41
LAPORAN PENDAHULUAN KISTA OVARIUM OLEH : MARCELLINA WAU PPN 15234 PROGRAM PROFESI NERS SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL BANDUNG 2016

Lp Kista Ovarium Marcell

Embed Size (px)

DESCRIPTION

kista ovarium

Citation preview

Page 1: Lp Kista Ovarium Marcell

LAPORAN PENDAHULUANKISTA OVARIUM

OLEH :

MARCELLINA WAUPPN 15234

PROGRAM PROFESI NERSSEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN IMMANUEL

BANDUNG2016

Page 2: Lp Kista Ovarium Marcell

A. Pengertian

Kista ovarium merupakan suatu pengumpulan cairan yang terjadi pada

indung telur atau ovarium. Cairan yang terkumpul dibungkus oleh

semacam selaput yang terbentuk dari lapisan terluar dari ovarium.

(Smelzer and Bare. 2002: 1556).

Kista ovarium adalah pertumbuhan sel yang berlebihan atau abnormal

pada ovarium yang membentuk seperti kantong. Secara fungsional kista

ovarium merupakan kista yang dapat bertahan dari pengaruh hormonal

dengan siklus menstruasi. (Lowdermik, dkk, 2005).

Kista ovarium merupakan suatu tumor, baik kecil maupun yang besar,

kistik atau padat, jinak atau ganas yang berada di ovarium. Dalam

kehamilan, tumor ovarium yang dijumpai paling sering ialah kista

dermoid, kista coklat atau kista lutein. Tumor ovarium yang cukup besar

dapat menyebabkan kelainan letak janin dalam rahim atau dapat

menghalang – halangi masuknya kepala ke dalam panggul (Wiknjosastro,

2005).

Jadi, dapat disimpulkan kista ovarium adalah kantong abnormal yang

berisi cairan atau neoplasma yang timbul di ovarium yang bersifat jinak

juga dapat menyebabkan keganasan.

B. Anatomi dan Fisiologi ( Bobak & Lowdermilk, 2004).

Ovarium

Ovarium atau indung telur merupakan organ yang berbentuk buah

almond,. Ukuran ovarium cukup bervariasi, selama masa reproduksi

panjang ovarium 2,5 cm sampai 5 cm, lebar 1,5 sampai 3 cm dan tebal 0,6

sampai 1,5 cm. Berat dari ovarium adalah 5 sampai 6 gram, ovarium

terletak di bagian atas rongga panggul dan bersandar pada lekukan dangkal

dinding lateral pelvis diantara pembuluh darah iliaka eksterna dan interna

yang divergen.

Page 3: Lp Kista Ovarium Marcell

Ovarium melekat pada ligamentum latum melalui mesovarium.

Ligamentum utero-ovarika memanjang dari bagian lateral dan posterior

uterus, tepat di bawah insersi tuba, ke uterus atau kutub bawah ovarium.

Ovarium ditutupi oleh peritoneum dan terdiri dari otot serta jaringan ikat

yang merupakan sambungan dari uterus.

Ligamentum infundibulopelvikum atau ligamentum suspensorium ovarii

memanjang dari bagian atas kutub tuba ke dinding pelvis yang dilewati

pembuluh ovarika dan saraf.

Ovarium terdiri dari dua bagian, korteks dan medulla. Korteks, atau

lapisan luar, dalam lapisan ini terdapat ovum dan folikel de Graaf. Korteks

ovarium berbentuk kumparan yang diantaranya tersebar folikel primodial

dan folikel de Graaf dalam berbagai tahap perkembangan. Bagian paling

terluar dari korteks, yang kusam dan keputih-putihan, dikenal sebagai

tunika albugenia, pada permukaannya terdapat epitel kuboid yaitu epitel

germinal Waldeyer. Medulla, atau bagian tengah dari ovarium, terdiri dari

jaringan ikat longgar yang merupakan kelanjutan dari mesovarium.

Terdapat sejumlah besar arteri dan vena dalam medulla dan sejumlah kecil

serat otot polos yang berkesinambungan dengan yang berasal dari

ligamentum suspensorium.

Dua fungsi ovarium ialah menyelenggarakan ovulasi dan memproduksi

hormon yaitu hormon seks steroid (estrogen, progesteron, dan androgen)

yang dibutuhkan untuk pertumbuhan, perkembangan dan fungsi wanita

normal. Hormon estrogen bertanggung jawab atas pertumbuhan pola

rambut aksila serta pubik dan berperan dalam mempertahankan kalsium

dalam tulang. Progesteron dipengaruhi oleh estrogen sehingga dapat

menimbulkan retensi cairan dalam jaringan, juga dapat menyebabkan

penumpukkan lemak.

