Upload
sitti-fauziah-ahmad
View
2.564
Download
74
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Aki
Citation preview
I. PENDAHULUAN
Energi listrik digunakan luas hampir di seluruh aspek kehidupan oleh karenanya
memegang peran penting didunia teknik. Kelemahan energi listrik yang sangat prinsip terletak
pada fakta bahwa proses pembentukan dan penggunaan (generate & consume) energi listrik
biasanya berbanding lurus, pada saat yang bersamaan. Kita tidak bisa memproduksi lalu
menyimpan energi listrik begitu saja dengan alat yang sederhana. Sudah menjadi hukumnya
bahwa energi listrik yang kita gunakan harus berasal langsung dari sumbernya.
Dalam volume yang sedikit, energi listrik bisa disimpan dalam sebuah kapasitor dan
hanya dapat digunakan terbatas untuk menyuplai daya pada peralatan yang membutuhkan
energi listrik yang kecil pula. Untuk disimpan dalam skala yang lebih besar, energi listrik
pertama-tama harus dikonversikan dulu kedalam bentuk energi yang lain. Pengetahuan
tentang elektrokimia menjawab tantangan masalah ini yaitu tugas "MENYIMPAN" listrik
agar bisa digunakan setiap waktu yang berbeda beda sesuai kebutuhan, serta dapat dipindah
pindahkan. Alat penyimpan energi listrik itulah yang kemudian kita kenal dengan nama
akumulator, accu, atau lebih sering disebut Aki.
II. ISI
II.1 Sejarah Accu
Lead-acid battery dikenal sebagai Accu / Aki, ditemukan pertama kali di dunia di tahun
1800 oleh Alessandro Volta yang dilahirkan di Como, Italia tahun 1745. Dengan susunan
elemen pertama yang dibuatnya, yang disebut sebagai “voltaic pile” maka dengan begitu
ditemukan pembangkit listrik yang praktis untuk pertama kali.
Berikutnya di tahun 1859, Raymond Gaston Plante ahli fisika Prancis yang dilahirkan di
Orthez Prancis tahun 1834, menemukan lead-acid baterry yang dapat di charge berulang-
ulang (recharge). Bekerja di Paris sebagai asisten dosen jurusan fisika, Plante mulai
merancang sebuah baterai yang dapat menyimpan tenaga listrik yang dapat dipergunakan.
Aki mobil yang dipergunakan sekarang aki temuan Gaston Plante.
Ditahun 1880 Emile Alphonse Faure mengembangkan proses pelapisan plat timah
dengan pasta yang dari serbuk timah dan asam sulfat, ini merupakan terobosan besar yang
menuntun langsung ke industri pembuatan Lead Acid Battery.
Pada tahun 1881, J.S Sellon, mengajukan paten dimana pasta dilapiskan pada plat yang
berlubang, bukan pada plat tanpa lubang, yang dengan begitu pasta melekat lebih baik pada
plat timah dibanding dengan temuan Faure, tapi Sellon masih menggunakan plat antimoni,
pada tahun yang sama Volmar mengembangkan proses yang sama dengan Sellon tapi dengan
menggunakan plat timah berkisi-kisi (grid).
Lead-acid battery berubah hanya sedikit saja sejak 1880, pada material kemasan dan
sistem produksi, yang lebih meningkatkan daya simpan listriknya, memperpanjang umurnya
dan lebih bisa diandalkan, tetapi prinsip kerja baterry sampai sekarang masih tetap sama
dengan ketika pertama kali ditemukan.
II.2 Pengertian Accu
Akumulator (accu, aki) adalah sebuah alat yang
dapat menyimpan energi (umumnya energi listrik) dalam
bentuk energi kimia. Contoh-contoh akumulator adalah
baterai dan kapasitor. Pada umumnya di Indonesia, kata
akumulator (sebagai aki atau accu) hanya dimengerti
sebagai "baterai" mobil. Sedangkan di bahasa Inggris, kata
akumulator dapat mengacu kepada baterai, kapasitor,
kompulsator, dll.
