33
DAFTAR ISI KATA PENGANTAR .......................................... i DAFTAR ISI .............................................. ii BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ............................... 1.2 Tujuan dan Manfaat ........................... BAB II PEMBAHASAN 2.1 Landasan Teori ............................ 2.2 Deskripsi Perusahaan ...................... 2.2.1...........................................PT Bakrie Sumatera Plantation Tbk .......................... 2.2.2...........................................PT Astra Agro Lestari ...................................... 2.2.3...........................................PT Smart Tbk 2.3 Ratio Laporan Keuangan (Rekap Perhitungan) 2.3.1 Liquidity Ratio ................................. 2.3.2 Activity Ratio .................................. 2.3.3 Leverage Ratio .................................. 2.3.4 Profitability Ratio ............................. 2.4 Interpretasi Ratio ........................ 2.4.1...........................................Times Series

Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Makalah yang menganalisis mengenai laporan keuangan yang ada di suatu perusahaan. Serta bagaimana cara untuk menghitung laporan keuangan dari berbagai macam ratio. Salah satunya rasio likuidasi , rasio aktivitas dan lain lain

Citation preview

Page 1: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR .............................................................................. i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang ..................................................................

1.2 Tujuan dan Manfaat ..........................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Landasan Teori ..................................................................

2.2 Deskripsi Perusahaan ........................................................

2.2.1...................................................................................PT

Bakrie Sumatera Plantation Tbk ........................................................

2.2.2...................................................................................PT

Astra Agro Lestari ..............................................................................

2.2.3...................................................................................PT

Smart Tbk

2.3 Ratio Laporan Keuangan (Rekap Perhitungan)

2.3.1

Liquidity Ratio .....................................................................

2.3.2

Activity Ratio .......................................................................

2.3.3

Leverage Ratio ....................................................................

2.3.4

Profitability Ratio .................................................................

2.4 Interpretasi Ratio ..............................................................

2.4.1...................................................................................Times

Series

2.4.2...................................................................................Cross

Section

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan .......................................................................

3.2 Saran .................................................................................

3.2 Daftar Pustaka .............................................................

Page 2: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Laporan keuangan bagi sebuah perusahaan sangatlah penting,

terutama bagi perusahaan go publik. Bagi perusahaan go publik,

laporan keuangan yang sudah disusun dan dihitung harus di

publikasikan ke publik untuk selanjutnya di audit dan ditelaah

kebenarannya oleh para auditor. Laporan Keuangan juga berguna

sebagai laporan pertanggung jawaban jajaran direksi kepada para

pemegang saham yang menanamkan modalnya di suatu perusahaan.

Dengan laporan keuangan yang dikeluarkan direksi inilah para

pemegang saham dapat melihat dan menilai bagaimana

perkembangan perusahaan yang ia tanami modal didalamnya, melalui

laporan keuangan yang dilaporkan per tiga bulan, per enam bulan

atau bahkan per tahun.

Selain itu, laporan keuangan suatu perusahaan juga berguna bagi

para investor yang sedang mencari perusahaan yang akan ia berikan

asupan modalnya. Biasanya perusahaan dengan earning per share

yang tinggilah yang banyak di cari oleh para investor, agar

pendapatannya dari saham yang ia tanam juga tinggi.

Laporan keuangan juga berguna bagi pemerintah saat mereka

harus mengadakan audit pada salah satu perusahaan go publik yang

dicurigai mencurangi pajak penghasilannya. Saat ini sedang marak

mafia – mafia pajak yang mencurangi pajak penghasilan suatu

perusahaan menjadi lebih kecil dibandingkan dengan pajak yang

seharusnya dibayar, demi meraup keuntungan pribadi.

Page 3: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Laporan keuangan yang baik akan menunjukkan transaksi yang

terjadi di suatu perusahaan hingga ke pos-pos terkecilnya. Karena jika

pos-pos terkecil tadi dianggap sepele oleh para direksi dan pemilik

perusahaan, akan sangat membuat pemilik dan direksi kewalahan

saat harus menyerahkan laporan keuangan di akhir periode akuntansi.

Pada makalah ini kami akan mencoba menganalisis Laporan

Keuangan PT. Astra Agro Lestari Tbk. Dengan dua perusahaan

pembanding lainnya yaitu PT Sinar Mas Agro Resources and Technology

(Smart) Tbk And Technology dan PT. Bakrie Sumatera Plantations Tbk.

Latar belakang kami membuat makalah ini selain untuk memenuhi

tugas mata kuliah Managemen Keuangan juga untuk mulai mencoba

menganalisis bagaimana kondisi keungan PT. Astra Agro Lestari saat

ini , apakah sudah berada diatas rata – rata industri atau masih berada

di bawah rata-rata industri. Makalah ini semata-mata dibuat untuk

menilai hasil kerja PT. Astra Agro Lestari pada tiga tahun terakhir

(2011 – 2013) yang mungkin akan berguna bagi para investor yang

baru akan menanamkan sahamnya di perusahaan ini atau bagi para

investor yang sudah menjadi pemegang saham di PT. Astra Agro

Lestari. Dan secara luasnya, semoga Makalah ini dapat berguna bagi

siapa saja yang membacanya.

