Upload
ananda-ameliia
View
54
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
AL-QURAN DAN SAINS MODERN
MAKALAH
Disusun untuk Memenuhi Tugas Matakuliah Pendidikan Agama Islam
yang dibimbing oleh Bapak Syafaat, S.Ag, M.Ag
Oleh Kelompok 1
Ahya Mujahidin (120341421982)
Alifah Cholifah (120341421964)
Amelia Ananda (120341421942)
Ananda Iza Mahendra (120341421955)
Anis Fitriah (120341400034)
Pendidikan Biologi.2012
Offering C
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
JURUSAN BIOLOGI
Maret 2013
i
KATA PENGANTAR
Syukur Alhamdulillah, senantiasa penyusun panjatkan ke hadirat Allah
SWT, yang telah memberikan rahmat, hidayah, serta inayah-Nya kepada
penyusun sehingga dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Al Qur’an dan
Sains Modern” dengan baik dan tepat waktu.
Dalam proses penyusunan makalah ini tidak akan dapat terselesaikan jika
tidak ada bantuan dan dukungan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, penyusun
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada:
1. Syafaat, S.Ag, M.Ag selaku dosen pembimbing matakuliah Pendidikan
Agama Islam
2. Teman yang membantu dalam penyelesaian makalah ini.
Sebagai manusia yang tidak luput dari salah dan lupa, penyusun menyadari
bahwa makalah ini masih banyak terdapat kekurangan. Oleh karena itu, penyusun
mengharapkan adanya kritik dan saran yang membangun guna penyempurnaan
makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penyusun dan
pembaca.
Malang, Maret 2013
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Sampul ……………………………………………………………i
Kata Pengantar ……………………………………………………………...ii
Daftar Isi ……………………………………………………………………ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1Latar Belakang Masalah ……………………………………….4
1.2 Rumusan Masala ………………………………………………5
1.3 Tujuan …………………………………………………………5
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Dalil dan Kandungan dalam Al-Quran yang Menjelaskan tentang
Ilmu Biologi ………………………………………………....6
2.2 Dalil dan Kandungan dalam Al-Quran yang Menjelaskan tentang
Ilmu Fisika ……………………………………………………7
2.3 Dalil dan Kandungan dalam Al-Quran yang Menjelaskan tentang Ilmu
Kimia ……………………………………………………………..11
2.4 Dalil dan Kandungan dalam Al-Quran yang Menjelaskan tentang Ilmu
Sosiologi ……………………………………………….................12
2.5 Dalil dan Kandungan dalam Al-Quran yang Menjelaskan tentang Ilmu
Psikologi ………………………………………………………......14
2.6 Dalil dan Kandungan dalam Al-Quran yang Menjelaskan tentang Ilmu
Astronomi ……………………………………………....................17
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan ..................................................................................19
3.2 Saran .............................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA .............................................................................20
BAB I
iii
PENDAHULUAN
1.1. LATAR BELAKANG
Manusia yang hidup ini senantiasa ingin tahu, dan ingin selalu tahu,
bagaimana kepercayaan yang harus diyakininya, dan bagaimana pula kewajiban-
kewajiban yang harus dikerjakan dalam segala hal. Allah Maha Sempurna, tidak
ada satu pun kekurangan dari Allah yang menciptakan bumi beserta isinya. Allah
menciptakan manusia berpasang-pasangan, ada perempuan ada laki-laki, ada
malam ada siang, dan lain sebagainya. Allah menciptakan segala sesuatunya
dengan berbeda-beda satu dengan yang lain, tidak ada yang sama, walau sama
bentuknya tapi beda cara tumbuh, berbunga, dan berbuahnya. Allah yang
menciptakan segala alam ini, dan menjadikan khasiat dari tiap-tiap yang ada di
alam ini.
Para pakar sastra Arab sepakat bahwa semenjak lahirnya agama islam, Al-
Qur’an menjadi satu-satunya teks bahasa Arab yang paling tinggi nilai sastranya,
baik secara tekstual maupun kontekstual. Sastra Al-Qur’an tidak saja unggul
dalam metode diskripsinya, tetapi juga meliputi semua sastra yang ada mulai pada
sisi yang paling detail, yaitu dalam hal diksi atau pemilihan kata, sampai masalah
isi kandungan Al-Qur’an yang lengkap, yang mencakup semua aspek kehidupan
di dunia maupun di akhirat.
Pada makalah ini kami akan menjelaskan tentang Ayat-Ayat Al-Qur’an
yang berhubungan dengan ilmu pengetahuan karena sebenarnya di dalam Al-
Qur’an telah ditunjukkan semua hal atau peristiwa di muka bumi telah termuat
dalam Al-Qur’an. Di dalam Al-Qur’an juga dijelaskan tentang masalah yang
ditimbulkan oleh manusia sendiri dalam mempelajari ilmu-ilmu yang ada di dunia
tempat mereka tinggal. Maka kami akan menjelaskan tentang Ayat-Ayat Al-
Qur’an yang memuat tentang berbagai macam ilmu pengetahuan.