Pada mobil yang masih menggunakan teknologi lama, jenis Accu yang banyak
digunakan adalah jenis lead-acid (accu basah). Accu jenis ini komponennya merupakan
gabungan dari beberapa lempengan timbal (Pb) dan lempengan oksida (PbO2), yang
direndam dalam larutan elektrolit yang terdiri dari 35% asam sulfat (H2SO4) dan 65% air
(H2O). Accu mobil pada umumnya menyediakan tegangan sebesar 12 volt. Tegangan ini
didapat dengan cara menghubungkan enam sel galvanik. Accu tidak lagi bisa menyimpan
arus listrik, berarti Accu sudah mulai rusak (soak). Biasanya ditandai dengan bunyi klakson
yang melemah, lampu tidak terang, waktu starter mesin jadi lebih panjang, bahkan tidak lagi
bisa menggerakkan starter. secara “seri”. Setiap sel menyediakan 2,1, jadi apabila di charge
penuh, akan menghasilkan 2,1 volt x 6 sel = 12,6 volt.
Kondisi Accu, dapat diukur dengan suatu alat yang men-simulasikan besar beban yang
masih mampu diterima oleh accu, atau dengan cara sederhana dengan menggunakan Battery
Hydrometer. Cara penggunaan Hydrometer adalah dengan mencelupkan ujung alat ini pada
air Accu, kemudian menyedotnya.
Pada saat Accu disetrum (recharge), cairan elektrolit akan bereaksi dengan material
pada lempengan, dan merubah permukaannya menjadi lead sulphate. Pada saat Accu
digunakan (discharge), akan terjadi reaksi terbalik, yaitu lead sulphate akan kembali
berubah menjadi bentuk semula yaitu lead oxide dan lead.
Jika mobil digunakan, proses ini akan berulang terus menerus. Tetapi proses ini tidaklah
sempurna, karena ada deposit yang terbentuk. Semakin lama, lapisan deposit Sulfat akan
semakin tebal dan akan mengurangi performanya. Pada ketebalan tertentu, deposit ini akan
membuat accu tidak lagi bisa recharge, dan accu harus diganti.
Hal-hal penting yang harus diperhatikan tentang accumulator :
Accu termasuk benda yang mudah terbakar, oleh sebab itu jangan memindahkan posisi
Accu mobil pada lokasi yang kurang aman.
Selalu meng-kontrol ketinggian air Accu. Jika kurang segera tambahkan karena akan
mempengaruhi kinerjanya. Tetapi jangan sampai melebihi, karena Accu dapat meledak
akibat tidak ada ruang untuk melepaskan uapnya.
Periksa terminal Accu. Jika ada kerak putih, gosok dengan sikat kawat atau siram
dengan air panas jika sudah tebal. Kerak putih ini berbahaya karena dapat menggerus
terminal dan membuat terminal dan elemen kabel saling mengikat.
Accu mengandung bahan beracun berbahaya, jangan sembarangan membuang Accu
bekas. Umumnya pedagang aki menerima atau membeli aki bekas untuk didaur ulang.
Selain menjaga lingkungan, Accu bekas ini dapat mengurangi biaya pembelian Accu
baru.
Salah satu kelemahan Accu tipe “basah” yang digunakan pada mobil retro adalah tingkat
penguapan cairan yang tinggi, yang dapat menyebabkan karat pada benda logam di
sekitar Accu, bahkan dapat memperpendek umur Accu. Saat pengisian (recharge), akan
keluar uap dari lubang kecil seperti jarum di penutup cell. Dalam kondisi normal, uap
yang keluar tidak terlalu besar, kecuali pada kondisi pengisian yang berlebih. Pada Accu
yang sudah berumur, penguapan akan lebih besar. Untuk menghindarinya, gunakan
penutup seperti lembaran bahan karet di atas Accu.
II.3 Jenis-jenis Accu
Aki terdiri dari beragam jenis , secara umum di pasaran kita mengenal dua jenis aki , aki
basah dan aki kering, dan lebih detail lagi jenis-jenis aki sebagai berikut:
1. Aki basah konvensional
2. Aki hybrid
3. Aki kalsium
4. Aki bebas perawatan/maintenance free (MF)
5. Aki sealed
a. Aki Basah
Hingga saat ini aki yang populer digunakan adalah aki model basah yang berisi cairan
asam sulfat (H2SO4). Ciri utamanya memiliki lubang dengan penutup yang berfungsi untuk
menambah air aki saat ia kekurangan akibat penguapan saat terjadi reaksi kimia antara sel
dan air aki . Sel-selnya menggunakan bahan timbal (Pb).
