Upload
operator-warnet-vast-raha
View
1.530
Download
6
Embed Size (px)
Citation preview
TUGAS BIOKIMIA
“ METABOLISME HEMOGLOBIN ”
DI SUSUN OLEH KELOMPOK 2
1. HUSNIATI 6. MELAN MELINDA
2. INTAN SARWATI 7. MERRY ANDRIANI
3. IRMAN 8. NIPUTU YUDIARTINI
4. KIKI ANDRIANI 9. NOVENSKY E. MANUHUTU
5. LISKA MILAWATI
AKADEMI KEBIDANAN PARAMATA RAHA
KABUPATEN MUNA
TA.2013/2014
MAKALAH BIOKIMIA KELOMPOK II
METABOLISME HEMOGLOBIN
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas
rahmat dan karunianyalah sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan
makalah yang berjudul ”METABOLISME HEMOGLOBIN”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini yaitu untuk memperkaya
pengetahuan dan pemahaman mengenai ”Proses Metabolisme Hemoglobin”.
Dalam penulisan makalah ini penulis banyak mengalami kesulitan namun
atas bantuan dan bimbingan, motifasi yang tiada hentinya di sertai harapan yang
optimis yang kuat dari teman-teman semuanya dan dosen yang mengarahkan
penulis sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat pada waktunya.
Penulis menyadari sepenuhnya bahwa penulisan makalah ini masih jauh dari
kesempurnaan baik materi maupun penyusunannya. Oleh karena itu kritikan dan
saran yang membangun dari pembaca sangat penulis harapkan.
Raha,25 Mei 2013
Penulis
MAKALAH BIOKIMIA KELOMPOK II
METABOLISME HEMOGLOBIN
DAFTAR ISI
Kata pengantar...........................................................................................................
i
Daftar isi .....................................................................................................................
ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang........................................................................................................................
1
B. Rumusan Masalah........................................................................................................................
1
C. Tujuan Penulisan ........................................................................................................................
2
BAB II PEMBAHASAN
A.Pengertian Hemoglobin......................................................................................................................................
3
B. Kadar Normal Hemoglobin......................................................................................................................................
3
C. Proses Metabolisme Heme Sebagai Metaloporfirin......................................................................................................................................
4
D. Proses Metabolisme Bilirubin Oleh Hati .........................................................................................................................
5
MAKALAH BIOKIMIA KELOMPOK II
METABOLISME HEMOGLOBIN
E Proses Metabolisme Pigmen Empedu. .........................................................................................................................
10
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .........................................................................................................................
12
B. Saran .........................................................................................................................
12
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
Asam amino merupakan prekursor dari banyak senyawa komplek nitrogen
yang penting dalam fungsi fisiologis. Porfirin salah satu dari komplek tersebut,
adalah senyawa siklik yang membentuk heme dan klorofil.
Sebagai gugus prostetik dari banyak protein, heme membentuk
sejumlah hemeprotein yang secara terus menerus mengalami proses sintesa dan
degradasi. Sebagai contoh, 6 sampai 7 gram hemoglobin disintesa setiap hari
MAKALAH BIOKIMIA KELOMPOK II
METABOLISME HEMOGLOBIN
untuk menggantikan heme yang hilang dalam proses katabolismenya.
Pembentukan dan pemecahan komponen porfirin dari hemoglobin berperan
dalam menjaga keseimbangan nitrogen tubuh.
Sejumlah kelainan dapat terjadi selama proses sintesa porfirin dan hasil
penguraian senyawa porfirin akan membentuk pigmen empedu yaitu bilirubin.
Gangguan dalam metabolisme bilirubin selanjutnya akan memunculkan
keadaan klinis yang sering dijumpai yaitu ikterus. Ikterus disebabkan adanya
kenaikan kadar bilirubin karena sintesanya yang berlebih atau gangguan
ekskresinya, biasanya muncul pada sejumlah penyakit yang berkisar dari
anemia hemolitik hingga hepatitis serta penyakit kanker pankreas.
B.Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Apakah Pengertian hemoglobin?
2. Sebutkan Kadar hemoglobin normal dalam darah!
3. Jelaskan proses metabolisme heme sebagai metaloporfirin!
4. Jelaskan proses metabolisme bilirubin oleh hati!
5. Jelaskan proses metabolisme pigmen empedu?
C.Tujuan
Adapun tujuan dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui Pengertian hemoglobin.
