Upload
wwwridlinecom
View
1.066
Download
4
Embed Size (px)
Citation preview
Silahkan download e-book ini di halaman download pada situs
www.tinyurl.com/syariah
Perspektif Fiqh Membantu Pengembangan Wakaf Kontemporer
Berbuat baik dalam Islam meluas pada wakaf dan lainnya, para Fuqoha’ telah
membahasnya dalam banyak judul yang bersangkutan, di antaranya adalah: sedekah,
hibah, ‘ariyah (pinjaman), manihah (pemberian), al ‘umri, ruqbi, aroya, washiyah,
wakaf dan sebagainya.
Di sini kita menyinggung beberapa masalah yang tujuannya adalah untuk
memberikan pemahaman yang lebih luas tentang perwakafan, tanpa harus bersusah
payah mengumpulkan ayat, atau hadis yang berkaitan dengan wakaf ataupun kita
masuk pada perdebatan panjang, Al-quran sudah dengan jelas memberikankan kita
pintu perluasan makna, apalagi masalah wakaf secara shorih tidak ada dalam Al-
quran yang ada hanya singgungan pada suruhan berbuat baik saja, ayat Al-quran
hanya mengatakan (berlomba lombalah dalam kebaikan, Qs. Al maidah ayat: 5) dan
ayat yang lain yang mengatakan ( dan enggan menolong dengan barang yang
berguna, QS. Al ma’un ayat: 7), adapun hadisnya, sabda Rasulullah Saw “ barang
siapa yang menahan (habs) seekor kuda di jalan Allah akan menjadi tameng dari
neraka) dalam hadis yang lain “ tahukah kalian sedekah apa yang paling baik,
mereka mengatakan Allah dan RasulNyalah yang tahu, beliau mengatakan: al
manihah yaitu: seseorang memberikan saudaranya, atau memberi tunggangan, susu
kambing, atau susu sapi1
Pendapat Fiqih
Adapun pendapat fiqh yang ada pengaruh pada pembahasan ini, masuk pada bab
ariyah, manihah, al ‘umri, wasiyat, dan waqf. Tapi sebelum kita melangkah lebih
lanjut dalam masalah ini kita kembali mengingatkan apa yang di katakan oleh Syeh
Mushtafa Zurqo “ perincian hukum wakaf yang diakui dalam fiqih semuanya,
pendapat, ijtihadiyah dan qiyas, umat hanya bersepakat dalam syaratnya saja
dengan tujuan untuk qurbah ilallah2.1 Dr. Munzir qohh, al waqf al Islami, tathowwaruhu, idarotuhu, tanmiyatuhu, hal. 134-136. cet. Dar al Fikr Suria, dan dar al fikr al muashir Libnan.2 Ibid. Hal. 137
1
Dalam pembahasan ini kita memaparkan pendapat fiqh tentang berbagai masalah
yang berkaitan langsung dengan permasalahan yang mengacu pada perkembangan
wakaf:
1. al aroya. Yaitu pembolehan untuk memanfaatkan barang kepada peminjam,
hukumnya boleh menurut ijma’ karena berupa perbuatan baik yang di anjurkan, dan
secara qiyas; ketika menghibahkan barang tertentu di bolehkan maka menghibah
sesuatu akan dimanfaatkan juga boleh, di syaratkan dalam ariyah barang yang tetap
asalnya, dan pada pemanfaatan yang di bolehkan, barang yang si ariyahpun adalah,
penginapan, tanah, hewan, dan sesuatu yang di ketahui barangnya, dan syarat ‘iarah
tidak hanya sekedar pemanfaatan seperti ijarah, dan ariyah ada dua macam mutlak
dan muaqqot yang muaqqotpun dengan syarat batasan waktu, dan terkadang tidak
dengan syarat batasan waktu. Menurut Syafi’i dan Ahnaf hukumnya boleh, syafi’i
mengatakan: tidak di kembalikan ariyah tanah setelah di pakai untuk penguburan
sampai hilang bekas penguburan, dan juga pendapat ini di kuatkan oleh imam Malik
dengan mengatakan tidak di kembalikan walaupun belum di pakai, dan pada ariyah
muaqqotahpun seperti hal diatas. Menurut syafi’i. Maliki, hambali barang yang di
pinjam harus dijamin untuk kembali3.
2. Almanihah4 yaitu berupa onta, sapi, kambing yang bersusu, di berikan untuk siapa
saja yang mau meminumnya kemudian di kembalikan. Hukumnya menurut syafi’i
sama dengan ‘ariyah
3. Al umri5 berbentuk lain, seperti hibah, artinya seseorang memiliki sesuatu, dan
dialih milik kepada orang lain selama orang itu masih hidup, menurut malikiyah
hukumnya boleh, dan ia hanya di pegang sebagai pemanfatan saja kalau ia sudah
meninggal maka barang akan kembali kepemiliknya atau siapa saja yang
mewarisinya.
