14
Tugas Kelompok Ilmu Gizi Dasar Bayi Berat Lahir Rendah Kelompok 6 GIZI A Asmin Nur Aeni (K21108016) Sri Hardiyanti (K21108105) Helnice (K21108280) PROGRAM STUDI ILMU GIZI

MAKALAH BBLR Kel.6 Gizi A

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH BBLR Kel.6 Gizi A

Tugas KelompokIlmu Gizi Dasar

Bayi Berat Lahir Rendah

Kelompok 6

GIZI A

Asmin Nur Aeni (K21108016)

Sri Hardiyanti (K21108105)

Helnice (K21108280)

PROGRAM STUDI ILMU GIZI

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT

UNIVERSITAS HASANUDDIN

MAKASSAR

Page 2: MAKALAH BBLR Kel.6 Gizi A

2009

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Berat badan lahir rendah merupakan bayi yang lahir dengan memiliki berat

badan kurang dari 2500 gram atau sampai dengan 2499 gram.

Bayi BBLR adalah salah satu hasil dari ibu hamil yang menderita energy

kronis dan akan mempunyai status gizi buruk. BBLR berkaitan dengan ingginya

angka kematisn bayi dan balita, juga dapat berdampak serius pada kualitas

generasi mendatang, yaitu akan memperlambat pertumbuhan dan

perkembangan anak, serta berpengaruh pada kecerdasan.

BBLR (2500 gram) merupakan salah satu faktor utama yang berpengaruh

terhadap kematian perinatal dan nenonatal. BBLR mempunyai dampak yang

kmpleks sampai usia dewasa antaralain meningkatkn resik terkena penyakit

jantung kroner, diabetes mellitus, gangguan metabolic dan kekebalan tubuh serta

ketahanan fisik yang resultan adalah beban eknomo individu dan masyarakat.

Prevalensi bayi berat lahir rendah (BBLR) diperkirakan 15% dari seluruh

kelahiran di dunia dengan batasan 3,3%-38% dan lebih sering terjadi di negara-

negara berkembang atau sosio-ekonomi rendah. Secara statistik menunjukkan

90% kejadian BBLR didapatkan di negara berkembang dan angka kematiannya

35 kali lebih tinggi dibanding pada bayi dengan berat lahir lebih dari 2500 gram

(4). BBLR termasuk faktor utama dalam peningkatan mortalitas, morbiditas dan

disabilitas neonatus, bayi dan anak serta memberikan dampak jangka panjang

terhadap kehidupannya dimasa depan (1,2). Angka kejadian di Indonesia sangat

bervariasi antara satu daerah dengan daerah lain, yaitu berkisar antara 9%-30%,

hasil studi di 7 daerah multicenter diperoleh angka BBLR dengan rentang 2.1%-

17,2 %. Secara nasional berdasarkan analisa lanjut SDKI, angka BBLR sekitar

7,5 %. Angka ini lebih besar dari target BBLR yang ditetapkan pada sasaran

program perbaikan gizi menuju Indonesia Sehat 2010 yakni maksimal 7% (2,3).

Beberapa faktor yang mungkin mempengaruhi bayi BBLR adalah ibu yang

terpapar asap rokok, social eknomi yang rendah dan kurang memanfaatkan

Page 3: MAKALAH BBLR Kel.6 Gizi A

pelayanan antenatl. Asap rokk ybaik yang dihirup secara sengaja maupun tidak

oleh wanita hamil dapat memberikan efek yang kurang baik bagi ibu maupun

janinnya.

Disamping itu tingkat ekonmi juga mempengaruhi kejadadian BBLR. Tingkat

eknomi merupakan faktor yang sangat penting dalam perkembangan janin,

karena biasanya berhubungan dengan pemberian nutrisi dan kualitas lingkungan

yang didapat ibu selama hamil.

