26
BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dalam kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan. Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa komponen penyusun campuran. Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fasa) atau campuran heterogen (lebih dari satu fasa). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fasa: padat-padat, padat- Dasar-dasar Pemisahan Analitik | Ekstraksi Pelarut 1

makalah ekstraksi melti.docx

Embed Size (px)

Citation preview

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDalam kimia dan teknik kimia, proses pemisahan digunakan untuk mendapatkan dua atau lebih produk yang lebih murni dari suatu campuran senyawa kimia. Sebagian besar senyawa kimia ditemukan di alam dalam keadaan yang tidak murni. Biasanya, suatu senyawa kimia berada dalam keadaan tercampur dengan senyawa lain. Untuk beberapa keperluan seperti sintesis senyawa kimia yang memerlukan bahan baku senyawa kimia dalam keadaan murni atau proses produksi suatu senyawa kimia dengan kemurnian tinggi, proses pemisahan perlu dilakukan.Secara mendasar, proses pemisahan dapat diterangkan sebagai proses perpindahan massa. Proses pemisahan sendiri dapat diklasifikasikan menjadi proses pemisahan secara mekanis atau kimiawi. Proses pemisahan suatu campuran dapat dilakukan dengan berbagai metode. Metode pemisahan yang dipilih bergantung pada fasa komponen penyusun campuran. Suatu campuran dapat berupa campuran homogen (satu fasa) atau campuran heterogen (lebih dari satu fasa). Suatu campuran heterogen dapat mengandung dua atau lebih fasa: padat-padat, padat-cair, padat-gas, cair-cair, cair-gas, gas-gas, campuran padat-cair-gas, dan sebagainya. Pada berbagai kasus, dua atau lebih proses pemisahan harus dikombinasikan untuk mendapatkan hasil pemisahan yang diinginkan

1.2 Rumusan Masalah1. Apa yang dimaksud dengan ekstraksi ?2. Bagaimana prinsip kerja ekstraksi ? 3. Apa Tujuan dari Ekstraksi ?4. Apa saja macam-macam metode ekstraksi ? 5. Terbagi dalam berapa jeniskah ekstraksi penyaringan ? 1.3 Tujuan1. Dapat mengetahui pengertian dan prinsip kerja ekstraksi serta tujuan dari ekstraksi.2. Dapat mengetahui beberapa macam metode dalam ekstraksi.3. Dapat mengetahui pembagian jenis ekstraksi penyaringannya.

BAB IIPEMBAHASAN

2.1 Pengertian Ekstraksi PelarutEkstraksi pelarut adalah teknik pemisahan dimana larutan konstituen dalam air (umumnya), di biarkan berhubungan dengan pelarut lain, (umumnya pelarut organik) dengan syarat bahwa pelarut kedua ini tidak bercampur dengan pelarut yang pertama. Dapat pula dikatakan bahwa ekstraksi pelarut adalah teknik pemisahan menyangkut distribusi suatu zat terlarut (solut) diantara dua fasa cair yang tidak saling bercampur. Cara ini akan mengakibatkan bahwa beberapa konstituen akan pindah dari pelarut pertama ke pelarut kedua. Untuk mempercepat pemisahan ini, maka kedua larutan dimasukkan dalam corong pemisah dan dikocok beberapa lama. Cara mengocok inipun tidak perlu dilakukan terlalu keras, sekedar membolak-balikkan corong beberapa kali sudah cukup untuk menghasilkan pemisahan yang di inginkan. Teknik pemisahan ini dapat diterapkan terhadap konsentasi renik ataupun konsentrasi agak besar konstituen yang bersangkutan.Ekstraksimerupakan proses pemisahan suatu komponen dari suatu campuran berdasarkan proses distribusi terhadap dua macam pelarut yang tidak saling bercampur.Ekstraksi pelarutumumnya digunakan untuk memisahkan sejumlah gugus yang diinginkan dan mungkin merupakan gugus pengganggu dalam analisis secara keseluruhan. Kadang-kadang gugus-gugus pengganggu ini diekstraksi secara selektif.Teknik pengerjaan meliputi penambahan pelarut organik pada larutan air yang mengandung gugus yang bersangkutan. Dalam pemilihan pelarut organik agar kedua jenis pelarut (dalam hal ini pelarut organik dan air) tidak saling tercampur satu sama lain. Selanjutnya proses pemisahan dilakukan dalam corong pisah dengan jalan pengocokan beberapa kali.Untuk memilih jenis pelarut yang sesuai harus diperhatikan faktor-faktor sebagai berikut:a) Harga konstanta distribusi tinggi untuk gugus yang bersangkutan dan konstanta distribusi rendah untuk gugus pengotor lainnya.b) Kelarutan pelarut organik rendah dalam airc) Viskositas kecil dan tidak membentuk emulsi dengan aird) Tidak mudah terbakar dan tidak bersifat racune) Mudah melepas kembali gugus yang terlarut didalamnya untuk keperluan analisa lebih lanjut