4. Hibah al hathob menukil dari ibnu qosim, kalau wahib (penghibah)
mengecualikan hasil selama sepuluh tahun untuk dia, ketika Ia menyerahkan nakhl
3 Ibid. Hal. 138-1394 Ibid. Hal. 139-140 5 Ibid . Hal. 140
1 ibid. Hal. 140
2
kepada seseorang (mauhub) pengairan dengan ongkos milik wahib maka itu boleh,
kalau di airi oleh mauhub dan hasil untu wahib itu tidak boleh1
5. al aroya, mofrodnya ariiyah ia adalah kurma milik seseorang dan buahnya di
berikan kepada orang lain, bisa jadi keberlangsungannya setahun atau lebih, bahkan
terkadang seumur barang yang di beri tersebut, terdapat dalam sunnah pengharaman
riba fadhl (membeli sesuatu yang semisal dengan lebih), dan dalam hadis juga ada
pengecualian terhadap al ariyah dengan syarat.
Mazahib fiqhiyah sepakat ada keringanan, seperti kata syafi’iah dan hanabilah itu
pengecualian penjualan tamar ruthob dengan yang kering dengan tunai, bahkan Imam
malik mengatakan keringan terhadap riba fadhl juga nasiah, dan ia membolehkan
menjual ariyah tunai ataupun di tunda, abu hanifah mengatakan pengecualian
terhadap hibah dengan ganti, mereka sepakat kalau keringanan ini hanya sebatas lima
ausaq2
6. Al washiyah, syafi’iyah mengatakan boleh mewashiyatkan sesuatu untuk
dimanfatkan, baik dengan jumlah, batas waktu tertentu atau selamanya, dengan batas
maksimal sepertiga harta, dan di kuatkan oleh malikiyah juga hanafiyah3
7. Dalam wakaf para ahli fqih membolehkan wakaf barang yang bisa di pindahkan,
syafi’iyah membolehkan wakaf bangunan, hewan, senjata, sebagian dengan terpisah
seperti kuda, atau pedang, dan ada berbentuk paket, seperti tanah dan seisinya,
dengan anggapan sesuatu yang boleh terpisah maka boleh mengikuti yang lain,
menurut ahnaf boleh mewakafkan barang yang bisa di pindahkan (mangqul) yang
satu paket dengan tanah seperi mewakafkan tanah pertanian dengan mesin dan
sebagainya, boleh juga apa yang dilakukan kebanyakan orang mewakafkan mushhaf,
buku, sebagaimana dikatakan oleh Syaih Mustafa Zurqo, sebagian ada yang sulit
rusak seperti kapak dan sebagainya, termasuk gandum untuk di tanam, juga boleh
mewakafkan dirham, dinar, yang terkadang hilang di curi atau juga karena tidak
mampu membayar pinjaman, juga terkadang penyalahgunaan amanat dan sebagainya.
Para fuqoha’ juga membolehkan untuk mewakafkan sesuatu yang dipakai dalam
waktu tertentu seperti wakaf rumah dengan waktu tertentu –kendati lama- dan tidak
batal akad sewanya, dengan boleh pemanfaatan setelah habis masa sewa.
1
2 ibid. Hal.1423 Ibid. Hal. 143
3
Para ahli fiqihpun membolehkan perwakafan pada barang yang pendek umurnya
seperi kuda, kambing, sapi, buku, mushhaf dan sebagainya atau barang yang bisa di
pindahkan4
Bentuk wakaf yang baru; barang, hak, dan manfaat
Dengan berubahnya kondisi ekonomi dan sosial yang terus menerus, dengan banyak
kebutuhan, dan bentuk wakafpun bemacam macam, untuk bisa menjawab semua
kebutuhan tersebut. Sekarang ini demi untuk memenuhi kebutuhan banyak orang kita
temukan banyak cara untuk berbuat baik, sebagian ada yang pemanfaatnnya
sementara dan habis masa pakai, sebagian ada yang kembali ke pihak Waqif .
