAHAM DAN SELISIH KURS SETORAN MODAL
Biaya emisih saham merupakan biaya sehubungan dengan penawaran umum saham perdana. Selisih kurs setoran modal merupakan perbedaan antara setoran modal yang diterima Perusahaan yang
menggunakan kurs aktual dengan kurs setoran modal yang digunakan dalam anggaran dasar Perusahaan.
20. SELISIH NILAI TRANSAKSI RESTRUKTURISASI ENTITAS SEPENGENDALI (STRES)
Akun “Selisih Nilai Transaksi Restrukturisasi Entitas Sepengendali “(STRES) merupakan selisih antara harga akuisisi atau harga pengalihan saham entitas anak dengan nilai buku saham sehubungan dengan akuisisi atau pengalihan saham yang dilakukan dari/kepada entitas sepengendali. Pada tanggal 31 Desember 2011, akun ini adalah selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali yang timbul dari transaksi penggabungan usaha Perusahaan dengan PT Gama Wahyu Abadi sebesar Rp 21.639.894.267.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
45
21. PENDAPATAN USAHA Akun ini terdiri dari: Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2012
30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
Katering dan Akomodasi Jasa catering 44.215.275.434 28.441.791.468 Sewa 2.934.246.148 2.790.291.024 Jasa akomodasi 2.292.905.201 1.381.923.004 Lain-lain 3.039.367.893 2.030.163.928 Jumlah 52.481.794.676 34.644.169.424 Fasilitas Pemeliharaan Perkotaan Pemeliharaan rumah tinggal 5.115.208.115 4.764.643.751 Jasa kebersihan rumah tinggal 2.032.468.711 1.902.135.667 Jasa operator telepon 324.498.520 271.260.000 Sewa tempat makan 65.153.375 - Jumlah 7.537.328.721 6.938.039.418 Unit Bisnis Jasa kebersihan 624.588.533 665.403.057 Jasa pemeliharaan taman 37.136.064 50.869.990 Jasa pengelolaan sampah 23.632.500 41.605.000 Jasa pemotongan rumput 76.278.261 7.627.500 Lain-lain 105.016.989 178.696.310 Jumlah 866.652.347 944.201.857 Villa Kamar 1.739.981.215 1.393.302.230 Makanan dan minuman 374.106.471 356.220.773 Binatu 3.039.382 4.815.623 Telpon dan faksimili - 3.189.338 Jumlah 2.117.127.068 1.757.527.964 Jumlah
63.002.902.812
44.283.938.663
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
46
22. BEBAN POKOK PENDAPATAN Akun ini terdiri dari:
Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2012 30 Juni 2011
(Tidak Diaudit)
Katering Makanan 28.038.691.920 18.217.964.644 Villa Makanan dan minuman 245.488.140 181.870.651 Binatu 1.999.800 2.682.570 Telpon dan faksimili - 931.016 Jumlah 247.487.940 185.484.237 Jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan Pemeliharan rumah tinggal 2.091.827.799 1.704.783.301 Pengelolaan sampah 417.472.730 421.847.730 Kebersihan rumah tinggal 345.983.311 383.548.345 Prasarana 942.893.653 2.197.495.689 Jasa operator telepon 37.073.206 91.347.161 Pemeliharaan taman 573.240.337 61.313.502 Lain-lain 79.854.972 465.911.243 Jumlah 4.488.346.008 5.326.246.971 Biaya langsung Gaji dan tunjangan 10.743.093.464 9.175.770.242 Penyusutan (Catatan 8) 2.340.257.715 1.995.260.882 Pengangkutan. penanganan dan pengemasan 1.420.785.906 501.552.705 Pelatihan 930.059.122 20.835.999 Provisi tunjangan bonus 723.802.935 - Kesejahteraan karyawan 716.056.834 - Biaya penggantian 544.479.425 835.568.219 Pemeliharaan dan perbaikan 383.048.931 243.962.029 Transportasi dan perjalanan 374.473.386 659.621.263 Kesehatan 257.099.243 - Sewa 234.376.873 8.888.000 Seragam 139.849.340 110.614.132 Asuransi 79.832.023 58.742.428 Percetakan dan alat tulis 75.978.163 114.258.978 Telepon dan faximili 62.352.401 66.579.240 Kebersihan 29.787.320 - Administrasi bank 8.235.932 9.512.653 Perizinan 6.000.000 1.200.000
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
47
22. BEBAN POKOK PENDAPATAN Akun ini terdiri dari:
Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2012 30 Juni 2011
(Tidak Diaudit)
Sumbangan 1.250.000 1.950.000 Komisi - 731.364.411 Jasa konsultan - 281.829.294 Lain-lain 389.551.952 68.935.073
Jumlah 19.460.370.965 14.886.445.548 Jumlah 52.234.896.833 38.616.141.400
23. BEBAN UMUM DAN ADMINISTRASI Akun ini terdiri dari:
Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2012 30 Juni 2011
(Tidak Diaudit) Gaji dan tunjangan 3.632.398.762 3.632.418.509 Penyisihan penurunan nilai piutang 504.815.383 - Penyusutan (Catatan 8) 424.696.876 697.273.724 Penyisihan imbalan paskakerja (Catatan 25) 451.974.197 327.824.520 Sewa 374.708.142 332.903.664 Air dan listrik 269.180.698 351.392.426 Pemasaran 161.942.135 71.551.914 Biaya kendaraan 148.810.814 137.410.544 Asuransi 130.964.076 145.326.455 Tunjangan cuti 124.694.366 - Jasa professional 109.777.900 472.494.430 Transportasi dan perjalanan dinas 105.098.460 225.350.846 Telekomunikasi 101.215.972 85.761.277 Perbaikan dan pemeliharaan 76.734.966 65.914.998 Tunjangan bonus 76.612.295 - Jasa konsultasi 62.543.619 108.000.000 Kebersihan 55.294.665 19.589.713 Administrasi bank 46.519.545 99.591.982 Perizinan 44.182.452 141.626.969 Alat tulis dan cetakan 39.885.689 104.337.575 Pengangkutan, penanganan dan pengemasan 11.313.400 39.294.916 Lain-lain 1.240.558.031 596.430.366 Jumlah 8.193.922.443 7.654.494.828
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
48
24. BEBAN KEUANGAN, PENDAPATAN DAN BEBAN USAHA LAINNYA
Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2012 30 Juni 2011
(Tidak Diaudit) Beban keuangan Bunga pinjaman (1.145.316.805) (798.326.313)
Beban usaha lainnya (901.999) (676.064)
Pendapatan usaha lainnya Pendapatan keuangan 31.500.900 302.195.506 Laba penjualan aset tetap 215.735.281 9.899.991 Lain-lain 1.068.816.337 1.716.029.248
Jumlah 1.316.052.518 2.028.124.745
Jumlah
169.833.714
1.229.122.368
25. IMBALAN PASKAKERJA Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Perusahaan dan entitas anak mencatat estimasi liabilitas
imbalan paskakerja berdasarkan perhitungan aktuaris independen yang dilakukan oleh PT Konsultan Aktuaria Mizan untuk Perusahaan serta PT Sigma Prima Solusindo (2012) dan PT Sigma Aktuarindo (2011) untuk Entitas anak. Aktuaris dalam menggunakan metode “Projected Unit Credit” dan asumsi-asumsi sebagai berikut:
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Perusahaan Tingkat diskonto per tahun 10% 10%
Tingkat kenaikan gaji tahunan 8% 8%
Tingkat mortalitas Tabel Mortalita
Indonesia II - 2000 Tabel Mortalita
Indonesia II – 2000 Usia pensiun 56 56
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, jumlah karyawan Perusahaan yang diikutsertakan dalam
program ini masing-masing adalah sebanyak 5 orang karyawan tetap.