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan dan manfaat dari dibuatnya makalah ini adalah :

1. Sebagai pemenuhan tugas Mata Kuliah Managemen Keuangan

2. Memberikan data mengenai kondisi keuangan Pt. Astra Agro

Lestari

3. Memberikan data yang valid mengenai analisis laporan keuangan

PT. Astra Agro Lestari tiga tahun terakhir (2011 - 2013)

4. Memberikan data yang valid kepada para calon investor dan para

pemegang saham mengenai Laporan Keuangan PT. Astra Agro

Lestari

Page 4: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

BAB II

PEMBAHASAN

2.1Landasan Teori

Untuk menganalisis kondisi keuangan suatu perusahaan, maka

diperlukan penganalisisan dari berbagai pendekatan, yaitu

diantaranya :

a. Bagaimana likuiditas perusahaan ?

b. Bagaimana kemampuan perusahaan menghasilkan laba atas

investasi pada aktivanya ?

c. Bagaimana perusahaan mendanai investasinya ?

d. Dan apakah pemegang saham telah mendapatkan tingkat

pengembalian yang layak atas investasi mereka ?

Untuk lebih jelasnya mengenai bagaimana sebenarnya sistematika

penghitungan berbagai pertanyaan diatas. Maka, berikut akan dibahas

satu per satu :

1) Liquidity Rasio (Rasio Likuiditas)

Likuiditas dalam pendekatan pertama dapat diartikan sebagai

kemampuan perusahaan membayar kewajiban lancarnya dengan

menggunakan aktiva lancar yang dimiliki. Ada dua pendekatan

Page 5: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

yang digunakan untuk mengukur rasio likuiditas. Pendekatan

pertama biasa disebut rasio likuiditas, untuk mengukur likuiditas

dengan menekankan pada kemampuan perusahaan membayar

hutang jangka pendeknya. Rasio yang digunakan untuk

menghitung likuiditas dengan pendekatan pertama antara lain :

Rasio lancar (Current Ratio)

Rasio Lancar menunjukkan berapa rupiah aktiva lancar yang

dimiliki oleh perusahaan untuk membayar Rp 1 hutang lancanrnya.

Semakin tinggi nilai rasio tersebut berarti perusahaan memiliki

kemampuan semakin besar untuk mendapatkan hutang jangka

panjangnya (obligasi ).

Current Ratio = Total aktiva lancar Total Hutang Lancar

Rasio Cepat (Acid Test Ratio)

Rasio ini juga mengukur kemampuan perusahaan membayar

hutang lancar dengan menggunakan aktiva lancar selain

persediaan (aktiva lancar yang memiliki likuiditas tinggi).

Acid Test Ratio = Total aktiva lancar – persediaan Total Hutang Lancar

2) Activity Rasio ( Rasio Aktivitas)

Rasio Perputaran Persediaan (Inventory Turnover)

Perputaran persediaan menunjukkan berapa kali penggantian

inventori perusahaan selama tahun tersebut.

Inventory Turnover = Beban pokok Penjualan Persediaan

Rasio Perputaran Piutang Usaha (Accounts Receivable Turnover)

Rasio ini menunjukkan berapa kali dana yang diinvestasikan

pada piutang usaha mampu “ berputar” (menghasilkan kas) dalam

satu tahun. Rasio ini dapat dihitung dengan menggunakan rumus

singkat yaitu 365 hari dibagi periode penagihan rata –rata.

Page 6: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Semakin besar rasio perputaran piutang usaha berartipengelolaan

piutang makin efektif.

Accounts Receivable Turnover = Penjualan Piutang Usaha

Periode Penagihan Rata-rata (Average Collection Period)

Nilai penjualan kredit harian diperoleh dari total penjualan

(diasumsikan semuanya kredit) dibagi 365 (asumsi 1 tahun = 365

hari). Periode penagihan rata-rata menunjukkan seberapa cepat

perusahaan rata-rata mampu menagih piutang usahanya. Seorang

manajer keuangan pada umumnya ingin menagih piutang

secepatnya agar rasio perputaran piutang juga meningkat.

Semakin cepat periode penagihan rata-rata maka perusahaan bisa

dikatakan makin efektif dalam mengelola piutangnya. Namun

suatu perusahan mungkin akan memperpanjang kebijakan

penjualan kreditnya dengan alasan yang bisa

dipertanggungjawabkan.

Average Collection Period= Piutang UsahaPenjualan kredit : 365 hari

Perputaran Aktiva Tetap (Fixed Assets Turnover)

Perputaran aktiva tetap mengukur berapa rupiah mampu

dihasilkan dari setiap investasi pada Rp 1 aktiva tetap.

Fixed Assets Turnover = PenjualanAktiva Tetap Bersih

Perputaran Total Aktiva (Total Assets Turnover)

Rasio perputaran aktiva menunjukkan bagaimana efektifitas

perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan

penjualan dan mendapatkan laba.

Total Assets Turnover = PenjualanTotal Aktiva

3) Leverage Ratio

Rasio Utang (Debt Ratio)

Page 7: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Rasio utang dapat digunakan untuk mengetahui berapa persen

asset perusahaan yangdibiayai dengan menggunkan hutang baik

hutanglancar maupun hutang jangka panjang, Sehingga dapat

diketahui persentase sisanya dibiayai dengan modal sendiri

(ekuitas). Bila diketahui suatu perusahaan memiliki rasio utang

sebesar 0,25 artinya 25 persen dana perusahaan yang dipakai

untuk membiayai aktiva beersal dari hutang lancer maupun utang

jangka panjang, sisanya sebesar 75 persen dana berasal dari

modal sendiri atau ekuitas. Semakin besar rasio utang berarti

semakin banyak asset yang dibiyai dengan menggunakan hutang.