Pada bagian ini kita akan memaparkan sedikit bentuk baru perwakafan sesuai dengan
barang dan tabiatnya, wakaf aini (barang yang jelas) seperti aparteman, perumahan,
ataupun yang bisa di pindahkan, adapun wakaf huquq seperti hak cipta, dan wakaf
pemanpaatan sepert barang yang di wasiatkan dan sebagainya
1. bentuk baru wakaf barang
1.a. yang bersipat temporal. Seperti wakaf masjid dari sebuah apartemen, dalam
waktu tertentu, kalau sudah habis masa yang di tentukan maka pemilik aparteman
mengambil kembali haknya. misalnya kalau seseorang mewakafkan kebunnya untuk
fakir miskin selama lima tahun, kalau sudah habis lima tahun maka pemilik kebun
mengambil kembali tanahnya dan memanfaatkanya kembali sebagaimana halnya
sebelum di wakafkan1
1.b. wakaf barang yang berulang ulang. Seperti misalnya sebuah syirkah
mewakafkan hasilnya untuk keperluan masyarakat dalam waktu dan kesempatan
tertentu dengan berulang ulang, setiap kesempatan, setiap momen dan atau setiap
bulan, setiap minggu, seperti hari raya sebuah yayasan mewakafkan hasilnya untuk
membantu pakir miskain. Atau juga sebuah perusahaan menghususkan bagian setiap
keuntungannya sebagai wakaf untuk masjid dan seterusnya.
1.c. wakaf, dengan syarat hasilnya untuk wakif adalagi yang didapatkan para ahli
fiqih dalam hal wakaf ini, seorang yang berwakaf mengisyaratkan untuk membagi
sebagian hasil dari proyak wakafnya, bahkan sebagian mereka berhujjah dengan
sunnah Rosul bahwa beliau makan dari wakaf kebun mukhoiriq dan pada masa umar
ia memakan dari wakaf di khoibar dan beliau pengelola semasa hidupnya. Dan kita
4 Ibid. Hal .145 1 ibid. Hal. 180 - 182
4
juga bisa melihat pada masa sekarang ini, keadaan ekonomi sering tidak menentu,
keluarga yang besar merasa kebutuhan semakin meningkat, ditambah lagi dengan
keinginan untuk tetap ada pemasukan masa tua, terhusus mereka yang hidup pada
pertengahan, perasaan itu pasti akan ada, dipihak lain mereka juga orang yang sangat
antusias dengan berbuat baik, apalagi dengan banyaknya penyuluhan tentang wakaf
dan meningkat pemahaman tentang wakaf, maka itu adalah bentuk yang mengarah
pada pensyaratan pada pemanfaatan wakaf2
2. bentuk wakaf hak hak dan pemanfaatan
yang dimaksud adalah hak-hak pemilikan atau pemanfaatan bukan bentuk barang,
seperti penyewaan atau ijaroh, dan kita ketahui menurut fuqoha’ bahwa washiyah
untuk memamnfaatkan terpisah dari bentuk barang boleh, disini kita paparkan sedikit
beberapa bentuk baru perwakapan pemanfan dan hak-hak harta, yang barangkali lebih
luas dari aturan wakaf dalam Islam.
2.a wakaf hak-hak ma’nawiyah yang dimaksud dari wakaf hak ma’nawi adalah
berupa hak kuasa pemilikan maknawi, seperti hak cipta, hak penemuan (ibtikar) hak
merek perdagangan (hak cipta, membuat, dan sejenisnya bukan hak mali, karena tidak
bisa kita pindahkan dari seseorang kepada yang lain, dan hukumnya haram karena
mengandung kebohongan, dan bukan barang yang bisa di manpaatkan langsung,
karena barang yang bisa dimanfatkan langsung berlaku di banyak orang, atau lebih di
kenal dengan tukar harga (al qimah at tabaduliyah), sedangkan hak pemanfaatan atau
penemuan (ibtikar) hak lain yang dimiliki pengarang atau penemu dan ia bisa di
manfaatkan). Pelaksanan dari wakaf ini melalui rekomendasi dari pengarang atau
penemu sebagaimana banyak kita dapatkan padamukoddimah buku; pengarang
mengatakan: ia berikan hak publikasi atau sebagian darinya karena Allah Swt, dengan
ini pihak publikasi atau yang mendagangkan nama perusahaannya harus
melaksanakan wakafnya sebagai wakil dari wakif, dan dalam bentuk apapun pihak
publikasi melaksanakan hak cipta tadi maka ia harus melaksanakan amanat tersebut,
seperti mengubah dari bentuk buku biasa kedalam bentuk CD, atau lainnya.hal yang
sama juga adalah hak cipta buku turots, kita sering mendapatkan di banyak buku
turots bahwa pengarang sudah mewakafkan bukunya itu lillahita’ala, dulu para
ulama’ tidak pernah meminta balasan dari penciplakan buku mereka dan itu tidak di
kenal, nah saat sekarang ini banyak para penerbit mencetak kembali buku tersebut,
2 Ibid. Hal .182-183
5
dan sebahagianya sudah di tahqiq, dan jenis bukunyapun berebeda-beda, bahkan
dengan mentahkik buku tertentu akan membawa nama muhaqqinya melambung
dikalangan ilmuan, dan mereka ini berhak mendapatkan upah dari usaha mereka, dan
sedikit atau banyaknya hasil dari penjualan harus dilakukan juga hak pengarang
pertama yaitu wakafnya.
