Makalah Blok 8

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah blok 8

Citation preview

Mekanisme Pusat Kardiovaskular dan Pengaruh Tekanan Darah pada Syok HipovolemikMaria Agustina Dee102013075Universitas Kristen Krida WacanaJalan Arjuna Utara No.6 Jakarta BaratEmail: [email protected] Sistem kardiovaskuler terdiri dari jantung, darah dan pembuluh darah, jantung terletak pada mediastinum rongga dada.Jantung merupakan sebuah organ yang terdiri otot yang berdenyut secara ritmis dan berulang 60-100x/menit. Jantung juga merupakan organ yang melakukan proses kontraksi untuk memenuhi kebutuhan suplai darah keseluruh jaringan tubuh, dan dalam mekanisme kerjanya juga dibawah pengontrolan sitem hormon dan sistem saraf agar selalu membawa kondisi sirkulasi darah dalam keadaan yang normal.1Dalam sistem kerjanya jantung mempunyai 3 periode yaitu :1. Periode kontriksi (periode sistole). Suatu keadaan ketika jantung bagian ventrikel dalam keadaan menguncup. Katup bikus dan trikuspidalis dalam keadaan tertutup, valvula semilunaris aorta dan valvula semilunaris arteri pulmonalis terbuka, sehingga darah dari ventrikel dekstra mengalir ke arteri pulmonalis masuk ke paru paru kiri dan kanan. Sedangkan darah dari ventrikel sinistra mengalir ke aorta di edarkan diseluruh tubuh.2. Periode dilatasi (diastole). Suatu keadaan ketika jantung mengembang. Katup bikus dan trikuspidalis terbuka, sehingga darah dari atrium sinistra masuk ke ventrikel sinistra dan darah dari atrium dekstra masuk ke ventrikel dekstra. Selanjutnya darah yang ada di paru paru kiri dan kanan melalui vena pulmonalis masuk ke atrium sinistra dan darah dari seluruh tubuh melalui vena kava masuk ke atrium dextra.3. Periode istirahat, yaitu waktu antara periode kontriksi dan dilatasi ketika jantung berhenti kira kira 1/10 detik. Pada waktu beristirahat jantung akan menguncup sebanyak 7080 kali /menit. pada tiap tiap kontraksi jantung akan memindahkan darah ke aorta sebanyak 6070 cc.Sistem kardiovaskular memberikan dan mengalirkan suplai oksigen dan nutrisi ke seluruh jaringan dan organ tubuh yang diperlukan dalamproses metabolisme.Sistem kardiovaskularyang berfungsi sebagai sistem regulasi melakukan mekanisme yang bervariasi dalam merespons seluruh aktivitas tubuh. Salah satu contoh adalah mekanisme meningkatkan suplai darah agar aktivitas jaringan dapat terpenuhi. Secara normal setiap jaringan dan organ tubuh akan menerima aliran darah dalam jumlah yang cukup sehingga jaringan dan organ tubuh menerima nutrisi dengan adekuat. Daya dorong ventrikel kiri harus lebih kuat karena harus mendorong darah keseluruh tubuh untuk mempertahankan tekanan darah sistemik. Meskipun ventrikel kanan memompakan darah yang sama tetapi tugasnya hanya mengalirkan darah ke paru paru.1Pembuluh DarahPembuluh darah adalah prasarana jalan bagi aliran darah ke seluruh tubuh. Saluran darah ini merupakan sistem tertutup dan jantung sebagai pemompa darah. Fungsi pembuluh darah adalah mengangkut (transportasi) darah dari jantung ke seluruh bagian tubuh dan mengangkut kembali darah yang sudah dipakai kembali ke jantung. Fungsi ini disebut sirkulasi darah. Selain itu juga darah mengangkut gas-gas, zat makanan, sisa metabolisme, hormon, antibodi, dan keseimbangan elektrolit. Pembuluh darah terdiri atas arteri dan vena. Arteri berhubungan langsung dengan vena pada bagian kapiler dan venula yang dihubungkan oleh bagian endotheliumnya. Arteri dan vena terletak bersebelahan. Dinding arteri lebih tebal dari pada dinding vena. Dinding arteri dan vena mempunyai tiga lapisan yaitu lapisan bagian dalam yang terdiri dari endothelium, lapisan tengah yang terdiri atas otot polos dengan serat elastis dan lapisan paling luar yang terdiri atas jaringan ikat ditambah dengan serat elastis. Cabang terkecil dari arteri dan vena disebut kapiler. Pembuluh kapiler memiliki diameter yang sangat kecil dan hanya memiliki satu lapisan tunggal endothelium dan sebuah membran basal. Perbedaan struktur masing-masing pembuluh darah berhubungan dengan perbedaan fungsional masing-masing pembuluh darah tersebut.1

Pembuluh darah terbagi menjadi:a. Pembuluh Darah ArteriArteri atau pembuluh darah nadi merupakan pembuluh darah yang keluar dari jantung yang membawa darah ke seluruh tubuh dan alat tubuh. Tempat mengalir darah yang dipompa dari bilik Merupakan pembuluh yang liat dan elastis Tekanan pembuluh lebih kuat dari pada pembuluh balik Memiliki sebuah katup (valvula semilunaris) yang berada tepat di luar jantungPembuluh darah arteri ini terdiri atas : Aorta : Pembuluh darah yang paling besar keluar dari ventrikel sinistra menuju keseluruh tubuh Arteriol : percabangan arteriArteri mempunyai dinding yang tebal dan kuat tetapi mempunyai sifat yang sangat elastis, terdiri dari tiga lapisan:2 Tunika intima (interna) : lapisan yang paling dalam, berhubungan dengan darah, terdiri dari lapisan endothelium dan jaringan fibrosa. Tunika media : lapisan tengah yang terdiri dari jaringan otot polos sifatnya sangat elastis, mempunyai sedikit jaringan fibrosa, karena susunan otot tunika ini arteri dapat berkontraksi dan berdilatasi. Tunika eksterna (adventitia) : lapisan yang paling luar terdiri dari jaringan ikat gembur untuk memperkuat dinding arteri, jaringan fibrotic yang elastis.Arteri mendapat darah dari pembuluh darah halus yang mengalir di dalamnya, berfungsi memberi nutrisi pada pembuluh tersebut yang disebut vosa vasorum. Arteri dapat berkontraksi dan berdilatasi disebabkan pengaruh susunan saraf otonom.

