Makalah Blok 18 - Difteri Tonsil Faring Yang Terjadi Pada Anak

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/19/2019 Makalah Blok 18 - Difteri Tonsil Faring Yang Terjadi Pada Anak

    1/10

    Latar Belakang

    Difteri merupakan salah satu penyakit yang sangat menular (contagious disease).

    Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri corynebacterium diphtheria yaitu kuman yang

    menginfeksi saluran pernafasan, terutama bagian tonsil, Nasofaring (bagian antara hidung

    dan faring atau tenggorokan) dan laring. Penularan difteri dapat melalui hubungan dekat,

    udara yang tercemar oleh carier atau penderita yang akan sembuh, juga melalui batuk dan

     bersin penderita.

    Penderita difteri umumnya anak-anak, usia dibawah ! tahun. Dilaporkan " # kasus

    difteri dapat berakibat fatal, yaitu sampai menimbulkan kematian. $elama permulaan pertama

    dari abad ke-%", difteri merupakan penyebab umum dari kematian bayi dan anak-anak muda.

    Penyakit ini juga dijmpai pada daerah padat penduduk dingkat sanitasi rendah. &leh karena

    itu, menjaga kebersihan diri sangatlah penting, karena berperan dalam menunjang kesehatan

    kita. 'ingkungan buruk merupakan sumber dan penularan penyakit.

    $ejak diperkenalkan aksin DP (Dyptheria, Pertusis, etanus), penyakit difteri

     jarang dijumpai. *aksi imunisasi difteri diberikan pada anak-anak untuk meningkatkan

    system kekebalan tubuh agar tidak terserang penyakit tersebut. +nak-anak yang tidak 

    mendapatkan aksi difteri akan lebih rentan terhadap penyakit yang menyerang saluran pernafasan ini.

    ISI

    Anamnesis

    +namnesis merupakan tahap awal dalam pemeriksaan untuk mengetahui riwayat

     penyakit dan menegakkan diagnosis. +namnesis harus dilakukan dengan teliti, teratur dan

    lengkap karena sebagian besar data yang diperlukan dari anamnesis untuk menegakkan

    diagnosis. $istematika yang laim dalam anamnesis, yaitu identitas, riwayat penyakit, dan

    riwayat perjalanan penyakit.

    Dari hasil anamnesis akan didapatkan data diri pasien, keluhan utama, riwayat

     penyakit sekarang, riwayat penyakit dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat pengobatan

    dan riwayat sosial. +namnesis pada skenario

    1

  • 8/19/2019 Makalah Blok 18 - Difteri Tonsil Faring Yang Terjadi Pada Anak

    2/10

    . dentitas Pasien

    /enanyakan kepada pasien atau orang tua dari anak, meliputi

    - Nama lengkap pasien

    - 0mur pasien

    - anggal lahir

    - 1enis kelamin- +gama

    - +lamat

    - 0mur (orang tua)

    - Pendidikan dan pekerjaan (orang tua)

    - $uku bangsa

    %. 2eluhan utama

    $esak nafas sejak hari yang lalu.

    3. 4iwayat penyakit sekarang

    Pasien mengeluh sesak nafas sejak hari lalu didahului dengan batuk-pilek sejak

    minggu yang lalu. Dua hari lalu anak mengalami damam disertai sulit menelan.

    Pasien juga tidak mau makan. +dapun pertanyaan yang dapat ditanyakan

    - $esaknya seperti apa5

    - 6atuknya apakah ada dahak atau tidak5

    - Disertai lendir atau tidak batuknya5

    - +da penurunan 66 atau tidak5

    - Pasien mengeluh sakit kepala, mual dan muntah atau tidak5

    7. 4iwayat penyakit dahulu

    4iwayat imunisasi pasien tidak lengkap

    +dapun pertanyaan yang dapat ditanyakan

    - +pakah pasien pernah merasakan sakit seperti ini sebelumnya5

    - +pakah pasien memiliki riwayat alergi5

    - +pakah pasien memiliki riwayat asma5

    !. 4iwayat penyakit keluarga

    idak ada

    +dapun pertanyaan yang dapat ditanyakan

    - +pakah dikeluarga ada yang menderita penyakit seperti ini5- +pakah dikeluarga ada memiliki riwaya asma5

    8. 4iwayat sosial dan kebiasaan

    idak ada

    +dapun pertanyaan yang dapat ditanyakan

    - $eperti apa lingkungan tempat tinggal pasien5

    - +pakah pasien sering jajan sembarangan5

    - /akanan seperti apa yang dikonsumsi pasien5

    - +pakah pasien sering menyantap makanan cepat saji5

    9. 4iwayat pengobatan.4iwayat imunisasi tidak lengkap.

    2

  • 8/19/2019 Makalah Blok 18 - Difteri Tonsil Faring Yang Terjadi Pada Anak

    3/10

    +dapun pertanyaan yang dapat ditanyakan

    - +pakah pasien sudah pernah ke dokter sebelumnya5

    Pemeriksaan fisik 

    Pada pemeriksaan fisik ditemukan keadaan umum terlihat sakit berat, suhu 7"":,

    kesulitan bernafas, takikardi dan pucat. Pada pemeriksaan mukosa saluran nafas ditemukan

    adanya pseudomembran yang mempunyai karakteristik

    - /ukosa membrane edema, hiperemis, dengan epitel yang nekrosis.

