Makalah Fix Diare Kite

8/17/2019 Makalah Fix Diare Kite

1/42

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangDiare merupakan salah satu masalah kesehatan yang sering terjadi di masyarakat

terutama pada anak-anak dan dewasa bahkan lansia. Diare tidak hanya terjadi pada

masyarkat Negara berkembang tetapi juga pada Negara maju. Diare sering menimbulkan

Kejadian Luar Biasa (KLB) dengan penderita yang banyak dalam waktu yang singkat. Di

negara maju, walaupun sudah terjadi perbaikan kesehatan dan ekonomi masyarakat, tetapi

insiden ineksi diare tetap tinggi dan menjadi masalah kesehatan (!ein "mar, #$$%).Diare pada orang lanjut usia (lansia) dapat disebabkan karena pemakaian antibotika

yang dapat mengurangi jumlah lora normal usus (&iller-amilton, #$$%) dan dapat juga

dikarenakan ineksi bakteri,'irus atau parasit.

Diare adalah deekasi yang meningkat dalam rekuensi, lebih air dan sulit untuk

dikendalikan. neksi bakteri dan 'irus, impaksi ekal, pemberian makanan melalui slang,

dan diet yang berlebihan (terutama pisang) dapat menyebabkan diare akut pada lansia.

Diare dapat mengganggu gaya hidup normal. "ntuk diare yang akti seara isik, diare

dapat membatasi interaksi sosialnya. Ketika klien harus berada di tempat tidur atau kurang

moilisasi, diare dapat menimbulkan masalah serius, seperti ineksi saluran kemih atau

dekubitus.

Berdasarkan data dari The Merck Manual of Geriatrics Section 13: Gastrointestinal

disorder, sebagian besar diare pada orang lansia adalah diare akut. *al ini biasanya

disebabkan ineksi, intoleransi makanan (&erk &anual, #$$+). Kurang lebih % diare

pada lansia disebabkan 'irus, sedangkan kurang lebih % disebabkan bakteri. Diare yang

dikarenakan 'irus mempunyai onset lebih pendek sekitar satu sampai lima hari, sedangkan

diare yang disebabkan oleh bakteri lebih sering menyebabkan keluarnya darah pada feces

(/hipps and 0teinberg, #$$1).

Diare dapat menjadi masalah serius pada lansia jika tidak ditanggulangi dengan tepat,

berdasarkan data di "02 dengan penduduk sekitar #$$ juta diperkirakan sembilan puluh

sembilan juta episode diare akut pada dewasa terjadi setiap tahunnya. 3*4

memperkirakan ada sekitar % miliar kasus diare akut setiap tahun dengan mortalitas -% juta

pertahun. Bila angka itu diterapkan di ndonesia, setiap tahun sekitar $$ juta episode diare

Keperawatan Gerontik Page 1


2/42

pada orang dewasa per tahun. Dari laporan sur'eilan terpadu tahun #$$+ jumlah kasus diare

didapatkan , di /uskesmas, di rumah sakit didapat $,%5 pada penderita rawat inap

dan $,$5 pasien rawat jalan. Berdasarkan data Dinas Kesehatan 6awa 7engah, penyakit

diare sudah membunuh 5% jiwa dengan jumlah penderita sebanyak %#8.#5 jiwa dari kurun

waktu 6anuari- 6uni #$$+ atau selama 1 bulan. /ada bulan 6uli, teratat .#58 penderita.

0ejak 1 tahun terakhir kasus diare di 6awa 7engah menunjukkan tren meningkat.7ahun

#$$% diare telah menyebabkan % nyawa melayang dengan jumlah penderita sebanyak

.$$.1$ orang. 7ahun #$$5 yang meninggal menurun menjadi #5 jiwa dengan penderita

sebanyak 89.59# orang. 7ahun #$$1 jumlah yang meninggal meningkat lagi bahkan

melebihi tahun #$$% dengan 5 orang meninggal dan jumlah kasus .$+.+%. 7ahun #$$9

jumlah yang meninggal dan jumlah kasus lebih banyak lagi. 6iwa melayang akibat diareteratat 51 orang dengan penderita sebanyak .#+.%orang. 0ementara tahun #$$8 jumlah

yang meninggal sebanyak 58 orang dengan penderita .$8.9%1 orang. Berdasarkan data

proil kesehatan #$$+, jumlah kasus diare di 6awa 7engah berdasarkan laporan puskesmas

sebanyak %#$.589 sedangkan kasus gastroenteritis dirumah sakit sebanyak 9.1%8 sehingga

jumlah keseluruhan penderita yang terdeteksi adalah %#8.#5 dengan jumlah kematian

adalah sebanyak 5% orang (*aryawan, #$$+).

1.2 Rumusan Masalah

. 2pa yang dimaksud dengan diare:#. 2pa saja klasiikasi dari diare:

. Bagaimanakah gejala klinis diare:

%. 2pa teori penuaan:5. Bagaimana penatalaksanaan diare:

1.3 Tujuan

. 2gar mahasiswa memahami diare

#. 2gar mahasiswa tahu klasiikasi diare

. 2gar mahasiswa menngetahui gejala klinis diare%. 2gar mahasiswa memahami teori penuaan

5. 2gar mahasiswa tahu penatalaksaan untuk diare



3/42

BAB II

LANDAAN TE!RI

2.1 Pengert"an D"are

Diare adalah buang air besar (deekasi) dengan eses berbentuk air atau setengah air

(setengah padat) kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari kali sehari.



4/42

Diare dibagi dalam diare akut dan diare kronis (0etiawan, #$$1; 7alley, ++8; Daldiyono,

++$; 0imanjuntak +8).

Diare tidak hanya menyerang anak-anak tetapi juga dapat terjadi pada orang dewasa

bahkan orang lanjut usia. Diare pada orang lanjut usia (lansia) sering disebabkan karena

pemakaian antibotika yang dapat mengurangi jumlah lora normal usus (&iller-amilton,

#$$%).

World gastroenterologi organisation global guidelines 2005 , mendeinisikan diare akut

adalah sebagai pasase tinja yang air atau lembek dengan jumlah lebih banyak dari normal,

dan berlangsungnya kurang dari % hari sedangkan diare kronis adalah diare yang

berlangsung lebih dari 5 hari.

Diare merupakan salah satu penyakit menular yang angka kesakitan dan kematiannya

relati tinggi. Diare adalah berak-berak lembek sampai air (menret), bahkan dapat berupa

air saja, yang lebih sering dari biasanya ( kali atau lebih dalam sehari) yang ditandai

dengan gejala dehidrasi, demam, mual dan muntah, anorehang, #$$8).

Diare adalah buang air besar (deekasi) dengan tinja berbentuk airan atau setengah

airan (setengah padat), dengan demikian kandungan air pada tinja lebih banyak dari biasanya (normal $$-#$$ ml per gram tinja) (Daldiyono, ++$). 0ementara menurut 3*4

(+8$) diare adalah buang air besar ener atau air lebih dari tiga kali sehari (Noer, ++1).

Diare dideinisikan sebagai deekasi dengan berat eses ?#$$ gram@hari. 2kan tetapi,

deinisi tersebut kurang bernilai klinis karena pengukuran jumlah eses hanya dilakukan

dalam penelitian. Deinisi praktis yang sering dipakai adalah deekasi dengan eses

ener@berair sebanyak A kali@hari. Diare akut adalah diare yang berlangsung % hari.

Diare yang menetap sampai ?% hari disebut diare persisten, sedangkan bila menetap ?$

hari dinamakan diare kronik.

Diare ineksi adalah bila penyebabnya ineksi, sedangkan diare noninekti bila tidak

ditemukan ineksi sebagai penyebab pada kasus tersebut (0etiawan, #$$1).