2.2 Prinsip kerjaMetode pemisahan komponen dari suatu campuran dengan menggunakan suatu pelarut dimana zat terlarut (solut) atau bahan yang dipisahkan terdistribusi antara kedua lapisan (organik dan air) berdasarkan kelarutan relatifnya.Prinsip percobaan ini didasari oleh hukum Distribusi Nernst yaitu zat terlarut akan terbagi dua pelarut yang tidak saling bercampur sehingga dalam keadaan setimbang, perbandingan kedua zat akan konstan dalam temperature dan tekanan yang konstan juga. Kemudian didasari oleh hukum like dissolve like yaitu senyawa polar akan larut dalam pelarut polar dan senyawa non polar akan larut dalam pelarut nonpolar sehingga terbentuk campuran baru antara kedua ikatan yang sejenis.Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat pelarut dengan perbandingan tertentuantara dua pelarut yang tidak saling bercampur , seperti benzen, karbon tetraklorida atau kloroform. Batasannya adalah zat terlarut dapat ditransfer pada jumlah yang berbada dalam kedua fase pelarut.Menurut Hukum distribusi Nernst :Jika [X1] adalah kosentrasi zat terlarut dalam fase 1 dan [X2] adalah kosentrasi zat terlarut dalam fase 2, maka pada kesetimbangan,X1, X2didapat ; KD=Dimana ; KD= Koefisien partisi. Partisi atau koefisiendistribusi ini tidak tergantung pada kosentrasitotal zat terlarut pada kedua fase tersebut. Pada persamaan diatas , kita dapat menuliskan koefesian aktivitas zat pada fase organik maupun pada fase air.Kita menggunakan istilah perbandingan distribusi (D) dengan memperhitungkan kosentrasi total zat didalam kedua fase , Perbandingan Distribusi . Dinyatakan sebagai berikut :Hukum distribusi atau partisi dapat dirumuskan: bila suatu zat terlarut terdistribusi antara dua pelarut yang tidak dapat campur, maka pada suatu temperatur yang konstan untuk setiap spesi molekul terdapat angka banding distribusi yang konstan antara kedua pelarut itu, dan angka banding distribusi ini tidak tergantung pada spesi molekul lain apapun yang mungkin ada. Harga angka banding berubah dengan sifat dasar pelarut, sifat dasar zat terlarut, dan temperatur.Hukum ini dalam bentuk yang sederhana, tidak berlaku bila spesi yang didistribusikan itu mengalami disosiasi atau asosiasi dalam salah satu fasa tersebut. Pada penerapan praktis ekstraksi pelarut ini, terutama kalau kita perhatikan fraksi zat terlarut total dalam fasa yang satu atau yang lainnya, tidak peduli bagaimanapun cara-cara disosiasi, asosiasi atau interaksinya dengan spesi-spesi lain yang terlarut. Untuk memudahkan, diperkenalkan istilah angka banding distribusi D (atau koefisien ekstraksi E).Jika tidak tejadi asosiasi , disosiasi atau polimerisasi pada fasefase tersebut dan keadaan yang kita punyai adalah ideal, maka harga KD sama dengan D. Untuk tujuan praktis sebagai ganti harga KDatau D, lebih sering digunakan istilah persen eksrtaksi (E). Ini berhubungan dengan perbandingan distribusi dalam persamaan sebagai berikut.D =Dimana VW: Volume fase airVo: Volume fase OrganikBila volume fase organic dan air sama , yaitu Vo= VW, D diubah menjadi : D =Ekstraksi dianggap kuantitatif bila : E = 100 berartiD =tidak tehingga ( jika Vo= VW)