Kelemahan aki jenis ini adalah pemilik harus rajin memeriksa ketinggian level air aki
secara rutin. Cairannya bersifat sangat korosif. Uap air aki mengandung hydrogen yang
cukup rentan terbakar dan meledak jika terkena percikan api. Memiliki sifat self-discharge
paling besar dibanding aki lain sehingga harus dilakukan penyetruman ulang saat ia
didiamkan terlalu lama.
b. Accu Hybrid
Pada dasarnya aki hybrid tak jauh berbeda dengan aki basah. Bedanya terdapat pada
material komponen sel aki . Pada aki hybrid selnya menggunakan low-antimonial pada sel
(+) dan kalsium pada sel (-). Aki jenis ini memiliki performa dan sifat self-discharge yang
lebih baik dari aki basah konvensional.
c. Accu Calcium
Kedua selnya, baik (+) maupun (-) mengunakan material kalsium. AKi jenis ini
memiliki kemampuan lebih baik dibanding aki hybrid. Tingkat penguapannya pun lebih
kecil dibanding aki basah konvensional.
d. Accu Bebas Perawatan/Maintenance Free (MF)
Aki jenis ini dikemas dalam desain khusus yang mampu menekan tingkat penguapan
air aki . Uap aki yang terbentuk akan mengalami kondensasi sehingga dan kembali menjadi
air murni yang menjaga level air aki selalu pada kondisi ideal sehingga tak lagi diperlukan
pengisian air aki . Aki jenis ini biasanya terbuat dari basis jenis aki hybrid maupun aki
kalsium.
e. Accu Sealed ( aki tertutup)
Aki jenis ini selnya terbuat dari bahan kalsium yang disekat oleh jaring berisi bahan
elektrolit berbentuk gel/selai. Dikemas dalam wadah tertutup rapat.
Aki jenis ini kerap dijuluki sebagai aki kering. Sifat elektrolitnya memiliki kecepatan
penyimpanan listrik yang lebih baik.
Karena sel terbuat dari bahan kalsium, aki ini memiliki kemampuan penyimpanan
listrik yang jauh lebih baik seperti pada aki jenis calsium pada umumnya. Pasalnya ia
memiliki self-discharge yang sangat kecil sehingga aki sealed ini masih mampu melakukan
start saat didiamkan dalam waktu cukup lama.
Kemasannya yang tertutup rapat membuat aki jenis ini bebas ditempatkan dengan
berbagai posisi tanpa khawatir tumpah. Namun karena wadahnya tertutup rapat pula aki
seperti ini tidak tahan pada temperatur tinggi sehingga dibutuhkan penyekat panas tambahan
jika ia diletakkan di ruang mesin.
II.4 Cara Kerja Accu
PERUBAHAN KIMIA SELAMA PENGISIAN DAN PEMAKAIAN
Pemakaian Pengisian
Kondisi Bermuatan Penuh Kondisi Terpakai Habis
Pelat(+)
PB02
Timbal
Peroksida
+
Elektrolit
2H2SO4
Asam
Sulfat dan
Air
-
Pelat(-)
Pb
Timbal
berpori
PEMAKAIAN
PEN
GISIAN
Pelat(+)
PbSO4
Timbal
Sulfat
+
Elektrolit
2H2O
air
+
Pelat(-)
PbSO4
Timbal
Sulfat
1. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PELEPASAN MUATAN LISTRIK
Aki memberikan aliran listrik jika dihubungkan dengan rangkaian luar misalnya, lampu,
radio dan lain-lain. Aliran listrik ini terjadi karena reaksi kimia dari asam sulfat dengan
kedua material aktif dari plat positif dan plat negatif. Pada saat pelepasan muatan listrik
terus menerus, elektrolit akan bertambah encer dan reaksi kimia akan terus berlangsung
sampai seluruh bahan aktif pada permukaan plat positif dan negatif berubah menjadi timbal
sulfat. Jika Aki tidak dapat lagi memberi aliran listrik pada voltage tertentu, maka aki
tersebut dalam keadaan lemah arus (soak).
