19
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang  Menulis itu penting. Menulis bahk an erat kaitanny a deng an per ada ban. Con toh nya men uli s kar ya ilmiah . Sej uml ah ora ng besar seperti Carlyle, Kant, Mirabeau, dan Renan sangat percaya dan meyakini, penemuan tulisan benar-benar telah membentuk awal peradaban. Cont ohny a menu lis karya ilmiah . Kary a ilmiah ( bahasa nggris! scientific  paper " adalah lap oran tertulis dan dit erbitkan yang memapa rkan hasil pen elit ian atau pen gka jian ya ng tel ah dil aku kan ole h seseoran g ata u sebuah tim den gan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. #adikanlah menulis sebagai kebutuhan pokok sebagaimana halnya makan-minum set iap hari. Menuli s adalah tradis i kalangan ter pelaj ar, pemiki r, sek ali gus para pemimpin bes ar dun ia pada $amannya sejak ratusan tahun silam. %radisi itu samp ai seka rang berkemb ang dengan pesat (terutama di &merika dan 'ropa". i sana, orang-orang besar selalu menulis buku. Masa jabatan boleh singkat, tapi gagasan dan pemikiran serta nama mereka sendiri, tetap dikenang bahkan sesudah mereka tiada berkat karya buku-bukunya yang monument al . Sebagi an pe jabat di ndonesia, mulai mengiku ti tradi si kalan gan terpelaja r dan orang-ora ng besar itu.. 1

makalah bahasa indonesia.doc

Embed Size (px)

Citation preview

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Menulis itu penting. Menulis bahkan erat kaitannya dengan peradaban. Contohnya menulis karya ilmiah. Sejumlah orang besar seperti Carlyle, Kant, Mirabeau, dan Renan sangat percaya dan meyakini, penemuan tulisan benar-benar telah membentuk awal peradaban. Contohnya menulis karya ilmiah. Karya ilmiah (bahasa Inggris:scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Jadikanlah menulis sebagai kebutuhan pokok sebagaimana halnya makan-minum setiap hari. Menulis adalah tradisi kalangan terpelajar, pemikir, sekaligus para pemimpin besar dunia pada zamannya sejak ratusan tahun silam. Tradisi itu sampai sekarang berkembang dengan pesat (terutama di Amerika dan Eropa). Di sana, orang-orang besar selalu menulis buku. Masa jabatan boleh singkat, tapi gagasan dan pemikiran serta nama mereka sendiri, tetap dikenang bahkan sesudah mereka tiada berkat karya buku-bukunya yang monumental. Sebagian pejabat di Indonesia, mulai mengikuti tradisi kalangan terpelajar dan orang-orang besar itu..

1.2 Tujuan penulisan karya ilmiah

Sebagai wahana melatih mengungkapkan pemikiran atau hasil penelitiannya dalam bentuk tulisan ilmiah yang sistematis dan metodologis.

Menumbuhkan etos ilmiah di kalangan mahasiswa, sehingga tidak hanya menjadi konsumen ilmu pengetahuan, tetapi juga mampu menjadi penghasil (produsen) pemikiran dan karya tulis dalam bidang ilmu pengetahuan, terutama setelah penyelesaian studinya.

Karya ilmiah yang telah ditulis itu diharapkan menjadi wahana transformasi pengetahuan antara sekolah dengan masyarakat, atau orang-orang yang berminat membacanya.

Membuktikan potensi dan wawasan ilmiah yang dimiliki mahasiswa dalam menghadapi dan menyelesaikan masalah dalam bentuk karya ilmiah setelah yang bersangkutan memperoleh pengetahuan dan pendidikan dari jurusannya.

Melatih keterampilan dasar untuk melakukan penelitian.

BAB II

PEMBAHASAN

2.I Definisi karya ilmiah

Karya ilmiah(bahasa Inggris:scientific paper) adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan.

Karangan ilmiah merupakan karangan yang mengungkapkan buah pikiran hasil pengamatan, penelitian, atau peninjauan terhadap sesuatu yang disusun menurut metode dan sistematika tertentu, dan yang isi serta kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan.