Page 4: Lp Kista Ovarium Marcell

Gambar 1. Organ eksterna wanita( Prawirohardjo, Sarwono. 2008. 117 )

Gambar. 2. Organ Interna Wanita ( Bobak & Lowdermilk, 2004)

Gambar. 3. Ovarium Normal Dan Kista Ovarium

Page 5: Lp Kista Ovarium Marcell

C. Etiologi (Wiknjosastro, 2005)

Etiologi dari kista ovarium sampai sekarang belum diketahui Penyebab

dari kista belum diketahui secara pasti, kemungkinan disebabkan oleh

beberapa faktor pendukung, yaitu:

1. Ketidakseimbangan hormon progesteron dan estrogen

2. Pertumbuhan folikel yang tidak terkontrol

3. Degenerasi ovarium

4. Gaya hidup tidak sehat yakni dengan:

a. Konsumsi makanan yang tinggi lemak, kurang serat dan

makanan berpengawet

b. Penggunaan zat tambahan pada makanan

c. Kurang berolah raga

d. Merokok dan mengkonsumsi alkohol

e. Terpapar dengan polusi dan agen infeksius

f. Sering stress

5. Faktor genetik

Dalam tubuh kita terdapat gen – gen yang berpotensi memicu kanker

yaitu yang disebut protoonkgen, karena suatu sebab tertentu misalnya

karena makan makanan yang bersifat karsinogen, polusi atau terpapar

zat kimia tertentu atau atau karena radiasi, protoonkgen ini dapat

berubah menjadi onkgen yaitu gen pemicu kanker.

D. Patofisiologi (Smeltzer and Bare, 2001).

Banyak tumor tidak menunjukkan gejala dan tanda, terutama tumor

ovarium yang kecil. Sebagian besar gejala dan tanda adalah akibat dari

pertumbuhan, aktivitas endokrin dan kompikasi tumor – tumor tersebut.

Page 6: Lp Kista Ovarium Marcell

1. Akibat pertumbuhan

Adanya tumor di dalam perut bagian bawah bisa menyebabkan

pembenjolan perut. Tekanan terhadap alat–alat disekitarnya

disebabkan oleh besarnya tumor atau posisisnya dalam perut. Apabila

tumor mendesak kandung kemih dan dapat menimbulkan gangguan

miksi, sedang suatu kista yang lebih besar tetapi terletak bebas di

rongga perut kadang – kadang hanya menimbulkan rasa berat dalam

perut serta dapat juga mengakibatkan obstipasi, edema pada tungkai.

2. Akibat aktivitas hormonal

Pada umumnya tumor ovarium tidak mengubah pola haid kecuali jika

tumor itu sendiri mengeluarkan hormon.

3. Akibat komplikasi

a. Perdarahan ke dalam kista

Biasanya terjadi sedikit – sedikit sehingga berangsur – angsur

menyebabkan pembesaran luka dan hanya menimbulkan gejala

gejala klinik yang minimal. Akan tetapi kalau perdarahan terjadi

dalam jumlah yang banyak akan menimbulkan nyeri di perut.

b. Putaran tangkai

Terjadi pada tumor bertangkai dengan diameter 5 cm atau lebih.

Adanya putaran tangkai menimbulkan tarikan melalui

ligamentum infundibulopelvikum terhadap peritoneum parietale

dan ini menimbulkan rasa sakit.

c. Infeksi pada tumor

Terjadi jika di dekat tumor ada sumber kuman patogen. Kista

dermoid cenderung mengalami peradangan disusul pernanahan

.

Page 7: Lp Kista Ovarium Marcell

d. Robek dinding kista

Terjadi pada torsi tangkai, akan tetapi dapat pula sebagai akibat

trauma, seperti jatuh atau pukulan pada perut dan lebih sering

pada saat persetubuhan. Jika, robekan kista disertai hemoragi

yang timbul secara akut, maka perdarahan berlangsung ke uterus

ke dalam rongga peritoneum dan menimbulkan rasa nyeri terus

menerus disertai tanda – tanda abdomen akut.

e. Perubahan keganasan

Setelah tumor diangkat perlu dilakukan pemeriksaan mikroskopis

yang seksama terhadap kemungkinan perubahan keganasan.

