25
TANGGUNG JAWAB KITA SEBAGAI MANAJER ALAM CL2 – HG 05 • Alvin Julian (1506674154) • Dadan Kosasih (1506674495) • Muhammad Iqomatuddin Khairul (1506724013) • Dira Alifa (1506733283)

MAKALAH CL2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

Page 1: MAKALAH CL2

TANGGUNG JAWAB KITA SEBAGAI MANAJER

ALAM

CL2 – HG 05

• Alvin Julian (1506674154)

• Dadan Kosasih (1506674495)

• Muhammad Iqomatuddin Khairul (1506724013)

• Dira Alifa (1506733283)

• Amadeus Dewangga (1506737161)

• Muhammad Arif Henryawan (1506737470)

• Syahnaz Farhan Noviandini (1506744425)

Page 2: MAKALAH CL2

Bab I

Pendahuluan

1.1. Latar Belakang

Pada dasarnya, interaksi antara makhluk hidup dengan lingkungan tidak akan pernah

habisnya. Interaksi tersebut merupakan salah satu dari sekian banyak contoh yang

menyatakan bahwa makhluk hidup dan lingkungan merupakan dua entitas yang saling

ketergantungan. Kita sebagai manusia, salah satu makhluk hidup yang paling

memungkinkan untuk menjaga keadaan lingkungan, memiliki amanah yang besar dalam

menjaga kelangsungan interaksi tersebut. Namun seiring perubahan zaman, manusia

justru memliki peran yang signifikan dalam merusak lingkungan dalam kurun beberapa

puluh tahun terakhir. Hanya karena ingin memenuhi kebutuhannya, manusia telah

terbutakan oleh keegoisannya. Pada kondisi ini, seharusnya kita lebih membuka mata

kepedulian. Kita sebagai manajer alam memiliki tanggung jawab dalam menjaganya,

demi keberlangsungan hidup yang lebih baik..

1.2. Rumusan Masalah

1. Bagaimana cara manusia meningkat kualitas kesehatan masyarakat ?

2. Bagaimana cara mambangun lingkungan yang sehat dan menjaganya?

3. Bagaimana cara mengolah sampah dan menjaga kualitas air?

4. Bagaimana hubungan pembangunan di Indonesia dengan jumlah penduduknya?

5. Bagaimana membangun infrastruktur dan bangunan yang berteknologi ramah

lingkungan?

6. Bagaimana cara meminimalisir dan atau menanggulangi bencana yang timbul akibat

dari eksploitasi sumber daya di Indonesia?

1.3. Tujuan Penulisan

1. Untuk memenuhi tugas SCeLE mata kuliah MPKT-B

2. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam menganalisis sebuah wacana

3. Mengaitkan sebuah wacana dan isu yang ada dengan pengetahuan yang dimiliki oleh

mahasiswa UI

4. Membentuk mahasiswa yang cerdas dan peka terhadap masalah yang terjadi di

lingkungan sekitar

Page 3: MAKALAH CL2

DAFTAR ISI

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG..............................................................................................

B. RUMUSAN MASALAH..........................................................................................

C. TUJUAN PENULISAN............................................................................................

DAFTAR ISI

ISI

A. CARA MANUSIA MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN

MASYARAKAT.......................................................................................................

B. CARA MEMBANGUN LINGKUNGAN YANG SEHAT DAN

MENJAGANYA.......................................................................................................

C. CARA MENGOLAH SAMPAH DAN MENJAGA KUALITAS

AIR.............................................................................................................................

D. HUBUNGAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA DAN JUMLAH

PENDUDUKNYA.....................................................................................................

E. MEMBANGUN INFRASTRUKTUR DAN BANGUNAN YANG

BERTEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN.....................................................

F. CARA MEMINIMALISIR DAN MENANGGULANGI YANG TIMBUL

AKIBAT DARI EKSPLOITASI SDA....................................................................

PENUTUP

A. REFLEKSI................................................................................................................

B. KESIMPULAN.........................................................................................................

C. DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................

Page 4: MAKALAH CL2

Bab II

ISI

A. CARA MANUSIA MENINGKATKAN KUALITAS KESEHATAN

MASYARAKAT

Kesehatan merupakan investasi untuk mendukung pembangunan ekonomi serta memiliki

peran penting dalam upaya penanggulangan kemiskinan. Pembangunan kesehatan harus

dipandang sebagai suatu investasi untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia. Dalam

pengukuran Indeks Pembangunan Manusia (IPM), kesehatan adalah salah satu komponen

utama selain pendidikan dan pendapatan Dalam Undang-undang Nomor 23 tahun 1992

tentang Kesehatan ditetapkan bahwa kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan

sosial yang memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomi.