2.b. Hak jalan wakaf yang bentuk baru juga adalah hak jalan, masuk didalamnya
adalah hak menyeberang, dan hak jalan termasuk hak berupa pemilikan bisa
dimanfaatkan dan bisa mendapat bayaran, dan bisa dilaksanakan dengan dua cara:
pertama pemilik rumah membuat jalan khusus di depan rumahnya, ini dulunya belum
ada. Seperti ada sebuah masjid yang berseberangan dengan pemilik rumah, dan jalan
menuju masjid agak jauh, agar dekat dengan masjid, Ia membangun jalan menuju
kemasjid dan tidak di wakafkan, ia hanya ingin kalau ia dan keluarganya mau berbuat
baik, dan semua orang tidak bisa menghapusnya setelah ia meninggal. kedua, hak
jalan di berikan kepada orang lain –bukan pemilik tanah- ia hanya ingin mendapatkan
kebaikan, menghususkan sebagai penyeberangan menuju sebuah tempat yang jauh
agar lebih dekat, dari dua gambaran ini, bisa dengan muabbad juga muaqqot atau
sampai terjadi sesuatu, akan di ubah menjadi sebuah tempat, atau yang lainya.
2.c. Wakap layanan yang serupa dengan hak jalan adalah hak pemanfaatn atau
layanan, bentuk layanan tertentu, kriteria tertentu, baik dengan ta’bid juga dengan
tauqit, bisa kita jelaskan dari bentuk wakaf layanan ini sebagai berikut:
a.Wakaf pelayanan angkutan, pengiriman buku, mushhaf geratis kemasjid atau toko
buku, bisa dilakukan oleh, PT. Penerbangan, kereta Api, pelayaran, angkutan darat,
laut, kantor pos
b. Layanan pengngkutan orang tertentu, seperti orang tua, cacat, hamil dan
sebagainya.
c.Wakaf layanan pada tempat tertentu dengan ketentuan tertentu, seperti masuk taman
hiburan, bioskop, kebun binatang geratis, sesuai dengan yang di inginkan Wakif
d. Hal yang serupa juga adalah, layanan geratis pada tempat olah raga,
pelatihan, dengan bersyarat dan sebagainya
Ada juga bentuk lain, berupa wakaf tanah untuk sholat hari raya, juga tempat parkir,
pameran perdagangan, tempat bermain, dan sebagainya1
1 Ibid. Hal. 183-190
6
2.d Wakaf pemanfaatan sebelumnya kita mengatakan bahwa boleh mewashiyatkan
sesuatu dengan batasan sepertiga harta, dengan ini bisa jadi seseorang mewashiyatkan
untuk pemanfaatan barang tertentu yang Ia miliki, dan pemanfaatan mungkin
dilakukan pada bukan barang seperti sewa, atau hibah pemanfaatn, atau ‘umri, ada
juga yang serupa dengan wakaf pemanfaatan seperti pelayanan telpon, seseorang
membeli layanan telpon pada telkom dalam waktu tertentu kemudian Ia wakafkan
kepada rumah sakit, atau panti asuhan,panti jompo, dan sebagainya. Setelah selesai
dari waktu yang sepakati pihak telkom menjual layanan ini dalam waktu tertentu, atau
selamanya, atau bisa dibatasi pemakaian hanya dalam negri saja dan sebagainya.
Wakaf uang dan barang campuran
Dulu Para ahli fiqih menyebutnya dengan wakaf uang, ada yang membolehkan ada
yang tidak, perbedaan itu bearsal dari kemungkinan pemakaian atau konsumsi
barangnya. Dari mereka membolehkan wakaf uang untuk dijadikan perhiasan,
sebagai kiasan pembolehan dengan tujuan untuk sewaan, sebagian boleh
mewakafkannya untuk pinjaman, sebagian untuk investasi bagi hasil, kemudian bagi
hasilnya untuk di wakafkan.