Page 8: Lp Kista Ovarium Marcell

Pathway keperawatan

Metastase ke ovarium dextra

Menekan alat/organ di sekitar ovarium dekstra

Menekan kandung Menekan Gaster Tekanan syarafKemih anus oleh tumor

Mual

VU tidak Intake ↓

kebutuhantubuh

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Page 9: Lp Kista Ovarium Marcell

Penyebab :- Ketidakseimbangan estrogen+progesterone - Pertumbuhan folikel yang tidak terkontrol - Degenarasi ovarium - Gaya hidup tidak sehat (konsumsi alkohol, merokok,

kurang olahraga dll)

Kista ovarium

Pertumbuhan tumor ovarium

Membesar

Salpingo-ooforektomi

Peningkatan bebanTubuh

Pengaruh anestesiMengganggu aktivitas general

↓ peristaltik Relaksasi Kesadaran PenekananIntoleran otot menurun sarafAktivitas Absorbs air↓ polos vagus

di kolonHCl ↑ Resti Fungsi

cedera N.Vagus ↓Risikokonstipasi Mual Refleks menelan ↓

muntah

RestiGangguan aspirasi

pemenuhan [kebutuhan belajar]nutrisi kurang tentangkebutuhan prognosis,kondisi,tubuh pengobatan

(Doenges, 2000;Wiknjosastro, 2005)

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Page 10: Lp Kista Ovarium Marcell
Page 11: Lp Kista Ovarium Marcell

E. Tanda Dan Gejala (Nugroho 2010: 104).

Kebanyakan wanita yang memiliki kista ovarium tidak memiliki gejala

sampai periode tertentu. Namun beberapa orang dapat mengalami gejala

ini:

a. Nyeri saat menstruasi.

b. Nyeri di perut bagian bawah.

c. Nyeri saat berhubungan seksual.

d. Nyeri pada punggung terkadang menjalar sampai ke kaki.

e. Terkadang disertai nyeri saat berkemih atau BAB.

f. Siklus menstruasi tidak teratur, bisa juga jumlah darah yang keluar

Banyak

F. Pemeriksaan penunjang (Wiknjosastro, 2005).

Pemeriksaan penunjang yang dapat menolong dalam pembuatan diagnosi

yang tepat pada kista ovarium ialah :

1. Laparoskopi

Pemeriksaan ini sangat berguna untuk mengetahui apakah sebuah

tumor berasal dari ovarium atau tidak dan untuk menentukkan sifat –

sifat tumor itu.

2. Ultrasonografi

Dengan pemeriksaan ini dapat ditentukan letak dan batas tumor,

apakah tumor berasal dari uterus, ovarium atau kandung kencing,

apakah kistik atau solid dan dapat dibedakan pula antara cairan dalam

Page 12: Lp Kista Ovarium Marcell

rongga perut yang bebas dan yang tidak.

3. Foto Rontgen

Pemeriksaan ini berguna untuk menentukan adanya hidrotoraks.

Selanjutnya, pada kista dermoid kadang – kadang dapat dilihat

adanya gigi dalam tumor.

4. Parasintesis

Telah disebut pada pungsi pada asites berguna untuk menentukan

Perlu diingatkan bahwa tindakan tersebut dapat mencemari kavum

peritonei dengan isi kista bila dinding kista tertusuk.

G. Penatalaksanaan (Nugroho, 2010: 105).

a. Observasi

Jika kista tidak menimbulkan gejala, maka cukup dimonitor

(dipantau) selama 1-2 bulan, karena kista fungsional akan

menghilang dengan sendirinya setelah satu atau dua siklus haid.

Tindakan ini diambil jika tidak curiga ganas (kanker) .

b. Terapi bedah atau operasi

Bila tumor ovarium disertai gejala akut misalnya torsi, maka tindakan

operasi harus dilakukan pada waktu itu juga,

Kista berukuran besar dan menetap setelah berbulan-bulan biasanya

memerlukan operasi pengangkatan. Selain itu, wanita menopause

yang memiliki kista ovarium juga disarankan operasi pengangkatan

untuk meminimalisir resiko terjadinya kanker ovarium. Wanita usia

50-70 tahun memiliki resiko cukup besar terkena kenker jenis ini.

Page 13: Lp Kista Ovarium Marcell

Bila hanya kistanya yang diangkat, maka operasi ini disebut ovarian

cystectomy. Bila pembedahan mengangkat seluruh ovarium termasuk

tuba fallopi, maka disebut salpingo-oophorectomy.

