Upload
agung-pradnyana
View
6
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Hipertensi
Citation preview
LAPORAN PENDAHULUAN
PEMBERIAN PENGOLAHAN REBUSAN DAUN BINAHONG
PADA KELUARGA Tn. S KHUSUSNYA Ny. P DI
KELURAHAN GROGOL KECAMATAN LIMO
KOTA DEPOK
Disusun Oleh :
ARYANTI PUJI AGUSTININGSIH
131.0721.019
PROGRAM PROFESI NERS
FAKULTAS ILMU-ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS PEMBANGUNAN NASIONAL “VETERAN”
JAKARTA
2013
1
LAPORAN PENDAHULUAN
1. Latar Belakang
Saat ini hipertensi tidak hanya diderita oleh usia lanjut, seiring
perkembangan zaman dan teknologi terjadi pula perubahan gaya hidup serta pola
makan. Sehingga saat ini hipertensi sudah dialami oleh usia dewasa bahkan pada
dewasa muda. Hal ini antara lain dihubungkan dengan adanya perubahan gaya
hidup masyarakat yang tidak sehat sehingga berisiko hipertensi seperti stress,
obesitas (kegemukan), kurangnya olahraga, merokok, alkohol, dan makan-
makanan yang tinggi kadar lemaknya. Perubahan gaya hidup seperti perubahan
pola makan menjurus kemakanan siap saji yang mengandung banyak lemak,
protein, dan garam tinggi tetapi rendah serat pangan, membawa konsekuensi
sebagai salah satu faktor berkembangnya penyakit degeneratif seperti hipertensi.
(Sugiharto, 2007)
Hipertensi atau tekanan darah tinggi yang merupakan salah satu dari
kelompok penyakit kelainan jantung dan pembuluh darah yang ditandai dengan
peningkatan tekanan darah dapat mengakitbatkan terjadinya stroke, serangan
jantung, gagal jantung, dan gagal ginjal. Tekanan darah tinggi yang menetap
tersebut dapat mempengaruhi otak, mata, tulang, dan fungsi seksual
(Spark,2007). Hipertensi juga mengakibatkan demensia, penyakit jantung, gagal
jantung kongestif, penyakit pembuluh darah perifer, retinopati, cardiomyopathy
(Singh,2000), serta menimbulkan komplikasi seperti hipertensive encephalopathy
dan miokard infark (Bullock, 1996). Selain itu juga hipertensi dikenal sebagai
penyebab kematian ketiga di dunia yang masuk kedalam klasifikasi penyakit
yang tidak menular.
Prevalensi hipertensi di indonesia selama ini sulit didapatkan,
membandingkan prevalensi indonesia dengan negara lain pun tidak mudah. Hal
ini terjadi karena belum ada keseragaman dalam melakukan penelitian, cara
pemeriksaan, dan cara menetapkan kriteria hipertensi (Azwar, 1999). Prevalensi
di dunia baik di indonesia sangat bervariasi. Beberapa penelitian yang pernah
dilakukan di indonesia menunjukkan, angka terendah 0,65% (lembah baliem) dan
yang tertinggi 28,65% (sukabumi, jawa barat) (rahardjo, 1991). Walaupun
2
demikian hipertensi merupakan masalah kesehatan di indonesia dan memerlukan
penanganan serius (kartari, 1988). Hal ini ditandai dengan jumlah penderita yang
meningkat dari 9,6% pada tahun 1995 menjadi 11% pada tahun 2001 (Djaja, et
al., 2001). Diperkirakan jumlah ini akan terus meningkat sejalan dengan
perubahan pola hidup dan pola makan (soemarta, et al., 1994). Hasil SKRT tahun
2004 menunjukkan prevalensi di indonesia 14% dengan kisaran antara 13,4%-
14,6%.
Di provinsi DKI Jakarta, angka kesakitan hipertensi 2,45% dari total
kunjungan pasien ke puskesmas tahun 2006. Hipertensi menjadi penyebab sakit
(29,52%) dan kematian (36,52%) terbanyak berbasis RS di Jakarta Utara tahun
2005 dan juga menjadi penyebab sakit (31,76%) dan kematian (13,6%) terbanyak
berbasis puskesmas di jakarta utara tahun 2005. Angka kesakitan hipertensi di
jakarta utara tahun 2006 (6,8%) dimana total kunjungan pasien ke puskesmas
adalah 19,7%. BPS di jakarta utara 2001, hipertensi merupakan penyakit kedua
terbesar yang diderita oleh pasien rawat jalan usia > 60tahun di puskesmas, yaitu
sebanyak 3748 orang (17,08%). Di DKI Jakarta dilaporkan dirumah sakit
menunjukkan angka prevalensi DM adalah 0,47%, hipertensi 1,74%, infark
miokard akut 0,05% dan stroke 0,06% (Dinkes DKI, 2007).
2. Tujuan
a. Tujuan umum
Melakukan pengolahan daun binahong
b. Tujuan khusus :
Setelah pertemuan selama 1x50 menit, peserta diharapkan mampu:
- Mengetahui cara pembuatan nya
- Membuat sendiri rebusa daun binahong
3. Rencana pelaksanaan kegiatan
a. Metode
Demonstrasi dan Tanya jawab
b. Media dan alat bantu
Air putih, daun binahong, panci, gelas belimbing.
c. Waktu dan tempat
3
Waktu : 13 November 2013
Pukul : 15.00 – 15.50 WIB (50 menit)
Tempat: Rumah Keluarga Bp. P
d. Materi
1) Merawat anggota keluarga
e. Peserta
Keluarga Bp.P khusunya Ibu. L
f. Implementasi :
No. Waktu Kegiatan Kegiatan Peserta Durasi
1 15.00 – 15.05 Pembukaan Menjelaskan tujuan
dilakukan nya kegiatan
ini
5 menit
2 15.05 – 15.35 Pemberian Materi Menjelaskan materi
tentang cara pengolahan
daun binahong
10 menit
4 15.35 – 15.50 Demonstrasi Mempresentasikan hasil
diskusi kelompok pada
seluruh peserta
30 menit
5 15.50 – 16.10 Penutup Kontrak waktu
selanjutnya
5 menit
E. Kriteria Evaluasi
1. Struktur :
a. Tempat kegiatan mendukung.
b. Laporan pendahuluan telah dibuat dan dikonsultasikan kepada
pembimbing.
4
2. Proses :
a. Setiap proses pengorganisasian dilakukan bertahap
b. Implementasi dapat dilaksanakan sesuai dengan rencana
c. Peserta aktif dan kooperatif selama proses pelaksanaan kegiatan
d. Mahasiswa memberikan kesempatan pada peserta untuk bertanya
3. Hasil :
a. Peserta mampu mendemonstrasikan ulang cara pengolahan binahong.
Mengetahui,
Supervisor, Mahasiswa,
Ns. Chandra T.W., S.Kep Arie Ampasha
5