Bentuk baru wakaf uang
Uang bukan barang tetap, tetapi adalah barang tukar menukar, dan bisa di pinjam,
bukan barang seperti pinjaman dan sewaan, tetapi adalah barang yang di konsumsi
sekaligus, bukan barang yang dipakai dalam beberapa kali pakai dalam waktu yang
panjang.2
Menurut DR. Rafiq yunus al misri ada tiga bentuk wakap uang, pertama dengan
pinjaman (al qordh), meminjamkan uang kepada yang membutuhkan, kemudian
ditarik kembali dan dipinjamkan kepada yang lain, akan tetapi akan ada kemungkinan
tidak mampu untuk membayar pinjaman, sehingga harta wakaf berkurang, dan ini
bisa di tutupi dengan gadain dan jaminan, kalau tidak bisa mengembalikan seperti
fakir miskin dengan banyak alasan syar’i maka itu bisa di sedekahkan kepada mereka
sesuai dengan Qs, al baqoroh ayat 280.3
Kedua dengan mudhorobah cara ini dengan menginvestasikan uang wakaf tersebut
dengan siapa yang bisa menjalankanya dan hasilnya masuk pada harta wakaf, penulis
2 Dr. Rofiq yanus al mishri. Al auqof, fiqhan wa aliqtishodan. Hal. 45. Dar al maktabi, cetakan. 19993 ibid. hal. 47
7
mengutip dari pendapat Al zuhri yang mengatakan: memberikan modal kepada
seseorang dan hasilnya di imfakkan kepada fakir miskin dan anak yatim.1
Ketiga, al ibdho’ yaitu: memberikan uang kepada siapa saja yang mau
mendagangkannya dan keuntungan kembali ke pemilik uang, dan digunakan untuk
wakaf. Kalau kita perhatikan dari tiga gambaran di atas adalah bentuk lama, dan
hanya menjadi patokan pelaksanaan pada masa sekarang ini, ada bentuk baru dari
wakaf uang yang sudah mengacu pada perkembangan modern, seperti
Wakaf pada muhafis investasi. muamalah ini termasuk pada fikroh mudhorobah,
dengan pelaksanaan melalui satu badan yang mengelola keuangan yang di kumpulkan
oleh banyak orang, cara ini menjadi bahan perhatian banyak ekonomi, apalagi dalam
bank Islam, banyak uang yang masuk dari nasabah, atau uang sebuah yayasan ke
bank Islam tapi tidak di berdayakan, nah dari uang ini di impestasiakn dan pihak yang
mengelola dialah yang mengalokasikannya untuk wakaf. Dari sini cara pelaksanaanya
melalui tiga cara, pertama: sebuah yayasan menerima sedekah jariyah untuk
mendanai sebuah peroyek wakaf, seperti perusaan gula, dan hasilnya di impakkan
pada satu arah, atau dengan banyak arah yang lain,seperti panti asuhan, sekolah,
beasisiwa dan sebagainya. Kedua: wakaf uang yang menentukan proyeknya adalah
yang punya sendiri, dan uang tersebut di investasiakn di bank Islam, dalam hal ini
wakif sekaligus menunjukkan pengelola wakaf, dan ia berhak melakukan berbagai
cara mengembangkan wakaf tersebut, hanya saja Ia tidak meiliki kuasa untuk
mempergunakan uang, karena pengembangan uang tersebut hanya sebatas pada
investasi saja. Ketiga ini yang berkembang saat sekarang ini, dengan berkembangnya
proyek wakaf, sebagian orang tidak menamakan wakaf uang karena berubah menjadi
barang bangunan, di hususkan wakaf umum, contok riilnya adalah ketika sebuah
kampung membutuhkan masjid maka di buat kotak sumbangan untuk membangun
masjid dan siapa saja berhak untuk melakukannya, dan uang terkumpul tersebut dari
awal di sebut uang wakaf, dan panitia pelaksana pembangunan ini hanya wakil dari
sekian banyak orang yang mewakafkan uangnya untuk pembangunan masjid
tersebut.2
Wakaf uang masuk (keuntungan)
Dalam hal ini bisa dilakukan dengan:
1 ibid. Hal.482 lihat. Dr. Munzir qohf, op. Cit. Hal. 193-195
8
pertama, prakteknya adalah seseorang menghususkan dari uang masuk untuk
membangun penempatan musim haji setiap tahun misalnya, atau seseorang memiliki
kebun binatang dan mewakafkan uang masuknya satu bulan dalam setiap tahun dan
seterusnya. Atau memiliki tempat parkir dan ia mewakafkan uang masuk pada hari
jumatnya
kedua: bentuk lain juga adalah dengan menghitung persenan uang yang masuk setiap
tahun kepada sebuah yayasan selain dari uang zakat yang memang wajib di bayar.3
wakaf dana cadangan saham perusahaan
Ada juga yang bisa masuk pada wakaf adalah wakaf dana cadangan prusahaan,
secara husus cara ini berkembang di barat pada abad sembilan belas biasanya yang
melakuka aktivitas ekonomi ini adalah pihak yayasan dan jarang sekali yang
melakukannya perorangan. Cara ini cukup epektip untuk mamajukan perusahaan
karena Ia akan langsung bersentuhan dengan masyarakat, baik dengan memberikan
modal kepada mereka secara pribadi atau dengan group.