Prinsip dari ekstraksi pelarut adalah pemisahan secara komponen dari zat terlarut di dalam dua campuran pelarut yang tidak saling bercampur. Biasanya digunakan dalam kimia organik dan lain - lain. Jika zat terlarut antara dua cairan tidak saling larut, ada suatu hubungan yang tepat antara konsentrasi zat terlarut dalam kedua fasa terlarut pada keadaan kesetimbangan. Zat tersebut akan terdistribusikan atau terbagi dalam kedua pelarut tersebut berdasarkan koefisien distribusi.Hukum fase Gibbs menyatakan bahwa :P + V = C + 2 Keterangan : P = fase C = Komponen V = Derjat kebebasan

2.3 Tujuan EkstraksiUntuk menarik semua komponen kimia yang terdapat dalam simplisia. Ekstraksi ini didasarkan pada perpindahan massa komponen zat padat ke dalam pelarut dimana perpindahan mulai terjadi pada lapisan antar muka, kemudian berdifusi masuk ke dalam pelarut.Secara umum, terdapat empat situasi dalam menentukan tujuan ekstraksi:1.Senyawa kimia telah diketahui identitasnya untuk diekstraksi dari organisme. Dalam kasus ini, prosedur yang telah dipublikasikan dapat diikuti dan dibuat modifikasi yang sesuai untuk mengembangkan proses atau menyesuaikan dengan kebutuhan pemakai.2.Bahan diperiksa untuk menemukan kelompok senyawa kimia tertentu, misalnya alkaloid, flavanoid atau saponin, meskipun struktur kimia sebetulnya dari senyawa ini bahkan keberadaannya belum diketahui. Dalam situasi seperti ini, metode umum yang dapat digunakan untuk senyawa kimia yang diminati dapat diperoleh dari pustaka. Hal ini diikuti dengan uji kimia atau kromatografik yang sesuai untuk kelompok senyawa kimia tertentu.3.Organisme (tanaman atau hewan) digunakan dalam pengobatan tradisional, dan biasanya dibuat dengan cara, misalnya Tradisional Chinese medicine (TCM) seringkali membutuhkan herbal yang dididihkan dalam air dan dekok dalam air untuk diberikan sebagai obat. Proses ini harus ditiru sedekat mungkin jika ekstrak akan melalui kajian ilmiah biologi atau kimia lebih lanjut, khususnya jika tujuannya untuk memvalidasi penggunaan obat tradisional.4.Sifat senyawa yang akan diisolasi belum ditentukan sebelumnya dengan cara apapun. Situasi ini (utamanya dalam program skrining) dapat timbul jika tujuannya adalah untuk menguji organisme, baik yang dipilih secara acak atau didasarkan pada penggunaan tradisional untuk mengetahui adanya senyawa dengan aktivitas biologi khusus.Proses pengekstraksian komponen kimia dalam sel tanaman yaitu pelarut organik akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dalam pelarut organik di luar sel, maka larutan terpekat akan berdifusi keluar sel dan proses ini akan berulang terus sampai terjadi keseimbangan antara konsentrasi cairan zat aktif didalamdandiluarsel.