2. PERUBAHAN KIMIA PADA SAAT PENGISIAN MUATAN LISTRIK
Pada proses pengisian muatan listrik, kembali terjadi proses reaksi kimia yang berlawanan
dengan reaksi kimia pada saat pelepasan muatan. Timbal peroksida terbentuk pada plat
positif dan timbal berpori terbentuk pada plat negatif, sedangkan berat jenis elektrolit akan
naik, karena air digunakan untuk membentuk asam sulfat. Aki kembali dalam kondisi
bermuatan penuh.
PENURUNAN BERAT JENIS ACCU ZUUR SELAMA PELEPASAN MUATAN
LISTRIK
Berat jenis accu zuur akan turun sebanding dengan derajat pelepasan muatan, jadi
jumlah energi listrik yang ada dapat ditentukan dengan mengukur berat jenis accu zuurnya,
misalnya aki mempunyai berat jenis accu zuur 1.260 pada 20°C, bermuatan listrik penuh,
setelah melepaskan muatan listrik berat jenisnya 1.200 pada 20°C, maka Aki masih
mempunyai energi listrik sebesar 70%
BERAT JENIS ACCU ZUUR TERGANTUNG DARI SUHU
Berat jenis accu zuur berubah tergantung dari temperaturnya, jadi pembacaan berat
jenis pada skala hudrometer kurang tepat sebelum dilakukan koreksi suhu. Volume accu
zuur bertambah jika dipanaskan dan turun jika dingin, sedang beratnya tetap. Jika Volume
bertambah sedang beratnya tetap maka berat jenis akan turun. Berat jenis turun sebesar
0.0007 untuk kenaikan tiap derajat celcius dalam suhu batas normal Aki. Standar berat jenis
menurut perjanjian adalah untuk suhu 20°C.
II.5 Prinsip Kerja Accu
Saat baterai mengeluarkan arus
1. Oksigen (O) pada pelat positif terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung dengan
hidrogen (H) pada cairan elektrolit yang secara perlahan-lahan keduanya
bergabung/berubah menjadi air (H20).
2. Asam (SO4) pada cairan elektrolit bergabung dengan timah (Pb) di pelat positif maupun
pelat negatif sehigga menempel dikedua pelat tersebut. Reaksi ini akan berlangsung terus
sampai isi (tenaga baterai) habis alias dalam keadaan discharge.
Pada saat baterai dalam keadaan discharge maka hampir semua asam melekat pada
pelat-pelat dalam sel sehingga cairan eletrolit konsentrasinya sangat rendah dan hampir
melulu hanya terdiri dari air (H2O), akibatnya berat jenis cairan menurun menjadi sekitar 1,1
kg/dm3 dan ini mendekati berat jenis air yang 1 kg/dm3. Sedangkan baterai yang masih
berkapasitas penuh berat jenisnya sekitar 1,285 kg/dm3. Nah, dengan perbedaan berat jenis
inilah kapasitas isi baterai bisa diketahui apakah masih penuh atau sudah berkurang yaitu
dengan menggunakan alat hidrometer. Hidrometer ini merupakan salah satu alat yang wajib
ada di bengkel aki (bengkel yang menyediakan jasa setrum/cas aki). Selain itu pada saat
baterai dalam keadaan discharge maka 85% cairan elektrolit terdiri dari air (H2O) dimana air
ini bisa membeku, bak baterai pecah dan pelat-pelat menjadi rusak.
Saat baterai menerima arus
Baterai yang menerima arus adalah baterai yang sedang disetrum/dicas alias sedang
diisi dengan cara dialirkan listrik DC, dimana kutup positif baterai dihubungkan dengan arus
listrik positif dan kutub negatif dihubungkan dengan arus listrik negatif. Tegangan yang
dialiri biasanya sama dengan tegangan total yang dimiliki baterai, artinya baterai 12 V dialiri
tegangan 12 V DC, baterai 6 V dialiri tegangan 6 V DC, dan dua baterai 12 V yang
dihubungkan secara seri dialiri tegangan 24 V DC (baterai yang duhubungkan seri total
tegangannya adalah jumlah dari masing-maing tegangan baterai: Voltase1 + Voltase2 =
Voltasetotal). Hal ini bisa ditemukan di bengkel aki dimana ada beberapa baterai yang
duhubungkan secara seri dan semuanya disetrum sekaligus. Berapa kuat arus (ampere) yang
harus dialiri bergantung juga dari kapasitas yang dimiliki baterai tersebut (penjelasan tentang
ini bisa ditemukan di bagian bawah).
