Upload
fanis-gopan
View
240
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
simulasi pengadaan barang dan jasa
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Dan Dasar Pemikiran
Pembangunan suatu negara memerlukan dana investasi
dalam jumlah yang tidak sedikit. Dalam pelaksanaannya diarahkan
untuk berlandaskan kepada kemampuan sendiri disamping
memanfaatkan dari sumber lainnya sebagai pendukung. Sumber
dari luar tidak mungkin selamanya diandalkan untuk pembangunan.
Oleh karena itu, perlu ada usaha yang sungguh-sungguh untuk
mengarahkan dana investasi yang bersumber dari dalam, yakni
masyarakat, tabungan pemerintah dan penerimaan devisa.
Pasar modal dipandang sebagai salah soatu sarana efektif
untuk mempercepat pembangunan suatu negara. Hal ini
dimungkinkan karena pasar modal merupakan wahana yang dapat
menggalang pengarahan dana jangka panjang dari masyarakat
untuk disalurkan kesektor-sektor produktif.
Dalam usaha peningkatan modal perusahaan dengan menarik
dana dari luar perusahaan akan memperhatikan masalah jumlah
dana dan jangka waktu memperolehnya. Disamping itu, jenis dana
yang ditarik tidaklah kalah penting untuk dipertimbangkan. Apakah
1
1
dana yang ditarik itu pinjaman atau modal sendiri akan tergantung
pada posisi keuangan perusahaan yang telah ada. Dengan
demikian, baik tidak akan selalu dapat memenuhi kredit bagi
perusahaan yang bersangkutan. Dalam posisi demikian,
penambahan modal perusahaan dapat ditempuh dengan
menambah Equity (modal sendiri). Jika perusahaan sudah tidak
mungkin untuk meningkatkan modal pinjaman, padahal
peningkatan modal sudah sangat mendesak, akan semakin
menyulitkan perusahaan jika tidak ada jalan keluarnya. Untuk
mendorong perkembangan perusahaan, pemerintah berusaha
menyediakan berbagai alternatif sumber dana yang dapat
dimanfaatkan oleh perusahaan sesuai dengan kebutuhan dan
posisinya.
Pasar modal adalah salah satu alternatif yang dapat
dimanfaatkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dananya
walaupun telah ada lembaga perbankan, namun karena terbatas
leverage, suatu perusahaan tidak memperoleh pinjaman dari bank,
baik perbankan maupun pasar modal, keduanya adalah lembaga-
lembaga yang bahu membahu. Dinegara yang telah mapan, kedua
lembaga ini sangat diperlukan kehadirannya dalam menjalankan
peranannya memobilisasi dana untuk pembangunan. Karena itu,
2
negara yang telah berkembang mengusahakan kehadiran pasar
modal. Pada awalnya, kegiatan dana dalam negara yang sedang
membangun, pesan bank dipandang sebagai satu-satunya yang
urgen.
Lembaga lain yang kemudian berpartisipasi dalam
pengasahan dana ini adalah lembaga-lembaga keuangan bukan
bank, leasing dan asuransi. Apabila dibandingkan dengan pasar
modal, pasar modal-lah yang paling muda diantara lembaga
pengarahan dana itu. Pasar modal merupakan lembaga relatif baru
yang memperkenalkan diri untuk dimanfaatkan oleh pencari dan
penyedia dana.
Pasar modal yang diyakini sebagai wahana penghimpun dana
jangka panjang merupakan alternatif sumber dana bagi perusahaan
swasta, BUMN, maupun perusahaan daerah. Saling ketergantungan
ini mengisi antara peran pasar modal dan perbankan dalam
menarik dana dari masyarakat dan mengalokasikannya, terkait
dengan kebutuhan dari perusahaan-perusahaan itu sendiri.
Selain perusahaan untuk investasi mutlak memerlukan dana
jangka panjang disamping dana jangka pendek tadi. Jika para
pemegang saham yang ada tidak sanggup menyediakan dana
jangka panjang dan inern perusahaan tidak mencukupi, maka
3
paling tepat bagi perusahaan adalah berpaling ke pasar modal. Di
Pasar Modal tersedia dana jangka panjang, jenis hutang maupung
modal sendiri.