2. Mengetahui Kadar hemoglobin normal dalam darah.
3.Mengetahui proses metabolisme heme sebagai metaloporfirin.
MAKALAH BIOKIMIA KELOMPOK II
METABOLISME HEMOGLOBIN
4.Mengetahui proses metabolisme bilirubin oleh hati.
4.Mengetahui proses metabolisme pigmen empedu.
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Hemoglobin
Hemoglobin adalah molekul protein pada sel darah merah yang berfungsi
sebagai media transport oksigen dari paru - paru ke seluruh jaringan tubuh dan
membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru. Kandungan zat besi
yang terdapat dalam hemoglobin membuat darah berwarna merah.
MAKALAH BIOKIMIA KELOMPOK II
METABOLISME HEMOGLOBIN
Gambar Hemoglobin
Molekul hemoglobin terdiri dari globin, apoprotein, dan empat gugus
heme, suatu molekul organik dengan satu atom besi.
B. Kadar Normal Hemoglobin
Kadar hemoglobin dalam darah yang rendah dikenal dengan istilah
anemia. Ada banyak penyebab anemia diantaranya yang paling sering adalah
perdarahan, kurang gizi, gangguan sumsum tulang, pengobatan kemoterapi dan
abnormalitas hemoglobin bawaan.
Kadar hemoglobin menggunakan satuan gram/dl. Yang artinya banyaknya
gram hemoglobin dalam 100 mililiter darah.
Nilai normal hemoglobin tergantung dari umur pasien :
1) Bayi baru lahir : 17-22 gram/dl
2) Umur 1 minggu : 15-20 gram/dl
3) Umur 1 bulan : 11-15 gram/dl
4) Anak anak : 11-13 gram/dl
5) Lelaki dewasa : 14-18 gram/dl
6) Perempuan dewasa : 12-16 gram/dl
7) Lelaki tua : 12.4-14.9 gram/dl
8) Perempuan tua : 11.7-13.8 gram/dl
MAKALAH BIOKIMIA KELOMPOK II
METABOLISME HEMOGLOBIN
C.Proses Metabolisme Heme Sebagai Metaloporfirin
Heme adalah kompleks senyawa protoporfirin IX dengan logam besi yang
merupakan gugus prostetik berbagai protein seperti hemoglobin, mioglobin,
katalase, peroksidase, sitokrom c dan triptophan pirolase. Kemampuan
hemoglobin dan mioglobin mengikat oksigen tergantung pada gugus prostetik
ini yang sekaligus memberi warna khas pada kedua hemeprotein tersebut.
Heme terdiri atas bagian organik dan suatu atom besi. Bagian organik
protoporfirin tersusun dari empat cincin pirol. Keempat nya terikat satu sama
lain melalui jembatan metenil, membentuk cincin tetrapirol. Empat rantai
samping metil, dua rantai samping vinil dan dua rantai samping propionil
terikat kecincin tetrapirol tersebut .
Atom besi didalam heme mengikat keempat atom nitrogen dipusat cincin
protoporfirin. Atom besi dapat berbentuk fero (Fe2+) atau feri (Fe3+) sehingga
untuk hemoglobin yang bersangkutan disebut juga sebagai ferohemoglobin dan
ferihemoglobin atau methemoglobin. Hanya bila besi dalam bentuk fero,
senyawa tersebut dapat mengikat oksigen .
MAKALAH BIOKIMIA KELOMPOK II
METABOLISME HEMOGLOBIN
D.Proses Metabolisme Bilirubin Oleh Hati
Bilirubin adalah suatu pigmen berwarna kuning berasal dari unsur porfirin
dalam hemoglobin yang terbentuk sebagai akibat penghancuran sel darah
merah oleh sel-sel retikuloendotel.
MAKALAH BIOKIMIA KELOMPOK II
METABOLISME HEMOGLOBIN
Dari hemoglobin, bilirubin tidak mengandung zat besi. Bilirubin yang baru
terbentuk ini larut dalam lemak. Di dalam plasma darah bilirubin ini berikatan
dengan albumin. Karena terbentuk secara normal dari penghancuran sel darah
merah maka proses metabolisme dan sekresi selanjutnya dapat berlangsung
secara terus menerus.