Kondisi umum kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor yaitu lingkungan, perilaku, dan

pelayanan kesehatan. Sementara itu pelayanan kesehatan dipengaruhi oleh berbagai faktor

antara lain ketersediaan dan mutu fasilitas pelayanan kesehatan, obat dan perbekalan

kesehatan, tenaga kesehatan, pembiayaan dan manajemen kesehatan. Fasilitas pelayanan

kesehatan dasar, yaitu Puskesmas yang diperkuat dengan Puskesmas Pembantu dan

Puskesmas keliling, telah didirikan di hampir seluruh wilayah Indonesia. Saat ini, jumlah

Puskesmas di seluruh Indonesia adalah 7.550 unit, Puskesmas Pembantu 22.002 unit dan

Puskesmas keliling 6.132 unit. Meskipun fasilitas pelayanan kesehatan dasar tersebut terdapat

di semua kecamatan, namun pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih

menjadi kendala. Fasilitas ini belum sepenuhnya dapat dijangkau oleh masyarakat, terutama

terkait dengan biaya dan jarak transportasi. Fasilitas pelayanan kesehatan lainnya adalah

Rumah Sakit yang terdapat di hampir semua kabupaten/kota, namun sistem rujukan

pelayanan kesehatan perorangan belum dapat berjalan dengan optimal.

Ketersediaan mutu, keamanan obat, dan perbekalan kesehatan masih belum optimal serta

belum dapat dijangkau dengan mudah oleh masyarakat. Dalam hal tenaga kesehatan,

Indonesia mengalami kekurangan pada hampir semua jenis tenaga kesehatan yang

diperlukan. Permasalahan besar tentang SDM adalah inefisiensi dan inefektivitas SDM dalam

menanggulangi masalah kesehatan. Walaupun rasio SDM kesehatan telah meningkat, tetapi

masih jauh dari target Indonesia Sehat 2010 dan variasinya antar daerah masih tajam. Dengan

produksi SDM kesehatan dari institusi pendidikan saat ini, target tersebut sulit untuk dicapai.

Masalah Kesehatan Masyarakat di Indonesia

Page 5: MAKALAH CL2

Dewasa ini di Indonesia terdapat beberapa masalah kesehatan penduduk yang masih perlu

mendapat perhatian secara sungguh-sungguh dari semua pihak karena dampaknya akan

mempengaruhi kualitas bahan baku sumber daya manusia Indonesia di masa yang akan

datang. Di negara kita mereka yang mempunyai penyakit diperkirakan 15% sedangkan yang

merasa sehat atau tidak sakit adalah selebihnya atau 85%. Selama ini nampak bahwa

perhatian yang lebih besar ditujukan kepada mereka yang sakit. Sedangkan mereka yang

berada di antara sehat dan sakit tidak banyak mendapat upaya promosi. Untuk itu, dalam

penyusunan prioritas anggaran, peletakan perhatian dan biaya sebesar 85 % seharusnya

diberikan kepada 85% masyarakat sehat yang perlu mendapatkan upaya promosi kesehatan.

Dengan adanya tantangan seperti tersebut di atas maka diperlukan suatu perubahan

paradigma dan konsep pembangunan kesehatan. Beberapa permasalahan dan tantangan yang

dihadapi dalam pembangunan kesehatan antara lain :

1. Status kesehatan penduduk miskin masih rendah.

2. Beban ganda penyakit. Dimana pola penyakit yang diderita oleh masyarakat adalah

penyakit infeksi menular dan pada waktu yang bersamaan terjadi peningkatan penyakit tidak

menular, sehingga Indonesia menghadapi beban ganda pada waktu yang bersamaan (double

burden)

3. Kualitas, pemerataan dan keterjangkauan pelayanan kesehatan masih rendah.

4. Terbatasnya tenaga kesehatan dan distribusinya tidak merata.

5. Perilaku masyarakat yang kurang mendukung pola hidup bersih dan sehat.

6. Kinerja pelayanan kesehatan yang rendah.

7. Rendahnya kondisi kesehatan lingkungan. Masih rendahnya kondisi kesehatan

lingkungan juga berpengaruh terhadap derajat kesehatan masyarakat. Kesehatan lingkungan

merupakan kegiatan lintas sektor belum dikelola dalam suatu sistem kesehatan kewilayahan.

8. Lemahnya dukungan peraturan perundang-undangan, kemampuan sumber daya

manusia, standarisasi, penilaian hasil penelitian produk, pengawasan obat tradisional,

kosmetik, produk terapetik/obat, obat asli Indonesia, dan sistem informasi.

Page 6: MAKALAH CL2

Strategi Paradigma Kesehatan

Paradigma berkembang sebagai hasil pemikiran dalam kesadaran manusia terhadap

informasi-informasi yang diperoleh baik dari pengalaman ataupun dari penelitian. Memasuki

era reformasi untuk Indonesia baru telah terjadi perubahan pola pikir dan konsep dasar

strategis pembangunan kesehatan dalam bentuk paradigma sehat. Sebelumnya pembangunan

kesehatan cenderung menggunakan paradigma sakit dengan menekankan upaya-upaya

pengobatan (kuratif) terhadap masyarakat Indonesia.