Debt Ratio = Total HutangTotal Aktiva

Rasio Utang Terhadap Modal Sendiri (Debt to Equity Ratio)

Rasio utang terhadap modal sendiri merupakan perbandingan

antara hutang yang digunakan untuk membiayai asset perusahaan

denga total modal sendirinya. Bila diketahui perusahaan

menggunkan hutang Rp 10.000.000 dan modal sendiri Rp

30.000.00 maka perusahaan tersebut memiliki rasio tang erhadap

modal sendiri sebesar 0,33 artinya bahwa perusahaan

menggunakan hutang sebesar 33 persen dari nilai modal sendiri

yang dimilki perusahaan.

Debt to Equity Ratio = Total HutangTotal Ekuitas

Rasio Laba Terhadap Beban Bunga (Times Interest Earned)

Rasio laba terhadap beban bunga menunjukkan berapa kali

besarnya pendapatan operasi dibandingkan dengan bunga yang

harus dibayar. Semakin besar rasio laba operasi terhadap bunga

berarti perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam membayar

bunga.

Times Interest Earned = Laba sebelum bunga dan pajakBeban bunga per tahun

4) Profitability Ratio

Page 8: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Return On Assets

Tingkat pengembalian atas asset-aset (Return On Assets)

merupakan indicator profitabilitas perusahaan namun rasio ini

menggunkan laba bersih sebagai pembilangnya. Dalam hal ini laba

bersih dipengaruhi oleh kegiatan operasi dan keputusan

pendanaan, sehinnga bila rasio tingkat pengembalian investasi dari

pendapatan operasi tidak tersedia maka bisa menggunakan rasio

ini.

ROA = Laba Bersih setelah pajak Total Aktiva

Return On Equity

Tingkat pengembalian atas investasi pemegang saham biasa

(Return On Equity) yaitu pendapatan yang diperoleh pemegang

saham biasa atau investasi pada perusahaan tersebut bila

dibandingkan dengan pendapatan yang diperoleh pada

perusahaan lain terdapat pada kelompok sejenis. Ekuitas

pemegang saham biasa meliputi total ekuitas pemegang saham

biasa berdasar nilai nominal, modal disetor dan saldo laba.

ROE = Laba Bersih Setelah pajak Total Ekuitas

Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)

Margin laba bersih atau net profit margin mengukur perolehan

laba bersih atas investasi pada setiap Rp 1 penjualan. Semakin

tinggi margi laba bersih, semakin baik operasi suatu perusahaan.

Net Profit Margin = Laba Bersih Setelah Pajak Penjualan

Pendapatan per Saham (Earning per Share)

Pendapatan per saham atau earnings per share pada umumnya

manajemen perusahaan, pemegang saham biasa dan calon

pemegang saham sangat tertarik akan EPS, karena

Page 9: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

menggambarkan jumlah Rp yang diperoleh untuk setiap lembar

biasa. EPS semakin besar salh satu indicator keberhasilan suatu

perushaan.

Earning per Share = Pendapatan yang tersedia bagi pemegang saham

Jumlah lembar saham biasa yang beredar

2.2Deskripsi Perusahaan

1) PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk

PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk adalah salah satu

perusahaan perkebunan tertua di Indonesia. Pada tahun1911

perusahaan asal Belanda membuka perkebunan karet pertama di

Kisaran, Sumatera Utara. Lalu pada tahun 1986, perusahaan ini

diakuisisi oleh Bakrie and Brothers dan kemudian berganti nama

menjadi PT Bakrie Sumatera Plantations. Tahun 1990 menandai

tonggak penting bagi perusahaan ketika berhasil terdaftar pada

Kedua Bursa Efek Jakarta (BEJ) dan Bursa Efek Surabaya (BES).

Kemudian di tahun 1996 meraih ISO 9002:1994. 

Sejak awal berdiri sebagai perusahaan perkebunan karet,

perusahaan ini telah tumbuh dan menjadi salah satu produsen

terkemuka kedua karet alam dan CPO di Indonesia. Pada 7

Desember, perusahaan telah mengelola sekitar 100.000 ha

perkebunan kelapa sawit dan karet. Mayoritas perkebunannya saat

ini berada di Pulau Sumatera. Perusahaan ini mulai memperluas ke

Provinsi Kalimantan Tengah sejak awal 2007 dan saat ini

mengembangkan perkebunan greenfield di sana.

Perusahaan yang memiliki visi menjadi perusahaan agro-bisnis

terpadu dan paling dikagumi di Indonesia ini memiliki keberhasilan

dalam mengakuisisi perusahaan. Di tahun 2007 sudah lima

perkebunan dan satu pabrik karet yang diakuisisi. Perusahaan ini

terus mencari nilai-tambah dengan menambah akuisisi untuk

mempercepat pembangunan greenfield dalam pencariannya dan

mencapai 150.000 ha lahan yang ditanami dalam perayaan seratus

tahun Bakrie Sumatera Plantation pada 2011.

Page 10: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Pada Juli 2013 perusahaan ini merombak jajaran direksi dalam

rapat umum pemegang saham tahunan. Saat ini, Muhammad Iqbal

Zainuddin diangkat menjadi direktur utama menggantikan

Bambang Arian Wisema yang sudah menjabat jadi direktur utama

sejak 2012.

