Upload
rany-euracia-cieedira
View
227
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
sbm
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Pendidikan merupakan salah satu upaya untuk menciptakan manusia yang cendekia,
mandiri dan berkepribadian. Sementara itu, bangsa Indonesia masih mengalami hambatan
dalam menciptakan kualitas pendidikan yang baik. Salah satu masalah yang dihadapi dalam
dunia pendidikan saat ini yaitu masih lemahnya proses pembelajaran.
Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari aspek proses dan aspek hasil. Proses
pembelajaran yang berhasil apabila selama kegiatan belajar mengajar siswa menunjukkan
aktivitas Belajar yang tinggi dan terlihat secara aktif baik fisik maupun mental.
Keberhasilan siswa dalam belajar tergantung pada aktivitas yang dilakukannya selama
proses pembelajaran. Kualitas pembelajaran dari aspek hasil dapat dilihat apabila terjadi
perubahan perilaku yang positif pada siswa serta menghasilkan keluaran dengan hasil
belajar yang tinggi.
Guru dalam menyampaikan suatu pelajaran dituntut memilih metode yang dapat
melatih siswa belajar mandiri dan lebih optimal. Untuk itu, diperlukan berbagai cara untuk
terwujudnya pendidikan yang bermutu dan mampu bersaing dengan negara-negara lainnya.
Salah satu cara tersebut adalah dengan memaksimalkan penggunaan metode-metode
pembelajaran terutama bagi para pengajar dalam mengajar para peserta didiknya sehingga
ilmu yang ditransformasikan dapat diterima dengan baik.
Karenanya, dalam makalah ini akan diuraikan pembahasan mengenai beberapa
metode mengajar sebagai salah satu pilar penunjang yang akan menentukan berhasil atau
tidaknya seorang guru dalam menuntun para peserta didiknya menuju harapan bersama
untuk membangun pendidikan yang lebih maju.
1
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa yang dimaksud dengan metode kerja kelompok , inkuiri dan permainan?
2. Apa saja prinsip – prinsip dari metode metode kerja kelompok , inkuiri dan permainan?
3. Apa saja teknik metode metode kerja kelompok , inkuiri dan permainan?
4. Apa saja kelebihan dan kekurangan metode kerja kelompok , inkuiri dan permainan?
1.3 Tujuan
1. Mengetahui apa yang dimaksud metode kerja kelompok , inkuiri dan permainan
2. Mengetahui apa saja prinsip metode kerja kelompok , inkuiri dan permainan
3. Mengetahui teknik dari metode kerja kelompok , inkuiri dan permainan
4. Mengetahui kelebihan dan kekurangan dari metode kerja kelompok, inkuiri dan
permainan
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Metode Kerja Kelompok
2.1.1 Pengertian Metode Kerja Kelompok
Metode kerja kelompok ialah suatu cara menyajikan materi pelajaran dimana guru
mengelompokkan siswa ke dalam beberapa kelompok atau grup tertentu untuk
menyelesaikan tugas yang telah ditetapkan dengan cara bersama-sama. Bimbingan seorang
guru dalam memberikan tugas kepada siswa perlu dilakukan secara terus menerus agar
siswa mempuyai sikap kerja kelompok atau akan meningkatkan perilaku kerja
kelompok yang khas.
Metode kerja kelompok merupakan cara yang digunakan guru dalam pembelajaran
kepada siswa agar terjadi interaksi dan proses belajar yang efektif dalam pembelajaran.
Setiap metode mengajar memiliki karakteristik yang berbeda-beda dalam membentuk
pengalaman balajar siswa , tetapi satu dengan yang lainnya saling menunjang. Metode kerja
kelompok memegang peranan yang sangat penting karena merupakan suatu cara
mengembangkan interaksi edukatif dengan menggunakan kerja kelompok sebagai sarana
komunikasi dalam pemerolehan belajar.
