39
MAKALAH INFLASI DAN DEFLASI Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi Disusun Oleh : 1. Ardy M.S. 2. Igo Ilham 3. Farhan B. 4. Moh. Thoriq Wafa 5. Sahrul Amin 1

Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

Embed Size (px)

DESCRIPTION

buat yg butuh

Citation preview

Page 1: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

MAKALAH

INFLASI DAN DEFLASI

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Pengantar Ekonomi

Disusun Oleh :

1. Ardy M.S.2. Igo Ilham3. Farhan B.4. Moh. Thoriq Wafa5. Sahrul Amin

UNIVERSITAS SERANG RAYA

SERANG

2015

1

Page 2: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

Kata Pengantar

Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat dan

hidayah-Nya, kami dapat menyelesaikan makalah ini. Dalam makalah kami ini kami akan

mencoba menguraikan tentang Inflasi dan Deflasi. Inflasi dan Deflasi adalah masalah terbesar

dalam perekonomian saat ini. Kami akan membahasnya secara rinci.

Krisis ekonomi tahun 1997 sebagai pncak dari Serangkaian Liberalisasi sektor perbankan

sejak tahun 1980-an telah menunjukkan bahwa industri perbankan nasional belum memiliki

kelembagaan perbankan yang kokoh yang di dukung dengan infrastruktur perbankan yang

baik. Secara Fundametal, sistem perbankan Indonesia masih harus di perkuat untuk dapat

mengatasi gejolak internal maupun eksternal. Fundamental perbankan nasional yang terbukti

belumkokoh merupakan tantangan bukan hanya bagi industri perbankan secara umum.

Tantangan dalam dunia perbankan juga selalu berubah seiring dengan perubahan yang terjadi

dalam industri jasa keuangan secara umum. Untuk mewujudkan perbankan indonesia yang

lebih kokoh, perbaikan harus dilakukan di berbagai bidang. Ternyata unutk menjawab

tantangan-tantangan yang dihadapi perbankan dalam beberapa tahun belakangan ini.

Penyusun

penulis

 

 

 

2

Page 3: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

Daftar isi

CoverKata Pengantar………………………………………………………………………...…….iiDaftar isi……………..………………………………………………………………………iii

BAB IPENDAHULUANA.      Latar Belakang................................................................................................................4B.      Rumuskan Masalah.........................................................................................................4C.      Tujuan.............................................................................................................................4

BAB IIPEMBAHASANA. INFLASI..............................................................................................................................5

Pengertian Inflasi...............................................................................................................5Jenis-jenis Inflasi...............................................................................................................6Metode Pengukuran Inflasi................................................................................................7Definisi Inflasi Merayap dan Hiperinflasi.........................................................................8Dampak dari inflasi...........................................................................................................8Cara mencegah inflasi.....................................................................................................11

B. DEFLASI...........................................................................................................................12Pengertian Deflasi............................................................................................................12Penyebab Deflasi.............................................................................................................12Dampak Deflasi...............................................................................................................13Cara Mengatasi Deflasi...................................................................................................15Pengaruh Deflasi..............................................................................................................16

C. PENGANGGURAN..........................................................................................................17Pengertian Pengangguran................................................................................................17Jenis-Jenis Pengangguran................................................................................................18Akibat Pengangguran......................................................................................................20Hubungan Antara Inflasi dan Pengangguran...................................................................20

BAB IIIPENUTUPA.      Kesimpulan...................................................................................................................25B.       Saran………………………………………………………………………………….26

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................27

3

Page 4: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dua indikator kinerja perekonomian yang terus-menerus diamati adalah inflasi dan

deflasi. Bagaimana kedua ukuran kinerja perekonomian ini dapat saling berkaitan? Kita

melihat bahwa tingkat pengangguran alamiah bergantung pada berbagai ciri pasar tenaga

kerja, seperti peraturan upah minimum, kekuasaan pasar serikat pekerja, peranan upah

efisiensi dan seberapa efektifnya proses pencarian kerja. Sebaliknya tingkat inflasi terutama

sekali bergantung pada jumlah uang yang beredar yang dikendalikan oleh bank sentral, oleh

sebab itu, pada jangka panjang, inflasi dan pengangguran secara garis besar bukanlah dua

masalah yang saling berkaitan.

Seperti yang kita ketahui sebelumnya bahwa kebijakan moneter dan kebijakan fiskal

dapat menggeser kurva permintaan agregat. Oleh sebab itu, kebijakan moneter dan fiskal

dapat memindahkan perekonomian sepanjang kurva phillips. Kenaikan jumlah uang yang

beredar, peningkatan pengeluaran pemerintah atau pemotongan pajak meningkatkan

permintaan agregat dan memindahkan perekonomian ke suatu titik pada kurva phillips

dengan tingkat pengangguran yang lebih rendah dan inflasi yang lebih tinggi. Dan begitu juga

sebaliknya. Dengan pemahaman ini kurva phillips menawarkan pilihan-pilihan kombinasi

antara inflasi dan penangguran kepada para pembuat kebijakan (Mankiw, 2006:364).

B. Rumusan Masalah

Dalam pembahasan materi mengenai “Inflasi dan Pengangguran” kami mengangkat

rumusan masalah yaitu:

a. Bagaimana konsep dan pengaruh inflasi, deflasi dan stagflasi?

b. Bagaimana hubungan antara tingkat harga dan pengangguran?

c Apa pengertian dari inflasi dan deflasi?

d Apa penyebab dari inflasi dan deflasi?

e Bagaimana dampak inflasi dan deflasi?

f Bagaimana cara mengatasi inflasi dan deflasi?

g Apa pengaruh inflasi dan deflasi?

C. Tujuan

4

Page 5: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

Tujuan dalam makalah ini adalah ingin mengetahui tentang konsep dan pengaruh inflasi,

deflasi dan staglas. Menjelaskan penyebab dari inflasi dan deflasi, Menjelaskan dampak

inflasi dan deflasi, Menjelaskan cara mengatasi inflasi dan deflasi , Menjelaskan pengaruh

inflasi dan deflasi.

BAB IIPEMBAHASAN

INFLASIPengertian Inflasi

Inflasi adalah proses kenaikan harga-harga umum secara terus-menerus. Sedangkan

kebalikan dari inflasi adalah deflasi, yaitu penurunan harga secara terus menerus, akibatnya

daya beli masyarakat bertambah besar, sehingga pada tahap awal barang-barang menjadi

langka, akan tetapi pada tahap berikutnya jumlah barang akan semakin banyak karena

semakin berkurangnya daya beli masyarakat. Sedangkan lawan dari inflasi adalah deflasi,

yaitu manakala harga-harga secara umum turun dari periode sebelumnya (nilai inflasi minus).