b.Pembuluh Balik (Vena)Pembuluh darah vena merupakan kebalikan dari pembuluh darah arteri yang membawa darah dari alat-akat tubuh masuk ke jantung. Bentuk dan susunannya hampir sama denga arteri. Katup pada vena terdapat di sepanjang pembuluh darah untuk mencegah darah tidak kembali lagi ke sela atau jaringan.2 Terletak di dekat permukaan kulit sehingga mudah di kenali Dinding pembuluh lebih tipis dan tidak elastis Tekanan pembuluh lebih lemah di bandingkan pembuluh nadi Terdapat katup yang berbentuk seperti bulan sabit (valvula semi lunaris) dan menjaga agar darah tak berbalik arah.Pembuluh balik (vena) ini terdiri atas : Vena cava superior yang bertugas membawa darah dari bagian atas tubuh menuju serambi kanan jantung. Vena cava inferior yang bertugas membawa darah dari bagian bawah tubuh ke serambi kanan jantung. Vena pulmonalis yang bertugas membawa darah dari paru-paru ke serambi kiri jantung. Vena pulmonalis merupakan vena terbesar.Vena mempunyai cabang yaitu venolus, selanjutnya menjadi kapiler.

c. Sistem KapilerKapiler adalah pembuluh darah yang sangat kecil sehingga disebut juga pembuluh rambut. Pada umumnya kapiler meliputi sel-sel jaringan karena secara langsung berhubungan dengan sel.Kapiler terdiri dari :2 Kapiler arteri, tempat berakhirnya arteri. Makin kecil arteriol, makin hilang lapisan dinding dari arteri sehingga pada kapiler arteri lapisan dinding hanya menjadi satu lapisan yaitu lapisan endothelium. Lapisan yang sangat tipis ini memungkinkan cairan darah atau limfe merembes keluar membentuk cairan jaringan, membawa air, mineral dan zat makanan melalui pertukaran gas antara pembuluh kapiler dengan jaringan sel. Kapiler juga menyediakan oksigen dan menyingkirkan karbondioksida. Kapiler vena, lapisannya hampir sama dengan kapiler arteri. Fungsinya adalah membawa zat sisa yang tidak terpakai oleh jaringan sel berupa zat ekskresi dan karbondioksida. Darah dibawa keluar dari tubuh melalui venolus, vena dan seterusnya keluar tubuh melalui tiga proses yaitu pernapasan, keringat dan feses.Fungsi kapiler : Sebagai penghubung antara pembuluh darah arteri dan vena Tempat terjadinya pertukaran zat antara darah dan cairan jaringan Mengambil hasil dari kelenjar Menyerap zat makanan yang terdapat dalam usus Menyaring darah yang terdapat di ginjalPintu masuk ke kapiler dilingkari oleh sfingter yang terbetuk dari otot polos. Bila sfingter ini terbuka, darah memasuki kapiler dan bila sfingter ini tertutup, darah langsung dari arteriole ke venolus dan tidak melalui kapiler. Tekanan darah pada kapiler arteri bekurang sampai 30 mmHg, sesampai di ujung kapiler vena menjadi 10 mmHg. Tekanan kapiler akan meningkatkan bila arteriola berdilatasi dan sfingter kapiler relaksasi, sehingga darah banyak masuk ke dalam kapiler.2

Kapiler membuka dan menutup dengan kecepatan 6-12 kali/menit. Relaksasi kapiler terjadi sebagai respons terhadap setiap peningkatan jumlah karbon dioksida dan asam laktat dalam darah atau penurunan yang terjadi pada kadar oksigen. Relaksasi tersebut menimbulkan banyak darah mencapai jaringan bila terjadi peningkatan aktvitas metabolic. Sfingter kapiler yang menuju ke kulit berelaksasi sebagai respons teradap peningkat suhu tubuh dan peningkatan sirkulasi melalui kapiler karena turunnya suhu tubuh. Mekanisme pergeseran cairan kapiler mengatur tekanan darah. Di samping mekanisme saraf dan hormonal untuk mengatur tekanan arteri dengan cepat, mekansime intrinsic dari sirkulasi juga membantu mengatur tekanan arteri.1

Biasanya mekanisme pergeseran cairan kapiler mulai bekerja dalam beberapa menit dan berfungsi penuh dalam beberapa jam. Ini merupakan mekanisme perpindahan cairan kapiler yaitu perubahan tekanan arteri disertai dengan perubahan tekanan kapiler yang menyebabkan cairan mulai bergerak melintasi membran kapiler diantara darah dengan ruangan cairan interstisial. Jika tekanan arteri naik terlalu tinggi mengakibatkan hilangnya cairan melalui kapiler ke dalam ruangan interstisial, menyebabkan volume darah turun. Dengan demikian tekanan arteri kembali normal. Sebaliknya bila tekanan turun terlalu rendah, cairan diabsorpsi ke dalam darah dan peningkatan volume cairan akan menaikkan kembali tekanan menjadi normal.1

