Upload
rizkia-rodhia-rohima
View
85
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
1. Pendahuluan1.1. latar belakang Gulma merupakan jenis tumbuhan yang hidupnya atau keberadaannya tidak dikehendaki. Munculnya suatu jenis gulma di sekitar areal tanaman budidaya dapat dikendalikan dengan menggunakan bahan kimia yang dinamakan herbisida. Menurut Kuntohartono (1987), gulma merupakan kendala utama di areal perkebunan tebu terutama karena terjadi peningkatan kelebatan pertumbuhan gulma yang cepat dan lebat dengan berbagai macam spesies yang mendominasi. Padahal pada masa-masa tertentu tebu harus terhindar dari persiangan gulma, salah satunya adalah ketika tebu pada masa bertunas dan memulai fase anakan. Masa tersebut
Citation preview
5/21/2018 Makalah Dasar Budidaya Tanaman Weed and Weeding
1/13
MAKALAH DASAR BUDIDAYA TANAMAN
WEED AND WEEDING
Oleh :
QUROTA AYUNI 1250402001111031
RAUDHA A. TARIGAN 125040200111156
PUTRI PEBRIANA HASIBUAN 1250402
RIFKI TRI FUADI 1250402
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AGROEKOTEKNOLOGI
MALANG
2013
5/21/2018 Makalah Dasar Budidaya Tanaman Weed and Weeding
2/13
KATA PENGANTAR
Puji dan Syukur Penulis Panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkatlimpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga penulis dapat menyusun makalah ini tepat pada
waktunya. Makalah ini membahas weed and weeding plant protection
Dalam penyusunan makalah ini, penulis banyak mendapat tantangan dan hambatan akantetapi dengan bantuan dari berbagai pihak tantangan itu bisa teratasi. Olehnya itu, penulismengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah membantu
dalam penyusunan makalah ini, semoga bantuannya mendapat balasan yang setimpal dari Tuhan
Yang Maha Esa.tak lupa penulis mengatakan terima kasih kepada dosen kami yaitu IBUKOESRIHATI yang manatelah membimbing kami dalam pembelajaran ini.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kesempurnaan baik dari bentukpenyusunan maupun materinya. Kritik konstruktif dari pembaca sangat penulis harapkan untuk
penyempurnaan makalah selanjutnya.
Akhir kata semoga makalah ini dapat memberikan manfaat kepada kita sekalian.
Assalamualaikum wr.wb
Malang,14 MEI 2013
PENULIS
5/21/2018 Makalah Dasar Budidaya Tanaman Weed and Weeding
3/13
1. Pendahuluan
1.1. latar belakang
Gulma merupakan jenis tumbuhan yang hidupnya atau keberadaannya tidak dikehendaki.
Munculnya suatu jenis gulma di sekitar areal tanaman budidaya dapat dikendalikan denganmenggunakan bahan kimia yang dinamakan herbisida.
Menurut Kuntohartono (1987), gulma merupakan kendala utama di areal perkebunan tebu
terutama karena terjadi peningkatan kelebatan pertumbuhan gulma yang cepat dan lebat denganberbagai macam spesies yang mendominasi. Padahal pada masa-masa tertentu tebu harus
terhindar dari persiangan gulma, salah satunya adalah ketika tebu pada masa bertunas dan
memulai fase anakan.
Masa tersebut merupakan masa kritis pertumbuhan tebu dan selepas masa kritis tersebut tebumampu bersaing dengan gulma. Gulma tumbuh rapat sejak tanaman tebu berumur 4-6 minggu
dan sangat lebat pada saat umur tanaman tebu 8-12 minggu.
Gulma berinteraksi dengan tanaman melalui persaingan untuk mendapatkan satu atau lebih
faktor tumbuh yang terbatas, seperti cahaya, hara, dan air. Tingkat persaingan bergantung padacurah hujan, varietas, kondisi tanah, kerapatan gulma, lamanya tanaman, pertumbuhan gulma,
serta umur tanaman saat gulma mulai bersaing (Jatmiko et al. 2002).Kehadiran gulma akan mempersulit pemeliharaan dan pemanenan serta menurunkan kualitas
penebangan tebu, baik yang dilakukan secara manual, maupun mekanik. Peng (1984)
menyatakan bahwa penurunan hasil yang disebabkan oleh gulma pada pertanaman tebu bisa
mencapai 6.6%11.7% pada berbagai jenis tanah yang beragam. Pengaruh buruk yang diberikanoleh gulma dapat dilihat pada berkurangnya jumlah anakan tebu, batang tebu menjadi kecil, ruas
pendek-pendek dan berwarna pucat.