2.4 Macam-macam Metode EkstraksiTeknik ekstraksi dapat dibedakan menjadi tiga cara yaitu ekstraksi bertahap (batch-extraction = ekstraksi sederhana), ekstraksi kontinyu (ekstraksi samapi habis), dan ekstraksi arah berlawanan (counter current extraction). a) Ekstraksi bertahap merupakan cara yang paling sederhana. Caranya cukup dengan menambahkan pelarut pengekstraksi yang tidak bercampur dengan pelarut semula kemudian dilakukan pengocokan sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi zat yang akan diekstraksi pada kedua lapisan, setelah ini tercapai lapisan didiamkan dan dipisahkan. b) Ekstraksi kontinyu digunakan bila perbandingan distribusi relatif kecil sehingga untuk pemisahan yang kuantitatif diperlukan beberapa tahap ekstraksi. Efesiensi yang tinggi pada ekstraksi tergantung pada viskositas fase dan factor-faktor lain yang mempengaruhi kecepatan tercapainya suatu kesetimbangan, salah satu diantaranya adalah dengan menggunakan luas kontak yang besar. c) Ekstraksi kontinyu counter current, fase cair pengekstraksi dialirkan dengan arah yang berlawanan dengan larutan yang mengandung zat yang akan diekstraksi. Biasanya digunakan untuk pemisahan zat, isolasi atau pemurnian. Sangat penting untuk fraksionasi senyawa orgnik tetapi kurang bermanfaat untuk senyawa-senyawa an-organik. Metode ekstraksi ini dikenal dengan metode ekstraksi Craig. Metode ini merupakan salah satu dari berbagai cara untuk memisahkan dua zat atau lebih, apabila perbandingan distribusi (D) dari zat-zat tersebut perbedaannya kecil sekali. Proses counter current Craig ini merupakan fraksionasi secara bertahap dengan menggunakan peralatan khusus. Alat yang digunakan pada prinsipnya terdiri dari sejumlah besar (bisa 100 atau lebih) tabung-tabung pengekstrak yang identik, yang berfungsi sebagai corong pe,isah.Disamping itu, terdapat macam-macam pembagian ekstraksi yang dihimpun dari beberapa referensi. Adapun macam-macamnya adalah ekstraksi padat-cair, ekstraksi cair-cair, ekstraksi fase padat, dan ekstraksi asam basa. Adapun penjelasannya sebagai berikut: 1. Ekstraksi padat cair (ekstraksi soxhlet) Adalah transfer difusi komponen terlarut dari padatan inert ke dalam pelarutnya atau digunakan untuk memisahkan analit yang terdapat pada padatan menggunakan pelarut organic. Proses ini merupakan proses yang bersifat fisik, karena komponen terlarut kemudian dikembalikan lagi ke keadaan semula tanpa mengalami perubahan kimiawi. Ekstraksi dari bahan padat dapat dilakukan jika bahan yang diinginkan dapat larut dalam solven pengekstraksi. Padatan yang akan diekstrak dilembutkan terlebih dahulu, dapat dengan cara ditumbuk atau dapat juga di iris-iris menjadi bagian-bagian yang tipis.

Kemudian padatan yang telah halus di bungkus dengan kertas saring dan dimasukkan kedalam alat ekstraksi soxhlet. Pelarut organic dimasukkan ke dalam labu godog. Kemudian peralatan ekstraksi di rangkai dengan pendingin air. Ekstraksi dilakukan dengan memanaskan pelarut organic sampai semua analit terekstrak.