H. Data Fokus

1. Pengakajian

a. Anamnesa

1. Identitas pasien

Nama, Umur, Agama, Pendidikan , Suku/bangsa, Pekerjaan,

Alamat

2. Keluhan Utama

Dikaji dengan benar-benar apa yang dirasakan ibu untuk

mengetahui permasalahanutama yang dihadapi ibu mengenai

kesehatan reproduksi.

3. Riwayat Kesehatan

- Riwayat kesehatan yang lalu : dikaji untuk mengetahui penyakit

yang dulu pernah diderita yang dapat mempengaruhi dan

memperparah penyakit yang saat ini diderita.

- Riwayat kesehatan sekarang : data ini dikaji untuk mengetahui

kemungkinan adanya penyakit yang diderita pada saat ini yang

berhubungan dengan gangguan reproduksi terutama kista

ovarium.

Page 14: Lp Kista Ovarium Marcell

- Riwayat kesehatan keluarga : data ini dikaji untuk mengetahui

kemungkinan adanya pengaruh penyakit keluarga terhadap

gaangguan kesehatan pasien.

4. Riwayat Perkawinan

Untuk mengetahui status perkawinan, berapa kali menikah,

syah atau tidak, umur berapa menikah dan lama pernikahan.

5. Hubungan seksual

Dikaji pengaruh gangguan kesehatan reproduksi tersebut

apakah menimbulkan keluhan pada hubungan seksual atau

sebaliknya.

6. Riwayat menstruasi

Untuk mengetahui tentang menarche umur berapa, siklus, lama

menstruasi, banyak menstruasi, sifat dan warna darah,

disminorhoe atau tidak dan flour albus atau tidak. Dikaji untuk

mengetahui ada tidaknya kelainan system reproduksi

sehubungan dengan menstruasi.

7. Riwayat kehamilan, persalinan dan nifas yang lalu

Bertujuan untuk mengetahui apabila terdapat penyulit, maka

perawat harus menggali lebih spesifik untuk memastikan

bahwa apa yang terjadi pada ibu adalah normal atau patologis.

Page 15: Lp Kista Ovarium Marcell

8. Riwayat KB

Dikaji untuk mengetahui alat kontrasepsi yang pernah dan saat

ini digunakan ibu yang kemungkinan menjadi penyebab atau

berpengaruh pada penyakityang diderita saat ini.

9. Pola Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari.

Dikaji tentang kebiasaan makan, apakah ibu suka memakan

makanan yang masih mentah dan apakah ibu suka minum

minuman beralkohol karena dapat merangsang pertumbuhan

tumor dalam tubuh.

10.Eliminasi

Dikaji untuk mengetahui pola fungsi sekresi yaitu kebiasaan

buang air besar meliputi frekuensi, jumlah, konsistensi dan bau

serta kebiasaan air kecil meliputi frekuensi, warna, jumlah.

b. Pemeriksaan fisik (head to toe)

Terlebih dahulu kaji : keadaan umum, apakah keadaan umum

pasien baik atau tidak, Kesadaran Dikaji untuk menilai kesadaran

pasien, Vital sign Dikaji untuk mengetahui keadaan ibu berkaitan

dengan kondisi yang dialaminya.

1. Kepala : dikaji untuk mengetahui bentuk kepala, keadaan

rambut rontok atau tidak, kebersihan kulit kepala.

2. wajah : dikaji untuk mengetahui keadaan muka oedem atau

tidak, pucat atau tidak.

3. Mata : dikaji untuk mengetahui keadaan mata sklera ikterik

atau tidak, konjungtiva anemis atau tidak.

Page 16: Lp Kista Ovarium Marcell

4. Hidung : dikaji untuk mengetahui keadaan hidung simetris atau

tidak, bersih atau tidak, ada infeksi atau tidak.

5. Telinga : dikaji untuk mengetahui apakah ada penumpukan

sekret atau tidak.

6. Mulut : dikaji untuk mengetahui apakah bibir pecah-pecah atau

tidak, stomatitis atau tidak, gigi berlubang atau tidak.

7. Leher : dikaji untuk mengetahui apakah ada pembesaran

kelenjar tiroid, limfe, vena jugularis atau tidak.

8. Aksila : dikaji untuk mengetahui apakah ada pembesaran

kelenjar limfe atau tidak.

9. Dada : dikaji untuk mengetahui apakah simetris atau tidak, ada

benjolan atau tidak.