BBLR dikelompokkan menjadi :

1. Prematuritas murni adalah bayi dengan masa kehamilan kurang dari 37

minggu dan berat badan sesuai dengan berat badan untuk usia kehamilan

(berat badan terleatk antara persentil ke-10 smpai persentil ke-90 pada

intrauterine growth curve lubchenko).

2. Dismaturitas adalah bayi dengan berat badan kurang dari berat badan yang

seharusnya untuk usia kehamilan, ini menunjukkan bayi mengalami retardasi

pertumbuhan intrauterine, biasa disebut dengan bayi kecil kecil untuk masa

kehamilan (KMK/SGA). Keadaan ini berhubungan dengan sirkulasi dan

efisiensi plasenta. Factor yang menyebabkan gangguan dengan sirkulasi

pertumbuhan intra-uterin meliputi:

A) Faktor janin. Kelainan kromosom, infeksi janin kronik, disotonomia

familial. Retardasi, kehamilan ganda, aplasia pancreas.

B) Faktor plasenta. Berat plasenta kurangm plasenta berongga atau

keduanya, luas permukaan berkurang, plasentitis vilus, infark tumor (kario

angiona) plasenta yang lepas, sindrom transfuse bayi kembar.

C) Faktor ibu. Toksemia, hipertensi, penyakit ginjal, hipoksemi (penyakit

jantung sionatik, penyakit paru) malnutrisi, anemia sel sabit

ketergantungan (obat narkotika, alcohol, rokok).

Page 4: MAKALAH BBLR Kel.6 Gizi A

BAB II

PEMBAHASAN

BBLR merupakan masalah kesehatan yang sering dialami pada sebagian

besar masyarakat yang ditandai dengan berat lahir yang kurang dari 2500 gram.

Kejadian BBLR pada dasarnya berhubungan dengan kurangnya pemenuhan

nutrisi pada masa kehamilan ibu dan hal ini brhubungan dengan banyak factor

dan lebih utama pada masa perekonomian keluarga sehingga pemenuhan

kebutuhan konsumsi makanan pun kurang. Namun kejadian BBLR juga dapat

terjadi tidak hanya karena aspek perekonomian yang cukup. Dan hal ini terkait

adanya pengaruh dari berbagai factor yang mencakup paritas, jarak kelahiran,

kadar hemoglobin, dan pemanfaatan pelayanan antenatal.

HUBUNGAN BBLR DENGAN IBU HAMIL

BBLR adalah salah satu hasil dari ibu hamil yang menderita enenrgi kronis

dan akan mempunyai status gizi buruk. BBLR berkaitan dengan adanya angka

kematian bayi dan balita, juga dapat berdampak serius pada kualitas generasi

pendatang yaitu akan memperlambatpertumbuhan dan perkembangan anak

serta berpengaruh pada penurunan kecerdasan.

BBLR merupakan salah satu factor resiko yang mempunyai konsttribusi

tehadap kematian bayi khususnya pada masa petinatal. Selain itu bayi berat lahir

rendah dapat mengalami gangguan mental dan fisik pada usia tumbuh kembang

selanjutnya sehingga membutuhkan biaya perawatan yang tinggi.

Berat badan memerupakan suatu petunjuk tentang pertumbuhan jenis dan

keadaan gizi ibu hamil. Kenaikan berat badan selama hamil dapat

mempengaruhi didalam proses persalinan yang akan berdampak pada ibu.

Adanya ibu yang melahirkan bayi dengan bayi normal walaaupun

pertumbuhan berat badan kurang, disebabkan karena kemungkinan

pertumbuhan janin selama dalam kandungan berlangsung secara parasit yaitu

menguras cadangan zat gizi yang terdapat ditubuh ibunya atupun karena

pertumbuhan janin sangat lambat pada trimester 1 dan 2 nanti pada trimester 3

baru perkembang an pesat.. Dari hasil analisis staitik ditanyakan bahwa tidak ada

hubungan antara kenaikan berat badan selama hamil dengan hasil akhir

Page 5: MAKALAH BBLR Kel.6 Gizi A

kehamilan bukan hanya dipengaruhi oleh kenaikan berta badan waktu hamil

akan tetapi dapat pula dipengaruhi oleh knsumsi obat-obatan, alkhol, rokok,

penyakit ibu, dan proses persalinan.