Akibat dari inflasi secara umum adalah menurunnya daya beli masyarakat karena secara riil

tingkat pendapatannya juga menurun. Jadi, misalkan besarnya inflasi pada tahun yang

bersangkutan naik sebesar 5%, sementara pendapatan tetap, maka itu berarti secara riil

pendapatan mengalami penurunan sebesar 5% yang akibatnya relatif akan menurunkan daya

beli sebesar 5% juga.

Tujuan jangka panjang pemerintah adalah menjaga agar tingkat inflasi yang berlaku

berada pada tingkat yang sangat rendah. Tingkat inflasi nol persen bukanlah tujuan utama

kebijakan pemerintah karena ia adalah sukar untuk dicapai. Yang paling penting untuk

diusahakan adalah menjaga agar tingkat inflasi tetap rendah. Adakalanya tingkat inflasi

meningkat dengan tiba-tiba atau wujud sebagai akibat suatu peristiwa tertentu yang berlaku di

luar ekspektasi pemerintah, misalnya efek dari pengurangan nilai uang (depresiasi nilai uang)

yang sangat besar atau ketidakstabilan politik. Menghadapi masalah inflasi yang bertambah

cepat ini pemerintah akan menyusun langkah-langkah yang bertujuan agar kestabilan harga-

harga dapat diwujudkan kembali.

Jenis-jenis Inflasi

5

Page 6: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

A. Menurut Sifatnya

Berdasarkan sifatnya inflasi dibagi menjadi 3 kategori utama, yaitu sebagai berikut:

• Inflasi merayap/rendah (creeping inflation), yaitu inflasi yang besarnya kurang dari 10%

pertahun

• Inflasi menengah (galloping inflation) besarnya antara 10 – 30% pertahun. Inflasi ini

biasanya ditandai oleh naiknya harga-harga secara cepat dan relatif besar. Angka inflasi pada

kondisi ini biasanya disebut inflasi 2 digit, misalnya 15%, 20%, 30%, dan sebagainya.

• Inflasi berat (high inflation), yaitu inflasi yang besarnya antara 30 – 100% pertahun. Dalam

kondisi ini harga-harga secara umum naik.

• Inflasi sangat tinggi (hyper inflation), yaitu inflasi yang ditandai oleh naiknya harga secara

drastic hingga mencapai 4 digit (di atas 100%). Pada kondisi ini masyarakat tidak ingin lagi

menyimpan uang, karena nilainya merosot sangat tajam, sehingga lebih baik ditukarkan

dengan barang.

B. Berdasarkan Sebabnya

• Demand Pull Inflation. Inflasi ini timbul karena adanya permintaan keseluruhan yang tinggi

di satu pihak, di pihak lain kondisi produksi telah mencapai kesempatan kerja penuh (full

employment), akibatnya adalah sesuai dengan hokum permintaan, bila permintaan banyak

sementara penawaran tetap, maka harga akan naik. Dan bila hal ini berlangsung secara terus-

menerus akan mengakibatkan inflasi yang berkepanjangan. Oleh karena itu, untuk

mengatasinya diperlukan adanya pembukaan kapasitas produksi baru dengan penambahan

tenaga kerja baru.

• Cost Push Inflation. Inflasi ini disebabkan turunnya produksi karena naiknya biaya produksi

(naiknya biaya produksi dapat terjadi karena tidak efisiennya perusahaan, nilai kurs mata

uang negara yang bersangkutan jatuh/menurun, kenaikan harga bahan baku industri, adanya

tuntutan kenaikan upah dari serikat buruh yang kuat dan sebagainya). Akibat naiknya biaya

produksi, maka dua hal yang bisa dilakukan oleh produsen, yaitu: pertama, langsung

menaikkan harga produknya dengan jumlah penawaran yang sama, atau harga produknya

naik (karena tarik menarik permintaan dan penawaran) karena penurunan jumlah produksi.

6

Page 7: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

C. Berdasarkan Asalnya

Berdasarkan asalnya inflasi dibagi menjadi dua, yaitu pertama inflasi yang berasal

dari dalam negeri (domestic inflation) yang timbul karena terjadinya defisit dalam

pembiayaan dan belanja negara yang terlihat pada anggaran belanja negara.

Untuk mengatasinya biasanya pemerintah mencetak uang baru. Selain itu harga-harga

naik dikarenakan musim paceklik (gagal panen), bencana alam yang berkepanjangan dan

sebagainya. Kedua inflasi yang berasal dari luar begeri.

Karena negara-negara yang menjadi mitra dagang suatu negara mengalami inflasi yang

tinggi, dapatlah diketahui bahwa harga-harga dan juga ongkos produksi relatif mahal,

sehingga bila terpaksa negara lain harus mengimpor barang tersebut maka harga jualnya di

dalam negeri tentu saja bertambah mahal.

Metode Pengukuran InflasiSuatu kenaikan harga dalam inflasi dapat diukur dengan menggunakan indeks harga. Ada

beberapa indeks harga yang dapat digunakan untuk mengukur laju inflasi (Nopirin,1987:25)

antara lain:

a) ConsumerPriceIndex (CPI)

Indeks yang digunakan untuk mengukur biaya atau pengeluaran rumah tangga dalam

membeli sejumlah barang bagi keperluan kebuthan hidup:

CPI= (Cost of marketbasket ingiven year : Cost of marketbasket in base year) x 100%

b) Produsen PriceIndex dikenal dengan Whosale Price Index

Index yang lebih menitikberatkan pada perdagangan besar seperti harga bahan mentah (raw

material), bahan baku atau barang setengah jadi. Indeks PPI ini sejalan dengan indeks CPI.

c) GNP Deflator

GNP deflator ini merupakan jenis indeks yang berbeda dengan indeks CPI dan PPI, dimana

indeks ini mencangkup jumlah barang dan jasa yang termasuk dalam hitungan GNP,

sehingga jumlahnya lebih banyak dibanding dengan kedua indeks diatas:

GNP Deflator = (GNP Nominal : GNP Riil) x 100%

7

Page 8: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

Definisi Inflasi Merayap dan Hiperinflasi

Inflasi merayap adalah proses kenaikan harga-harga yang lambat jalannya. Yang

digolongkan kepada inflasi ini adalah kenaikan harga-harga yang tingkatnya tidak melebihi

dua atau tiga persen setahun. Malaysia dan Singapura adalah dua dari negara-negara yang

tingkat inflasinya dapat digolongkan sebagai inflasi merayap

Hiperinflasi adalah proses kenaikan harga-harga yang sangat cepat, yang

menyebabkan tingkat harga menjadi dua atau beberapa kali lipat dalam masa yang singkat. Di

Indonseia, sebagai contoh, pada tahun 1965 tingkat inflasi adalah 500 persen dan pada tahun

1966 ia telah mencapai 650 persen. Ini berarti tingkat harga-harga naik 5 kali lipat pada tahun

1965 dan 6,5 kali lipat dalam tahun 1966.

Di negara-negara berkembang adakalanya tingkat inflasi tidak mudah dikendalikan.