10.Abdomen : inspeksi serta palpasi dan dikaji untuk mengetahui

luka bekas operasi dan pembesaran perut.

11.Ekstermitas atas : dikaji untuk mengetahui keadaan turgor baik

atau tidak, ikterik atau tidak, sianosis atau tidak.

12.Ekstermitas bawah : dikaji untuk mengetahui keadaan turgor

baik atau tidak, sianosis atau tidak, oedem atau tidak, reflek

patella positif atau tidak.

13.Genitalia : untuk mengetahui apakah ada kelainan, abses

ataupun pengeluaran yang tidak normal.

14.Anus : dikaji untuk mengetahui apakah ada hemorrhoid atau

tidak.

Page 17: Lp Kista Ovarium Marcell

2. Analisa data (Prawirohardjo, 2008).

No Data Etiologi Masalah1 Ds :

Do :- Prosedur infasif- Prosedur bedah- Kerusakan jaringan- Adanya tanda-tanda

infeksi - Pemeriksaan

penunjang : hasil lab- Terapi antibotik- Peningkatan

termoregulasi

Kista ovarium

Pertumbuhan tumor ovarium

Salpingo-

oopharektomi

post operasi

luka operasi

kerusakan jaringan

Reskio infeksi

Resiko infeksi

2 Ds :- pasien mengeluh

adanya nyeri pada luka operasi.

- Melaporkan skala nyeri (sedang-berat)

Do : - Pasien tampak

meringis kesakitan- Skala nyeri sedang-

berat- Respon autonom

(seperti diaphoresis, perubahan tekanan darah, perubahan nafas, nadi dan dilatasi pupil)

- Perubahan nafsu makn dan minum

Kista ovarium

Pertumbuhan tumor ovarium

post operasi salpingo-

oopharektomi

luka operasi

diskontinutas jaringan

Nyeri

Nyeri

3 Ds : - Pasien sering

bertanya kapan akan sembuh

Do : - Pasien tampak

gelisah- Sering menanyakan

penyakit nya- Sering bertanya

tentang luka operasi- Cemas berlebihan

dalam melakukan mobilisasi

- Insomnia

Kista ovarium

Post operasi

Kurangnya informasi tentang penyakit, prognosis, serta kondisi pengobatan

Ansietas

Ansietas

Page 18: Lp Kista Ovarium Marcell

4 Ds : - pasien mengatakan

adanya penurunan berat bada yang signifikan sebelum dirawat di rumah sakit

Do : - terjadi penurun BB - BB 20 % atau lebih

dibawah ideal- Nyeri abdominal

dengan atau tanpa patologi

- Suara bising usus hiperaktif

- Rambut rontok- Membran mukosa

dan konjungtiva pucat

- Dilaporkan intake makan yang kurang

Kista ovarium

Rasa nyeri pada abdomen

Peningkatan HCL

Anoreksia

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

Gangguan nutrisi kurang dari

kebutuhan tubuh

5 Ds : - Pasien sering

bertanya kapan akan sembuh

Do : - Pasien tampak

gelisah- Sering menanyakan

penyakit nya- Sering bertanya

tentang luka operasi- Pasien tidak dapat

menjelaskan saat dikaji sejauh mana pasien mengenal penyakitnya.

- Tidak mengetahui sumber-sumber informasi

Kista ovarium

Post operasi

Kurangnya informasi tentang penyakit, prognosis, serta kondisi pengobatan

Kurang pengetahuan

Kurang pengetahuan

6 Ds : - pasien mengatakan

nyeri pada luka operasi saat bergerak .

Do : - aktivitas dibantu oleh

perawat/keluarga- pasien tampak diam

ditempat tidur- pasien tampak

meminimalkan dan takutmelakukan pergerakan

Post operasi salpingo-

oopharektomi

Luka operasi

Tirah baring/imobilisasi

Kelemahan umum

Gangguan mobilitas fisik

Page 19: Lp Kista Ovarium Marcell

Gangguan mobilitas fisik

3. Diagnosa keperawatan (Prawirohardjo, 2008)

- Resiko infeksi b/d Post operasi salpingo-oopharektomi

- Nyeri b/d pembedahan

- Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b/d

pembatasan cairan, diit, dan hilangnya protein

- Ansietas

- Kurang pengetahuan b/d kurang keinginan untuk mencari

informasi

- Gangguan mobilitas fisik

Page 20: Lp Kista Ovarium Marcell

4. Intervensi Keperawatan (NANDA, 2015)

No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

1 Resiko infeksiNOC :

Immune Status Knowledge : Infection

control Risk control

Tupan : setelah diberikan

asuhan keperawatan selam 1

x 24 jam infeksi tidak terjadi

Tupen : setelah dilakukan

asuhan keperawatan selama 7

jam infeksi tidak terjasi

dengan kriteria hasil :