Kenaikan berat badan dipengaruhi keadaan konsumsi zat gizi ibu dan

apabila ibu mengknsumsi makanan dengan cukup maka dengan sendirinya sel

organ dan jaringan tubuh akan mendapatkan gizi yang cukup. Dengan keadaan

gizi yang cukup akan mempengaruhikenaikan berat badan ibu dan pertumbuhan

janin dalam kandungan sebab sel keutuhan janin dipeoleh dari ibu.

Gambaran BBLR tergantung dari umur kehamilan, sehingga dapat dikatakan

bahwa semakin kecil bayi atau masih muda kehamilan makin nyata. Sebagai

gambaran umum dapat dikemukakan bahwa bayi BBLR mempunyai tanda-tanda

misalnya umur kehamilan kurang dari 37 minggu, berat badan kurang dari 2500

gram, panjang badan sama dengan atau kurang dari 46 cm, kuku panjangnya

belum melewati ujung jari, batas dahi dan rambut kepala tidak jelas, lingkar

kepala sama dengan atau kurang dari 30 cm, lingkar dada sama dengan atau

kurang ari 30 cm, rambut lanugo masih banyak. jaringan lemak subkutan tipis

atau kurang, tulang rawan daun telinga belum sempurna pertumbuhannya

sehingga seolah-olah tidak teraba tulang rawan daun telinga. tumit mengkilap,

kelapak kaki halus. kepala tidak mampu tegak, pernapasan sekitar 45-50 kali

permenit, dan frekuensi nadi 100-140 kali per menit.

Faktor-faktor Bayi Berat Lahir Rendah :

Keterpaparan rokokParitasJarak

kehamilanStatus GiziAntenatal

Care

Kejadian BBLR

Page 6: MAKALAH BBLR Kel.6 Gizi A

1. Keterpaparan Rokok

Merokok baik aktif maupun pasif begitu banyak mudarat terhadap janin

atau bayi yang akan di lahirkan. Wanita hamil yang merokok atau terpapar

asap rokok lebih banyak melahirkan banyak bayi berat lahir rendah bahkan

mati dari pada wanita yang bukan perokok atau terpapar asap rokok. Asap

rokok yang mengandung nikotin akan menyebabkan penyempitan pembuluh

darah pada ibu hamil sehingga tekanan darah naik dan jantung berdetak lebih

cepat. Karbonmonosikda akan mengangkat sel darah merah mengganikan

oksigen sehingga ibu hamil kekurangan oksigen. Selain itu juga akan

meracuni sel-sel otak dan dapat mengganggu perkembangan organ-organ

misalnya paru-paru. Merokok meningkatkan kemungkinan untuk terjadinya

kelahiran bayi dengan berat lahir rendah.

2. Jarak kehamilan

Jarak kehamilan yang terlalu dekat meningkat resiko ibu hamil untuk

melahirkan BBLR. Hal ini dikarenakan bahwa seorang setelah melahirkan,

rahimnya memerlukan waktu yang lebih cukup lama untuk pemulihan sebelum

rahim terisi kembali janin atau hamil, sebab pada waktu melahirkan pembuluh

darah pada dinding rahim mengalami kerusakan sehingga dapat

mempengaruhi sirkulasi makanan ke janin dan bila keadaan ini terjadi, maka

kehamilan besar kemungkinan bayi lahir tidak sehat atau terjadi BBLR.

3. Status Gizi

Seorang ibu hamil yang mempunyai ukuran LILA kurang dari 23,5 cm maka

ibu hamil tersebut mempunyai resiko melahirkan bayi dengan berat lahir

rendah. LILA adalah ukuran lingkar lengan atas yang di ukur pada setengah

panjang lengan atas kiri saat ditekuk 90o.

