14
MAKALAH NAMA : ANASTASIA V. RINGGI WANGGE NIM : 102013114 KELOMPOK : F2 UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANA FAKULTAS KEDOKTERAN JAKARTA

Makalah Blok 2 Modul 1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah blok 2

Citation preview

MAKALAH

NAMA : ANASTASIA V. RINGGI WANGGENIM : 102013114KELOMPOK : F2

UNIVERSITAS KRISTEN KRIDA WACANAFAKULTAS KEDOKTERAN JAKARTA 2013

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yesus , karena tuntunan dan kasih-Nya saya dapat menyelasaikan makalah ini tepat waktu, dengan waktu yang begitu singkat.

Terima kasih saya ucapkan kepada semua pihak yang telah membantu saya dalam menyelesaikan makalah saya ini, baik yang telah memberikan dukungan berupa pikiran maupun tenaga selama proses pembuatan makalah ini berlangsung.

Saya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan sebagai perbaikan dalam tulisam tulisan berikutnya.

Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca sekalian.

Jakarta, 10 September 2013

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR............................................................................................................ iDAFTAR ISI.......................................................................................................................... iiDAFTAR PUSTAKA............................................................................................................ iii

BAB I : PENDAHULUAN1. LATAR BELAKANG...............................................................................................12. RUMUSAN MASALAH...........................................................................................13. HIPOTESIS ...............................................................................................................14. TUJUAN.....................................................................................................................25. SASARAN PEMBELAJARAN.................................................................................2BAB II : PEMBAHASANA. Istilah Asing .......................................................................................................... 3B. 3 Dimensi Dasar ... 3C. Azas-azas pemikiran ..................................... 4 D. Pembahasan Masalah .................. 5BAB III : PENUTUPA. KESIMPULAN.......................................................................................................... 6

Daftar Pustaka

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar BelakangFilsafat membahas segala sesuatu yang ada bahkan yang mungkin ada baik bersifat abstrak ataupun riil meliputi Tuhan,manusia dan alam semesta.Sehingga untuk faham betul semua masalah filsafat sangatlah sulit tanpa adanya pemetaan-pemetaan dan mungkin kita hanya bisa menguasai sebagian dari luasnya ruang lingkup filsafat.Sistematika filsafat secara garis besar ada tiga pembahasan pokok atau bagian yaitu;epistemologi atau teori pengetahuan yang membahas bagaimana kita memperoleh pengetahuan,ontologi atau teori hakikat yang membahas tentang hakikat segala sesuatu yang melahirkan pengetahuan dan aksiologi atau teori nilai yang membahas tentang guna pengetahuan.Mempelajari ketiga cabang tersebut sangatlah penting dalam memahami filsafat yang begitu luas ruang lingkup dan pembahansannya.Ketiga teori di atas sebenarnya sama-sama membahas tentang hakikat,hanya saja berangkat dari hal yang berbeda dan tujuan yang beda pula.Epistemologi sebagai teori pengetahuan membahas tentang bagaimana mendapat pengetahuan,bagaimana kita bisa tahu dan dapat membedakan dengan yang lain.Ontologi membahas tentang apa objek yang kita kaji,bagaimana wujudnya yang hakiki dan hubungannya dengan daya pikir.Sedangkan aksiologi sebagai teori nilai membahas tentang pengetahuan kita akan pengetahuan di atas,klasifikasi,tujuan dan perkembangannya.

B. Rumusan Masalah1. Adiknya tidak dapat melanjutkan perjalanan dan akan meninggal2. Reinhold Messner harus meninggalkan adiknya.3. Situasi yang dilematis C. Hipotesis Tindakan Reinhold Messner tidak dapat kita nilai secara benar atau salah namun dapat dinilai secara baik atau buruk yaitu baik.D. Tujuan PenulisanTujuan penulisan makalah ini selain sebagai pemenuhan tugas, juga sebagai penambah wawasan mengenai cara mengambil keputusan pada situasi yang dilematis.

E. Sasaran Pembelajaran

1. Menjelaskan 3 dimensi dasar dalam setiap aktivitas berbahasa dan kegiatan. 2. Menjelaskan tentang Azas-azas pemikiran.