Perusahaan-perusahaan dapat menarik dana pinjaman jangka
panjang dengan menerbitkan obligasi. Sedangkan untuk dana
equity dengan menjual saham. Dalam kondisi lain karena ada
batasan leverage, suatu perusahaan tidak dapat memperoleh
pinjaman dari bank. Dengan adanya pasar modal, perusahaan tidak
terlalu sulit mengatasinya, karena posisi yang dianggap tidak aman
itu dapat diperbaiki dengan terlebih dahulu manarik dana dari
masyarakat melalui pasar modal dengan menjual efek. Maka untuk
melakukan kegiatan di pasar modal diperlukan pelaku pasar modal,
reksadana adalah salah satunya.
B. Identifikasi Masalah
Dalam penulisan dan penyelesaian makalah ini, penulis
mengidentifikasikan beberapa permasalahan sebagai berikut:
1. Apa pengertian dari reksa dana
2. Bagaimana karakteristik produk peksana sebagai salah satu
pelaku dalam pasar modal.
3. Siapa saja yang menjadi pihak yang terlibat dalam pengelolaan
reksa dana.
4
4. Apa saja resiko investasi yang timbul pada reksadana
5. Bagaimana struktur pasar reksa dana dalam pasar modal
6. Apa saja keuntungan yang didapat apabila masyarakat
berinvestasi pada reksa dana.
7. Hal-hal apa sajakah yang harus diperhatikan dalam membeli
reksa dana.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian
1. Resa Dana
Reksa dana (Investment Fund/Mutual Fund) dapat diartikan
suatu wadah yang dipergunakan untuk menghimpun dana dari
masyarakat pemodal untuk selanjutnya diinvestasikan dalam
portfolio efek oleh manajer Investasi (Pasal 1 Undang-undang Pasar
Modal).
Reksa dana merupakan suatu wadah berinvestasi secara
kolektif untuk ditempatkan dalam portfolio berdasarkan kebijakan
investasi yang ditetapkan oleh manajer investasi.
Yang dimaksud portfolio efek adalah kumpulan (kombinasi)
surat berharga atau efek yang dikelola. Sedangkan manajer
5
investasi adalah pihak yang kegiatan kusahanya mengelola
portfolio efek tersebut.
Kegiatan investasi reksa dana dapat ditempatkan pada
berbagai instrumen efek, baik di pasar uang, pasar modal, maupun
gabungan dari keduanya. Disamping itu, seperti halnya instrumen
investasi lainnya, reksa dana selain menghasilkan tingkat
keuntungan tertentu (return) juga mendandung unsur resiko (risk)
yang patut dipertimbangkan. Hanya bedanya, resiko yang
terkandung dapat diperkecil (dikurangi) karena investasi tersebut
didiversifikasi atau disebar dalam bentuk portfolio, yang menjadi
ciri utama reksa dana.
2. Nilai Aktiva Bersih (NAB)
Istilah NAB tidak bisa dipisahkan dari reksadana, karena
istilah ini merupakan salah satu tolak ukur dalam memantau hasil
dari suatu reksa dana.
Yang dimaksud dengan NAB persaham/unit penyertaan
adalah harga wajar dari portfolio suatu reksa dana setelah dikurangi
biaya operasional kemudian dibagi jumlah saham/unit penyertaan
yang telah beredar (dimiliki investor) pada saat tersebut. NAB
perham/unit dihitung setiap hari oleh Bank Kustodian setelah
6
5
mendapat data dari manajer Investasi dan nilainya dapat dilihat
dari surat kabar yang memuat perkembangan reksa dana setiap
hari. Nilai Awal untuk NAB pada saat reksadana pertama kali
diterbitkan ditetapkan sebesar Rp. 1.000 per saham/unit
penyertaannya.
B. Karakteristik Produk
1. Bentuk Reksa Dana
a. Reksa Dana berbentuk Perseroan (Corporate Type)
Dalam bentuk ini, perusahaan penerbit reksa dana
menghimpun dana dengan menjual saham, dan selanjutnya dana
dari penjualan saham tersebut diinvestasikan pada berbagai jenis
efek yang diperdagangkan di pasar modal maupun di pasar uang.
Reksa Dana bentuk perseroan dibedakan lagi berdasarkan
sifatnya menjadi reksa dana perseroan tertutup dan reksa dana
perseroan terbuka.
Adapun ciri-ciri reksa dana berbentuk perseroan adalah:
1) Bentuk hukumnya adalah Perseroan Terbatas (PT)
2) Pengelolaan kekayaan reksa dana didasarkan pada kontrak
antara direksi perusahaan dengan Manajer investasi yang
ditunjuk.
7
3) Penyimpan kekayaan reksadan didasarkan pada kontrak
antara manajer investasi dengan bank kustodian.