Metode kerja kelompok yang pada intinya adalah suatu proses kerja sama atau
gotong royong terhadap konteks peristiwa yang sebenarnya, pada dasarnya dapat dipandang
tepat diterapkan untuk menciptakan situasi belajar yang edukatif. Metode kerja
kelompok juga berguna untuk menciptakan belajar yang lebih berorientasi pada aktivitas
siswa serta berpotensi dapat meningkatkan hasil belajar.
2.1.2 Prinsip Penggunaan Metode Kerja Kelompok
Pelaksanaan belajar kelompok berangkat dari tujuan , rencana dan masalah tertentu
b) Belajar kelompok dimulai dengan menghimpun sumbang saran semua anggota
kelompok
c) Belajar kelompok dilakukan berdasarkan pembagian tanggung jawab antara panitia
dan para anggota
3
d) Belajar kelompok menyediakan kesempatan kepada anggota untuk mempelajaari cara
berpartisipasi secara efektif
e) Belajar kelompok dilakukan berdasarkan cara kerja demokratis dalam rangka
penyaluran pendapat, penyelesaian konflik dan pembuatan keputusan
f) Belajar kelompok hendaknya memberikan penghargaan kepada anggota kelompok.
2.1.3 Langkah - Langkah Menggunakan Metode Kerja Kelompok
Dalam pelaksanaannya metode kerja kelompok dapat ditempuh langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Membentuk kelompok.
Pendidik mengarahkan peserta didik membentuk kelompok-kelompok belajar.
Berapa jumlah kelompok dan berapa jumlah anggota setiap kelompok disesuaikan dengan
kebutuhan dan tujuan yang hendak dicapai. Pada kesempatan ini pendidik menjelaskan
tujuan, kebutuhan dan gambaran mengenai kegiatan-kegiatan yang harus dikerjakan oleh
kelompok, sehingga peserta didik menyadari mengapa dan untuk apa dibentuk kelompok-
kelompok.
2. Pemberian tugas-tugas pada kelompok.
Pendidik membrikan tugas-tugas kepada peserta didik menurut kelompoknya
masing-masing. Pada kesempatan ini pendidik memberikan petunjuk-petunjuk mengenai
pelaksanaan tugas dan berbagai aspek kegiatan yang mungkin dilakukan oleh setiap
kelompok dalam rangka mewujudkan hasil kerja kelompok sebagai suatu kesatuan.
Masing-masing kelompok mengerjakan tugas-tugasnya. Peserta didik-peserta didik
bekerja sama secara gotong royong menyelesaikan tugas-tugas yang dibebankan
kepadanya dalam rangka mewujudkan hasil kerja kelompoknya masing-masing.
Pendidik mengawasi, mengarahkan atau mungkin juga menjawab beberapa
pertanyaan dalam rangka menjamin ketertiban dan kelancaran kerja kelompok.
Pendidik bersamaan peserta didik melakukan penilaian, bukan saja terhadap hasil
kerja yang dicapai kelompok, melainkan juga terhadap cara bekerja sama dan aspek-
4
aspek lain sesuai dengan tujuannya dan meliputi penilaian secara individual,
kelompok, maupun kelas sebagai suatu kesatuan.
2.1.4 Kelebihan dan Kekurangan Metode Kerja Kelompok
Kelebihan dari penggunaan metode kerja kelompok adalah:
1. Dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk menggunakan ketrampilan bertanya
dan membahas sesuatu masalah,
2. Dapat mengembangkan bakat kepemimpinan dan mengajarkan ketrampilan
berdiskusi,
3. Dapat memberi kesempatan kepada siswa untuk mengembangkan rasa menghargai
dan menghormati pendapat orang lain, dan
4. Para siswa lebih aktif berpartisipasi dalam diskusi.
5. Kerja kelompok mendorong berbagai upaya individu agar dapat bekerja lebih
produktif, efektif, dan efisien.
6. Kerja kelompok mendorong terciptanya sinergi sehingga biaya operasionalisasi akan
menjadi semakin rendah yang menyebabkan kemampuan bersaing meningkat.
