36
KATA PENGANTAR Tiada kata yang layak penulis haturkan selain puji serta syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan limpahan anugerah serta hidayah – Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Unsur-Unsur Golongan VI A” tepat pada waktunya. Penulisan karya ilmiah ini dimaksudkan untuk melengkapi salah satu tugas mata kuliah Bahasa Indonesia. Penyusunan karya tulis ini tentunya mengalami proses yang tidak terlepas dari berbagai kesulitan dan hambatan. Akan tetapi, berkat bantuan, motivasi, semangat, dan dukungan maka kesulitan dan hambatan pun dapat teratasi. Penulis juga menyadari bahwa karya tulis ini tidak terlepas dari kekurangan. Oleh karena itu, penulis mengharapkan kritik, saran, dan masukan yang konstruktif dalam rangka meningkatkan kualitas dan penyempurnaan karya tulis ini untuk ke depannya. Penulis juga berharap agar karya tulis ini dapat menjadi kontribusi bagi masyarakat dan negara tercinta ini untuk menyelesaikan persoalan mengenai daerah tertinggal dan bermanfaat pula bagi khasanah ilmu pengetahuan. Bandung, Mei 2013

Makalah Golongan VI A

Embed Size (px)

DESCRIPTION

HelenaD3 Teknik KimiaPoliteknik Negeri Bandung

Citation preview

Page 1: Makalah Golongan VI A

KATA PENGANTAR

Tiada kata yang layak penulis haturkan selain puji serta syukur ke hadirat Tuhan Yang

Maha Esa atas segala rahmat dan limpahan anugerah serta hidayah – Nya sehingga penulis

dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Unsur-Unsur Golongan VI A” tepat pada

waktunya. Penulisan karya ilmiah ini dimaksudkan untuk melengkapi salah satu tugas mata

kuliah Bahasa Indonesia.

Penyusunan karya tulis ini tentunya mengalami proses yang tidak terlepas dari berbagai

kesulitan dan hambatan. Akan tetapi, berkat bantuan, motivasi, semangat, dan dukungan maka

kesulitan dan hambatan pun dapat teratasi.

Penulis juga menyadari bahwa karya tulis ini tidak terlepas dari kekurangan. Oleh

karena itu, penulis mengharapkan kritik, saran, dan masukan yang konstruktif dalam rangka

meningkatkan kualitas dan penyempurnaan karya tulis ini untuk ke depannya. Penulis juga

berharap agar karya tulis ini dapat menjadi kontribusi bagi masyarakat dan negara tercinta ini

untuk menyelesaikan persoalan mengenai daerah tertinggal dan bermanfaat pula bagi

khasanah ilmu pengetahuan.

Bandung, Mei 2013

Penulis

Page 2: Makalah Golongan VI A

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pengetahuan tentang unsur dan senyawanya sudah sedemikian luas dan semuanya

hanya dipelajari dengan menggunakan sistem periodik unsur. Pada saat ini tidak mungkin lagi

untuk mempelajari lagi sifat masing-masing unsur dan se-nyawanya satu demi satu secara

terpisah tetapi berdasarkan golongan unsur. Beberapa aspek tentang unsur, seperti ukuran

atom, potensi elektroda dan sebagainya dapat digunakan untuk memahami sifat unsur dan

senyawanya.

Golongan VIA atau yang biasa disebut dengan golongan kalkogen terdiri dari oksigen,

sulfur, selenium, telerium dan polonium. Unsur-unsur tersebut memiliki beberapa perbedaan

baik itu berdasarkan sifat fisika, sifat kimia, maupun ikatannya. Perbedaan tersebut juga dapat

mempengaruhi sifat kereaktifannya untuk membentuk persenyawaan dengan atom lain,

sehingga dengan demikian terdapat juga perbedaan ikatannya dan kegunaannya.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas maka dapat disusun rumusan

masalah sebagai berikut:

1. Bagaimanakah sifat-sifat dari unsur Oksigen, Sulfur, Selenium, dan Tellurium?

2. Bagaimana cara Pembuatan unsur Oksigen, Sulfur, Selenium, dan Tellurium?

3. Seperti apakah pengklasifikasian Paduan unsur Oksigen, Sulfur, Selenium, dan

Tellurium?

4. Bagaimana dampak dan penanggulangan bahaya yang ditimbulkan unsur Oksigen,

Sulfur, Selenium, dan Tellurium bagi manusia dan lingkungan?

Page 3: Makalah Golongan VI A

1.3 Tujuan

Adapun tujuan masalah dalam makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Mengetahui sifat-sifat dari unsur Oksigen, Sulfur, Selenium, dan Tellurium.

2. Memahami cara pembuatan unsur Oksigen, Sulfur, Selenium, dan Tellurium.

3. Mengetahui aplikasi dan kegunaan unsur Oksigen, Sulfur, Selenium, dan Tellurium.

4. Mengetahui dampak Penanggulangan bahaya yang ditimbulkan unsur Oksigen, Sulfur,

Selenium, dan Tellurium.