2) PT Astra Agro Lestari Tbk

PT Astra Agro Lestari Tbk (AALI) merupakan sebuah perusahaan

yang bergerak di bidang management bahan-bahan perkebunan,

seperti kelapa sawit, karet, teh, cokelat dan minyak masak,

Perusahaan yang telah berdiri sejak tanggal 3 Oktober 1988 ini

merupakan produsen kelapa sawit terbesar di Indonesia yang telah

memenuhi berbagai segmen pasar, baik di dalam dan luar negeri.

Perusahaan ini memperluas cakupan bisnisnya dengan merangkul

induk perusahaannya yakni PT Astra International Tbk yang

memutuskan untuk menciptakan bisnis baru di sektor perkebunan

singkong dan karet. Di samping itu, karena bisnis kelapa sawit

terlihat sangat menjanjikan di pasaran membuat AALI mencoba

peruntungan untuk lebih fokus dalam pengembangan bisnis kelapa

sawit.

Pada tahun 1984, management bersama PT Tunggal Perkasa

Plantations yang telah memiliki lebih dari 15.000 hektar

perkebunan kelapa sawit yang terletak di Riau, Sumatera bekerja

dalam pertumbuhan produksi kelapa sawit. Beberapa tahun

kemudian, pada 1988 PT Astra International Tbk memutuskan

untuk membentuk bisnis kelapa sawit terbaru yang berlabel PT

Suryaraya Cakrawala untuk lebih memperkokoh kedudukan

industri ini. Selanjutnya, pada tahun 1989 perusahaan ini kembali

berubah nama menjadi PT Astra Agro Niaga yang pada akhirnya

bersama PT Suryaraya Bahtera merger membentuk perusahaan

baru bernama PT Astra Agro Lestari pada tahun 1997. 

Sejak Desember 1997, perusahaan ini telah berhasil masuk

dalam daftar saham di Bursa Efek Jakarta dengan kepemilikan

Page 11: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

saham publik sebesar 20,3%. Setelah mengalami merger, akuisisi

dan mengalami beberapa perkembangan, PT Astra Agro Lestari

Tbk berhasil membukukan total aset sebesar Rp. 12,42 triliun pada

akhir 2012. Hingga sekarang, perusahaan ini telah mempekerjakan

lebih dari 28.109 orang karyawan yang bertanggungjawab untuk

mengelola lebih dari 272.994 hektar perkebunan kelapa sawit yang

tersebar di Sumatera, Kalimantan dan sulawesi. Salah satu bentuk

prestasi yang ditorehkan AALI adalah berhasil mendapatkan

sertifikat Indonesia Sustainable Palm Oil (ISPO) pada tanggal 8

Maret 2013. Dengan komitmen dan dedikasi yang tinggi terhadap

perkembangan kelapa sawit Indonesia, AAL ke depannya

diharapkan bisa menjaga eksistensinya sebagai perusahaan sektor

perkebunan yang paling produktif dan inovatif di dunia. Karena

banyaknnya kelebihan yang dimiliki oleh PT. Astra Agro Lestari

dibandingkan dengan kedua perusahaan yang lain ( PT. Sinar Mas

Agro Resources and Technology dan PT. Bakrie Sumatera

Plantations). Maka Kami memutuskan untuk mengambil PT. Astra

Agro Lestari Tbk sebagai bahan penelitian utama kami.

3) PT Smart Tbk (PT Sinar Mas Agro Resources and

Technology Tbk)

PT Sinar Mas Agro Resources and Technology (Smart) Tbk

(SMAR) didirikan 18 Juni 1962 dan mulai beroperasi secara

komersial pada tahun 1962. Kantor pusat SMAR berlokasi di Sinar

Mas Land Plaza, Menara II, Lantai 30 Jl. MH. Thamrin No. 51 Jakarta

10350. Pabrik dan kebun divisi perkebunan SMAR dan entitas anak

berlokasi di Sumatra Utara, Jambi, Riau, Bangka, Kalimantan

Tengah, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan, sedangkan

pabrik pengolahannya berlokasi di Surabaya, Medan, Tarjun dan

Jakarta. PT Purimas Sasmita adalah entitas induk SMAR, sedangkan

Golden Agri-Resources Ltd. (GAR), Perusahaan Publik di Singapore

Exchange, adalah pemegang saham akhir SMAR.

Page 12: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Berdasarkan Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup

kegiatan SMAR dan entitas anak meliputi pengembangan

perkebunan, pertanian, perdagangan, pengolahan hasil

perkebunan, serta bidang jasa pengelolaan dan penelitian yang

berhubungan dengan usaha. Hasil produksi SMAR dan entitas anak

meliputi hasil olahan kelapa sawit antara lain minyak goreng,

lemak nabati dan margarin serta minyak kelapa sawit (CPO), inti

sawit (PK), minyak inti sawit (PKO), cocoa butter substitute (CBS),

fatty acids, glycerine, sabun dan produk kemasan seperti botol dan

tutup botol.

Pada tahun 1992, SMAR memperoleh pernyataan efektif dari

Bapepam-LK untuk melakukan Penawaran Umum Perdana Saham

SMAR (IPO) kepada masyarakat sebanyak 30.000.000 dengan nilai

nominal Rp1.000,- per saham dengan harga penawaran Rp3.000,-

per saham. Saham-saham tersebut dicatatkan pada Bursa Efek

Indonesia (BEI) pada tanggal 20 Nopember 1992.