- Tidak terdapt patogen

yang terlihat dalam

kultur

NIC :Infection Control (Kontrol infeksi)

- Bersihkan lingkungan setelah dipakai pasien lain

- Pertahankan teknik isolasi- Batasi pengunjung bila perlu- Instruksikan pada pengunjung untuk

mencuci tangan saat berkunjung dan setelah berkunjung meninggalkan pasien

- Gunakan sabun antimikrobia untuk cuci tangan

- Cuci tangan setiap sebelum dan sesudah tindakan kperawtan

- Gunakan baju, sarung tangan sebagai alat pelindung

- Pertahankan lingkungan aseptik selama pemasangan alat

- Ganti letak IV perifer dan line central dan dressing sesuai dengan petunjuk umum

- Gunakan kateter intermiten untuk menurunkan infeksi kandung kencing

- Tingktkan intake nutrisi- Berikan terapi antibiotik bila perlu

Infection Protection (proteksi terhadap

- Menjadi salah satu cara penularan patogen

- Melindungi pasien dari patogen di lingkungan

- Untuk membantu mencegah masuknya patogen kedalam tubuh

- Mencegah penyebaran patogen terhadap objek dan makanan lain

- Mengurangi kemungkinan infeksi

Page 21: Lp Kista Ovarium Marcell

- Luka dan insisi

terlihat bersih

- Suhu dalam rentang

normal

- Klien bebas dari tanda

dan gejala infeksi

- Mendeskripsikan proses

penularan penyakit,

factor yang

mempengaruhi

penularan serta

penatalaksanaannya,

- Menunjukkan

kemampuan untuk

mencegah timbulnya

infeksi

- Jumlah leukosit dalam

batas normal

- hidup sehat

infeksi)- Monitor tanda dan gejala infeksi sistemik

dan lokal- Monitor hitung granulosit, WBC- Monitor kerentanan terhadap infeksi- Batasi pengunjung- Saring pengunjung terhadap penyakit

menular- Partahankan teknik aspesis pada pasien

yang beresiko- Pertahankan teknik isolasi k/p- Berikan perawatan kuliat pada area

epidema- Inspeksi kulit dan membran mukosa

terhadap kemerahan, panas, drainase- Ispeksi kondisi luka / insisi bedah- Dorong masukkan nutrisi yang cukup- Dorong masukan cairan- Dorong istirahat- Instruksikan pasien untuk minum antibiotik

sesuai resep- Ajarkan pasien dan keluarga tanda dan

gejala infeksi- Ajarkan cara menghindari infeksi- Laporkan kecurigaan infeksi- Laporkan kultur positif

pada tempat masuk individual

- Intake nutrisi yang adekuat membantu meningkatkan berat badan dan tonus otot sehingga mempercepat penyembuhan luka

- Mengidentifikasi patogen dan menjjadi pedoman antibiotik

Page 22: Lp Kista Ovarium Marcell

2 NyeriNOC :

Pain Level, Pain control, Comfort level

Tupan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama2 x 24 jam pasien melaporkan nyeri berkurang atau nyeri hilang.

Tupen : setelah dilakukan asuhan keperawatan selama 7 jam nyeri berkurang atau hilang dengan kriteria hasil :

- Mampu mengontrol nyeri (tahu penyebab nyeri, mampu menggunakan tehnik nonfarmakologi untuk mengurangi nyeri, mencari bantuan)

- Melaporkan bahwa nyeri berkurang dengan menggunakan manajemen nyeri

- Mampu mengenali nyeri (skala, intensitas, frekuensi dan tanda nyeri)

NIC : Pain Management- Lakukan pengkajian nyeri secara

komprehensif termasuk lokasi, karakteristik, durasi, frekuensi, kualitas dan faktor presipitasi