1.2. RUMUSAN MASALAH
iv
Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan masalah
sebagai berikut:
1.2.1. Apa saja dalil dan kandungan dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang
ilmu Biologi?
1.2.2. Apa saja dalil dan kandungan dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang
ilmu Fisika?
1.2.3. Apa saja dalil dan kandungan dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang
ilmu Kimia?
1.2.4. Apa saja dalil dan kandungan dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang
ilmu Sosiologi?
1.2.5. Apa saja dalil dan kandungan dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang
ilmu Psikologi?
1.2.6. Apa saja dalil dan kandungan dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang
ilmu Astronomi?
1.3. TUJUAN
Sejalan dengan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan
makalah ini adalah sebagai berikut.
1.3.1. Mengetahui dalil dan kandungan dalam Al-Quran yang menjelaskan
tentang ilmu Biologi.
1.3.2. Mengetahui dalil dan kandungan dalam Al-Quran yang menjelaskan
tentang ilmu Fisika.
1.3.3. Mengetahui dalil dan kandungan dalam Al-Quran yang menjelaskan
tentang ilmu Kimia
1.3.4. Mengetahui dalil dan kandungan dalam Al-Quran yang menjelaskan
tentang ilmu Sosiologi.
1.3.5. Mengetahui dalil dan kandungan dalam Al-Quran yang menjelaskan
tentang ilmu Psikologi.
1.3.6. Mengetahui dalil dan kandungan dalam Al-Quran yang menjelaskan
tentang ilmu Astronomi.
BAB II
v
PEMBAHASAN
2.1. Dalil dan Kandungan dalam Al-Quran yang Menjelaskan tentang Ilmu
Biologi
2.1.1. Penciptaan Manusia
Allah SWT berfirman dalam Al-Quran surat Al-Fath ayat 11 yang artinya:
“Dan Allah menciptakan kamu dari tanah Kemudian dari air mani, Kemudian dia
menjadikan kamu berpasangan (laki-laki dan perempuan). Dan tidak ada seorang
perempuanpun mengandung dan tidak (pula) melahirkan melainkan dengan
sepengetahuan-Nya. Dan sekali-kali tidak dipanjangkan umur seorang yang
berumur panjang dan tidak pula dikurangi umurnya, melainkan (sudah
ditetapkan) dalam Kitab (Lauh mahfuzh). Sesungguhnya yang demikian itu bagi
Allah adalah mudah”.
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan manusia
itu dari tanah dan keturunannya diciptakan dari sel sperma dan ovum yang
bertemu untuk membentuk zigot, kemudian menjadi embrio dan akhirnya menjadi
janin dan lahirlah manusia-manusia baru yang akan menjadi khalifah di bumi ini.
Dalam Al-Qur’an surat Al-Mukmin ayat 67-68 Allah berfirman yang
artinya: “Dia-lah yang menciptakan kamu dari tanah Kemudian dari setetes
mani, sesudah itu dari segumpal darah, Kemudian dilahirkannya kamu sebagai
seorang anak, Kemudian (kamu dibiarkan hidup) supaya kamu sampai kepada
masa (dewasa), Kemudian (dibiarkan kamu hidup lagi) sampai tua, di antara
kamu ada yang diwafatkan sebelum itu. (Kami perbuat demikian) supaya kamu
sampai kepada ajal yang ditentukan dan supaya kamu memahami(nya). Dia-lah
yang menghidupkan dan mematikan, Maka apabila Dia menetapkan sesuatu
urusan, Dia hanya bekata kepadanya: "Jadilah", Maka jadilah ia.
Penjelasan ayat di atas bahwasanya Allah SWT menciptakan manusia dari
air mani menjadikannya janin kemudian berkembang menjadi dewasa. Dan ada
suatu saat dimana manusia akan mati. Semua itu sangat mudah bagi Allah SWT
untuk melakukan yang demikian.
2.1.2. Penciptaan Makhluk Hidup (Tumbuhan)
vi
Dalam Al-Quran surat Yasin ayat 33 Allah berfirman yang berarti: “Dan
suatu tanda (kekuasaan Allah yang besar) bagi mereka adalah bumi yang mati.
kami hidupkan bumi itu dan kami keluarkan dari padanya biji-bijian, Maka
daripadanya mereka makan”.