    - 6iasanya terbentuk berkelompok, tebal, fibrinous, dan berwarna abu-abu coklat

    terdiri dari leukosit, eritrosit, sel epitel saluran pernafasan yang mati dan mudah

     berdarah jika terganggu atau dilepaskan dari dasarnya.

    Pada pemeriksaan daerah leher dapat ditemukan edema pada daerah submandibular 

    dan leher bagian depan, ditandai dengan suara parau, stridor, dan bisa ditemukan pembesaran

    kelenjar getah bening serikalis anterior atau yang disebut bull;s neck appearance.%

    Pemeriksaan Penunjang

    Pemeriksaan penunjang sangat diperlukan untuk menegakan diagnosis. Pemeriksaan

     pertama yang dapat dilakukan adalah pemeriksaan darah lengkap dan pemeriksaan

     bakteriologis. 0ntuk pemeriksaan bakteriologis dapat dilakukan dengan

    - Pengambilan preparat langsung dari membran dan bahan di bawah membran.

    - 2ultur dengan medium 'oeffler, tellurite dan media agar darah.

    /iokarditis atau peradangan dinding otot jantung pada pasien difteri dapat diketahui

    dengan melakukan pemeriksaan electrocardiogram (

  • 8/19/2019 Makalah Blok 18 - Difteri Tonsil Faring Yang Terjadi Pada Anak

    4/10

    waktu beberapa hari, cara yang lebih akurat adalah dengan identifikasi secara >lourescent

    antibody techni?ue. Diagnosis pasti dengan isolasi :.Diphtheriae dengan pembiakan pada

    media 'oeffler dilanjutkan dengan tes toksinogenitas secara in-io dan in-itro dengan tes

  • 8/19/2019 Makalah Blok 18 - Difteri Tonsil Faring Yang Terjadi Pada Anak

    5/10

    +bses peritonsil adalah penyakit infeksi yang paling sering terjadi pada bagian kepala

    dan leher. Penyakit ini paling sering disebabkan oleh beakteri streptokokus, tapi kadang juga

     bisa disebabkan oleh bakteri lainnya.

    Peritonsillar abscess merupakan timbunan nanah di daerah belakang mulut, di sekitar 

    tonsil (amandel).

    Abses Retrofaringeal

    +bses retrofaring adalah suatu peradangan yang disertai pembentukan pus pada

    daerah retrofaring. 2eadaan ini merupakan salah satu infeksi pada leher bagian dalam ( deep

    neck infection ). Pada umumnya sumber infeksi pada ruang retrofaring berasal dari proses

    infeksi di hidung, adenoid, nasofaring dan sinus paranasal, yang menyebar ke kelenjar limfe

    retrofaring. &leh karena kelenjar ini biasanya atrofi pada umur 7 B ! tahun, maka sebagian

     besar abses retrofaring terjadi pada anak-anak dan relatif jarang pada orang dewasa.!

    Etiologi

    Penyebab penyakit difteri adalah corynebacterioum diphtheria. 6asil ini juga disebut

     bakteri 2lebs B 'offler karena ditemukan pertama kalinya tahun @@7 oleh bacteriologist dari

    =erman yaitu riedrich 'offler (@!% - C!). 6asil ini

    termasuk jenis batang gram positif, pleomorfik, tersusun berpasangan (palisade), tidak 

     bergerak , tidak membentuk spora (kapsul),aerobic dan dapat memproduksi eksotoksin.

    6entuknya seperti palu (pembesaran pada salah satu ujung), diamaternya ",- mm dan

     panjangnya beberapa mm.

    Epidemiologi

    Penyakit difteria tersebar diseluruh dunia, terutama di Negara miskin, yang

     penduduknya tinggal pada tempat B tempat permukiman yang rapat, sanitasi lingkungan

    5

  • 8/19/2019 Makalah Blok 18 - Difteri Tonsil Faring Yang Terjadi Pada Anak

    6/10

     jelek, dan fasilitas kesehatan yang kurang. &rang B orang yang beresiko terkena penyakit

    difteri adalah

    - idak mendapatkan imunisasi atau imunisasinya tidak lengkap

    - $ocial ekonomi yang rendah, seperti Populasi anak jalanan, penduduk asli (di+merika $erikat, penduduk asli beresiko tinggi terkena difteri dibandingkan warga

    kulit putih), pemakaian obat immunosupresif, penderita *, Diabetes mellitus,

     pecandu alcohol dan narkotika.

    - inggal pada tempat B tempat yang padat, seperti rumah tahanan (penjara), tempat

     penampungan

    - $edang melakukan perjalanan (trael) ke daerah B daerah yang sebelumnya

    merupakan daerah endemic difteri.8

    Patofisiologi

    nfeksi difteri biasanya terjadi ditenggorokan dan disebarkan melalui percikan ludah

    dari orang B orang yang terinfeksi atau karier B karier sehat. /asa inkubasi difteri adalah %

    sampai 9 hari. +nak yang terinfeksi akan mengalami nyeri tenggorokan dan inflamasi pada

    tonsil.