Negara-negara tersebut tidak menghadapi masalah hiperinflasi, akan tetapi juga tidak mampu

menurunkan inflasi pada tingkat yang sangat rendah. Secara rata-rata di sebagian negara

tingkat inflasi mencapai di antara 5 hingga 10 persen. Inflasi dengan tingkat yang seperti itu

digolongkan sebagai inflasi rendah atau moderate inflation.

Dampak dari inflasi

Inflasi umumnya memberikan dampak yang kurang menguntungkan dalam

perekonomian, akan tetapi sebagaimana dalam salah satu prinsip ekonomi bahwa dalam

jangka pendek ada trade off antara inflasi dan pengangguran menunjukkan bahwa inflasi

dapat menurunkan tinhgkat pengangguran, atau inflasi dapat dijadikan salah satu cara untuk

menyeimbangkan perekonomian Negara, dan lain sebagainya. Secara khusus dapat diketahui

beberapa dampak baik negatif maupun positif dari inflasi adalah sebagai berikut.

8

Page 9: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

DAMPAK NEGATIF

1.   Bila harga secara umum naik terus-menerus maka masyarakat akan panik, sehingga

perekonomian tidak berjalan normal, karena disatu sisi ada masyarakat yang berlebihan uang

memborong sementara yang kekurangan uang tidak bisa membeli barang akibatnya negara

rentan terhadap segala macam kekacauan yang ditimbulkannya.

2.   Sebagai akibat dari kepanikan tersebut maka masyarakat cenderung untuk menarik tabungan

guna membeli dan menumpuk barang sehingga banyak bank di rush akibatnya bank

kekurangan dana berdampak pada tutup (bangkrut ) atau rendahnya dana investasi yang

tersedia.

3.   Produsen cenderung memanfaatkan kesempatan kenaikan harga untuk memperbesar

keuntungan dengan cara mempermainkan harga di pasaran.

4.   Distribusi barang relative tidak adil karena adanya penumpukan dan konsentrasi produk pada

daerah yang masyarakatnya dekat dengan sumber produksi dan yang masyarakatnya memiliki

banyak uang.

5.   Bila inflasi berkepanjanagn produsen banyak yang bangkrut karena produknya relatif akan

semakin mahal sehingga tidak ada yang mampu membeli.

6.   Jurang antara kemiskinan dan kekayaan masyarakat semakin nyata yang mengarah pada

sentimen dan kecemburuan ekonomi yang dapat berakhir pada penjarahan dan perampasan.

DAMPAK POSITIF

1.    Masyarakat akan semakin selektif dalam mengkonsumsi, produksi akan diusahakan seefisien

mungkin dan konsumtifme dapat ditekan.

2.    Inflasi yang berkepanjangan dapat menumbuhkan industri kecil dalam negeri menjadi

semakin dipercaya dan tangguh.

3.    Tingkat pengangguran cenderung akan menurun karena masyarakat akan tergerak untuk

melakukan kegiatan produksi dengan cara mendirikan atau membuka usaha.

9

Page 10: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

Inflasi dan Perkembangan EkonomiKenaikan harga – harga menimbulkan efek yang buruk pula ke atas perdagangan. Kenaikan

harga menyebabkan barang – barang negara itu tidak dapat bersaing di pasaran internasional.

Maka ekspor menurun. Sebaliknya, harga – harga produksi dalam negeri yang semakin tinggi

sebagai akibat inflasi menyebabkan barang – barang impor menjadi relatif murah. Maka lebih

banyak impor akan di lakukan. Ekspor yang menurun dan diikuti pula oleh impor yang

bertambah menyebabkan ketidakseimbangan dalam aliran mata uang asing. Kedudukan

neraca pembayaran akan memburuk.

Inflasi dan Kemakmuran MasyarakatDi samping menimbulkan efek buruk ke atas kegiatan ekonomi negara, inflasi juga akan

menimbulkan efek – efek yang berikut kepada individu masyarakat :

Inflasi akan menurunkan pendapatan rill orang – orang yang berpendapatan tetap. Pada

umumnya kenaikan upah tidaklah secepat kenaikan harga – harga. Maka inflasi akan

menurunkan upah rill individu – individu yang berpendapatan tetap.

Inflasi akan mengurangi nilai kekayaan yang berbentuk uang. Sebagian kekayaan masyarakat

disimpan dalam bentuk uang. Simpanan di bank, simpanan tunai, dan simpanan dalam

institusi – istitusi keuangan lain merupakan simpanan keuangan. Nilai rillnya akan menurun

apabila inflasi berlaku.

Memperburuk pembagian kekayaan. Telah ditunjukan bahwa penerima pendapatan tetap

akan menghadapi kemerosotan dalam nilai rill pendapatannya, dan pemilik kekayaan bersifat

keuangan mengalami penurunan dalam nilai rill kekayaannya. Akan tetapi pemilik harta –

harta tetap (tanah), bangunan dan (rumah) dapat mempertahankan atau menambah nilai rill

kekayaannya. Ajuga sebagai penjual/pedagang dapat mempertahankan nilai rill

pendapatannya. Dengan demikian inflasi menyebabkan pembagian pendapatan di antara

golongan berpendapatan tetap dengan pemilik – pemilik harta tetap dan penjual/pedagang

akan menjai semakin tidak merata.

10

Page 11: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

Cara mencegah inflasi

a)      Kebijakan Moneter

Sasaran kebijakan moneter dicapai melalui pengaturan jumlah uang beredar. Bank

Sentral dapat mengatur uang giral melalui peralatan moneter yaitu : (1) Pelaksanaan Operasi

Pasar Terbuka (Open Market Operation) dimana pengendalian jumlah uang beredar oleh

Bank Sentral dengan cara menjual atau membeli surat-surat berharga. Untuk meningkatkan

jumlah uang beredar, Bank Sentral menjual surat-surat berharga. Sedangkan untuk

menurunkan jumlah uang beredar, Bank Sentral membeli surat-surat berharga ; (2) Penetapan

Tingkat Diskonto (Discount Rate Policy) yang merupakan tingkat bunga yang ditetapkan

Bank Sentral sebagai pinjaman yang diberikan kepada Bank Umum;

(3) Penetapan Rasio Cadangan Wajib Minimum (Reserve Requirement) yaitu proporsi

cadangan minimum yang harus dipegang  Bank umum atas simpanan masyarakat yang

dimiliki. Untuk menekan laju inflasi cadangan minimum ini dinaikkan sehingga jumlah uang

menjadi lebih kecil.

b)      Kebijakan Fiskal

Kebijakan fiskal menyangkut pengaturan tentang pengeluaran pemerintah serta

perpajakan yang secara langsung dapat mempengaruhi permintaan total dan dengan demikian

akan mempengaruhi harga. Inflasi dapat dicegah melalui penurunan permintaan total.