Karya Ilmiah atau tulisan ilmiah yaitu pada dasarnya seorang ilmuwan (yang berupa hasil pengembangan) yang ingin mengembangkan ilmu pengetahuan, teknologi dan seni yang diperoleh melalui kepustakaan, kumpulan pengalaman, dan pengetahuan orang lain sebelumnya. Menulis karya tulis ilmiah atau biasa disingkat karya ilmiah, pada dasarnya sama dengan kegiatan menulis biasa yaitu mengemukakan ide, pikiran, atau gagasan dengan bahasa tulis. Salah satu karangan ilmiah adalah makalah. Sebagai karangan ilmiah, makalah memiliki ciri-ciri bersifat objektif, sistematis, dan logis. Makalah ditulis untuk disajikan dalam forum ilmiah, seminar,dan diskusi panel. Penulisan makalah dilakukan dalam tiga tahap, yakni perencanaan, penulisan, dan penyempurnaan/revisi.Kegiatan perencanaan meliputi memilih topic, membatasi topik dan menetapkan judul, menetapkan masalah, mengumpulkan informasi penting yang dibutuhkan dari bacaan, dan menyusun kerangka karangan. Karya tulis ilmiahdapat didefinisikan sebagai laporan tertulis tentang (hasil) suatu kegiatan ilmiah. Definisi yang lebih kompleks dapat dikemukakan bahwapengertian karya tulis ilmiahadalah suatu tulisan yang membahas suatu masalah berdasarkan penyelidikan, pengamatan, pengumpulan data yang didapat dari suatupenelitian, baik penelitian lapangan, tes laboratorium, ataupun kajian pustaka yang didasarkan pada pemikiran (metode) ilmiah yang logis dan empiris.2.2 Ciri-ciri Karangan Ilmiah: Logis, maksudnya semua keterangan yang diketengahkan mempunyai alasan yang dapat diterima akal. Sistematis, yaitu semua yang dipaparkan disusun dalam urutan yang berkesinambungan. Objektif atau aktual, yaitu keterangan yang dikemukakan didasar-kan pada apa yang benar-benar ada atau sesuai dengan fakta yang nyata. Teruji, yaitu keterangan yang diberikan dapat diuji kebenarannya. Bahasanya bersifat lugas atau denotatif.2.2 Persyaratan membuat karya ilmiah

Dari sisi isi Karya ilmiah harus memiliki fokus masalah yang jelas. Oleh karena itu, sebelum dirumuskan secara tegas, pada bagian awal tulisan harus ada penjelasan latar belakang dan pembatasan masalah serta pemecahan masalahnya. Dalam mengkaji masalahSuatu karya ilmiah harus didasari landasan teoritis keilmuan yang jelas dan mantap. Dalam menjawab masalah Karya ilmiah selalu menekankan pentingnya penggunaan metode yang tepat, dan bukti atau data empiris sehingga masalah harus merangsang atau menarik perhatian pembaca. Dari sisi penyajian Karya ilmiah disajikan secara sisitematis, runtut dan logis serta lengkap dan tuntas, artinya membeberkan semua segi yang berkaitan dengan masalahnya. Dari sisi pennggunaan bahasa Karya ilmiah menggunakan ragam bahasa Baku, baik dalam struktur maupun diksi dan disusun menurut system tertentu dan metode tertentu sehingga mudah dimengerti dan dipahami.2.3 Perencanaan pembuatan karya ilmiah

1). Memilih Topik

Topik adalah ruang lingkup masalah yang akan ditulis dalam makalah. Jika ruang lingkup masalah itu luas, penulis hendaknya membatasi diri dengan memilih sebuah aspek tertentu saja. Topik pun dipilih dengan pertimbangan kemampuan dan minat penulis.

2). Membatasi Topik Dan Menetapkan Judul

Topik dibatasi dengan tujuan agar penulis dapat membahas masalah yang dipilihnya secara mendalam. Topik yang telah dibatasi dapat dijadikan dasar perumusan judul makalah.

3). Menetapkan Masalah

Masalah menjadi titik tolak makalah. Oleh karena itu, masalah di rumuskan terlebih dahulu agar penulis memiliki arah yang jelas terhadap penulisan karya ilmiah yang telah dipilihnya. Penjabaran masalah dapat dilakukan dengan prinsip pengembangan dan pengelompokan.

4). Mengumpulkan Informasi Penting Yang Dibutuhkan

Informasi yang penting dan relavan dengan topik yang akan di bahas dapat juga diperoleh dari bacaan. Informasi penting yang dibutuhkan, misalnya data dan teori-teori yang dapat menjelaskan tesis atau pernyataan yang disampaikan untuk membahas masalah.