II. PEMBAHASAN
5/21/2018 Makalah Dasar Budidaya Tanaman Weed and Weeding
4/13
2.1. Definisi gulmaAda yang mendefinisikan gulma sebagai tumbuhan yang muncul tidak pada tempatnya. Ada pula
yang menyebutkan bahwa gulma merupakan tumbuhan yang tumbuh pada waktu, tempat, dan kondisiyang tidak diinginkan manusia. Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan
pertanian karena menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi. Pada intinya gulma
merupakan tanaman yang bukan tanaman pokok yang diinginkan tumbuh di tempat yang ditentukan.
Dalam mendefinisikan gulma, terdapat dua kelompok definisi gulma yang dianggap penting yaitu definisisubjektif dan objektif. Dalam definisi subjektif menyatakan gulma merupakan tumbuhan kontroversialyang tidak semua buruk maupun tidak semuanya baik, tergantung pandangan seseorang. Menurut definisiobjektif ekologis gulma didefinisikan sebagai tumbuhan yang telah beradaptasi dengan habitat buatan dan
menimbulkan gangguan terhadap segala aktivitas manusia.
Batasan gulma dapat bersifat teknis dan plastis. Batasan teknis, gulma dikaitkan dengan prosesproduksi suatu tanaman pertanian. Keberadaan gulma akan menurunkan hasil karena mengganggu
pertumbuhan tanaman produksi melalui kompetisi. Dalam batasan plastis, gulma tidak hanya terikat padasuatu spesies tumbuhan tertentu saja, karena pada tingkat tertentu, tanaman berguna dapat menjadi gulma.Sebaliknya, tumbuhan yang biasanya dianggap gulma dapat pula dianggap tidak mengganggu. Contoh,
kedelai yang tumbuh di sela-sela pertanaman monokultur jagung dapat dianggap sebagai gulma, namun
pada sistem tumpang sari keduanya merupakan tanaman utama. Meskipun demikian, beberapa jenistumbuhan dikenal sebagai gulma utama, seperti teki dan alang-alang.Gulma sering ditempatkan dalamkompetisi atau campur tangannya terhadap aktivitas manusia maupun pertanian.
2.2 klasifikasi gulma
2.2.1. Pengelompokan berdasarkan siklus hidupBerdasarkan siklus hidupnya, gulma dapat dikelompokan menjadi gulma semusim (setahun),
dua tahun, dan tahunan.a. Gulma setahun
Gulma setahun atau dikenal juga dengan istilah gulma semusim (annual weeds), yaitu gulma
yang menyelesaikan siklus hidupnya (mulai dari berkecambah sampai memproduksi biji dankemudian mati)dalam waktu kurang dari satu tahun atau paling lama satu tahun. Karena
kebanyakan umurnya hanya seumur tanaman semusim, maka gulma tersebut sering disebutsebagai gulma semusim. Walaupun sebenarnya mudah dikendalikan, tetapi kenyataannya kita
sering mengalami kesulitan, karena gulma tersebut mempunyai beberapa kelebihan yaituumurnya pendek, menghasilkan biji dalam jumlah yang banyak dan masa dormansi biji yang
panjang sehingga dapat lebih bertahan hidupnya. Di Indonesia banyak dijumpai jenis-jenis gulma
setahun, contohnya Echinochloa crusgalli, Echinochloa colonum, Monochoria vaginalis,Limnocharis flava, Fimbristylis littoralis dan lain sebagainya.
b. Gulma dua tahunYang disebut gulma dua tahun atau biennial weeds, yaitu gulma yang menyelesaikan siklus
hidupnya lebih dari satu tahun, tetapi tidak lebih dari dua tahun. Pada tahun pertama digunakan
untuk pertumbuhan vegetatif menghasilkan bentuk roset dan pada tahun kedua berbunga,menghasilkan biji dan kemudian mati. Pada periode roset gulma tersebut sensitif terhadapherbisida. Yang termasuk gulma dua tahun yaitu Dipsacus sylvestris, Echium vulgare, Circium
vulgare, Circium altissimum dan Artemisia biennis. Gambar di samping ini adalah Dipsacus
sylvestris.
c. Gulma tahunan
5/21/2018 Makalah Dasar Budidaya Tanaman Weed and Weeding
5/13
Gulma tahunan atau perennial weeds, yaitu gulma yang dapat hidup lebih dari dua tahun atau
mungkin hampir tidak terbatas (bertahun-tahun). Kebanyakan berkembang biak dengan biji dan
banyak diantaranya yang berkembang biak secara vegetatif. Pada keadaan kekurangan air (dimusim kemarau) gulma tersebut seolah-olah mati karena bagian yang berada di atas tanah
mengering, akan tetapi begitu ada air yang cukup untuk pertumbuhannya akan bersemi kembali.