1.4 Manfaat

Makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat secara teoritis dan praktis. Secara

teoritis untuk menambah wawasan yang dapat memberikan informasi tentang tentang unsur

golongan VIA. Penelitian ini juga diharapkan dapat menumbuhkan kembali rasa ingin tahu

mahasiswa dan publik dalam memanfaatkan material sekitar dan dapat dijadikan dasar untuk

penelitian selanjutnya.

Page 4: Makalah Golongan VI A

BAB II

PEMBAHASAN UNSUR-UNSUR GOLONGAN VI A

Berdasarkan sifatnya, Oksigen, Sulfur dan Selenium bersifat non-logam. Telurium bersifat

semi logam, sedangkan Polonium menunjukkan sifat logam dan juga bersifat radioaktif.

Perubahan sifat ini yang menyebabkan titik leleh cenderung meningkat dari atas ke bawah

meskipun tidak teratur. Kecuali Oksigen, unsur-unsur segolongannya mempunyai bilangan

oksidasi genap +6, +4, +2, -2 dan membentuk ikatan kovalen.

Jika membentuk ikatan dengan unsur yang sangat elektronegatif, kesemua unsur

bertindak sebagai ion positif, dalam hal ini, Oksigen hanya dapat berikatan dengan Fluorin,

membentuk OF2 karena tidak adalagi unsur lain yang lebih elektronegatif dibanding Oksigen.

Unsur Golongan VI A

Sifat-sifat unsur yang masuk pada golongan VI A (O, S, Se, Te, Po) adalah sebagai berikut :

Dapat membentuk anion X2- dengan kecenderungan semakin ke bawah semakin sulit.

Kecuali O, dapat membentuk ikatan tetravalen atau heksavalen.

Dapat berikatan dengan F dengan membentuk XF6 dengan kecenderungan semakin ke

bawah semakin sulit.

Dapat membentuk asam lemah dengan berikatan dengan hidrogen dengan

kecenderungan semakin ke bawah semakin kuat.

Kecuali H2O, senyawa H2X bersifat racun dan berbau tak sedap.

Kecuali Te2O, senyawa H2X larut dalam air.

2.1. OKSIGEN

Page 5: Makalah Golongan VI A

A. Pengertian

Oksigen merupakan unsur golongan kalkogen dan dapat dengan mudah bereaksi

dengan hampir semua unsur lainnya (utamanya menjadi oksida). Pada Temperatur dan tekanan

standar, dua atom unsur ini berikatan menjadi dioksigen, yaitu senyawa gas diatomik dengan

rumus O2 yang tidak berwarna, tidak berasa, dan tidak berbau. Oksigen merupakan unsur paling

melimpah ketiga di alam semesta berdasarkan massa dan unsur paling melimpah di kerak Bumi.

Gas oksigen diatomik mengisi 20,9% volume atmosfer bumi.

Semua kelompok molekul struktural yang terdapat pada organisme hidup,

seperti protein, karbohidrat, dan lemak, mengandung oksigen. Demikian pula senyawa

anorganik yang terdapat pada cangkang, gigi, dan tulang hewan. Oksigen dalam bentuk

O2 dihasilkan dari air olehsianobakteri, ganggang, dan tumbuhan selama fotosintesis, dan

digunakan pada respirasi sel oleh hampir semua makhluk hidup.

Pada temperatur dan tekanan standar, oksigen berupa gas tak berwarna dan tak berasa

dengan rumus kimia O2, di mana dua atom oksigen secara kimiawi berikatan dengan konfigurasi

elektron triplet spin. Ikatan ini memiliki orde ikatan dua dan sering dijelaskan secara sederhana

sebagai ikatan ganda ataupun sebagai kombinasi satu ikatan dua elektron dengan dua ikatan

tiga elektron.

Oksigen triplet merupakan keadaan dasar molekul O2. Konfigurasi elektron molekul ini

memiliki dua elektron tak berpasangan yang menduduki dua orbital molekul yang

berdegenerasi. Kedua orbital ini dikelompokkan sebagai antiikat (melemahkan orde ikatan dari

tiga menjadi dua), sehingga ikatan oksigen diatomik adalah lebih lemah daripada ikatan

rangkap tiganitrogen.

Dalam bentuk triplet yang normal, molekul O2 bersifat paramagnetikoleh

karena spin momen magnetik elektron tak berpasangan molekul tersebut dan energi

pertukaran negatif antara molekul O2 yang bersebelahan. Oksigen cair akan tertarik

kepada magnet, sedemikiannya pada percobaan laboratorium, jembatan oksigen cair akan

terbentuk di antara dua kutub magnet kuat.