Undang-undang Pasar Modal memberikan beberapa
pengecualian kepada Reksa Dana yang berbentuk perseroan
terbatas, yaitu pendiri hanya diwajibkan untuk menempatkan modal
disetor sekurang-kurangnya 1% dari modal dasar reksa dana.
b. Reksa Dana berbentuk Kontrak Investasi Kolektif
Bentuk Kontrak Investasi Kolektif dapat dijelaskan sebagai
kontrak antara Manajer Investasi dengan Bank Kustodian yang
mengikat pemegang Unit Penyertaan, dimana Manajer Investasi
diberi wewenang untuk mengelola portfolio investasi kolektif dan
Bank Custodian diberi wewenang untuk melaksanakan penitipan
kolektif.
Bentuk reksa dana ini lebih populer dan jumlahnya terus
bertambah. Adapun ciri-ciri reksa dana dengan kontrak investasi
kolektif adalah;
1) Bentuk hukumnya adalah kontrak investasi kolektif
2) Pengelolaan Reksa Dana dilakukan oleh manajer investasi
berdasarkan kontrak
3) Penyimpanan kekayaan investasi kolektif dilaksanakan oleh
bank kustodian berdasarkan kontrak.
8
2. Sifat Reksa Dana
a. Reksa Dana bersifat tertutup (Closed-End-Fund)
Reksa dana tertutup adalah reksa dana yang tidak membeli
kembali saham-saham yang telah dijual kepada pemodal. Dengan
kata lain, pemegang saham tidak dapat menjual kembali sahamnya
kepada Manajer Investasi. Apabila pemilik saham hendak menjual
sahamnya, hal ini harus dilaksanakan melalui Bursa Efek tempat
saham reksa dana tersebut dicatatkan. Harga pasar dari saham
reksa dana tertutup ini berubah-ubah dipengaruhi kekuatan
permintaan dan penawaran, sama halnya dengan fluktuasi harga
(kurs) saham perusahaan publik lainnya.
Harga pasar tersebut tidak selalu sama dengan NAB
persahamnya karena adakalanya lebih besar dari NAB per saham
atau at premium, ataupun lebih kecil dari NAB per sahamnya atau
at discount.
b. Reksa dana bersifat terbuka (Open-End-Fund)
Yaitu reksa dana yang menawarkan dan membeli kembali
saham-sahamnya dari pemodal sampai sejumlah modal yang sudah
dikeluarkan.
9
Pemegang saham/unit reksa dana yang bersifat terbuka ini
dapat menjual kembali saham/unit pernyertaannya setiap saat
apabila diinginkan. Manajer investasi reksa dana, melalui bank
kustodian, wajib membelinya sesuai dengan NAB per saham/unit
pada saat tersebut.
Menurut peraturan, pembayaran atas penjualan kembali
(redemption) harus dilakukan sesegera mungkin dan tidak boleh
lebih lama dari 7 (tujuh) hari bursa sejak diminta penjualan kembali
oleh investornya.
3. Jenis Reksa Dana
a. Reksa Dana pasar uang (Money Market Funds)
Reksa dana ini hanya melakukan investasi pada efek bersifat
hutang dengan jatuh tempo kurang dari 1 (satu) tahun. Tujuannya
adalah untuk menjaga likuiditas dan pemeliharaan modal.
Reksa dana ini mempunyai resiko yang relatif lebih rendah
dibanding jenis reksa dana lainnya. Hal ini disebabkan instrumen
investasi yang dipilih adalah instrumen hutang yang mempunyai
jatuh tempo kurang dari satu tahun (short term investment) seperti
Sertifikat Bank Indonesia (SBI), Surat Berharga Pasar Uang (SPBU),
Sertifikat Deposito dan Surat Pengakuran Hutang (SPH).
10
b. Reksa Dana pendapatan tetap (fixed income fund)
Reksa dana jenis ini melakukan investasi sekurang-kurangnya
80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat hutang. Reksa dana
ini memiliki resiko yang relatif lebih besar dari reksa dana pasar
uang. Tujuannya adalah untuk menghasilkan tingkat pengembalian
yang stabil.
c. Reksa Dana Saham
Yaitu reksa dana yang melakukan investasi sekurang-
kurangnya 80% dari aktivanya dalam bentuk efek bersifat ekuitas.