Konsekuensinya, proses penerimaan arus ini berlawanan dengan proses pengeluaran
arus, yaitu :1. Oksigen (O) dalam air (H2O) terlepas karena bereaksi/bersenyawa/bergabung
dengan timah (Pb) pada pelat positif dan secara perlahan-lahan kembali menjadi oksida timah
colat (PbO2).2. Asam (SO4) yang menempel pada kedua pelat (pelat positif maupun negatif)
terlepas dan bergabung dengan hidrogen (H) pada air (H2O) di dalam cairan elektrolit dan
kembali terbentuk menjadi asam sulfat (H2SO4) sebagai cairan elektrolit. Akibatnya berat
jenis cairan elektrolit bertambah menjadi sekitar 1,285 (pada baterai yang terisi penuh).
II.6 Cara Menghemat dan Memperpanjang Usia Accu
Menghemat aki
Bila mana aki yang setelah kurang lebih satu tahun kita pakai mulai rewel alias 'zwak', ada
beberapa tips yang dapat dicoba untuk lebih memperlama umur aki, mengingat harganya
cukup mahal.
1. Sebelum 'disetrum' ulang, buang seluruh cairan asam sulfat yang tersisa dalam aki. Lalu
dibilas dengan air murni sebanyak empat kali, dan isi dengan cairan accu zuur. Setelah
itu dapat 'disetrum'. Pada pemakaian normal, aki dapat bertahan selama satu sampai tiga
bulan.
2. Atau dapat juga setelah mobil atau motor diparkir, lepaskan salah satu kabel pada kutub
positif aki, sehingga pada aki tak ada arus yang benar-benar mengalir. Dan sebaiknya
jangan menyalakan perlengkapan yang memerlukan arus (radio atau tape) saat mobil
sedang tidak dijalankan.
3. Dan sebelum terjadi dua hal di atas, perawatan dan pengecekan terhadap tinggi
permukaan air aki harus diperhatikan. Dan selain itu juga massa jenis air aki juga harus
diukur dengan hidrometer secara berkala.
Bila ternyata ketiga cara di atas tidak maksimal, mungkin sudah saatnya kita perlu membeli
aki baru. Kita juga harus ingat, semua barang memiliki umur ekonomis, artinya setelah
jangka waktu tertentu digunakan, barang tersebut secara perlahan-lahan akan berkurang
kemampuannya dan rusak.
Trik Memperpanjang Usia Accumulator
Ada trick sederhana yang sering diterapkan oleh para penggemar mobil tua, untuk
memperpanjang usia pemakaian Accu. Salah satunya adalah menghilangkan deposit sulfat,
dengan menggunakan bahan dasar pengawet makanan yang berbentuk bubuk yang disebut
EDTA ( ethylenediamine tetraacetic ) . EDTA untuk keperluan merontokkan deposit sulfat
pada Accu, dibuat berbeda dengan bahan pengawet makanan, kodenya adalah : Na4-EDTA
(Tetrasodium EDTA) . Pada beberapa toko kimia disebut sebagai “EDTA Teknis“. Secara
praktek, penggunaan Na4-EDTA secara rutin setiap bulan, membuat masa pakai accu lebih
lama 2-3 lipat atau sekitar hingga 4-5 tahun.
Cara pemakaiannya adalah sebagai berikut :
Bahan-bahan :
1. Na4-EDTA (Tetrasodium EDTA) atau (EDTA Teknis).
2. Air Destilasi (Aquadest) atau air accu botol BIRU. (bukan air accu zuur)
Alat-alat :
1. Sendok Teh.
2. Wadah.
3. Battery Hydrometer.
4. Lap untuk bersih-bersih.
Cara pengolahan :
1. Siapkan 2-3 sendok teh (1 gram) Na4-EDTA untuk 1 liter air Aquadest. Untuk accu
yang sudah rusak, siapkan 4-6 sendok teh (10 gram) Na-EDTA untuk 1 liter air
Aquadest.
2. Campurkan bubuk Na4-EDTA dengan air accu (destilasi) di dalam wadah dan aduk
hingga larut.