Hemoglobin yang berasal dari penghancuran eritrosit oleh makrofag di
dalam limfa, hati dan alat retikuloendotel lain akan mengalami proses
pemecahan menjadi heme dan globin. Melalui proses oksidasi, komponen
globin mengalami degadrasi menjadi asam amino dan digunakan untuk
pembentukan protein lain.
Unsur heme selanjutnya oleh heme-oksigenase, teroksidasi menjadi
biliverdin dengan melepas zat besi dan karbonmonoksida. Biliverdin redukse
akan mereduksi biliverdin menjadi bilirubin tidak terkonjugasi.
Lebih dari 80% bilirubin terjadi dari pemecahan heme yang berasal dari
eritrosit namun sekitar 15-20% bilirubin dapat pula berasal dari hemoprotein
lain seperti mioglobin, sitokrom. Bilirubin tidak terkonjugasi ini adalah suatu
zat lipofilik, larut dalam lemak, hampir tidak larut dalam air sehingga tidak
dapat dikeluarkan dalam urin melalui ginjal (disebut pula bilirubin indirek
karena hanya bereaksi positif pada tes setelah dilarutkan dalam alkohol).
Karena sifat lippofilik, zat ini dapat melalui membran sel dengan relatif mudah.
Setelah dilepas ke dalam plasma sebagian besar bilirubin tidak terkonjugasi ini
membentuk ikatan dengan albumin sehingga dapat larut di dalam darah.
Pigmen ini secara bertahap berdifusi ke dalam sel hati (hepatosit). Dalam
hepatosit, bilirubin tak berkonjugasi, dikonjugasi dengan asam glukoromat
membentuk bilirubin glukuronida atau bilirubin terkonjugasi (disebut pula
bilirubin direk). Reaksi konjugasi dikatalisasi oleh enzim glukoronil transferase
suatu enzim yang terdapat di retikulum endoplasmik dan merupakan kelompok
enzim yang mampu memodifikasi zat asing yang bersifat toksik. Kelompok
MAKALAH BIOKIMIA KELOMPOK II
METABOLISME HEMOGLOBIN
enzim ini dapat diaktifkan dengan rangsangan fenobarbital, oleh karena itu
fenobarbital dapat dijadikan sebagai pengobatan, terutama apabila hanya
terjadi penurunan kadar glukonil trasferase.
Bilirubin terkonjugasi larut dalam air, dapat dikeluarkan melalui ginjal
namun dalam keadaan normal tidak dapat terdeteksi dalam urin. Sebagian
besar bilirubin terkonjugasi ini dikeluarkan ke dalam empedu, suatu campuran
kolesterol, fospholipid, bilirubin glukuronida dan garam empedu. Sesudah
dilepas ke dalam salurann cerna bilirubin glukoronida (bilirubin terkonjugasi)
diaktifkan oleh enzim bakteri di dalam usus, sebagian menjadi komponen
urobilinogen yang akan keluar dalam tinja (sterkobilin), atau diserap kembali
dari saluran cerna, dibawa ke hati dan dikeluarkan kembali ke dalam empedu.
Urobilinogen dapat larut dalam air, oleh karena itu sebagian dikeluarkan
melalui ginjal. . Metabolisme bilirubin oleh sel hati berlangsung dalam empat
langkah produksi, transportasi, konyugasi, dan ekskresi.
1. Produksi
MAKALAH BIOKIMIA KELOMPOK II
METABOLISME HEMOGLOBIN
Sebagian besar bilirubin terbentuk scbagai akibat degradasi hemoglobin
pada sistem retikulocndotelial (RES). Tingkat penghancuran hemoglobin ini
pada neonatus lebih tinggi daripada bayi yang lebih tua. Satu gram hemoglobin
dapat menghasilkan 35 mg bilirubin indirek. Bilirubin indirek yaitu bilirubin
yang bereaksi tidak langsung dengan zat wama diazo (reaksi Hymans van den
Bergh), yang bcrsifat tidak. larut dalam air tetapi larut dalam Iemak.
2.Transportasl
Bilirubin indirek kemudian diikat oleh albumin. Sel parenkima hepar
mempunyai cara yang selektif dan efektif mengambil bilirubin dari plasma.
