makalah biologi

Embed Size (px)

Citation preview

TUGAS MAKALAHBIOLOGI TENTANG KLASIFIKASI AVES

DISUSUSN OLEH ; IMRAN BIN ALI ARMAND AGUST S M.NOVI.A RIDWAN KHOLIK WIDIAYANTI CICI ANJARWATI M WAHYU PRAYOGI LUKMAN HAKIM X2

MADRASAH ALIYAH NEGERI TARAKAN TAHUN AJARAN 2010/2011

KATA PENGANTAR Puji dan syukur kita panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan Rahmat serta hidayah-Nya bagi kita semua, sehingga kita masih diberikan kesehatan yang tak ternilai harganya. Shalawat serta salam kepada junjungan kita nabi besar Muhammad SAW sehingga kita masih bisa bersujud dihadapan Allah SWT. Terima kasih kami ucapkan kepada Ibu Nely dan Ibu Ela sebagai Guru Biologi kami yang telah banyak membantu sehingga tugas ini dapat selesai sebagaimana semestinya. Kemudian kepada temanteman kami ucapkan terima kasih pula atas dukungan yang telah diberikan kepada kami. Sebagai manusia biasa kami selaku penulis tidak luput dari kesalahan dan kekurangan dalam pembuatan tugas ini. Oleh karena itu kami sangat mengaharapkan kritik dan saran yang membangun guna perbaikan di masa yang akan datang.

PENULIS,

tarakan, 2011

DAFTAR ISI

Kata Pengantar .1 Daftar Isi .2 BAB !: Pendahuluan..3 Latar Belakang...3 Perumusan Masalah.3 Pembatasan Masalah...4 Metode Penelitian..4 Tujuan Penulisan4 Manfaat Penulisan.4 BAB II Kelas aves7 Sistem organ dalam tubuh aves...7 Klasifikasi aves....8 Migrasi burung.11 Evolusi dan morfologi10 kromosom burung..15 Kebiasaan dan prilaku burung.15 Agama, cerita rakyat, dan budaya...16

BAB III Manfaat Burung.18 Kesimpulan.19 Daftar Pustaka20

BAB I1.1 PENDAHULUANBurung adalah anggota kelompok hewan bertulang belakang (vertebrata) yang memiliki bulu dan sayap. Burung (Aves kelas) yang berbulu, bersayap, bipedal, endotermik (berdarah panas), bertelur, hewan vertebrata. Ada sekitar 10.000 spesies hidup, membuat mereka kelas paling speciose vertebrata tetrapod. Mereka mendiami ekosistem di seluruh dunia, dari Kutub Utara ke Antartika. burung masih ada berbagai ukuran dari 5 cm (2) Bee Hummingbird untuk 2,75 m (9 ft) Ostrich. Rekaman fosil menunjukkan bahwa burung berevolusi dari dinosaurus theropoda selama periode Jurassic, sekitar 150-200 Ma (juta tahun yang lalu), dan burung diketahui paling awal adalah Jurassic Akhir Archaeopteryx, c 150-145 Ma. Kebanyakan ahli paleontologi menganggap burung sebagai clade satunya dinosaurus telah selamat dari peristiwa kepunahan Cretaceous-Tersier sekitar 65,5 Ma. Burung modern ditandai oleh bulu, paruh tanpa gigi, peletakan telur bercangkang keras, tingkat metabolisme tinggi, jantung empat bilik, dan kerangka ringan tapi kuat. Semua spesies hidup burung memiliki sayap yang Moa terbang sekarang telah punah dari Selandia Baru adalah pengecualian saja. Sayap berevolusi forelimbs, dan sebagian besar jenis burung bisa terbang, dengan beberapa pengecualian termasuk ratite, penguin, dan sejumlah pulau beragam spesies endemik. Burung juga memiliki sistem pencernaan dan pernapasan unik yang sangat disesuaikan untuk terbang. Beberapa burung, terutama corvids dan beo, adalah salah satu spesies binatang yang paling cerdas, sejumlah spesies burung telah diamati manufaktur dan menggunakan al at, dan banyak sosial budaya pameran spesies transmisi pengetahuan dari generasi ke generasi. Banyak spesies melakukan migrasi tahunan jarak jauh, dan banyak lagi melakukan gerakan-gerakan tidak teratur lebih pendek. Burung sosial; mereka berkomunikasi menggunakan sinyal visual dan melalui panggilan dan lagu, dan berpartisipasi dalam perilaku sosial termasuk pembibitan koperasi dan berburu, berkelompok, dan mobbing of predator. Sebagian besar spesies burung secara sosial monogami, biasanya untuk satu musim kawin pada satu waktu, kadang-kadang selama bertahun-tahun, tapi jarang untuk kehidupan. spesies lain