5/42

Diare organik adalah bila ditemukan penyebab anatomik, bakteriologik, horomonal,

atau toksikologik. Diare ungsional apabila tidak ditemukan penyebab organik (0etiawan,

#$$1).

2.2 #las"$"kas" D"are

&enurut onset terjadinya diare dibedakan menjadi tiga, antara lainC

) diare akut C berlangsung 9 hari, pada umumnya -5 hari;

#) diare berkepanjangan @ prolong C berlangsung ? 9 hari;

) diare kronik C berlangsung ? % hari

(2ianti, 0oegianto, #$$%)

2.3 %ejala #l"n"s

Diare terjadi dalam kurun waktu kurang atau sama dengan 5 hari disertai dengan

demam, nyeri abdomen dan muntah. 6ika diare berat dapat disertai dehidrasi. &untah-

muntah hampir selalu disertai diare akut, baik yang disebabkan bakteri atau 'irus V

!holerae " !oli patogen dan 'irus biasanya menyebabkan #ater$ diarrhea sedangkan

ca%&$lobacter dan amoeba menyebabkan blood$ diarrhea (&ansonEs, ++1).

Fambaran klinis diare akut yang disebabkan ineksi dapat disertai dengan muntah,

demam, hematosehia, berak-berak, nyeri perut sampai kram (7riadmodjo, ++).

Karena kehilngan airan maka penderita merasa haus, berat badan berkurang, mata

ekung, lidah@ mulut kering, tulang pipi menonjol, turgor berkurang, suara serak. 2kibat

asidosis metabolik akan menyebabkan rekuensi pernaasan epat, gangguan

kardio'askuler berupa nadi yang epat tekanan darah menurun, puat, akral dingin kadang-

kadang sianosis, aritmia jantung karena gangguan elektrolit, anura sampai gagal ginjal

akut(0udigbya, ++#; 7riadmodjo, ++).

Fejala diare akut dapat dibagi dalam ase, yaitu C

• Gase prodromal (sindroma pra-diare) C pasien mengeluh penuh di abdomen, nausea,

'omitus, berkeringat dan sakit kepala (Kolopaking, #$$#; 6oan et al, ++8).



6/42

• Gase diare C pasien mengeluh diare dengan komplikasi (dehidrasi, asidosis, syok, dan

lain-lain), kolik abdomen, kejang dengan atau tanpa demam, sakit kepala (Kolopaking,

#$$#; 6oan et al, ++8).

•Gase pemulihan C gejala diare dan kolik abdomen berkurang, disertai atigue.

(Kolopaking, #$$#; 6oan et al, ++8).

Dalam praktek klinis sangat penting dalam membedakan gejala antara diare yang bersiat

inlamasi dan diare yang bersiat noninlamasi. Berikut ini yang perbedaan diare inlamasi

dan diare non inlamasi.

&aniestasi yang

membedakan diare

inlamasi dan

noninlamasi

&aniestasi

Diare nlamasi Diare noninlamasi

Karakter tinja Holume sedikit,

mengandung darah dan pus

Holume banyak, air,

tanpa pus atau darah

/atologi nlamasi mukosa olon

dan ileum distal

"sus halus proksimal

&ekanisme diare nlamasi mukosa

mengganggu absorbsiairan yang kemungkinan

eek sekretorik dari

inlamasi

Diare

sekretorik@osmotik yang diinduksi oleh

enterotoksin atau

mekanisme lainnya.

7idak ada inlamasi

mukosa

Kemungkinan

patogen

Shigella, Sal%onella,

!la%&$lobacter, " !olli,

"'"!, !lostridiu%

dificcile, (ersinina

enterocolitica

Kolera, I7I>, I/I>,

keraunan makanan

tipe toksin, rota'irus,

2deno)irus, *+V,

cr$&tos&oridia,

Giardia la%blia

0umber C &andal et al,#$$%



7/42

0ebagian besar diare pada lansia adalah diare akut. *al ini biasanya disebabkan ineksi,

intoleransi makanan (&erk &anual, #$$+). Kurang lebih % diare pada lansia

disebabkan 'irus, sedangkan kurang lebih % disebabkan bakteri. Diare yang dikarenakan

'irus mempunyai onset lebih pendek sekitar satu sampai lima hari, sedangkan diare yang

disebabkan oleh bakteri lebih sering menyebabkan keluarnya darah pada feces (/hipps and

0teinberg, #$$1).

Diare pada lansia juga dapat disebabkan karena ineksi nosokomial. 0ebagian besar

diare ini disebabkan oleh bakteri !lostridiu% difficile. *al ini dapat menyebabkan

timbulnya ollitis dengan berbagai tingkat keparahan (0ierra, >al'o, #$$8).

Diare kronis dapat pula disebabkan oleh malabsorbsi, penyakit di'ertikular, gangguan

inlamasi usus, atau obat-obatan, terutama antaid, antibioti, antidisritmia, danantihipertensi. /enyakit sistemik seperti tirotoksikosis, penyakit hati, neuropati diabeti,

dan uremia dapat menyebabkan diare. /enyakit iskemi di antara lansia, terutama mereka

dengan masalah jantung, dapat mengarah pada olitis iskemik dengan diare. /rosedur

pembedahan, seperti gastrektomi dan gangguan psikogenik juga dapat menyebabkan diare.

2.& Te'r" Penuaan

A. Te'r" Penuaan (erka"tan )engan nutr"s" )an *a"ran+

. Gaktor &etabolisme&enurut &.>ay (+5), 3eindruh dan 3alord, ++8, menjelaskan bahwa proses

menua seara biologi dapat dihambat asalkan gi=i seimbang dan menganjurkan agar

manusia mulai membatasi jumlah makannya, terutama asupan karbohidrat, asalkan jumlah

=at gi=i seimbang mulai usia #$ tahun agar proses menua dan penyakit degenerati dapat

dihambat. *al ini juga dijelaskan oleh Foldstein dkk (+8+) yang memperlihatkan bahwa

pengurangan asupan kalori pada rodentia muda akan menghambat pertumbuhan dan

memperpanjang umur. *ewan yang paling terhambat pertumbuhannya dapat menapai

umur dua kali lebih panjang umur kontrolnya. /erpanjangan umur karena penurunan

jumlah kalori tersebut, antara lain disebabkan menurunnya salah satu atau beberapa proses

metabolisme dalam tubuh. 7erjadi penurunan pengeluaran hormone yang merangsang

prolierasi sel, misalnya insulin dan hormone pertumbuhan.



8/42

#. 2spek Fi=i

Berbiara tentang gi=i atau nutrisi sangat luas dan mendalam, begitu banyak yang perlu

diketahui. 7opik pola makanan sehat sedang hangat dibiarakan dalam bidang kesehatan

saat ini. &otto pola makanan sehat adalah Jtomorrows mediine J. Dua ribu lima ratus

tahun lalu, *ipporates, JGather o &ediineJ berkata bahwaC Jbiarkan makananmu itu

menjadi obatmu dan obatmu menjadi makananmuJ dan beliau menyarankan untuk

melakukan terapi gi=i. Kemudian terapi gi=i ini didukung pula oleh seorang tokoh besar

abad ke #$, tahun +18 yaitu Linus /auling, beliau dua kali memenangkan hadiah nobel

dan mengeluarkan istilah Jortho moleular mediineJ. /auling menyarankan bahwa dengan

memberi tubuh molekul yang tepat atau nutrisi optimum, kebanyakan penyakit dapat

dibasmi. /ernyataan /auling ini terkenal dengan Jnutrisi optimum adalah obat di masamendatangJ.Nutrisi optimum itu menakup mikro-nutrien seperti 'itamin, mineral,

selenium, =in, asam amino, en=im, hormon dan lain-ainnya yang ke semuanya ini banyak

terdapat pada sayur-sayuran dan buah-buahan yang ada di sekitar kita.