30 Juni 2012 31 Desember 2011
Entitas Anak Tingkat diskonto per tahun 8% 8%
Tingkat kenaikan gaji tahunan 8% 8%
Tingkat mortalitas Tabel Mortalita
Indonesia II - 1999 Tabel Mortalita
Indonesia II – 1999 Usia pensiun 55 55
Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011 jumlah karyawan Entitas anak yang diikutsertakan dalam
program ini masing-masing adalah sebanyak 113 orang dan 136 orang karyawan tetap.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
49
25. IMBALAN PASKAKERJA (Lanjutan) Rekonsiliasi jumlah cadangan imbalan paskakerja pada laporan posisi keuangan konsolidasian adalah sebagai
berikut:
30 Juni 2012 31 Desember 2011 Nilai kini liabilitas imbalan paskakerja yang tidak didanaai 5.369.986.907 4.960.403.903 Keuntungan aktuarial yang belum diakui 3.705.760.568 4.027.680.502 Jumlah liabilitas dalam laporan posisi keuangan Konsolidasian
9.075.747.475
8.988.084.405
Mutasi liabilitas imbalan pasti paskakerja karyawan adalah sebagai berikut:
Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2012
30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
Saldo awal tahun 8.988.084.405 8.584.613.459 Beban imbalan pasti paskakerja periode/tahun berjalan 451.974.198 995.458.451 Pembayaran pesangon (364.311.128) (591.987.505) Saldo akhir tahun
9.075.747.475
8.988.084.405
Rincian beban imbalan pasti paskakerja yang diakui pada laporan laba rugi komprehensif adalah sebagai
berikut:
Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2012 30 Juni 2011
(Tidak Diaudit) Beban jasa kini 248.114.841 415.367.106 Beban bunga 205.335.774 529.384.674 Amortisasi biaya jasa lalu - - Keuntungan (kerugian) aktuarial yang diakui (1.476.418) 50.706.671 Jumlah beban periode/tahun berjalan 451.974.197 995.458.451
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
50
26. PERPAJAKAN
a. Utang pajak
30 Juni 2012 31 Desember 2011 Pajak penghasilan Pasal 21 148.991.602 143.288.808 Pasal 23 91.030.589 111.701.802 Pasal 4 (2) 136.363.638 189.269.984 Pajak pertambahan nilai 176.373.533 488.103.703 Pajak pembangunan daerah 1.478.782.113 2.420.158.890 Jumlah
2.031.541.475
3.352.523.187
b. Pajak Kini Rekonsiliasi antara rugi sebelum manfaat (beban) pajak seperti yang disajikan dalam laporan laba rugi
komprehensif konsolidasian dan taksiran rugi fiskal untuk periode 30 Juni 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2012
30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
Laba (rugi) sebelum beban (manfaat) pajak menurut laporan laba rugi komprehensif konsolidasian
2.743.917.250
(757.575.197) Dikurangi Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Entitas anak 3.178.276.516 (933.598.331) Laba (rugi) sebelum pajak penghasilan Perusahaan
(434.359.266)
176.023.134
Beda temporer: Penyisihan imbalan paskakerja 51.439.699 327.824.520 Penyusutan (1.881.713) 37.545.464 Beda tetap: Beban pajak - 108.662.769 Jamuan dan sumbangan 25.973.242 63.761.000 Pendapatan yang dikenakan pajak final (956.495) (179.791) Rugi fiskal Perusahaan tahun berjalan (359.784.533) 713.637.096 Akumulasi rugi fiskal tahun sebelumnya (1.931.805.267) - Akumulasi rugi fiskal Perusahaan akhir tahun
(2.291.589.800)
713.637.096
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
51
26. PERPAJAKAN (Lanjutan) Perusahaan tidak menghitung taksiran utang pajak penghasilan pasal 29 untuk periode enam bulan yang
berakhir pada tanggal 30 Juni 2012 dan 2011 karena masih mengalami rugi fiskal. Perhitungan taksiran utang pajak penghasilan tahun berjalan adalah sebagai berikut:
Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2012 30 Juni 2011
(Tidak Diaudit) Pajak kini Perusahaan - - Entitas anak - - Dikurangi pajak penghasilan dibayar di muka Entitas anak Pasal 23 816.745.768 1.868.410.224 Pasal 25 - - Jumlah pajak penghasilan dibayar di muka 816.745.768 1.868.410.224 Taksiran tagihan pajak penghasilan tahun Berjalan
816.745.768
1.868.410.224
Berdasarkan Undang-undang Perpajakan yang berlaku di Indonesia, laba atau kerugian Perusahaan dan Entitas anak serta rekonsiliasi perhitungan perpajakannya dilakukan sendiri oleh wajib pajak dalam SPT tahunannya (self assesment system). Pihak fiskus dapat memeriksa perhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 10 tahun. Berdasarkan UU no 28 tahun 2007, terhitung sejak tahun pajak 2008, pihak fiskus dapat memeriksa perhitungan perpajakan tersebut dalam jangka waktu 5 tahun. Apabila dalam jangka waktu tersebut terhadap perhitungan perpajakan di atas tidak dilakukan pemeriksaan, maka SPT tahunan Perusahaan dan dianggap rampung. Kewajiban perpajakan lainnya, jika ada, akan dipenuhi oleh Perusahaan dan entitas anak pada saat jatuh tempo.