5). Menyusun Kerangka Karya Ilmiah

Bertolak dari masalah dari informasi penting yang telah dikumpulkan, selanjutnya disusun Kerangka makalah karya ilmiah.. kerangka disusun untuk memperoleh garis besar isi inti makalah 2.4 Jenis-Jenis Karya Ilmiah1) Laporan

Laporan ialah bentuk karangan yang berisi rekaman kegiatan tentang suatu yang sedang dikerjakan, digarap, diteliti, atau diamati, dan mengandung saran-saran untuk dilaksanakan. Laporan ini disampaikan dengan cara seobjektif mungkin.Contohnya laporan tertulis dari serangkaian kegiatan praktikum yang telah dilakukan oleh seorang atau sekelompok siswa. Dalam menuliskan laporan unsur kronologis menjadi sangat penting karena praktik kerja baik di lapangan maupun di laboratorium terdiri dari tahapan-tahapan yang sistematis yang harus dilaporkan secara sistematis juga. Dengan demikian penulisan laporan praktikum dituntut untuk menyampaikan sebuah kegiatan secara sistematis, runtut dan terperinci.

2) Makalah atau Paper

Makalah atau Paper ditulis oleh siswa atau mahasiswa sehubungan dengan tugas dalam bidang studi tertentu. Makalah dapat berupa hasil pembahasan buku atau hasil suatu pengamatan. Makalah, dalam tradisi akademik, adalah karya ilmuwan atau mahasiswa yang sifatnya paling soft dari jenis karya ilmiah lainnya. Sekalipun, bobot akademik atau bahasan keilmuannya, adakalanya lebih tinggi. Misalnya, makalah yang dibuat oleh ilmuwan dibanding skripsi mahasiswa. Makalah mahasiswa lebih kepada memenuhi tugas-tugas pekuliahan. Karena itu, aturannya tidak seketad makalah para ahli. Bisa jadi dibuat berdasarkan hasil bacaan tanpa mendasarkan dengan kenyataan lapangan. Makalah lazim dibuat berdasarkan kenyatan dan kemudian ditanamkan dengan tarikan teoritis; mengabungkan cara pikir deduktif-induktif atau sebaliknya. 3) Skripsi

Skirpsi yaitu karya tulis yang diajukan untuk mencapai gelar sarjana atau sarjana muda. Skripsi ditulis berdasarkan studi pustaka atau penelitian bacaan, penyelidikan, observasi, atau penelitian lapangan sebagai prasyarat akademis yang harus ditempuh, dipertahankan dan dipertanggungjawabkan oleh penyusun dalam sidang ujian.