Perubahan paradigma kesehatan dan pengalaman kita dalam menangani masalah

kesehatan di waktu yang lalu, membuat kita melihat kembali prioritas dan penekanan

program dalam upaya meningkatkan kesehatan penduduk yang akan menjadi pelaku utama

dan mempertahankan kesinambungan pembangunan. Indonesia yang menjadi sumber daya

manusia sehat dan produktif harus berpikir dan agak berbeda dengan apa yang kita lakukan

sekarang. Pembangunan penduduk yang sehat tidak bisa dilakukan melalui pengobatan yang

sedikit saja. Perubahan paradigma perlu dilakukan adalah paradigma atau konsep yang

semula menekankan pada penyembuhan penyakit berupa pengobatan dan meringankan beban

penyakit diubah ke arah upaya peningkatan kesehatan dari sebagian besar masyarakat yang

belum jatuh sakit agar bisa  lebih berkontribusi dalam pembangunan.

Paradigma sehat mempunyai orientasi dimana upaya peningkatan kesehatan masyarakat

dititik beratkan pada :

1. Promosi kesehatan, peningkatan vitalitas penduduk yang tidak sakit (85%) agar

lebih tahan terhadap penyakit melalui olah raga, fitness dan vitamin.

2. Pencegahan penyakit melalui imunisasi pada ibu hamil, bayi dan anak.

3. Pencegahan pengendalian penanggulangan, pencemaran lingkungan serta

perlindungan masyarakat terhadap pengaruh buruk (melalui perubahan perilaku).

4. Memberi pengobatan bagi penduduk yang sakit, (15%) melalui pelayanan medis.

Paradigma sehat merupakan strategi pembangunan kesehatan untuk semua sehat di tahun

2010, dimana mengarah kepada mempertahankan kondisi sehat dan tidak sakit dan produktif

yang dikenal dengan upaya promotif dan preventif ketimbang upaya kuratif yang hanya

menekankan pada upaya penanganan orang-orang sakit.

Page 7: MAKALAH CL2

Upaya Program Kesehatan

Dalam upaya kesehatan program  yang diperlukan adalah program kesehatan yang lebih

“efektif” yaitu program kesehatan yang mempunyai model-model pembinaan kesehatan

(Health Development Model) sebagai paradigma pembangunan kesehatan yang diharapkan

mampu menjawab tantangan sekaligus memenuhi program upaya kesehatan. Model ini

menekankan pada upaya kesehatan dan mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

1. Mempersiapkan bahan baku sumber daya manusia yang berkualitas untuk 20-25 tahun

mendatang.

2. Meningkatkan produktivitas sumber daya manusia yang ada.

3. Melindungi masyarakat luas dari pencemaran melalui upaya promotif-preventif-

protektif dengan pendekatan pro-aktif.

4. Memberi pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit.

5. Promosi kesehatan yang memungkinkan penduduk mencapai potensi kesehatannya

secara penuh (peningkatan vitalitas) penduduk yang tidak sakit (85%) agar lebih tahan

terhadap penyakit.

6. Pencegahan penyakit melalui imunisasi : bumil (ibu hamil), bayi, anak, dan juga

melindungi masyarakat dari pencemaran.

7. Pencegahan, pengendalian, penanggulangan pencemaran lingkungan serta

perlindungan masyarakat terhadap pengaruh lingkungan buruk (melalui perubahan perilaku)

8. Penggerakan peran serta masyarakat.

9. Penciptaan lingkungan yang memungkinkan masyarakat dapat hidup dan bekerja

secara sehat.

10. Pendekatan multi sektor dan inter disipliner.

11. Pengembangan kebijakan yang dapat memberi perlindungan pada kepentingan

kesehatan masyarakat luas (tidak merokok di tempat umum).

12. Penyelenggaraan pelayanan kesehatan dasar bagi yang sakit.

Page 8: MAKALAH CL2

Upaya kesehatan seperti tersebut di atas tidak lain merupakan bentuk-bentuk pelayanan

kesehatan yang berorientasi pada upaya pencegahan yang sesuai dengan konsep paradigma

baru.

Perubahan paradigma kesehatan yang kini lebih menekankan pada upaya promotif-

preventif dibandingkan dengan upaya kuratif dan rehabilitatif diharapkan merupakan titik

balik kebijakan Depkes dalam menangani kesehatan penduduk yang berarti program

kesehatan yang menitikberatkan pada pembinaan kesehatan bangsa bukan sekedar

penyembuhan penyakit. Upaya kesehatan di masa datang harus mampu menciptakan dan

menghasilkan SDM Indonesia yang sehat produktif sehingga obsesi upaya kesehatan harus

dapat mengantarkan setiap penduduk memiliki status kesehatan yang cukup.