Fungsi dari bagian-bagian alat tersebut adalah sebagai berikut :a) Condensor merupakan bagian alat dari seperangkat alat ekstraktor Soxhlet yang berfungsi sebagai system pendingin uap pelarut panas, sehingga uap pelarut tersebut berubah menjadi fasa cair karena proses kondensasi. Sistem dingin pada kondensor diperoleh dari aliran air dingin yang didinginkan dengan es batu dan dialirkan dengan pompa melalui water in dan keluar melalui water out.b) Bypass sidearm merupakan bagian dari seperangkat alat ekstraktor Soxhlet yang berfungsi sebagai penghubung labu pemanas dengan thimble yang tembus langsung ke atas dengan kondensor, sehingga uap air dapat naik dari labu pemanas menuju kondensor.c) Thimble merupakan bagian dari seperangkat alat Soxhlet yang berfungsi sebagai tempat sampel padat yang telah ditumbuk dan siap untuk diekstrak dengan pelarut yang telah terkondensasi menjadi fasa cair.d) Siphon arm merupakan bagian dari seperangkat alat Soxhlet yang berfungsi sebagai alat penanda bahwa proses ekstraksi berjalan satu siklus.e) Boiling flask merupakan bagian dari seperangkat alat Soxhlet yang berfungsi sebagai tempat pelarut dan hasil ekstraksi.f) Heating mantle merupakan alat pemanas yang berfungsi untuk memanaskan pelarut agar terjadi proses penguapan pelarut pada ekstraksi Soxhlet.Keuntungan mengunakan ekstraksi soxhleta) Dapat digunakan dalam skala besar. b) Keamanan kerja dengan alat ini lebih tinggi. c) Lebuh effisien tenaga karena tinggal menunggu hasil dari proses sirkulasi. d) Pelarut dapat di peroleh kembali setelah proses ekstraksi selesai, sehingga dapat digunakan kembali. e) Kemurnian tinggi karena susunan alat menyebabkan proses berjalan effektif dan beberapa pengotor2. Ekstraksi Cair-CairMerupakan metode pemisahan yang baik karena pemisahan ini dapat dilakukan dalam tingkat makro dan mikro. Dan yang menjadi pokok pembahasan dalam ekstraksi cair-cair ini adalah kedua fasa yang dipisahkan merupakan cairan yang tidak saling tercampur. Prinsip metode ini didasarkan pada distribusi zat terlarut dengan perbandingan tetentu antara dua pelarut yang tidak saling bercampur seperti benzene dan kloroform. Ekstraksi cair-cair digunakan sebagai cara untuk praperlakuan sampel atau clean-up sampel untuk memisahkan analit-analit dari komponen-komponen matriks yang mungkin menganggu pada saat kuantifikasi atau deteksi analit. Kebanyakan prosedur ekstraksi cair-cair melibatkan ekstraksi analit dari fasa air kedalam pelarut organic yang bersifat non-polar atau agak polar seperti n-heksana, metil benzene atau diklorometana.

Meskipun demikian, proses sebaliknya juga mungkin terjadi. Analit-analit yang mudah tereksitasi dalam pelarut organic adalah molekul-molekul netral yang berikatan secara kovalen dengan konstituen yang bersifat non-polar atau agak polar.3. Ekstraksi Fase Padat (Solid Phase Extraction) Jika dibandingkan dengan ekstraksi cair-cair, SPE merupakan teknik yang relative baru, akan tetapi SPE cepat berkembang sebagai alat yang utama untuk praperlakuan sampel atau untuk clean-up sampel-sampel kotor, misalnya sampel-sampel yang mempunyai kandungan matriks yang tinggi seperti garam-garam, protein, polimer, resin dan lain-lain. Keunggulan SPE dibandingkan dengan ekstraksi cair-cair adalah: Proses ekstraksi lebih sempurna Pemisahan analit dari pengganggu yang mungkin ada menjadi lebih efesien Mengurangi pelarut organic yang digunakan Fraksi analit yang diperoleh lebih mudah dikumpulkan Mampu menhilangkan partikulat Lebih mudah diatomatisasiSementara itu kerugian SPE adalah banyaknya jenis cartridge (berisi penyerap tertentu) yang beredar dipasaran sehingga reprodusibilitas hasil bervariasi jika menggunakan cartridge yang berbeda dan juga adanya adsorbs yang bolak balik pada cartridge SPE.4. Ekstraksi asam basaMerupakan ekstraksi yang didasarkan pada sifat kelarutannya. Senyawa atau basa direaksikan dengan pereaksi asam atau basa sehingga terbentuk garam. Garam ini larut dalam air tetapi tidak larut dalam senyawa organic. Salah satu teknik yang paling penting dalam kimia analitik adalah titrasi, yaitu penambahan secara cermat volume suatu larutan yang mengandung zat A yang konsentrasinya diketahui, kepada larutan kedua yang konsentrasinya belum diketahui, yang akan mengakibatkan reaksi antara keduanya secara kuantitatif. Selesainya reaksi yaitu pada titik akhir ditandai dengan semacam perubahan sifat fisis, misalnya warna campuran yang berekasi.Titik akhir dapat dideteksi dalam campuran reaksi yang tidak berwarna dengan menambahkan zat terlarut yang dinamakan indicator, yang mengubah warna pada titik akhir.