Tabel 1. Perbedaan pembuluh darah arteri, vena, dan kapiler SifatArteri (Nadi)VenaKapiler

DindingTebal, elasticTipis dan kurang elasticTipis dan permeable

Arah AliranMeninggalkan jantungMenuju ke jantungBerawal dari arteriol

TekananKuat, kalau terpotong darah memancarLemah, kalau terpotong darah menetesPeralihan antara sistem tekanan tinggi dan system tekanan darah

DarahBanyak mengandung O2, kecuali nadi paru-paruBanyak mengandung CO2, kecuali vena paru-paruBanyak mengandung O2

LetakLebih ke dalamDekat permukaan tubuhAntara arteri dan vena

KlepHanya satu pada pangkal nadiBanyak di sepanjang pembuluhTidak memiliki

DenyutTerasaTidak terasa

LetakTersembunyiDekat dengan permukaan kulitTersembunyi

Jika terlukaDarah memancarDarah mengalir

Pembuluh LimfeSistem pembuluh limfe merupakan suatu jalan tambahan tempat cairan dapat mengalir dari ruang interstisial ke dalam darah. Pembuluh limfe dapat mengangkut protein dan zat berpartikel besar, ke luar ruang jaringan yang tidak dikeluarkan dengan absorpsi secara langsung ke dalam kapiler darah.System limfe berhubungan erat dengan sirkulai darah, mengandung cairan yang bergerak, berasal dari darah, dan mempunyai jaringan pembuluh limfe. Sistem limfe juga merupakan salah satu jalan utama untuk absorpsibahan gizi dari traktus gastrointestinal yang bertanggung jawab untuk absorpsi lemak dan merupakan salah satu mekansime pertahanan tubuh terhadap infeksi. Pembuluh limfe merupakan pembuluh yang lebih besar dibentuk oleh bersatunya kapilar limfatik. Pembuluh limfatik transparan mempunyai banyak katup sehingga terlihat seperti manik-manik. Pembuluh limfe superfisial mengaliri kulit, pembuluh limfe yang lebih dalam mengaliri struktur tubuh yang lebih dalam, melewati dan memasuki nodus limfe membawa sel limfosit.1

Aliran limfe sangat dipengaruhi oleh aktivitas otot yang dapat mempercepat dan mengatur alirannya. Aliran akan bertambah akibat pengaruh peristaltic, pergerakan pernapasan, aktivitas jantung, masase, pergerakan pasif, dan pulsasi arteri di sekelilingnya. Dinding pembuluh limfe demikian permeabelnya sehingga pertikel yang sangat besar ukuran molekulnya di dalam jairngan dapat dilalui. Pembuluh limfe yang kecil-kecil menyatu menjadi besar, banyak mempunayi katup sehingga aliran cairan limfe menuju ke satu arah yaitu vena subklavia.Setiap kali pembuluh limfe menggembung karena terisi penuh oleh cairan dari jaringan, pembuluh limfe ini berkontraksi sehingga cairan limfe terdorong melewati katup yang terbuka.Peristiwa ini terjadi sekitar 10 detik seklai, secara dinamik cairan interstisial terus menerus bergerak datang dan kembali ke pembuluh darah.1

Pengaturan Tekanan DarahCairan memberikan suatu gaya yang disebut tekanan hidrostatik terhadappermukaanyang mengadakankontak dengan cairamtersebut, dantekanan inilah yang menggerakkan cairan melalui pipa itu. Gaya hidrostatik yang diberikan oleh darah terhadap dinding pembuluh disebut tekanan darah(blood pressure). Tekanan ini jauh lebih besar dalam arteri dibandingkan dengan di dalam vena,dan paling besar di dalam arteri ketika jantung berkontraksi selama sistol ventrikel. Tekanan darah adalah gaya utama yang mendorong darah dari jantung ke hamparan kapiler melalui arteri dan arteriola. Cairan selalui mengalir dari daerah bertekanan tinggi ke daerah bertekanan rendah.3

Tekanan darah berubah, bila keluaran jantung dan tahanan tepi berubah. Tahanan tepi terutama dipengaruhi oleh jari-jari ranting pembuluh nadi dan sedikit dipengaruhi oleh jari-jari kapiler. Tahanan juga dipengaruhi oleh viskositas darah. Viskositas yang sangat meningkat pada polisitemia bertanggungjawabterhadaptimbulnya hipertensi. Tonusranting pembuluhnadi menentukan besarnya tahanan, dan diatur oleh pusat vasomotor (centrum vasomotoris). Vasomotor secara sinambung mengirimkan impuls keranting pembuluh nadi untuk mempertahankan derajat ketonusan yang normal.3

Tekanan darah arteri terutama ditentukan oleh volume darah dalam arteri dan secara langsung dihubungkan dengannya. Sebaliknya, volume darah dalam arteri bergantung pada berapa banyak darah yang masuk arteri dari jantung dan berapa banyak yang meninggalkan menujuarteriola. Berapa banyak darah yang masuk arteri bergantung pada keluaran jantung setiap menitnya. Berapa banyak darah yang meninggalkannya tergantung pada diameter arteriola, yaitu apakah arteriola tersebut menyempit atau melebar. Jelasnya, bila keluaran jantung permenit bertambah, atau diameter arteriola berkurang, maka volume darah arterial dan tekanannya naik. Jadi dapat disimpulkan bahwa tekanan darah ditentukan sebagian oleh curah jantung dan sebagian lagi oleh derajat resistensi periferal terhadap aliran dalam arteriola.Tekanan darah arteri rata-rataadalahgaya utama yangmendorong darah ke jaringan. Tekanan ini harus diatur secara ketat karena dua alasan :3 Tekanan tersebut harus cukup tinggi untuk menghasilkan gaya dorong yang cukup; tanpa tekanan ini, otak dan jaringan lain tidak akan menerima aliran yang adekuat seberapapun penyesuaian lokal mengenai resistensi arteriol ke organ-organ tersebut dilakukan. Tekanan tidak boleh terlalu tinggi, sehingga menimbulkan beban kerja tambahan bagi jantung dan meningkatkan resiko kerusakan pembuluh serta kemungkinan rupturnya (red, putus atau pecah)pembuluh-pembuluh halus.