Upaya Tenaga Kesehatan

Peranan dokter, dokter gigi, perawat dan bidan dalam upaya kesehatan yang menekankan

penyembuhan penyakit adalah sangat penting. Sebaliknya tenaga kesehatan yang

menekankan masalah preventif dan promotif adalah sarjana kesehatan masyarakat yang juga

sangat penting. Pengelolaan upaya kesehatan dan pembinaan bangsa yang sehat memerlukan

pendekatan holistik yang lebih luas, menyeluruh, dan dilakukan terhadap masyarakat secara

kolektif dan tidak individual. Tenaga kesehatan harus mampu mengajak, memotivasi dan

memberdayakan masyarakat, mampu melibatkan kerja sama lintas sektoral, mampu

mengelola sistem pelayanan kesehatan yang efisien dan efektif, mampu menjadi pemimpin,

pelopor, pembinaan dan teladan hidup sehat. Dalam pembinaan dan pemberdayaan

masyarakat yang sangat penting adalah bagaimana mengajak dan menggairahkan masyarakat

untuk dapat tertarik dan bertanggungjawab atas kesehatan mereka sendiri dengan

memobilisasi sumber dana yang ada pada mereka

B. CARA MEMBANGUN LINGKUNGAN YANG SEHAT DAN MENJAGANYA

Penciptaan lingkungan yang bersih adalah tanggungjawab semua orang termasuk di

dalamnya pemerintah melalui kebijakan dan realisasi tindakan nyatanya. Selanjutnya untuk

menumbuhkan tanggung jawab tersebut dibutuhkan proses dan juga langkah nyata. Proses

dan langkah nyata inilah yang menjadi focus perhatian kita.

Page 9: MAKALAH CL2

Kedua hal tersebut harus dilakukan secara beriringan sehingga tujuan menciptakan

lingkungan dalam kondisi kebersihan terjaga bisa tercapai tanpa ada paksaan. Selain itu,

tujuan itu juga merupakan sebuah kesadaran dan kebutuhan semua orang. Ada beberapa

langkah yang harus dilakukan untuk menciptakan lingkungan yang bersih. Langkah-langkah

tersebut di antaranya adalah:

Memberikan kesadaran tentang arti penting lingkungan yang bersih kepada masyarakat,

terutama pada anak-anak agar kesadaran tersebut bisa tumbuh sejak usia dini. Membiasakan

hidup bersih sejak usia anak-anak tentu lebih membuahkan hasil yang luar biasa daripada

pembiasaan diri pada usia setelahnya. Alasannya tentu saja berkaitan dengan kesadaran yang

berhasil muncul melalui kebiasaan. Anak-anak tidak perlu diperintah ataupun dipaksa untuk

senantiasa menjaga kebersihan diri dan lingkungannya. Mereka diberi contoh dan

pemahaman akan pentingnya kebersihan, maka hal itu akan menancap dan dilakukan dengan

maksimal dan sebaik mungkin dalam kehidupannya. Mereka akan terus mengingat dengan

baik hal positif yang sering dilakukannya dengan kesadaran tanpa adanya rasa takut, khawatir

ataupun was-was jika belum berhasil melakukan upaya menjaga kebersihan. Mereka akan

terus belajar dan berlatih karena lingkungan sekitarnya memberikan contoh dan pemahaman

dengan benar.

Buatlah tempat sampah yang memisahkan antara sampah organik dan non organik. Hal ini

penting dilakukan agar memudahkan upaya untuk menanggulangi timbunan sampah. .Jika

sampah organik berhasil dipisahkan, maka akan mudah untuk merencanakan langkah positif

terhadap sampah. Sampah adalah komponen yang begitu dekat dengan kehidupan manusia.

Dan seringkali dalam pembuangannya menimbulkan banyak permasalahan. Untuk itu,

haruslah dipikirkan cara yang paling tepat untuk dapat mengelola sampah ini termasuk dalam

pembuangan mulai dari tahap di rumah tangga sampai di tempat pembuangan terkahir. Atau

juga bagaimana cara untuk mendaur ulang sampah agar masih dapat untuk dipergunakan

kembali.

Buatlah jadwal rutin untuk melakuan aktivitas pembersihan lingkungan secara terjadwal.

Melalui jadwal, maka kita akan membiasakan diri disiplin menjaga kebersihan lingkungan.

Tidak masalah meski ada kendala di tengah pelaksanaannya. Tapi hal penting adalah

keseriusan dan keberlanjutan hidup bersih serta sehat Kita tak akan mendapatkan atau

merasakan manfaat dari lingkungan yang bersih tanpa adanya kemauan dari diri kita sendiri

untuk melakukan pembersihan lingkungan. Dan hal ini seharusnya dijadikan sebagai sebuah

Page 10: MAKALAH CL2

kebiasaan hidup. Bukan lagi sebagai hal yang hanya dilakukan sesekali namun haruslah

dijadwal atau diagendakan secara rutin.

Buatlah sebuah aktivitas kreatif untuk mengelola sampah non organik menjadi sebuah

benda yang bersifat produktif dan bisa menghasilkan uang. Hal ini dapat diketahui beragam

informasinya melalui beragam media, baik cetak maupun online. Sejatinya saat ini telah

banyak ditemukan ide kreatif untuk mengelola kembali sampah menjadi barang yang lebih

berguna. Kita dapat mencontoh ide yang sudah ada atau memikirkan ide lain yang berbeda.

Poin yang terpenting adalah bahwa sampah tersebut dapat untuk kembali diolah tanpa

memberikan beban yang lebih bagi alam dan lingkungan.