Kandungan dari ayat di atas adalah bahwasanya Allah SWT telah
menghidupkan bumi yang dulunya mati dengan berbagai kehidupan di dalamnya
yang mengisi bumi. Allah SWT telah menciptakan kehidupan dan makhluk hidup
di dalamnya sebagai rahmat dan anugerah bagi manusia untuk memenuhi
kebutuhan mereka. Salah satunya dalam hal memperoleh bahan makanan.
Firman Allah SWT dalam surat Az-Zumar ayat 21 yang artinya: “Apakah
kamu tidak memperhatikan, bahwa Sesungguhnya Allah menurunkan air dari
langit, Maka diaturnya menjadi sumber-sumber air di bumi Kemudian
ditumbuhkan-Nya dengan air itu tanam-tanaman yang bermacam-macam
warnanya, lalu menjadi kering lalu kamu melihatnya kekuning-kuningan,
Kemudian dijadikan-Nya hancur berderai-derai. Sesungguhnya pada yang
demikian itu benar-benar terdapat pelajaran bagi orang-orang yang mempunyai
akal”.
Penjelasan ayat di atas adalah bahwasanya Allah SWT telah menurunkan
air dari langit dan menjadikannya sumber-sumber air di bumi dan ditumbuhkan
berbagai jenis tanaman-tanaman yang bermacam-macam. Dan itu sebetulnya
adalah rahmat dan anugerah yang besar bagi manusia yang memiliki akal untuk
melihatnya sebagai bentuk keadilan dan kasih saying Allah kepada umatNya.
2.1.3. Tentang Air Hujan
Firman Allah yang berkaitan dengan air hujan tertera dalam Al-Quran surat
Al-Fathir ayat 9 yang artinya: “Dan Allah, dialah yang mengirimkan angin; lalu
angin itu menggerakkan awan, Maka kami halau awan itu kesuatu negeri yang
mati lalu kami hidupkan bumi setelah matinya dengan hujan itu. Demikianlah
kebangkitan itu”.
Ayat di atas menjelaskan bahwa Allah SWT telah menciptakan air hujan
dimana air hujan dalah tanda bangkitnya awal kehidupan bagi makhluk hidup
untuk bertahan hidup di bumi dan berkembang.
vii
Seperti yang kita ketahui air hujan dapat menumbuhkan berbagai tanaman
yang menjadi sumber kehidupan. Hal ini sesuai dengan kandungan ayat dalam Al-
Quran surat Al-Fathir ayat 27 yang artinya: “Tidakkah kamu melihat bahwasanya
Allah menurunkan hujan dari langit lalu kami hasilkan dengan hujan itu buah-
buahan yang beraneka macam jenisnya. dan di antara gunung-gunung itu ada
garis-garis putih dan merah yang beraneka macam warnanya dan ada (pula)
yang hitam pekat”.
.
2.1.4. Macam-Macam Hewan
Secara garis besar makhluk hidup yang terdapat di dunia terdiri dari
manusia, hewan, dan tumbuhan. Apabila dikaji secara mendalam jenis-jenis
makhluk hidup tersebut juga beranekaragam jenisnya. Contoh yang mudah
dijumpai adalah hewan. Hewan yang ada di dunia sangat beragam jenisnya.
Kondisi ini sesuai dengan firman Allah dalam Al-Quran surat Al-Fathir ayat 28
yang artinya: “Dan demikian (pula) di antara manusia, binatang-binatang melata
dan binatang-binatang ternak ada yang bermacam-macam warnanya (dan
jenisnya). Sesungguhnya yang takut kepada Allah di antara hamba-hamba-Nya,
hanyalah ulama. Sesungguhnya Allah Maha Perkasa lagi Maha Pengampun”.
2.2. Dalil dan Kandungan dalam Al-Quran yang Menjelaskan tentang Ilmu
Fisika
2.2.1. Besaran Fisis
viii
Gambar 1. Besaran Fisis
Dalil-dalil dalam Al-Quran yang menjleaskan tentang besaran fisis dalam
ilmu Fisika adalah sebagai berikut:
Artinya: ”Sesungguhnya Kami menciptakan segala sesuatu menurut ukuran” (QS.
Al Qamar: 49).
Artinya: ”Dia telah menciptakan segala sesuatu dan Dia menetapkan ukuran-
ukurannya dengan serapi-rapinya”(QS. Al Furqan: 2).
Kedua ayat diatas mengisyaratkan bahwa kata ” Ukuran” adalah apa yang
ada di alam ini dapat dinyatakan dalam dengan dua peran, yaitu sebagai bilangan
dengan sifat dan ketelitian yang terkandung didalamnya dan yang keduanya
sebagai hukum atau aturan.
2.2.2. Dinamika
Dalam Al-Quran terdapat ayat yangberkaitan dengan hukum Dinamika
yakni:
Artinya: “Tidak ada balasan kebaikan kecuali dengan kebaikan pula”
(QS.Ar Rahman: 60).