4. Antenatal Care

Seorang wanita hamil memerlukan pemeriksaan kehamilan minimal 4 kali

selama kehamilannya. Hal ini bertujuan untuk menjaga agar ibu hamil dapat

melalui masa kehamilan, persalinan dan nifas dengan baik dan selamat serta

menghasilkan bayi yang sehat.

5. Paritas

Paritas adalah frekuensi kehamilan yang pernah dialami oleh ibu, baik yang

diakhiri dengan kelahiran hidup, mati, ataupun abortus. Semakin banyak

jumlah paritas berarti semakin sering uterus mengalami konsepsi yang

Page 7: MAKALAH BBLR Kel.6 Gizi A

mengakibatkan kerusakan pada pembuluh darah dinding uterus yang

mempengaruhi sirkulasi nutrisi ke janin jadi terganggu sehingga dapat

mengakibatkan bayi yang lahir dengan berat badan rendah.

Perawatan bayi berat lahir rendah

Yang perlu diketahui adalah pengaturan suhu lingungan, pemberian

makanan dan menghindari infeksi serta siap sedia dengan tabung oksigen. Pada

bayi BBLR makin pendek masa kehamilan makin sulit dan banyak persoalan

yang dihadapi dan makin tinggi angka kematian perinatal.

Pengaturan suhu badan bayi BBLR

Bayi prematuritas dengan cepat akan kehilangan panas badan dan

menjadi hiportemia karena pusat pengaturan suhu badan belum berfungsi

dengan baik, metabolismenya rendah, dan permukaan badan relative luas.

Oleh karenanya bayi tersebut harus dirawat dalam incubator sehingga panas

badannya mendekati dalam rahim.

Makanan bayi BBLR

Alat pencernaan bayi prematur masih belum sempurna, lambung

kecil, enzim pencernaan belum matang sedangkan kebutuhan protein 3-5

gram/kgBB dan kalori 110 kal/kkBB sehingga pertumbuhannya dapat

meningkat.

ASI merupakan makanan yang paling utama, sehinnga lebih dahulu

diberikan. Bila factor pengisapnya kurang maka ASI dapat diperas dan

diminumkan dengan sendok perlahan-lahan .

Menghindari infeksi

Bayi prematuritas mudah sekali terkena infeksi, karena daya tahan

tubuh yang masih lemah, kemampuan leukosit yang masih kurang, dan

pembentuka antibody yang belum sempurna . Oleh karena itu upaya

preventif sudah dilakukan sejak pengawasan antenatal sehingga tidak

terjadi persalinan prematritas BBLR.

Mencegah BBLR pada masa kehamilan seorang ibu dapat dilakukan

dengan cara :

1. Ibu hamil makan lebih banyak atau 1kali lebih sering daripada sebelum

hamil.

Page 8: MAKALAH BBLR Kel.6 Gizi A

2. Ibu hamil memeriksakan kehamilannya secara teratur minimal 4kali. Bila

kenaikan berat badannya kurang dari 1kg perbulan, ia perlu segera meminta

pertolongan ke Puskesmas.

3. Ibu hamil mengurangi kerja yang melelahkan, mendapat istirahat yang

cukup, dan tidur lebih awal.

4. Ibu hamil minum tablet besi secara teratur setiapnhari 1 tablet,minimal 90

tablet.

5. Menjaga jarak antar kehamilan paling sedikit 2 tahun.

UPAYA PENCEGAHAN TERJADINYA BAYI BBLR

Melakukan pengawasan hamil dengan seksama dan teratur

Melakukan konsultasi yang adapat menyebabkan kehamilan dan

persalinan preterm

Memberikan nasihat tentang gizi saat kehamailan, meningkatkan

pengertian KB-interval, memperhatikan tentang berbagai kelainan yang

timbul dan segra melakukan konsultasi, menganjurkan untuk

pemeriksaan tambahan. Sehingga secara dini penyakit ibu dapat

diketahui.