Gambar 1. Regulasi tekanan darah

Mekanisme-mekanisme yang melibatkan intergrasi berbagai komponen serta sirkulasi dan sistem tubuh lain penting untuk mengatur tekanan darah arteri rata-rata ini. Seperti yang telah dijelaskan sebelumnya, tekanan darah ditentukan oleh curah jantung dan resistensi periferal, namun curah jantung dan resostensi periferal pun ditentukan oleh sejumlah factor lain. Dengan demikian, kita dapat memahami kompleksitas pengaturan darah ini. Perubahan setiap faktor tersebut akan mengubah tekanan darah kecuali apabila terjadi perubahan kompensatorikpada variabel lain sehingga tekanan darah konstan.4 Mekanisme pengaturan tekanan darah terbagi dua yakni :3 1. Mekanisme pengaturan jangka pendekMekanisme pengaturan tekanan darah jangka pendek berlangsung dari beberapa detik hingga beberapa menit. Faktor fisik yang menentukan tekanan darah adalah curah jantung, elastisitas arteri, dan tahanan perifer. Curah jantung dan tahanan perifer merupakan sasaran pada pengaturan cepatlewat refleks. Pengukuran ini terjadi melalui refleks neuronal dengan target organ efektor jantung, pembuluh darah dan medula adrenal. Sistem refleks neuronal yang mengaturmean arterial blood pressure bekerja dalam suatu rangkaian umpan balik negatif terdiri dari: detektor, berupa baroreseptor yaitu suatu reseptor regang yang mampu mendeteksi peregangan dindingpembuluhdaraholehpeningkatan tekanan darah, dan kemoreseptor, yaitu sensor yang mendeteksi perubahan PO2, PCO2 dan pH darah; jaras neuronal aferen; pusat kendali dimedula oblongata; jaras neuronal eferen yang terdiri dari sistem saraf otonom; serta efektor, yang terdiri dari alatpemacu dansel-sel otot jantung,sel-sel otot polos diarteri, vena danmedulla adrenal.

2. Mekanisme pengaturan jangka menengah dan panjangSebagai pelengkap dari mekanisme neuronal yang bereaksi cepat dalam mengendalikan resistensi perifer dan curah jantung, kendali jangka menengah dan jangka panjang melalui sistem humoral bertujuan untukmemelihara homeostasis sirkulasi. Pada keadaan tertentu, sistem kendali ini beroperasi dalam skala waktu berjam-jamhinggaberhari-hari,jauhlebih lambat dibandingkan dengan refleks neurotransmiter oleh susunan saraf pusat. Sebagai contoh, saat kehilangan darah disebabkan perdarahan, kecelakaan, atau mendonorkan sekantung darah, akan menurunkan tekanan darah dan memicu proses untuk mengembalikan volume darah kembali normal. Pada keadaan tersebut pengaturan tekanan darah dicapai terutama dengan meningkatkan volume darah, memelihara keseimbangan cairan tubuh melalui mekanisme di ginjal dan menstimulasi pemasukan air untuknormalisasi volume darah dan tekanan darah. Kadang-kadang mekanisme kontrol tekanan darah tidak berfungsi secara benar dan tidak mampu secra total mengkompensasi perubahan-perubahan yang terjadi. Tekanan darah dapat meningkat diatas rentang normal (hipertensi apabiladiatas 140/90 mmHg) atau di bawah normal (hipotensi apabila kuranga dari 100/60mmHg). Pada hipertensi, baroreseptor tidak berespon untuk mengembalikan tekanan darah ke tingkat normal karena mereka telah beradaptasi atau mengalami reset (pengaturan ulang) untuk bekerja pada tingkat yang lebih tinggi. Pada tekanan darah yang meninggi secara kronik, baroreseptor masih berfungsi mengatur tekanan darah, tetapi mereka mempertahankannya pada tekanan rata-rata yang lebih tinggi (Sherwood. 2001)

Faktor yang Mempengaruhi Tekanan Darah4 Umur:tekanan darah akan meningkat dengan bertambahnya umur Waktu pengukuran:bila pagi hari tekanan darah agak menurun sedangkan bila siang hari dan sore hari sedikit lebih meningkat. Latihan (exercise) dan aktivitas:tekanan darah meningkat selama exercise dan aktivitas. Stress : ansietas, takut, nyeri dan stress emosi mengkibatkan stimulasi simpatik yang meningkatkan frekuensi darah, curah jantung dan tahanan vascular perifer. Efek-efek stimulasi simpatik meningkatkan tekanan darah. Ras : frekuensi hipertensi pada orang afrika amerika lebih tinggi dariapada orang eropa amerika. Kecendrungan populasi ini terhadap hpertensi di yakini berhubungan dengan genetic dan lingkungan. Medikasi : banyak medikasi yang secara langsung maupun tidak langsung, mempengaruhi tekanan arah. Selam pengkajian tekanan darah, perawat menanyakan apakah klien menerima medikasi anti hipertensi yang menurunkan tekanan darah. Variasi diurnal:tekanan darah biasanya rendah pada pagi-pagi sekali, secara brangsur-angsur naik pagi menjelang siang dan sore, dan puncaknya pada senja hari atau malam. Tidak ada orang yang pola dan derajat variasinya sama. Jenis kelamin : secara klinis tidak ada perbedaan yang signifikan dari tekanan darah anak laki-laki atau perempuan. Setelah pubertas, pria cenderung memiliki bacaan tekanan darah yang lebih tinggi, setelah menopause wanita cenderung memiliki teknan darah yang lebih tinggi daripada pria pada usia tersebut. Emosi dan nyeri:emosi tinggi dan rasa nyeri yang tinggi dapat meningkatkan tekanan darah, juga bila kandung kemih penuh atau pasien kedinginan, merokok dan posisi kaki silang dapat meningkatkan tekanan darah.