Dalam penulisan skripsi bertolak dari keinginan untuk mengemukakan penafsiran dan analisa kenyataan-kenyataan. Skripsi tidak membiarkan kenyataan-kenyataan itu sebagaimana adanya. la bergerak lebih jauh. Dengan demikian maka skripsi harus mengemukakan kenyataan-kenyataan itu dengan dasar logika. Artinya ia harus memandangnya dari konstruksi sebab-akibat. Tidak sekedar mengetahui kenyataan tetapi memahami kenyataan tersebut dalam hubungan sebab-akibat. Agar supaya penafsiran dan analisa dalam skripsi itu tepat, diperlukan laporan tentang peristiwa dan kenyataan yang sah yang tidak mungkin diragukan lagi. Tetapi skripsi tidak memuaskan diri dengan kenyataan dan peristiwa belaka, bagaimanapun sahnya kenyataan dan peristiwa itu.Harus dapat mengemukakan persoalan, skripsi tidak bermaksud untuk memecahkan persoalan yang dikemukakannya. Pemecahan masalah itu tidak diperlukan di dalam skripsi, karena skripsi tidak akan sampai kepada perumusan kesimpulan atau tesis. Cukuplah jika ia dapat mengemukakan kenyataan peristiwa yang diolah dari laporan yang sah dengan sistimatis dan dengan maksud untuk mengemukakan masalah-masalah yang akan dianalisa dengan dasar-dasar logika. Mengemukakan dan mengidentifikasi suatu masalah bukanlah sesuatu pekerjaan yang mudah. Kesalahan dalam merumuskan masalah, berarti turunnya nilai skripsi, dan tentu saja nilai nalisa skripsi itu. Untuk mengemukakan kenyataan peristiwa, masalah-masalah, dan analisa diperlukan suatu sistimatika formil dan disiplin teoritis. Nilai masalah dan nilai analisa sebuah skripsi sama pentingnya dengan nilai masalah dan nilai analisa dalam tesis.4) Tesis Tesis mempunyai tingkat pembahasan lebih dalam daripada skripsi. Pernyataan-pernyataan dan teori dalam tesis didukung oleh argumen-argumen yang lebih kuat, jika dibandingkan dengan skripsi. Tesis ditulis dengan bimbingan seorang dosen senior yang bertangungjawab dalam bidang studi tertentu.Materi tesis diisi dengan dasar-dasar teoritis yang erat hubungannya (langsung dan sebagai pendukung) trhadap judul tesis. Selanjutnya hal itu dapat dilaborasi dengan laporan riset dan analisa terhadap tujuan yang diselidiki dalam hubungannya dengan hipotesa yang sejalan dengan proses pembuktian. Data yang dapat dikumpulkan, dianalisa dan diinterpretasi. Dalam hal ini tesis berbeda dengan laporan. Lain dari itu tesis harus memiliki masalah yang jelas yang akan ditangani penulis karangan tesis itu. Masalah harus dicari, diidentifikasi dan dirumuskan dengan tepat. Karena tesis itu mengemukakan masalah, maka tesis tersebut harus memiliki peralatan yang cocok untuk menunjang pemecahan masalah itu.Dalam menghadapi masalah yang telah dirumuskan, karangan tesis mesti dapat menganalisanya dengan peralatan logika. Tesis dikemukakan dengan suatu metode dan sistimatika tertentu. Karena nilai tesis itu terletak dalam perumusan kesimpulan, maka kesimpulan yang diperolehnya harus didasarkan kepada pembuktian-pembuktian yang tidak mungkin dibantah kebenaran-nya. Untuk mencapai kesimpulan ini dapat dimulai dengan metode induktif, yaitu dengan melalui penuturan deskriptif dan analisa. Atau dapat pula dengan metode deduktif, yaitu dimulai dengan dalil-dalil yang umum atau generalisasi substantif.Hakekat tesis itu berdasarkan arti tesis yang sebenamya. Seperti kita ketahui, istilah tesis dapat diartikan ke dalam dua pengertian.

(1) Tesis didefinisikan sebagai sebuah hipotesa, sebagai ketetapan atau pernyataan yang dikembangkan dan dipertahankan, jika mungkin, oleh argumentasi. Dari pandangan ini, sebuah tesis adalah percobaan pemecahan untuk masalah; dan (2) Sebuah tesis didefinisikan sebagai karangan formil yang fungsinya adalah untuk menyampaikan suatu argumen logis yang mendukung suatu pandangan spesifik, terutama, suatu pemecahan untuk suatu masalah.5) Disertasi Disertasi ialah karangan yang diajukan untuk mencapai gelar doktor, yaitu gelar tertinggi yang diberikan oleh suatu univesitas. Penulisan desertasi ini di bawah bimbingan promotor atau dosen yang berpangkat profesor, dan isinya pembahasan masalah yang lebih kompleks dan lebih mendalam daripada persoalan dalam tesis. Fungsi disertasi adalah untuk menyelenggarakan suatu diskusi yang sistimatis tentang suatu subyek atau pokok karangan. Ruang lingkupnya lebih luas dari pada tesis, dan gaya formilnya tidak begitu kaku. Maksud sebuah disertasi adalah untuk mengemukakan suatu kritik, penjelasan, atau penjernihan. Yaitu untuk mengemukakan suata pandangan yang merupakan dalil. Membuat disertasi adalah untuk memperbincangkan, atau membantah, dengan cara ilmu pengetahuan. Bertentangan dengan logika mengenai alasan atau penalaran ilmiah formil di dalam tesis, penulis disertasi menangani pokok atau subyek karangan kurang lebih bersifat didaktis. Ini jangan diartikan bahwa disertasi itu tidak berdasarkan penalaran atau logika ilmiah.Disertasi yang baik menunjukkan hasil dari penyelidikan intelektual. Dasar-dasar akan berdiri kukuh jika studi, pemikiran, penyelidikan, renungan dan pengertian itulah menghasilkan hipotesa atau pemikiran yang dapat diselidiki. Seandainya penyelidik melengkapkan dirinya dengan jaminan tentang kebenaran untuk penjernihan dan pemecahan penyelidikan, maka disertasi dapat disusun.Sebuah disertasi sedikit banyak adalah karangan formil dalam analisa, interpretasi, penilaian, dan penjelasan pokok, subyek, atau ilmu pengetahuan atau pendapat. la dapat bermaksud untuk menjernihkan ilmu pengetahuan atau menentukan pendapat. Sebuah disertasi dapat berbentuk kritik, normatif, dugaan, atau bahkan spekulatif. Membuat sebuah disertasi berarti menghubungkan suatu proses tentang argumentasi dari premise kepada kesimpulan.Penulis disertasi dapat menggunakan premise yang diambil dari pemikiran logis yang tidak memiliki dasar empiris. 6) Resensi Resensi ialah karya tulis yang berisi hasil penimbangan, pengulasan, atau penilaian sebuah buku. Resensi yang disebut juga timbangan buku atau book review sering disampaikan kepada sidang pembaca melalui surat kabar atau majalah. Tujuan resensi ialah memberi pertimbangan den penilaian secara objektif, sehingga masyrakat mengetahui apakah buku yang diulas tersebut patut dibaca ataukah tidak.7) Kritik Kritik dari bahasa Yunani kritikos yang berarti `hakim. Kritik sebagai bentuk karangan berisi penilaian baik-buruknya suatu karya secara objektif. Kritik tidak hanya mencari kesalahan atau cacat suatu karya, tetapi juga menampilkan kelebihan atau keunggulan karya itu seperti adanya.