B. Pr'ses ,enuaan terka"t )engan nutr"s" )an *a"ran

/erubahan-perubaha proses penuaan pada sistem gastrointestinal yang normal



9/42

-. #e(utuhan nutr"s" )an *a"ran ,a)a lans"a

Kebutuhan nutrisi dan airan yang disarankan pada lansia usia 15-95 tahun menurut

D2 (eommended Daily 2llowane) adalah #$$ kkal. Kebutuhan nutrisi dan airan

pada lansia usia 95 tahun diturunkan menjadi #$5$ kkal, yang meliputi 55-15 karbohidrat



10/42

kompleks, lemak kurang dari $ dan sisanya adalah protein. Kalsium yang dibutuhkan

untuk lansia wanita sekitar 1$$mg per hari. /anduan diit terbaru menyarankan sedikitnya

$$$mg per hari untuk seluruh lansia dan 5$$ mg per hari untuk wanita lansia yang tidak

menggunakan estrogen

D. Masalah kesehatan ang (erhu(ungan )engan gangguan ,emenuhan nutr"s" )an

*a"ran ,a)a lans"a

. Fi=i berlebih

Fi=i berlebih pada lansia banyak terjadi di negara-negara barat dan kota-kota besar.

Kebiasaan makan banyak pada waktu muda menyebabkan berat badan berlebih, apalai pada

lansia penggunaan kalori berkurang karena berkurangnya akti'itas isik. Kebiasaan makanitu sulit untuk diubah walaupun disadari untuk mengurangi makan. Kegemukan merupakan

salah satu penetus berbagai penyakit, misalnya C penyakit jantung, kening manis, dan

darah tinggi.

#. Fi=i kurang

Fi=i kurang sering disebabkan oleh masalah-masalah soial ekonomi dan juga karena

gangguan penyakit. Bila konsumsi kalori terlalu rendah dari yang dibutuhkan menyebabkan

berat badan kurang dari normal. 2pabila hal ini disertai dengan kekurangan protein

menyebabkan kerusakan-kerusakan sel yang tidak dapat diperbaiki, akibatnya rambut

rontok, daya tahan terhadap penyakit menurun, kemungkinan akan mudah terkena ineksi.

&asalah airan yang lebih sering dialami lansia adalah kekurangan airan tubuh, hal ini

berhubungan dengan berbagai perubahan-perubahan yang dialami lansia, diantaranya

adalah peningkatan jumlah lemak pada lansia, penurunan ungsi ginjal untuk memekatkan

urin dan penurunan rasa haus



11/42

E. Alat ,ena,"san nutr"s" untuk lans"a

6ika nilai anda $-# C bagus, periksa kembali nilai total nutrisi anda dalam waktu 1 bulan

6ika nilai anda -5 C anda berada pada resiko nutrisi tingkat sedang. Lihat apa yang dapat

dilakukan untuk meningkatkan kebiasaan makan dan gaya hidup. /eriksa kembali nilai

anda dalam waktu bulan

6ika nilai anda 1 atau lebih C anda berisiko tinggi nutrisi.

/. Peru(ahan s"stem gastr'"ntest"nal ,a)a lanjut us"a

/enurunan indra pengeap pada lansia mengakibatkan tidak bisa menikmati rasa

makanan. /ada pertumbuhan atau pertambahan usia pada lansia, nilai ambang terhadap

aroma, rasa pahit, manis dan asin mulai nyata penurunannya pada usia 9$ tahun. /engaruh



12/42

obat tertentu seara tidak langsung dapat memperepat penurunan ungsi indra-indra

tersebut. Kondisi yang seperti itu, seara tidak sadar para lansia lebih suka pada makanan

yang asin. *al ini dapat berpengaruh pada penurunan produksi sali'a yang mengakibatkan

mulut menjadi kering, yang dapat mengganggu indra pengeap atau perasa.

Figi adalah salah satu unsur terpenting dalam penapaian derajat kesehatan dan gi=i yang

baik. /enelitian di dalam dan luar negeri menunjukkan bahwa banyak lansia yang telah

kehilangan sebagian besar gigi mereka. 0ebagian tidak menggantinya dengan gigi palsu,

dan sebagian yang memakai gigi palsu keadaannya tak nyaman hingga mengganggu saat

makan dan mengunyah

Lambung memiliki berbagai ungs yakni menerna makanan yang telah dikunyah,

menampurnya dengan en=im dan airan penerna serta malepaskan makanan ke arahsaluran erna berikutnya. /ada lansia, motilitas lambung menurun hingga pengosongan

lambung menjadi lebih lambat. 0elain itu terjadi atropi gastriris yang menimpa satu dari

empat lansia pada usia sekitar 1$ tahun-an dan %$ pada usia 8$ tahun-an. Kehilangan atau

berkurangnya epitel lambung akan menyebabkan peningkatan p* lambung, dan penurunan

sekresi aktor intrinsik. /enurunan p* akan menurunkan kemampuan absorpsi besi,

kalsium, 'itamin B1, B# dan olat serta dapat menyebabkan pertumbuhan bakteri pada

usus halus.

2.0 PENATALA#ANAAN DIARE A#UT

2.0.1 TERAPI /ARMA#!#INETI#

PR!BI!TI#

Deinisi umum probiotik, yang biasa digunakan adalah preparat yang terdiri dari

mikroba hidup yang dimasukkan ke dalam tubuh manusia atau hewan seara oral. &ikroba

hidup itu diharapkan mampu memberikan pengaruh positi terhadap kesehatan manusia

atau hewan dengan ara memperbaiki siat-siat yang dimiliki mikroba alami yang tinggal

di dalam tubuh manusia atau hewan tersebut. 0edangkan menurut 2im (++%), deinisi

probiotik adalah substansi yang disekresi oleh suatu mikroorganisme yang dapat

menstimulasi pertumbuhan mikro organisme yang lain.



13/42

a. Ma*am Pr'("'t"k

7erdapat tiga golongan probiotik yaituC ) golongan +actobacilli : + cido&hilus, +

!asei, + bre)is, + -er%entu%, dll ; #) golongan .ifibacteria : . .ifidu%, . dolescentris,

. +ong#n, dll ; ) golongan gram positi C +actococcus latis subs&cre%oris Stre&tococcus

inter%edius, "nterococcus faeciu% (ohim, 0ubijanto, #$$#)

(. D's"s Pr'("'t"k

/engobatan terhadap diare diperlukan dosis probiotik, yaitu $+ $$ organisme per

hari atau setara dengan - M up susu yang mengandung aidophillus atau yogurt (Dairy

ounil, #$$$).

*. Pre,arat Pr'("'t"k

/reparat probiotik dapat berbentuk susu ermentasi, yogurt, keju.mentega, sari buahdan susu ormula yang diortiikasi dengan bakteri asam laktat. 0ediaan murni probiotik

dapat berupa tablet, kapsul atau granula.