Secara harfiah dapat diartikan bahwa munculnya balasan kebaikan
merupakan buah dari interaksi. Dalam ayat ini tersirat pula makna dari pemberian
dan balasan berupa potensi yang dimiliki suatu benda.
2.2.3. Getaranix
Gambar 2. Ombak Laut
” Dan sesungguhnya Kami telah mengulang-ulangi bagi manusia dalam al Qur’an
ini bermacam-macam perumpamaan. Dan manusia adalah mahluk yang paling
banyak membantah” (Al Kahfi :54).
Ayat diatas merupakan firman Allah SWT tentang kandungan Al-Quran
yang mengingatkan kita dengan berbagai perumpamaan secara berulang-ulang.
Apabila kita perluas makna ayat diatas dengan peristiwa atau gejala fisis bahwa
Allah menciptakan alam semesta dengan wujudnya atau materinya selalu bergerak
secara berulang-ulang. Gerak berulang dalam ruang berdimensi satu sering kita
sebut sebagai getaran.
2.2.4. Gelombang
Artinya: ”Dan diantara
tanda -tanda kekuasaan-Nya ialah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai
pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-
Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan supaya kamu dapat
mencari karunia-Nya, mudah-mudahan kamu bersyukur.” (Ar Ruum : 46)
Secara umum “angin” disini sebagai angin yang bertiup membawa awan
untuk menurunkan air hujan dan angin yang meniup kalpal layar agar dapat
berlayar dilautan. Kita merasakan kedekatan makna “angin” dalam ayat ini adalah
gelombang, bukan saja gelombang bunyi yang membawa berita tetapi juga
gelombang radio atau gelombang elektromagnet yang mampu dipancarkan
kesegala penjuru dunia bahkan seluruh jagad raya ini.
x
2.3. Dalil dan Kandungan dalam Al-Quran yang Menjelaskan tentang Ilmu
Kimia
Al-Qur’an diturunkan pada 14 abad yang lalu oleh Allah. Al-Qur’an bukan
buku ilmiah. Akan tetapi, kitab ini mencakup beberapa penjelasan ilmiah dalam
tautan keagamaannya. Penjelasan ini tidak pernah bertentangan dengan temuan-
temuan ilmu modern. Sebaliknya, fakta-fakta tertentu yang baru ditemukan
dengan teknologi abad ke-20 itu sebenarnya telah diungkapkan dalam Al-Qur’an
14 abad silam. Ini menunjukkan bahwa Al-Qur’an merupakan salah satu bukti
terpenting yang menegaskan keberadaan Allah.
Ilmu kimia yang merupakan salah satu dari cabang penjurusan ilmu
pengetahuan alam, suatu ilmu yang menjelaskan struktur perubahan dari suatu
objek setara,yang di akibatkan oleh suatu reaksi, ternyata, pengetahuan kimia
tersebut telah diungkapkan dalam Al-qur’an sejak zaman kiwari.Adapun
penjelasan secara detailnya, baru bisa dijelaskan pada zaman baru-baru ini.
2.3.1.Keseimbangan Dalam Atom
.ك, ف.ل ف2ي 5ل3 و.ك ;ه.ار2 الن 2ق5 اب س. Bل5 ;ي الل و.ال. Bق.م.ر. ال 5دBر2ك. ت Bن. أ .ه.ا ل .غ2ي Bب .ن ي مBس5
اال. .ش; .ح5ون ب Bس. ي
Artinya: “Tidaklah mungkin bagi matahari mengejar bulan dan malam pun tidak
mungkin mendahului siang. Masing-masing beredar pada garis edarnya” (QS.
yaasin : 40).
Sebuah atom dan pergerakannya, merupakan miniatur dari pergerakan galaksi
kita. Kita perlu meninjau lebih jauh ke perincian tentang struktur sempurna yang
berada di dalam sebuah atom. Seperti yang kita ketahui, elektron terus berputar
mengelilingi inti atom karena muatan listriknya. Semua elektron bermuatan
negatif (-) dan semua netron bermuatan positif (+). Muatan positif (+) dari inti
atom menarik elektron kepadanya. Karena alasan ini, elektron tidak meninggalkan
inti, meskipun ada gaya sentrifugal yang terjadi akibat kecepatan elektron.
ون. ;ر5 .ذ.ك ت B5م ;ك .ع.ل ل Bن2 ي وBج. ز. .ا .قBن ل خ. يBء, ش. a5ل ك Bو.م2ن
xi
Artinya: “Dan segala sesuatu Kami ciptakan berpasang-pasangan agar kamu
mengingat kebesaran Allah” (QS. Az-Zariyat: 49).
Atom memiliki elektron di bagian luarnya dan proton dalam jumlah sama di
bagian pusatnya. Maka, muatan listrik atom berada dalam keadaan seimbang.