c. Pajak Tangguhan`
Manfaat (beban) aset pajak tangguhan terdiri dari:
Periode Enam Bulan yang Berakhir 30 Juni 2012 30 Juni 2011
(Tidak Diaudit) Perusahaan Penyisihan imbalan paskakerja 12.859.925 - Penyusutan aset tetap (470.428) 9.386.366 Laba penjualan aset tetap - -
12.389.497 9.386.366 Entitas anak Penyusutan aset tetap 155.785.680 148.626.614 Penyisihan imbalan paskakerja 100.133.625 81.956.130 Pembayaran imbalan jasa (91.077.777) - Penyisihan penurunan nilai persediaan 22.626.638 11.100.949 Penyisihan penurunan nilai piutang 126.203.846 - Penyusutan aset sewa pembiayaan 16.654.584 - Pembayaran pokok utang sewa pembiayaan (22.730.085) -
307.596.511 241.683.693 Jumlah Manfaat (Beban) Pajak Tangguhan - Bersih
319.986.008
251.070.059
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
52
26. PERPAJAKAN (Lanjutan) c. Pajak Tangguhan (Lanjutan)
Aset pajak tangguhan pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011adalah sebagai berikut:
30 Juni 2012 31 Desember 2011 Aset pajak tangguhan Perusahaan Penyisihan imbalan paskakerja 83.807.615 70.947.690 Penyusutan aset tetap 39.872.650 40.343.078 Jumlah 123.680.265 111.290.768 Entitas anak Penyisihan imbalan paskakerja 2.185.129.258 2.176.073.410 Penyusutan aset tetap 721.845.277 566.059.597 Penyisihan penurunan nilai persediaan 54.478.194 31.851.556 Beda sewa pembiayaan (6.075.500) - Penyisihan penurunan nilai piutang 126.203.845 - Jumlah 3.081.581.074 2.773.984.563 Jumlah Aset Pajak Tangguhan
3.205.261.339
2.885.275.331
Perusahaan dan Entitas anak mengalami kerugian fiskal yang dapat dikompensasikan dengan laba fiskal pada masa lima tahun mendatang. Manajemen berpendapat bahwa jumlah tersebut seluruhnya dapat direalisasikan pada tahun mendatang, sehingga Perusahaan mengakui aset pajak tangguhan atas kerugian fiskal tersebut.
d. Taksiran Tagihan Pajak Pada tanggal 30 Juni 2012 dan 31 Desember 2011, Entitas anak mempunyai tagihan pajak dengan
rincian sebagai berikut:
30 Juni 2012 31 Desember 2011 Tahun pajak 2003 1.829.726.520 1.829.726.520 Tahun pajak 2010 3.352.659.296 3.352.659.296 Tahun pajak 2011 1.506.932.914 1.506.932.914 Masa pajak periode 30 Juni 2012 (Catatan 26b) 816.745.768 - Jumlah 7.506.064.498
6.689.318.730
Atas taksiran tagihan pajak tahun 2003, pada tahun 2006 Entitas anak telah memperoleh Surat
Keputusan Kantor Pelayanan Pajak No. KEP.1365/WPJ.07/BD.05/2006 mengenai pajak penghasilan badan (PPh badan), serta KEP.1366/WPJ.07/BD.05/2006 dan KEP.1376/WPJ.07/BD.05/2006 mengenai pajak pertambahan nilai (PPN), dengan total tagihan pajak penghasilan sebesar Rp 1.584.869.148. Berdasarkan Surat Keputusan tersebut, Entitas anak telah mengajukan banding kepada Pengadilan Pajak pada tanggal 10 Nopember 2006. Berdasarkan Surat Keputusan No. Put.13470/PP/M.IX/16/2008 tanggal 3 Maret 2008, Pengadilan Pajak menolak banding tersebut, sehingga Entitas anak mengajukan peninjauan kembali kepada Mahkamah Agung pada tanggal 28 Agustus 2008. Sampai tanggal penyusunan laporan ini, permohonan tersebut masih dalam proses.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
53
26. PERPAJAKAN (Lanjutan)
d. Taksiran Tagihan Pajak (Lanjutan) Tagihan pajak Entitas anak tahun 2010 terdiri dari PPh badan sebesar Rp 1.676.660.157 dan PPN sebesar Rp 1.675.979.139. Pada tahun 2011, Entitas anak menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) untuk PPh badan tahun pajak 2009 sebesar Rp 1.249.589.613. Kelebihan pajak ini dikompensasikan dengan Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (SKPKB) sebesar Rp 98.342.479 dengan rincian sebagai berikut: - SKPKB No. 00010/201/09/059/11 atas PPh pasal 21 tahun pajak 2009 sebesar Rp 611.174. - SKPKB No. 00017/203/09/059/11 atas PPh pasal 23 tahun pajak 2009 sebesar Rp 9.295.710. - SKPKB No. 00056/207/09/059/11 atas PPh pasal 21 tahun pajak 2009 sebesar Rp 62.736.048. - SKPKB No. 00063/107/059/11 atas PPh pasal 21 tahun pajak 2009 sebesar Rp 25.699.547.