). -ara Pem(er"an

0ediaan probiotik dapat digunakan per oral dengan dosis yang ditentukan.

e. #has"at

2dapun khasiat yang dimiliki probiotik, antara lainC ) &eningkatkan imunitas. /ada

penelitian yang dilakukan pada hewan oba maupun pada manusia ditemukan bahwa

pemberian probiotik dapat meningkatkan imunitas tubuh baik spesiik maupun non

spesiik. /robiotik dalam hal ini bekerja dengan mengaktikan makroag, meningkatkan

jumlah ytokine, meningkatkan aktiitas NK cell dan atau meningkatkan le'el

immunoglobulin (Dairy ounil, #$$$); #) mengurangi gejala intoleransi laktosa; )

mengurangi alergi makanan; %) meningkatkan absorbsi mineral; 5) memiliki eek

antikarsinogenik; 1) regulasi metabolisme lemak; 9) menurunkan waktu diare; 8)

meningkatkan ungsi saluran penernaan; +) menghilangkan 'nfla%%ation .o#el /isease

'./ (no /4&, #$$#)

$. In)"kas" )an #'ntra"n)"kas"

2dapun indikasi dari pemberian probiotik, antara lain konstipasi, diare, intoleransi

laktosa, alergi, pasien dengan daya tahan tubuh lemah. /emberian probiotik harus lebih

diperhatikan pada penderita dengan memiliki reaksi hipersensiti 'itas terhadap probiotik.



14/42

0elain itu, penggunaan probiotik juga harus dihindari pada pasien yang sakit berat, seperti

pasien yang dirawat di >" atau pasien yang belum dapat makan normal akibat sakit

(0ukarliono, #$$8).

g. Mekan"sme #erja Pr'("'t"k

/robiotik menghambat pertumbuhan dan kolonisasi berbagai patogen potensial dengan

asam laktat dan asetat sebagai /2& (produk akhir metabolisme) yang menurunkan p*

menidum. Di samping itu juga membentuk /2& yang seara langsung bersiat inhibitorik

terhadap sejumlah bakteri patogen (gram positimaupun gram negati) (Lisal, #$$5).

/robiotik mempunyai kemampuan memproduksi antibakterial yang terdiri dari asam

laktat, peroksidase, bakteriosin, nisin, asam organik, mikrosin, reuterin, asam lemak 'olatil,

dan ion hidrogen, serta kemampuan proteolitik pada Latobaillus plantarum kon'ersionaluntuk degradasi protein sehingga dapat menegah 'ims ataupun tumor (ohim, 0ubijanto,

#$$#). /robiotik yang mempakan bakteri baik, akan menghambat pertumbuhan bakter-

bakteri patogen dengan ara bersaing untuk mendapatkan nutrisi, sehingga bakteri-bakteri

yang patogen tidak dapat berkembang.

/robiotik juga memiliki kemampuan menempel pada sel epitel mukosa usus (enterosit)

dan berkompetisi dengan mikroorganisme patogen untuk reseptor adhesi. Interosit yang

telah jenuh tidak dapat lagi mengadakan perlekatan dengan bakteri lain (ohim, 0ubijanto,

#$$#). (Bernet, ++%) melaporkan hasil penelitian bahwajenis strain yang berbeda

mempunyai eek adhesi atau penempelan pada sel epitel mukosa usus yang berbeda pula.

/ada dosis yang berlebihan dapat menyebabkan rasa tidak nyaman pada perut karena

produksi gas yang berlebihan sehingga penderita sering latus.

2.&.2 N!N /ARMA#!#INETI#

2.&.2.1 Pem(er"an Reh")ras"

Larutan rehidrasi oral ialah larutan gula dan garam, yaitu dua sendok teh gula dan

setengah sendok teh garam dapur yang dilarutkan kedalam satu gelas air matang diminum



15/42

seara perlahan-lahan. /emberian larutan rehidrasi oral ini bertujuan untuk menegah

terjadinya dehidrasi pada pasien diare.

2.&.2.2 Pem(er"an Ma)u

&adu murni memiliki akti'itas bakterisidal yang dapat melawan beberapa organisme

entheropathogeni, termasuk diantaranya speies dari salmonela, shigela, dan I.oli.

/emberian madu terbukti menurunkan rekuensi diare dan bisa jadi penurunan rekuensi

diare setelah minum madu dikarenakan kemampuan madu yang membantu terbentuknya

jaringan granulasi. &emperbaiki kerusakan permukaan kripte usus dan adanya eek madu

sebagai prebiotik yang dapat menumbuhkan kuman komensal dalam usus dengankemampuan melekat pada enterosit mukosa usus sehingga dapat menghambat kolonisasi

sejumlah bakteri penyebab diare termasuk 'irus.

>ara mengkonsumsi C

- &adu -# sendok makan tiap @# jam sampai diare reda dan bangkitkan nasu

makan. &akan dan minum dianjurkan setelah 5-$ menit minum madu. 7entunya harus

madu asli, karena kebanyakan madu dipasaran adalah madu asli yang diampur atau

bahkan madu sintesis.



16/42

!-

&otilitas lambung

/engosongan lambung menjadi lambat

2tropoi gastritis

Kehilangan@berkurangnya epitel lambung

/* lambung

0ekresi aktor intrinsi

absorpsi besi,kalsium,'it B1,B#

olat dan dapat menyebabkan

pertumbuhan bakteri pada usus halus

diare

Bising usus meningkat

output meningkat


mual

nasu makan

makan tidak teratur,

(pasien sering makan

makanan pedas dan kuran

makan sayur dan buah)

keb.nutrisi kurang dari

kebutuhan

pasien sering makan

makanan pedas,

makan tidak

teratur,kurang

makan sayur-

sayuran dan buah-

buahan, pasien juga

kurang menjaga

kesehatan


17/42

input tidak menukupi

kekurangan airan

BAB III

AUHAN #EPERAATAN

#AU

Ny N (1$ thn) mengatakan sejak tiga hari yang lalu ia sering buang air besar. Dalam sehari

Ny. N bisa buang air besar lebih dari enam kali dan ases yang keluar berupa airan yang

tidak berbentuk. a mengeluh perutnya sakit, badannya lemas, dan kepalanya terasa pusing.

Kadang-kadang merasa mual. Ny N juga mengatakan kalau belakangan ia sering

mengkonsumsi makanan pedas dan asam, dan makan sering tidak teratur. 0emenjak sering

buang air besar Ny. N mengatakan kalau ia tidak memiliki nasu untuk makan. 0ebulan

yang lalu Ny. N menderita penyakit gastritis.

PEN%#AIAN

1. IDENTITA #LIEN

Nama C Ny. N

"mur C 1$ thn

2lamat C Fajah mungkur

2gama C slam

/endidikan C 0D6enis kelamin C /erempuan

0uku C 6awa

0tatus /erkawinan C &enikah (6anda)

7anggal /engkajian C #1 2gustus #$5


penurunan ungsi

ginjal untuk

pemekatan urin dan

penurunan rasa haus


18/42

iwayat /enyakit

Dahulu C Fastritis

1. TATU #EEHATAN AAT INI

Klien mengatakan sejak tiga hari yang lalu ia sering buang air besar. Dalam sehari

klien bisa buang air besar lebih dari enam kali dan ases yang keluar berupa airan

yang tidak berbentuk. a mengeluh perutnya sakit, badannya lemas, dan kepalanya

terasa pusing. Klien juga mengatakan kalau belakangan ia sering mengkonsumsi

makanan pedas dan asam, makan sering tidak teratur dan merasa mual. 0emenjak

sering buang air besar Ny. N mengatakan kalau ia tidak memiliki nasu untuk makan.

2. Nutrisi C Klien mengatakan kurang nasu makan karena mual.

Dalam sehari, klien hanya makan dua kali yaitu pagi dan siang dengan porsi

keil. Dalam sekali makan, ia hanya menghabiskan tiga sendok makan saja dan

kesulitan dalam mengunyah makanan karena giginya yang ompong.

B. >airan dan elektrolit C Klien kehilangan nasu untuk minum. Dalam sehari

klien hanya minum empat angkir air putih yaitu $$$. >airan yang

dikeluarkan ketika buang air besar sekitar 5$$.