Kebijakan fiskal yang berupa pengurangan pengeluaran pemerintah serta kenaikan pajak akan

dapat mengurangi permintaan total, sehingga inflasi dapat ditekan.

c)      Kebijakan yang Berkaitan dengan Output

Kenaikan output dapat memperkecil laju inflasi. Kenaikan jumlah output ini dapat dicapai

misalnya dengan kebijaksanaan penurunan bea masuk sehingga impor cenderung meningkat.

Bertambahnya jumlah barang dalam negeri cenderung menurunkan harga.

d)     Kebijakan Penentuan Harga dan Indexing

Ini dilakukan dengan penentuan harga, serta didasarkan pada indeks harga tertentu untuk

gaji ataupun upah (gaji/upah secara riil tetap). Kalau indeks harga naik,gaji atu upah juga

dinaikkan.

DEFLASIPENGERTIAN DEFLASI

11

Page 12: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

Deflasi didefinisikan sebagai meningkatnya permintaan terhadap uang berdasarkan jumlah

uang yang berada di masyarakat. Deflasi terjadi ketika jumlah uang yang yang beredar di

masyarakat (money supply) lebih sedikit dari jumlah supply barang yang ada. Sehingga

terjadi penurunan harga-harga. Contoh kenapa hal ini bisa terjadi dapat kita temui dalam

kehidupan sehari-hari, harga barang-barang elektronik semakin hari semakin murah. Hal ini

terjadi karena perkembangan tekhnologi yang cepat sehingga supply barang tekhnologi

dipasaran semakin banyak. Sedangkan jumlah uang yang beredar di masyarakat sedikit,

sehingga barang-barang tekhnologi tersebut jatuh harganya. Atau deflasi bisa terjadi ketika

permintaan barang dari masyarakat semakin menurun dan permintaan uang (money demand)

dari masyarakat meningkat.

Deflasi juga berkaitan dengan nilai tukar rupiah. Dengan deflasi, mata uang kita mengalami

apresiasi atau peningkatan. Dalam ilmu ekonomi, deflasi diartikan sebagai suatu periode

dimana harga-harga secara umum jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan

dari inflasi. Salah satu cara menanggulangi deflasi adalah dengan menaikkan tingkat suku

bunga.

Dalam ekonomi, deflasi (deflation) adalah suatu periode dimana harga-harga secara umum

jatuh dan nilai uang bertambah. Deflasi adalah kebalikan dari inflasi. Bila inflasi terjadi

akibat banyaknya jumlah uang yang beredar di masyarakat, maka deflasi terjadi karena

kurangnya jumlah uang yang beredar, dimana cara menanggulanginya adalah dengan cara

menurunkan tingkat suku bunga atau yang lebih sederhana (meski kadang tidak berhasil)

adalah dengan mencetak lebih banyak uang.

Penyebab Deflasi

1. Menurunnya persediaan uang di masyarakat;

2. Meningkatnya persediaan barang;

3. Menurunnya permintaan akan barang;

4. Naiknya permintaan akan uang.

Dampak Deflasi1. Merosotnya pendapatan sektor bisnis

12

Page 13: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

Agar bisa tetap kompetitif harga harus diturunkan, dan jika keadaan ini berlangsung terus-

menerus maka keuntungan sektor bisnis yang mencakup industri, manufaktur, perdagangan

bahkan perumahan dan jasa akan merosot tajam, bahkan mengalami kerugian. Dalam

keadaan normal keuntungan sektor bisnis memang bisa turun, tetapi akan mengalami

recovery, tetapi dalam perekonomian yang sedang mengalami deflasi hal tersebut tidak

terjadi meskipun mereka melakukan efisiensi dalam produksi atau bisa mengurangi biaya

belanja material yang harganya terus turun. Mereka akan mengalami kerugian besar bila

keadaan deflasi terus berlangsung hingga harus menghentikan aktivitasnya.

2. Pengurangan gaji dan pemutusan hubungan kerja (PHK)

Sebagai akibat dari point 1, maka banyak perusahaan yang akan mengurangi pengeluaran

dengan berbagai cara termasuk menghentikan sebagian usahanya, mengurangi gaji para

karyawan, merumahkan sementara karyawan yang dianggap kurang berfungsi bahkan

melakukan pemutusan hubungan kerja. Ini jauh lebih buruk dari dampak yang ditimbulkan

oleh inflasi.

3. Perubahan pola pengeluaran konsumen

Hubungan antara deflasi dan pengeluaran konsumen relatif agak kompleks dan sulit

diperkirakan. Namun secara umum dalam keadaan deflasi pada mulanya mereka akan

memanfaatkan turunnya harga-harga sehingga pengeluaran konsumen naik tajam. Setelah

gaji mereka berkurang atau bahkan tidak bekerja lagi akibat dari point 2, mereka akan

mengurangi pengeluarannya dengan tajam pula, sehingga angka pengeluaran konsumen akan

berubah turun tajam. Sungguh tidak bisa dibayangkan bagaimana akibat jangka panjangnya

bila deflasi tidak cepat ditanggulangi.

4. Anjloknya investasi dan harga-harga saham

Akibat dari point 1, para investor tentu akan menahan dananya sambil menunggu peluang

pasca deflasi. Karena banyak perusahaan merugi tentu saja harga sahamnya merosot, dan

efek domino ini akan berlangsung dengan cepat hingga indeks harga saham anjlok. Para

investor tentu tidak akan menahan portofolio-nya di saham.

5. Turunnya iklim kredit

Akibat dari point 1 dan point 2, para kreditur akan membatasi nilai kreditnya atau

menghentikan kredit baru. Banyak perusahaan leasing (property, mobil dan lainnya) yang

13

Page 14: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

mengalami kesulitan pada saat deflasi akibat banyak peminjam yang default (gagal bayar).

Bank telah menurunkan suku bunga pinjaman, tetapi hanya sedikit yang bersedia meminjam.

Dampak deflasi terhadap nilai tukar mata uang:

Secara umum deflasi adalah suatu keadaan dimana jumlah barang yang beredar melebihi

jumlah uang yang beredar sehingga harga barang-barang menjadi turun, dan nilai uang

menjadi naik (kebalikan dari inflasi). Sebagai contoh nilai tukar Yen yang cenderung terus

menguat terhadap US Dollar selama periode deflasi berat sejak tahun 1990-an hingga awal

tahun 2013.

Dampak berantai dari menguatnya nilai tukar mata uang adalah makin mahalnya produk-

produk ekspor yang mengakibatkan turunnya permintaan dan mengganggu kinerja sektor

industri dan manufaktur domestik. Bank sentral tentu akan berusaha dengan keras untuk

memperlemah nilai tukar mata uangnya seperti yang pernah dilakukan Bank of Japan (BoJ)

dengan membeli US Dollar secara besar-besaran.

CARA MENGATASI DEFLASISalah satu cara menanggulangi deflasi adalah dengan menurunkan tingkat suku bunga.