Entitas anak telah menerima kelebihan pembayaran PPh Badan tahun pajak 2009 setelah dikurangi dengan kompensasi atas SKPKB yang diterima sebesar Rp 1.151.247.134 pada bulan Juni 2011. Pada tahun 2010, Perusahaan menerima SKPKB dari SKP untuk PPh pasal 21 dan pasal 23 serta PPN untuk tahun 2005 dan 2006 sebesar Rp 116.918.391 yang dibebankan sebagai beban pajak dan perijinan tahun 2010. Pada tanggal 2 Februari 2011, Perusahaan telah membayarkan pajak kurang bayar tersebut. Pada tahun 2007, Perusahaan menerima SKPKB No. 00139/207/04/901/07 tanggal 15 Agustus 2007 atas PPN untuk kegiatan membangun sendiri sebesar Rp 813.907.500, di mana kemudian Perusahaan mengajukan keberatan namun di tolak. Pada tanggal 17 Januari 2009 Perusahaan mengajukan banding. Pada tanggal 15 Desember 2009, Perusahaan menerima surat keputusan banding dari pengadilan pajak No. Put.21092/PP/M.XVII/16/2009 dengan jumlah kurang bayar sebesar Rp 284.669.412. Sampai dengan 31 Desember 2009 jumlah yang telah dibayarkan sebesar Rp 280.000.000 dan Perusahaan masih mencatat sisanya sebesar Rp 4.669.412 sebagai bagian dari utang pajak pada tanggal 31 Desember 2010. Sampai dengan tanggal penyelesaian laporan auditor independen, Perusahaan belum membayarkan sisa pajak kurang bayar tersebut.
27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI
Saldo transaksi dengan pihak-pihak berelasi adalah sebagai berikut:
Pihak-pihak berelasi Hubungan Sifat Saldo Akun/Transaksi Putu Agung Prianta Direktur Perusahaan Pinjaman berbunga Ir. Frans Bambang Siswanto Pemegang Saham Perusahaan Pinjaman tanpa bunga PT Trust Securities Perusahaan Berelasi Jasa konsultasi bisnis dan pinjaman
tanpa bunga PT Trust Indonesia Perusahaan Berelasi Pinjaman berbunga PT Taman Merah Bali Perusahaan Berelasi Pinjaman tanpa bunga PT Papua Services and Supplies Anak Entitas anak Pinjaman tanpa bunga Graham James Bristow Pemegang Saham dan Direktur
Perusahaan Pinjaman berbunga dan pendapatan
jasa Maxwell M. Hunt Anggota Komite Audit
Perusahaan Pinjaman tanpa bunga
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
54
27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
Saldo-saldo akun dengan pihak berelasi dan persentase terhadap jumlah aset, liabilitas, pendapatan dan beban adalah sebagai berikut: a. Piutang Lain-lain - Berelasi
30 Juni 2012 31 Desember 2011 PT Taman Merah Bali 1.033.505.120 1.167.742.197 PT Papua Services and Supplies 108.325.000 - Putu Agung Prianta - 12.458.707 PT Karya Milik Nusantara - 5.659.108 Robert Nowak - 10.000.000 Jumlah
1.141.830.120
1.195.860.012
Persentase terhadap jumlah aset konsolidasian 1,28% 1,31%
Piutang kepada PT Taman Merah Bali merupakan pemberian pinjaman yang diberikan oleh Perusahaan untuk memenuhi kebutuhan operasional PT Taman Merah Bali.
Piutang kepada PT Papua Supplies and Services merupakan pemberian pinjaman yang diberikan oleh Entitas anak untuk memenuhi kebutuhan operasional PT Papua Supplies and Services.
b. Utang Lain-lain - Berelasi
30 Juni 2012 31 Desember 2011 Jangka pendek PT Trust Securities 522.574.598 522.574.598
Persentase terhadap jumlah liabilitas konsolidasian 0,75% 0,70%
Jangka panjang
Graham James Bristow 3.605.285.386 4.410.980.133 Maxwell M. Hunt 404.100.000 404.100.000 PT Trust Securities 715.578.920 600.000.000 PT Trust Indonesia 4.500.000.000 4.500.000.000 Frans Bambang Siswanto 4.128.838.026 4.128.838.029 Jumlah 13.353.802.332 14.043.918.162 Pendapatan diterima dimuka (Catatan 13) Sewa - Graham James Bristow 1.127.883.718 1.127.883.718 Jumlah
14.481.686.050
15.171.801.880
Persentase terhadap jumlah liabilitas konsolidasian 21,40% 21,01%
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
55
27. SALDO DAN TRANSAKSI DENGAN PIHAK-PIHAK BERELASI (Lanjutan)
b. Utang Lain-lain – Berelasi (Lanjutan) Perusahaan
- Pada tanggal 1 Januari 2010, Perusahaan membuat perjanjian pinjaman dengan Graham James
Bristow dengan bunga sebesar 6% per tahun dan jangka waktu 3 tahun. - Berdasarkan perjanjian tanggal 30 Nopember 2011, pinjaman Perusahaan dengan Maxwell M. Hunt
dikenakan bunga 5% per tahun dan jangka waktu 3 tahun.
- Berdasarkan perjanjian pinjaman tanggal 26 Juli 2010 yang telah diperpanjang dengan perjanjian tanggal 26 Juli 2011 antara Perusahaan dengan Ir. Frans Bambang Siswanto, Perusahaan menerima pinjaman dengan bunga 5% per tahun untuk membiayai penyertaan dalam bentuk saham dengan jangka waktu 3 tahun.
Entitas anak
- Pada tanggal 30 Juni 2012, saldo utang Entitas anak kepada PT Trust Securities merupakan pinjaman atas jasa konsultasi (advisory fee) antara lain sehubungan dengan rencana penggabungan usaha Perusahaan. Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo utang Entitas anak kepada PT Trust Securities merupakan pinjaman untuk keperluan operasional dengan tingkat bunga 15% per tahun. Pinjaman ini telah dilunasi pada tanggal 12 Mei 2012.