Meningkatkan keadaan social ekonomi keluarga dan kesehatan

lingkungan

PENYAKIT YANG ADA HUBUNGANNYA DENGAN BBLR

Sindrom gangguan pernafasan idiopotik

Pneumonia aspirasi

Pendarahan intraventrikular

Fibriplasia retrolental

Hiperbilirubinemia

BAB III

Page 9: MAKALAH BBLR Kel.6 Gizi A

PENUTUP

Kesimpulan

BBLR (Bayi Berat Lahir Rendah) adalah bayi yang lahir dengan berat badan

lahir kurang dari 2500 gram oleh karena pertumbuhan dan kematangan

(maternalis) organ dan alat-alat tubuh sempurna, sebagai akibat BBLR sering

ditemukan komplikasi yang berakhir dengan kematian.

BBLR dikelompokkan menjadi prematuritas murni dan dismatur. Ciri-ciri

BBLR adalah Lingkar lengan atas bayi (diukur pada pertengahan lengan atas)

>9,5 cm, tubuh kurang berisi, ototnya lembek, dan kulitnya keriput atau tipis, dan

bayi lebih kecil dari bayi normal.

Penanganan pada BBLR :

Mempertahankan suhu dengan ketat

Mencegah infeksi dengan ketat

Pemberian O2

Pengawasan nutrisi / ASI

Menurut Chase (1989), apabila makanan yang dikonsumsi ibu kurang dan

keadaan gizi tidak baik kemungkinan bayi yang dilahirkan adalah bayi berat lahir

rendah. Konsekuensinya kemungkinan meninggal 17 kali lebih tinggi dibanding

bayi lahir normal.

Saran

Kami menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih terdapat banyak

kekurangan baik dalam sistematika penulisan maupun dari isi makalah, oleh

karena itu untuk memperbaiki makalah ini dan makalah-makalah selanjutnya

kami berharap saran dan kritik yang membangun demi perbaikan dimasa yang

akan datang.

DAFTAR PUSTAKA

Page 10: MAKALAH BBLR Kel.6 Gizi A

Herawati. 2004. Faktor-faktor Yang Berhubungan Dengan Kejadian BBLR Di RSUD Labung Baji Makassar Tahun 2003. FKM UH Makassar.

Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI). 2004. Bayi Berat Lahir Rendah. Dalam : Standar Pelayanan Medis Kesehatan Anak. Edisi I. Jakarta : 2004 ; 307-313.

Mutalazimah. Hunbungan Lingkar Lengan Atas dan Kadar Hb Ibu Hamil dengan Bayi Berat Lahir Rendah di RSUD Dr. Moewardi Surakarta. Dalam : Jurnal Penelitian Sains & Teknologi. Vol. 6. 2005; 114-126.

Rifat. Faktor Resiko Kejadian Bayi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) Di Puskesmas Wilayah Kec.Marioriwawo Kab.Soppeng Periode 2003-Maret 2005. FKM UH.

Setyowati T. 2003. Faktor-faktor yang Mempengaruhi Bayi Lahir dengan Berat Badan Rendah (Analisa data SDKI 1994). Badan Litbang Kesehatan, 1996. Avaliable from : http://www.digilib.litbang.depkes.go.id. Last Update : 2003 (diakses tanggal 10 Oktober 2009).

Sitohang NA. 2004.. Asuhan keperawatan pada bayi berat lahir rendah. Medan : Universitas Sumatera Utara.

Zulhaida Lubis. 2003. Status Gizi Ibu Hamil Serta Pengaruhnya Terhadap Bayi Yang Dilahirkan (On-Line). http://tumoutou.net/702_07134/zulhaida_lubis.htm. Di akses tanggal 10 Oktober 2009.