Namun, baik volume maupun massa proton lebih besar daripada elektron. Jika
kita membandingkannya, perbedaan di antara kedua partikel ini adalah seperti
perbedaan antara manusia dengan sebutir kacang kenari. Walaupun demikian,
muatan listrik total keduanya tetap sama besar. Hal ini sesuai dengan firman Allah
dalam QS. Al-Qamar ayat 49.
2ق.د.ر, ب .اه5 .قBن ل خ. يBء, ش. 5ل; ك ;ا 2ن إ
Artinya: “Sungguh, Kami menciptakan sesuatu menurut ukuran” (Al-Qamar: 49).
2.3.2. Lebah dan Cairan Madu
Aspek kimia madu merupakan petunjuk abadi bagi para ilmuwan untuk
mengungkap keajaiban Tuhan yang mengubah struktur, sifat, dan kegunaan
berbagai unsur kimiawi dalam kombinasi yang berbeda-beda. Dalam hal ini, Allah
SWT berfirman dalam Al-Quran surat An-Nahl ayat 68-69 yang berarti sebagai
berikut.
“Dan Tuhanmu mewahyukan kepada lebah:”Buatlah sarang-sarang di bukit-
bukit, di pohon-pohon kayu, dan di tempat yang dibuat manusia.” Kemudian
makanlah dari tiap-tiap (macam) buah-buahan dan tempuhlah jalan Tuhanmu
yang telah dimudahkan (bagimu). Dari perut lebah itu keluar minuman (madu)
yang bermacam-macam warnanya, di dalamnya terdapat obat yang
menyembuhkan bagi manusia. Sesungguhnya yang pada demikian itu benar-
benar terdapat tanda (kebesaran Tuhan) bagi orang-orang yang memikirkan”
(Q.S An-Nahl [16]: 68-69).
Bagi ahli kimia, ini merupakan indikasi yang jelas bahwa campuran unsur-
unsur tertentu bisa menghasilkan unsur yang baru sama sekali tidak berhubungan
dengan unsur-unsur asalnya dalam hal sifat, zat, atau dampaknya.
2.4. Dalil dan Kandungan dalam Al-Quran yang Menjelaskan tentang Ilmu
Sosiologi
xii
Sosiologi berasal dari bahasa Latin “Socius” yang berarti teman dan
“Logos” yang berarti ilmu pengetahuan. Ilmu Sosiologi adalah ilmu pengetahuan
tentang masyarakat. Masyarakat adalah sekelompok individu yang mempunyai
hubungan, memiliki kepentingan bersama, dan memiliki budaya. Ilmu Sosiologi
mempelajari masyarakat, perilaku masyarakat, dan perilaku sosial manusia
dengan mengamati perilaku kelompok yang dibangunnya. Kelompok mencakup
keluarga, suku, bangsa, negara, dan berbagai organisasi politik, ekonomi, dan
sosial.
Keluarga merupakan sebuah pondasi dan institusi yang paling dicintai
dalam Islam. Masyarakat terbentuk dari unit-unit yang lebih kecil dan keluarga
merupakan unit yang paling kuno dan alami serta titik diawalinya kehidupan
manusia. Keluarga adalah pusat perkumpulan dan poros untuk melestarikan
tradisi-tradisi serta tempat untuk menyemai kasih sayang dan emosional. Unit ini
ibarat landasan sebuah komunitas dan ketahanannya akan mendorong
ketangguhan sebuah masyarakat.
Membangun keluarga merupakan upaya yang wajib ditempuh oleh setiap
pasangan yang diawali dengan pernikahan. Pernikahan adalah hal mendasar dalam
membentuk sebuah keluarga Islami. Tanpa pernikahan, mustahil sebuah keluarga
akan mencapai kebahagiaan-kebahagiaan yang dijanjikan Islam. Hal ini sesuai
dengan QS. An-Nur ayat 32-33 tentang Hak menikah.
3. اء. ف5ق.ر. 5وا 5ون .ك Bي 2ن إ B5م 2ك 2م.ائ و.إ B5م .اد2ك ب ع2 Bم2ن 2ح2ين. و.الص;ال B5م Bك م2ن .ام.ى األي Bك2ح5وا .ن و.أ
jع و.اس2 ;ه5 و.الل 2ه2 ف.ضBل Bم2ن ;ه5 الل 2ه2م5 5غBن ي
Artinya: “Dan kawinkanlah orang-orang yang sendirian di antara kamu, dan
orang-orang yang layak (berkawin) dari hamba-hamba sahayamu yang lelaki dan
hamba-hamba sahayamu yang perempuan. Jika mereka miskin Allah akan
memampukan mereka dengan kurnia-Nya. Dan Allah Maha luas (pemberian-Nya)
lagi Maha Mengetahui".