Page 13: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

2.3Ratio Laporan Keuangan (Rekap Perhitungan)

NO. RATIO TAHUN

PERUSAHAAN

Rata-rata Industri

PT BAKRIE SUMATERA

PLANTATIONS Tbk  

PT ASTRA AGRO

LESTARI Tbk  PT SMART

Tbk  

1. Liquidity Ratio                1.1 Current Ratio

2011 40% 

131% 

186%   119%

    2012 126%   68%   210%   135%

    2013 54%   47%   105%   69%                   

1.2 Acid Test Ratio

2011 33% 

78% 

12%   41%

    2012 118%   2%   134%   85%

    2013 53%   26%   59%   46%

                     2. Activity Ratio                

2.1 Inventory Turnover

2011 11,88 Kali 

0,38 Kali 

8,5 Kali   6,92 kali

    2012 7,22 Kali   0,31 Kali   7,85 Kali   5,13 Kali

    2013 9,09 Kali   0,61 Kali   0,83 Kali   3,51 Kali                    

2.2

Accounts Receivable Turnover

2011 8,57 Kali  

2004,6 Kali 

9,72 Kali   674,3 Kali

    2012 5,46 Kali   287,5 Kali   10,6 Kali   101,19 Kali

  

2013 13,44 Kali  

1,95 Kali 

11,91 Kali

  9,1 Kali

                   2.3

Average Collection Period

2011 42,6 Hari 

0,18 Hari 

37,55 Hari

  26,78 Hari

  

2012 66,82 Hari 

1,27 Hari 

34,43 Hari

  34,17 Hari

  

2013 27,16 Hari 

0,11 Hari 

30,66 Hari

  19,14 Hari

                   2.4

Fixed Assets Turnover

2011 0,62 Kali 

3,15 Kali 

6,97 Kali   3,58 Kali

    2012 0,37 Kali   2,35 Kali   4,76 Kali   2,49 Kali

    2013 0,3 Kali   1,95 Kali   3,17 Kali   1,81 Kali                   

2.5

Total Assets Turnover 2011 0,23 Kali   1,06 Kali   2,15 Kali   1,15 Kali

Page 14: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

    2012 0,13 Kali   0,93 Kali   1,69 Kali   0,92 Kali

    2013 0,12 Kali   0,85 Kali   1,3 Kali   0,76 Kali                   

                     3. Leverage Ratio                

3.1 Debt Ratio

2011 52% 

17% 

5%   25%

    2012 58%   25%   45%   43%

    2013 73%   32%   65%   57%                   

3.2 Debt to Equity Ratio

2011 106% 

21% 

101%   76%

    2012 14%   32%   82%   43%

    2013 27%   46%   183%   85%                   

3.3

Times Interest Earned

2011 686,99 Kali 

159,14 Kali 

9,92 Kali   285,35 Kali

  

2012 764,93 Kali 

156,53 Kali  

16,77 Kali

  312,74 Kali

  

2013 186,99 Kali 

146,22 Kali 

12,63 Kali

  115,28 Kali

                                        

4. Profitability Ratio                4.1 ROA

2011 4% 

24% 

12%   13%

    2012 5%   2%   13%   7%

    2013 17%   13%   5%   12%                   

4.2 ROE

2011 8% 

3% 

24%   12%

    2012 12%   27%   24%   21%

    2013 63%   19%   14%   32%                   

4.3 Net Profit Margin

2011 17% 

23% 

6%   15%

    2012 38%   22%   8%   23%

    2013 147%   15%   4%   55%                   

4.4

Earning per Share (EPS)

2011 Rp. 54,80 

Rp. 1.527,59  

Rp. 621   Rp. 734,46

  

2012 Rp. 77,69 

Rp. 1.530,57  

Rp. 749   Rp. 785,75

  

2013 Rp. 201,36 

Rp. 1.143,86  

Rp. 311   Rp. 552,07

                                          

Page 15: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

2.4Interpretasi Ratio1. Liquidity Ratio

1.1 CurrentRatio

Current Ratio 2011 2012 2013

PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk 40% 126% 54%

PT Astra Agro Lestari Tbk 131% 68% 47%

PT Smart Tbk 186% 210% 105%

Rata-Rata Industri 119% 135% 69%

Page 16: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Current Ratio adalah rasio yang menunjukkan berapa rupiah aktiva lancar yang dimiliki oleh perusahaan untuk membayar Rp. 1 hutang lancarnya. Setelah melihat tabel dan diagram diatas menunjukkan bahwa Pada tiga tahun terakhir ini kemampuan PT Astra Agro Lestari mengalami kemunduran dalam hal kemampuan membayar hutangnya. Dilihat pada tahun 2011 PT Agro Lestari 131 %,tahun 2012 68 % dan tahun 2013 47 %. Jadi, kemampuan PT Agro Lestari dalam membayar hutangnya dengan menggunakan aktiva lancar pada tahun 2011 adalah 131 %,begitu seterusnya sesuai dengan percentase. Dalam hal kemampuan membayar hutang, selama tiga tahun berturut-turut PT Astra Agro Lestari berada di bawah rata-rata industri, yakni rata-rata industri pada tahun 2011 119 %, tahun 2012 135 % dan tahun 2013 69%.