Yang termasuk kelompok perennial weeds antara lain Rubus fruticosus L, Rumex obtusifolius L,Sonchus arvensis L., Taraxacum Spp., Ranunculus repens L.2.2.2Pengelompokan berdasarkan cara berkembang biak
Berdasarkan cara berkembang biaknya, gulma tahunan dibedakan menjadi dua yaitu:
a. Simple perennialMerupakan gulma yang sebenarnya hanya berkembang biak dengan biji, akan tetapi apabila
bagian tubuhnya terpotong maka potongannya akan dapat tumbuh menjadi individu baru.
Sebagai contoh Taraxacum sp. dan Rumex sp., apabila akarnya terpotong menjadi dua, maka
masing-masing potongannya akan tumbuh menjadi individu baru.
b. Creeping perennialyaitu gulma yang dapat berkembang biak dengan akar yang menjalar (root creeping), batang
yang menjalar di atas tanah (stolon) atau batang yang menjalar di dalam tanah (rhizoma). Yangtermasuk dalam golongan ini contohnya Cynodon dactylon, Sorgum helepense, Agropyron
repens, Circium vulgare. Beberapa diantaranya ada yang berkembang biak dengan umbi (tuber),
contohnya Cyperus rotundus dan Helianthus tuberosus. Contoh gulma tahunan populair yang
perkembangbiakan utamanya dengan rhizoma adalah alang-alang (Imperata cylindrica). Dengandimilikinya alat perkembangbiakan vegetatif, maka gulma tersebut sukar sekali untuk diberantas.
Adanya pengolahan tanah untuk penanaman tanaman pangan atau tanaman setahun lainnya akan
membantu perkembangbiakan, karena dengan terpotong-potongnya rhizoma, stolon atautubernya maka pertumbuhan baru akan segera dimulai dan dapat tumbuh berkembang biak
dengan pesat dalam waktu yang tidak terlalu lama apabila air tercukupi. Adanya pengendalian
dengan frekuensi yang tinggi (sering atau berulang-ulang) baik secara mekanis ataupun secara
kimiawi, maka lambat laun pertumbuhannya akan tertekan juga. Satu cara pengendalian yangefektif, yang juga diperlukan adalah dengan membunuh kecambah-kecambah yang baru muncul
atau tumbuh di atas permukaan tanah
2.2.3Pengelompokan berdasarkan habitatBerdasarkan habitatnya, gulma dikelompokkan menjadi dua kelompok besar yaitu gulma
darat dan gulma air. Berikut adalah penjelasan dari masing-masing kelompok.
a. Gulma darat (terrestial weeds)yaitu gulma yang tumbuh pada habitat tanah atau darat. Contoh Cyperus rotundus, Imperata
cylindrica, Cynodon dactylon, Amaranthus spinosus, Mimosa sp. , dan lain sebagainya.
b. Gulma air (aquatic weeds)yaitu gulma yang tumbuh di habitat air. Gulma air dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu :
1) Gulma air asin (saltwater atau marine weeds)yaitu gulma yang hidup pada kondisi air seperti air laut, misalnya di hutan-hutan bakau.
Sebagai contoh Enchalus acoroides dan Acrosticum aureum.
2) Gulma air tawar (fresh water weeds)yaitu gulma yang tumbuh di habitat air tawar. Dikelompokkan lagi ke dalam:
a) Gulma yang tumbuh mengapung (floating weeds), contohnya Eichornia crassipes, Salvinia
cuculata,Pistia stratiotes.
5/21/2018 Makalah Dasar Budidaya Tanaman Weed and Weeding
6/13
b) Gulma yang hidup tenggelam (submerged weeds), dibedakan ke dalam
Gulma yang hidup melayang (submerged not anchored weeds), contoh Ultricularia gibba. Gulma yang akarnya masuk ke dalam tanah (submerged anchored weeds), contoh Hydrilla
verticillata, Ottelia alismoides, Najas indica, Ceratophyllum demersum.
Gulma yang sebagian tubuhnya tenggelam dan sebagian mengapung (emerged weeds),contoh Nymphae spp. , Nymphoides indica.
Gulma yang tumbuh di tepian (marginal weeds), contoh Panicum repens, Scleriapoaeformis, Rhychospora corymbosa, Polygonum sp., Ludwigia sp., Leersia hexandra, Cyperus
elatus.
2.2.4 Pengelompokan berdasarkan tempat tumbuhBerdasarkan tempat tumbuhnya, gulma dikelompokkan menjadi:
a. Terdapat di tanah sawah
contohnya Echinochola crusgalli, Echinochola colonum, Monochoria vaginalis, Limnocharisflava, Marsilea crenata.
b. Terdapat di tanah kering atau tegalan
contohnya Cyperus rotundus, Amaranthus spinosus, Eleusine indica.c. Terdapat di tanah perkebunan besar
contohnya Imperata cylindrica, Salvinia sp., Pistia stratiotes.