memiliki sistem yang berkembang biak pelaku poligini ("banyak wanita") atau, jarang, polyandrous ("banyak laki-laki"). Telur biasanya diletakkan di dalam sarang dan diinkubasi oleh orang tua. Kebanyakan burung memiliki jangka pengasuhan setelah menetas. Banyak spesies yang penting ekonomi, sebagian besar sebagai sumber pangan yang diperoleh melalui berburu atau bertani. Beberapa spesies, terutama burung penyanyi dan beo, yang populer sebagai hewan peliharaan. Kegunaan lain termasuk pemanenan guano (kotoran) untuk digunakan sebagai pupuk. Burung tokoh menonjol dalam semua aspek kebudayaan manusia dari agama untuk puisi musik populer. Tentang 120-130 spesies telah punah sebagai akibat aktivitas manusia sejak abad ke-17, dan ratusan lagi sebelum itu. Saat ini sekitar 1.200 jenis burung yang terancam punah oleh kegiatan manusia, meskipun upayaupaya sedang dilakukan untuk melindungi mereka.

1.2 LATAR BELAKANG

Burung merupakan sebagian dari perekonomian masyarakat, baik masyarakat yang berada dikalangan kelas bawah ataupun masyarakat yang berada dikalangan kelas atas.Semua unsur yang berkaitan dengan hal burung berada di pasar mulai dari unsur produksi, distribusi, ataupun unsur konsumsi.

1.3 PERUMUSAN MASALAH Masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah mengenai burung dan klasifikasinya dan tentunya akan membahas mengenai pengaruhnya terhadap kegiatan kehidupan sehari-hari. Telah kita ketahui bahwa burung membawa pengaruh yang sangat besar sekali bagi perubahan zaman yang sudah mencapai puncak kepesatannya. Seiring dengan bergulirnya waktu dan perubahan dunia burung juga ikut berubah terbawa arus perubahan dunia yang semakin maju saja.

1.4 Pembatasan Masalah Dalam makalah ini dibatasi hanya akan membahas masalah mengenai : BURUNG DAN PENJELASAN SEPUTARNYA.

1.5 Metode Penelitian Metode yang digunakan oleh penulis untuk mendapatkan sumber yang ada dalam makalah ini adalah dengan cara: Studi kepustakaan.Dalam metode ini,penulis membaca seluruh bukubuku ataupun semua media cetak yang berkaitan denganBURUNG.selain media cetak yang merupakan salah satu media yang dipakai oleh penulis untuk mendapatkan data,penulis juga mendapat media internet yang merupakan jendela dunia bagi seluruh umat manusia didunia. Studi Kasus.Dalam metode ini, penulis mengkaji semua hal mengenai kejadian-kejadian pasar monopoli yang ada. Baik yang sudah lama terjadi 1.6 Tujuan Penelitian Tujuan yang diinginkan oleh penulis dalam makalah ini adalah sebagai berikut: Menambah pengetahuan kepada penulis mengenai BURUNG . Makalah ini juga di harapkan akan menambah pengetahuan seputar burung serta mengenali lagi burung lebih baik. 1.6 Manfaat Penulisan Tentunya makalah ini memiliki manfaat baik bagi penulis maupun bagi yang membacanya .Adapun manfaatnya adalah: Penulis bisa lebih memahami apa yang dimaksud dengan Burung.Pembaca juga bisa mengetahui lebih dekat mengenai BURUNG.