Pada ayat ini Allah menyerukan kepada semua pihak yang memikul
tanggung jawab atas kesucian dun kebersihan akhlak umat, agar masing-masing
mereka mengawinkan laki-laki yang tidak beristri, baik duda atau jejaka dan
xiii
perempuan yang tidak bersuami baik janda atau dara dengan membukakan
kesempatan yang luas untuk itu. Demikian pula terhadap hamba sahaya laki-laki
atau perempuan yang sudah patut dikawinkan, hendaklah diberikan pula
kesempatan yang serupa.
Seruan ini berlaku untuk semua para wali (wali nikah) seperti bapak,
paman dan saudara yang memikul tanggung jawab atas keselamatan keluarganya,
berlaku pula untuk orang-orang yang memiliki hamba sahaya, janganlah mereka
menghalangi anggota keluarga atau budak yang di bawah kekuasaan mereka
kawin, asal saja syarat-syarat untuk kawin itu sudah dipenuhi. Dengan demikian
terbentuklah keluarga-keluarga yang sehat bersih dan terhormat. Dari keluarga-
keluarga inilah tersusun suatu umat dan bangsa. Bila keluarga-keluarga itu kuat
susunannya, sehat dan terhormat, maka pastilah umat atau bangsa itu menjadi kuat
dan terhormat pula.
Oleh sebab itu Rasulullah SAW bersabda: “menikah itu termasuk
Sunahku. Barangsiapa yang membenci Sunahku maka dia tidak termasuk
golonganku” (Al-Hadits).
2.5. Dalil dan Kandungan dalam Al-Quran yang Menjelaskan tentang Ilmu
Psikologi
Para psikolog memandang kepribadian sebagai struktur dan proses
psikologis yang tetap, yang menyusun pengalaman-pengalaman individu serta
membentuk berbagai tindakan dan respons individu terhadap lingkungan tempat
hidup. Dalam masa pertumbuhannya, kepribadian bersifat dinamis, berubah-ubah
dikarenakan pengaruh lingkungan, pengalaman hidup, ataupun pendidikan.
Kepribadian tidak terjadi secara serta merta, tetapi terbentuk melalui proses
kehidupan yang panjang. Dengan demikian, apakah kepribadian seseorang itu
baik atau buruk, kuat atau lemah, beradab atau biadab sepenuhnya ditentukan oleh
faktor-faktor yang mempengaruhi dalam perjalanan kehidupan seseorang tersebut.
Dalam kepribadian manusia terkandung sifat-sifat hewan dan sifat-sifat
malaikat yang terkadang timbul pergulatan antara dua aspek kepribadian manusia
tersebut. Adakalanya, manusia tertarik oleh kebutuhan dan syahwat tubuhnya, dan
adakalanya ia tertarik oleh kebutuhan spiritualnya.
xiv
Al-Quran mengisyaratkan pergulatan psikologis yang dialami oleh
manusia, yakni antara kecenderungan pada kesenangan-kesenangan jasmani dan
kecenderungan pada godaan-godaan kehidupan duniawi. Jadi, sangat alamiah
bahwa pembawaan manusia tersebut terkandung adanya pergulatan antara
kebaikan dan keburukan, antara keutamaan dan kehinaan, dan lain sebagainya.
Untuk mengatasi pergulatan antara aspek material dan aspek spiritual pada
manusia tersebut dibutuhkan solusi yang baik, yakni dengan menciptakan
keselarasan di antara keduanya.
Disamping itu, Al-Quran juga mengisyaratkan bahwa manusia berpotensi
positif dan negatif. Pada hakikatnya potensi positif manusia lebih kuat daripada
potensi negatifnya. Hanya saja daya tarik keburukan lebih kuat dibanding daya
tarik kebaikan. Potensi positif dan negatif manusia ini banyak diungkap oleh Al-
Qur’an. Diantaranya ada dua ayat yang menyebutkan potensi positif manusia,
yaitu surat At-Tin ayat 5 (manusia diciptakan dalam bentuk dan keadaan yang
sebaik-baiknya) dan surat Al-Isra’ ayat 70 (manusia dimuliakan oleh Allah
dibandingkan dengan kebanyakan makhlik-makhluk yang lain).
Selain itu, banyak juga ayat Al-Qur’an yang mencela manusia dan
memberikan cap negatif terhadap manusia. Diantaranya adalah manusia amat
aniaya serta mengingkari nikmat (QS. Ibrahim: 34), manusia sangat banyak
membantah (QS. Al-Kahfi: 54), dan manusia bersifat keluh kesah lagi kikir (QS.
Al-Ma’arij: 19.