2.2.5. Pengelompokan berdasarkan sistematikaBerdasarkan sistematikanya, gulma dikelompokan ke dalam tiga kelompok, yaitu:
a. Monocotyledoneaeyaitu gulma berakar serabut, susunan tulang daun sejajar atau melengkung, jumlah bagian-
bagian bunga tiga atau kelipatannya, dan biji berkeping satu. Contohnya Imperata cylindrica,Cyperus rotundus, Cyperus dactylon, Echinochloa crusgalli, Panicum repens.
b. Dicotyledoneaeyaitu gulma berakar tunggang, susunan tulang daun menyirip atau menjari, jumlah bagian-
bagian bunga 4 atau 5 atau kelipatannya, dan biji berkeping dua. Contohnya Amaranthusspinosus, Mimosa sp., Euphatorium odoratum.
c. Pteridophytamerupakan gulma yang berkembang biak secara generatif dengan spora. Contoh gulma pada
kelompok ini adalah Salvinia sp., Marsilea crenata.
2.2.6 Pengelompokan berdasarkan morfologi
Berdasarkan morfologinya, gulma dikelompokan ke dalam :
a. Golongan rumput (grasses)Gulma golongan rumput termasuk dalam familia Gramineae/Poaceae. Ciri-ciri gulma
kelompok ini adalah batang bulat atau agak pipih, kebanyakan berongga. Daun-daun soliter pada
buku-buku, tersusun dalam dua deret, umumnya bertulang daun sejajar, terdiri atas dua bagian
yaitu pelepah daun dan helaian daun. Daun biasanya berbentuk garis (linier), tepi daun rata.Lidah-lidah daun sering kelihatan jelas pada batas antara pelepah daun dan helaian daun. Dasar
karangan bunga satuannya anak bulir (spikelet) yang dapat bertangkai atau tidak (sessilis).
Masing-masing anak bulir tersusun atas satu atau lebih bunga kecil (floret), di mana tiap-tiapbunga kecil biasanya dikelilingi oleh sepasang daun pelindung (bractea) yang tidak sama
besarnya, yang besar disebut lemna dan yang kecil disebut palea. Buah disebut caryopsis atau
grain. Contohnya Imperata cyliindrica, Echinochloa crusgalli, Cynodon dactylon, Panicumrepens.
5/21/2018 Makalah Dasar Budidaya Tanaman Weed and Weeding
7/13
b. Golongan teki (sedges)Gulma golongan teki termasuk dalam familia Cyperaceae. Ciri-ciri gulma ini batang
umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang juga bulat dan biasanya tidak berongga. Dauntersusun dalam tiga deretan, tidak memiliki lidah-lidah daun (ligula). Ibu tangkai karangan bunga
tidak berbuku-buku. Bunga sering dalam bulir (spica) atau anak bulir, biasanya dilindungi oleh
suatu daun pelindung. Buahnya tidak membuka. Contohnya Cyperus rotundus, Fimbristylislittoralis, Scripus juncoides.
c. Golongan berdaun lebar (broad leaves)Gulma berdaun lebar umumnya termasuk Dicotyledoneae dan Pteridophyta. Daun lebar
dengan tulang daun berbentuk jala. Contohnya Monocharia vaginalis, Limnocharis flava,Eichornia crassipes, Amaranthus spinosus, Portulaca olerace, Lindernia sp., Bidens pilosa L.,
2.2.7. Pengelompokan berdasarkan asalBerdasarkan asalnya, gulma dikelompokan ke dalam gulma obligat dan fakultatif.
a. Gulma obligat (obligate weeds)adalah gulma yang tidak pernah dijumpai hidup secara liar dan hanya dapat tumbuh pada
tempat-tempat yang dikelola oleh manusia. Contoh Convolvulus arvensis, Monochoria vaginalis,
Limnocharis flava.b. Gulma fakultatif (facultative weeds)adalah gulma yang tumbuh secara liar dan dapat pula tumbuh pada tempat-tempat yang
dikelola oleh manusia. Contohnya Imperata cylindrica, Cyperus rotundus Opuntia sp.
2.2.8. Pengelompokan berdasarkan sifat parasitBerdasarkan sifat parasit atau tidaknya, gulma dibedakan dibedakan ke dalam dua kelompok
yaitu gulma parasit dan non parasit. Penjelasan masing-masing adalah seperti berikut ini.
a. Gulma non parasit, contohnya Imperata cylindrica, Cyperus rotundus.b. Gulma parasit, dibedakan lagi menjadi :
1) Gulma parasit sejati, contoh Cuscuta australis (tali putri).