Page 6: Makalah Golongan VI A

Oksigen singlet, adalah nama molekul oksigen O2 yang kesemuaan spin elektronnya

berpasangan. Ia lebih reaktif terhadap molekul organikpada umumnya. Secara alami, oksigen

singlet umumnya dihasilkan dari air selama fotosintesis. Ia juga dihasilkan di troposfer melalui

fotolisis ozon oleh sinar berpanjang gelombang pendek, dan oleh sistem kekebalan tubuh

sebagai sumber oksigen aktif. Karotenoid pada organisme yang berfotosintesis (kemungkinan

juga ada pada hewan) memainkan peran yang penting dalam menyerap oksigen singlet dan

mengubahnya menjadi berkeadaan dasar tak tereksitasi sebelum ia menyebabkan kerusakan

pada jaringan.

B. Sifat sifat

1. Sifat Fisika

Oksigen adalah unsur yang sangat umum diantara unsur-unsur golongan 6 yang

beranggotakan O, S, Se, Te,dan Po. Unsur ini mempunyai konfigurasi elektron s2p4dalam

tingkat energi yang tertinggi. Atom unsur ini dapat membentuk ikatan ion dan ikatan

kovalen.

Oksigen mengembun pada 90,20 K (−182,95 °C, −297,31 °F), dan membeku pada

54.36 K (−218,79 °C, −361,82 °F). Baik oksigen cair dan oksigen padat berwarna biru langit.

Hal ini dikarenakan oleh penyerapan warna merah. Oksigen cair dengan kadar kemurnian

yang tinggi biasanya didapatkan dengandistilasi bertingkat udara cair; Oksigen cair juga

dapat dihasilkan dari pengembunan udara, menggunakan nitrogen cair dengan pendingin.

Oksigen merupakan zat yang sangat reaktif dan harus dipisahkan dari bahan-bahan yang

mudah terbakar.

Massa atom relative 15,9944 g/mol

Konfigurasi electron 1s2 2s2 2s4

Jai-jari atom 60 pm

Jari-jari kovalen 73 pm

Page 7: Makalah Golongan VI A

Keelektronegatifan 3,44(skala Pauling)

Energi Ionisasi (I) 1313,9 kJ/mol

Energi Ionisasi (II) 3388,3 kJ/mol

Energ Ionisasi (III) 5300,5 kJ/mol

Kerapatan 1,27 padatan

Titik Beku -218,9°C

Titik leleh -182,9°C

Potensial Elektroda +0,401

Massa jenis (0°C;101,325kPa)

1,429 g/L

Sifat magnetik Paramagnetik

2. Sifat Kimia

Suatu sifat khas yang jelas pada unsur-unsur grup VI A adalah, bahwa atom-atom

mereka hanya memerlukan dua elektron lagi untuk mencapai konfigurasi s2 p6dari gas mulia.

Karena itu mereka sering bereaksi sebagai zat pengoksid dengan mencapai keadaan oksidasi -2.

Oksigen adalah zat pengoksid yang paling kuat.

Oksigen membentuk senyawa dengan semua unsur, kecuali gas-gas mulia ringan.

Biasanya oksigen bereaksi dengan logam membentuk ikatan yang bersifat ionik dan bereaksi

dengan bukan logam membentuk ikatan yang bersifat kovalen sehingga akan membentuk

oksida.

Terdapat enam macam oksida, yaitu:

Page 8: Makalah Golongan VI A

Oksida asam

Oksida asam adalah oksida dari unsur nonlogam dan oksida unsur blok d dengan

bilangan oksidasi besar.

Oksida netral

Oksida ini tidak bereaksi dengan asam maupun basa, misal NO, N2O, dan CO.

Oksida campuran

Oksida ini merupakan campuran dari oksida sederhana, misalnya P3O4 merupakan

campuran PbO (dua bagian) dan PbO2 (satu bagian).

Peroksida dan superperoksida

Oksigen membentuk peroksida H2O2, N2O2 dan BaO2 dengan bilangan oksidasi

oksigen –1 serta RbO2, CsO2 dengan bilangan oksidasi oksigen –1/2.

3. Isotop

Oksigen yang dapat ditemukan secara alami adalah 16O, 17O, dan 18 O , dengan 16O

merupakan yang paling melimpah (99,762%). Isotop oksigen dapat berkisar dari yang

bernomor massa 12 sampai dengan 28.

Kebanyakan 16O di disintesis pada akhir proses fusi heliumpada bintang, namun ada

juga beberapa yang dihasilkan pada proses pembakaran neon. 17O utamanya dihasilkan dari

pembakaran hidrogen menjadi helium semasa siklus CNO, membuatnya menjadi isotop

yang paling umum pada zona pembakaran hidrogen bintang. Kebanyakan 18O diproduksi

ketika14 N (berasal dari pembakaran CNO) menangkap inti 4 He , menjadikannya bentuk isotop

yang paling umum di zona kaya helium bintang.