BAB II PEMBAHASAN 1.KELAS AVES Tubuh aves terdiri dari atas kepala, leher, badan, dan ekor. Badan dilindungi oleh kulit yang berbulu. Menurut letaknya terdapat lima macam bulu, yaitu remiges (pada sayap), rektrises(pada ekor), tertrises(penutup badan), alula(pada jari-jari sayap), dan paraterum(di sekitar bahu).menurut bentuknya ada tiga macam bulu, yaitu pluma, plumula (lunak), dan filopluma(seperti rambut bertangkai panjang). Pada sayap dan ekor, bulu berpasang-pasangan secara simetris. Bulu yang hanya tumbuh di tempat tertentu dan teratur disebut apteria. Mulut burung tidak bergigi. Paruh dibentuk oleh maksila (rahang atas) ke atas dari kulit lunak, disebut sera. Leher diselubungi bulu-bulu jenis plumula, dan memiliki kelenjar minyak. Tulang Burung relatif ringan karena memiliki banyak rongga. Tulang dada menjadi tempat melekatnya otot terbang. Gelang bahu terbentuk oleh sepasang korakoid, sepasang skapula, dan sepasang klakivula. Ketiga tulang tersebut membentuk lubang ( foramen trioseum) tempat otot dada kecil (muskulus pektoralis minor) yang berfungsi mengangkat sayap. Tulang rusuk bagian depan melekat pada tulang dada, di bagian belakang melekat pada tulang leher atau tulang punggung. Vertebrata terdiri atas tulang leher, tulang punggung, dan tulang ekor. Aves memiliki alat suara (siring) pada percabangan trakea. Siring digerakkan oleh otot siringialis (penghubung siring dengan dinding trakea sebelah dalam) dan otot sternotrakelis (penghubung trakea dengan tulang dada). Aves termasuk homoioterm atau hewan berdarah panas. Suhu tubuh tetap, 40,5 - 42C. Melindungi telur dan anak-anaknya. Habitat di daratan sampai ketinggian 6.000 m. Ada yang menetap, ada yang pula yang bermigrasi.

2.SISTEM ORGAN DALAM TUBUH AVESSistem organ Sistem gerak Keterangan Sepasang anggota gerak depan berupa sayap, dapat untuk terbang dengan ekor sebagai kemudi. Anggota gerak belakang berupa kaki untuk berjalan, hinggap, atau bertengger. Alat gerak aktif, memiliki otot-otot gerak yang penting, yaitu otot dada besar (muskulus pektoralis mayor) dan otot dada kecil (muskulus pektoralis minor) yang berguna untuk gerak terbang. Otot paha untuk berlari, berjalan, hinggap, dan bertengger. Memiliki otot penggerak bulu ekor dan sayap, serta penggerak paruh dan penggerak mata. Sistem pencernaan makanan sempurna dari mulut kerongkongan (esofagus) tembolok (pelebaran esofagus untuk menyimpan makanan sementara) lambung kelenjar (proventrikulus) lambung otot atau empedal (ventrikulus) berdinding tebal usus halus terdiri atas duodenum, jejunum, ileum yang digantung oleh mesenterium usus besar, terdapat sepasang usus buntu di antara usus halus dan usus besar bermuara pada kloaka di bawah ekor. Mempunyai kelenjar ludah, kelenjar pankreas, dan hati yang menghasilkan empedu. Bernafas dengan paru-paru yang berhubungan dengan kantong-kantong udara ( sakus pneumatikus ) yang berhubungan pula dengan tulang-tulang pipa. Paru-paru dengan kantong udara dihubungkan oleh bronkus rekurens. Kantong udara juga berfungsi mencegah kedinginan, memperkeras suara, dan mengatur massa jenis badan (pada burung berenang). Pada waktu terbang, inspirasi dan ekspirasi tidak dilakukan oleh paru-paru, melainkan oleh kantung udara. Pengambilan O2 berlansung pada waktu inspirasi maupun waktu ekspirasi. Semakin tinggi burung terbang, makin cepatlah burung menggerak sayapnya untuk memperoleh O2 .