Walaupun memiliki resiko yang lebih tinggi dibandingkan dua
jenis reksa dana sebelumnya, namun reksa dana seham ini
menghasilkan tingkat pengembaliannya yang tinggi. Tingginya
resiko tersebut dikarenakan sifat harga saham yang lebih
berfluktuasi. Tetapi sebaliknya, dalam jangka panjang tingkat
pengembaliannya akan lebih tinggi dibandingkan jenis lainnya. Jenis
ini sesuai dengan investor yang mempunyai jangka waktu investasi
(time horizon) yang panjang.
d. Reksa Dana campuran (Discretionary Fund)
Reksa dana ini melakukan investasi dalam efek bersifatk
ekuitas dan efek bersifat hutang. Reksa dana ini memiliki resiko
11
yang moderat dengan tingkat pengembalian yang relatif lebih tinggi
dari pada reksa dana berpendapatan tetap.
C. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Pengelolaan Reksa Dana
1. Manajer Investasi
Manajer investasi adalah pihak yang kegiatan usahanya
mengelola portfolio efek untuk para nasabah atau mengelola
portfolio investasi kolektif untuk sekelompok nasabah, kecuali
perusahaan asuransi, dana pensiun, dan bank yang melakukan
sendiri kegiatan usahanya berdasarkan lundang-undang yang
berlaku.
Dengan perkataan lain, manajer investasi merupakan badan
hukum berbentuk PT yang kegiatan usahanya adalah mengelola
dana nasabah perorangan maupun investasi kolektif untuk
sekelompok nasabah yang dikenal dengan reksa dana, baik yang
berbentuk perseroan maupun Kontrak Investasi Kolektif (KIK).
Bedanya, pada reksa dana perseroan kontrak pengelolaan dibuat
antara direksi dengan Manajer Investasi. Sedangkan pada reksa
dana KIK, kontrak dibuat oleh Manajer Investasi dengan Bank
Kustodian. Tas dasar kontrak itulah Manajer investasi melaksanakan
tugas dan wewenangnya.
12
Untuk menjamin agar pengelolaan suatu reksa dana
dilaksanakan secara profesional, maka manajer Investasi yang
boleh beroperasi hanyalah manajer investasi wajib memiliki
minimal 2 (dua) tenaga profesional yang disebut Wakil Manajer
Investasi (WMI) yang telah mendapat izin perorangan dari
Bapepam.
2. Bank Kustodian
Kustodian adalah lembaga yang memberikan jasa penitipan
efek dan harta lain yang berkaitan dengan efek, serta memberikan
jasa lain seperti dividen, bunga, menyelesaikan transaksi efek dan
mewakili pemegang rekening yang menjadi nasabahnya. Lembaga
kustodian ini biasanya berbentuk sebuah bank umum.
Dalam hubungannya dengan reksa dana, Bank Kustodian
mempunyai wewenang dan tanggung jawab dalam menyimpan,
menjaga dan mengadministrasikan kekayaan, baik dalam
pencatatan serta pembayaran/ penjualan kembali suatu reksa dana
berdasarkan kontrak yang dibuat dengan Manajer Investasi. Intinya,
bank Kustodian hanya mengeksekusi perintah yang diberikan oleh
Manajer Investasi sesuai kontrak.
13
Kekayaan reksa dana adalah uang kas dan efek, yang terdiri
dari saham (termasuk waran dan right), obligasi, surat berharga
komersil, sertifikat deposito, dan tanda bukti utang. Dalam Undang-
undang disebutkan bahwa kekayaan reksa dana wajib disimpan
pada bank Kustodian dan Bank Kustodian dilarang terafiliasi dengan
manajaer investasi dengan tujuan untuk menghindari adanya
benturan kepentingan dalam pengelolaan kekayaan reksa dana.
Kontrak penyimpanan kekayaan reksa dana perseroan dilakukan
antara direksi dengan bank kustodian, sedangkan pada reksa dana
KIK antara bank kustodian dengan Manajer Investasi.
3. Waperd (Wakil Agen Penjual Efek Raksa Dana)
Waperd adalah orang perseorangan yang mendapat izin dari
Bapepam untuk bertindak sebagai Wakil Perusahaan Efek untuk
menjual efek Reksa dana. Namun izin tersebut tidak boleh
dipergunakan untuk mewakili lebih dari 1 (satu) perusahaan efek.
Selain Waperd, pihak lain yang diizinkan untuk memeasarkan
efek raksa dana adalah pegawai suatu perusahaan efek yang telah
memiliki izin sebagai Wakil Perantara Pedagang Efek
(WPPE/WPEE/WMI).