3. Cek kondisi setiap lubang / cell Accu dengan hydrometer, biasanya kondisinya kan
berbeda tiap cell. Cell yang ‘MERAH’ memerlukan campuran EDTA + air Accu lebih
banyak ketimbang cell yang HIJAU (sehat).
4. Buang air pada Accu sesuai dengan kondisi cell. Untuk hasil pengukuran yang berwarna
“MERAH“, buang air accu lebih banyak dibandingkan dengan yang “HIJAU“.
5. Kontrol ketinggian air Accu. Jika kurang tambahkan dengan air Accu botol biru.
6. Untuk accu yang rusak, setelah ditambahkan campuran tersebut, harus di-ReCharging
(charge ulang).
II.7 Beberapa Merk Accumulator yang Banyak Digunakan
1. GS Hibrit
Aki GS hybrid adalah perpaduan teknologi aki konvensional dengan teknologi
maintenance free. Kalau pada aki konvensional harus menambah air aki secara berkala
karena terjadinya proses penguapan pada jenis hybrid ini penambahan air aku lebih Pada
aki Premium menggunakan material timbal antimon baik untuk grid plate positif dan
negatif, tetapi pada tipe hybrid menggunakan timbal calsium pada grid plate negatif dan
menggunakan low antimon pada grid plate positif.
Kelebihan aki GS Hybrid adalah :
1. Auto-COS: Proses penyatuan plate secara otomatis dengan menggunakan mesin COS
(cast on strap) sehingga menghasilkan produk yang konsisten dan stabil.
2. Laju penguapan airnya lebih rendah sehingga penambahan air aki sangat jarang.
3. Dapat menyimpan arus listrik lebih lama karena self dischargenya lebih rendah.
4. Aki sudah terisi air accu zuur yang terjamin kwalitasnya (wet charge).
5. Aki siap pakai, konsumen dapat langsung menggunakan aki ini tanpa melalui proses
pengisian air accu zuur dan initial charge terlebih dahulu.
Cara Penanganan Aki GS Hybrid :
Penanganan aki GS Hybrid ada dua macam, penanganan aki oleh end user dan
penanganan aki oleh pihak toko.Untuk end user hal yang perlu diingat adalah secara perodik
(contoh: tiap bulan) selalu mengecek level air aki harus selalu tetap berada pada posisi lower
level dan upper level, dan aki harus dijaga kebersihannya terutama pada terminal positif dan
negatif. Sedangkan untuk toko aki, karena aki GS Hybrid sudah terisi dengan air accu zuur
untuk itu ada dua hal yang perlu diperhatikan :
1. Pada saat penerimaan :
Pastikan karton box dalam keadaan kering
Karena sudah terisi air accu zuur, maka pada saat memindahkan atau menyimpan
tidak boleh dalamposisi miring, terbalik atau dilempar.
Lakukan penyimpanan secara “first in first out”, artinya siapa yang datang lebih awal
maka dikeluarkan lebih awal berdasarkan pada kode charge yang tertera pada bagian
atas karton box
2. Pada Saat Penyimpanan :
Lakukan pemeriksaan secara berkala berdasarkan kode charge yang tertera di bagian
atas karton box.
Paling lambat tiga bulan setelah tanggal charging dan belum digunakan/terjual, maka
lakukan hal sebagai berikut : Periksa berat jenis accu zuur dengan hydrometer
apabila kurang dari 1.220 maka perlu di charge ulang dan Periksa volume air accu
zuur melalui indikator elektrolit serta garis lower level dan upper level. Jika perlu
tambahkan air aki sampai garis upper level.
3. Aki yang setrumnya mulai melemah, di setrum ulang kemudian bila penyetruman
selesai tuliskan tanggal penyetruman pada sticker yang ada pada tutup karton (VerriDJ)
2. Bosch S3-S4-S5
Accu Bosch : Tenaga Optimal Untuk Start Semua Kendaraan
Produk accu terbaru dari Bosch menyediakan accu yang tepat untuk kendaraan anda
untuk segala tingkat kebutuhan performa. Tiga produk accu terbaru ini dirancang untuk
berbagai macam kebutuhan dari kendaraan anda, dan menuntun customer melakukan pilihan
yang mudah juga membedakan tingkat performa accu dengan kode warna dan ranking
bintang. Bukan hanya itu, produk baru ini juga memberikan daya start yang kuat handal
dalam menyuplai energi pada kendaraan anda. Khusus untuk produk S4 dan S5 adalah tipe
aki yang sama sekali tidak memerlukan perawatan.