>. 2kti'itas C Klien masih bisa berjalan, namun tertatih-tertatih.

7angannya kerap kali menempel di dinding karena kepalanya yang sering terasa

pusing apalagi setelah buang air besar.

2. RIAAT #EEHATAN DAHULU

2. Nutrisi C &akan #< sehari dan tidak teratur. Nasu makan

meningkat kalau dihidangkan dengan makanan yang pedas-pedas, kurang

makan buah-buahan, sayuran dan produk susu

B. >airan dan elektrolit C Klien mengatakan minum air 9 gelas@ hari

-. 2kti'itas C Baik, melakukan akti'itas mandiri, seperti

mengambil makanan dan makan sendiri,tetapi klien kurang memperhatikan



19/42

personal hygiene nya, klien jarang menui tangan sebelum makan. Klien juga

sering mengobrol dengan beberapa anggota panti dan masih akti ikut dalam

kegiatan panti seperti pengajian tapi klien merasa malas kalau diajak senam

lansia pada hari jumat.

3. RIAAT #EEHATAN #ELUAR%A

Klien mengatakan keluarganya tidak memiliki penyakit menurun seperti D& dan

hipertensi

&. TINAUAN ITEM

• Keadaan umum C klien tampak lemas dan merasa pusing, suhu tubuh 84>, ,

BB C 5 kg, 7B C 1 m

• ntegumen C warna kulit puat dan kering. turgor menurun ? detik, tidak

ada lesi, akral hangat.

• Kepala C kulit kepala sedikit kotor, ada ketombe, tidak nyeri tekan, dan tidak

ada lesi.

• &ata C bentuk bola mata normal, simetris, tidak eksoptalmus. Bentuk pupil

isokor, reaksi pupil positi () terhadap ahaya. mata ekung dan kering,

gerak mata normal. Konjungti'a anemis. 0lera tidak ikterik. 3arna iris

oklat kehitaman. /engelihatan kabur, tampak menggunakan kaa mata

karena pengaruh usia.

• *idung C bentuk normal, lubang hidung tidak ada pembengkakan. Di dalam

hidung tidak ada luka dan tidak berlendir. Bentuk dan posisi septum normal.

Kedua hidung dapat mengidentiikasi bau dengan normal.

• 7elinga C 2urikel normal, agak kotor, tidak ada peradangan, tidak ada nyeri

tekan pada bagian belakang telinga (mastoideus), membrane tympani terang.

• &ulut dan tenggorokan C mulut sedikit tampak kotor, mukosa mulut tampak

kering, tidak ada peradangan, gigi tampak ompong dan hilang lima, selaput

lender mulut lembab. tenggorokan tidak sakit kalau menelan.

• Leher C tidak ada pembesaran kelenjar tyroid, tidak ada luka, tidak ada

bendungan 'ena jugularis,

• Dada C tampak simetris, tidak ada retraksi dinding dada dan tidak ada nyeri

tekan.

• 0istem pernaasan C Napas sesak. C


20/42

• 0istem kardio'askuler C nadi 5$


21/42

a. dentiikasi masalah emosional

• 2pakah klien mengalami susah tidur: Pa. 0emenjak sering buang air besar

dengan konsistensi air klien hanya tidur dalam 5 jam sehari.

• 2pakah klien merasa gelisah: Pa. Karena jauh dari anak-anaknya dan

anaknya jarang mengunjunginya.

• 2pakah klien sering murung atau menangis sendiri: 7idak.

• 2pakah klien sering was-was atau khawatir: 7idak.

/enjelasan pertanyaan diatas

• Keluhan lebih dari bulan atau lebih dari kali dalam satu bulan: tidak

• 2da masalah atau banyak ikiran: 7idak.

• 2da gangguan atau masalah dengan keluarga lain: 7idak.• &enggunakan obat tidur@penenang atas anjuran dokter: 7idak

• >enderung mengurung diri: 7idak

b. 0priritual

Klien mengatakan sering mendekatkan diri pada 2llah, rajin sholat lima waktu

namun semenjak tiga hari yang lalu sholat pasien bolong-bolong.

4. PEN%#AIAN /UN%I!NAL #LIEN2. K27! indeks

7ermasuk kategori yang manakah klien :

Klien dapat berakti'itas seara mandiri namun terkadang masih membutuhkan pengawasan.


2 &andiri dalam makan, kontinensia (B2K,B2B), menggunakan pakaian,

pergi ketolilet, berpindah mandi

B Man)"r" semuana5 ke*ual" salah satu saja )ar" $ungs" )" atas

> &andiri keuali mandi dan salah satu lagi ungsi yang lain

D &andiri keuali mandi, berpakaian dan salah satu lagi ungsi yang lain

I &andiri keuali mandi, berpakaian, ketoilet dan salah satu ungsi yang lain

G &andiri keuali mandi, berpakaian, ketoilet, berpindah, dan salah satu lagi

ungsi yang lain

F Ketergantungan untuk semua ungsi diatas

* Lain-lain


22/42

B. Barthel inde<7ermasuk manakah klien :

N! #RITERIA DEN%AN

BANTUAN

MANDIRI #ETERAN%AN NILAI

&akan 5 $ Grekuensi C #uimuka, menyisir rambut,

menggosok gigi)

$ 5 Grekuensi C <sehari

5

5 Keluar masuk toilet

(&enui pakaian,

menyeka tubuh)

5 $ $

1 &andi 5 5 Grekuensi C #<

sehari

5

9 6alan dipermukaan datar $ 5 5

8 Naik turun tangga 5 $ 5

+ &engenakan pakaian 5 $ $

$ Kontrol bowel (B2B) 5 $ Grekuensi C lebihdari 1 kali@ hari

Konsistensi C air

8

Kontrol bladder (B2K) 5 $ 6umlah C #$$-%$$

ml@#% jam

3arna C kuning pekat

8

# 4lah raga @latihan 5 $ Grekuensi Ckali@#minggu

6enis C senam

5

ekreasi pemanaatan

waktu luang

5 $ Grekuensi C

kali@hari6enis C nonton t'

$

7otal sore $+

6umlah skoring Ca. $ C &andiri



23/42

b. 40 6 120 + #etergantungan se(ag"an. 1$ C Ketergantungan total

7. PEN%#AIAN TATU MENTAL %ER!NTI#

BIN2 02L2* N4 /I72NP22N

$ 7anggal berapa hari ini :

$# *ari apa hari ini :

$ Dimana alamat anda:

$% 2pa nama tempat ini:

$5 Berapa umur anda :

$1 Kapan anda lahir :

$9 0iapa presiden indonesia yang sekarang:

$8 0iapan presiden sebelumnya:

$+ 7anggal berapa ibu anda lahir

$ Kurang dari #$ dan tetap pengurangan dari setiap

angka baru, semua seara menurun

7otal 0kor

*asilC

. 0alah $- C ungsi intelektual utuh

2. alah &80 + kerusakan "ntelektual r"ngan

. 0alah 1-8 C kerusakan intelektual sedang

%. 0alah +-$ C kerusakan intelektual berat

dentiikassi aspek kogniti dari ungsi mental dengan menggunakan &&0I (&ini &ental

0tatus I


24/42

o 7ahun

o &usim

o 7anggalo *ari

o Bulan

#$5 (benar)

/anas (benar)

9 (salah)Kamis (salah)