Bilirubin ditransfer melalui membran sel kcdalam hcpatosit sedangkan albumin
tidak. Pengambilan oleh sel hati memerlukan protein sitoplasma atau protein
penerima, yang diberi simbol sebagai protein Y dan Z. Di dalam sel bilirubin
akan terikat terutama pada ligandin (- protein Y, glutation S-transferase B) dan
sebag;an kecil pada glutation S-transferase lain dan protein Z. Proses ini
merupakan proses 2 arah, tergantung dari konsentrasi dan afinitas albumin
dalam plasma dan ligandin dalam hepatosit Sebagian besar bilirubin yang
masuk hepatosit dikonjugasi dan diekskresi ke dalam empedu. Dengan adanya
sitosol hepar, ligandin mengikat bilirubin sedangkan albumin tidak. Pemberian
fenobarbital mempertinggi konsentrasi ligandin dan memberi tempat
pengikatan yang Iebih banyak untuk bilirubin.
MAKALAH BIOKIMIA KELOMPOK II
METABOLISME HEMOGLOBIN
3. Konyugasi
Konyugasi molekul bilirubin dengan asam glukuronat berlangsung dalam
retikulum endoplasma sel hati. Langkah ini bergantung pada adanya glukuronil
transferase, yaitu enzim yang mengkatalisis reaksi. Konyugasi molekul
bilirubin sangat mengubah sifat-sifat bilirubin. Bilirubin terkonyugasi tidak
larut dalam lemak, tetapi larut dalan air dan dapat diekskresi dalam kemih.
Sebaliknya bilirubin tak terkonyugasi larut lemak, tidak larut air, dan tidak
dapat diekskresi dalam kemih. Transpor bilirubin terkonjugasi melalui
membran sel dan sekresi ke dalam kanalikuli empedu oleh proses aktif
merupakan langkah akhir metabolisme bilirubin dalam hati. Agar dapat di-
ekskresi dalam empedu, bilirubin harus -dikonyugasi. Bilirubin terkonyugasi
kemudian diekskresi melalui saluran empedu ke usus halus. Bilirubin tak
terkonyugasi tidak diekskresikan ke dalam empedu kecuali setelah proses foto-
oksidasi
MAKALAH BIOKIMIA KELOMPOK II
METABOLISME HEMOGLOBIN
4. Ekskresi
Sesudah konjugasi bilirubin ini menjadi bilirubin direk yang larut dalam
air dan diekskresi dengan cepat ke sistem empcdu kemudian ke usus. Bakteri
usus mereduksi bilirubin terkonyugasi menjadi serangkaian senyawa yang
dinamakan sterkobilin atau urobilinogen. Zat-zat ini menyebabkan feses
berwarna coklat. Dalam usus bilirubin direk ini tidak diabsorpsi; sebagian kecil
bilirubin direk dihidrolisis menjadi bilirubin indirek dan dircabsorpsi. Siklus ini
disebut siklus enterohepatis. Sekitar 10% sampai 20% urobilinogen mengalami
siklus enterohepatik, sedangkan sejumlah kecil diekskresi dalam kemih.
E.Proses Metabolisme Pigmen Empedu
Eritrosit pada akhir masa hidupnya (yang sudah terlalu rapuh dalam
sirkulasi) membran selnya pecah dan hemoglobin yang lepas difagositosis oleh
RES. Hemoglobin dipecah menjadi heme dan globin dan cincin heme dibuka
untuk memberikan (1) besi bebas yang ditranspor ke dalam darah oleh
transferin, dan (2) rantai lurus dari empat inti pirol, yaitu substrat yang akan
dibentuk menjadi pigmen empedu. Pertama pembentukan biliverdin berantai
lurus. Biliverdin di konversikan ke bilirubin dengan reduksi. Bilirubin (bebas)
yang bersirkulasi dalam plasma terikat albumin (karena bilirubin ini larut
lemak). Memasuki hati, albumin melepaskan ikatan dengan bilirubin, dan
memasuki hepatosit. Sekitar 80% Bilirubin dikonjugasi oleh asam glukuronat
melalui mekanisme yang melibatkan biilirubin-UDP glukuronosiltransferase
menjadi bilirubin terkonjugasi (larut air), 10% dikonjugasi dengan sulfat
membentuk bilirubin sulfat, dan 10% lainnya berikatan dengan zat lain.