Deflasi dapat diibaratkan jatuh sakitnya seseorang karena jarang berolah raga. Apabila

seseorang pada dasarnya memiliki kaki normal namun malas menggunakannya, maka ini

akan mengakibatkan menyusutnya otot-otot kaki yang jarang digunakan tersebut. Dalam

jangka waktu lebih lama orang tersebut akan tidak dapat berjalan sama sekali berhubung otot

sudah terlalu lemah untuk digunakan. Apabila keadaan ini justru didiamkan, bukan tidak

mungkin akan mengalami kelumpuhanselamanya.

Hal ini parallel dengan inflasi. Cara terbaik untuk mengatasinya adalah dengan melatih

kembali otot-otot yang sudah lama tidak digunakan. Meski memakan waktu lama, hal ini

adalah satu-satunya cara untuk mengembalikan kekuatan otot yang melemah. Dengan kata

14

Page 15: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

lain untuk mencegah deflasi menjadi krisis ekonomi besar, pemerintah dan semua pihak yang

terkait harus bersepakat untuk memulai kembali kegiatan ekonomi yang sempat terhenti

karena salah urus tersebut. Tentu saja ini membutuhkan waktu yang tidak sedikit. Lazim

dikatakan oleh para analis eknonomi bahwa deflasi merupakan kondisi krisis moneter yang

sebenarnya tidak memiliki obat yang efektif. Apabila pada inflasi Bank Sentral dapat

menaikkan suku bunga untuk menahannya, menurunkan suku bunga bahkan hingga nol

persen bukanlah jalan keluar bagi deflasi. Pasalnya ini akan membuat pemasukan pemerintah

menjadi nol juga atau bahkan negative. Akibatnya, biaya impor menjadi terbebani sementara

ekspor tidak menunjukkan kenaikan signifikan berhubung melemahnya mata uang

disebabkan oleh aksi spekulan semata-mata.

Cara yang paling lazim digunakan adalah memberikan stimulus ekonomi berupa bantuan

likuiditas ke sektor bisnis. Dengan demikian diharapkan kegiatan ekonomi kembali berputar.

Pemerintah juga dapat memotong pajak dan meningkatkan belanjanya sendiri untuk

menggairahkan perekonomian. Dari sisi Bank Sentral, pemerintah juga dapat meningkatkan

peredaran uang di masyarakat dengan membeli surat hutang sektor swasta dan

menukarkannya dengan uang tunai. Selain itu, juga dapat dilakukan dengan memotong suku

bunga. Namun seperti dijelaskan di atas, memotong suku bunga bukanlah jalan keluar yang

sesungguhnya tetapi hanya sekedar pengobatan sementara untuk menggairahkan ekonomi

dan mengharapkan harga bergerak naik dengan sendirinya.

PENGARUH DEFLASI

1. Penurunan persediaan uang, deflasi dapat menyebabkan menurunnya persediaan uang

di masyarakat dan akan menyebabkan depresi besar (seperti yang dialami Amerika dulu) dan

juga akan membuat pasar Investasi akan mengalami kekacauan.

2. Memperlambat aktivitas ekonomi, dikarenakan harga barang mengalami penurunan,

konsumen memiliki kemampuan untuk menunda belanja mereka lebih lama lagi dengan

harapan harga barang akan turun lebih jauh. Akibatnya aktivitas ekonomi akan melambat dan

memberikan pengaruh pada spiral deflasi (deflationary spiral).

3. Dampak susulan dari melesunya kegiatan ekonomi adalah banyak pekerja yang

akhirnya mengalami PHK karena pemiliki bisnis tidak sanggup membayar gaji karyawannya.

Dengan demikian pendapatan yang diterima masyarakat menjadi sedikit dan jumlah uang

yang beredar di masyarakat semakin berkurang.

15

Page 16: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

4. Investasi, deflasi juga mengakibatkan melesunya investasi di sektor riil maupun di

lantai bursa. Akibatnya ini akan menambah berat kelesuan ekonomi dikarenakan tidak ada

lagi aktivitas bisnis yang berjalan.

5. Deflasi juga dapat menyebabkan suku bunga disuatu negara menjadi nol persen. Lalu

diikuti juga dengan turunnya suku bunga pinjaman di bank. Ini memang merupakan langkah

paliatif untuk mencegah masyarakat menyimpan uangnya di bank yang dapat membuat

peredaran uang semakin kecil.

6. Deflasi akan membuat orang menyimpan uang sehingga uang benar-benar dihargai dan

jaminan keamanan sosial politik. Orang akan banyak berinvestasi langsung dan ketersediaan

barang terjamin. Akibatnya nilai mata uang akan menguat.

7. Deflasi akan membuat jatuh nilai properti. Orang lebih suka mendepositokan uangnya

di bank atau pasar modal daripada beli properti yang tidak naik. Karena harga terus turun

maka produsen cenderung kurang berminat memproduksi barang. Kesempatan kerja

berkurang karena banyak PHK. Pajak tidak dapat ditarik oleh pemerintah sehinga pendapata

negara berkurang. Kegiatan perekonomian secara keseluruhan mengalami kemunduran.

PENGANGGURAN Pengertian Pengangguran

Pengangguran atau orang yang menganggur adalah mereka yang tidak mempunyai

pekerjaan dan sedang tidak aktif mencari pekerjaan. Kategori orang yang menganggur

biasanya adalah mereka yang tidak memiliki pekerjaan pada usia kerja dan masanya kerja.

Usia kerja biasanya adalha usia yang tidak dalam masa sekolah tetapi di atas usia anak-anak

(relatif di atas 6 – 18 tahun, yaitu masa pendidikan dari SD – tamat SMU). Sedangkan di atas

usia 18, namun masih sekolah dapatlah dikategorikan sebagai penganggur, meski untuk hal

ini masih banyak yang memperdebatkannya.

Pengangguran pada dasarnya tidak bisa dihilangkan sepenuhnya, karena

bagaimanapun baik dan hebatnya kemampuan suatu bangsa dalam menangani

perekonomiannya, tetap saja pengangguran itu ada. Akan tetapi mashab klasik dengan salah

satu teorinya yang terkenal sebagai hukum “Say” dari Jean Baptiste Say yang mengatakan

16

Page 17: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

bahwa “Supply creats its own demand” atau penawaran menciptakan permintaannya sendiri

menjelaskan bahwa bila ini benar terjadi, maka pengangguran tidak aka nada, dan bila pun

ada tidak akan berlangsung lama, karena akan pulih kembali. Cara kerjanya sederhana,

bahwa apabila produsen menghasilkan barang dalam jumlah tertentu maka akan segera habis

dikonsumsi masyarakat. Pada saat yang sama misalkan terdapat para pencari kerja, oleh

karena produsen akan lebih baik menghasilkan barang dalam jumlah banyak untuk

memperbesar keuntungan tanpa takut risiko gagal dalam penjualan, maka semua pencari

kerja itu akan terserap untuk mengisi lowongan baru yang disediakan oleh produsen /

perusahaan, dan ini berlangsung terus. Akan tetapi pada kenyataannya tidak satu negara pun

di dunia ini yang bisa menerapkan teori ini, alasannya salah satu asumsi yaitu pasar

persaingan sempurna tidak akan bisa dan tidak akan pernah terjadi, dikarenakan syaratnya

yang tidak mungkin bisa dipenuhi.