4. Profesi Penunjang
14
Ada beberapa profesi penunjang dalam Reksa Dana, yaitu:
a. Notaris, yaitu pejabat umum yang berwenang membuat akta
otentik. Notaris diperlukan dalam pembuatan akta kontrak yang
diperlukan dalam pendirian reksa dana.
b. Konsultan Hukum, yaitu ahli hukum yang memberikan dan
menandatangani pendapatan dari segi hukum tentang
penawaran umum dari suatu reksa dana.
c. Akuntan publik, yaitu pihak yang bertanggung jawab terhadap
kewajaran penyajian informasi keuangan atau laporan keuangan
dari reksa dana.
D. Resiko Investasi Pada Reksa Dana
Resiko pada reksa dana adalah relatif lebih kecil
dibandingkan dengan melakukan investasi langsung pada saham,
obligasi, dan lain-lain. Hal tersebut dikarenakan:
1. Reksa Dana dikelola oleh manajer investasi yang profesional.
2. Diversifikasi portfolio yang lebih baik sehingga resiko relatif lebih
kecil.
15
E. Struktur Pasar Reksa Dana
1. Pasar
Struktur pasar Reksa Dana adalah sangat likuid, karena:
a. Reksa dana tertutup (closed end) diperdagangakan di bursa
sehingga dapat diperjualbelikan kapan saja
b. Reksa dana terbuka P(open end) diperdagngkan langsung
antara manajer investasi dan investor, sehingga kapanpun
investor menjual Reksa Dananya, si manajer investasi wajib
membelinya kembali.
2. Perdagangan
Reksa dana dapat dibeli pada counter-counter khusus yang
menjual reksa dana seperti pada ABN AMRO Shareshop atau pada
broker-broker saham dan langsung ke manajer investasi (manajer
investasi biasanya merangka juga sebagai broker).
3. Pelaku Pasar
Pelaku pasar reksa dana sangat beragam mulai dari investor
retail (individu) dan investor institusional (perusahaan, dana
pensiun, asuransi, dan lain-lain). Namun demikian, mayoritas
investor reksa dana adalah investor retail (individu), sehingga
16
resiko gejolak, nilai aktiva bersih (NAB) akibat pencairan secara
besar-besar relatif kecil.
F. Keuntungan Investasi Pada Reksa Dana
1. Resikonya relatif kecil dibandingkan dengan melakukan
investasi langsung pada saham, obligasi, valas, dan lain-lain.
2. Dikelola oleh manajer investasi yang handal dan profesional.
3. Biaya transaksi yang relatif rendah
4. Diversifikasi portfolio yang lebih baik
5. Basis investor reksa dana adalah investor retail (individu)
sehingga resiko bergejolak Nilai Aktiva Bersih (NAB) akibat
pencairan secara besar-besaran relatif kecil.
G. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Membeli Reksa
Dana
1. Tujuan Investasi
Yaitu mencakup jangka waktu investasi menengah ataukah
panjang, tingkat resiko yang dapat ditolerir, dan tingkat
pengembalian yang diinginkan.
17
2. Membandingkan sekelompok reksa dana sejenis yang akan
diinventasikan. Maksudnya adalah agar terjadi diversifikasi dari
style pengelola reksa dana.
3. Mengenali pengelola reksa dana. Pengelola reksa dana, baik
secara perorangan maupun perusahaan. Hal ini dimaksudkan
untuk mengetahui karakter dari pengelola reksa dana supaya
dapat memberikan gambaran bagaimana reksa dana tersebut
dikelola.
4. Sponsor dari reksa dana, yaitu untuk melihat seberapa jauh
komitmen dan bonafiditas karena berdirinya reksa dana tidak
terlepas dari pengorbanan, jaringan kerja dan dikelola.
5. Pengalaman mengelola dana atau track record dari pengelola
reksa dana.
6. Kemudahan melakukan transaksi untuk membeli dan menjual
(redeem) raksa dana serta jasa pelayanan yang diberikan oleh
manajer investasi.
7. jumlah investor retail (perorangan) dari reksa dana yang
bersangkutan. Jumlah investor reksa dana ini sangat penting
karena semakin banyak pemegang reksa dananya maka
stabilitas reksa dana tersebut terjamin dan penurunan nilai
aktiva yang tajam tidak terjadi.
18
19
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Seringkali untuk memperkecil resiko, pemilik model perlu
melakukan investasi yang menyebar pada berbagai alat investasi
untuk investasi yang berhubungan dengan kegiatan pasar modal,
alat yang diperdagangkan bisa berupa saham biasa, obligasi
pemerintah, obligasi swasta, dan lain-lain. Tentu akan sangat sulit
jika harus memilih dan mengurus sendiri alat-alat investasi mana
yang perlu diambil, oleh karena itu ada satu bentuk perusahaan
investasi yang akan membantu investor dalam melakukan
penyebaran investasi tersebut. Perusahaan investasi ini sering
disebut dengan reksa dana atau mutual fund.
