11
MAKALAH PATHWAY ANEMIA Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas Patofisiologi Dosen Pengampu Intan Batubara, S. Kep,. Ns Disusun Oleh : 1. Frizka Mulyani P 13 025 2. Sri Setyaningsih P 13 053 3. Dita Purnamasari P 13 016

Makalah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas makalah

Citation preview

MAKALAHPATHWAY ANEMIA

Tugas Ini Disusun Untuk Memenuhi Tugas PatofisiologiDosen Pengampu Intan Batubara, S. Kep,. Ns

Disusun Oleh :1. Frizka Mulyani P 13 0252. Sri Setyaningsih P 13 0533. Dita PurnamasariP 13 016

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATANSTIKES KUSUMA HUSADA SURAKARTA2014

ANEMIA

A. Definisi AnemiaAnemia adalah penuruna kadar hemoglobin (Hb), hematokrit, atau hitung eritrosit (red cell count) berakibat pada penuruna kapasitas pengangkutan oksigen oleh darah. (Sudoyo Aru, dkk 2009) (1)

B. Etiologi AnemiaAnemia bukanlah suatu kesatuan penyakit tersendiri (disease entity), tetapi merupakan gejala berbagai macam penyakit dasar (underlying disease). Pada dasarnya anemia disebabkan oleh :1. Gangguan pembentukan eritorit oleh sumsum tulang2. Kehilangan darah keluar tubuh (perdarahan)3. Proses penghancuran eitrosit oleh tubuh sebelum waktunya (hemolisis) Klasisifikasi Anemia menurut Etiopatogenesis :1. Anemia karena gangguan pembentukan eritrosit dalam sumsung tulanga) Kekurangan bahan essensial pembentukan eritrosit Anemia defisiensi besi Anemis defisiensi asam folat Anemia defisiensi vitamin B12b) Gangguan penggunaan (utilisasi) besi Anemia Akibat penyakit kronik Anemia sideroblastikc) Kerusakan sumsum tulang Anemia aplastik Anemia mieloptisik Anemia pada keganasan hematologi Anemia disetropoletik Anemia pada sindrom mielodisplastik Anemia akibat Hemoragi

d) Anemia pada perdarahan akut Anemia pada perdarahan kronis Anemia Hemolitik

C. Tanda dan Gejala/ Manifestasi Klinis1. Manifestasi klinis yang sering muncul : Pusing Mudah berkunang-kunang Lesu Aktivitas kurang Rasa mengantuk Susah konsentrasi Cepat lelah Prestasi kerja fisik/ pikiran menurun2. Gejala khas masing-masing anemiaa) Perdarahan berulang/kronik pada anemia pasca perdarahan anemia defisiensi besib) IkterusUrin berwarna kuning tua/coklat, perut makin buncit pada anemia hemolitikc) Mudah infeksi pada anemia aplastik dan anemia karena keganasan hematologi

D. Penyakit1. Anemia Defisiensi BesiKebutuhan Fe dalam makanan sekitar 20 mg sehari, dari jumlah ini hanya kira-kira 2 mg yang diserap. Jumlah total Fe dalam tubuh berkisar 2 4 g, kira-kira 50 mg/kg BB pada pria dan 35 mg/kg BB pada wanita. Umumnya akan terjadi anemia dimorfik, karena selain kekurangan Fe juga terdapat kekurangan asam folat.2. Anemia pada penyakit kronikAnemia ini dikenal pula dengan nama Sideropenic Anemia yang reticuloendothelial siderosis. Anemia pada penyakit kronik merupakan jenis anemia terbanyak kedua setelah anemia defisiensi yang dapat ditemukan pada orang dewasa di Amerika Serikat.3. Anemia PernisiosaAnemia Pernisiosa adalah sejenis anemia megaloblastik yang disebabkan oleh kekurangan vitamin B12. Tidak adanya faktor intrinsik pada sel mukosa lambung mencegah ileal dalam penyerapan vitamin B12. Vitamin B12 sangat penting untuk deoxyribonukleic asid (DNA). Klien penderita gastrectomy sebagian atau kompit atau menderita penyakit Crohn beresiko tinggi menderita anemia pernisiosa.4. Anemia Defisiensi Asam FolatAsam folat terutama terdapat dalam daging, susu, daun-daun hijau, umumnya berhubungan dengan malnutrisi. Penurunan absorbsi asam folat jarang ditemukan karena absorbsi terjadi di seluruh saluran cerna, juga berhubungan dengan sirosis hepatis, karena terdapat penurunan cadangan asam folat.5. Anemia karena perdarahan.Anemia karena perdarahan dibagi atas : Perdarahan akutMungkin timbul renjatan bila pengeluaran darah cukup banyak, sedangkan penurunan kadar Hb baru terjadi beberapa hari kemudian. Perdarahan kronikPengeluaran darah biasanya sedikit-sedikit sehingga tidak diketahui klien. Penyebab yang sering antara lain ulkus peptikum, menometroragi, perdarahan saluran cerna karena pemakaian analgesik, dan epistaksis. Di Indonesia sering infestasi cacing tambang.