Faktor Faktor Lain yang Mempengaruhi Tekanan Darah4 Curah jantungCurah hujan adalah volume darah yang dipompa jantung ( volume sekuncup) selama 1 menit ( frekuensi jantung). Curah hujan = frekuensi jantung volume sekuncup. Tekanan darah (TD) bergantung pada curah jantung dan tahanan vascular perifer. Tekanan darah= curah jantung tahanan vascular perifer. Bila volume meningkat dalam spasium tertutup, seperti pembuluh darah, tekanan dalam spasium tersebut meningkat. Jadi, jika curah jantung meningkat, darah yang dipompakan terhadap dinding arteri lebih banyak, menyebabkan tekanan darah naik. Curah jantung dapat meningkat sebagai akibat dari peningkatan frekuensi jantung, kontraktilitas yang lebih besar dari otot jantung, atau peningkatan volume darah. Perubahan frekuensi jantung dapat terjadi lebih cepat daripada perubahan kontraktilitas otot atau volume darah. Peningkatan frekuensi jantung tanpa perubahan kontraktilitas atau volume darah mengakibatkan penurunan tekanan darah.Tekanan darah berbanding lurus dengan curah jantung (ditentukan berdasarkan isi sekuncup dan frekuensi jantungnya).

Tekanan Perifer terhadap tekanan darahSirkulasi darah melalui jalur arteriol kapiler venula dan vena. Arteri dan arteriol dikelilingi oleh otot polos yang berkontraksi atau rileks untuk mengubah ukuran lumen. Ukuran arteri dan arteriol berubah untuk mengatur aliran darah bagi kebutuhan jaringan local. Misalnya, apabila lebih banyak darah yang dibutuhkan oleh organ utama, arteri perifer berkontraki, menurunkan suplai darah. Normalnya arteri dan arteriol tetap berkontriksi sebagian untuk mempertahankan aliaran darah yang konstan. Tahanan pembuluh drah perifer adalah, tahanan terhadap aliaran darah yang ditentukan oleh tonus otot vaskuler dan diameter pembuluh darah. Semakin kecil lumen pembuluh semakin besar tahanan vaskuler terhadap aliran darah. Tekanan darah berbanding terbalik dengan tahanan dalam pembuluh. Tahanan perifer memiliki beberapa faktor penentu : Viskositas darah.Hematokrit atau persentase sel darah merah dalam darah, menentukan visikositas darah apabila hematokrit meningkat, dan aliran darah lambat, tekanan darah arteri naik. Jantung berkontraksi lebih kuat lagi untuk mengalirkan darah yang kental melewati sistem sirkulasi. Semakin banyak kandungan protein dan sel darah dalam plasma, semakin besar tahanan terhadap aliran darah. Peningkatan hematokrit menyebabkan peningkatan viskositas : pada anemia, kandungan hematokrit dan viskositas berkurang. Panjang pembuluhSemakin panjang pembuluh, semakin besar tahanan terhadap aliran darah. Radius pembuluhTahanan perifer berbanding terbalik dengan radius pembuluh sampai pangkat keempatnya.a. Jika radius pembuluh digandakan seperti yang terjadi pada fase dilatasi, maka aliran darah akan meningkat enam belas kali lipat. Tekanan darah akan turun. b. Jika radius pembuluh dibagi dua, seperti yang terjadi pada vasokontriksi, maka tahahan terhadap aliran akan meningkat enam belas kalip lipat dan tekanan darah akan naik.Karena panjang pembuluh dan viskositas darah secara normal konstan, maka perubahan dalam tekanan darah didapat dari perubahan radius pembuluh darah (Ethel, 2003: 238-239). Volume DarahVolume sirkulasi darah dalam sistem vaskuler mempengaruhi tekanan darah. Normalnya volume darah tetap konstan, bagaimanapun juga jika volume meningkat, tekanan terhadap dinding arteri menjadi lebih besar. Misalnya, penginfusan yang cepat dan tidak terkontrol dari cairan intravena meningkatkan tekanan darah. Bila darah sirkulasi menurun, seperti kasus hemoragi atau dehidrasi, tekanan darah menurun. ElastisitasNormalnya dinding darah arteri elastic dan mudah berdistensi. Bagaimanapun juga pada penyakit tertentu, seperti arteries klerosis, dinding pembuluh kehilangan elstistasnya dan digantikan oleh jaringan fibrosa yang tidak dapat meregang dengan baik.