7. Kerja kelompok mendorong terciptanya hubungan yang harmonis antarpihak terkait
serta meningkatkan rasa kesetiakawanan.
8. Kerja kelompok menciptakan praktek yang sehat serta meningkatkan semangat
kelompok
Di samping beberapa kelebihan di atas, metode kerja kelompok juga memiliki beberapa
kekurangan antara lain:
1. Kerja kelompok sering kali hanya menlibatkan kepada siswa yang mampu sebab
mereka cakap memimpin dan mengarahkan yang kurang
1. Strategi ini kadang-kadang menuntut pengaturan tempat duduk yangberbeda-beda
dan gaya mengajar yang berbeda pula
2. Keberhasilan kerja kelompok ini tergantung kepada kemampuan siswa memimpin
kelompok atau untuk bekerja sendiri
5
2.2 Metode Inkuiri
2.2.1 Pengertian Metode Inkuiri
Metode inkuiri adalah metode pembelajaran dimana siswa dituntut untuk lebih aktif
dalam proses penemuan dan penempatan siswa lebih banyak belajar sendiri serta
mengembangkan keaktifan dalam memecahkan masalah. Menurut Sutrisman Tambunan
“Proses inquiri adalah suatu proses khusus untuk meluaskan pengetahuan melalui penelitian.
Oleh karena itu metode inquiri kadang-kadang disebut juga metode ilmiahnya penelitian.
Metode inquiri adalah metode belajar dengan inisiatif sendiri, yang dapat
dilaksanakan secara individu atau kelompok kecil. Situasi inquiri yang ideal dalam kelas
matematika terjadi, apabila murid-murid merumuskan prinsip matematika baru melalui
bekerja sendiri atau dalam grup kecil dengan pengarahan minimal dari guru. Peran utama
guru dalam pelajaran inquiri sebagai metoderator “
Menurut Sudjanan “ Metode inquiri merupakan metode pengajaran yang berusaha
meletakan dasar dan mengembangkan cara befikir ilmiah. Dalam penerapan metode ini
siswa dituntut untuk lebih banyak belajar sendiri dan berusaha mengembangkan kreatifitas
dalam pengembagnaan masalah yang dihadapinya sendiri. Metode mengajar inquiri akan
menciptakan kondisi belajar yang efektif dan kundusif, serta mempermudah dan
memperlancar kegiatan belajar mengajar”.
Berdasarkan pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa metode inquiri
dalam penelitian ini adalah suatu teknik instruksional dalam proses belajar mengajar siswa
diharapkan pada suatu masalah, dan tujuan utama menggunakan metode inquiri adalah
membantu siswa dalam mengembangkan keterampilan penemuan ilmiah.
2.2.1 Prinsip - Prinsip Metode Inkuiri
1. Berorientasi pada Pengembangan Intelektual
Tujuan utama dari strategi inkuiri adalah pengembangan kemampuan berpikir.
Dengan demikian, strategi pembelajaran ini selain berorientasi kepada hasil belajar
juga berorientasi pada proses belajar.
2. Prinsip Interaksi
Proses pembelajaran pada dasarnya adalah proses interaksi, baik interaksi antara
siswa maupun interaksi siswa dengan guru, bahkan interaksi antara siswa dengan
6
lingkungan. Pembelajaran sebagai proses interaksi berarti menempatkan guru bukan
sebagai sumber belajar, tetapi sebagai pengatur lingkungan atau pengatur interaksi
itu sendiri.
3. Prinsip Bertanya
Peran guru yang harus dilakukan dalam menggunakan strategi ini adalah guru
sebagai penanya. Sebab, kemampuan siswa untuk menjawab setiap pertanyaan pada
dasarnya sudah merupakan sebagian dari proses berpikir. Karena itu, kemampuan
guru untuk bertanya dalam setiap langkah inkuiri sangat diperlukan.
1. Prinsip Belajar untuk Berpikir.
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang
berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian, sebab
dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses
pembelajaran. Belajar bukan hanya mengingat sejumlah fakta, akan tetapi belajar
adalah proses berpikir (learning how to think), yakni proses mengembangkan pot
otak. Pembelajaran berpikir adalah pemanfaatan dan penggunaan otak secara
maksimal.