Kepribadian merupakan “keniscayaan”, suatu bagian dalam (interior) dari
diri kita yang masih perlu digali dan ditemukan agar sampai kepada keyakinan
siapakah diri kita yang sesungguhnya. Dalam Al-Quran Allah telah menerangkan
model kepribadian manusia yang memiliki keistimewaan dibanding model
kepribadian lainnya. Diantaranya adalah surah Al-Baqarah ayat 1-20. Rangkaian
ayat ini menggambarkan tiga model kepribadian manusia, yakni kepribadian
orang beriman, kepribadian orang kafir, dan kepribadian orang munafik.
Berikut ini adalah sifat-sifat atau ciri-ciri dari masing-masing tipe kepribadian
berdasarkan apa yang dijelaskan dalam rangkaian ayat tersebut.
2.5.1. Kepribadian Orang Beriman (Mu’minun)
xv
Dikatakan beriman bila ia percaya pada rukun iman yang terdiri atas iman
kepada Allah swt., iman kepada para malaikat-Nya, iman kepada Kitab-kitab-Nya,
iman kepada para rasul-Nya, percaya pada Hari Akhir, dan percaya pada
ketentuan Allah. Rasa percaya yang kuat terhadap rukun iman tersebut akan
membentuk nilai-nilai yang melandasi seluruh aktivitasnya. Dengan nilai-nilai itu,
setiap individu seyogyanya memiliki kepribadian yang lurus atau kepribadian
yang sehat. Orang yang memiliki kepribadian lurus dan sehat ini memiliki ciri-ciri
antara lain:
a. Akan bersikap moderat dalam segala aspek kehidupan
b. Rendah hati di hadapan Allah dan juga terhadap sesama manusia
c. Senang menuntut ilmu
d. Sabar
e. Jujur
Gambaran manusia mukmin dengan segenap ciri yang terdapat dalam Al-
Qur’an ini merupakan gambaran manusia paripurna (insan kamil) dalam
kehidupan ini, dalam batas yang mungkin dicapai oleh manusia. Allah
menghendaki kita untuk dapat berusaha mewujudkannya dalam diri kita.
Rasulullah SAW telah membina generasi pertama kaum mukminin atas
dasar ciri-ciri tersebut. Beliau berhasil mengubah kepribadian mereka secara total
serta membentuk mereka sebagai mukmin sejati yang mampu mengubah wajah
sejarah dengan kekuatan pribadi dan kemuliaan akhlak mereka. Singkatnya,
kepribadian orang beriman dapat menjadi teladan bagi orang lain.
2.5.2. Kepribadian Orang Kafir (Kafirun)
Ciri-ciri orang kafir yang diungkapkan dalam Al-Qur’an antara lain:
a. Suka putus asa
b. Tidak menikmati kedamaian dan ketenteraman dalam kehidupannya
c. Tidak percaya pada rukun iman yang selama ini menjadi pedoman
keyakinan umat Islam
d. Mereka tidak mau mendengar dan berpikir tentang kebenaran yang
diyakini kaum Muslim
xvi
e. Mereka sering tidak setia pada janji, bersikap sombong, suka dengki,
cenderung memusuhi orang-orang beriman
f. Mereka suka kehidupan hedonis, kehidupan yang serba berlandaskan hal-
hal yang bersifat material. Tujuan hidup mereka hanya kesuksesan duniawi,
sehingga sering kali berakibat ketidakseimbangan pada kepribadian
g. Mereka pun tertutup pada pengetahuan ketauhidan, dan lain-lain.
Ciri-ciri orang kafir sebagaimana yang tergambar dalam Al-Qur’an
tersebut menyebabkan mereka kehilangan keseimbangan kepribadian, yang
akibatnya mereka mengalami penyimpangan ke arah pemuasan syahwat serta
kesenangan lahiriah dan duniawi. Hal ini membuat mereka kehilangan satu tujuan
tertentu dalam kehidupan, yaitu beribadah kepada Allah dan mengharap rida-Nya
untuk mengharap magfirah serta pahala-Nya di dunia dan akhirat.
2.5.3.Kepribadian Orang Munafik (Munafiqun)
Munafik adalah segolongan orang yang berkepribadian sangat lemah dan
bimbang. Di antara sifat atau watak orang munafik yang tergambar dalam Al-
Qur’an antara lain:
a. Mereka “lupa” dan menuhankan sesuatu atau seseorang selain Allah swt.,
b. Dalam berbicara mereka suka berdusta,
c. Mereka menutup pendengaran, penglihatan, dan perasaannya dari kebenaran,
d. Orang-orang munafik ialah kelompok manusia dengan kepribadian yang
lemah, peragu, dan tidak mempunyai sikap yang tegas dalam masalah
keimanan.
e. Mereka bersifat hipokrit, yakni sombong, angkuh, dan cepat berputus asa.