Biasakan untuk membuang sampah pada tempatnya. Hal ini akan sangat bermanfaatjika

diberikan juga kepada anak-anak, sehingga akan menjadi sebuah pola perilaku yang tercipta

di bawah sadar. Seperti yang telah disebutkan bahwa masalah sampah adalah masalah yang

klasik. Namun dapat dipercahkan dengan banyak hal yang sederhana. Dengan membiasakan

untuk membuang sampah ke tempat sampah yang benar adalah hal awal untuk

menanggulangi masalah sampah ini.

ltulah beberapa cara yang dapat dilakukan untuk menciptakan lingkungan bersih di sekitar

kita. Dengan lingkungan yang bersih maka akan banyak manfaat yang akan dirasakan oleh

hidup kita.

C. CARA MENGOLAH SAMPAH DAN MENJAGA KUALITAS AIR

Memilah sampah dan mengolah sampah bisa dilakukan dengan cara yang mudah,

bahkan teramat mudah. Kegiatan memilah sampah maupun mengolahnya bisa dilakukan oleh

setiap orang. Cukup dengan cara yang sederhana dan mudah, mulai di setiap rumah tangga

kita. Meski dengan cara yang sederhana dan mudah, kegiatan memilah sampah mampu

memberikan dampak yang besar dalam pengelolaan sampah yang kerap kali terabaikan.

Setiap hari, sampah dihasilkan oleh setiap orang. Berdasarkan data Dinas Kebersihan DKI

Jakarta dan riset dari Waste4Change, di Jakarta saja dihasilkan 6000 ton sampah perharinya.

Jumlah ini setara dengan bobot 25 ekor paus biru, mamalia terbesar yang ada di bumi.

Sampah tersebut sebagian besar merupakan sampah organik (54%), dan sisanya adalah

sampah kertas (15%), plastik (14%), serta kaca, logam, dan lainnya.

Dari total sampah yang dihasilkan penduduk kota Jakarta tersebut, masih menurut survey

Waste4Change, sebanyak 79 persen diantaranya dikirim dan diolah di Tempat Pembuangan

Akhir Sampah (TPA). Sisanya, didaur ulang atau bahkan tidak terangkut atau bahkan dibuang

Page 11: MAKALAH CL2

di sungai. Mencemari sungai dan menjadi salah satu penyebab bencana banjir yang rajin

menyambangi warga Jakarta. Sampah yang terangkut ke TPA pun sering kali masih

mendatangkan berbagai masalah lingkungan lainnya.

Sebenarnya kita dapat berbuat lebih baik dalam menghadapi sampah. Memilah sampah

sejak dari rumah tangga dan mengolahnya menjadi lebih bermanfaat. Pilihan untuk memilah

sampah ternyata bisa dilakukan dengan mudah dan sederhana. Anehnya, masih sedikit dari

kita yang bersedia melakukannya.

Air sangat berjasa dan menjadi sumber kehidupan manusia. Kita tidak bisa hidup tanpa air.

Lantas apakah kita sudah memperlakukan air dengan baik? Berikut delapan cara mudah

untuk menjaga air tetap bersih,dilansir national geographic.

1. Mendaur ulang barang bekas

Barang-barang yang tidak didaur ulang sering dibuang ke air seperti sungai atau laut.

Misalnya Anda membuang puntung rokok sembarangan. Benda ini memberi efek yang buruk

pada air dan tanah. Maka dari itu daur ulang bahan bekas yang Anda miliki. Selain

menghemat biaya, Anda juga tidak mengotori lingkungan bukan?

2. Minimalkan penggunaan bahan kimia

Menghilangkan atau meminimalkan penggunaan bahan kimia merupakan cara tepat untuk

melindungi perairan global. Ketika bahan kimia larut ke dalam air, mereka dapat

menghancurkan ekosistem. Zat kimia yang ada di air bisa menghancurkan alga yang

merupakan makanan plankton.

3. Buang bahan kimia dengan benar

Bahan berbahaya seperti cat, oli motor dan kimia dengan benar. Jangan buang di sungai

yang dapat mencemarkan air serta kehidupan masyarakat. Masih banyak makhluk hidup yang

menggantungkan hidupnya dari sungai.

4. Mengurangi penggunaan air

Page 12: MAKALAH CL2

Kurangi penggunaan air Anda untuk menjaga pasokan air bersih. Penggunaan air yang

tidak bertanggung jawab dapat menyebabkan kekeringan. Jangan mandi terlalu lama dan

matikan keran setelah Anda selesai mandi. Ketika membersihkan mobil, sebaiknya gunakan

ember untuk mengisi air. Penggunaan air akan makin boros saat Anda memakai selang, sebab

Anda tidak bisa membatasi penggunaan air.

5. Menjaga lingkungan

Bersihkan sampah di sepanjang sungai, pantai, atau di sepanjang jalan-jalan kota atau

jalan raya. Jika Anda memiliki anak-anak, gunakan kesempatan ini untuk mengajarkan

mereka bagaimana sampah bisa mencemari lingkungan. Kebiasaan ini akan berdampak

panjang pada kebersihan air.