BAB IIPEMBAHASAN

A. Istilah AsingSnow-Blind, hal yang menutupi pandangan atau orang tidak dapat menerawang jauh.B. 3 Dimensi Dasar1.Ontologi Berasal dari kata ontos yang artinya sesuatu atau realitas. Maka pengertian ontologi merupakan dunia kenyataan atau realitas pada dirinya;atau:realitas sebagaimana adanya yang sesungguhnya.2.Epistemologi Berasal dari kata Episteme yang artinya pengetahuan. Maka pengertian Epistemologi merupakan pengetahuan tentang kenyataan atau realitas; atau cara bagaimana manusia dapat mengetahui kenyataan atau realitas.3. Aksiologi / Etika berasal dari kata axioma yang artinya prinsip; ethos yang artinya prinsip dasar tindakan. Maka aksiologi atau etika adalah prinsip-prinsip dasar mengenai tindakan atau perbuatan yang sebaiknya dilakukan oleh manusia.C. Azas-azas pemikiran1. Azas Identitas Asas ini merupakan suatu kaidah berpikir dar suatu konsep yang menunjuk sifat khas atau pokok realitas, konsep, atau masalah. Hal tersebut mempunyai hakikat yang khas: memiliki sifat, referensi, dan identitas tertentu. Oleh karena itu, asas ini lekat dengan kategori ini adalah Konsekuensi logisnya, kesimpulan yang ditarik harus diakui.

2. Asas Kontradiksi Asas ini menunjukan isi dan luas pengertian yang berbeda dari realitas, konsep, atau masalah yang sama. Perbedaan isi dan luas pengertian suatu konsep disebabkan oleh perbedaan cara pendekatan dan sudut poandang. Oleh sebab itu, perlu disikapi secara objektif masalah tersebut sehingga jelas yang benar dan yang salah.3. Asas Kecukupan PenalaranAsas ini merupakan asas yang paling penting, yang bersangkutan dengan epistemologi.

4. Asas Non-KontradiksiAsas ini menunjukan tindakan kita menguji realitas itu.

D. Pembahasan MasalahPada skenario F terdapat kajian ontologis yaitu realitas. dimana realitasnya terjadi pada saat Reinhold Messner memutuskan untuk melanjutkan perjalanan turun seorang diri dengan maksud mencari bantuan secepatnya untuk menolong adiknya.karena ia tahu bahwa, adiknya tidak akan bertahan ditengah badai di ketinggian sekitar 7500 mdpl.Ia juga tahu bahwa jikalau ia bertahan bersama adiknya ia akan kehilangan kesadarannya dan akan meninggal kurang dari 3 jam. Dari realitas ini terdapat asas identitas, dilema, dan asas kontradiksi.dimana yang ditunjukan dalam skenario F adalah pengambilan keputusan oleh Reinhold Messner untuk meninggalkan adiknya ditengah badai dengan maksud untuk mencari bantuan. Pada kondisi ini juga Reinhold Meissner dilema dalam mengambil keputusan apakah Ia harus meninggalkan adiknya atau tetap beradah bersama adiknya ditengah badai. Sehingga terjadi asas kontradiksi dimana terjadi pertentangan antara dirinya dengan suara hati.

Pada skenario F juga terdapat kajian Epistemologi yaitu pengetahuan. Dimana ia mengetahui bahwa jika seorang manusia berada dalam kondisi badai di ketinggian yang mencapai suhu -30c maka oaring tersebut akan mati. Begitupun pada dirinya sendiri hal ini juga membuat dirinya merasa dilema dalam mengambil keputusan sehingga terjadi silogisme-hipotesis yang berarti keputusan sementara.

Dalam skenario ini juga terdapat kajian ethis yaitu Reinhold Messner berani mengambil keputusan untuk meninggalkan adiknya dan mencari bantuan walaupun dia pada saat itu juga berada dalam kondisi dilemma. Disatu sisi Ia merasa kasihan telah meninggalkan adiknya sendiri.namun, disisi lain dia juga berpikir jika Ia tidak mencari bantuan maka bukan hanya adiknya yang meninggal namun, Ia juga tahu bahwa Ia pasti akan meninggal. Tindakan yang dilakukan Reinhold messner ini menunjukan bahawa ia mengambil keputusan particular.

BAB IIIPENUTUP

A. Kesimpulan

Dari kasus pada skenario F dapat disimpulkan bahwa, Reinhold Messner mampu menjangkau keluasan dan kemungkinan realitas serta mampu mencapai kejernian dan kedalaman pengetahuan. Reinhold Messner juga tepat dalam mengambil tindakan dan mengambil pertanggung jawaban penuh dalam melakukan sebuah tindakan.