2.5 Jenis-jenis ekstraksi Penyaringan 1. Penyarigan secara dingin a) MaserasiPenyarian yang sederhana dengan cara merendam serbuk simplisia dalam 75 bagian cairan penyari selama 3 hari pada temperatur kamar dan terlindung dari cahaya, sambil berulang-ulang diaduk. Setelah 3 hari disaring pada bejana penampung dan ampasnya diperas, ditambahkan lagi cairan penyari secukupnya, diaduk, lalu disaring lagi hingga diperoleh sari 100 bagian, sari yang diperoleh ditutup dan disimpan pada tempat yang terlindung cahaya, dibiarkan selama 2 hari. Endapan yang terbentuk dipisahkan dan filtratnya dipekatkan. Dimana cairan akan menembus dinding sel dan masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif, zat aktif akan larut dan karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam dan diluar sel sehingga terjadi difusi, peristiwa ini berulang sehingga terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar sel dan di dalam sel (Najib, 2006).b) SoxhletasiPenyarian simplisia secara berkesinambungan dimana cairan penyari dipanaskan hingga menguap. Uap cairan penyari terkondensasi menjadi molekul-molekul cairan oleh pendingin balik dan turun menyari simplisia di dalam klonsong, selanjutnya cairan penayri bersama-sama dengan kandungan kimia akan turun kembali ke labu alas bulat atau labu penampung. Proses ini berlangsung hingga penyarian zat aktif dianggap sempurna yang ditandai dengan beningnya cairan penyari yang melalui pipa siphon dan jika diidentifikasi dengan KLT tidak memberikan noda (Najib, 2006).c) PerkolasiSerbuk simplisia ditempatkan dalam suatu bejana silinder, yang bagian bawahnya diberi sekat berpori. Cairan penyari dialirkan dari atas ke bawah melalui serbuk tersebut, cairan penyari akan melarutkan zat aktif, sel-sel yang dilalui sampai mencapai keadaan jenuh. Gerak ke bawah disebabkan oleh kekuatan gaya beratnya sendiri dan cairan di atasnya, dikurangi dengan gaya kapiler yang cenderung untuk menahan (Najib, 2006).