Empat belas radioisotop telah berhasil dikarakterisasi, yang paling stabil adalah 15O

dengan umur paruh 122,24 detik dan14O dengan umur paruh 70,606 detik. Isotop radioaktif

sisanya memiliki umur paruh yang lebih pendek daripada 27 detik, dan mayoritas memiliki

umur paruh kurang dari 83 milidetik. Modus peluruhan yang paling umum untuk isotop

yang lebih ringan dari16O adalah penangkapan elektron, menghasilkan nitrogen, sedangkan

Page 9: Makalah Golongan VI A

modus peluruhan yang paling umum untuk isotop yang lebih berat daripada 18O

adalah peluruhan beta, menghasilkan fluorin.

C. REAKSI DENGAN OKSIGEN

1. Reaksi logam dengan oksigen

Pembentukan oksida logam yang berasal dari reaksi antata logam dengan oksigen

adalah kejadian biasa. Malah dalam bentik karatan merupakan asal kerugian ekoomi

dalam dunia modern ini. Besi akan bereaksi dengan oksigen bila ada uap air membentuk

karatan yaitu oksida besi yang kristalnya mengandung meleku;l air dalam jumlah

beragam.

2Fe(s) + O2 (g) + xH2O(l) Fe2O3.xH2O(s)

Alumunium, juga akan membentuk oksida bila bereaksi dengan oksigen di udara.

2Al(s) + O2(g) Al2O3

Tetapi kadang-kadang reaksi antara logam dan oksigen dapat lebih cepat dan akan

mengeluarkan banyak panas dan cahaya. Reaksi logam dengan oksigen semacam ini

disebut pembakaran.

2. Reaksi nonlogam dengan oksigen

Oksigen dapat juga bergabung secara langsung dengan kebanyakan nonlogam dan

membentukoksida kovalen. Conth yang sudah kita kenala adalah reaksi O2 dengan

karbon (dalam bentuk arang). Dengan adanya jumlah O2 berlebih maa hasilnya adalah

karbon dioksida.

C(s) + 2O2(g) CO2(g)

Bila oksigennya kurang, maka yang akan terbentuk adalah karbonmonoksida.

Page 10: Makalah Golongan VI A

2C(s) + O2(g) 2CO2(g)

Dua zat nonlogam lainnya yang mudah bereaksi dengan oksigen adalah belerang dan

fosfor. Belerang bila dibakar d udara member warna nyala biru dan hasilnya sulfur

oksida, suatu gas yang menyengar serta pengap.

S(s) + O2(g) SO2(g)

Alotropi dari fosfor yaitu fosfor merah dan fosfor putih. Keduanya bila dibakar dalam

oksigen menghasilkan P4O10, walaupun reaksi dari fosfor putih spontan. P4 akan terbakar

sendiri bila diletakkan di udara.

P4(s) + 5O2(g) P4O10(s)

Tak semua zat nonlogam dapat beraksi dengan oksigen, contohnya nitrogen. Karena

itu udara kita yang merupakan campuran nitrogrn dan oksigen tetap stabil.

3. Reaksi senyawa organik dengan oksigen

Senyawa organic pada umumnya adalah senyawa karbon. Senyawa organic yang

paling sederhana disebut hidrokarbon, senyawa yang hanya terdiri dari karbon dan

hydrogen. Hidrokarbon yang paling sederhana adalah metana, CH4. Metana dan

hiodrokarbon lainnya mudah terbakar dalam udara. Bila tersedia oksigen yang cukup,

hasil pembakarannya adalah karbon dioksidan dan air.

CH4 + 2O2 CO2 + H2O

Tetapi, bila oksigen yang tersedia tidak cukup, hasilnya dapat mengandung karon

monoksida.

2CH4 + 3O2 2CO + 4H2O

Sedangkan bila oksigennya sedikit sekali, maka hanya hydrogen yang bereaksi

dengan oksigen membentuk air.

CH4 + O2 C + 2H2O

Page 11: Makalah Golongan VI A

Senyawa organic sering mengandung unsure-unsur tambahan selain karbon dan

hydrogen. Bila mengandung oksigen, maka pada pembakaran menjadi CO2 dan H2O.

misalnya pada pembakaran metal alcohol.

2CH3OH + 3O2 2CO2 + 3H2O

D. KEBERADAAN OKSIGEN DI BUMI

Menurut massanya, oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah di biosfer,

udara, laut, dan tanah bumi. Oksigen merupakan unsur kimia paling melimpah ketiga di alam

semesta, setelah hidrogen dan helium. Sekitar 0,9% massa Matahari adalah oksigen. Oksigen

mengisi sekitar 49,2% massa kerak bumi dan merupakan komponen utama dalam samudera

(88,8% berdasarkan massa). Gas oksigen merupakan komponen paling umum kedua

dalam atmosfer bumi, menduduki 21,0% volume dan 23,1% massa (sekitar 1015 ton)

atmosfer. Bumi memiliki ketidaklaziman pada atmosfernya dibandingkan planet-planet

lainnya dalam sistem tata surya karena ia memiliki konsentrasi gas oksigen yang tinggi di

atmosfernya. Bandingkan dengan Marsyang hanya memiliki 0,1% O2 berdasarkan volume

dan Venus yang bahkan memiliki kadar konsentrasi yang lebih rendah. Namun, O2 yang

berada di planet-planet selain bumi hanya dihasilkan dari radiasi ultraviolet yang menimpa

molekul-molekul beratom oksigen, misalnya karbon dioksida.