Dengan dana reksa dana, investor cukup dengan memiliki
surat berharga yang diterbitkan loleh reksadana dan tidak perlu
membli banyak alat investasi. Pihak reksa dana akan melakukan
investasi pada berbagai macam surat berharga dengan melakukan
pertimbangan-pertimbangan khusus, yang tentunya bertujuan
untuk memaksimalkan keuntungan.
20
18
B. Saran-Saran
1. Hendaknya pihak dalam reksa dana benar-benar mengelola
investasi yang ditanamkan oleh investor dengan baik.
2. Hendaknya pihak investor lebih berhati-hati dan terlebih dahulu
mempelajari surat berharga yang ditawarkan oleh pihak reksa
dana sebelum membelinya.
21
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis penjatkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayahnya kepada penulis, sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Tak lupa penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-
sebsarnya kepada Ibu Hj. Nurhayati, SH., M.Hum selaku Dosen
pembimbing dalam Mata Kuliah Hukum Pasar Modal yang telah
memberikan bimbingan dan Suport kepada penulis sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini.
Penulis menyadari bahwa masih banyak kesalahan dan
kekurangan dalam makalah ini. Untuk itu saran dan kritik sangat
penulis harapkan guna kesempurnaan makalah ini.
Medan, 03 Januari 2006Penulis,
UMI KALSUMNIM. 7102010576
22
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ................................................................. i
DAFTAR ISI ............................................................................. ii
BAB I : PENDAHULUAN ....................................................... 1
A. Latar Belakang dan Dasar Pemikiran .................... 1
B. Identifikasi Masalah............................................... 4
BAB II : PEMBAHASAN ......................................................... 5
A. Pengertian ............................................................ 5
1. Reksa Dana ...................................................... 5
2. Nilai Aktiva Bersih (NAB) .................................. 6
B. Karakteristik Produk.............................................. 6
1. Bentuk Reksa Dana .......................................... 6
2. Sifat Reksa Dana .............................................. 8
3. Jenis Reksa Dana .............................................. 9
C. Pihak-Pihak Yang Terlibat Dalam Pengelolaan
Reksa Dana ........................................................... 11
1. Manajer Investasi ............................................. 11
2. Bank Kustodian ................................................. 12
3. Waperd (Wakil Agen penjual Efek Raksa Dana) 13
4. Propesi Penunjang............................................. 14
23
ii
D. Resiko Investasi Pada Reksa Dana ....................... 14
E. Struktur Pasar Reksa Dana ................................... 15
1. Pasar ................................................................ 15
2. Perdagangan .................................................... 15
3. Pelaku Pasar ..................................................... 15
F. Keuntungan Investasi Pada Reksa Dana ............... 16
G. Hal-Hal Yang Perlu Diperhatikan Dalam Membeli
Reksa Dana ........................................................... 16
BAB III : PENUTUP ............................................................... 18
A. Kesimpulan............................................................ 18
B. Saran-Saran........................................................... 19
DAFTAR BACAAN
24
iii
DAFTAR BACAAN
C.S.T Kansil dan Christine ST. Kansil, Pokok-Pokok Pengetahuan Hukum Dagang Indonesia, Sinar Grafika, Jakarta, 2002.
Pandji Anoraga dan Piji Pakasti, Pengantar Pasar Modal, Penerbit Rineka Cipta, Semarang, 2001.
Widiatmojo dan Sawidji, Pengetahuan Dasar Cara Sehat Investasi di Pasar Modal, PT. Jurnalindo Aksara Grafika, Jakarta, 1996.
Undang-Undang RI Nomor. 8 Tahun 1995 Mengenai Pasar Modal
www.reksadana.com
25
F
A
K
U
L
T
A
S
H
U
K
U
M
ANALISIS BER-INVESTASI PADA REKSA
(Diajukan Untuk Memenuhi Nilai Tugas Dalam Mata Kuliah Hukum Pasar Modal)
DISUSUN
Oleh:
UMI KALSUMN.I.M. 7102010576
Semester : VIII-B/Perdata
Fakultas Hukum
FAKULTAS HUKUMUNIVERSITAS ISLAM SUMATERA UTARA
M E D A N2 0 0 6
26