Mekanisme Kontrol Kardiovaskular5Dalam pengontrolan sistem kardiovaskuler terdapat 2 mekanisme yaitu:1. Heterometric autoregulasion yaitu peningkatan serabut miokardium yang mengakibatkan kekuatan kontraksi.2. Homeometric autoregulation yaitu frekuensi daripada kontraksi dan temperatur mempengaruhi kekuatan kontraksi untuk suatu panjang serabut miokard tersebut. Myocardial yang meningkat akan meningkatkan kekuatan kontraksi.Kekuatan kontraksi akan meningkat dengan meningkatnya frekuensi kontraksi.Denyut jantung (heart rate) normalnya berkisar 70 kali per menit. Denyutan jantung ini dikontrol sendiri dari dalam jantung melalui mekanisme regulasi dari SA Node, AV Node, dan sistem Purkinye.Dalam keadaan normal, regulasi denyut jantung dapat juga mendapat respon dari saraf simpatis dan parasimpatis melalui system saraf otonom. Mekanisme yang terjadi adalah saraf simpatis akan meningkatkan denyut jantung. Sedangkan stimulasi saraf parasimpatis menghambat meningkatnya denyut jantung melalui nervus vagus.5

Refleks-Refleks Kardiovaskuler4Ada 4 refleks utama yang menjadi media sistem saraf otonom untuk meregulasi denyut jantung, yaitu: Refleks BaroreseptorRefleks baroreseptor merupakan refleks paling utama dalam menentukan kontrol regulasi dari denyut jantung dan tekanan darah. Baroreseptor (mekanoreseptor) sensitif terhadap perubahan tekanan dan regangan arteri. Baroreseptor menerima rangsangan dari peregangan atau tekanan yang berlokasi di arcus aorta dan sinus carotikus. Reseptor ini di rangsang oleh distensi dan peregangan dinding aorta atau arteri carotis.

Pada saat tekanan darah arteri meningkat dan arteri meregang, reseptor-reseptor ini dengan cepat mengirim impulsnya ke pusat vasomotor. Selanjutnya terjadi penghambatan pusat vasomotor yang mengakibatkan vasodilatasi tidak hanya terjadi pada arteriol, tetapi juga pada vena dan menurunkan tekanan darah. Dilatasi arteriol menurunkan tahanan perifer dan dilatasi vena menyebabkan darah menumpuk pada vena, sehingga mengurangi aliran balik (venous return) yang menyebabkan terjadinya penurunan curah jantung. Impuls aferen dari baroresptor juga mencapai pusat jantung yang akan merangsang aktivitas parasimpatis dan menghambat pusat simpatis, sehingga menyebabkan penurunan denyut dan daya kontraksi jantung. Sebaliknya, penurunan tekanan arteri rata-rata menyebabkan refleks vasokontriksi dan meningkatkan curah jantung. Dengan demikian, tekanan darah meningkat.4

Pada keadaan krisis hipertensi, baroreseptor mendapatkan respons dari peningkatan tekanan sinus caroticus dan arcus aorta, sehingga menghambat saraf simpatis menuju ke jantung dan pembuluh darah perifer. Pada waktu yang bersamaan, saraf parasimpatis menghambat kembali saraf vegal pada peningkatan SA Node. Kombinasi ini akan memberikan reaksi berupa penurunan denyut jantung karena terjadinya vasodilatasi pembuluh darah perifer, sehingga terjadi penurunan tekanan darah.

Gambar 2.Refleks karotis dan Baroreseptor terhadapkeseimbangan (homeostasis) tekanan darahSelama terjadi syok hipovolemik, tekanan darah rata-rata menurun disebabkan impuls aferen sedikit untuk mengonduksi pusat pengatur kardiovaskuler di medula. Akibat sedikitnya impuls dari baroreseptor, saraf simpatis akan menstimulasi peningkatan SA node dan mengonstriksi pembuluh darah perifer. Dengan adanya resistensi pembuluh perifer, denyut jantung akan meningkat. Kedua reaksi ini akan meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan curah jantung dari klien syok hipovolemik.5

Refleks KemoreseptorRefleks kemoreseptor sangat dipengaruhi oleh respon dari beberapa elemen berikut ini : Perubahan tekanan parsial oksigen dalam arteri (PaO2) Perubahan tekanan parsial carbon dioksida (PaCO2) Perubahan konsentrasi serum ion hydrogen (pH)

Gambar 3.Refleks kemoreseptor Apabila kandungan oksigen atau pH darah turun atau kadar CO2 dalam darah meningkat, maka kemoreseptor yang ada di arcus aorta dan pembuluh-pembuluh darah besar dileher mengirim impuls ke pusat vasomotor dan terjadilah vasokonstriksi. Reseptor yang paling berperan adalah reseptor yang berlokasi di karotis dan badan aorta, yang lokasinya berdekatan dengan baroreseptor pada sinus karotis dan arkus aorta. Selanjutnya peningkatan tekanan darah membantu mempercepat darah kembali ke jantung dan ke paru.4

Refleks BainbridgeAdanya refleks bainbridge adalah untuk meningkatkan denyut jantung akibat respons dari peningkatan venous return. Lokasi reseptor ini terletak di vena kava. Ketika raseptor ini mengalami peregangan akibat stimulasidari peningkatan volume darah, maka saraf averen akan meningkatkan denyutan kemudian mentransmisikan impuls ke pusat pengatur kardiovaskuler di medulla. Pusat pengatur ini akan merespon dengan meningkatkan saraf simpatis everen agar terjadi peningkatan denyut jantung dan peningkatan curah jantung.5

Refleks Pernapasan (sinus aritmia)Nervus vagus terlibat dengan refleks ini. Selama inspirasi, tekanan dalam dada menurun. Hal ini disebabkan oleh aliran balik dari vena besar yang berada disamping kanan jantung. Peningkatan aliran balik dari vena akan menstimulasi peregangan reseptor didalam paru, sehingga terjadi peningkatan pengiriman impuls yang menuju pusat pengatur kardiovaskuler. Selanjutnya refleks vagal yang membuat denyut jantung setabil akan dihambat sehingga menyebabkan terjadinya peningkatan denyut jantung. Setelah peningkatan denyut jantung ini cukup untuk meningkatkan curah jantung, maka untuk memenuhi kebutuhan, denyut jantung akan menurun bersamaan dengan ekspirasi pernafasan, sehingga peningkatan tekanan dalam rongga dada akan menghambat aliran vena balik (venous return).5