Konsentrasi gas oksigen di Bumi yang tidak lazim ini merupakan akibat dari siklus

oksigen. Siklus biogeokimia ini menjelaskan pergerakan oksigen di dalam dan di antara tiga

reservoir utama bumi : atmosfer, biosfer, dan litosfer. Faktor utama yang mendorong siklus

oksigen ini adalah fotosintesis. Fotosintesis melepaskan oksigen ke atmosfer,

manakala respirasidan proses pembusukan menghilangkannya dari atmosfer.

Dalam keadaan kesetimbangan, laju produksi dan konsumsi oksigen adalah sekitar

1/2000 keseluruhan oksigen yang ada di atmosfer setiap tahunnya. Oksigen bebas juga

terdapat dalam air sebagai larutan. Peningkatan kelarutan O2 pada temperatur yang rendah

memiliki implikasi yang besar pada kehidupan laut. Lautan di sekitar kutub bumi dapat

menyokong kehidupan laut yang lebih banyak oleh karena kandungan oksigen yang lebih

Page 12: Makalah Golongan VI A

tinggi. Air yang terkena polusi dapat mengurangi jumlah O2 dalam air tersebut. Para

ilmuwan menaksir kualitas air dengan mengukur kebutuhan oksigen biologis atau

jumlah O2 yang diperlukan untuk mengembalikan konsentrasi oksigen dalam air itu seperti

semula.

E. MANFAAT OKSIGEN

O2 merupakan kunci segala kehidupan. Kita bisa hidup beberapa hari tanpa makanan

dan air, tetapi tidak dapat hidup selama 4 menit saja tanpa oksigen. Bahkan sel-sel Otak kita

akan mati bila dalam waktu 15 detik tanpa adanya Oksigen. Setiap sel didalam tubuh manusia

membutuhkan Oksigen, untuk membelah, untuk bertumbuh dan uintuk sel tetap hidup.

Manfaat Oksigen :

Meningkatkan daya ingat dan kecerdasan otak.

Menegah kanker, asthma dan berbagai penyakit.

Meningkatkan metabolisme.

Mengurangi racun dalam darah.

Menstabilkan tekanan darah.

Memperkuat jantung dan sistem kekebalan tubuh.

Mencegah stress dan gugup.

Mempercantik kulit dan mencegah penuaan dini.

Dengan Oksigen tubuh akan mampu meregenerasi sel, membantu memperbesar daya absorbsi

vitamin dan nutrisi, meningkatkan sitem kekebalan tubuh dan menetralkan zat-zat beracun

dalam aliran darah.

Secara rata-rata, dalam daur hidupnya setiap pohon bisa mencukupi oksigen (O2) untuk

kebutuhan 18 (delapan belas) orang dan menyerap karbondioksida (CO2) dari mobil yang

berjalan sekitar 41.834 km. Pohon besar menyerap kira-kira sebesar 120-240 pounds partikel

kecil tau gas polutan. Hanya tumbuhanlah yang menghasilkan oksigen di bumi ini (Jalal 2007).

Page 13: Makalah Golongan VI A

Menurut Bernatzky (1978) pohon dengan tinggi 25 m dan diameter batang 15 m, akan

mempunyai luas tutupan batang 160 m² dan luas permukaan daun sebesar 1600 m², akan

menghasilkan oksigen sebanyak 1712 gram. Sedangkanuntuk 1 hektar lahan hijau dengan total

luas permukaan daun 5 hektar akan membutuhkan 900 kg CO2 untuk melakukan fotosintesis

selama 12 jam, dan pada waktu yang sama akan menghasilkan 600 kg O2.

2.2. BELERANG (S)

Belerang atau sulfur merupakan unsur non logam yang dalam bentuk padatnya

berwarna kuning, rapuh, tak berasa, dan tak berbau.

Semua bentuk belerang tidak larut dalam air, tetapi dalam bentuk kristal (padatan), belerang

dapat larut dalam karbon disulfida.

Belerang dapat membentuk senyawa dengan unsur-unsur lain, seperti besi sulfida (FeS),

belerang dioksida (SO2), barium sulfat (BaSO4), hidrogen sulfida (H2S), belerang monoklorida

(S2CI2), asam sulfat (H2SO4), kalium sulfit (K2SO3) dan lain-lain.