Gulma ini tidak mempunyai daun, tidak mempunyai klorofil, tidak dapat melakukan
asimilasi sendiri, kebutuhan akan makannya diambil langsung dari tanaman inangnya dan akarpengisapnya (haustarium) memasuki sampai ke jaringan floem.
2) Gulma semi parasit, contohnya Loranthus pentandrus.
Gulma ini mempunyai daun, mempunyai klorofil, dapat melakukan asimilasi sendiri, tetapikebutuhan akan air dan unsur hara lainnya diambil dari tanaman inangnya dan akar pengisapnya
masuk sampai ke jaringan silem.
3) Gulma hiper parasit, contoh Viscum sp.Gulma ini mempunyai daun, mempunyai klorofil, dapat melakukan asimilasi sendiri, tetapi
kebutuhan akan air dan hara lainnya diambil dari gulma semi parasit, dan akar pengisapnya
masuk sampai ke jaringan silem.
2.3 Pengaruh Negatif dan Pengaruh Possitif dari Gulma
Pengaruh negatif gulma yang penting adalah mempunyai daya kompetisi yang tinggi, sebagai
inang penyakit atau parasit, mengurangi mutu hasil peertanian, dan menghambat kelancaran aktivitaspertanian.
Kerugian yang ditimbulkan akibat keberadaan gulma pada lahan budidaya dapat berdampaklangsung maupun tidak langsung. Kerugian langsung terjadi akibat kompetisi yang dapat mengurangi
hasil panen, baik secara kuantitas maupun kualitas akibat tercampurnya hasil panen dengan biji-biji
5/21/2018 Makalah Dasar Budidaya Tanaman Weed and Weeding
8/13
gulma. Kerugian tidak langsung terjadi akibat kompetisi yang dapat merugikan petani, namun tidaklangsung mengurangi hasil panen, seperti gulma dapat menjadi rumah inang bagi hama dan penyakit
tanaman.
Keberadaan gulma pada lahan pertanian menimbulkan pengaruh negatif pada tanaman budidaya.Hal ini akibat adanya interaksi antara keduanya dalam bentuk kompetisi dalam memanfaatkan saranatumbuh seperti hara, air, cahaya, dan ruang tumbuh. Interaksi lain yang diduga memberikan
penekanan disebut alelopati sebagai akibat adanya suatu senyawa kimia yang dikeluarkan tumbuhanke lingkungan (Junaedi et al, 2006).
2.4. Kompetisi
Kompetisi adalah interakksi antar individu yang muncul akibat kesamaan kebutuhan akan
sumberdaya yang bersifat terbatas, sehingga membatasi kemampuan bertahan (survival), pertumbuhandan reproduksi individu penyaing, sedangkan Molles (2002) kompetisi didefinisikan sebagai interaksiantar individu yang berakibat pada pengurangan kemampuan hidup mereka. Kompetisi dapat terjadi antar
individu (intraspesifik) dan antar individu pada satu spesies yang sama atau interspesifik.Alelopati merupakan sebuah fenomena yang berupa bentuk interaksi antara makhluk hidup yang satu
dengan makhluk hidup lainnya melalui senyawa kimia (Rohman, 2001). Sedangkan menurut Odum
(1971) dalam Rohman (2001) alelopati merupakan suatu peristiwa dimana suatu individu tumbuhan yangmenghasilkan zat kimia dan dapat menghambat pertumbuhan jenis yang lain yang tumbuh bersaing
dengan tumbuhan tersebut. Istilah ini mulai digunakan oleh Molisch pada tahun 1937 yang diartikansebagai pengaruh negatif dari suatu jenis tumbuhan tingkat tinggi terhadap perkecambahan, pertumbuhan,dan pembuahan jenis-jenis lainnya. Kemampuan untuk menghambat pertumbuhan tumbuhan lainmerupakan akibat adanya suatu senyawa kimia tertentu yang terdapat pada suatu jenis tumbuhan. DalamRohman (2001) disebutkan bahwa senyawa-senyawa kimia tersebut dapat ditemukan pada jaringan
tumbuhan (daun, batang, akar, rhizoma, bunga, buah, dan biji). Lebih lanjut dijelaskan bahwa senyawa-senyawa tersebut dapat terlepas dari jaringan tumbuhan melalui berbagai cara yaitu melalui penguapan,eksudat akar, pencucian, dan pembusukan bagian-bagian organ yang mati.
2.5. Pengendalian gulma
2.5.1 Perinsip pengendalian Gulma1. Pencegahan / eksklusif
2. pengendalian / weed controldilakukan saat gulma di ambang ekonomi
3. Eradikasi
Pengendalian sangat mahal, gulma diberantas sampai habis
2.5.2 Prosedur pengendalian gulma1. Pencegahan
2. Pengendalian secara mekanik
3. Pengendalian secara teknis4. Pengendalian secara kimiawi
5. Pengendalian secara terpadu2.5.3 Cara mengendalikan gulma1. Pencegahan Menyeleksi benih tanaman budidaya untuk menghindari kemungkinan tercamurnya benih
gulma
Membersihkan alat pertanian setiap seusai dipakai Membuat peraturan / perundangundangan karantina untuk mencegah masuknya gulma
dari satu daerah dan daerah lainnya.