6. Menanam pohon

Hutan di sepanjang aliran air juga bertindak sebagai penyaring, sehingga melestarikan atau

penanaman pohon di sepanjang sungai dan sungai juga dapat membantu untuk menjaga

saluran air bersih. Tanaman hijau berperan dalam mencegah polusi udara, tanah dan air.

7. Mengadakan penyuluhan

Sampai sekarang, masih banyak masyarakat yang belum sadar pentingnya menjaga air.

Jika Anda mempunyai pengetahuan cara menjaga kebersihan air, sebaiknya Anda berbagi

ilmu tersebut pada masyarakat lainnya. Agar mereka memiliki kesadaran pentingnya air

dalam kehidupan. Anda juga bisa mengajak masyarakat untuk kerja bakti membersihkan

lingkungan bersama.

D. HUBUNGAN PEMBANGUNAN DI INDONESIA DAN JUMLAH

PENDUDUKNYA

Pertumbuhan penduduk telah menjadi salah satu masalah kemanusiaaan yang paling

fundamental pada masa sekarang ini. Penigkatan jumlah penduduk mendesak negara-negara

dunia untuk menghadapi masalah persediaan sandang dan pangan serta perbekalan-

perbekalan yang cukup untuk penduduk dan masyarakat. Indonesia yang merupakan negara

terbesar dengan jumlah penduduk kurang lebih 210 juta jiwa tidak terlepas dari tekanan akan

kebutuhan sandang, pangan dan perumahan. Menurut P. Santoso (1996:190) berdasarkan data

tahun 1999 penduduk Indonesia berusia muda 30 tahun 63,6% yang masuk pasar kerja

bertambah meningkat dengan jumlah pencari kerja sebesar kurang lebih 2,2 juta dari jumlah

angkatan kerja 80 juta sedangkan tingkat pengangguran 2,79%. Jumlah penduduk di pulau

Page 13: MAKALAH CL2

Jawa, Madura dan Bali sangat padat. Hal ini terjadi selain karena proses kelahiran semakin

tinggi, juga karena faktor urbanisasi. Penduduk diluar pulau Jawa dan Madura beranggapan

memperoleh pekerjaan yang paling mudah di pulau Jawa. Sebab di pulau Jawa terdapat

pabrik-pabrik industri. Untuk mengatasi kepadatan penduduk, perlu pengembangan perluasan

pembangunan industri di pulau Jawa., dapat juga mengoptimalkan program transmigrasi dari

pulau Jawa ke pulau yang luas wilayah arealnya. Menurut Iwan Sukitna (t,th:20)

pertumbuhan penduduk semakin tinggi telah membatsi kesempatan untuk menyempurnakan

standar hidup dan kualitas kehidupan manusia. Disamping keinginan untuk mendapatkan

standar hidup yang layak semakin tinggi.

Semakin bertambah penduduk, semakin terkuras akan sumber daya alam, lingkungan

terjepit akibatnya terjadi eksploitasi sumber daya alam dan lingkungan secara semana-mena.

Bahkan terjadi konflik antara sesama manusia. Pertumbuhan penduduk dengan kepadatan

yang lebih besar dan menimbulkan kemiskinan menurut Quraish Shihab (1996:410)

kemiskinan terjadi akibat adanya ketidak seimbangan dengan perolehan atau penggunaan

sumber daya alam. Atau karena keengganan manusia menggali sumber daya alam itu untuk

mengangkat kepermukaan yang menunjukkan bahwa kemiskinan terjadi karena pertama

populasi penduduk sangat padat tidak seimbang dengan sumber daya alam yang tersedia,

kedua rendahnya sumber daya manusia. Menurut John P. Haldren dalam N. Doedjoeni

(1986:91) bahwa kemiskinan yang sekarang merajalela dapat ditekan dengan latar belakang

persediaan sumber-sumber daya alam yang dikandung oleh lingkungan, berbagai kegiatan

manusia untuk mempertahankan hidup ternyata lebih mengurus ke tindakan-tindakan over-

eksploitasi lingkungan. Sehingga hal ini akan merugikan bagi dirinya sendiri dan generasi

yang akan dating. Dengan rusaknya lingkungan sebagai ekosistem, proses daur ulang

(recyeling) yaitu pemulihan sumber daya terganggu atau menjadi macet sama sekali.

Menurut D. Duldjoeni (1986:92), semakin padat penduduk dan terjadi kelebihan penduduk

semakin pula terjadi over eksploitasi terhadap lingkungan alam pula terjadi dengan akibat

sumber daya alam menipis dan penduduk semakin miskin.

Problema kependudukan tentu memperparah kondisi lingkunganhidup. Jumlah penduduk

yang lebih besar sebagai modal dasar pembangunan adalah suatu realita dan menjadi kesuitan

terbesar, apabila dipandang dari sudut ekonomi.

Page 14: MAKALAH CL2

Akan tetapi kepadatan dan pertumbuhan penduduk tidak dibarengi dengan pemerataan

penduduk dan peningkatan sumber daya manusia. Tentu akan menimbulkan dampak negatif

terhadap lingkungan, dan pada akhirnya sumber daya alam akan sebagai beban dan akan

terkuras habis.