4. Prinsip Keterbukaan
Pembelajaran yang bermakna adalah pembelajaran yang menyediakan berbagai
kemungkinan sebagai hipotesis yang harus dibuktikan kebenarannya. Tugas guru
adalah menyediakan ruang untuk memberikan kesempatan kepada siswa
mengembangkan hipotesis dan secara terbuka membuktikan kebenaran hipotesis
yang diajukannya.
Strategi pembelajaran inkuiri merupakan bentuk dari pendekatan pembelajaran yang
berorientasi kepada siswa (student centered approach). Dikatakan demikian, sebab
dalam strategi ini siswa memegang peran yang sangat dominan dalam proses
pembelajaran.
7
4.2.3 Langkah – Langkah Metode Inkuiri
Sanjaya (2008) juga menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri mengikuti langkah –
langkah sebagai berikut.
1. Orientasi
Pada tahap ini, guru melakukan langkah untuk membina suasana atau iklim
pembelajaran yangkondusif.
2. Merumuskan masalah
Merumuskan masalah merupakan langkah membawa siswa pada suatu persoalan
yang mengandung teka – teki.
3. Merumuskan hipotesis
Hipotesis adalah jawaban sementara dari suatu permasalahan yang dikaji.
4. Mengumpulkan data
Mengumpulkan data adalah aktivitas menjaring informasi yang dibutuhkan untuk
menguji hipotesis yang diajukan.
5. Menguji hipotesis
Menguji hipotesis adalah menentukan jawaban yang dianggap diterima sesuai
dengan data atau informasi yang diperoleh berdasarkan pengumpulan data.
6. Merumuskan kesimpulan
Merumuskan kesimpulan adalah proses mendeskripsikan temuan yang diperoleh
berdasarkan hasil pengujian hipotesis.
2.2.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Inkuiri
Kelebihan Metode Inkuiri diantaranya yaitu:
Siswa aktif dalam kegiatan belajar, sebab ia berfikir menggunakan kemampuan
untuk hasil akhir dan lebih yang menekankan kepada pengembangan aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor secara seimbang, sehingga pembelajaran melalui strategi ini
dianggap lebih bermakna.
8
Perkembangan cara berfikir ilmiah, seperti menggali pertanyaan, mencari jawaban,
dan menyimpulkan / memperoses keterangan dengan metode inquiri dapat
dikembangkan seluas-luasnya
Dapat melatih anak untuk belajar sendiri dengan positif sehingga dapat
mengembangkan pendidikan demokrasi.
Dapat memberikan ruang kepada siswa untuk belajar sesuai dengan gaya belajar
mereka.
Dapat melayani kebutuhan siswa yang memiliki kemampuan di atas rata-rata.
Artinya, siswa yang memiliki kemampuan belajar bagus tidak akan terhambat oleh
siswa yang lemah dalam belajar.
Kekurangan Metode Inkuiri diantaranya yaitu:
Belajar mengajar dengan metode inquiri memerlukan kecerdasan anak yang tinggi.
Bila anak kurang cerdas, hasilnya kurang efektif. Selama kriteria keberhasilan
belajar ditentukan oleh kemampuan siswa menguasai materi pelajaran, maka startegi
ini akan sulit diimplementasikan oleh setiap guru
Metode inquri kurang cocok pada anak yang usianya terlalu muda, misalnya anak
SD.
Jika strategi ini digunakan sebagai strategi pembelajaran, maka akan sulit
mengontrol kegiatan dan keberhasilan siswa.
Strategi ini sulit dalam merencanakan pembelajaran oleh karena terbentur dengan
kebiasaan siswa dalam belajar.
Kadang-kadang dalam mengimplementasikannya, memerlukan waktu yang panjang
sehingga sering guru sulit menyesuaikannya dengan waktu yang telah ditentukan.