4ktober (benar)4rientasi ruang 5 5 Dimana sekarang kita berada C

o Negara ndonesia

o /ropinsi sumsel ogan ilir

o /anti

o wisma

Benar semua

egistrasi 0ebutkan nama objek yang

telah disebut oleh

pemeriksa C (>ontoh)

o Felaso 0endok

o /iring

Benar semua

/erhatian dan

kalkulasi

5 &inta klien meyebutkan

angka $$ 5 sampai 5kali C

o 85

o 9$o 55

o %$

o #5

Benar hanya $$

5 Q 85

&engingatkembali # &inta klien untukmengulangi obyek pada

no. # (/ada registrasidiatas)

o Felas

o 0endoko /iring

0alahmenyebutkan

sendok

Bahasa + 5 7unjukan klien benda,tanyakan apa namanya C

(>ontoh)

o 6am tangan

o /ensil

&inta klien untuk

mengulangi kata kataRtidak ada, jika dan atau

tetapi.

o Bila benar, point



25/42

&inta klien untuk

mengikuti perintah berikutterdiri dari langkah C

o 2mbil kertas ditangan andao Lipat dua

o 7aruh di lantai

/erintahkan klien dengna

menutup mata klien, untuk point seperti no.

o 6am tangna @/ensil

/erintahkan pada klien C

o &enulis kalimat

o &enyalin gambar

nterprestasi nilai C

#% $ C 7idan ada gangguan kogniti

8 # C Fangguan kogniti sedang

$ 9 C Fangguan kogniti berat

Dari hasil&&0I (&ini &ental 0tatus I


26/42

&enggerakkan kaki, memegang obyek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-sisinya. Nilai C

d. &ata klien tertutup dengan pengkajian menahan dorongan pada sternum, bagaimana

penglihatan dan keseimbangannya

Nilai C e. /erputaran leher

&enggerakkan kaki, menggenggam objek untuk dukungan, kaki tidak menyentuh sisi-

sisinya, keluhan 'ertilago, pusing, keadaan tidak stabil.

Nilai C

. &embungkuk (/erintahkan klien untuk mengambil obyek di lantai)7idak mampu membungkuk untuk mengambil objek-objek keil (misalnya pulpen) dari

lantai, memegang suatu objek untuk bisa berdiri lagi, memerlukan usaha usaha multipel

untuk bangun.

Nilai C

#. Komponen berjalan @gerakan

a. /erintahkan klien untuk gerjalan ke tempat yang telah ditentukan (6arak dekat)

agu-ragu tersandung, memegang objek untuk dukungan.

Nilai C

b. Ketinggian langkah kaki (&engangkat kaki pada saat melangkah)

Kaki tidak naik dari lantai seara konsisten (menggeser atau menyeret kaki), mengangkat

kaki terlalu tinggi (A# ini).

Nilai C $

. Kontinuitas langkah kaki (4bser'asi dari samping klien), langkah kaki konsisten @tidak

0etelah langkah-langkah awal tidk konsisten, memulai mengangkat satu kaki sementara

kaki yang lain menyentuh lantai

Nilai C $

e. Kesimetrisan langkah (4bser'asi dari samping klien, analisa), panjang langkah sama @tidak

/anjang langkah tidak sama (sisi yang patologis biasanya memiliki langkah yang lebih

panjang, masalah dapat terjadi pada pinggul, lutut, pergelangan kaki, atau otot-otot

disekitarnya)

Nilai C $

. /enyimpangan jalur pada saat berjalan (4bser'asi dari belakang klien),7idak berjalan dalam garis lurus, bergelombang dari sisi ke sisi.

Nilai C



27/42

nterpretasi hasil C esiko jatuh rendah

Keterangan C nilai 8

$-5 C resiko jatuh rendah

4819 + res"k' jatuh se)ang-5 C resiko jatuh tinggi

ANALIA DATA

N4 D272 Itiologi &asalah keperawatan

. D+

/asien mengatakan bahwa ia

kehilangan nasu untuk minum, dalam

sehari klien mengatakan hanya minum

empat gelas air putih

/asien mengatakan bahwa ia sudah

B2B air lebih dari 1 kali sehari dan

mual

D!+

7D Q $@9$


28/42

D+

/asien mengatakan ia mengalami

kesulitan dalam mengunyah makanan

keras, makan tidak teratur dan kadang-

kadang mual.

D!+

/asien kurang nasu makan, pasien

makan #< sehari dan hanya sendok.

Klien terlihat lesu dan lemas.

Bising usus meningkat %#< @ menit.

6umlah gigi yang hilang 5 gigi.

/asien memiliki riwayat penyakit

gastritis.

&ual

Nasu makan

menurun

Nutrisi kurang

dari kebutuhan.

ketidakseimbangan

nutrisi kurang dari

kebutuhan

D"agn'sa ke,era:atan+

Kekurangan 'olume airan berhubungan dengan kehilangan airan akti



29/42

ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan berhubungan dengan pola makan tidak

teratur

7gl Diagnosa

keperawata

/erenanaan asionalisasi

7ujuan Kriteria hasil nter'ensi

#1@8@

#$5

Deisit 'olume

airan

berhubungan

dengan

kehilangan

airan

Ketidakseimba

ngan nutrisi C

kurang dari

kebutuhan

berhubungan

0etelah

tindakan

keperawatan

yang

dilakukan

selama <

#%

jam tidak

akan terjadi

masalah

kekurangan

airan

0etelah

dilakukan

tindakan

Dengan kriteria

hasilC

a. 7urgor kulit

normal

b. 77H dalam

batas

normal

. BB normal

d. 7idak anemis

dengan kriteria

hasilC

a. /ola makan

teratur

a. /antau intake

dan

output

b. &onitor status

hidrasi

.&onitor tanda-

tanda 'ital

d. Kaji turgor

kulit,

mukosa membrane

e. /antau airan @

makanan

yang masuk

. 0arankan untuk

minum

air sebanyak-

banyaknya

g./emberian madu

a. &onitor intake

nutrisi

"ntuk mengetahui

keseimbangan

antara pemasukan

airan dan

pengeluarannya

dan menegah

dehidrasi

"ntuk mengetahui

status hidrasinya

"ntuk mengetahui

kesetabilan

keadaan pasien

&engetahui status

dehidrasi pasien

"ntuk memantau

aktor penyebab

dehidrasi

&engurangi

kehilangan airan

"ntuk

menurunkan

rekuensi diare.

"ntuk mengetahui

status pemasukan

nutrisi dan



30/42

dengan pola

makan tidak

teratur

keperawatan

selama 5 <

#%

jam

kebutuhan

nutrisi

terpenuhi

b. /emasukan

nutrisi

terpenuhi

. BB normal

d. Bising ususnormal

b. 0arankan untuk

makan

makanan ringan

tapi

sering

. 7imbang berat

badan

setiap waktu

d. Bantu pasien

menentukan

program

pemenuhan nutrisi

e. 0arankan pasien

untuk

memasang gigi

palsu.

. 2jarkan

perawatan gigi

palsu

inter'ensi

selanjutnya

"ntuk mengetahui

makanan yang

dianjurkan dan di

batasi

&enegah mual

&engetahui

nutrisi yang

dibutuhkan

2gar pasien

teratur dalam

pemenuhan nutrisi

"ntuk mengatasi

kesulitan

mengunyah

"ntuk menegah

penyakit lain

timbul

N4 D< mplementasi I'aluasi Kekurangan

'olume airan

berhubungan

dengan

7anggal C #1@8@#$5

6am C .$8.#$

. &engobser'asi dan mengkaji

rekuensi B2B, jumlah dan

7anggal C #1@8@#$5

6am C 9.$$

0 C pasien mengatakan masih

diare, namun rekuensinya



31/42

kehilangan

airan

karakteristik

6am C $8.$#. &engobser'asi 77H setiap 8

jam.

6am C $8.%5

. 2njurkan pasien banyak

minum agar tidak dehidrasi.