2.2.1. Keberadaan di alam

Di alam, belerang terdapat dalam bentuk unsur bebas dan dalam bentuk senyawa-senyawa

sulfida, seperti timbal sulfida atau galena (PbS), zinc blende (ZnS), tembaga pyrit (Cu,Fe)S2),

cinnabar (HgS), stibnit (Sb2S3) dan besi pyrit (FeS2). Selain itu juga terdapat dalam bentuk

senyawa-senyawa sulfat seperti barit (BaSO4) celestit (SrSO4), dan grypsum (CaSO42H2O) serta

dalam bentuk molekul-molekul pada beberapa bahan organik, mustard, telur, rambut, protein

dan bawang putih.

Untuk memperoleh belerang dari alam umumnya dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu :

a. Cara Sisila (untuk memperoleh belerang yang ada di permukaan tanah)

b. Cara Frash (untuk memperoleh belerang yang ada di bawah permukaan tanah).

Belerang sangat penting untuk kehidupan. Belerang adalah penyusun lemak, cairan

tubuh dan mineral tulang, dalam kadar yang sedikit.

Belerang cepat menghilangkan bau. Belerang dioksida adalah zat berbahaya di atmosfer,

sebagai pencemar udara.

Page 14: Makalah Golongan VI A

2.2.2. Data Penting Tentang Belerang :

Simbol: S

Penemunya tidak diketahui secara

pasti (sudah ada sejak jaman

prasejarah)

Mempunyai massa atom 32,066 sma

Mempunyai nomor atom 16

Mempunyai konfigurasi elektron 2 8

6

Dalam senyawa mempunyai

bilangan oksidasi -2, +2, +4 dan +6

Konfigurasi Elektron: [Ne]3s2p4

Mempunyai volum atom 15,50

cm3/mol

Mempunyai struktul kristal

orthorombik

Mempunyai titik didih 717, 82 K

Mempunyai titik lebur 392,2

Mempunyai massa jenis 2,07 gram /

cm3

Mempunyai kapasitas panas 0,710

J/g K

Mempunyai potensial ionisasi

10,360 volt

Mempunyai elektronegativitas 2,58

Mempunyai konduktivitas listrik 5 x

10-10 ohm-1 cm-1

Mempunyai konduktivitas kalor

0,269 W/mK

Mempunyai harga entalpi

pembentukan 1,73 kJ / mol

Mempunyai harga entalpi

pembentukan 1,73kJ/mol

Mempunyai harga entalpi

penguapan 10kJ/mol

2.2.3. Sejarah

Menurut Genesis, belerang sudah lama dikenal oleh nenek moyang sebagai batu

belerang. Belerang ditemukan dalam meteorit. R.W. Wood mengusulkan bahwa terdapat

simpanan belerang pada daerah gelap di kawah Aristarchus.

Page 15: Makalah Golongan VI A

2.2.4. Sumber

Belerang terjadi secara alamiah di sekitar daerah pegunungan dan hutan tropis. Sulfir

tersebar di alam sebagai pirit, galena, sinabar, stibnite, gipsum, garam epsom, selestit, barit dan

lain-lain.

2.2.5. Pembuatan

Belerang dihasilkan secara komersial dari sumber mata air hingga endapan garam yang

melengkung sepanjang Lembah Gulf di Amerika Serikat. Menggunakan proses Frasch, air yang

dipanaskan masuk ke dalam sumber mata air untuk mencairkan belerang, yang kemudian

terbawa ke permukaan.

Belerang juga terdapat pada gas alam dan minyak mentah, namun belerang harus

dihilangkan dari keduanya. Awalnya hal ini dilakukan secara kimiawi, yang akhinya membuang

belerang. Namun sekarang, proses yang baru memungkinkan untuk mengambil kembali

belerang yang terbuang. Sejumlah besar belerang diambil dari ladang gas Alberta.

2.2.6. Sifat-sifat

Belerang berwarna kuning pucat, padatan yang rapuh, yang tidak larut dalam air tapi

mudah larut dalam CS2 (karbon disulfida). Dalam berbagai bentuk, baik gas, cair maupun padat,

unsur belerang terjadi dengan bentuk alotrop yang lebih dari satu atau campuran. Dengan

bentuk yang berbeda-beda, akibatnya sifatnya pun berbeda-beda dan keterkaitan antara sifat

dan bentuk alotropnya masih belum dapat dipahami.

Pada tahun 1975, ahli kimia dari Universitas Pensilvania melaporkan pembuatan polimer

belerang nitrida, yang memiliki sifat logam, meski tidak mengandung atom logam sama sekali.

Zat ini memiliki sifat elektris dan optik yang tidak biasa.

Belerang dengan kemurnian 99.999% sudah tersedia secara komersial.