9
2.3 Metode Permainan
2.3.1 Pengertian Metode Permainan
Menurut Hans Daeng (dalam Andang Ismail, 2009: 17) permainan adalah bagian
mutlak dari kehidupan anak dan permainan merupakan bagian integral dari proses
pembentukan kepribadian anak. Selanjutnya Andang Ismail (2009: 26) menuturkan bahwa
permainan ada dua pengertian.
Pertama, permainan adalah sebuah aktifitas bermain yang murni mencari kesenangan
tanpa mencari menang atau kalah. Kedua, permainan diartikan sebagai aktifitas bermain
yang dilakukan dalam rangka mencari kesenangan dan kepuasan, namun ditandai pencarian
menang-kalah.
Menurut Kimpraswil (dalam As’adi Muhammad, 2009: 26) mengatakan bahwa
definisi permainan adalah usaha olah diri (olah pikiran dan olah fisik) yang sangat
bermanfaat bagi peningkatan dan pengembangan motivasi, kinerja, dan prestasi dalam
melaksanakan tugas dan kepentingan organisasi dengan lebih baik.
Lain halnya dengan Joan Freeman dan Utami munandar (dalam Andang Ismail,
2009: 27) mendefinisikan permainan sebagai suatu aktifitas yang membantu anak mencapai
perkembangan yang utuh, baik fisik, intelektual, sosial, moral, dan emosional. Menurut
beberapa pendapat para ahli tersebut peneliti menyimpulkan definisi permainan adalah suatu
aktifitas yang dilakukan oleh beberapa anak untuk mencari kesenangan yang dapat
membentuk proses kepribadian anak dan membantu anak mencapai perkembangan fisik,
intelektuan, sosial, moral dan emosional.
Permainan (games), populer dengan berbagai sebutan antara lain pemanasan (ice-
breaker) atau penyegaran (energizer). Arti harfiah ice-breaker adalah ‘pemecah es’. Jadi, arti
pemanasan dalam proses belajar adalah pemecah situasi kebekuan fikiran atau fisik peserta.
Permainan juga dimaksudkan untuk membangun suasana belajar yang dinamis, penuh
semangat, dan antusiasme. Karakteristik permainan adalah menciptakan suasana belajar
yang menyenangkan (fun) serta serius tapi santai (sersan).
Permainan digunakan untuk penciptaan suasana belajar dari pasif ke aktif, dari kaku
menjadi gerak (akrab), dan dari jenuh menjadi riang (segar). Metode ini diarahkan agar
tujuan belajar dapat dicapai secara efisien dan efektif dalam suasana gembira meskipun
membahas hal-hal yang sulit atau berat.
10
Metode permainan adalah suatu cara yang digunakan untuk menyampaikan pelajaran
dengan mensimulasikan suatu permainan yang berkaitan dengan pelajaran tersebut,
sehingga menghasilkan pembelajaran yang menyenangkan dan dapat membangun motivasi
untuk semangat dalam belajar.
2.3.2 Prinsip – Prinsip Metode Bermain
Prinsip dasar dalam pembelajaran bermain sebagai berikut:
1. Setiap anggota kelompok (siswa) bertanggung jawab atas segala sesuatu yang
dikerjakan dalam kelompoknya.
2. Setiap anggota kelompok (siswa) harus mengetahui bahwa semua anggota adalah tim.
3. Kelompok mempunyai tujuan yang sama.
4. Setiap anggota kelompok (siswa) harus membagi tugas dan tanggung jawab yang sama
diantara anggota kelompoknya.
5. Setiap anggota kelompok (siswa) akan dikenai evaluasi.
6. Setiap anggota kelompok (siswa) berbagi kepemimpinan dan membutuhkan
keterampilan untuk belajar bersama selama proses belajarnya.