Sistem Pencernaan makanan

Sistem pernapasan

Sistem peredaran darah

Sistem ekskresi Sistem alat indra dan sistem alat saraf

Sistem reproduksi

Peredaran darah tertutup dan berganda, yaitu dua kali lewat jantung dalam satu kali beredar ke seluruh tubuh. Jantung dibungkus oleh selaput perikardium, beruang 4, yaitu 2 atrium (serambi) dan 2 ventrikal (bilik), dengan sekat bilik sempurna. Lengkung aorta hanya satu di sebelah kanan. Hanya memiliki satu sistem porta, yaitu sistem porta hepatika. Ginjal bertipe metanefros. Tidak memiliki kandung kemih. Vena porta ginjal tidak terbagi-bagi menjadi kapiler-kapiler ginjal. Lidah pada umumnya tidak dapat dijulurkan. Mata mempunyai kelopak mata, membran niktitans (selaput tidur), dan kelenjar air mata. Tidak ada daun telinga; terdapat membran timpani (selaput pendengar) di bagian dalam lubang telinga luar. Lubang hidung satu pasang dengan indra pencium yang kurang baik. Pemilihan makanan dengan organ perasa yang berada di sisi lidah dan langit-langit. Sistem saraf pusat berupa otak dengan 12 pasang saraf kranial. Terdapat kelenjar tiriod,ardenal, dan endokrin pituitari (hipofisis) yang terletak di dasar otak. Kelamin terpisah, fertilisasi internal. Hewan jantan belum mamiliki penis, hewan betina hanya mempunyai satu ovarium (kiri). Bersifat ovipar, telur bercangkang keras; dierami dan menetas dengan bantuan induk atau pecah sendiri dari dalam.

3.KLASIFIKASI AVES

Aves meliputi banyak sekali ordo; beberapa ordo telah punah, antara lain: 1. Aepyornithiformes: burung gajah; tinggi 3 m, telur 21 30 cm, terdapat di Malagasi. 2. Dinornithiformes: tinggi 3 m, telur 14 18 cm, pernah hidup di Selendia Baru. 3. Hesperornis dan ichthyornis: burung bergigi, hidup di Amerika Serikat. 4. Archaeopteryx, bergigi, tidak mempunyai pigostil. Fosilnya terdapat di jerman. 5. Diatrymiformes, tidak dapat terbang, dan berparuh besar. Burung ini terdapat di Amerika serikat. Beberapa ordo yang masih ada, antara lain: 1. Rosares (galliformes) Kaki berfungsi untuk mengais dan berlari. Rosares memiliki paruh pendek.contoh: a. Ayam buras ( Gallus domesticus). b. Merak ( Pavo critatus ). c.Kalkun ( Meleagris gallopavo ). d. Maleo ( Macrocephalon maleo ) di Sulawesi Utara.

Ratites ( Palaeognathae ) Ratites meliputi beberapa ordo burung tak dapat terbang, yaitu sebagai berikut. a. Struthioniformes, contohnya burung unta ( Struthio camelus ) di afrika b. Casuariiformes, contohnya kasuari ( Casuarius casuarius ). Kasuari terdapat di Pulau Seram, Irian, dan Australia. c. Apterygiformes, contohnya kiwi ( Apteryx australis ). Kiwi hidup di Selandia Baru. d. Rheiformes, contohnya burung rea ( Rhea americana ). Rea terdapat di Amerika.

2.

Anseriformes ( burung perenang ) Burung ini berkaki pendek, memiliki selaput renang di antara jari jari kaki. Ekor pendek paruh melebar berkrista penyaring. contoh: a. Entok ( Anser albifrons ) b. Itik ( Anas platyrhynchos ) c. Angsa ( Cygnus sp. ) d. Belibis ( Dendrocygna javanica ). Ciconiiformes Burung ini berkepala botak; memiliki paruh, leher, dan tungkai panjang. Hidup bergerombol, memakan hewan air. Contoh: a. Blekok ( Ardeola sp. ) b. Flaminggo ( Phoenicopterus ruber ) c. Bangau Jawa ( Leptoptilos javanicus ) Coraciiformes ( burung raja ) Burung raja berparuh berparuh besar, kepala besar, tungkai pendek. Pemakan hewan ikan, udang, katak, kupu-kupu, kumbang, lebah. Contoh: a. Raja udang ( Alcedo meninting ) b. Rangkong ( Buceros rhinoceros ) c. Tetangket ( Halcyon chloris ).

3.

4.

5.

Columbiformes ( burung merpati ) Burung merpati atau dara merupakan pemakan biji-bijian. Paruh pendek dengan sora di pangkalnya. Tembolok besar , sel epitelnya mudah mengelupasdan di berikan kepada anaknya semasa masih kecil lewat paruhnya ( disebut susu merpati ). cotohnya: a.merpati ( Columba fasciata ) b.perkutut ( Geopelia striata ) c. tekukur ( Streptopelia chinensis )

6.

