11
A. Definisi Hemorroid adalah varises vena eksternal dan atau internal dari kanal anus yang disebabkan oleh adanya tekanan pada vena anorektal. Hemorroid adalah pelebaran (dilatasi) vena pada anus maupun rektal (Brunner & Suddart, 2001) B. Penyebab - Keturunan atau herediter. Dalam hal ini yang menurun adalah kelemahan dinding pembuluh darah dan bukan hemorrhoidnya. - Peningkatan tekanan intra abdomen, pada orang yang pekerjaannya banyak berdiri atau duduk dimana gaya gravitasi akan mempengaruhi timbulnya hemorrhoid. - Diare - Mengedan saat BAB, - Konstipasi, - Kehamilan/riwayat melahirkan

Lp Hemoroid

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Lp Hemoroid

A. Definisi

Hemorroid adalah varises vena eksternal dan atau internal dari kanal anus

yang disebabkan oleh adanya tekanan pada vena anorektal. Hemorroid adalah

pelebaran (dilatasi) vena pada anus maupun rektal (Brunner & Suddart, 2001)

B. Penyebab

- Keturunan atau herediter. Dalam hal ini yang menurun adalah kelemahan

dinding pembuluh darah dan bukan hemorrhoidnya.

- Peningkatan tekanan intra abdomen, pada orang yang pekerjaannya

banyak berdiri atau duduk dimana gaya gravitasi akan mempengaruhi

timbulnya hemorrhoid.

- Diare

- Mengedan saat BAB,

- Konstipasi,

- Kehamilan/riwayat melahirkan

- Tumor rectum

- Obesitas

C. Tanda Gejala

Tanda dan gejala yang sering timbul adalah :

1. Bengkak (bendungan) di dalam atau diluar rectum.

2. Nyeri.

3. Gatal daerah rectum.

Page 2: Lp Hemoroid

4. Gangguan mukosa rectum.

5. Perdarahan pada saat BAB

D. Jenis Hemoroid

Hemoroid diklasifikasikan menjadi dua tipe yaitu hemoroid interna dan

hemoroid eksterna. Hemoroid intern adalah pleksus vena hemoroidalis

superior di atas garis mukokutan dan ditutupi oleh mukosa. Sedangkan

Hemoroid ekstern yang merupakan pelebaran dan penonjolan pleksus

hemoroid inferior terletak disebelah distal garis mukokutan di dalam jaringan

di bawah epitel anus.

1. Hemoroid interna dikelompokan dalam empat derajat yaitu :

- Derajat I     : Hemoroid menyebabkan perdarahan merah segar tanpa

nyeri pada waktu defekasi.

- Derajat II     : Menonjol melalui kanalis analis pada saat mengedam

ringan tetapi dapat masuk  kembali secara spontan

- Derajat III   : Hemoroid menonjol saat mengedam dan harus didorong

kembali sesudah defekasi

- Derajat IV    : Merupakan hemoroid yang menonjol keluar dan tidak

dapat didorong masuk kembali.

2. Hemoroid eksterna diklasifikasikan sebagai bentuk akut dan kronis:

- Akut    : Berupa pembengkakan bulat kebiruan pada pinggir anus dan

merupakan suatu hematoma walaupun disebut sebagai hemoroid

thrombosis eksternal akut.

Page 3: Lp Hemoroid

- Kronis  : Berupa satu atau lebih lipatan kulit anus yang terdiri dari

jaringan ikat dan

sedikit pembuluh darah.

E. Pemeriksaan penunjang

1. Pemeriksaan fisik yaitu inspeksi dan rektaltouche (colok dubur)

Pada pemeriksaan colok dubur, hemoroid interna stadium awal

tidak dapat diraba sebab tekanan vena di dalamnya tidak terlalu tinggi dan

biasanya tidak nyeri. Hemoroid dapat diraba apabila sangat besar. Apabila

hemoroid sering prolaps, selaput lendir akan menebal. Trombosis dan

fibrosis pada perabaan terasa padat dengan dasar yang lebar. Pemeriksaan

colok dubur ini untuk menyingkirkan kemungkinan karsinoma rektum.

Page 4: Lp Hemoroid

2. Anoskopy atau kolonoskopy

Dengan cara ini dapat dilihat hemoroid internus yang tidak

menonjol keluar. Anoskop dimasukkan untuk mengamati keempat

kuadran. Penderita dalam posisi litotomi. Anoskop dan penyumbatnya

dimasukkan dalam anus sedalam mungkin, penyumbat diangkat dan

penderita disuruh bernafas panjang. Hemoroid interna terlihat sebagai

struktur vaskuler yang menonjol ke dalam lumen. Apabila penderita

diminta mengejan sedikit maka ukuran hemoroid akan membesar dan

penonjolan atau prolaps akan lebih nyata. Banyaknya benjolan, derajatnya,

letak ,besarnya dan keadaan lain dalam anus seperti polip, fissura ani dan

tumor ganas harus diperhatikan.

3. Laboratorium :

- Eritrosit

-   Leukosit

-   Hb

Page 5: Lp Hemoroid

F. Pathway

Pre operasi

Mengedan saat BAB, Konstipasi, kehamilan/riwayat melahirkan,tumor rectum, obesitas,

Tekanan periver meningkat dan pelebaran vena hemoroidalis atau anus (varises)

HEMOROID

Interna eksterna

DRJ I DRJ II DRJ III DRJ IV Akut kronik

Intake serat adekuat Prolap pembuluh darah

Sembuh Peningkatan tekanan pada kepiler

Intake serat tidak adekuat Dilatasi pembuluh darah

Konstipasi Rubor+kalor

Adanya gesekan Feses yg keras

Inflamasi atau peradangan

Diskontinuitas jaringan

Keluar darah Sianosis pada sel

Resiko Perdarahan Pelepasan mediator kimia (bradikinin,histamine,serotonin,prostaglandin)

Merangsang ujung saraf perifer

Nyeri Menghantarkan rangsa ke kortex serebri (nyeri dipersepsikan)

Page 6: Lp Hemoroid

Pathway post operasi

HEMOROID

DJR III-IV Kronik

HEMOROIDEKTOMI

Eksisi prolapus anus

Port de entry nyeri

Bakteri/kuman mudah Masuk

Gerakan terbatas

Defisit perawatan diri Resiko Infeksi

Page 7: Lp Hemoroid

REFERENSI :

Doenges, E. Marilynn dan MF. Moorhouse, 2001, Rencana Asuhan Keperawatan,

(Edisi III), EGC, Jakarta

Mansjoer, A, Suprohaita, Wardhani, W., I & Setiowulan, W (ed). (2000). Kapitas

Selekta Kedokteran. Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia: Media

Aesculapius

Price, S., A & Wilson, I.,M. (2006). Patofisiologi Konsep Klinis Proses-Proses

Penyakit. Ed: ke-6 Jakarta: EGC.

Page 8: Lp Hemoroid

LAPORAN PATHWAY HEMOROID

DI RUANG EDELWAIS RSU BANYUMAS

INDAH SETYA WAHYUNI, S.Kep

G4D013066

PROGRAM PROFESI NERS

JURUSAN KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN DAN ILMU-ILMU KESEHATAN

UNIVERSITAS JENDERAL SOEDIRMAN

PURWOKERTO

2014