Hati orang dewasa mempunyai kapasitas cadangan untuk mengkonjugasi dan
mengekskresi 5-10 kali biilrubin normal (500 µmol/24 jam). Pada neonatus,
enzim ini belum aktif sepenuhnya, misal aktivitas glukuronosil transferase
perlu waktu ±3 minggu untuk berkembang, sehingga hati neonatus hampir tak
mempunyai kapasitas untuk mengekskresi beban bilirubin normalnya dan bisa
MAKALAH BIOKIMIA KELOMPOK II
METABOLISME HEMOGLOBIN
meningkat saat terjadi pemecahan eritrosit berlebih. Ikterus sebelum usia 24
jam adalah abnormal, tapi hiperbilirubinemia moderat (80 µmol/L) dalam
minggu pertama mungkin tak patologis (ikterus fisiologis)
Ikterus adalah pewarnaan jaringan tubuh menjadi kekuning-kuningan pada
kulit dan jaringan dalam. Penyebab umumnya karena sejumlah besar bilirubin
masuk dalam cairan ekstrasel, baik bilirubin bebas atau bilirubin terkonjugasi.
Konsentrasi bilirubin normal (baik bilirubin bebas dan terkonjugasi) ±0.5
mg/dL plasma. Kulit mulai tampak kuning ketika konsentrasinya meningkat >3
kali dari normal (>1.5 mg/dL).
Ekskresi Pigmen Empedu
Empedu yang dihasilkan oleh hepatosit mengalir ke kanalikuli biliaris dan
masuk ke duktus biliaris hingga sampai ke usus. Dalam usus besar ia direduksi
oleh kerja bakteri menjadi berbagai pigmen termasuk urobilinogen yang mudah
larut dan akhirnya menjadi sterkobilinogen. Kemudian sterkobilinogen
diekskresikan dalam feses dan mengalami oksidasi dengan udara menjadi
sterkobilin.
Di usus besar, sebagian besar urobilinogen direabsorbsi mukosa usus
kembali ke dalam darah. Sebagian lagi di ekskresikan oleh hati ke usus, tapi
±5% oleh ginjal lewat urin. Setelah terpapar udara, mengalami oksidasi
menjadi urobilin.
BAB III
MAKALAH BIOKIMIA KELOMPOK II
METABOLISME HEMOGLOBIN
PENUTUP
A.Kesimpulan
Adapun kesimpulan dari makalah ini adalah :
Heme adalah kompleks senyawa protoporfirin IX dengan logam besi yang
merupakan gugus prostetik berbagai protein seperti hemoglobin, mioglobin,
katalase, peroksidase, sitokrom c dan triptophan pirolase. Kemampuan
hemoglobin dan mioglobin mengikat oksigen tergantung pada gugus prostetik
ini yang sekaligus memberi warna khas pada kedua hemeprotein tersebut.
Heme terdiri atas bagian organik dan suatu atom besi. Bagian organik
protoporfirin tersusun dari empat cincin pirol. Keempat nya terikat satu sama
lain melalui jembatan metenil, membentuk cincin tetrapirol. Empat rantai
samping metil, dua rantai samping vinil dan dua rantai samping propionil
terikat kecincin tetrapirol tersebut .
B.Saran
Adapun saran dari makalah ini adalah :
Semoga dengan tersusunnya makalah ini dapat memberikan gambaran dan
menambah wawasan kita tentang Metabolisme Hemoglobin yang memiliki
peran penting sebagai media transport oksigen dari paru - paru ke seluruh
jaringan tubuh dan membawa karbondioksida dari jaringan tubuh ke paru paru
serta perkembangannya dari waktu ke waktu, lebih jauhnya penyusun berharap
dengan memahami materi ini kita semua dapat mengetahui kadar normal
hemoglobin yang ada pada tubuh, serta dapat menyikapi segala kemajuan dan
perkembangannya sehingga dapat berdampak positif bagi kehidupan kita
semua .
DAFTAR PUSTAKA
MAKALAH BIOKIMIA KELOMPOK II
METABOLISME HEMOGLOBIN
Corwin J.E.1998.Buku Saku Parofisiologi.Jakarta : EGC.
Price A,Wilson L.2008.Buku Ajar Fisiologi Kedokteran.Jakarta : EGC.
MAKALAH BIOKIMIA KELOMPOK II
METABOLISME HEMOGLOBIN