Apodiformes ( burung dengung ) Tubuh kecil berukuran 5,6 cm. Paruh lembek, lidah panjang dan dapat dijulurkan; membuat sarang dari ludahnya. contohnya: a. bururng kolibri ( Archilochus colubris ); sama dengan hummingbird di amerika utara. b. wallet ( Chaetura pelagica ) c. lelayang ( Apus affinis ) Oscines ( passiformes ) atau burung penyanyi Pita suara berfungsi bagus. Tiga jari kaki menghadap ke depan, satu jari kaki menghadap ke belakang; sesuai untuk bertengger. Telur berwarna- warni, ketika menetas anaknya masih buta. Pemakan serannga dan berbagai biji-bijian. contohnya: a. burung gereja ( Passer montanus ) b. burung kenari ( Serinus canaria ) c. cendrawasih ( Paradisea apoda ) d. jalak ( Sturnidae jalla ). 4.MIGRASI BURUNG

7.

8.

Banyak jenis burung yang bermigrasi untuk mengambil keuntungan dari perbedaan global suhu musiman, sehingga mengoptimalkan ketersediaan sumber makanan dan habitat berkembang biak. Migrasi ini bervariasi antara kelompok-kelompok yang berbeda. Banyak landbirds, burung pantai, dan melakukan migrasi tahunan burung air jarak jauh, biasanya dipicu oleh panjang siang hari serta kondisi cuaca. Burung ini ditandai dengan musim kawin dihabiskan di / daerah beriklim sedang atau Arktik di kutub selatan dan musim tidak berbiak di daerah tropis atau belahan bumi yang berlawanan. Sebelum migrasi, burung mengalami peningkatan lemak tubuh dan cadangan dan mengurangi ukuran dari beberapa organs.Migration mereka sangat menuntut penuh semangat, khususnya burung perlu menyeberang padang pasir dan lautan tanpa pengisian bahan bakar. Landbirds memiliki jarak terbang sekitar 2.500 km (1.600 mi) dan burung pantai dapat terbang sampai

4.000 km (2.500 mi), meskipun Bar-tailed Godwit mampu penerbangan non-stop hingga 10.200 km (6.300 mi). Burung laut juga melakukan migrasi panjang, migrasi tahunan terpanjang yang orang-orang dari Sooty Shearwaters, yang bersarang di Selandia Baru dan Chile dan menghabiskan musim panas makan utara di Pasifik Utara dari Jepang, Alaska dan California, sebuah round trip tahunan 64.000 km (39.800 mi ) [103] burung laut lainnya bubar setelah dikawinkan, bepergian secara luas tetapi tidak memiliki rute migrasi ditetapkan.. Albatros bersarang di Samudra Selatan sering melakukan perjalanan sirkumpolar antara musim berkembang biak.

Rute dari Godwits satelit-tag Bar-tailed bermigrasi ke utara dari New Zealand. Spesies ini memiliki migrasi non-stop terpanjang dikenal dari setiap spesies, sampai dengan 10.200 km (6.300 mi). Beberapa spesies burung melakukan migrasi lebih pendek, hanya bepergian sejauh diperlukan untuk menghindari cuaca buruk atau mendapatkan makanan. Irruptive spesies seperti pipit boreal adalah salah satu kelompok tersebut dan umumnya dapat ditemukan di lokasi dalam satu tahun dan tidak ada berikutnya. Jenis migrasi ini biasanya terkait dengan ketersediaan makanan. Spesies juga dapat menempuh jarak lebih pendek atas sebagian dari jangkauan mereka, dengan individu dari lintang yang lebih tinggi perjalanan ke kisaran yang ada residen; orang lain melakukan migrasi parsial, di mana hanya sebagian kecil dari populasi, biasanya perempuan dan laki -laki subdominant, bermigrasi. migrasi parsial dapat membentuk persentase yang besar dari perilaku migrasi burung di beberapa daerah, di Australia, survei menemukan bahwa 44% dari burung non-passerine dan 32% dari passerines adalah sebagian migrasi migratory.Altitudinal adalah bentuk migrasi jarak pendek yang burung menghabiskan musim kawin pada ketinggian ketinggian yang lebih tinggi dan pindah ke yang lebih rendah selama kondisi suboptimal. Hal ini paling sering dipicu oleh perubahan suhu dan biasanya terjadi ketika wilayah normal juga menjadi tidak ramah karena kekurangan makanan. Beberapa spesies mungkin juga nomaden, tidak memegang wilayah tetap dan bergerak sesuai dengan ketersediaan cuaca dan makanan. Beo sebagai sebuah keluarga yang sangat tidak berpindah atau menetap tetapi dianggap baik akan