Pengangguran selalu menjadi masalah, bukan saja karena pengangguran berarti

pemborosan dana. Akan tetapi, juga memberikan dampak social yang tidak baik misalkan

akan semakin meningkatnya tindakan kriminal dan pelanggaran moral. Akan tetapi, di sisi

lain pengangguran atau menganggur umumnya dilakukan dengan suka rela, baik karena

memilih pekerjaan, menunggur pekerjaan yang sesuai, keluar dari pekerjaan lama untuk

mencari pekerjaan baru karena alasan jenuh, bosan atau tidak cocok dengan pekerjaan dan

perusahaan, dan berbagai macam alasan lainnya.

Jenis-Jenis Pengangguran

Bedasarkan penyebab terjadinya :

Pengangguran friksional : sifatnya sementara disebabkan oleh kendala waktu,

informasi dan kondisi geografis antara pelamar dengan pembuka lamaran pekerjaan.

Ini terjadi karena pelamar kerja tidak mampu memenuhi syarat yang dibutuhkan oleh

pembuka lamaran kerja.

Pengangguran konjungtural : pengangguran yang disebabkan oleh naik turunnya

siklus ekonomi.

Pengangguran struktural : pengangguran yang diakibatkan oleh perubahan struktur

ekonomi dan corak ekonomi dalam jangka panjang.

17

Page 18: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

Pengangguran musiman : keadaan menganggur yang disebabkan oleh fluktuasi

ekonomi jangka pendek yang menyebabkan tenaga kerja untuk menganggur.

Pengangguran siklikal :  pengangguran yang menganggur akibat imbas naik turun

siklus ekonomi sehingga permintaan tenaga kerja lebih rendah daripada penawaran

kerja.

Pengangguran teknologi : pengangguran yang disebabkan adanya perubahan tenaga

manusia menjadi tenaga mesin.

Pengangguran siklus : pengangguran yang diakibatkan oleh menurunnya kegiatan

perekonomian karena terjadi resesi

Berdasarkan Cirinya :

Pengangguran Terbuka : Pengangguran ini tercipta sebagai akibat pertambahan

lowongan pekerjaan yang lebih rendah dari pertambahan tenaga kerja. Sebagai

akibatnya dalam perekonomian semakin banyak jumlah tenaga kerja yang tidak dapat

memperleh pekerjaan. Efek dari keaadaan ini di dalam suatu jangka masa yang cukup

panjang mereka tidak melakukan sesuatu pekerjaan. Jadi mereka menganggur secara

nyata dan sepenuh waktu, dan oleh karenanya dinamakan pengangguran terbuka.

Pengangguran Tersembunyi : Di banyak negara berkembang, seringkali didapati

bahwa jumlah pekerja dalam suatu kegiatan ekonomi adalah lebih banyak dari yang

sebenarnya diperlukan supaya ia dapat menjalankan kegiatannya dengan efisien.

Kelebihan tenaga kerja yang digunakan digolongkan dalam pengangguran

tersembunyi. Contoh –contohnya ialah, pelayan restoran yang lebih banyak dari yang

diperlukan dan kluarga petani dengan anggota kluarga yang besar yang mengerjakan

luas tanah yang sangat kecil.

Pengangguran Bermusim : Pengangguran ini terutama terdapat di sektor pertanian

dan perikanan. Pada musim hujan penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan

pekerjaan mereka dan terpaksa menganggur. Pada musim kemarau pula para pesawah

tidak dapat mengerjakan tanahnya. Di samping itu, pada umumnya para pesawah

tidak begitu aktif di antara waktu sesudah menanam dan sudah menuai. Apabila

18

Page 19: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

dalam masa di atas penyadap karet, nelayan dan pesawah tidak melakukan pekerjaan

lain maka mereka terpaksa menganggur. Pengnggur seperti ini digolongkan sebagai

pengangguran bermusim.

Setengah Menganggur : Di negara – negara berkembang penghijrahan atau migrasi

dari desa ke kota adalah sangat pesat. Sebagai akibatnyatidak semua orang yang

pindah ke kota dapat memperoleh pekerjaan dengan mudah. Sebagiannya menjadi

penganggur sepenuh waktu. Di samping itu ada pula yang tidak menganggur, tetapi

tidak pula bekerja sepenuh waktu, dan jam kerja mereka adalah jauh lebihrendah dari

yang normal. Mereka mungkin hnya bekerja satu hingga dua hari seminggu, atau satu

hingga empat jam sehari. Pekerja – pekerja yang mempunyai masa kerja seperti yang

dijelaskan ini digolongkan sebagai setengah menganggur atau dalam bahasa Inggris :

underemployed. Dan jenis penganggurannya dinamakan underemplayment.

Akibat Pengangguran

Bagi perekonomian Indonesia :

1. Penurunan pendapatan perkapita.

2. Penurunan pendapatan pemerintah yang berasal dari pajak.

3. Meningkatnya biaya sosial yang harus dikeluarkan pemerintah.

Bagi masyarakat :

1. Menjadi beban psikologis dan psikis.

19

Page 20: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

2. Dapat menghilangkan keterampilan karena tidak pernah dipakai untuk bekerja.

3. Menimbulkan ketidakstabilan sosial dan politik, sperti meningkatnya tindak

kriminalitas.

 Hubungan Antara Inflasi dan Pengangguran

Arti inflasi dan pengangguran telah dijelaskan secara singkat di atas, sebagaimana

diketahui bahwa manakala inflasi terlalu tinggi, maka masyarakat cenderung tidak ingin

menyimpan uangnya lagi, tetapi akan diubah dalam bentuk barang, baik barang yang siap

dipakai atau harus melalui proses produksi (membuat rumah misalnya). Sementara

pengangguran adalah orang yang tidak bekerja dan sedang mencari pekerjaan.

Dalam kondisi tingkat inflasi yang relatif tinggi, maka secara teoritis para pengangguran akan

banyak memperoleh pekerjaan, bukan saja karena banyak masyarakat membutuhkan

tenaganya, tetapi juga para produsen seharusnya akan memanfaatkan momentum kenaikan

harga barang dengan menambah produksinya yang tentu saja harus membuka kapasitas

produksi baru dan ini tentu memerlukan tenaga kerja baru sampai pada tingkat full

employment.

Sampai sebegitu jauh agaknya inflasi yang tinggi banyak memberikan dampak yang

negatif daripada positif bagi suatu bangsa dalam perekonomiannya. Alasannya, sederhana

saja karena banyak negara yang mengelola ekonominya tidak efisien, hambatan investasi, dan

masih tergantung sangat besar (baik dari segi kualitas maupun kuantitas) pada bahan baku

impor.