- Pada tahun 2011, Entitas anak memperoleh fasilitas utang jangka pendek senilai Rp 4.500.000.000
dari PT Trust Indonesia. Utang ini terdiri dari pinjaman pertama senilai Rp 2.000.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 18 Agustus 2011 dan telah diperpanjang hingga 30 Nopember 2012 dengan tingkat pengembalian 15,50% per tahun, dan pinjaman kedua senilai Rp 2.500.000.000 yang jatuh tempo pada tanggal 18 Juli 2012 dengan tingkat pengembalian 15% per tahun.
28. RUGI BERSIH PER SAHAM DASAR
Perhitungan rugi bersih per saham dasar adalah sebagai berikut: Periode Enam Bulan yang Berakhir
30 Juni 2012
30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
Rugi bersih untuk perhitungan rugi bersih per saham dasar 1.174.254.438 (300.062.370) Jumlah rata-rata saham untuk perhitungan rugi bersih per saham dasar
726.500.000
726.500.000
Rugi per saham dasar
1,62
(0,41)
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
56
29. ASET DAN LIABILITAS MONETER DALAM MATA UANG ASING 30 Juni 2012 31 Desember 2011
Mata Uang Asing
Ekuivalen Rupiah
Mata Uang Asing
Ekuivalen Rupiah
Aset Kas dan bank 612.038 5.802.124.133 643.433 5.834.654.888 Piutang usaha 2.745.437 26.026.745.035 1.165.741 10.570.939.388 Piutang lain-lain - - - - Aset lain-lain 251.721 2.386.315.080 257.655 2.336.411.731 Jumlah aset 3.609.196 34.215.184.248 2.066.829 18.742.006.007 Liabilitas
Utang usaha 8.487 80.459.604 28.233 256.016.844 Utang bank 1.921.355 18.214.445.400 2.138.283 19.389.950.244 Utang pihak berelasi - - - - Jumlah liabilitas 1.929.842 18.294.905.004 2.166.516 19.645.967.088 Nilai Aset (Kewajiban) Moneter Bersih dalam Mata Uang Asing
1.679.354
15.920.279.244
(99.687)
(903.961.081)
30. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING
a. Berdasarkan Nota kesepahaman yang disetujui oleh PT Kawasan Industri Kampar (KIK) dan Entitas
anak pada tanggal 31 Desember 2003, yang telah diperbarui dengan perjanjian tanggal 4 Mei 2004, KIK menunjuk Entitas anak untuk melakukan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan, meliputi jasa perumahan, kebersihan, transportasi, telekomunikasi dan lain-lain yang terkait di Kecamatan Pangkalan Kerinci, Propinsi Riau, Sumatera Timur . Entitas anak berhak atas 50% dari selisih lebih antara Anggaran Operasional Tahunan dengan realisasi, dikurangi jasa manajemen sebesar 10% dari Pendapatan Anggaran KIK.
Nota Kesepahaman tersebut berlaku hingga tanggal 31 Desember 2005 dan dapat diperpanjang dengan
syarat dan kondisi yang disepakati oleh kedua belah pihak. Sampai dengan tanggal penyusunan laporan keuangan ini, Nota Kesepahaman ini belum diperpanjang dan Entitas anak masih menjalankan jasanya berdasarkan Nota Kesepahaman yang telah berakhir tersebut.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
57
30. PERJANJIAN-PERJANJIAN PENTING (Lanjutan) Dalam kaitannya dengan penyediaan jasa pemeliharaan fasilitas perkotaan tersebut, Entitas anak
membuat perjanjian jangka pendek yang dapat diperbarui dengan beberapa pemasok meliputi jasa perbaikan bangunan dan kebersihan lingkungan.
Keberlanjutan pendapatan Entitas anak dari transaksi di atas secara signifikan dipengaruhi oleh
kemampuan Entitas anak untuk memperpanjang Nota Kesepahaman dan perjanjian dengan pemasok.
b. Berdasarkan perjanjian tanggal 16 Juli 2010 dengan PT Leighton Contractors Indonesia (Kontraktor) , Entitas anak ditunjuk sebagai Sub-Kontraktor untuk mendirikan bangunan barak hunian sementara pada proyek Tambang Batubara Wahana milik PT Wahana Baratama Mining (Pemilik Tambang) di Kalimantan Selatan. Pada tanggal 31 Desember 2010, harga perolehan barak sebesar Rp 23.965.772.107 diakui sebagai aset tetap (Catatan 9). Dalam perjanjian tersebut Entitas anak juga ditunjuk oleh Kontraktor untuk memberikan jasa pengelolaan dan pemeliharaan, termasuk katering. Jangka waktu perjanjian adalah 7 tahun sejak tanggal 16 Juli 2010 sampai dengan 30 Nopember 2017, dan dapat diperpanjang oleh Kontraktor.
Atas jasa yang diberikan, Entitas anak memperoleh pendapatan jasa dari Kontraktor sebagai berikut: - Jasa pemeliharaan, yang dikenakan sebagai pendapatan sewa barak:
i. Sebesar $AS 8,78 per penghuni per hari selama tahun pertama hingga tahun ke lima, atas 200 penghuni per hari.
ii. Sebesar $AS 5,95 per penghuni per hari selama tahun ke 6 hingga tahun ke 7, atas 200 penghuni per hari.
. - Jasa operasional, yang dikenakan sebagai pendapatan katering:
i. Sebesar Rp 96.750 per penghuni per hari atas tingkat hunian sampai dengan 200 orang per hari. ii. Sebesar Rp 95.000 per penghuni per hari atas tingkat hunian di atas 200 orang per hari.