Bentuk baru wakap harta campuran
Mewakafkan harta tertentu, hak pemilikan, pemanpaatan, dan uang sekaligus adalah
hal baru, munculnya ini karena banyaknya bermunculan yayasan dan peranannya dalam
masyarakat, kadang kala kita mendapatkan seseorang memiliki proyek investasi yang
mencakup banyak barang dalam perjalanannya mendapatkan keuntungan yang banyak, dan
berkeinginan untuk mewakapkannya, dan tentunya barang yang akan ia wakafkan dari
usahanya berupa banyak barang, tanah, alat-alat, hak cipta, harga jual dan sebagaianya, dari
sini ada dua bentuk wakaf barang campuran:
Pertama. Wakaf semua usaha investasi, atau mewakafkan yayasan, uasahanya keseluruhan
bahkan semua cabang-cabangnya, ini adalah bentuk dari perubahan yayasan menjadi
sebuah harta wakaf melalui washiyat, dan banyak berlaku hal ini di negara-negara barat.
Kedua: mewakafkan semua hak milik wakif , sekilas ada kesamaan dengan yang di atas
akan tetapi ini lebih luas melingkupi semua harta, baik yang bernilai ataupun yang tidak
bernilai, baik yang akan mendapatkan keuntungan ataupun yang tidak, biasanya dilakukan
oleh wakif dan pengelolaannya di percayakan kepada seseorang.1
3 ibid. Hal. 196-1971 Ibid. Hal. 201-202
9
Penghitungan harta wakap2
Rancangan pendapatan dan pembelanjaan wakaf
Wakaf yang ada di negara-negara Islam, terkadang yang mengelola adalah yayasan wakaf,
ada yang dilakukan menteri wakaf, LSM, ada yang di koordinir oleh komisi wakaf yang
menginduk ke msjlis fatwa dan sebagainya. Bagaimanapun sebagai badan wakaf ia harus
memiliki anggaran dan hitungan akhir tahun, dan akan sangat baik kalau dilakukan
mengacu kepada awal dan akhir belanja negara, dan harus memperhatikan dalam anggaran
dan hitungan akhir dengan kondisi ekonomi mengingat ada keterkaitan anatara langkah
anggaran belanja negara, oleh karenanya badan wakaf menyiapkan cara untuk bisa
terealisasi sasaran sbb:
1. membantu perancangan melambungnya mata uang dan barang yang masuk dan keluar
dari badan wakaf masa anggaran, sehingga badan wakaf bisa:
a. mengetahui sumber dan pembelanjaan di setiap tingkat wakaf, daerah atau negara
b. mengetahui keuntungan melalui banyaknya wakaf yang masuk atau sebaliknya
mengetahui kerugian yang dialami, karena banyaknya pembelanjaan dari pada
pendapatan dari waktu sebelumnya
c. studi sebab kerugian dan memberikan usulan saran dan sarana perbaikan dan
mencari cara yang cocok untuk menginvestasi keuntungan
2. kapabelitas sangat membantu dalam pengawasan harta wakaf serta jaminan penggunaan,
dan investasinya melalui studi laporan pernbandingan antara perancang dan pelaksana –
pendapatan dan pembelanjaan- serta mengetahui sebab perbedaan
3. membantu untuk evaluasi kerja pengurus wakap di setiap tingkatannya.
Kaedah penghitungan sumber wakaf
Harta wakaf terbagi pada dua:
1. barang bangunan seperti tanah, sawah, taman, dan bangunan
2. barang yang pindah (mangqulah) yang bisa di pindah seperti: sarana angkutan, uang
dll
dari dua sumber ini bisa di hitung dengan
a.sewaan karena para ulama’ membolehkan para pengelola wakaf untuk menyewa barang
wakaf, baik yang menyewa itu adalah orang yang menerima wakaf ataupun yang lain,
dan penghitungannya pada tahun depan di mulai dari akad ijarnya.
2 Prof. Dr. Muhammad al Mursyi Lasyin. Idarotu muhasabati al waqfi. Pelatihan wakaf yang diadakan oleh pusat ekonomi sholeh kamil.
10
b. pemanfaatn langsung dengan bertani, operasi pabrik, cara penghitungan pendapatan
dengan mengambil setengah hasil produksi dari tahun sebelumnya dengan membaca
kondisi pasar mendatang
c. memberikannya langsung kepada yang berhak untuk di pergunakan dan penghitungan
dengan dasar pendapatan Misl .....