5/21/2018 Makalah Dasar Budidaya Tanaman Weed and Weeding
9/13
Melakukan sanitasi pada pinggir selokan/ bangunan pengairan
2. Pengendalian secara mekanik
Usaha melakukan pertumbuhan gulma dengan cara merusak sebagian atau seluruhnya bagiangulma.
Tata cara :
v PembabatanSpesifikasi pelaksanaan pengendaliano Alat yang digunakan biasanya arit atau parang
o Fungsi alat pembabat adalah memotong gulma bagian atas ( dipermukaan tanah),
sehingga kelak gulma akan tumbuh lagio Cara ini umumnya dipraktekkan pada lahan perkebunan, haltikutura, lapangan rumput
dihalaman, tempat rekreasi dan lapangan golf.
o Paling baik dilakukan pada lahan-lahan yang miring
v Menginjak-injako Umumnya dilakukan saat menyiapkan lahan sawah untuk menanam padi
v Pencangkulan
o Umunya dilakukan dilahan kering dengan tujuan untuk mengangkat perakaran gulma,sehingga akhirnya gulma mati.
v Penggunaan lalandan
o Umumnya dilakukan dilahan sawah, dengan tujuan untuk merusak seluruh bagian gulma,
jenis lalandak yang biasanya digunakan adalah lalandak sepatu (garrak) dan lalandak roda.v Pencabutan
o Cara ini efektif dilakukan pada gulma stadium muda di areal yang sempit
v Pembakarana. Cara ini banyak dipraktekkan pada tempat yang belum ditanami tanaman budidaya,
dan sulit di kendalikan dengan cara lain
Keuntungan cara pembakaran adalah tidak menimbulkan efek residu baik pada tanah maupun
terhadap tanaman budidaya serta terbunuhnya organisme penyakit.b. kekurangan (kelemahan) cara ini adalah dapat menimbulkan bahaya kebakaran,
mengurangi kandungan humus dan mikroba tanah, asapnya dapat menimbulkan alergi,
memperbesar erosi, alat dan bahan bakarnya mahal.v Penggenangan
a. Umumnya dipraktekkan pada pengendalian gulma darat ( terrestrial weed) di lahan
wasah.b. Paling mangkus di lakukan setelah tanah di bajak, kwmudian di biarkan di genangi air
sedalan 25cm-30cm selama 15-30 hari
v Penggunaan mursa
a. Fungsi mulsa adalah mengurangi jumlah (insensitas) cahaya yang diterima gulma,
sehingga gulma terhambat pertumbuhan/ mati.b. Cara ini banyak di praktekkan pada lahan perkebunan dan kultura
c. Bahan mulsa dapat berupa sisa-sisa tanaman, tanaman pupuk hijau, serbuk gergaji,
sekom padi, belahan batang pisang, dan plastic hitam perak.3. Pengendalian secara biologis
Pengendlian gulma dengan menggunakan organisme hidup
Tata cara pengendalian :1. Pengendalian sejenis kaktus oleh larva rootoblastis cactorum
5/21/2018 Makalah Dasar Budidaya Tanaman Weed and Weeding
10/13
2. Pengendalian gulma hidrilia dn enceng lembut leh ikan mujair
3. pengendalian gulma alang-alang oleh tanaman penutup tanah seperti callopoganium,
centrosema, pueraria.4. Pengendalian secara kultur teknis
Pengendalian secara kultur teknis didasarkan pada segi ekologi, yaitu berusaha menciptakan
kondisi lingkungan yang sesuai dengan tanaman budidaya sehingga tumbuh dengan baik danmampu bersaing dengan gulma, setiap aspek budidaya secara langsung/ tidak langsung dapatmengurangi atau menekan pertumbuhan gulma.
Tata cara pengendalian gulma secara kultur teknis
a. Pengolahan tanahb. Penggunaan benih tanaman budidaya yang bebas gulmac. Pengaturan jarak tanamd. Perguliran (rotasi) tanaman.e. Pemupukanf. Pengolahan tanah.5. Pengendalian secara kimiawi.Pengendalian secara kimiawi dilakukan dengan menggunakan senyawa kimia (herbisida)
untuk menghambat atau mematikan pertumbuhan gulma. Selain herbisida membunuh gulma.Juga dapat membunuh organisme lain. Sehingga penggunaan harus selektif dan menjadialternative terakhir. Keuntungan menggunakan herbisida antara lain hasilnya cepat terlihat, biaya
aplikasi pada lahan yang luas dapat murah (rendah) waktu aplikasinya singkat dan cepat serta
tenaga kerja (aplikator) yang dibutuhkan relative sedikit.Kelemahannya menyebabkan residu dalam tanah, pencemaran lingkungan, memerlukan
pengetahuan dan keterampilan dalam aplikasinya, serta mengurangi kesempatan kerja.