Kenyataannya inflasi yang relatif tinggi membuat masyarakat hidup berhemat, banyak

PHK dan penurunan jumlah produksi sehingga terjadi kelangkaan barang di pasar, dan ini

justru akan menjadi inflasi yang sudah tinggi menjadi lebih tinggi.

Prof. A. W Phillips daro London School of Economic, inggris meneliti data dari

berbagai negara mengenai tingkat pengangguran dan inflasi. Secara empiris tanpa didasari

teori yang kuat ditemukan suatu bukti bahwa ada hubungan yang terbalik antara tingkat

inflasi dan pengangguran, dalam arti apabila inflasi naik, maka pengangguran turun,

sebaliknya apabila inflasi turun, maka pengangguran naik.

Secara teori, Lipsey menerangkan hubungan antara tingkat inflasi dengan pengangguran

melalui teori pasar tenaga kerja. Menurutnya, upah tenaga kerja akan cenderung turun bila

pengangguran relatif banyak, karena banyaknya tingkat pengangguran mencerminkan adanya

20

Page 21: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

kelebihan penawaran tenaga kerja. Sebaliknya upah tenaga kerja naik bila tingkat

pengangguran relatif rendah, karena adanya kelebihan permintaan tenaga kerja. Namun,

meskipun pada suatu kondisi terdapat keseimbangan anatara permintaan dan penawaran

tenaga kerja yang memberikan tingkat upah tertentu, pengangguran masih saja tetap ada, hal

ini dikarenakan informasi yang kurang keahlian yang tidak sesuai dengan lowongan dan

sebagainya. Jadi menurut Lipsey, sehubungan dengan teori Phillips, penawaran dan

permintaan itu menentukan tingkat upah dan perubahan tingkat upah tergantung dari adanya

kelebihan permintaan tenaga kerja. Dengan demikian, makin besar kelebihan permintaan

tenaga kerja, maka tingkat upah akan semakin besar, ini berarti tingkat pengangguran akan

semakin kecil/rendah. Karena hubungan antara kelebihan permintaan tenaga kerja sebanding

dengan kenaikan upah, maka berarti bila tingkat upah tinggi maka pengangguran rendah,

sebaliknya bila tingkat upah rendah, maka pengangguran tinggi. Namun, bila dibalik

pernyataannya menjadi bila tingkat pengangguran tinggi, maka upah rendah dan bila

pengangguran rendah, maka upah tinggi. Perlu diingat bahwa asumsi dasar dari teori ini

adalah bahwa bila upah riil sama dengan upah nominal, dimana upah riil adalah upah

nominal dibagi dengan harga yang berlaku.

Yang menjadi pertanyaan adalah dimanakah hubungan antara tingkat upah dengan

inflasi sehubungan dengan penjelasan teoritis. Lihatlah kembali salah satu penyebab inflasi

yang dijelaskan di atas, yaitu cost push inflation, dimana salah satu penyebab naiknya harga

barang adalah adanya tuntutan kenaikan upah, sehingga untuk mengatasi biaya produksi dan

operasi, maka harga produk dijual dengan harga relatif mahal dari sebelumnya (artinya

manakala upah tinggi, maka tingkat inflasi tinggi, dan sebaliknya)

TUJUAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

Tujuan Bersifat Ekonomi

Tujuan untuk mengatasi pengangguran didasarkan kepada pertimbangan – pertimbangan

yang bersifat ekonomi. Dalam hal ini ada tiga hal pertimbangan utama : untuk menyediakan

lowongan pekerjaan baru, untuk meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat dan

memperbaiki kesamarataan pembagian pendapatan.

Menyediakan Lowongan Pekerjaan

21

Page 22: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

Dalam jangka panjang usaha mengatasi pengangguran diperlukan karena jumlah

penduduk yang selalu bertambah akan menyebabkan pertambahan tenaga kerja yang terus

menerus. Maka, untuk menghindari masalah pengangguran yang semakin serius, tambahan

lowongwn pwkwrjaan yang cukup perlu disediakan dari tahun ke tahun.

Dalam jangka pendek pengangguran dapat menjadi bertambah serius, yaitu ketika berlaku

kemunduran atau pertumbuhan ekonomi yang lambat. Dalam masa seperti itu kesempatan

kerja bertambah dengan lambat dan pengangguran meningkat. Menghadapi keadaan yang

seperti ini usaha – usaha pemerintah untuk mengatasi pengangguran perlu ditingkatkan.

Meningkatkan Taraf Kemakmuran Masyarakat

Kenaikan kesempatan kerja dan penganguran sangat berhubungan dengan pendapatn

nasional dan tingkat kemakmuran masyarakat. Kenaikan kesempatan kerja menambah

produksi nasional dan pendapatan nasional. Ukuran kasar dari kemakmuran masyarakat

adalah pendapatan per kapita yang diperoleh dengan cara membagikan pendapatan nasional

dengan jumlah penduduk. Dengan demikian kesempatan kerja yang semakin meningkat dan

pengangguran yang semakin berkuran bukan saja menambah pendapatan nasional tetapi juga

meningkatkan pendapatan per kapita. Melalui perubahan ini kemakmuran masyarakat akan

bertambah.

Memperbaiki Pembagian Pendapatan

Pengangguran yang semakin tinggi manimbulkan efek yang buruk kepada kesamarataan

pembagian pendapatan. Pekerja yang menganggur tidak memperoleh pendapatan. Maka

semakin besar pengangguran, semakin banyak golongan tenaga kerja yang tidak mempunyai

pendapatan. Seterusnya penganggran yang terlalu besar cenderung untuk mengekalkan atau

menurunkan upah golongan berpendapatan rendah. Sebaliknya, pada kesempatan kerja yang

tinggi tuntutan kenaikan upah akan semakin mudah diperoleh. Dari kecenderungan ini dapat

22

Page 23: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

disimpulakn bahwa usaha menaikkan kesempatan kerja dapat juga digunakan sebagai alat

untuk memperbaiki pembagian pendapatan dalam masyarakat.

Tujuan Bersifat Sosial dan Politik

Tujuan untuk mengatasi masalah sosial dan politik tidak kalah pentingnya dengan tujuan

yang bersifat ekonomi. Tanpa kestabilan sosial dan politik, usaha – usaha untuk mengatasi

masalah ekonomi tidak dapat di capai dengan mudah. Berikut ini diterangkan masalah sosial

dan politik utama yang ingin diatasi melalui kebijakan pemerintah mengurangi

pengangguran.