dispersif, irruptive, nomaden atau melakukan migrasi kecil dan tidak teratur. Kemampuan burung untuk kembali ke lokasi yang tepat di seluruh jarak yang luas telah dikenal selama beberapa waktu, dalam percobaan yang dilakukan pada 1950-an sebuah Manx Shearwater dirilis di Boston kembali ke koloni di Skomer, Wales, dalam waktu 13 hari, yang berjarak 5.150 km(3.200 mi). Burung menavigasi selama migrasi menggunakan berbagai metode. Untuk migran diurnal, matahari digunakan untuk menavigasi oleh hari, dan kompas bintang digunakan pada malam hari. Burung yang menggunakan matahari mengimbangi perubahan posisi matahari pada siang hari dengan menggunakan jam internal. Orientasi dengan kompas bintang tergantung pada posisi rasi bintang Polaris sekitarnya. Ini didukung dalam beberapa spesies oleh kemampuan mereka untuk merasakan geomagnetism Bumi melalui fotoreseptor khusus.

5.EVOLUSI DAN MORFOLOGI

Meskipun burung berdarah panas, ia berkerabat dekat dengan reptil. Bersama kerabatnya terdekat, suku Crocodylidae alias keluarga buaya, burung membentuk kelompok hewan yang disebut Archosauria. Diperkirakan burung berkembang dari sejenis reptil di masa lalu, yang memendek cakar depannya dan tumbuh bulu-bulu yang khusus di badannya. Pada awalnya, sayap primitif yang merupakan perkembangan dari cakar depan itu belum dapat digunakan untuk sungguh-sungguh terbang, dan hanya membantunya untuk bisa melayang dari suatu ketinggian ke tempat yang lebih rendah.

Burung masa kini telah berkembang sedemikian rupa sehingga terspesialisasi untuk terbang jauh, dengan perkecualian pada beberapa jenis yang primitif. Bulu-bulunya, terutama di sayap, telah tumbuh semakin lebar, ringan, kuat dan bersusun rapat. Bulu-bulu ini juga bersusun demikian rupa sehingga mampu menolak air, dan memelihara tubuh burung tetap hangat di tengah udara dingin. Tulang belulangnya menjadi semakin ringan karena adanya rongga-

rongga udara di dalamnya, namun tetap kuat menopang tubuh. Tulang dadanya tumbuh membesar dan memipih, sebagai tempat perlekatan otot-otot terbang yang kuat. Gigi-giginya menghilang, digantikan oleh paruh ringan dari zat tanduk. Kesemuanya itu menjadikan burung menjadi lebih mudah dan lebih pandai terbang, dan mampu mengunjungi berbagai macam habitat di muka bumi. Ratusan jenis burung dapat ditemukan di hutan-hutan tropis, mereka menghuni hutan-hutan ini dari tepi pantai hingga ke puncak-puncak pegunungan. Burung juga ditemukan di rawarawa, padang rumput, pesisir pantai, tengah lautan, gua-gua batu, perkotaan, dan wilayah kutub. Masing-masing jenis beradaptasi dengan lingkungan hidup dan makanan utamanya. Maka dikenal berbagai jenis burung yang berbeda-beda warna dan bentuknya. Ada yang warnanya cerah cemerlang atau hitam legam, yang hijau daun, coklat gelap atau burik untuk menyamar, dan lain-lain. Ada yang memiliki paruh kuat untuk menyobek daging (Elang), mengerkah biji buah yang keras (Burung manyar), runcing untuk menombak ikan (Burung Kormoran), pipih untuk menyaring lumpur (Bebek), lebar untuk menangkap serangga terbang (Burung kacamata biasa), atau kecil panjang untuk mengisap nektar ( Kauai). Ada yang memiliki cakar tajam untuk mencengkeram mangsa, cakar pemanjat pohon, cakar penggali tanah dan serasah, cakar berselaput untuk berenang, cakar kuat untuk berlari dan merobek perut musuhnya.

6.KROMOSOM BURUNG

Burung memiliki dua jenis kelamin: lakilaki dan perempuan. Burung jenis kelaminditentukan oleh kromosom seks Z dan W, bukan oleh kromosom X dan Y ada dimamalia. Burung jantan memiliki dua kromosom Z (ZZ), dan burung betina memilikikromosom W dan kromosom Z (WZ). Di hampir semua jenis burung, jenis kelamin seorang individu ditentukan pada saat pembuahan. Namun, satu penelitian baru menunjukkan penentuan seks bergantung pada suhu antara Australiakalkun Brush, yang suhu tinggi selama inkubasimenghasilkan rasio jenis kelamin lebih tinggi dari perempuan-ke-laki-laki.