7. Setiap anggota kelompok (siswa) akan diminta mempertanggung jawabkan secara
individual materi yang ditangani dalam kelompok bermain
2.3.3 Langkah –Langkah Pelaksanaan Metode Permainan
Terdapat 6 (enam) langkah dalam metode pembelajaran bermain :
1. Menyampaikan tujuan dan memotivasi siswa.
Guru menyampaikan tujuan pembelaiaran dan mengkomunikasikan kompetensi dasar
yang akan dicapai serta memotivasi siswa.
2. Menyajikan informasi.
Guru menyajikan informasi kepada siswa.
3. Mengorganisasikan siswa ke dalam kelompok-kelompok belajar.
Guru menginformasikan pengelompokan siswa.
4. Membimbing kelompok belajar.
11
Guru memotivasi serta memfasilitasi kerja siswa dalam kelompok-kelompok
belajar.
5. Evaluasi.
Guru mengevaluasi hasil belajar tentang materi pembelajaran yang telah
dilaksanakan.
6. Memberikan penghargaan.
Guru memberi penghargaan hasil belajar individual dan kelompok.
2.3.4 Kelebihan dan Kelemahan Metode Permainan
Kelebihan dari metode permainan diantaranya yaitu:
1. Melatih anak untuk mendramatisasikan sesuatu serta melatih keberanian
2. Metode ini akan menarik perhatian anak sehingga suasana kelas menjadi hidup.
3. Anak dapat menghayati suatu peristiwa sehingga mudah mengambil kesimpulan
berdasarkan penghayatan sendiri.
4. Anak dilatih untuk menyusun pikirannya dengan teratur.
Kelemahan dari metode permainan diantaranya yaitu:
1. Tidak semua topik dapat disajikan melalui permainan.
2. Memerlukanbanyak waktu
3. Penentuan kalah menangdan bayar-membayar dapat berakibat negatif.
4. Mungkin juga terjadi pertengkaran.
5. Mengganggu ketenangan belajar di kelas-kelas lain
12
KESIMPULAN
1. Pembelajaran kerja kelompok merupakan salah satu metode belajar dengan
cara berkelompok-kelompok untuk menyelesaikan suatu tugas yang dirasa perlu
dikerjakan secara bersama-sama
2. Pengkelompokan dalam metode kerja kelompok dapat dilakukan oleh anak
didik sendiri, namun biasanya dalam pemilihan kelompok seperti ini didasarkan atas
pemilihan teman yang lebih dekat Pengkelompokan dapat pula dilakukan oleh guru
atas pertimbangan-pertimbangan selain itu dalam hal ini guru harus memberikan
tugas kepada yang lebih cerdas untuk membantu rekan-rekannya yang dibawahnya
(lemah).
3. Metode inquiri dalam penelitian ini adalah suatu teknik instruksional dalam
proses belajar mengajar siswa diharapkan pada suatu masalah, dan tujuan utama
menggunakan metode inquiri adalah membantu siswa dalam mengembangkan
keterampilan penemuan ilmiah.
4. Metode permainan adalah suatu cara penyajian bahan pelajaran dimana siswa
melakukan permainan untuk memperoleh atau menemukan pengertian atau konsep
tertentu dan merupakan sarana untuk menyampaikan pesan-pesan pelajaran dengan
lebih menarik untuk menghindari kejenuhan peserta didik
5. Metode permainan lebih menekankan pada penciptaan suasana belajar yang
menyenangkan (fun) serta serius tapi santai dalam menyelesaikan permasalahan
(belajar).
13
DAFTAR PUSTAKA
Anita, Sri. 1987. Strategi Belajar Mengajar. Karunika. Jakarta
Rusyan, A. (1996). Metode Pembelajaran. Jakarta: PT Amanah Duta.
Sagala, Syaiful. 2005. Konsep dan Makna Pembelajaran. Bandung : Alfabeta
Sudjana, Nana. 1987. Dasar-Dasar Proses Belajar Mengajar. Sinar Baru. Bandung
https://marinipiscesgirls.wordpress.com/2009/01/05/prinsip-prinsip-metode-pembelajaran/
http://sefrian92.blogspot.co.id/2011/02/strategi-pembelajaran-kelompok.html
14