Upload
mitha-miftahul-janah
View
10
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
laporan pendahuluan HDR
Citation preview
LAPORAN PENDAHULUAN
Harga Diri Rendah
A. Masalah utama
Harga Diri Rendah
B. Proses terjadinya masalah
a. Pengertian
Harga diri rendah merupakan suatu evaluasi diri dan perasaan tentang diri atau kemampuan diri yang negatif dan dapat secara langsung atau tidak langsung diekspresikan (Towsend, 1998 dalam Fitria, 2010). Sedangkan Keliat (2011) menuturkan bahwa harga diri rendah adalah perasaan negative terhadap diri sendiri, hilangnya percaya diri dan harga diri, merasa gagal mencapai keinginan. Sehingga dari pernyataan tersebut dapat disimpulkan bahwa harga diri rendah merupakan suatu gangguan terhadap diri individu yang menilai dirinya selalu negatif dan merasa rendah dibandingkan dengan orang lain.
b. Tanda dan gejala
Keliat (2011) memarparkan terdapat beberapa tanda dan gejala yang menunjukkan seseorang mengalami HDR diantaranya:
Mengkritik diri sendiri
Perasaan tidak mampu
Pandangan hidup yang pesimistik
Penurunan produktivitas
Penolakan terhadap kemampuan diri
Kurang memperhatikan perawatan diri
Berpakaian tidak rapi
Selera makan berkurang
Tidak berani menatap lawan bicara
Lebih banyak menunduk
Bicara lambat dengan nada suara lemah.
c. Rentang respons
d. Faktor predisposisi
Faktor predisposisi terjadinya HDR yaitu berupa adanya penolakan orangtua yang tidak realistis, kegagalan berulang kali, kurang mempunyai tangggung jawab personal, ketergantungan pada oranglain, dan ideal diri yang tidak realistis.
e. Faktor presipitasi
Faktor presipitasi terjadinya HDR yaitu berupa hilangnya sebagian anggota tubuh, berubahnya penampilan atau bentuk tubuh, mengalami kegagalan, serta menurunya produktivitas.
Baik faktor predisposisi maupun presipitasi diatas, bila telah mempengaruhi seseorang baik dalam berpikir, bersikap maupun bertindak, maka dianggap telah mempengaruhi koping seseorang tersebut menjadi maladaptive. Bila hal ini terus dibiarkan tanpa adanya intervensi lebih lanjut, hal ini dapat mengakibatkan klien menjadi tidak memiliki keinginan ataupun kemampuan untuk bergaul dengan orang lain (isolasi sosial). Apabila isolasi social pun terus dibiarkan, dapat membuat klien menjadi asyik dengan dunia dan pikirannya sendiri (halusinasi) dan akhirnya menyebabkan risiko perilaku kekerasan.
f. Jenis HDR
Gangguan konsep diri : harga diri rendah ini dapat terjadi secara situasional atau kronik:
1) Situasional
Gangguan konsep diri : harga diri rendah kronis yang terjadi secara situasional bisa disebabkan oleh trauma yang muncul secara tiba tiba, misalnya harus dioperasi, mengalami kecelakaan, menjadi korban pemerkosaan atau menjadi narapidana sehingga harus masuk penjara. Selain itu, dirawat di rumah sakit juga bisa menyebabkan rendahnya harga diri seseorang di karenakan penyakit fisik, pemasangan alat bantu yang membuat klien tidak nyaman, harapan yang tidak tercapai akan struktur, bentuk dan fungsi tubuh, serta perlakuan petugas kesehatan yang kurang menghargai klien dan keluarga.
2) Kronik
Gangguan konsep diri : harga diri rendah kronis biasanya sudah berlangsung sejak lama yang dirasakan klien sebelum sakit atau sebelum dirawat. Klien sudah memiliki pikiran negatif sebelum dirawat dan menjadi semakin meningkat saat dirawat.
C. Pohon masalah
D. Masalah Keperawatan yang mungkin muncul
a. Harga diri rendah
b. Koping individu tidak efektif
c. Isolasi sosial
d. Perubahan sensori persepsi: halusinasi
e. Risiko tinggi perilaku kekerasan
E. Data yang perlu dikaji
Masalah keperawatan
Data yang perlu dikaji
Harga diri rendah
Subjektif:
Mengungkapkan dirinya merasa tidak berguna
Mengungkapkan dirinya merasa tidak mampu
Mengungkapkan dirinya tidak semangat untuk beraktivitas atau bekerja
Mengungkapkan dirinya malas melakukan perawatan diri
Objektif
Mengkritik diri sendiri
Perasaan tidak mampu
Pandangan hidup yang pesimistik
Penurunan produktivitas
Penolakan terhadap kemampuan diri
Kurang memperhatikan perawatan diri
Berpakaian tidak rapi
Selera makan berkurang
Tidak berani menatap lawan bicara
Lebih banyak menunduk
Bicara lambat dengan nada suara lemah.
F. Diagnosis keperawatan
Harga Diri Rendah
G. Rencana tindakan keperawatan
a. Tindakan keperawatan pada klien
Tujuan
1) Klien mampu membina hubungan saling percaya dengan perawat
2) Klien mampu mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang dimiliki
3) Klien mampu menilai kemampuan yang dapat digunakan
4) Klien mampu menetapkan atau memilih kegiatan yang sesuai kemampuannya
5) Klien mampu melatih kegiatan yang sudah dipilij sesuai kemampuannya
6) Klien mampu merencanakan kegiatan yang sudah dilatihnya.
Tindakan
1) Membina hubungan salinga percaya
2) Mengidentifikasi kemampuan dan aspek positif yang masih dimiliki klien
3) Membantu klien dalam menilai kemampuan yang dapat digunakan
4) Membantu klien agar dapat memilih atau menetapkan kegiatan sesuai dengan kemampuan
5) Melatih kegiatan klien yang sudah dipilih sesuai kemampuan
6) Membantu klien agar dapat merencanakan kegiatan sesuai kemampuannya.
b. Tindakan keperawatan pada keluarga
Tujuan
1) Keluarga dapat membina hubungan saling percaya dengan perawat
2) Keluarga dapat membantu klien mengindentifikasi kemampuan yang dimiliki klien
3) Keluarga memfasilitasi aktivitas klien yang sesuai kemampuannya
4) Keluarga memotivasi klien untuk melakukan kegiatan sesuai dengan latihan yang telah dilakukan
5) Keluarga mampu menilai perkembangan perubahan kemampuan klien
Tindakan
1) Membina hubungan saling percaya dengan keluarga klien
2) Diskusikan masalah yang dihadapi keluarga dalam merawat klien
3) Menjelaskan kepada keluarga tentang kondisi klien yang mengalami HDR
4) Mendiskusikan dengan keluarga kemampuan yang dimiliki klien
5) Menjelaskan cara-cara merawat klien dengan HDR
6) Mendemonstrasikan cara merawat klien dengan HDR
7) Membantu keluarga menyusun rencana kegiatan klien dirumah
Effect
Core problem
Causa
Risiko tinggi perilaku kekerasan
Perubahan sensori persepsi: halusinasi
Isolasi sosial
Harga diri rendah
Koping individu tidak efektif