6. Pengendalian secara terpadu
Pengendalian dengan mempraktekkan beberapa teknik pengedalian yang serasi untuk
menekan pertumbuhan dan meatikan gulma sampai batas yang secara ekologi tidak merugikan.Pengendalian secara terpadu harus mempertimbangkan keadaan lingkungan dan factor ekologi
Tata laksana pengendalian gulma secara terpau adalah sebagai berikut :
a. Pengamatan jenis gulma
1. perhatikan jenis gulma yang tumbuh2. tentukan gulma yang merugikan3. catat karakteristik atau sifat pertumbuhannyab. Penelaahan lingkingan
1. Perhatikan kondisi lingkungan2.
Identifikasi factor lingkungan yang mendukung perkembangan gulma penggangu utama.c. Tindakan pengendalian
Tahap berikutnya menekan tehnik pengendalian yang baik, serasi dan terpadu dengan
memperhatikan aspek ekologis, ekonomis, toksikologis, dan aspek sosialnya.
Karateriktis Pengendalian gulma secara kultur teknis
N Komponen Karakteristik cara pengendalian
5/21/2018 Makalah Dasar Budidaya Tanaman Weed and Weeding
11/13
O pengendalian
1 Pengolahan tanah a. Pada saat pengolahan tanah pertama gulma
di benamkan ke dalam tanah/ system pencangkulan
lai ( lubang )b. Pengolahan tanah ke2 untuk merusak dan
mematikan gulma yang masih tumbuh2 Penggunaan benih
tanaman budidaya bebas
gulma
a. Melakukan seleksi benih tanam. Budidaya
dari biji-biji gulma yang terbawa dengan cara
direndam dalam air. Biji gulma yang kecil akanterapung untuk segera dipisahkan dari benih
tanaman budidaya.
3 Penguburan jarak
tanam
Pengaturan jarak tanam yang optimal pada setiap
komoditas sesuai dengan dianjurkan dapat
mengurangi ruang gerak pertumbuhan gulma.
4 Pergiliran tanam Mengatur pola tanam dengan jenis tanaman lain
yang mempunyai pertumbuhan berbeda dengantanaman sebelumnya pola tanam dapat berupa
system campuran, tumpang sari, sisipan, beruntun,tumpang gilir dll, sehingga tanaman lebih lama
tertutup. Budidaya sekaligus mengurangi
kesempatan tumbuhnya gulma.
5 Pemupukan Tanaman pokok yang diberikan pupuk
berimbang akan tumbuh subur. Sehingga mampubersaing dengan gulma.
6 Pengolahan tanah Pada lahan persemian dilakukan pengolahantanah secara dangkal. Sehingga biji-biji dipaksa
berkecambah dan dapat segera dibersihkan, di lahankebun dapat dilakukan pembajakan minimal
(minimum fillage ), kemudian ditanami tanaman.Penutup tanah (cover group )agar gulma tidak
mempunyai kesempatan untuk tumbuh pada suatu
lahan.
III. PENUTUP
5/21/2018 Makalah Dasar Budidaya Tanaman Weed and Weeding
12/13
3.1. kesimpulan
Gulma adalah tumbuhan yang kehadirannya tidak diinginkan pada lahan pertanian karena
menurunkan hasil yang bisa dicapai oleh tanaman produksi, klasifikasi dari gulma berupa:
Pengelompokan berdasarkan siklus hidup,Pengelompokan berdasarkan cara berkembang biak,
Pengelompokan berdasarkan habitat, Pengelompokan berdasarkan tempat tumbuh,Pengelompokan berdasarkan sistematika, Pengelompokan berdasarkan morfologi,
Pengelompokan berdasarkan asal.
Pengelompokan berdasarkan sifat parasit Pengaruh negatif gulma yang penting adalahmempunyai daya kompetisi yang tinggi, sebagai inang penyakit atau parasit, mengurangi mutu hasilpeertanian, dan menghambat kelancaran aktivitas pertanian.Kompetisi adalah interakksi antar individu yang muncul akibat kesamaan kebutuhan akan sumberdaya
yang bersifat terbatas, sehingga membatasi kemampuan bertahan (survival), pertumbuhan dan reproduksi
individu penyaing. Alelopati merupakan sebuah fenomena yang berupa bentuk interaksi antara makhluk
hidup yang satu dengan makhluk hidup lainnya melalui senyawa kimia. Pengendalian gulma berupa
pengolahan tanah, penggunaan benih, pergiliran tanaman, pemupukan dan pengolahan jarak tanam.