Bosch pertama kami memproduksi accu sejak 1927, dimana pada waktu itu accu
untuk pengapian pada mesin pertama diperkenalkan, sejak saat itu Bosch terus
mengembangkan performa dan efisiensi accu. Setelah beberapa puluh tahun, teknologi accu
telah berkembang pesat untuk memenuhi permintaan kendaraan modern sebagaimana juga
untuk menjaga kelestarian lingkungan. Kebutuhan yang diperlukan dari system power
supply modern jauh lebih besar dibandingkan dengan pada saat mobil pertama kali
diperkenalkan. Electric windows, sun-roof, air conditioning, ABS, airbags, dan peningkatan
pada temperature dalam kabin mesin bergabung bersama meningkatkan tuntutan kinerja
accu situasi mana berpengaruh mengurangi usia pakai accu.
Bosch terus menerus mempertahankan kepemimpinannya dalam inovasi dan
pengembangan accu. Perkembangan terakhir kami adalah dengan diperkenalkannya
teknologi Calsium-Silver Alloy. Dengan memperkenalkan seri “S” ini, Bosch menyediakan
jangkauan produk yang luas dikhususkan untuk kebutuhan tertentu sebagai kemudahan
dalam memilih accu yang benar tergantung pada jenis kendaraan, peralatan elektronik yang
ada , cara berkemudi, dan kondisi cuaca dan lain laian.
Kendaraan yang disarankan untuk menggunakan accu Bosch seri S3, S4 dan S5
Accu Bosch S3 adalah solusi ekonomis untuk kendaraan dengan tambahan beberapa
perangkat elektronic. Accu S3 juga menawarkan asupan daya yang kuat dan handal.
Rancangan teknis accu Bosch S4 dibuat khusus untuk kendaraan kelas kecil dan sedang,
dengan menawarkan sumber tenaga listrik yang ideal untuk fungsi yang lebih canggih.
Jangkauan S4 adalah sebagian besar dari kendaraan Asia.
Accu Bosch S5 dibuat khusus untuk kendaraan modern yang membutuhkan banyak
energi listrik untuk pemanas, AC, dan CD / DVD player, Sunroof dll. Teknologi silver
meningkatkan usia pemakaian accu S5 Bosch sampai dengan 30% dibandingkan Accu
pada umumnya.
Keuntungan lainnya
Penggunaan teknologi accu Bosch Silver mengurangi sebagian besar korosi yang
disebabkan oleh panas, yang berdampak pada penurunan usia pakai accu, dan juga
menyebabkan peningkatan performa secara luar biasa untuk starting power dan usia
pemakaian yang lebih lama. Dengan konsumsi asam yang minimal, accu baru memerlukan
perawatan yang sangat kecil semasa pemakaiannya. Penutup accu dirancang khusus untuk
memberikan keamanan maksimum, dan memastikan asam ini tidak bocor keluar pada saat
penggunaan pada saat pengangkutan bahkan pada saat accu dimiringkan dalam posisi
horizontal. Handle ergonomic juga membuat accu ini mudah dalam pengangkutan dan
mudah dalam pemasangan. Pada akhirnya accu seri “S” tebaru menjawab kebutuhan yang
makin kompetitif dari berbagai merek mobil.
3. Yuaka
AKI tidak berfungsi hanya sebagai penyuplai listrik guna memutar dinamo starter
mobil. Kini tugasnya semakin banyak, apalagi sistem manajemen mobil sudah
menggunakan komputer yang memerlukan suplai listrik lebih baik. Kurang sedikit saja
suplai listrik ke ECU (computer mobil electronic control unit), komponen tersebut dapat
mengalami kerusakan.
Aki Mobil
Untuk mendapatkan aki terbaik, Anda sebenarnya tidak perlu bingung lagi. Karena
PT Yuasa Battery Indonesia telah menawarkan aki bermutu tinggi. Anak perusahaan grup
Yuasa Jepang ini menawarkan berbagai pilihan aki. Dari aki konvensional (yang
membutuhkan perawatan) hingga maintenance free (bebas perawatan).