7.KEBIASAAN DAN PRILAKU BURUNG

Burung berkembang biak dengan bertelur. Telur burung mirip telur reptil, hanya cangkangnya lebih keras karena berkapur. Beberapa jenis burung seperti burung maleo dan burung gosong, menimbun telurnya di tanah pasir yang bercampur serasah, tanah pasir pantai yang panas, atau di dekat sumber air panas. Alih-alih mengerami, burung-burung ini membiarkan panas alami dari daun-daun membusuk, panas matahari, atau panas bumi menetaskan telur-telur itu; persis seperti yang dilakukan kebanyakan reptil.Akan tetapi kebanyakan burung membuat sarang, dan menetaskan telurnya dengan mengeraminya di sarangnya itu.

Sarang bisa dibuat secara sederhana dari tumpukan rumput, ranting, atau batu; atau sekedar kaisan di tanah berpasir agar sedikit melekuk, sehingga telur yang diletakkan tidak mudah terguling. Namun ada pula jenis-jenis burung yang membuat sarangnya secara rumit dan indah, atau unik, seperti jenis-jenis manyar alias tempua, rangkong, walet, dan namdur.Anak-anak burung yang baru menetas umumnya masih lemah, sehingga harus dihangatkan dan disuapi makanan oleh induknya. Kecuali pada jenis-jenis burung gosong, di mana anak-anak burung itu hidup mandiri dalam mencari makanan dan perlindungan. Anak burung gosong bisa segera berlari beberapa waktu setelah menetas, bahkan ada pula yang sudah mampu terbang.Jenis-jenis burung umumnya memiliki ritual berpasangan masing-masing. Ritual ini adalah proses untuk mencari dan memikat pasangan, biasanya dilakukan oleh burung jantan. Beberapa jenis tertentu, seperti burung merak dan cenderawasih, jantannya melakukan semacam tarian untuk memikat si betina. Sementara burung manyar jantan memikat pasangannya dengan memamerkan sarang setengah jadi yang dibuatnya. Bila si betina berkenan, sarang itu akan dilanjutkan pembuatannya oleh burung jantan hingga sempurna; akan tetapi bila betinanya tidak berkenan, sarang itu akan dibuang atau ditinggalkannya. Kebanyakan burung diurnal, tetapi beberapa burung, seperti banyak spesies burung hantu dan nightjars, aktif di malam hari atau krepuskular (aktif selama jam senja), danpara penyeberang banyak pantai makan ketika pasang surut sesuai, oleh siang atau malam hari.8.AGAMA, CERITA RAKYAT DAN BUDAYA

"3 of Birds" oleh Master dari Kartu Bermain, Jerman abad ke-15 Burung memainkan peran penting dan beragam dalam cerita rakyat, agama, dan budaya populer. Dalam agama, burung dapat berfungsi sebagai utusan atau imam dan pemimpin untuk dewa, seperti dalam Cult of Makemake, di mana manu Tangata Pulau Paskah menjabat sebagai kepala suku, atau sebagai pembantu, seperti dalam kasus Hugin dan Munin, dua Common Ravens yang berbisik berita ke telinga dewa Norse Odin.