6. Anemia HemolitikTerjadi penghancuran eritrosit yang berlebihan. Karena faktor intrasel: talasemia, hemoglobinopati,dll. Sedang factor ekstrasel: intoksikasi, infeksi malaria, reaksi hemolitik transfusi darah.Pada anemia Hemolitik terjadi penurunan usia sel darah merah ( normal 120 hari ), baik sementara atau terus menerus. Anemia terjadi hanya bila sumsum tulang telah tidak mampu mengatasinya karena usia sel darah merah sangat pendek, atau bila kemampuannya terganggu oleh sebab lain.7. Anemia Hemolitik AutoimunAnemia Hemolitik Autoimun (Autoimune Hemolytic Anemia, AIHA ) merupakan kelainan darah yang didapat, dimana autoantibody IgG yang dibentuk terikat pada membran sel darah merah (SDM). Antibodi ini umumnya berhadapan langsung dengan komponen dasar dari sistem Rh dan sebenarnya dapat terkihat pada SDM semua orang.8. Anemia AplastikTerjadi karena ketidakmampuan sumsum tulang untuk membentuk sel-sel darah. (Price, 1994) (3)

E. Komplikasi1. Sepsis2. Sensitasi terhadap antigen donor yang bereaksi saling menyebabkan perdaraan yang tidak terkendali3. Cangkokan vs penyakit hospes ( timbul setela pencangkokan sumsum tulang)4. Kegagalan cangkok sumsum (terjadi setelah transplantasi sumsum tulang)5. Leukimia mielogen akut, berhubungan dengan anemia fanconi.6. Hepatitis, hemosederosis dan hemokromatosis. (digilib.unimus.ac.id) (2)

F. Masalah Keperawatan1. Ketidakefktifan perfusi jaringan perifer b.d penurunan konsentrasi Hb dan darah, suplai oksigen berkurang.2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d intake yang kurang, anoreksia.3. Nyeri akut4. Defisit perawatan diri makan b.d kelemahan fisik5. Resiko infeksi6. Intoleransi aktivitas b.d proses metabolisme yang terganggu

G. Pathway

Hemolisis ( destruksi sel darah merah)Kecelakaan Kekurangan nutrisi

Kehilangan sel darah merahPerdarahanKegagalan sumsum tulang dalam pembentukan eritrosit

Anemia (Hb )

Pertahanan tubuh tidak adekuatResistensi aliran darah ke perifer

Resiko InfeksiPenurunan transport O2

HipoksiaLemah Lesu

Intoleransi Aktivitas

Gangguan fungsi otakKetidakefektifan perfusi jaringan perifer

PusingIntake nutrisi turun , anoreksia

Nyeri Akut

Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh

DAFTAR PUSTAKA

1. Huda, Amin Nurarif dan Hardhi Kusuma. 2013. Asuhan Keperawatan Berdasarakan Diagnnosa Medis & NANDA NIC-NOC Jilid 1. Yogyakarta : MediAction

2. Mugiyanti. 2014. Bab II Konsep Dasar Anemia . Online. http://digilib.unimus.ac.id/download.php?id=2833. Diakses pada tanggal 26 Oktober 2014

3. Price, SA, Wilson Loraine Mc Carty, (1994), Patofisiologi : konsep klinis proses-proses penyakit = Pathophysiology clinical Concept of disease processes, Ed.4, Jakarta : EGC.