Berikan larutan rehidrasi pada

pasien.

berkurang, B2B % kali, dan

mulai berampas, tidak benar-

benar air seperti sebelumnya.

4 C pasien masih terlihat sedikit

puat, mukosa mulut kering,

mata masih ekung.

2 C masalah teratasi sebagian

/ C inter'ensi dilanjutkan

6am C 9.$$0 C pasien kepalanya sesekali

terasa pusing.

4 C pasien memegangi

kepalanya.

7D Q $@+$mm*g,

Q %


32/42

7anggal C #9@8@#$5

6am C 8.$$


rekuensi B2B, jumlah dan

karakteristik

6am C 8.$

#. &engobser'asi 77H

6am C 8.#$

. /emberian madu

4 C Kulit mulai lembab, turgor

kulit menurun detik

2 C masalah sebagian teratasi


6am C 1.%5

0 C pasien mengatakan masih

diare, namun sejak kemarin

uma # kali B2B dan mulai

lembek.

4 C pasien mulai tidak terlihat

lagi puat, mukosa mulut

lembab, mata tidak ekung.

2 C masalah teratasi sebagian/ C inter'ensi dilanjutkan

6am C 1.55

0 C /asien merasa kepalanya

mulai tidak sering pusing lagi.

4 C

7D Q #$@8$ mm*g

Q 5


33/42

7anggal C #8@8@#$5

6am C $8.$


rekuensi B2B, jumlah dankarakteristik.

6am C 8.%5

#. &engobser'asi 77H

2 C masalah teratasi sebagian


6am C 9.$$

0 C /asien mengatakan sudah

meminum madunya sesuai

anjuran.

4 C /asien terlihat lebih

bersemangat.

2 C masalah teratasi sebagian/ C inter'ensi dilanjutkan

6am C 1.%$

0 C pasien mengatakan tidak lagi

diare. B2B pagi tadi dengan

ases lunak.

4 C pasien mulai segar, tidak lemas, tidak puat.

2 C masalah teratasi.

/ C inter'ensi dihentikan.

6am C 1.5$

0 C /asien tidak lagi pusing

kepala.

4 C /asien sudah tidak lagi

memegangi kepalanya.

7D Q $@+$ mm*g



34/42

Q 5


35/42

7anggal C #9-8-#$5

6am C +.$5

. &engkaji intake dan output

makanan.

6am C +.$

#. &enganjurkan untuk

makan makanan yang

rendah serat dan bergi=i.

7anggal C #8-8-#$5

6am C +.5

.&engkaji intake dan outpute

makanan.

6am C 9.5

0C pasien mengatakan nasu

makan mulai meningkat, makan

habis satu porsi, + sendok.

4C pasien terlihat bugar. Bising

usus normal #8


36/42

makan. Kalau tidak ada kerjaan

kepingin makan terus.

4C pasien tidak lemas lagi, tidak

puat, mukosa bibir lembab.

2C masalah teratasi.

/ C pertahankan kondisi



37/42

BAB I;

PEMBAHAAN

/ada usia lanjut, banyak terjadi perubahan-perubahan pada sel, sistem gastrointestinal,

perubahan sistem penernaan dan perubahan alamiah lainnya, yaitu antara lain pada sel .

lebih sedikit jumlahnya; # lebih besar jumlahnya; berkurangnya jumlah airan tubuh dan

berkurangnya airan intraseluler; % menurunnya proporsi protein di otak, otot, ginjal, darah,

dan hati; 5 jumlah sel otak menurun; 1. terganggunya mekanisme perbaikan sel. /ada

sistem gastrointestinal . kehilangan gigi akibat periodontal disease, kesehatan gigi yang

buruk dan gi=i yang buruk; #. indera pengeap menurun, hilangnya sensiti'itas sara

pengeap di lidah terhadap rasa manis, asam, pahit, dan manis; . esophagus melebar; %.

rasa lapar menurun, asam lambung menurun; 5. daya absorbsi melemah; 1. peristaltik

lemah dan sering timbul konstipasi. 0elain perubahan yang telah disebutkan di atas, pada

orang lanjut usia juga terjadi perubahan alamiah yang lain, antara lain metabolisme basal

menurun, mekanisme bernapas menurun karena elastisitas paru-paru menurun, kepadatan

tulang berkurang karena berkurangnya mineral sehingga lebih mudah edera, sistem

kekebalan tubuh menurun sehingga lebih peka terhadap penyakit dan alergi (smayadi,

#$$%), salah satunya gastroenteritis atau diare, menurut data yang kami dapatkan sebagian

besar lansia menderita diare akut, hal ini biasanya disebabkan ineksi, intoleransi makanan

(&erk &anual, #$$+). Kurang lebih % diare pada lansia disebabkan 'irus, sedangkan

kurang lebih % disebabkan bakteri. Diare yang dikarenakan 'irus mempunyai onset lebih

pendek sekitar satu sampai lima hari, sedangkan diare yang disebabkan oleh bakteri lebih

sering menyebabkan keluarnya darah pada feces (/hipps and 0teinberg, #$$1), sehingga

pada situasi seperti ini sangat dibutuhkan pemberian antibioti, akan tetapi pada lansia

terdapat penurunan akti'itas motorik dan sekresi saluran erna yang dapat menurunkan

keepatan hanurnya tablet dan kapsul, memperlambat pengosongan lambung dan akhirnya

memperlama penyerapan obat. 4leh karena itu sangat dibutuhkan terapi-terapi

komplementer yang dapat digunakan untuk mangatasi masalah diare akut pada lansia ini,

&enurut penelitian yang dilakukan sientii journal o pharmateutial de'elopment and

medial appliation, 'ol ## no , tahun #$$+. /enatalaksanaan pasien diare dimulai dengan



38/42

terapi simtomatik, seperti rehidrasi dan penyesuaian diet. 7erapi simtomatik dapat

diteruskan selama beberapa hari sebelum dilakukan e'aluasi lanjutan pada pasien tanpa

penyakit yang berat, terutama bila tidak dijumpai adanya darah samar dan leukosit pada

esesnya.

Beberapa penatalaksanaan non armakologis yang dapat digunakan untuk mengatasi diare

yaitu C

. /emberian rehidrasi

/emberian rehidrasi pada diare akut lebih disenangi melalui rute oral dengan larutan

yang mengandung air, garam, dan gula. /emberian rehidrasi oral (oral reh$dration

thera&$@47) merupakan pemberian airan melalui mulut untuk menegah atau

mengoreksi dehidrasi akibat diare. 47 merupakan standar bagi penanganan diareakut yang efficacious dan costeffecti)e, termasuk di negara-negara industri. /ada

dasarnya 47 terdiri dari # bagian, yaituC

. ehidrasi, ditujukan untuk mengganti air dan elektrolit yang hilang.#. /emberian airan rumat (bersama nutrisi yang sesuai).

Larutan rehidrasi oral (oral reh$dration solution@40) adalah airan yang khusus

dibuat untuk terapi rehidrasi oral.

Berdasarkan penjelasan yang kami dapatkan dari berbagai teori disebutkan bahwa

pemberian obat-obatan atau antibioti sebaiknya dibatasi pada lansia karena

lamanya penerapan obat yang dapat memperlambat proses penyembuhan, akan

tetapi menurut penelitian yang kami dapatkan dari sebuah jurnal bahwa antibioti

harus diberikan pada lansia yang menderita diare dengan demam, eses

berdarah@muoid, terdapat darah samar atau leukosit pada eses $,#8 dan pasien

buang air besar .8 kali@hari,dehidrasi gejala ? minggu yang memerlukan

perawatan. /emberian antimikrobial juga sebaiknya mempertimbangkan manaat

klinik dengan biaya, risiko eek samping, eradikasi lora normal usus yang

membahayakan, induksi produksi toksin 0higa, dan meningkatnya resistensi

terhadap antimikrobial.