Kaedah penghitungan belanja wakaf
Pembelanjaan wakaf di bagi dua:
1. pembelanjaan yang di tentukan oleh badan wakaf pada tempat atau pada orang
tertentu
2. pembelanjaan di tanggung dari wakaf ketika ada missi tertentu dan di sisihkan dulu
dari pendapatan wakaf dengan syarat sangat penting dan di jamin tidak berlebihan
atau boros, dan mencakup:
a. biaya penjagaan, pembangunan, di hitung oleh ahlinya
b. biaya pemanpaatan wakaf, ini ketika pemanpaatan langsung dari
harta wakaf dan dihitung pada tahun sebelumnya dengan penuh
kehati-hatian
c. belanja administrasi lain berupa gaji, kebutuhan-kebutuhan lain
dan di hitung kebutuhan barang pada tahun sebelumnya
dan pembelanjaan sebelumnya harus selelu berhubungan dengan belanja sekarang dan di
jaga agar bisa dipelajari apa kelebihan dan kekurangan dengan cara ekonomi, dan
berhubungan dengan imfak, dan tidak boleh mempergunakan harta tersebut dengan
keinginan pribadi.
Cara penghitungan dan pembelanjaan wakaf
Ada beberapa cara dalam menghitung wakaf di antaranya:
1. cara otomatis yaitu pengitungan yang berdasarkan semua pendapatan sarta
pembelanjaan tahun sebelumnya dengan pembelanjaan ahir tahun
2. cara kerja pertengahan, hampir sama dengan yang diatas hanya saja penghitu-
ngannya berdasarkan yang terjadi barupa pendapatan dan pembelanjaan pada tahun-
tahun sebelumnya dan tidak hanya satu tahun.............
3. penghitungan secara langsung yaitu menghitung pendapatan dan pembelanjaan
dengan mengikuti perkembanhan ekonomi, sosial, serta perkembangan yang
11
kemungkinan terjadi pada tahun berikutnya dengan mengambil pelajaran dari tahun
sebelumnya
4. al asas as shifri, cara ini tidak sama dengan yang sebelumnya, namun penghitungan
selalu melirik kedepan dengan mengaitkan apa yang akan terjadi pada masa mendat
ang atau memulai hitungan dari nol. Dan ini yang dilakukan oleh Umar bin khottob
dengan menghitung apa saja kebutuhan umat Islam kedepan dan semuanya di
anggarkan.
Contoh daptar penghitungan untuk membantu penghitungan wakaf
pada bagian ini kita akan mencoba bersama menghitung pengelolaan harta wakaf.
1. Data pemasukan sumber wakaf. Dari s/d
Jadwal ini mencatat semua pendapatan wakap dalam beberapa waktu tertentu sesuai
dengan jenis barang yang diwakafkan, penghitungannya setelah semua barang di uangkan
sesuai dengan harga pada waktu itu, dan jadwal ini cukup membantu untuk mengetahui
jumlah wakaf yang masuk dalam sebuah kawasan bahkan bisa di pakai untuk tingkat
nasional
(a) barang yang tetap
No Keterangan Uang Barang Pemanfaatan Jumlah
1
2
3
4
5
Tanah
Kebun
Bangunan
Pabrik
Dll
Le. 1000,-
Le. 5000,-
Le. 5000,-
Le. 20,000,-
Le. 20,000,-
Le. 30,000,-
Le.
-
Jumlah Le. 31,000,- 15 hektar
(b) Pemasukan barang wakap manqulah dari: s/d
N
o
Keterangan Uang Barang pemanpaatan Jumlah
1
2
3
4
5
Alat-alat
Sarana angkutan
Alat rumah
tangga
Pakaian
Le. 5000,-
Le. 10,000,-
Le. 5000,-
-
10.
komputer
5 mobil truk
10 kasur
!000 lbr
Le.5000+10komput
er
Le. 10,000 + 5 truk
Le. 5000+10 Kasur
1000 lembar baju
12
Dll baju
Jumlah Le. 20,000,-
(c) Pemasukan wakaf Uang dari: s/d
N
o
Keterangan Uang barang Pemanpatan Jumlah
1
2
3
4
Tabungan
Saham
Surat berharga
Dll
Le. 20,000,-
Le. 30,000,-
Le. 50.000,-
Le. 0
-
-
-
Le. 20,000,-
Le. 30,000,-
Le. 50,000,-
Le.0
Jumlah Le. 100,000,- - Le. 100,000,-
2. Daptar belanja wakaf dari: s/d
Pada daptar ini menjelaskan pemberian wakaf kepada yang berhak mendapatkannya baik
jihat (instansi) atau personal.