1.2 Acid Test Ratio

Acid Test Ratio 2011 2012 2013PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk 33% 118% 53%PT Astra Agro Lestari Tbk 78% 20% 26%PT Smart Tbk 12% 134% 59%Rata-Rata Industri 41% 91% 46%

Page 17: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Acid test ratio adalah rasio yang mengukur kemampuan perusahaan membayar hutang lancar dengan menggunakan aktiva lancar selain persediaan. Setelah melihat tabel dan diagram diatas menunjukkan bahwa Pada tiga tahun terakhir ini kemampuan PT Astra Agro Lestari mengalami fluktuasi dalam hal kemampuan membayar hutangnya. Dilihat pada tahun 2011 PT Agro Lestari 78 %, tahun 2012 20 % dan tahun 2013 26 %. Jadi, kemampuan PT Agro Lestari dalam membayar hutangnya dengan menggunakan aktiva lancar selain persediaan pada tahun 2011 adalah 78 %,begitu seterusnya sesuai dengan percentase. Dalam hal kemampuan membayar hutang menggunakan aktiva lancar selain persediaan, selama tiga tahun berturut-turut PT Astra Agro Lestari 2 tahun berada di bawah rata-rata industri,yakni pada tahun 2012 dan 2013 sementara tahun 2011 PT Agro Lestari diatas rata-rata industri yakni rata-rata industri pada tahun 2011 41 %, tahun 2012 91 % dan tahun 2013 46%.

2. Activity Ratio

2.1 Inventory Turnover

Inventory Turnover 2011 2012 2013PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk 11,88 7,22 9,09PT Astra Agro Lestari Tbk 0,38 0,31 0,61PT Smart Tbk 8,5 7,85 0,83Rata-Rata Industri 6,92 5,13 3,51

Page 18: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Inventory Turnover adalah rasio yang menunjukkan berapa kali pergantian inventori perusahaan selama tahun tersebut. PT Astra Agro Lestari mengalami fluktuasi dalam hal pengantian inventori perusahaan, yakni pada tahun 2011 0,38 kali, pada tahun 2012 0,31 kali, dan pada tahun 2013 0,61 kali. Sementara rata-rata industri tiap tahunnya mengalami kemunduran dalam hal penggantian inventori walaupun begitu rata-rata industri selama tiga tahun berturut-turut berada diatas PT Astra Agro Lestari, yakni tahun 2011 6,29 kali, tahun 2012 5,13 kali dan tahun 2013 3,51 kali.

2.2 Account Receivable Turnover

Account Receivable Turnover 2011 2012 2013PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk 8,57 5,46 13,44PT Astra Agro Lestari Tbk 2004,6 287,5 1,95PT Smart Tbk 9,72 10,6 11,91Rata-Rata Industri 674,3 101,19 9,1

Account Receivable Turnover adalah menunjukkan berapa kali dana yang diinvestasikan pada piutang usaha mampu berputar ( menghasilkan kas) dalam satu tahun. Semakin besar rasio perputaran piutang usaha berarti semakin baik pengelolaan piutang pun semakin efektif. Pada tahun 2011 PT Astra Agro Lestari mampu menghasilkan kas sebanyak 2004,6 kali. Tahun 2012 mampu menghasilkan kas sebanyak 287,5 kali sementara pada tahun 2013 mengalami kemunduran secara drastis yakni hanya mampu menghasilkan kas dari piutang usaha sebanyak 1,95 kali. Perbandingan dengan rata-rata industri adalah Rata-rata industri pada tahun 2011 hanya

Page 19: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

sebanyak 674,3 kali, tahun 2012 sebanyak 101,19 kali dan tahun 2013 9,1 kali. Jadi dalam hal dana yang diinvestasikan pada piutang usaha dan mampu menghasilkan kas dalam satu tahun PT Astra Agro Lestasi lebih baik dari pada Rata-rata Industri.

2.3 Average Collection Period

Average Collection Period 2011 2012 2013PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk 42,6 66,82 27,16PT Astra Agro Lestari Tbk 0,18 1,27 0,11PT Smart Tbk 37,55 34,43 30,66Rata-Rata Industri 26,78 34,17 19,14

Average Collection Period adalah rasio yang menunjukkan seberapa cepat perusahaan rata-rata mampu menagih piutang usahanya. Semakin cepat periode penagihan rata-rata maka perusahaan bisa dikatakan makin efektif dalam mengelola piutangnya. PT Astra Agro Lestari mampu menagih piutang kurang dari dua hari selama tiga tahun berturut-turut. Yakni tahun 2011 selama 0,18 hari, tahun 2012 1,27 hari dan tahun 2013 0,11 hari. Sedangkan rata-rata industri pada tahun 2011 mampu menagih piutang usahanya selama 26,78 hari, tahun 2012 34,17 hari dan tahun 2013 19,14 hari. Setelah dilihat dari keterangan diatas, maka PT Astra Agro Lestari dalam hal pengembalian atau mampu menagih piutang usahanya dalam jangka waktu setahun lebih baik daripada rata-rata industri.

2.4 Fixed Assets Turnover

Page 20: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Fixed Assets Turnover 2011 2012 2013PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk 0,62 0,37 0,3PT Astra Agro Lestari Tbk 3,15 2,35 1,95PT Smart Tbk 6,97 4,76 3,17Rata-Rata Industri 3,58 2,49 1,81

Fixed assets turnover adalah rasio yang menunjukkan

2.5 Total Assets Turnover

Total Assets Turnover 2011 2012 2013PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk 0,23 0,13 0,12PT Astra Agro Lestari Tbk 1,06 0,93 0,85PT Smart Tbk 2,15 1,69 1,3Rata-Rata Industri 1,15 0,92 0,76

Total Assets Turnover adalah rasio yang menunjukkan bagaimana efektifitas perusahaan menggunakan keseluruhan aktiva untuk menciptakan penjualan dan mendapatkan laba. PT Astra Agro Lestari pada tahun 2011 mampu menciptakan penjualan dan mendapatkan laba sebanyak 1,06 kali, pada

Page 21: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

tahun 2012 sebanyak 0,93 kali dan tahun 2013 sebanyak 0,85 kali. Sedangkan Rata-rata industri mampu menciptakan penjualan dan mendapatkan laba pada tahun 2011 sebanyak 1,15 kali, tahun 2012 sebanyak 0,92 kali dan tahun 2013 sebanyak 0,76 kali. Dilihat dari keadaan tiga tahun berturu-turut dapat disimpulkan bahwa PT Astra Agro Lestari berada diatas rata-rata industri hanya pada tahun 2011 selainnya berada dibawah rata-rata industri. Dan dari hasilnya disimpulkan bahwa PT Astra Agro Lestari tak lebih baik dibandingkan dengan rata-rata industri.