  • 8/19/2019 Makalah Blok 18 - Difteri Tonsil Faring Yang Terjadi Pada Anak

    7/10

    /iokardiopati toksik terjadi pada sekitar "-%!# penderita dengan difteri dan

    menyebabkan !"-8"# kematian. anda-tanda miokarditis yang tidak jelas dapat terdeteksi

     pada kebanyakan penderita, terutama pada anak yang lebih tua, tetapi risiko komplikasi yang

     berarti berkorelasi secara langsung dengan luasnya dan keparahan penyakit orofaring local

    eksudatif dan penundaan pemberian antitoksin.!

    6ukti adanya toksisitas jantung khas terjadi pada minggu ke-% dan ke-3 sakit ketika

     penyakit faring membaik, tetapi dapat muncul secara akut seawal minggu bila

     berkemungkinan hasil akhirnya meninggal, atau secara tersembunyi lambat sampai sakit

    minggu ke-8. akikardi di luar proporsi demam laim dan dapat merupakan bukti efektif 

    toksisitas jantung atau disfungsi system saraf autonom. Pemanjangan interal P4 dan

     perubahan pada gelombang $- pada

  • 8/19/2019 Makalah Blok 18 - Difteri Tonsil Faring Yang Terjadi Pada Anak

    8/10

    /ungkin terjadi penyembuhan sempurna. Dua atau 3 minggu sesudah mulai sakit jarang ada

    disfungsi pusat-pusat asomotor yang dapat menyebabkan hipotensi atau gagal jantung.@

    Penatalaksanaan

    ujuan pengobatan adalah menginaktiasi toksin yang belum terikat secepatnya,

    mengeliminasi corynebacterioum diphtheria untuk mencegah penularan, serta mengobati

     penyakit dan infeksi penyerta.

    $ecara umum, pasien diisolasi selama kurang lebih %-3 minggu (sampai masa akut

    terlampaui dan biakan hapus tenggorok negatif % kali berturut-turut), dan dukungan nutrisi

    serta cairan yang baik. Pengobatan khusus terdiri atas

    - +nti Diphteria $erum (+D$) untuk menginaktiasi toksin yang masih beredar dengan

    dosis sesuai lokasi membran dan lama sakit.

    - +ntibiotik yang bertujuan untuk membunuh bakteri dan menghentikan produksi

    toksin serta memutus rantai penularan dengan Penisilin Prokain !"."""-""."""

    0Ekg66Ehari selama " hari atau bila ada riwayat hipersensitiitas pensilin, diganti

    dengan eritromisin !" mgEkg66Ehari selama ! hari.

    - 2ortikosteroid bila ada indikasi, yaitu pada keadaan obstruksi jalan nafas atas serta

    miokarditis, Prednison % mgEkg66Ehari selam % minggu kemudian diturunkan

     bertahap.C

    Prognosis

    6ila antitoksin diberikan pada hari pertama, angka kematian pada penderita kurang

    dari #, namun dengan penundaan lebih dari hari ke-8 akan menyebabkan angka kematian

    meningkat sampai 3"#.

    Pen#ega$an

    $ecara khusus dilakukan dengan memberikan imunisasi DP dan pengobatan karier.

    8

  • 8/19/2019 Makalah Blok 18 - Difteri Tonsil Faring Yang Terjadi Pada Anak

    9/10

    Imunisasi

    munisasi DP merupakan aksin mati, sehingga untuk mempertahankan kadar 

    antibodi menetap tinggi di atas ambang pencegahan, kelengkapan ataupun pemberian

    imunisasi ulangan sangat diperlukan. munisasi DP lima kali harus dipatuhi sebelum anak 

     berumur 8 tahun.

    +pabila belum pernah mendapat DP, diberikan imunisasi primer DP tiga kali

    dengan interal masing-masing 7 minggu. +pabila imunisasi belum lengkap segera

    dilengkapi (lanjutkan dengan imunisasi yang belum diberikan, tidak perlu diulang), dan yang

    telah lengkap imunisasi primer (G tahun) perlu dilakukan imunisasi DP ulangan F.!,C

    esimpulan

    Pasien didiagnosa menderita difteria tonsil faring (fausial difteria) yang disebabkan

    oleh bakteri :orynebacterium diphtheriae dengan ditemukannya manifestasi klinik berupa

    sesak napas yang sebelumnya didahului dengan demam, batuk, dan nyeri menelan . Diagnosa

     pasti ditegakkan dengan ditemukannya psudomembran dan bull neck pada pemeriksaan fisik,

    serta diketahui riwayat imunisasi yang tidak lengkap melalui anamnesis.

    9

  • 8/19/2019 Makalah Blok 18 - Difteri Tonsil Faring Yang Terjadi Pada Anak

    10/10

    Daftar Pustaka

    . Dacre 1, 2opelmen P. 6uku saku keterampilan klinis. Penerbit 6uku 2edokteran