Sistem Vaskularisasi Ekstremitas Superior6Yang termasuk extremitas superior adalah vaskularisasi untuk : regio scapularis (bahu), regio brachii (lengan atas), regio antebrachii (lengan bawah), danregiomanus(tangan). Vaskularisasi Regio ScapularisPendarahan daerah regio scapularis berasal dari cabang A.subclavia dan A.axillaris (A.subclavia sinistra berasal dari arcus aorta dan A.subclavia dextra berasal dari A.brachiocephalica). Pada regio scapularis terdapat anastomosis dari cabang-cabang pembuluh darah untuk daerah bahu yaitu: Arteria tranversa colli( A.tranversa cervicalis )cabang dari A.subclavia Arteria tranversa scapula (A.suprascapularis ) cabang dari A.subclavia Arteria circumflexascapulacabangdariA.subscapularis(A.axillaris)

Gambar 4. Vaskularisasi dan Anastomosis Regio Scapularis

VaskularisasiRegioBrachiiTopografiA.brachialis :lanjutan daria.axillaris dimulai proximal1/3 lengan atas berjalan ke distal bersama nervus medianus menuju fossa cubiti. A.brachialis pada lengan atas mempercabangkan pembuluh darah yaitu :1) A.profunda-brachi:berjalanmenujusulcusspiralisbersamanervus radialis, memberi cabang A.collateralis radialis dan medialis 2) A.collateralis-ulnae superior : dipercabangankan pada pertengahan lenganatas kemudianberdampingandengan nervus ulnaris sampai1/3 distal beranastomosisdengan A.collateralis ulna inferior3) A.collateralisulnaeinferior:dipercabangkandariA.brachialisdiatas epicondylus medialis beranastomosis dengan A.collateralis superior4) A.radialis danA.ulnariscabangterakhirpadafossa cubiti.

VaskularisasiRegioCubiti6Pada region cubiti anterior terdapat lekukkan yang dikenal dengan Fossa cubiti yang dibatasi oleh otot-otot sebagai berikut :1) atas: tendonm.bicepsbrachii2) medial:m.pronatorteres3) lateral:m.brachioradialis4) dasar:m.supinatorDalam fossa cubiti terdapat alat sebagai berikut : Nervus medianus,A.brachialis dan Vena brachialis. Kepentingan Klinis : DapatmerabadenyutnadiA.brachialisdanuntukmengukurtekanan darah Pada regio fossa cubiti terdapat vena-superficialis (vena mediana cubiti) dipakai untuk pengambilan darah untuk pemeriksaan laboratorium Untuk pemasangan infus cairan dan obat-obatan

Gambar 5. Vaskularisasi dan anastomosis region brachii dan antebrachiiCabang akhir A.brachialis adalah :1) A. Radialis: berjalanpada sisiradial lenganbawah menuju pergelangan tangan mempercabangkan ramus superficialis danramus profundaradialis. Disini kita dapat meraba denyutnadidariA.radialis.2) A. Ulnaris: berjalan padasisi medial lenganbawah, pada bagian proximal memberikan percabangan : A.Interossea communis menuju ke anterior lengan bawah A.recurrent ulnaris superior menuju distal lengan atas A.recurrentulnarisinferiormenujudistallenganatas. Keduanya beranastomosis dengan A.collateralis ulnae superior dan inferiorKeduanya beranastomosis dengan A.collateralis ulnae superior dan inferior.

Vaskularisasi Regio Manus6Pada regio dorsalis manus terdapat daerah berbentuk segitiga yang dikenal dengan Snuff box = Foveolaradialis = Tabatiere anatomicum. Padadaerah ini terdapat ramussuperficialis A.radialis. Batas-batasnya adalah: sisimedial(ulnar):tendom.extensorpollicislongus sisi lateral(radial):tendoextensorpollicis brevis proximal (atas): ligamentumcarpidorsale(retinaculumextensorum )Pada regiomanus ramussuperficialis dari A.radialis danA.ulnarismembentuk lengkungan yang dinamakan arcus palmaris superficialis (arcus volaris superficialis), dan ramus profunda A.radialis dan A.ulnaris membentuk lengkungan yang dinamakan arcus palmaris profunda ( arcus volaris profunda).

Perdarahan Vena Ekstremitas Superior6Vena-vena yang ada di tangan, seperti v.intercapitular, v.digitipalmaris danv.metacarpal dorsalisakanbermuarapadav.cephalicadan v.basilica dilenganbawah. Daridistal keproksimal, keduavena iniakan mengalami percabangan dan penyatuan membentuk v.mediana cephalica, v.mediana basilica, v.mediana cubiti, v.medianaprofundadan v.mediana antebrachii sebelum mencapai regiocubiti.Setelahregiocubiti,vena-vena tersebut kembalimembentuk v.cephalica danv.basilica. V.basilicaakan bersatu dengan v.brachialis(yang merupakanpertemuan v.radialis danv.ulnaris) membentuk v.axillaris di mana nantinya v.cephalica juga akan menyatu dengannya (v.axillaris). V.aksilaris akan terus berjalan menuju jantung sebagai v.subclavia lalu beranastomosis denganv.jugularisinternadaneksterna (dari kepala) membentuk v.brachiocephalica untuk selanjutnya masuk ke atrium dextra sebagai vena cava superior.