- Observasi reaksi nonverbal dari ketidaknyamanan

- Gunakan teknik komunikasi terapeutik untuk mengetahui pengalaman nyeri pasien

- Kaji kultur yang mempengaruhi respon nyeri

- Evaluasi pengalaman nyeri masa lampau- Evaluasi bersama pasien dan tim kesehatan

lain tentang ketidakefektifan kontrol nyeri masa lampau

- Bantu pasien dan keluarga untuk mencari dan menemukan dukungan

- Kontrol lingkungan yang dapat mempengaruhi nyeri seperti suhu ruangan, pencahayaan dan kebisingan

- Kurangi faktor presipitasi nyeri- Pilih dan lakukan penanganan nyeri

(farmakologi, non farmakologi dan inter personal)

- Kaji tipe dan sumber nyeri untuk menentukan intervensi

- Ajarkan tentang teknik non farmakologi- Berikan analgetik untuk mengurangi nyeri

- Pengkajian berkeanjutan membantu meyakinkan bahwapenangan dapat membantu pasien dalm memgurangi nyeri

- Pesan verbal dan nonverbal dapat mewakuli nyeri yang dirasakan pasien

- Memfasilitasi pengkajian akurat tingkat nyeri yang di alami pasien.

- Peningkatan kesejahteraan, dan rasa nyaman membantu mengurangi nyeri

- Meminimalkan atau mengurangi nyeri

- Tindakan nonfarmakologi mengurangi ketegangan atau spasme otot, mendistribuskan kembali tekanan pada bagian tubuh

Page 23: Lp Kista Ovarium Marcell

- Menyatakan rasa nyaman setelah nyeri berkurang

- Evaluasi keefektifan kontrol nyeri- Tingkatkan istirahat- Kolaborasikan dengan dokter jika ada

keluhan dan tindakan nyeri tidak berhasil- Monitor penerimaan pasien tentang

manajemen nyeri

Analgesic Administration- Tentukan lokasi, karakteristik, kualitas, dan

derajat nyeri sebelum pemberian obat- Cek instruksi dokter tentang jenis obat,

dosis, dan frekuensi- Cek riwayat alergi- Pilih analgesik yang diperlukan atau

kombinasi dari analgesik ketika pemberian lebih dari satu

- Tentukan pilihan analgesik tergantung tipe dan beratnya nyeri

- Tentukan analgesik pilihan, rute pemberian, dan dosis optimal

- Pilih rute pemberian secara IV, IM untuk pengobatan nyeri secara teratur

- Monitor vital sign sebelum dan sesudah pemberian analgesik pertama kali

- Berikan analgesik tepat waktu terutama saat nyeri hebat

- Evaluasi efektivitas analgesik, tanda dan gejala (efek samping)

dan membantu pasien memfokuskan pada subjek pengurangan nyeri

- Kolaboras pemberian analgetik untuk meyakinkan pengurangan nyeri yang adekuat.

Page 24: Lp Kista Ovarium Marcell

3 Kurang pengetahuan NOC : Kowlwdge : disease

process Kowledge : health

Behavior

Tupan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 1 x 24 jam Pasien dan keluarga menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan

Tupen : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 7 jam pasien dan keluarga mampu memahami informasi yang diberikan tentang penyakit dengan kriteria hasil :- Pasien dan keluarga

menyatakan pemahaman tentang penyakit, kondisi, prognosis dan program pengobatan

- Pasien dan keluarga mampu melaksanakan prosedur yang dijelaskan secara benar

- Pasien dan keluarga

NIC :Teaching : disease Process- Berikan penilaian tentang tingkat

pengetahuan pasien tentang proses penyakit yang spesifik

- Jelaskan patofisiologi dari penyakit dan bagaimana hal ini berhubungan dengan anatomi dan fisiologi, dengan cara yang tepat.

- Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit, dengan cara yang tepat

- Gambarkan proses penyakit, dengan cara yang tepat

- identifikasi kemungkinan penyebab, dengna cara yang tepat

- Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi, dengan cara yang tepat

- Hindari jaminan yang kosong - Sediakan bagi keluarga atau SO informasi

tentang kemajuan pasien dengan cara yang tepat

- Diskusikan perubahan gaya hidup yang mungkin diperlukan untuk mencegah komplikasi di masa yang akan datang dan atau proses pengontrolan penyakit

- Diskusikan pilihan terapi atau penanganan- Dukung pasien untuk mengeksplorasi atau

mendapatkan second opinion dengan cara

- Untuk merencanakan topik pengajaran

- Memvalidasi tingkat pemahaman saat ini, meng-identifikasi kebutuhan belajar.