(a) belanja wakaf ke instansi
N
o
Keterangan Uang Barang Pemanpaatan Jumlah
1 Masjid Le. 2000,- Satu Truk Le. 2000+ 1
Truk
2 Rumah sakit Le. 3000,- 10 kasur Le. 3000+ 10
ksr
3 Rumah sekolah Le. 5000,- 5 komputer Le. 5000,-+ 5
Komputer
4 Pengungsian Le. 10,000,- 500 lbr baju Le.
10,000+500 lbr
baju
5 Panti jumpo Le. 2000,- - Le. 2000,-
6 Panti asuhan Le. 1500,- 3 komputer Le. 1500,- + 3
Komputer
7 Dan lainnya
Jumlah Jumlah jumlah Jumlah
13
(b) Daptar pembelanjan wakaf untuk perorangan dari: s/d
N
o
Keterangan Uang Barang Pemanpaatan Jumlah
1 Anak yatim Le. 1000,- Barang Le. 1000,-
2 Pakir miskin Le. 1000,- Barang Le. 1000,-
3 Janda Le. 1000,- - Le. 1000,-
4 Orang lemah Le. 1000,- - Le. 1000,-
5 Sakit Le. 1000,- - Le. 1000,-
6 Pelajar Le, 1000,- - Le. 1000,-
7 Donor
pernikahan
Le. 1000,- - Le. 1000,-
Jumlah Jumlah - Jumlah
Jumlah semua yang di wakafkan dari s/d
3. Daptar belanja instansi wakaf
pada jadwal ini menjelaskan pembelanjaan instansi wakaf terhadap barang apa saja yang di
butuhkan oleh badan wakap dalam menjalankan tugasnya.
No Keterangan Jumlah satuan Jumlah satuan Jumlah keseluruhan
1 Pembangunan
Rumah Le. 50,000,- Le Le. 50,000,-
Pabrik Le. 100,000,- Le Le. 100,000,-
Alat-alat Le. 30,000,- Le Le. 30,000,-
Dan lainnya
Jumlah Le. 180,000,- Le Le. 180,000,-
2 Operasional Jumlah satuan Jumlah satuan Jumlah keseluruhan
Operasional
rumah
Le. 500,-
Operasional
tanah
Le. 200,-
Operasional
pabrik
Le. 1000,-
14
Operasional
mesin
Le. 100,-
Jumlah Le. 1800,- Le. 1800,-
3 Adminidtrasi Jumlah satuan Jumlah satuan Jumlah keseluruhan
gaji pegawai
Le. 2000,-
Sewa gedung Le. 1000,-
Listrik Le. 100,-
Alat kantor Le. 2000,-
Percetakan Le. 2000,-
Sosialisasi
program
Le. 2000,-
Jumah Le.7100,-
4. Jadwal laporan anggaran wakaf (tingkat daerah) dari: s/d
pada daptar ini menjelaskan laporan pendapatan, pembelanjaan, penggunaan di tingkat
daerah, dan menjealskan setelah itu apakah wakaf surplus atau malah depisit
N
o
keterangan Jumlah satuan Jumlah satuan Jumlah keseluruhan
Modal awal Le. 1000.000,-
Sumber harta tetap Le. 2000,000,-
Harta pindahan Le. 1000,000,-
Sumber uang Le. 5000,000,-
Jumlah Le. 9,000,000,-
2 Belanja wakaf
Instansi Le. 20, 000,-
Personal Le. 50, 000,-
Jumlah Le. 70, 000,-
15
3 Biaya administrasi
Biaya
pembangunan dan
penjagaan
Le. 1000,000,-
Biaya oprasional Le. 500,000,-
Biaya administrasi Le. 100, 000,-
Jumlah Le. 1, 600, 000,-
Jumlah belanja
dan biaya
administrasi
Le. 2, 300, 000,-
Untung atau rugi Le. 6, 700,000,-
5. Daptar laporan wakaf (standar nasional)
N
o
Keterangan Jumlah satuan Jumlah satuan Jumlah seluruh
1 Sumber wakaf
Modal awal Le. 1,000,000,-
Sumber harta tetap Le. 2,000,000,-
Sumber harta
pindah
Le. 10,000,000,-
Sumber harta uang Le. 5,000,000,-
Jumlah Le. 9,000,000,-
2 Belanja wakaf
Instansi Le. 20, 000,-
Personal Le. 50, 000,-
Jumlah Le. 70, 000,-
3 Biaya administrasi
Biaya
pembangunan dan
penjagaan
Le. 1000,000,-
Biaya oprasional Le. 500,000,-
16
Biaya administrasi Le. 100, 000,-
Jumlah Le. 1, 600, 000,-
Jumlah belanja
dan biaya
Le. 2, 300, 000,-
Untung atau rugi Le. 6, 700,000,-
17