Pada saat perjanjian berakhir, Entitas anak akan menyerahkan kepemilikan fasilitas barak kepada Pemilik
Tambang berdasarkan permintaan Kontraktor. c. Entitas anak mengadakan perjanjian dengan konsumen-konsumennya untuk memberikan jasa
pemeliharaan fasilitas perkotaan dan catering, dengan rincian sebagai berikut:
Pelanggan Jangka Waktu Perjanjian
PT Bina Insan Sukses Mandiri 06 Mei 2011 - 30 Apri 2014
Petrochina International (Bermuda) Ltd. 1 Maret 2011 - 28 Februari 2014 PT Pertamina Hulu Energi Offshore, North West Java 1 April 2011 - 31 Maret 2015
PT Transportasi Gas Indonesia 2 April 2011 - 31 Januari 2013
PT Holcim Indonesia Tbk 1 Oktober 2011 - 30 September 2012
PT Oorja Indo Petanggis 1 April 2012 - 31 Maret 2013
PT Salamander Energy Ltd. 1 Juli 2012 - 31 Desember 2012
PT PEC Tech Services Indonesia 1 Januari 2012 - 31 Desember 2012
PT JGC Corporation DS 4 Juni 2012
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
58
32. INFORMASI SEGMEN USAHA
Perusahaan dan Entitas anak mengklasifikasikan kegiatan usahanya menjadi empat (4) segmen usaha utama, yaitu katering, anggaran pendapatan KIK, Vila dan lain-lain.
Informasi tentang Perusahaan dan Entitas anak yang dikonsolidasi adalah sebagai berikut: Bidang usaha Perusahaan dan Entitas anak adalah sebagai berikut:
Perusahaan Bidang Usaha PT Island Concepts Indonesia Tbk Jasa akomodasi PT Patra Supplies and Services Katering dan jasa pemeliharaan perkotaan
Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada 30 Juni 2012
Descriptions Katering
Jasa Pemeliharaan
Fasilitas Perkotaan
Villa Lain-lain Jumlah Eliminasi Konsolidasi
Pendapatan
52.481.794.676
7.613.095.858
2.117.127.068
790.885.210
63.002.902.812 - 63.002.902.812
Beban Pokok Pendapatan
45.201.611.081
6.126.810.759
247.487.940
658.987.053
52.234.896.833 - 52.234.896.833
Laba Bruto 7.280.183.595 1.486.285.099 1.869.639.128 131.898.157 10.768.005.979 - 10.768.005.979
Beban Usaha
4.961.319.112
758.771.226
2.303.998.391 - 8.024.088.729 - 8.024.088.729
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan 2.318.864.483 727.513.873 (434.359.263) 131.898.157 2.743.917.250 - 2.743.917.250
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
(14.171.896) -
(12.389.497)
-
(26.561.393) - (26.561.393)
Laba (Rugi) Komprehensif 2.333.036.379 727.513.873 (421.969.766) 131.898.157 2.770.478.643 - 2.770.478.643
Periode Enam Bulan yang Berakhir Pada 30 Juni 2011 (Tidak Diaudit)
Descriptions Katering
Jasa Pemeliharaan
Fasilitas Perkotaan
Villa Lain-lain Jumlah Eliminasi Konsolidasi
Pendapatan
34.644.169.424
7.070.050.621
1.757.527.964 812.190.654
44.283.938.663 - 44.283.938.663
Beban Pokok Pendapatan
30.097.395.577
6.848.866.245
870.352.404 799.527.174
38.616.141.400 - 38.616.141.400
Laba Bruto 4.546.773.847 221.184.376 887.175.560 12.663.480 5.667.797.263 - 5.667.797.263
Beban Usaha
4.950.929.157
763.319.833
711.158.426 (34.956)
6.425.372.460 - 6.425.372.460
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan (404.155.310) (542.135.457) 176.017.134 12.698.436 (757.575.197) - (757.575.197)
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
(37.345.409)
-
9.386.366 -
(27.959.043) - (27.959.043)
Laba (Rugi) Komprehensif (441.500.719) (542.135.457) 185.403.500 12.698.436 (785.534.240) - (785.534.240)
33. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN
Aset keuangan utama Perusahaan dan Entitas anak meliputi kas dan setara kas, piutang usaha dan piutang lain-lain. Perusahaan dan Entitas anak juga mempunyai liabilitas keuangan seperti utang usaha, utang lain-lain, biaya masih harus dibayar dan utang jangka pendek dan panjang.
Selama tahun 2012 dan 2011, kebijakan Perusahaan dan Entitas anak adalah untuk tidak melakukan lindung
nilai atas instrumen keuangannya. Risiko utama dari instrumen keuangan Perusahaan dan Entitas anak adalah risiko bunga, risiko mata uang, risiko kredit dan risiko likuiditas.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
59
33. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan) Risiko suku bunga atas nilai wajar dan arus kas Risiko suku bunga Perusahaan dan Entitas anak terutama timbul dari utang bank. Utang bank dengan suku
bunga mengambang menimbulkan risiko suku bunga atas nilai wajar kepada Perusahaan dan Entitas anak. Tidak terdapat utang bank Perusahaan dan Entitas anak yang dikenakan suku bunga tetap.
Saat ini, Perusahaan dan Entitas anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai atas risiko tingkat
suku bunga. Pada tanggal 30 Juni 2012, risiko-risiko utama yang timbul dari instrument keuangan yang dimiliki Grup
adalah risiko mata uang asing, risiko kredit, risiko operasional, risiko likuiditas, risiko harga dan risiko bunga. Risiko mata uang asing Mata uang pelaporan Perusahaan dan entitas anak adalah Rupiah. Perusahaan dan Entitas anak dapat
menghadapi risiko nilai tukar mata uang asing karena utang bank, penjualan dan pembelian dalam mata uang asing (terutama dalam Dolar AS) atau harga yang secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan tolak ukur harganya dalam mata uang asing. Saat ini, Perusahaan dan entitas anak tidak mempunyai kebijakan formal lindung nilai transaksi dalam mata uang asing.
Risiko kredit Risiko kredit yang dihadapi oleh Perusahaan dan entitas anak berasal dari kredit yang diberikan kepada
pelanggan. Terdapat kebijakan untuk memastikan penjualan produk dan jasa hanya dilakukan kepada pelanggan yang
dapat dipercaya dengan rekam jejak atau sejarah kredit yang baik. Merupakan kebijakan Perusahaan dan entitas anak bahwa semua pelanggan yang akan melakukan pembelian secara kredit harus melalui prosedur verifikasi kredit. Selain itu, saldo piutang dipantau secara terus menerus untuk mengurangi risiko piutang tak tertagih.