3. Leverage Ratio3.1 Debt Ratio

Debt Ratio 2011 2012 2013PT Sumatera Plantations Bisnis Tbk 52% 58% 73%PT Astra Agro Lestari Tbk 17% 25% 32%PT Smart 5% 45% 65%Rata-rata Industri 25% 43% 57%

Debt Ratio adalah rasio yang digunakan untuk mengetahui berapa persen asset perusahaan yang dibiayai dengan menggunakan hutang baik hutang lancar maupun hutang jangka panjang, sehingga dapat diketahui persentase sisanya dibiayai modal sendiri. Pada tahun 2011 PT Astra Agro Lestari mampu membiayai asset menggunakan hutangnya sebanyak 17 % sisanya dibiayai oleh modal sendiri, tahun 2012 sebanyak 25% dan tahun 2013 sebanyak 32%. Sedangkan rata-rata industri mampu membiayai asset menggunakan hutang pada tahun 2011 sebanyak 25%,tahun 2012 sebanyak 43% dan tahun 2013 sebanyak 57%. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan membiayai asset menggunakan hutang PT Astra Agro Lestari berada dibawah rata-rata industri pada tiga tahun berturut-turut.

Page 22: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

3.2 Debt to Equity Ratio

Debt to Equity Ratio 2011 2012 2013PT Sumatera Plantations Bisnis Tbk 106% 14% 27%PT Astra Agro Lestari Tbk 21% 32% 46%PT Smart 101% 82% 183%Rata-rata Industri 76% 43% 85%

Debt to Equity ratio adalah perbandingan antara hutang yang digunakan untuk membiayai asset perusahaan dengan total modal sendirinya. PT Astra Agro Lestari pada tahun 2011 mempunyai rasio hutang terhadap modal sebesar 21%, artinya bahwa perusahaan menggunakan hutang sebesar 21% dari nilai modal PT Astra Agro Lestari, begitupun tahun selanjutnya yakni tahun 2012 sebesar 32% dan tahun 2013 sebesar 46%. Sedangkan rata-rata industri pada tahun 2011 sebesar 76%, tahun 2012 sebesar 43% dan tahun 2013 sebesar 85 %. Dari kesimpulan diatas bahwa Rata-rata industri lebih baik dibandingkan dengan PT Astra Agro Lestari.

3.3 Times Interest Earned

Times Interest Earned 2011 2012 2013PT Sumatera Plantations 686,99 764,93 186,99

Page 23: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Bisnis TbkPT Astra Agro Lestari Tbk 159,14 156,53 146,22PT Smart 9,92 16,77 12,63Rata-rata Industri 285,35 312,74 115,28

Times Interest Earned adalah rasio yang menunjukkan berapa kali besarnya pendapatan operasi dibandingkan dengan bunga yang harus dibayar. Semakin besar rasio laba operasi terhadap bunga berarti perusahaan tidak mengalami kesulitan dalam membayar bunga. PT Astra Agro Lestari pada tahun 2011 mampu menghasilkan 157,14 kali dari pendapatan operasi untuk membayar bunga tahunan, tahun 2012 sebesar 156,53 kali dan tahun 2013 sebesar 146,22 kali. Sedangkan rata-rata industri unggul dua tahun pertama yakni pada tahun 2011 mampu menghasilkan 285,35 kali dan tahun 2012 sebesar 312,74 kali. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa PT Astra Agro Lestari berada dibawah rata-rata industri dan mengalami peningkatan pada tahun 2013 karna berada diatas rata-rata industri.

4. Profitability Ratio 4.1 ROA

ROA 2011 2012 2013PT Sumatera Plantations Bisnis Tbk 4% 5% 17%PT Astra Agro Lestari Tbk 24% 2% 13%PT Smart 12% 13% 5%Rata-rata industri 13% 7% 12%

ROA (Return On Assets) adalah rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian atas aktiva yang diperoleh dari pendapatan bersih dibagi dengan total aktiva. PT Astra Agro Lestari pada tahun 2011 mampu mengembalikan aktiva dengan menggunakan pendapatan bersih sebesar 24%, tahun

Page 24: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

2012 sebesar 2% dan tahun 2013 sebesar 13%. Sedangkan rata-rata industri pada tahun 2011 sebesar 13%, tahun 2012 sebesar 7% dan tahun 2013 sebesar 12%. Dari keterangan diatas PT Astra Agro Lestari berada dibawah rata-rata industri hanya pada tahun 2012 sedangkan tahun 2011 dan 2013 berada diatas rata-rata industri. Maka dapat disimpulkan bahwa PT Astra Agro Lestari lebih baik dibandingkan dengan rata-rata industri.