2. Penyarian secara panasa) RefluxRefluks adalah mempunyai komponen kimia yang tahan terhadap pemanasan dan mempunyai tekstur yang keras seperti akar, batang, buah/biji, dan herba. Sampel atau bahan yang akan diekstraksi ditimbang kemudian dimasukkan ke dalam labu alas bulat dan diisi dengan cairan penyari yang sesuai misalnya metanol sampai serbuk simplisia terendam kurang lebih 2 cm diatas permukaan simplisia, atau 2/3 volume labu kemudian labu alas bulat dipasang kuat pada statif dan ditempatkan diatas water bath atau heating mantel lalu dipasang kondensor pada labu alas bulat yang dikuatkan dengan klem pada statif. Aliran air dan pemanas dijalankan sesuai dengan suhu pelarut yang digunakan. Setelah 4 jam dilakukan penyaringan, filtrat ditampung dalam wadah penampung dan ampasnya ditambah laju dengan pelarut dan dikerjakan seperti semula. Ekstraksi dilakukan selama 3-4 jam. Filtrat yang diperoleh dikumpulkan dan dipekatkan dengan alat rotavapor (Makhmud, 2001).b) Destilasi uap airMetode destilasi uap air digunakan untuk mengekstraksi simplisia yang mengandung minyak menguap dan memiliki titik didih dan tekanan normal tinggi digunakan untuk mencegah kerusakan zat aktif pada pemanasan yang terlalu tinggi (Makmud, 2001).Penyiapan bahan yang akan diekstrak dan pelarut (Chemistry.org)1) SelektivitasPelarut hanya boleh melarutkan ekstrak yang diinginkan, bukan komponen-komponen lain dari bahan ekstraksi. Dalam praktek,terutama pada ekstraksi bahan-bahan alami, sering juga bahan lain (misalnya lemak, resin) ikut dibebaskan bersama-sama dengan ekstrak yang diinginkan. Dalam hal itu larutan ekstrak tercemar yang diperoleh harus dibersihkan, yaitu misalnya diekstraksi lagi dengan menggunakan pelarut kedua.2) KelarutanPelarut sedapat mungkin memiliki kemampuan melarutkan ekstrak yang besar (kebutuhan pelarut lebih sedikit). Kemampuan tidak saling bercampur Pada ekstraksi cair-cair, pelarut tidak boleh (atau hanya secara terbatas) larut dalam bahan ekstraksi.3) KerapatanTerutama pada ekstraksi cair-cair, sedapat mungkin terdapat perbedaan kerapatan yang besar antara pelarut dan bahan ekstraksi. Hal ini dimaksudkan agar kedua fasa dapat dengan mudah dipisahkan kembali setelah pencampuran (pemisahan dengan gaya berat). Bila beda kerapatannya kecil, seringkali pemisahan harus dilakukan dengan menggunakan gaya sentrifugal (misalnya dalam ekstraktor sentrifugal).4) ReaktivitasPada umumnya pelarut tidak boleh menyebabkan perubahan secara kimia pada komponen-kornponen bahan ekstarksi. Sebaliknya, dalam hal-hal tertentu diperlukan adanya reaksi kimia (misalnya pembentukan garam) untuk mendapatkan selektivitas yang tinggi. Seringkali Ekstraksi juga disertai dengan reaksi kimia. Dalam hal ini bahan yang akan dipisahkan mutlak harus berada dalam bentuk larutan.5) Titik didihKarena ekstrak dan pelarut biasanya harus dipisahkan dengan cara penguapan, destilasi atau rektifikasi, maka titik didit kedua bahan itu tidak boleh terlalu dekat, dan keduanya tidak membentuk ascotrop. Ditinjau dari segi ekonomi, akan menguntungkan jika pada proses ekstraksi titik didih pelarut tidak terlalu tinggi (seperti juga halnya dengan panas penguapan yang rendah).Pelarut yang mudah menguap tidak dicampur dengan fase air yang panas (atau bahkan hangat). Hal ini dapat menyebabkan peningkatan tekanan uap sangat besar yang dihasilkan sehingga tutup corong pisah terbang dan isinya tersemprot keluar. Hal ini dapat juga terjadi dengan cairan dingin jika terjadi reaksi eksotermis misal pencampuran asam dan basa, pengenceran asam-asam kuat (Ditjen POM, 1986).Dikenal 3 macam bentuk corong pisah yaitu :1. Bentuk bulat, untuk mengekstraksi komponen kimia yang mengandung terpen glikosida2. Bentuk lonjong untuk mengekstraksi bahan alam yang mengandung lemak dan saponin3. Bentuk segi empat untuk mengekstraksi senyawa sintetik murni.

BAB IIIPENUTUP

3.1 Kesimpulan Ekstraksi pelarut adalah teknik pemisahan dimana larutan konstituen dalam air (umumnya), di biarkan berhubungan dengan pelarut lain, (umumnya pelarut organik) dengan syarat bahwa pelarut kedua ini tidak bercampur dengan pelarut yang pertama. Prinsip percobaan ini didasari oleh hukum Distribusi Nernst yaitu zat terlarut akan terbagi dua pelarut yang tidak saling bercampur sehingga dalam keadaan setimbang, perbandingan kedua zat akan konstan dalam temperature dan tekanan yang konstan juga. Macam-macam Metode Ekstraksi Ekstraksi bertahap Ekstraksi kontinyu Ekstraksi kontinyu counter current, Jenis-jenis ekstraksi Penyaringan Penyarigan secara dingin : Maserasi, Soxhletasi, Perkolasi Penyarigan secara panas: Reflux dan Destilasi uap air

3.2 SaranDalam penyusunan makalah ini masih terdapat kekurangan dan penulisannya sehingga kritik dan saran yang dapat memperbaiki makalah ini. Adapun dengan membaca makalah ini kita dapat mendapat pengetahuan tentang ekstraksi pelarut.Dasar-dasar Pemisahan Analitik | Ekstraksi Pelarut17