Meningkatkan  Kemakmuran Keluarga dan kestabilan Keluarga

Ditinjau dari segi mikro, tujuan ini merupakan hal yang sangat penting. Apabila

kebanyakan anggota dalam suatu rumah tangga tidak mempunyai pekerjaan, berbagai

masalah akan timbul. Pertama, keluarga tersebut mempunyai kemampuan yang terbatas untuk

melakukan perbelanjaan. Maka secara lansung pengangguran mengurangi taraf kemakmuran

kluarga. Seterusnya, pengangguran mengurangi kemampuan keluarga untuk membiayai

pendidikan anak – anaknya. “Drop-out” di sekolah – sekolah angat berhubungan erat dengan

masalah kemiskinan. Efek psikologi ke atas rumah tangga seperti merasa rendah diri,

khilangan kepercayaan diri dan perselisihan dalam kluarga, merupakn masalah lain yang

ditimbulakn oleh pengangguran.

Menghindari Masalah Kejahatan

Di satu pihak pengangguran menyebabkan para pekerja kehilangan pekerjaannya. Akan

tetapi di lain pihak, ketiadaan pekerjaan tidak akan mengurangi kebutuhan untuk berbelanja.

Seringkali yaitu apabila tidak ada tabungan dan sumber pendapatan lain, pengangguran

manggalakkan kegiatan kejahatan. Terdapat perkaitan yang erat di antar masalah kejahatan

dan masalah pengangguran, yaitu semakin tinggi pengangguran, semakin tinggi kasus

kejahatan. Dengan demikian usaha mengatasi pangangguran secara tak langsung

menyebabkan pengurangan dalm kejahatan.

23

Page 24: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

Mewujudkan Kestabilan Politik

Kestabilan ekonomi dan pertumbuhan ekonomi yang diperlukan untuk menaikkan taraf

kemakmuran masyarakat memerlukan kestabilan politik. Tanpa kstabilan politik tidak

mungkin suatu negara dapat mencapai pertumbuhan yang cepat dan terus – menerus.

Pengangguran merupakan salah satu sumber / penyebab dari ketidakstabilan politik.

Pengangguran menyebabkan masyarakat tidak merasa puas dengan pihak pemerintah.

Mereka merasa pemerintah tidak melakukan tindakan yang cukup untuk masyarakat. Dalam

perekonomian yang tingkat penganggurannya tinggi masyarakat seringkali melakukan

demonstrasi dan mengemukakan kritik ke atas pemimpin – pemimpin pemerintah. Hal – hal

seperti itu akan menimbulkan halangan untuk melakukan investasi dan mengembangkan

kegiatan ekonomi. Sebagai akibatnya perkembangan ekonomi yang lambat semakin

berkepanjangan dan keadaan pengangguran semakin memburuk. Langkah pemerintah untuk

menghhindari masalh ini perlu dilakukan.

BAB IIIPENUTUP

A.      Kesimpulan

1)   Inflasi adalah suatu keadaan dalam mana terjadi senantiasa meningkatnya harga-harga pada

umumnya, atau suatu keadaan di mana terjadi senantiasa turunnya nilai uang.

2)   Deflasi adalah suatu keadaan semakin turunnya harga barang-barang atau semakin

meningkatnya nilai uang.

24

Page 25: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

3)   Stagflasi adalah kondisi dimana hubungan terbalik antara laju inflasi dan output ini

merupakan akibat dari pergeseran kurva penawaran aggregate yang disebabkan oleh

perubahan inflasi yang diharapkan.

Dalam perekonomian tertutup, dan dalam jangka pendek, pengangguran dan inflasi

merupakan masalah ekonomi yang perlu di hadapi dan di atasi. Dalam sistem pasar bebas,

kdua masalah ini tidak dapat dengan sendirinya diatasi. Kebijakan pemerintah perlu

dijalankan apabila salah satu kedua masalah tersebut timbul. Sesuai dengan keperluan ini

dalam analisis makro ekonomi perlu diperhatikan dengan lebih baik mengenai kdua masalah

tersebut dan bentuk – bentuk kebijakan pemerintah yang dapat digunakan untuk mengatasi

kedua masalah.

Ada dua cara yg di gunakan untuk melihat masalah pengangguran. Yang pertama adalah

dengan melihar sumber dari wujud masalah tersebut dan yang kedua adalah berdasarkan ciri

– cirinya. Berdasarkan sumbernya pengangguran dibedakan kepada : pengangguran

normal/friksional, pengangguran siklikal (kunjungtur), pengangguran berstruktur dan

pengangguran teknologi. Berdasarkan ciri – cirinya pengangguran dibedakan kepada :

pengangguran terbuka, pengangguran tersembunyi, pengangguran bermusim dan setengah

menganggur.

Mengapakah pengangguran perlu diatasi? Kebijakan pemerintah untuk mengatasi

pengangguran didorong oleh tujuan bersifat ekonomi dan tujuan bersifat sosial dan politik.

Dari segi ekonomi tujuan mengatasi pengangguran adalah : Menyediakan kesempatan kerja,

meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat dan memperbaiki distribusi pendapatan.

B.       Saran

Menurut kami sebaiknya pemerintah dapat mengatasi pengangguran yang terjadi di

Indonesia yaitu dengan membuka lapangan kerja atau menyediakan lapangan kerja. Dalam

menghadapi kemiskinan di zaman global diperlukan usaha-usaha yang lebih kreatif, inovatif,

dan eksploratif. Selain itu, globalisasi membuka peluang untuk meningkatkan partisipasi

masyarakat Indonesia yang unggul untuk lebih eksploratif. Di dalam menghadapi zaman

globalisasi ke depan mau tidak mau dengan meningkatkan kualitas SDM dalam pengetahuan,

wawasan, skill, mentalitas, dan moralitas yang standarnya adalah standar global.

25

Page 26: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

DAFTAR PUSTAKA

Boediono. Ekonomi Moneter. Penerbit BPFE-YOGYAKARTA. Yogyakarta: 2001.

Christopher Pass & Bryan Lowes. Kamus Lengkap Ekonomi Edisi Kedua. Collins. Penerbit

Erlangga : 1997.

Manullang. Pengantar Teori Ekonomi Moneter. Penerbit Ghalia Indonesia. Jakarta: 1993.

Nopirin. Ekonomi Moneter Buku II. Penerbit BPFE-YOGYAKARTA. Yogyakarta: 2000.

Rudiger Dombusch, Stanley Fischer, J. mulyadi. Makro ekonomi. Penerbit Erlangga: 1992.

26

Page 27: Makalah Ekonomi Makro Inflasi Dan Pengan

Sukirno, Sadono. Makro Ekonomi Teori Pengantar. Penerbit PT. RajaGrafindo Persada.

Jakarta: 2011.

Waluya Harry. Ekonomi Moneter Uang dan Perbankan. Penerbit Rineka Cipta. Jakarta:

1993.

http://makalahku25.blogspot.com/2013/04/makalah-inflasi-dan-pengangguran.html

Kasmir, 2000. Manajemen Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grapindi Persada.

Kasmir, 2005. Dasar-dasar Perbankan. Jakarta: PT. Raja Grapindi Persada.

Kasmir, 2008. Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya. Jakarta: PT. Raja Grapindi Persada.

Nopirin, 2013. Ekonomi Moneter. yogyakarta: BPFE-Yogyakarta.

27