Dengan kepadatan penduduk yang sangat tinggi. Kebutuhan akan hidup lebih besar, maka

sumber alam tertekan, misalnya keperluan akan air untuk irigasi, air minum, rekreasi dan

lain-lain akan menigkat, sedangkan debit air dan kemampuan alam menahan air semakin

kurang. Akibatnya menurut Gatot P. Soemartono (1996:91) masalah yang timbul adalah

bahwa kamiskinan dan keterbelakangan penghayatan lingkungan hidup mendesak keprluan

untuk mengelola sumber daya alam secara tepat dan efektif sehingga kurang mengindahkan

faktor lingkungan hidup.

E. MEMBANGUN INFRASTRUKTUR DAN BANGUNAN YANG

BERTEKNOLOGI RAMAH LINGKUNGAN

Pembangunan infrastruktur berkelanjutan merupakan metode yang terintegrasi dalam

melaksanakan pembangunan. Dalam tahapan proyek pembangunan infrastruktur, mulai dari

perencanaan-desain-pengadaan barang/jasa (procurement)-pelaksanaan konstruksi-

operasional dan pemeliharaan-demolition, tiap tahapan memiliki peluang untuk dilakukan

rekayasa value yang berkenaan dengan pembangunan ramah lingkungan. Misalkan pada

tahap perencanaan dilakukan perencanaan tata letak dan lokasi bangunan infrastruktur yang

memperhitungkan tingkat efisiensi dan efektifitas, pada tahap desain maka bangunan

infrastruktur diperhitungkan kembali faktor konsumsi energinya, pada tahap procurement

maka diutamakan bahan-bahan material yang ramah lingkungan misalnya produk-produk

yang sudah berlabel ramah lingkungan (eco labelling) dan material kayu yang bersertifikat

(wood certificate), saat pelaksanaan konstruksi dilakukan secara green construction misalnya

pengurangan waste/sampah akibat proses konstruksi dan pemanfaatan air hujan dalam

pemenuhan kebutuhan aktifitas di lokasi proyek, pada tahapan operasional dan pemeliharaan

maka bangunan-bangunan yang memenuhi konsep green building tentunya akan memiliki

biaya operasional dan pemeliharaan yang lebih kecil daripada bangunan konvensional, dan

pada tahapan demolition maka bangunan infrastrutktur tersebut diharapkan dapat kembali

dimanfaatkan (reuse).

Prinsip pembangunan infrastruktur berkelanjutan di Indonesia dalam skala mikro telah

coba diterapkan dengan adanya Sertifikasi Green Building (Greenship certified).

Pembangunan gedung hijau baik yang baru maupun perbaikan bangunan eksisting yang akan

Page 15: MAKALAH CL2

disesuaikan dengan prinsip gedung hijau ternyata mulai berkembang. GBCI (Green Building

Council Indonesia) yang tergabung dalam World Green Building Council (WGBC) sebagai

penerbit sertifikasi gedung hijau telah membuat pedoman dan syarat bangunan gedung hijau

yang berlaku secara umum, yaitu dilihat dari tepat guna lahan, terkait ketepatan pemanfaatan

lahan dan tata letak bangunan; efisiensi energi dan konservasi, agar energy yang

dimanfaatkan secara konsisten sustainable dan efisien; konservasi air, termasuk pemanfaatan

air secara optimal; sumber dan siklus material, terkait pelaksanaan dan penerapan 3R (reduce,

reuse, recycle) dan jejak karbon (carbon footprint); kualitas udara dan kenyamanan ruangan;

dan manajemen lingkungan bangunan (building environment management). Pedoman

tersebut dapat diadaptasi oleh pengambil kebijakan di bidang infrastuktur lain seperti

transportasi dan sumber daya air untuk membuat pedoman mengenai konstruksi yang

berkelanjutan. Pedoman ini merupakan cara dan upaya pemerintah agar pihak penyedia jasa

memiliki dan mampu mengembangkan prinsip-prinsip pembangunan berkelanjutan. Di

bidang transportasi ide mengenai green road merupakan salah satu upaya untuk mengurangi

emisi karbon dan penerapan teknologi jalan dan jembatan yang ramah lingkungan.

Pemerintah memiliki kewenangan dalam hal regulasi yang sifatnya wajib (mandatory)

bagi masyarakat, sehingga diharapkan dengan adanya regulasi yang mendukung

pembangunan infrastruktur yang berkelanjutan membuat industri infrastruktur berkembang

ke arah yang lebih baik. Berdasarkan penelitian, industri konstruksi memiliki sumbangsih

terhadap peningkatan ekonomi, kerusakan lingkungan dan kesejahteraan masyarakat,

sehingga harus dicari jalan tengah agar pembangunan tidak mengorbankan generasi yang

akan datang. Dalam suatu studi kelayakan maka manfaat harus lebih besar dibandingkan

dengan biaya yang akan dikeluarkan. Manfaat yang diterima tidak hanya manfaat langsung

bangunan infrastruktur tersebut tapi juga manfaat akibat lingkungan yang terjaga.