8) Esai Esai adalah semacam kritik yang lebih bersifat subjektif. Maksudnya apa yang dikemukakan dalam esai lebih merupakan pendapat pribadi penulisnya.9) Artikel ilmiah, Artikel ilmiah yakni bisa ditulis secara khusus, bisa pula ditulis berdasarkan hasil penelitian misalnya skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Kekhasan artikel ilmiah adalah pada penyajiannya yang tidak panjang lebar tetapi tidak megurangi nilai keilmiahannya. Artikel ilmiah bukan sembarangan artikel, dan karena itu, jurnal-jurnal ilmiah mensyaratkan aturan sangat ketat sebelum sebuah artikel dapat dimuat. Pada setiap komponen artikel ilmiah ada perhitungan bobot. Karena itu, jurnal ilmiah dikelola oleh ilmuwan terkemuka yang ahli dibidangnya. Jurnal-jurnal ilmiah terakredetasi sangat menjaga pemuatan artikel. Akredetasi jurnal mulai dari D, C, B, dan A, dan atau bertaraf internasional. Bagi ilmuwan, apabila artikel ilmiahnya ditebitkan pada jurnal internasional, pertanda keilmuawannya diakui. 10) Artikel Ilmiah Popular, Artikel Ilmiah Popular yakni tidak terikat secara ketat dengan aturan penulisan ilmiah. Sebab, ditulis lebih bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Karena itu aturan-aturan penulisan ilmiah tidak begitu ketat. Artikel ilmiah popular biasanya dimuat di surat kabar atau majalah. 11) Kertas Kerja Kertas Kerja adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif. Kertas kerja pada prinsipnya sama dengan makalah. Kertas kerja dibuat dengan analisis lebih dalam dan tajam. Kertas kerja ditulis untuk dipresentasikan pada seminar atau lokakarya, yang biasanya dihadiri oleh ilmuwan. Pada perhelatan ilmiah tersebut kertas kerja dijadikan acuan untuk tujuan tertentu. Bisa jadi, kertas kerja dimentahkan karena lemah, baik dari susut analisis rasional, empiris, ketepatan masalah, analisis, kesimpulan, atau kemanfaatannya.Kertas kerja merupakan karangan yang berisi prasarana, usulan, atau pendapat yang berkaitan dengan pembahasan suatu pokok persoalan, untuk dibacakan dalam rapat kerja, seminar, simposium, dan sebagainya. merupakan rumusan atau simpulan pemikiran sebagai hasil telaah atau pengkajian sederhana dari sebuah referensi bacaan, pemikiran tokoh, ilmuwan atau penulis sebelumnya. Karya ilmiah jenis ini biasa diberikan oleh dosen atau guru kepada mahasiswa atau siswanya. Tujuannya biasa untuk memberikan ruang bagi peserta didik dalam menuangkan gagasan ilmiahnya untuk mengasah kemampuan intelektualnya dalam menanggapi permasalahan yang berkembang. 2.5 Karya Tulis Ilmiah Dipilah Menjadi Dua Kelompok. Yaitu;