Imam terlibat dalam ilmu nujum, atau menafsirkan kata-kata burung sedangkan "auspex" (dari mana kata "keberuntungan" berasal) mengamati kegiatan mereka untuk meramalkan kejadian [Mereka juga dapat berfungsi sebagai simbol-simbol agama, seperti ketika Yunus (Ibrani.: , merpati) mewujudkan ketakutan, pasif, berkabung, dan kecantikan tradisional yang terkait dengan doves.Birds telah sendiri telah didewakan, seperti dalam kasus Peacock Common, yang dianggap sebagai Ibu Pertiwi oleh Dravidians burung India.Some juga telah dianggap sebagai monster, termasuk Roc mitologi dan M ori's Pou kai legendaris, seekor burung raksasa yang mampu merebut manusia. Burung telah ditampilkan dalam budaya dan seni sejak zaman prasejarah, ketika mereka diwakili dalam lukisan gua awal. Burung itu kemudian digunakan dalam seni keagamaan atau simbolis dan desain, seperti Tahta Merak megah Mughal dan emperors.With Persia munculnya kepentingan ilmiah pada burung, banyak lukisan burung yang ditugaskan untuk buku. Di antara yang paling terkenal dari seniman ini burung adalah John James Audubon, yang lukisan burung Amerika Utara yang sukses komersial yang besar di Eropa dan yang kemudian meminjamkan namanya ke Society.Birds Nasional Audubon juga tokoh penting dalam puisi, misalnya, Homer burung bulbul dimasukkan ke dalam Odyssey, dan Catullus digunakan burung gereja sebagai simbol erotis dalam hubungan 2.Aktifitas Catullus di antara sebuah elang laut dan pelaut adalah tema sentral dari Samuel Taylor Coleridge, The bersajak dari Ancient Mariner, yang menyebabkan penggunaan istilah sebagai metafora untuk 'beban' metafora bahasa Inggris lainnya berasal dari burung;. dana dan investor burung burung bangkai, misalnya, mengambil nama mereka dari burung bangkai scavenging. Persepsi tentang berbagai jenis burung sering kali berbeda di seluruh budaya. Burung hantu dikaitkan dengan nasib buruk, sihir, dan kematian di beberapa bagian Afrika, tetapi dianggap sebagai bijaksana di banyak Europe.Hoopoes dianggap suci di Mesir Kuno dan simbol kebajikan di Persia, tetapi dianggap sebagai pencuri di sebagian besar Eropa dan pertanda perang di Skandinavia

BAB III9.Maanfaat burungbagi kehidupan manusia

1.Daging dan telurnya menjadi sumber protein hewani. 2.Telur ayam dan itik dapat digunakan sebagai obat-obatan atau bahan memebuat kue. 3.Sebagai bahan industry, contohnya shuttle cock untuk bulu tangkis dari bulu pluma, sedangkan selimut , bantal, kasur dari bulu plumula ( misal bulu itik, ayam, dan angsa ) 4.Membuka lapangan kerja misalnya, berternak ayam, itik, angsa, merpati, parkit, wallet. 5. Burung dapat dilatih dan dilombakan, contohnya merpati mengantar surat, burung perkutut untuk lomba suara. 6. Untuk hiburan, misalnya dinikmati suaranya; keindahan bulunya ; tingkah lakunya; dilatih menirukan suara manusia. 7.Sebagai predator alami. Bururng-burung pemakan insekta juga berperan dalam pengendalian hayati alamiah. 8.Di bidang sains dipergunakan untuk bahan praktikum para siswa dan mahasiswa.

10.KESIMPULAN

Burung telah memberikan manfaat luar biasa dalam kehidupan manusia. Beberapa jenis burung, seperti ayam, kalkun, angsa dan bebek telah didomestikasi sejak lama dan merupakan sumber protein yang penting; daging maupun telurnya. Di samping itu, orang juga memelihara burung untuk kesenangan dan perlombaan. Contohnya adalah burung-burung merpati, perkutut, murai batu dan lain-lain. Burung-burung elang kerap dipelihara pula untuk gengsi, gagah-gagahan, dan untuk olahraga berburu. Banyak jenis burung telah semakin langka di alam, karena diburu manusia untuk kepentingan perdagangan tersebut. Selain itu populasi burung juga terus menyusut karena rusaknya habitat burung akibat kegiatan manusia. Oleh sebab itu beberapa banyak jenis burung kini telah dilindungi, baik oleh peraturan internasional maupun oleh peraturan Indonesia. Beberapa suaka alam dan taman nasional juga dibangun untuk melindungi burung-burung tersebut di Indonesia. Yang menyenangkan, beberapa tahun belakangan ini telah tumbuh kegiatan pengamatan burung (birdwatching) di kalangan pemuda dan pelajar. Kegiatan yang menumbuhkan kekaguman dan kecintaan pada jenis-jenis burung yang terbang bebas di alam ini, sekaligus merintis kecakapan meneliti alam dan terutama kehidupan burung sertadi kalangan generasi muda tersebut.

DAFTAR PUSTAKA

D. A. PRATIWI,dkk , BIOLOGI SMA, Jilid satu, Penerbit: Erlangga, Jakarta, 2006. WIKIPEDIA . AVES, TARAKAN, 2011. Gunawan Susilowarno,dkk, Biologi SMA/MA Kls X (Diknas).Penerbit:GRASINDO,JAKARTA,2007.