Ketika pelanggan gagal melakukan pelunasan sesuai dengan syarat pembayaran, Perusahaan dan entitas anak
akan menghubungi pelanggan untuk menindaklanjuti piutang yang telah lewat jatuh tempo. Jika pelanggan tidak melunasi piutang yang telah jatuh tempo dalam jangka waktu yang telah ditentukan, Perusahaan dan entitas anak akan menempuh jalur hukum. Sesuai dengan evaluasi oleh Perusahaan dan entitas anak, cadangan spesifik dapat dibuat jika piutang dianggap tidak tertagih. Untuk menekan risiko kredit, Perusahaan dan entitas anak akan menghentikan penyaluran semua produk kepada pelanggan yang terlambat dan/atau gagal bayar.
Risiko Operasional Risiko operasional adalah risiko kerugian yang diakibatkan oleh kurang memadainya atau kegagalan dari
proses internal, faktor manusia dan sistem atau dari kejadian-kejadian eksternal. Risiko ini melekat dalam semua proses bisnis, kegiatan operasional, sistem dan layanan Perusahaan dan entitas anak.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
60
33. MANAJEMEN RESIKO KEUANGAN (Lanjutan) Risiko Likuiditas Perusahaan dan entitas anak mengelola profit likuiditasnya untuk membiayai belanja modal dan melunasi
utang yang jatuh tempo dengan menyediakan kas dan setara kas yang cukup, dan ketersediaan pendanaan melalui kecukupan jumlah fasilitas kredit yang diterima.
Perusahaan dan entitas anak secara teratur mengevaluasi arus kas proyeksi dan aktual serta terus-menerus
memantau kondisi pasar keuangan untuk mengidentifikasi kesempatan dalam melakukan penggalangan dana. Risiko Harga Risiko harga adalah fluktuasi nilai instrumen keuangan sebagai akibat perubahan harga pasar. Saat ini,
Perusahaan dan entitas anak tidak menghadapi resiko harga. Risiko Bunga Risiko suku bunga adalah risiko dimana nilai wajar atau arus kas kontraktual masa datang dari suatu
instrumen keuangan dan terpengaruh akibat perubahan suku bunga pasar. Eksposur Grup yang terpengaruh risiko suku bunga terutama terkait dengan utang bank dan utang sewa pembiayaan.
34. INSTRUMEN KEUANGAN Tabel di bawah ini menyajikan perbandingan atas nilai tercatat dengan nilai wajar dari instrumen keuangan
Perusahaan dan entitas anak yang tercatat dalam laporan keuangan konsolidasian. 30 Juni 2012
Pinjaman dan piutang
Nilai wajar melalui laba rugi
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi
Jumlah
Aset Keuangan Kas dan setara kas 8.467.192.424 -
-
8.467.192.424
Piutang usaha 31.339.954.890 -
-
31.339.954.890 Piutang lain-lain 215.432.166 -
-
215.432.166
Aset tidak lancar lainnya - deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
2.575.217.041
-
-
2.575.217.041
42.597.796.521 -
-
42.597.796.521
Liabilitas keuangan Utang bank - -
10.777.316.947
10.777.316.947
Utang sewa pembiayaan -
389.642.208
389.642.208 Utang usaha - -
19.949.162.492
19.949.162.492
Utang lain-lain - -
13.876.376.930
13.876.376.930 Pendapatan diterima di muka - -
1.185.233.738
1.185.233.738
Uang muka pelanggan - -
766.815.256
766.815.256
-
-
46.944.547.571
46.944.547.571
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
61
34. INSTRUMEN KEUANGAN (Lanjutan) 31 Desember 2011
Pinjaman dan piutang
Nilai wajar melalui laba rugi
Liabilitas pada biaya perolehan diamortisasi
Jumlah
Aset Keuangan Kas dan setara kas 7.488.934.288 -
-
7.488.934.288
Piutang usaha 31.334.585.540 -
-
31.334.585.540 Piutang lain-lain 142.541.230 -
-
142.541.230
Aset tidak lancar lainnya - deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya
2.834.454.562
-
-
2.834.454.562
41.800.515.620 -
-
41.800.515.620
Liabilitas keuangan Utang bank - -
12.208.367.256
12.208.367.256
Utang sewa pembiayaan - -
337.985.935
337.985.935 Utang usaha - -
20.873.060.348
20.873.060.348
Utang lain-lain - -
14.606.643.897
14.606.643.897 Pendapatan diterima di muka - -
1.185.233.738
1.185.233.738
Uang muka pelanggan - -
691.745.023
691.745.023
- -
49.903.036.197
49.903.036.197
Berikut metode dan asumsi yang digunakan untuk estimasi nilai wajar:
• Nilai wajar kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, utang bank, utang usaha, utang lain-lain dan uang muka pelanggan mendekati nilai tercatat karena jangka waktu jatuh tempo yang singkat atas instrumen keuangan tersebut.
• Nilai wajar dari piutang pihak berelasi, aset tidak lancar lainnya dan utang jangka panjang dinilai menggunakan arus kas yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga pasar.
35. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN Pertimbangan Penyusunan laporan keuangan sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mewajibkan
manajemen untuk membuat estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah-jumlah yang dilaporkan dalam laporan keuangan. Sehubungan dengan adanya ketidakpastian yang melekat dalam membuat estimasi, hasil sebenarnya yang dilaporkan di masa mendatang dapat berbeda dengan jumlah estimasi yang dibuat.
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Perusahaan
dan entitas anak yang memiliki pengaruh paling signifikan atas jumlah yang diakui dalam laporan keuangan: Klasifikasi Aset dan Liabilitas Keuangan Perusahaan dan entitas anak menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan
liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2006) dipenuhi.
Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi
Perusahaan dan entitas anak seperti diungkapkan pada Catatan 2j.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
62
35. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (Lanjutan) Cadangan atas Penurunan Nilai Piutang Usaha Perusahaan dan entitas anak mengevaluasi akun tertentu yang diketahui bahwa para pelanggannya tidak
dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Perusahaan dan entitas anak mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit pihak ketiga yang tersedia dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas pelanggan terhadap jumlah terutang guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Perusahaan dan entitas anak.
Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi
jumlah cadangan penurunan nilai piutang. Estimasi dan Asumsi Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan yang
memiliki resiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk tahun/periode berikutnya, diungkapkan dibawah ini. Perusahaan dan entitas anak mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan, mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi diluar kendali Perusahaan dan entitas anak. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Imbalan Kerja Penentuan liabilitas imbalan kerja Perusahaan dan entitas anak bergantung pada pemilihan asumsi yang
digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan, tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Hasil aktual yang berbeda dari asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak yang memiliki pengaruh lebih dari 10% liabilitas imbalan pasti, ditangguhkan dan diamortisasi secara garis lurus selama rata-rata sisa masa kerja karyawan. Sementara Perusahaan dan entitas anak berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual dan perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Perusahaan dan entitas anak dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja bersih.
Penyusutan Aset Tetap Biaya perolehan aset tetap disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa
manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomis aset tetap antara 2 sampai dengan 20 tahun. Ini adalah umur secara umum diharapkan dalam industri dimana Perusahaan dan entitas anak menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi.
Pajak Penghasilan Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat
transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Perusahaan dan entitas anak mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah terdapat tambahan pajak penghasilan badan.
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
63
35. SUMBER ESTIMASI KETIDAKPASTIAN (Lanjutan) Instrumen Keuangan Perusahaan dan entitas anak mencatat aset dan liabilitas keuangan tertentu pada nilai wajar, yang
mengharuskan penggunaan estimasi akuntansi. Sementara komponen signifikan atas pengukuran nilai wajar ditentukan menggunakan bukti obyektif yang dapat diverifikasi, jumlah perubahan nilai wajar dapat berbeda bila Perusahaan dan entitas anak menggunakan metodologi penilaian yang berbeda. Perubahan nilai wajar asset dan liabilitas keuangan tersebut dapat mempengaruhi secara langsung laba atau rugi Perusahaan dan entitas anak.
Aset pajak tangguhan Aset pajak tangguhan diakui atas seluruh perbedaan temporer yang dapat dikurangkan, sepanjang besar
kemungkinannya bahwa penghasilan kena pajak akan tersedia sehingga perbedaan temporer tersebut dapat digunakan. Estimasi signifikan oleh manajemen disyaratkan dalam menentukan total aset pajak tangguhan yang dapat diakui, berdasarkan saat penggunaan dan tingkat penghasilan kena pajak serta strategi perencanaan pajak masa depan.
36. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA
a. Berdasarkan akta No. 16 tanggal 18 September 2012 dari Agus Triono, S.H., notaris di Jakarta mengenai pendirian PT Papua Supplies and Services (Papua SS), Entitas anak melakukan penyertaan dalam bentuk saham pada Papua SS sebanyak 5.500 saham atau 50% kepemilikan, yaitu sebesar Rp 5.500.000.000.
b. Berdasarkan perjanjian perpanjangan dan perubahan terhadap perjanjian kredit No. PPWKP/289/0912
tanggal 14 September 2012 dengan PT Bank Danamon Indonesia, Tbk., Entitas anak memperoleh perpanjangan fasilitas pinjaman Open Account Financing sebesar Rp 8.000.000.000 (Catatan 10) terhitung sejak tanggal 15 September 2012 sampai dengan 15 September 2013.
c. Pada tanggal 10 September 2012 dan 15 September 2012, Entitas anak mengadakan perjanjian kontrak jasa katering masing-masing dengan PT Sudjaca Palembang yang berkedudukan di Jakarta dan Teras Offshore Pte. Ltd. yang berkedudukan di Singapura untuk pengadaan jasa katering dan jasa akomodasi lainnya bagi kedua perusahaan tersebut di lokasi proyek Pertamina Hulu Energy masing-masing di Jawa Barat dan Laut Jawa. Perjanjian tersebut akan berakhir masing-masing pada tanggal 7 Juni 2013 dan 14 Februari 2013 dan dapat diperpanjang secara otomatis.
d. Entitas anak menerima Surat Ketetapan Pajak Lebih Bayar (SKPLB) untuk tahun pajak 2010
No. 00080/406/10/059/12 tanggal 13 September 2012 sebesar Rp 1.676.660.157 atas pajak penghasilan badan dan No. 00083/407/10/059/12 tanggal 13 September 2012 sebesar Rp 1.675.979.139 atas pajak pertambahan nilai (Catatan 26d).
PT ISLAND CONCEPTS INDONESIA Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2012 DENGAN ANGKA PERBANDINGAN UNTUK TANGGAL 31 DESEMBER 2011 DAN PERIODE ENAM BULAN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 30 JUNI 2011 (TIDAK DIAUDIT) (Angka disajikan dalam Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
64
36. KEJADIAN PENTING SETELAH TANGGAL NERACA (Lanjutan)
e. Perjanjian jasa pemeliharaan fasilitas barak Proyek Tambang Batubara Wahana dengan PT Leighton Contractors Indonesia (Catatan 30b) telah diubah pada tanggal 18 April 2012 dan berlaku efektif sejak 1 Januari 2012, di mana pendapatan jasa operasional Entitas anak adalah sebagai berikut:
i. Sebesar Rp 102.549 per penghuni per hari atas tingkat hunian sampai dengan 200 orang per hari. ii. Sebesar Rp 100.694 per penghuni per hari atas tingkat hunian di atas 200 orang per hari. f. Pada tanggal 18 Juli 2012, perjanjian pinjaman jangka pendek antara Entitas anak dengan PT Trust
Indonesia yang semula sejumlah Rp 2.500.000.000 (Catatan 27) diubah menjadi Rp 2.400.000.000, dengan tingkat pengembalian 15,50% per tahun dan jatuh tempo pada tanggal 18 Juli 2013.