Daftar pustaka
5/21/2018 Makalah Dasar Budidaya Tanaman Weed and Weeding
13/13
Anonymous a, 2013http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba-2/plh/559-
pemanfaatan-gulma-di-halaman-kampus-pppptk-boe-malang-sebagai-media-pembelajaran-pendidikan-
lingkungan-hidup-mata-diklat-pestisida-nabati .diakses tanggal 14/05/2013
Anonymous b, 2013http://dianfitriyanti.blogspot.com/2012/12/kompetisi-tumbuhan.html. diakses tanggal
14/05/2013
Peng SY. 1984. The Biology and Control of Weeds in Sugarcanes. Elsevier Science Publishing Company
Inc. New York. 336 p.
Kuntohartono. 1987. Pergesaran Gulma di Kebun Tebu dan Penanggulangannya. Balai Penelitian
Perusahaan Perkebunan Gula. Pasuruan. 7 hal
Tetelay, Febian. 2003. Pengaruh AllelopathyAcacia mangiumwild terhadap Perkecambahan Benih
Kacang Hijau (Phaseolus radiatus)dan Jagung (Zea mays). (Online)
(http://www.geocities.com/irwantoshut/allelopathy_acacia.doc .diakses pada tanggal 21 November 2007).
Rohman, Fatchur. 2001.Petunjuk Praktikum Ekologi Tumbuhan. Malang: Universitas Negeri Malang.
http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba-2/plh/559-pemanfaatan-gulma-di-halaman-kampus-pppptk-boe-malang-sebagai-media-pembelajaran-pendidikan-lingkungan-hidup-mata-diklat-pestisida-nabatihttp://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba-2/plh/559-pemanfaatan-gulma-di-halaman-kampus-pppptk-boe-malang-sebagai-media-pembelajaran-pendidikan-lingkungan-hidup-mata-diklat-pestisida-nabatihttp://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba-2/plh/559-pemanfaatan-gulma-di-halaman-kampus-pppptk-boe-malang-sebagai-media-pembelajaran-pendidikan-lingkungan-hidup-mata-diklat-pestisida-nabatihttp://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba-2/plh/559-pemanfaatan-gulma-di-halaman-kampus-pppptk-boe-malang-sebagai-media-pembelajaran-pendidikan-lingkungan-hidup-mata-diklat-pestisida-nabatihttp://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba-2/plh/559-pemanfaatan-gulma-di-halaman-kampus-pppptk-boe-malang-sebagai-media-pembelajaran-pendidikan-lingkungan-hidup-mata-diklat-pestisida-nabatihttp://dianfitriyanti.blogspot.com/2012/12/kompetisi-tumbuhan.html.%20diakses%20tanggal%2014/05/2013http://dianfitriyanti.blogspot.com/2012/12/kompetisi-tumbuhan.html.%20diakses%20tanggal%2014/05/2013http://dianfitriyanti.blogspot.com/2012/12/kompetisi-tumbuhan.html.%20diakses%20tanggal%2014/05/2013http://dianfitriyanti.blogspot.com/2012/12/kompetisi-tumbuhan.html.%20diakses%20tanggal%2014/05/2013http://www.geocities.com/irwantoshut/allelopathy_acacia.dochttp://www.geocities.com/irwantoshut/allelopathy_acacia.dochttp://www.geocities.com/irwantoshut/allelopathy_acacia.dochttp://www.geocities.com/irwantoshut/allelopathy_acacia.dochttp://dianfitriyanti.blogspot.com/2012/12/kompetisi-tumbuhan.html.%20diakses%20tanggal%2014/05/2013http://dianfitriyanti.blogspot.com/2012/12/kompetisi-tumbuhan.html.%20diakses%20tanggal%2014/05/2013http://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba-2/plh/559-pemanfaatan-gulma-di-halaman-kampus-pppptk-boe-malang-sebagai-media-pembelajaran-pendidikan-lingkungan-hidup-mata-diklat-pestisida-nabatihttp://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba-2/plh/559-pemanfaatan-gulma-di-halaman-kampus-pppptk-boe-malang-sebagai-media-pembelajaran-pendidikan-lingkungan-hidup-mata-diklat-pestisida-nabatihttp://www.vedcmalang.com/pppptkboemlg/index.php/artikel-coba-2/plh/559-pemanfaatan-gulma-di-halaman-kampus-pppptk-boe-malang-sebagai-media-pembelajaran-pendidikan-lingkungan-hidup-mata-diklat-pestisida-nabati