Kelebihan utama aki konvensional buatan Yuasa adalah aplikasi teknologi ‘pafecta’
yang dapat langsung bekerja seketika tanpa perlu penambahan strum (isi langsung start). Hal
ini dikarenakan aki Yuasa menggunakan pelat berkualitas yang dibuat melalui sistem
pengeringan khusus dan vacum sealing unik (hanya dari Yuasa). Vacum sealing
memungkinkan aki jenis dry charge dapar disimpan lebih dari 12 bulan sesuai jaminan
kualitas dry charge-nya.
Pada akhir 2003, Yuasa memperkenalkan Yuasa Hybrid sebagai aki mobil yang
minim perawatan dengan plat di dalamnya menggunakan bahan kalsium (Ca) dan timah
(Pb). Dengan bagitu, waktu penguapan air aki jauh lebih lama 2-3 bulan dari aki
konvensional. Selain itu, Yuasa Hybrid juga merupakan aki siap pakai yang dijual dalam
keadaan dry charge. Artinya, aki ini dijual dalam kondisi belum terisi accu zuur sehingga aki
dapat disimpan lebih lama sebelum dipakai.
Di tahun yang sam, Yuasa juga memperkenalkan aki Yuasa maintenance free. Aki
ini didesain khusus untuk daerah beriklim tropis. Dengan bahan kalsium yang digunakan
untuk plat, membuat daya starting lebih kuat dan self discharge lebih kecil. Keunggulan
lainnya, adalah pada cover lead accu yang terdapat di catalyser dan valve (katup) yang
berfungsi mencegah penguapan dengan cara mengubah gas menjadi air. Sehingga accu zuur
tidak akan turun. Sedangkan valve berfungsi melepas gas pada suhu di aki dalam keadaan
tinggi. Aki maintenance free dijual dalam keadaan basah.
Aki Motor
Untuk motor, Yuasa telah mengembangkan aki berteknologi tinggi yakni jenis
VRLA (valve regulated lead acid) atau biasa dikenal dengan nama super maintenance free
(super MF) yang telah mendapatkan penghargaan spesial sebagai World First Maintenance
Free Motorcycle Battery pada 1985, di Kanada.
Saat ini, aki jenis Super MF ini sudah digunakan oleh beberapa pabrikan kendaraan
bermotor terkemuka di Indonesia. Seperti Honda Kharisma, Suzuki New Shogun 125, dan
Kawasaki ZX 130.
Keunggulan aki ini di antaranya ialah dapat disimpan dalam ruang penempatan aki
yang lebih fleksibel dalam arti kalau aki jenis konvensional harus diletakkan secara vertikal,
maka untuk maintenance free boleh diletakkan dalam posisi horisontal.
PT Yuasa Battery Indonesia juga mengenalkan aki jenis VRLA maintenance free
yang dijual dalam bentuk kit (paket) antara aki dengan botol acid. Aki yang dikenal dengan
YTX ini mendapat sertifikat UN mark dari Dirjen Perhubungan Udara pada 2003.
Aki jenis YTX ini sangat umum dipergunakan oleh pabrikan kendaraan bermotor
roda dua di luar negeri. Seperti Peugeot di Prancis, dan Yamaha di Brazil.
Untuk tetap menjaga mutu dan kualitas produknya, pada 2003 Yuasa
memperkenalkan “Sulfate Stop” pada setiap jenis aki sepeda motor dengan tegangan 12V
yang diproduksinya.
Formula kimia tersebut dapat mengurangi timbulnya kristal sulfate pada permukaan
aki. Sehingga memperpanjang umur pemakaian.
Yuasa juga memperkenalkan aki konvensional yang dikemas dalam kemasan khusus
yang menyatu atara aki dengan acid (paket). Keuntungannya ialah, penjaminan kualitas air
aki yang dipersyarakatkan.
II.8 Eropa merupakan tujuan ekspor utama dari aki sepeda motor buatan PT Yuasa Battery
Indonesia. Sampai saat ini tercatat aki buatan Yuasa telah digunakan pabrikan kendaraan
terkemuka di dunia, seperti BMW dan Yamaha Conver di Spanyol.
III. PENUTUP
http://www.untukku.com/artikel-untukku/sejarah-aki-dunia-
untukku.html#ixzz1yo4xgrXK
http://www.idinrohidin.com/2012/01/asal-usul-accu-accumulator.html