Vaskularisasi Ekstremitas Inferior7 Regioglutea(otot-ototgluteus)mendapatpendarahandari a. glutea superior dan a. glutea inferiorcabang dari arteria iliaca interna (A. hypogastrica). Keluardari panggulmelalui foramensupra piriformisdanforameninfra piriformis menuju otot-otot gluteus. Pada foramen supra piriformis terdapat alat sebagai berikut : A.glutea superior, V.glutea superior dannervus gluteussuperior Pada foramen infra piriformis terdapat alat sebagai berikut: aerteri,vena ,nervus gluteusinferior, n.ischiadicus ,a.v.npudendainternaDaerah tungkaiatas sampai kakimendapatpendarahan dari arteria femoralis (lanjutan A. Iliaca externa .A. femoralislewat dibawahligamentum inguinale (pauparti) bersama vena femoralis dan nervus femoralis menuju daerah Trigonum Femorale (scarpae).Trigonum femorale (SCARPAE) dibentuk oleh otot-otot : m.sartorius(bataslateral) m.adductor longus / magnus (batas medial) ligamentum inguinale (pauparti) batas atasIsitrigonumfemorale adalah sebagai berikut : nervus femoralis ( lateral) arteria femoralis ( tengah) venafemoralis(medial)Canalisadductorius adalah: daerah yangberbentuk saluran pada bagian bawahtrigonum femorale,1/3 distaltungkai atas yang di batasi oleh otot-otot sebagai berikut : m.sartorius, m.vastus medialdanm.adductor longgus/ magnus.

Cabang-Cabang Arteri Femoralis7Pada tungkai atas kira-kira1/3 proximal regio femoris pada trigonum femorale memberikan cabang-cabang sebagai berikut:kecuali a.genu suprema di bagian distal. A.profundafemoris menjadi a.perforantes 1,2,3. Memberi cabang a.circumflexa femoris lateralis A.circumflexa femoris medialis A.circum flexa ileumsuperficialis A.epigastrica superficialis A.pudendaexterna A.genu suprema

Fossa Poplitea7Daerah bagian posterior genu terdapat daerah yang berbentuk belah ketupat (segi empat) yang di batasi oleh otot-otot.Batas-batas poplitea :1) medialatas:m.semimembranosus2) medialbawah:m.bicepsfemoris3) lateralatas:m.gastrocnemius (caput medial)4) lateralbawah:m.gastrocnemius (Caput Lateral)Isi :1) arteria poplitea2) venapoplitea3) nervus peroneus communis (n.tibialis posterior dan anterior)4) m.popliteus

Arteri Poplitea7Lanjutandari arteriafemoralis setelah keluar dari canalis adductorius. Memberikan cabang-cabang sebagai berikut :1) a. genu superior medialis2) a. genu superior lateralis3) a. genu media4) a. genu inferior medialis5) a.genu inferior lateralis6) arteria tibialis posterior7) arteriatibialisanterior

Sistem Vena pada Extremitas Inferior7 Vena Saphena MagnaMulai dari sisi medial malleolus di atas pergelangan kaki mengumpulkan darah daribagian kakimedialdananteriormulaidaripedissampairegio femoris.Darikaki menuju sisi medial cruris menuju regio femoris sisi medial menuju fossa ovalis pada lipatpahauntuk masukkedalam vena femoralis. Padaanak-anakvenasaphenamagnapadapedisdipergunakan untuk melakukan vena section untuk memberikaninfus cairanatau obat-obatan ,sebab pada anak-anaksulit untuk mencari vena cubiti dan vena lain secara lansung. Vena Saphena ParvaMenerima darah dari pedis dan regio cruris bagian lateral dan posterior menuju fossa poplitea masuk ke vena femoralis.KesimpulanSyok Hipovolemik yang diderita oleh pria 43 tahun pada skenario diatas disebabkan oleh terganggunya sistem kardiovaskular dimana tekanan darah rata-rata menurun disebabkan impuls aferen sedikit untuk mengonduksi pusat pengatur kardiovaskuler di medula. Akibat sedikitnya impuls dari baroreseptor, saraf simpatis akan menstimulasi peningkatan SA node dan mengonstriksi pembuluh darah perifer. Dengan adanya resistensi pembuluh perifer, denyut jantung akan meningkat. Kedua reaksi ini akan meningkatkan tekanan darah dan meningkatkan curah jantung dari klien syok hipovolemik.

Daftar Pustaka1. Sherwood L. Fisiologi manusia: dari sel ke sistem; alih bahasa, Brahm U. Editor edisi bahasa Indonesia, Nella Yesdelita. Edisi ke-6. Jakarta: EGC; 2011.h. 369-419.2. Janquiera LC, Carneiro J, Kelley RO. Histologi dasar. Ed 8.Jakarta: EGC,1998.h.210-48.3. Guyton AC, Hall JE. Buku ajar fisiologi kedokteran. Dalam: Setiawan I, Tengadi KLA, Santoso A. Tinjauan sirkulasi; fisik medis dari tekanan, aliran dan tahanan. Edisi ke-9. Jakarta: EGC; 1997.h.205-15.4. Pearce EC. Anatmoni dan fisiologi untuk paramedis. Jakarta: PT. Gramedia; 2009.h.151-3.5. Gibson J. Fisiologi dan anatomi modern. Jakarta: EGC; 2003.h.107-9.6. Faiz O, Moffat D. Anatomy at a glance. Oxford: Blackwell Sciens; 2004. h. 14-657. Winami W, Kindangen K, Listiawati E. Buku ajar anatomi: sistem kardiovaskular 1. Jakarta: FK UKRIDA; 2010.h.50-7.

19