Belerang amorf atau belerang plastik diperoleh dengan pendinginan dari kristal secara

mendadak dan cepat. Studi dengan sinar X menunjukkan bahwa belerang amorf memiliki

struktur helik dengan delapan atom pada setiap spiralnya. Kristal belerang diduga terdiri dari

bentuk cincin dengan delapan atom belerang, yang saling menguatkan sehingga memberikan

pola sinar X yang normal.

Page 16: Makalah Golongan VI A

2.2.7. Isotop

Belerang memiliki sebelas isotop. Dari empat isotop yang ada di alam, tidak satupun

yang bersifat radioaktif. Belerang dengan bentuk yang sangat halus, dikenal sebagai bunga

belerang, dan diperoleh dengan cara sublimasi.

2.2.8. Senyawa - senyawa

Senyawa organik yang mengandung belerang sangat penting. Kalsium sulfur, ammonium

sulfat, karbon disulfida, belerang dioksida dan asam sulfida adalah beberapa senyawa di antara

banyak senyawa belerang yang sangat penting.

2.2.9. Beberapa Kegunaan Belerang :

Digunakan untuk membuat beberapa senyawa penting dalam industri, seperti asam

sulfat, asam sulfit, belerang dioksida, dan lain sebagainya.

Asam Sulfat (H2SO4) digunakan untuk berbagai keperluan, seperti pembersih logam,

bahan baku industri dan sebagai cairan pengisi akumulator

Digunakan dalam bidang kedokteran sebagai obat sulfa

Digunakan dalam industri korek api, vulkanisasi karet, obat celup, dan bubuk mesiu

(bahan peledak)

Dicampur dengan kapur digunakan sebagai fungsiida

Senyawa garam natrium tiosulfat (Na2S2O3.5H2O) yang sering disebut hypo digunakan

dalam fotografi

Digunakan untuk pembuatan kertas sulfit dan kertas lainnya

Untuk mensterilkan alat pengasap

Untuk memutihkan buah kering

2.3. SELENIUM (Se)

2.3.1. Data Penting Tentang Belerang :

Page 17: Makalah Golongan VI A

Simbol: Se

Radius Atom: 1.4 Å

Volume Atom: 16.5 cm3/mol

Massa Atom: 78.96

Titik Didih: 958 K

Radius Kovalensi: 1.16 Å

Struktur Kristal: Heksagonal

Massa Jenis: 4.79 g/cm3

Konduktivitas Listrik: 8 x 106 ohm-

1cm-1

Elektronegativitas: 2.55

Konfigurasi Elektron: [Ar]3d10 4s2p4

Formasi Entalpi: 5.54 kJ/mol

Konduktivitas Panas: 2.04 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi: 9.752 V

Titik Lebur: 494 K

Bilangan Oksidasi: -2,4,6

Kapasitas Panas: 0.32 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan: 26.32 kJ/mol

2.3.2. Sejarah

Ditemukan oleh Berzellius pada tahun 1817, yang menemukannya bergabung bersama

tellurium (namanya diartikan sebagai bumi)

2.3.3. Produksi

Selenium ditemukan dalam beberapa mineral yang cukup langka seperti kruksit dan

klausthalit. Beberapa tahun yang lalu, selenium didapatkan dari debu cerobong asap yang

tersisa dari proses bijih tembaga sulfida. Sekarang selenium di seluruh dunia dihasilkan dari

pemurnian kembali logam anoda dari proses elektrolisis tembaga. Selenium diperoleh dari

memanggang endapan hasil elektrolisis dengan soda atau asam sulfat, atau dengan meleburkan

endapan tersebut dengan soda dan niter (mineral yang mengandung kalium nitrat).

2.3.4. Sifat-sifat

Selenium berada dalam beberapa bentuk allotrop, walaupun hanya dikenal tiga bentuk.

Selenium bisa didapatkan baik dalam struktur amorf maupun kristal. Selenium amorf bisa

berwarna merah (bentuk serbuk) atau hitam (dalam bentuk seperti kaca). Selenium kristal

Page 18: Makalah Golongan VI A

monoklinik berwarna merah tua. Sedangkan selenium kristal heksagonal, yang merupakan jenis

paling stabil, berwarna abu-abu metalik.

Selenium menunjukkan sifat fotovoltaik, yakni mengubah cahaya menjadi listrik, dan

sifat fotokonduktif, yakni menunjukkan penurunan hambatan listrik dengan meningkatnya

cahaya dari luar (menjadi penghantar listrik ketika terpapar cahaya dengan energi yang cukup).

Sifat-sifat ini membuat selenium sangat berguna dalam produksi fotosel dan exposuremeter

untuk tujuan fotografi, seperti sel matahari. Di bawah titik cairnya, selenium adalah

semikonduktor tipe p dan memiliki banyak kegunaan dalam penerapan elektronik .

Selenium telah dikatakan non toksik, dan menjadi kebutuhan unsur yang penting dalam

jumlah sedikit. Namun asam selenida dan senyawa selenium lainnya adalah racun, dan reaksi

fisiologisnya menyerupai arsen.