4.2 ROE

ROE 2011 2012 2013PT Sumatera Plantations Bisnis Tbk 8% 12% 63%PT Astra Agro Lestari Tbk 3% 27% 19%PT Smart 24% 24% 14%Rata-rata industri 12% 21% 32%

ROE (Return on Equity) adalah rasio yang menunjukkan tingkat pengembalian atas ekuitas dengan menggunakan pendapatan bersih. PT Astra Agro Lestari pada tahun 2011 mampu mengembalikan modal dengan menggunakan pendapatan bersih sebesar 3%, tahun 2012 sebesar 27% dan tahun 2013 sebesar 19%. Sedangkan rata-rata industri pada tahun 2011 sebesar 12%, tahun 2012 sebesar 21% dan tahun 2013 sebesar 32%. Dari keterangan diatas PT Astra Agro Lestari berada diatas rata-rata industri hanya pada tahun 2012 sedangkan tahun 2011 dan 2013 berada dibawah rata-rata industri. Maka dapat disimpulkan bahwa PT Astra Agro Lestari tidak lebih baik dibandingkan dengan rata-rata industri.

4.3 Net Profit Margin

Page 25: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Net Profit Margin 2011 2012 2013PT Sumatera Plantations Bisnis Tbk 17% 38% 147%PT Astra Agro Lestari Tbk 23% 22% 15%PT Smart 6% 8% 4%Rata-rata industri 13% 23% 55%

Net Profit Margin adalah rasio yang mengukur perolehan laba bersih atas investasi pada setiap Rp.1 penjualan. Semakin tinggi margin laba bersih, semakin bak operasi suatu perusahaan. PT Astra Agro Lestari mampu memperoleh laba bersih atas setiap penjualan sebanyak 23% penjualan pada tahun 2011, tahun 2012 sebanyak 22% dan tahun 2013 sebanyak 15%. Dari tahun ke tahun PT Astra Agro Lestari mengalami penurunan dalam hal perolehan laba bersih pada setiap Rp.1 penjualan. Sedangkan rata-rata industri pada tahun 2011 mampu menghasilkan sebanyak 13%, tahun 2012 sebanyak 23% dan tahun 2013 sebanyak 55%. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa PT Astra Agro Lestari berada dibawah rata-rata industri dalam hal perolehan laba bersih pada setiap Rp. 1 penjualan.

4.4 Earning per Share

Earning per Share 2011 2012 2013PT Sumatera Plantations 54,8 77,69 201,36

Page 26: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

Bisnis Tbk

PT Astra Agro Lestari Tbk1527,5

91530,5

71143,8

6PT Smart 621 749 311Rata-rata industri 734,46 785,75 552,07

Earning per share adalah menggambarkan jumlah Rp yang diperoleh untuk setiap lembar saham biasa. EPS semakin besar merupakan salah satu indikator keberhasilan suatu perusahaan. PT Astra Agro Lestari pada tahun 2011 harga saham biasa perlembar adalah 1527,59, tahun 2012 seharga 1530,57 dan tahun 2013 seharga 1143,86. Sedangkan rata-rata industri tiap tahunnya hanya seharga 734,46 pada tahun 2011, pada tahun 2012 seharga 785,75 dan pada tahun 2013 seharga 552,07. Dari keterangan diatas dapat disimpulkan bahwa harga saham biasa di PT Astra Agro Lestari lebih tinggi dibandingkan dengan rata-rata industri, artinya PT Astra Agro Lestari lebih baik dibandingkan dengan rata-rata industri.

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari keterangan mengenai beberapa rasio dalam hal

membandingkan PT Astra Agro Lestari dengan beberapa

perusahaan dan rata-rata industri. Dalam hal membayar hutang

menggunakan aktiva lancar dengan atau tanpa persediaan PT

Astra Agro Lestari berada dibawah rata-rata industri. Dalam hal

rasio aktivitas perusahaan PT Astra Agro Lestari berada diatas

rata-rata industri. Dalam hal penggunaan hutang dan ekuitas

(Leverage Ratio) PTAstra Agro Lestari berada dibawah rata-rata

industri, Sedangkan dilihat dari aspek tingkat pengembalian

(Profitability) dapat disimpulkan bahwa PT Astra Agro Lestari

berada diatas Rata-rata industri. Berdasarkan keterangan

diatas setelah diakumulasi menghasilkan sebuah

makna ,bahwa PT Astra Agro Lestari lebih baik dibandingkan

dengan rata-rata industri dalam jangka waktu tiga tahun

terakhir yakni tahun 2011,2012 dan 2013.

Page 27: Makalah Analisis Laporan Keuangan Mata Kuliah Manajemen Keuangan

3.2 Saran

PT Astra Agro Lestari seharusnya dapat lebih meningkatkan

pembayaran hutang agar hutang tak banyak menumpuk

diperusahaa

3.2 Daftar Pustaka

Merdeka.com(2013).Profile PT.Astra Agro Lestari (online).

Tersedia di : http://profil.merdeka.com/indonesia/p/pt-astra-agro-

lestari-tbk/(25Oktober2014)

Britama.com(2012).Sejarah dan profile singkat SMAR(Online).

Tersedia di : http://www.britama.com/index.php/2012/12/sejarah-

dan-profil-singkat-smar/(25oktober2014)

Merdeka.com(2013).Profile PT Bakrie Sumatera Plantations

(online)

Tersedia di : http://profile.merdeka.com/indonesia/b/bakrie-

sumatera-plantations/(25oktober2014)