- Memberikan pengetahuan dimana klien dapat kooperatif dan memudahkan untuk mengingat informasi yang diberikan

- membantu penanganan dan perawatan pasien

Page 25: Lp Kista Ovarium Marcell

mampu menjelaskan kembali apa yang dijelaskan perawat/tim kesehatan lainnya

yang tepat atau diindikasikan - Eksplorasi kemungkinan sumber atau

dukungan, dengan cara yang tepat - Rujuk pasien pada grup atau agensi di

komunitas lokal, dengan cara yang tepat- Instruksikan pasien mengenai tanda dan

gejala untuk melaporkan pada pemberi perawatan kesehatan, dengan cara yang tepat.

4 Ketidakseimbangan nutrisi

kurang dari kebutuhan tubuh

NOC : Nutritional Status : food

and Fluid Intake

Tupan : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 3 x 24 jam nutrisi dapat terpenuhi

Tupen : setelah diberikan asuhan keperawatan selama 7 jamkebutuhan nutrisi dapat terpenuhi dengan kriteria hasil :- Adanya peningkatan berat

badan sesuai dengan tujuan- Berat badan ideal sesuai

dengan tinggi badan- Mampu mengidentifikasi

NIC :Nutrition Management- Kaji adanya alergi makanan- Kolaborasi dengan ahli gizi untuk

menentukan jumlah kalori dan nutrisi yang dibutuhkan pasien.

- Anjurkan pasien untuk meningkatkan intake Fe

- Anjurkan pasien untuk meningkatkan protein dan vitamin C

- Berikan substansi gula- Yakinkan diet yang dimakan mengandung

tinggi serat untuk mencegah konstipasi- Berikan makanan yang terpilih ( sudah

dikonsultasikan dengan ahli gizi)- Ajarkan pasien bagaimana membuat catatan

makanan harian.

-

Page 26: Lp Kista Ovarium Marcell

kebutuhan nutrisi- Tidak ada tanda tanda

malnutrisi- Tidak terjadi penurunan

berat badan yang berarti

- Monitor jumlah nutrisi dan kandungan kalori

- Berikan informasi tentang kebutuhan nutrisi- Kaji kemampuan pasien untuk

mendapatkan nutrisi yang dibutuhkan

Nutrition Monitoring- BB pasien dalam batas normal- Monitor adanya penurunan berat badan- Monitor tipe dan jumlah aktivitas yang

biasa dilakukan- Monitor interaksi anak atau orangtua

selama makan- Monitor lingkungan selama makan- Jadwalkan pengobatan dan tindakan tidak

selama jam makan- Monitor turgor kulit- Monitor kekeringan, rambut kusam, dan

mudah patah- Monitor mual dan muntah- Monitor kadar albumin, total protein, Hb,

dan kadar Ht- Monitor makanan kesukaan- Monitor pertumbuhan dan perkembangan- Monitor pucat, kemerahan, dan kekeringan

jaringan konjungtiva- Monitor kalori dan intake nuntrisi- Catat adanya edema, hiperemik, hipertonik

papila lidah dan cavitas oral.

Page 27: Lp Kista Ovarium Marcell

- Catat jika lidah berwarna magenta, scarlet.

5 Gangguan mobilitas fisik NOC :

Joint Movement : Active

Mobility Level Self care : ADLs Transfer performance

Kriteria Hasil : Klien meningkat dalam

aktivitas fisik Mengerti tujuan dari

peningkatan mobilitas Memverbalisasikan

perasaan dalam meningkatkan kekuatan dan kemampuan berpindah

Memperagakan penggunaan alat Bantu untuk mobilisasi (walker)

NIC :Exercise therapy : ambulation Monitoring vital sign sebelm/sesudah

latihan dan lihat respon pasien saat latihan Konsultasikan dengan terapi fisik tentang

rencana ambulasi sesuai dengan kebutuhan Bantu klien untuk menggunakan tongkat

saat berjalan dan cegah terhadap cedera Ajarkan pasien atau tenaga kesehatan lain

tentang teknik ambulasi Kaji kemampuan pasien dalam mobilisasi Latih pasien dalam pemenuhan kebutuhan

ADLs secara mandiri sesuai kemampuan Dampingi dan Bantu pasien saat mobilisasi

dan bantu penuhi kebutuhan ADLs ps. Berikan alat Bantu jika klien memerlukan. Ajarkan pasien bagaimana merubah posisi

dan berikan bantuan jika diperlukan

-

Page 28: Lp Kista Ovarium Marcell
Page 29: Lp Kista Ovarium Marcell