a. karya tulis ilmiah yang merupakan laporan pengkajian/penelitian. b. karya tulis ilmiah yang berupa tinjauan/ulasan/ gagasan ilmiah. Meskipun keduanya berbeda, namun sebagai tulisan yang bersifat ilmiah terdapat beberapa ciri yang menunjukkan kesamaan antara lain:

Hal yang dipermasalahkan berada pada kawasan pengetahuan keilmuan

Kebenaran isinya mengacu kepada kebenaran ilmiah

Kerangka sajiannya mencerminan penerapan metode ilmiah

Tampilan fisiknya sesuai dengan tata cara penulisan karya.BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari penjelasan yang telah dijelaskan di atas dapat disimpulkan, bahwa suatu penulisan Karya Ilmiah yaitu adalah laporan tertulis dan diterbitkan yang memaparkan hasil penelitian atau pengkajian yang telah dilakukan oleh seseorang atau sebuah tim dengan memenuhi kaidah dan etika keilmuan yang dikukuhkan dan ditaati oleh masyarakat keilmuan. Yang terdiri dari berbagai jenis karya ilmiah. Yaitu;

Laporan: ialah bentuk karangan yang berisi rekaman kegiatan, Makalah: ditulis oleh siswa atau mahasiswa sehubungan dengan tugas dalam bidang studi tertentu. Skripsi: karya tulis yang diajukan untuk mencapai gelar sarjana atau sarjana muda, Tesis Pernyataan-pernyataan dan teori dalam tesis didukung oleh argumen-argumen yang lebih kuat. Tesis: ditulis dengan bimbingan seorang dosen senior. Disertasi: ialah karangan yang diajukan untuk mencapai gelar doctor. Resensi: ialah karya tulis yang berisi hasil penimbangan, pengulasan sebuah buku. Kritik: Sebagai bentuk karangan berisi penilaian baik-buruknya suatu karya secara objektif. Esai: adalah semacam kritik yang lebih bersifat subjektif. Artikel ilmiah: ditulis berdasarkan hasil penelitian semisal skripsi, tesis, disertasi, atau penelitian lainnya dalam bentuk lebih praktis. Artikel ilmiah dimuat pada jurnal-jurnal ilmiah. Artikel ilmiah popular: bersifat umum, untuk konsumsi publik. Dinamakan ilmiah populer karena ditulis bukan untuk keperluan akademik tetapi dalam menjangkau pembaca khalayak. Dan Kertas kerja: adalah karya tulis ilmiah yang bersifat lebih mendalam daripada makalah dengan menyajikan data di lapangan atau kepustakaan yang bersifat empiris dan objektif.

3.2 Saran

Semoga makalah ini, dapat berguna bagi rekan-rekan dan seluruh mahasiswa. Dan semoga makalah ini dapat dimanfaatkan sebik-baiknya untuk menjadi suatu acuan untuk belajar membuat suatu penulisan karya ilmiah untuk kedepannya .

Tiada manusia yang sempurna seperti makalah ini tak luput dari kesalahan dan kata sempurna. maka dari itu, untuk kritik dan saran akan kami terima untuk membentuk makalah yang lebih baik kedepannya yang dapat di manfaatkan dengan sebaik mungkin.

DAFTAR PUSTAKA

Dawud, Nurhadi, dkk.2004.Bahasa Dan Sastra Indonesia.Erlangga:Jakarta.Syamsuddin A.R.2005.Kompetensi Berbahasa Dan Sastra Indonesia.Tiga Serangkai:Solo.Yustina, Iskak Ahmad.2008.Bahasa Indonesia Tataran Unggul.Erlangga.Jakarta.Dwiloka Bambang.2005.Teknik Menulis Karya Ilmiah.Rineka Cipta:Jakarta.http://tugino230171.wordpress.com/2011/01/08/jenis-jenis-karya-ilmiah/http://id.wikipedia.org/wiki/Karya_ilmiah18