0elain terapi oralit dan antibiotik, penanganan diare pada lansia juga dapat

dilakukan dengan pengaturan diet yang tepat, akan tetapi menurut penelitian yang



39/42

dilakukan oleh sientii journal o pharmateutial de'elopment and medial

appliation, 'ol ## no , tahun #$$+, /emberian diet khusus tidak terbukti lebih

bermanaat dibandingkan dengan hidrasi oral pada penelitian dengan ontrol, tetapi

pemberian nutrisi yang adekuat selama episode diare akut amat berguna untuk

memasilitasi perbaikan enterosit. Bila pasien anorektik, hanya mengkonsumsi

airan dalam waktu yang tidak lama tidak akan membahayakan. 7epung dan biji-

bijian rebus (misalnya, kentang, mie, beras, terigu, dan gandum) dengan garam

diindikasikan pada pasien dengan #ater$ diarrhea. Biskuit, pisang, $oghurt , sop,

dan sayuran rebus boleh juga diberikan Dalam prakteknya, menghindari makanan

selama ?% jam adalah tidak tepat. &akanan sebaiknya mulai diberikan % jam

sesudah pemberian 47 atau airan intra'ena. Diet diberikan tanpa memperhatikanairan yang digunakan untuk terapi rehidrasi oral atau rumatan. Diet diberikan

dalam porsi keil dan sering (1 kali@hari). /erlu juga diberikan makanan tinggi

kalori dan mikronutrien (beras, daging, buah buahan, dan sayur-mayur).

/eningkatan kalori disesuaikan dengan perbaikan episode diarenya. /erlu dihindari

pemberian jus buah pekat karena hiperosmolar dan dapat memperberat diare.

#. /emberian &adu&enurut Sof$an !holid, .udi Santosa, Suhartono pemberian madu berpengaruh

pada diare akut. *asil temuan pada penelitian ini menunjukkan bahwa pemberian

suplementasi madu dapat memperpendek lama rawat (5+,%1) jam pada kelompok

inter'ensi dan 9,#$ jam pada kelompok kontrol. 0eara in 'itro dan in 'i'o yang

mengungkapkan eek antibakterial madu, seperti yang dilakukan oleh *aejee dan

&oosa% yang meneliti eek madu untuk terapi gastroenteritis pada anak. 7iga puluh

enam subyek dengan gastroenteritis bakteri, pada kelompok kontrol waktu

penyembuhan +,+ (1$,$#) jam sedangkan pada kelompok perlakuan 58,$$ (%,5%)

jam yang berbeda bermakna seara statistik (p$,$5). Ditinjau dari segi biaya

perawatan kelas di 0 Dr. Kariadi pasien dengan diare akut air tanpa komplikasi

yang mendapatkan terapi standar kira-kira p.5$.$$$@ hari, sehingga pemberian

madu akan mengurangi biaya pearawatan. 2nalisis kesintasan kesembuhan setelah

perawatan kelompok suplementasi lebih epat dibanding pada kelompok kontrol,

mungkin karena madu memiliki akti'itas antimikroba melalui beberapa reaksi di



40/42

antaranya rendahnya akti'itas air dalam madu, p* rendah, kandungan hidrogen

peroksida, namun tidak ditemukannya penelitian yang meneliti seara langsung

akti'itas tersebut terhadap diare akut, demikian juga terhadap perbedaan rekuensi

diare. /engamatan dan uji statistik untuk rekuensi diare terdapat perbedaan pada

hari ke-#, ke-%, dan ke-5. /ola penurunan jumlah rekuensi diare sejalan dengan

lama diare, karena penyebab diare yang disebabkan karena ineksi rota'irus pada

beberapa penelitian pre'alensinya $,%-%8,8 +, merupakan kelainan yang

bersiat sembuh sendiri self li%ited desease apabila tidak diperberat dengan

kondisi imunitas yang menurun. 7erjadinya perbedaan penurunan rekuensi diare

pada kelompok suplementasi madu disbanding kelompok yang tidak mendapatkan

suplementasi madu, peneliti berasumsi berdasarkan kemampuan madu untuk membantu terbentuknya jaringan granulasi. &emperbaiki kerusakan permukaan

kripte usus dan adanya eek madu sebagai prebiotik yang dapat menumbuhkan

kuman komensal dalam usus dengan kemampuan melekat pada enterosit mukosa

usus sehingga dapat menghambat kolonisasi sejumlah bakteri penyebab diare

termasuk 'irus %urine dan rhesus rota)irus. Dari bnu 2bbas .2. dari asulullah

0.2.3. C 4ese%buhan dari &en$akit itu dengan %elakukan tiga hal : berbeka%,

%inu% %adu dan dibakar dengan besi &anas Teta&i aku %elarang u%atku

%e%bakar dengan besi &anas itu4 *. 0hahih Bukhari.

BAB ;

PENUTUP

#es"m,ulan



41/42

Diare adalah buang air besar (deekasi) dengan eses berbentuk air atau setengah air

(setengah padat) kandungan air tinja lebih banyak dari biasanya lebih dari kali sehari.

Diare dibagi dalam diare akut dan diare kronis (0etiawan, #$$1; 7alley, ++8; Daldiyono,

++$; 0imanjuntak +8).

/enatalaksaan yang dapat dilakukan untuk penyakit diare ada # C

1. Garmakologis dengan obat prebiotik

2. Non-armakologi dengan menggunakan larutan rehidrasi dan pemberian madu

Da$tar Pustaka



42/42

>holid,soyan,dkk.(#$). &engaruh &e%berian %adu &ada diare akut . Hol # C5.

/urwanita,dkk. Fangguan /emenuhan Kebutuhan Nutrisi Dan >airan /ada Lansia

Disusun untuk memenuhi tugas mata ajar Keperawatan Ferontik

( ileC@@@>C@"sers@user@/itures@2skep#$Diare#$/ada#$Lansia#$Kel

#$##$-#$Douments.htm). diunduh tanggal #$ oktober #$5.

Ippy. (#$$+). /iare kut Dalam &ediinus C 0ientii 6ournal o /harmaeutial

De'elopment 2nd &edial 2ppliation (online), 'ol ## (), 8 halaman.

mtihan,septiani najib.(#$$). 2suhan keperawatan pada ny. 0 dengan Fangguan sistem

penernaan C diare Di ruang rawat inap puskesmas Kartasura . "ni'ersitas

0urakartaC akultas ilmu kesehatan.

!ein, umar,dkk. (#$$%). diare akut disebabkan oleh bakteri. uni'ersitas sumatera utaraCe-

"0".
http://c/Users/user/Pictures/Askep%20Diare%20Pada%20Lansia%20Kel%202%20-%20Documents.htm).%20%20diunduhhttp://c/Users/user/Pictures/Askep%20Diare%20Pada%20Lansia%20Kel%202%20-%20Documents.htm).%20%20diunduhhttp://c/Users/user/Pictures/Askep%20Diare%20Pada%20Lansia%20Kel%202%20-%20Documents.htm).%20%20diunduhhttp://c/Users/user/Pictures/Askep%20Diare%20Pada%20Lansia%20Kel%202%20-%20Documents.htm).%20%20diunduhhttp://c/Users/user/Pictures/Askep%20Diare%20Pada%20Lansia%20Kel%202%20-%20Documents.htm).%20%20diunduhhttp://c/Users/user/Pictures/Askep%20Diare%20Pada%20Lansia%20Kel%202%20-%20Documents.htm).%20%20diunduh