Ciri kepribadian orang munafik yang paling mendasar adalah
kebimbangannya antara keimanan dan kekafiran serta ketidakmampuannya
membuat sikap yang tegas dan jelas berkaitan dengan keyakinan bertauhid.
2.6. Dalil dan Kandungan dalam Al-Quran yang Menjelaskan tentang Ilmu
Astronomi
xvii
Dalam hal ilmu Astronomi, Al-Quran adalah kitab suci yang paling
banyak bercerita tentangnya. Tentang alam semesta dan benda-benda langit
lainnya. Bahkan juga termasuk proses penciptaan dan penghancuran universal
yang dalam Al-Quran diistilahkan dengan kiamat. Tiada kitab suci selain Al-
Quran yang memberikan informasi sedemikian detail dan mendorong manusia
untuk mempelajarinya.
2.6.1.QS. Al-Anbiyaa’: 30 – Big Bang
“Dan apakah orang-orang yang kafir tidak mengetahui bahwasanya langit dan
bumi itu keduanya dahulu adalah suatu yang padu, kemudian Kami pisahkan
antara keduanya. Dan dari air Kami jadikan segala sesuatu yang hidup. Maka
mengapakah mereka tiada juga beriman?”.
2.6.2.QS. Al-Faathir (35): 41 – Gaya Gravitasi
“Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap; dan
sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorangpun yang dapat menahan
keduanya selain Allah. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha
Pengampun”.
2.6.3.QS. Al-Anbiyaa’ (21): 104 – Hancurnya Universe
“(Yaitu) pada hari Kami gulung langit sebagai menggulung lembaran-lembaran
kertas. Sebagaimana Kami telah memulai penciptaan pertama begitulah Kami
akan mengulanginya. Itulah suatu janji yang pasti Kami tepati; sesungguhnya
Kamilah yang akan melaksanakannya”.
2.6.4.QS. Al-Anbiyaa’ (21): 33 – Orbit Benda Langit
“Dan Dialah yang telah menciptakan malam dan siang, matahari dan bulan.
Masing-masing dari keduanya itu beredar dalam garis edarnya”.
2.6.5. Qs. Al Mulk (67): 17 – Meteor Jatuh
xviii
“atau apakah kamu merasa aman terhadap Allah yang di langit bahwa Dia akan
mengirimkan badai berbatu. Maka kelak kamu akan mengetahui bagaimana
(dahsyatnya) peringatan-Ku?”.
BAB III
PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Berdasarkan pembahasan diatas, dapat ditarik beberapa simpulan sebagai
berikut.
3.1.1. Dalil dan kandungan dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang ilmu
Biologi berkaitan dengan fenomena penciptaan manusia, penciptaan
tumbuhan, air hujan, dan macam-macam hewan.
3.1.2. Dalil dan kandungan dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang ilmu
Fisika berkaitan dengan besaran fisis, dinamika, fenomena getaran, dan
gelombang.
3.1.3. Dalil dan kandungan dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang ilmu
Kimia berkaitan dengan keseimbangan dalam atom dan lebah dan cairan
madu.
3.1.4. Dalil dan kandungan dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang ilmu
Sosiologi berkaitan dengan hak nikah.
3.1.5. Dalil dan kandungan dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang ilmu
Psikologi berkaitan dengan model kepribadian manusia.
3.1.6. Dalil dan kandungan dalam Al-Quran yang menjelaskan tentang ilmu
Astronomi berkaitan dengan teori Big Bang, gaya gravitasi, hancurnya
universe, orbit beda langit, dan meteor jatuh.
3.2. Saran
Saran atau rekomendasi yang dapat diberikan penulis kepada pembaca
adalah sebaiknya perlu dikaji lebih mendalam lagi tentang peran Al-Quran dalam
perkembangan ilmu pengetahuan dengan mengacu sumber atau referensi yang
dapat dipertanggungjawabkan.
xix
DAFTAR RUJUKAN
Afta Mashun Apriansah. 2012. Ayat Al-qur'an yg berkenaan dengan Sosiologi. (Online) (www.ayat-al-quran-yg-berkenaan-dgn-sosiologi.html) diakses tanggal 9 Maret 2013.
Kholishin. 2011. Ayat Al-Quran yang Berhubungan dengan Biologi. (Online) (www.ayat-al-quran-yang-berhubungan-dengan.html) diakses tanggal 9 Maret 2013.
Rani Anggraeni Dewi. 2009. Kepribadian (Psikologi Al-Qur’an). (Online) (http://www.pusakahati.com) diakses tanggal 9 Maret 2013.
Zuhairini, dkk. 2004. Filsafat Pendidikan Islam. Jakarta: Bumi Aksara.
Zuldin. 2011. Ayat Alqur’an yang Berkaitan dengan Fisika. (Online). (http://zhuldyn.wordpress.com) diakses tanggal 9 Maret 2013.
xx