Penerapan teknologi bangunan infrastruktur yang ramah lingkungan dikhawatirkan akan

meningkatkan biaya investasi awal (initial cost) bagi pembangunan infrastruktur tersebut.

namun di sisi lain biaya operasional dan pemeliharaan akan menjadi lebih kecil. . Penerapan

infrastruktur berkelanjutan sebaiknya dimulai dari tahap perencanaan untuk meminimalkan

perubahan biaya pada tahapan proyek berikutnya.

Menurut hukum ekonomi, harga pembiayaan konstruksi akan tergantung pada supply dan

demand, sehingga pada saatnya akan ditemukan titik keseimbangan di mana harga menjadi

optimal karena supply baik itu bahan/material bangunan yang ramah lingkungan maupun

supply penyedia jasa yang perduli dan menerapkan prinsip-prinsip ramah lingkungan

semakin berkembang dan demand untuk bangunan infrastruktur hijau semakin banyak pula

karena adanya kebijakan industri infrastruktur yang berkelanjutan dan ramah lingkungan

Page 16: MAKALAH CL2

F. CARA MEMINIMALISIR DAN MENANGGULANGI YANG TIMBUL AKIBAT

DARI EKSPLOITASI SDA

Banyaknya manusia di bumi ini pasti sangat berpengaruh terhadap pemanfaatan sumber

daya alam. Sumber daya alam yang melimpah di bumi ini suatu saat bisa saja habis. Untuk

menanggulangi hal tersebut diharapkan dapat mengefisienkan pemanfaatan sumber daya

alam supaya dapat digunakan dalam jangka waktu yang panjang. Dalam konteks efisiensi

diperlukan adanya perencanaan penggunaan, pengelolaan, dan penyelamatan sumber daya

alam. Serta harus memperhitungkan akibat-akibat yang merugikan baik bagi kelangsungan

pembangunan maupun kelangsungan ekosistem. Sebelum menerapkan ekoefisiensi yang

tepat terlebih dahulu diperlukan pemahaman mengenai jenis, kondisi, dan nilai setiap sumber

daya alam. Sumber daya alam ada yang tidak bisa diperbaharui dengan demikian dalam

penggunaanya harus sehemat mungkin. Dan sumber daya alam yang dapat diperbaharui juga

perlu digunakan dengan baik dan hemat supaya bisa di manfaatkan dalam jangka waktu yang

panjang. Prinsip eko-efisiensi adalah bahwa bahan dan energi yang tidak termanfaatkan

dalam suatu sistem proses produksi akan terbuang menjadi limbah (padat,cair, dan gas) dan

menyebabkan meningkatkannya social cost untuk proses lanjutannya, dengan meningkatkan

efisiensi semakin banyak bahan dan energi yang termanfaatkan dalam proses produksi

sehingga semakin sedikit yang terbuang. Ditinjau dari aspek ekonomi, peningkatan efisiensi

akan mengurangi bahan baku sebagai faktor produksi dan energi yang dibutuhkan, sehingga

biaya produksi turun dan berpotensi untuk meningkatkan profit. Sedangkan dari aspek

lingkungan hidup berarti makin sedikit bahan baku dan energi yang terbuang percuma,

sehingga semakin sedikit limbah yang dihasilkan maka dampak terhadap lingkungan hidup

dapat ditekan. Langkah-langkah yang dapat diambil dalam proses produksi suatu industri

dalam menerapkan prinsip eko-efisiensi adalah sebagai berikut.

1. Meminimalkan penggunaan bahan baku dan energi.

2. Meminimalkan pelepasan limbah beracun ke lingkungan.

3. Menghasilkan produk yang dapat didaur ulang.

4. Pemanfaatan sumber daya alam yang dapat diperbarui.

5. Mampu menghasilkan produk yang tahan lama.

Page 17: MAKALAH CL2

Bab III

PENUTUP

Refleksi

Kita sebagai salah satu mahasiswa di universitas yang menyandang nama Negara,

seharusnya kita peka terhadap kondisi alam serta lingkungan sekitar, peka juga terhadap

Page 18: MAKALAH CL2

sesama manusia. Karena kita semua bersama-sama menjalani hidup dan saling membutuhkan

satu sama lain. Setelah itu, kita juga harus menjadi orang yang cerdas, dan kita juga harus

mencerdaskan orang-orang lain. Karena dengan cerdas bersama, kita bisa melakukan aksi-

aksi positif bersama sehingga dapat memulihkan dan menjaga kondisi alam dan lingkungan

sekitar.

Kesimpulan

Kita sebagai salah satu mahasiswa universitas terbaik di negeri ini wajib mengembangkan

kemampuan manajerial setiap insan sehingga dapat menjaga seluruh entitas yang ada dunia

ini, yang bisa dimulai dari diri sendiri, kemudian bisa dilanjutkan ke teman-teman,

lingkungan, negara, hingga, dunia.

Daftar Pustaka

1. https://scele.ui.ac.id/course/view.php?id=2568

2. Koran Kompas, Rabu 11 Maret 2015