2.3.5. Isotop

Selenium di alam mengandung enam isotop stabil. Lima belas isotop lainnya pun telah

dikenali. Unsur ini termasuk dalam golongan belerang dan menyerupai sifat belerang baik

dalam ragam bentuknya dan senyawanya.

2.3.6. Kegunaan

Selenium digunakan dalam xerografi untuk memperbanyak salinan dokumen, surat dan

lain-lain. Juga digunakan oleh industri kaca untuk mengawawarnakan kaca dan untuk membuat

kaca dan lapisan email gigi yang berwarna rubi. Juga digunakan sebagai tinta fotografi dan

sebagai bahan tambahan baja tahan karat.

2.3.7. Penanganan

Asam selenida pada konsentrasi 1.5 ppm tidak boleh ada dalam tubuh manusia.

Selenium dalam keadaan padat, dalam jumlah yang cukup dalam tanah, dapat memberikan

dampak yang fatal pada tanaman pakan hewan. Terpapar dengan senyawa selenium di udara

tidak boleh melebihi kadar 0.2 mg/m3 (selama 8 jam kerja perhari-40 jam seminggu).

2.4. TELURIUM

Page 19: Makalah Golongan VI A

2.4.1. Sejarah

Ditemukan oleh Muller von Reichenstein pada tahun 1782; diberi nama oleh Klaproth,

yang telah mengisolasinya pada tahun 1798.

2.4.2. Sumber

Telurium kadang-kadang dapat ditemukan di alam, tapi lebih sering sebagai senyawa

tellurida dari emas (kalaverit), dan bergabung dengan logam lainnya. Telurium didapatkan

secara komersil dari lumpur anoda yang dihasilkan selama proses pemurnian elektrolisis

tembaga panas. Amerika Serikat, Kanada, Peru dan Jepang adalah penghasil terbesar unsur ini.

2.4.3. Sifat-sifat

Telurium memiliki warna putih keperak-perakan, dan dalam keadaan murninya

menunjukkan kilau logam. Cukup rapuh dan bisa dihaluskan dengan mudah. Telurium amorf

ditemukan dengan pengendapan telurium dari larutan asam tellurat. Bentuk dari senyawa ini

adalah amorf atau terbentuk dari Kristal. Pada dasarnya telurium merupakan unsur yang stabil,

tidak dapat larut dalam air dan dalam asam hidroklorik tetapi dapat larut dengan baik dalam

asam sitrat dan air raja (aqua regia).

Unsur telurium dapat bereaksi dengan unsur-unsur lain yang membentuk beberapa

senyawa, seperti telurium diklorida (TeCl2), telurium dioksida (TeO2), telurium tetraklorida

(TeCl4), hidrogen telurida (H2Te), natrium telurida (Na2Te), dan beberapa senyawa lainnya.

Telurium adalah semikonduktor tipe-p, dan menunjukkan daya hantar yang lebih tinggi pada

arah tertentu, tergantung pada sifat kerataan atom. Daya hantarnya bertambah sedikit ketika

unsur ini terpapar dengan sinar matahari. Telurium bisa diberi dopan perak, tembaga, emas,

timah atau unsur lainnya. Di udara, telurium terbakar dengan nyala biru kehijau-hijauan,

membentuk senyawa dioksida. Telurium cair mengkorosi besi, tembaga dan baja tahan karat.

2.4.4. Penanganan

Telurium dan senyawanya kemungkinan beracun dan harus ditangani dengan hati-hati.

Hanya boleh terpapar dengan telurium dengan konsentrasi serendah 0.01 mg/m3, atau lebih

rendah, dan pada konsentrasi ini telurium memiliki bau khas yang menyerupai bau bawang

putih.

Page 20: Makalah Golongan VI A

2.4.5. Isotop

Ada 30 isotop telurium yang telah dikenali, dengan massa atom berkisar antara 108

hingga 137. Telurium di alam hanya terdiri dari delapan isotop.

2.4.6. Kegunaan

a. Telurium memperbaiki kemampuan tembaga dan baja tahan karat untuk

digunakan dalam permesinan.

b. Penambahan telurium pada timbal dapat mengurangi reaksi korosi oleh asam

sulfat pada timbal, dan juga memperbaiki kekuatan dan kekerasannya.

c. Telurium digunakan sebagai komponen utama dalam sumbat peleburan, dan

ditambahkan pada besi pelapis pada menara pendingin.

d. Telurium juga digunakan dalam keramik.

e. Bismut telurrida telah digunakan dalam peralatan termoelektrik.

f. Digunakan dalam penelitian ilmiah semikonduktor.

g. Dalam campurannya dengan bahan-bahan organik digunakan pada proses

vulkanisasi karet sintesis.

h. Digunakan sebagai bahan insektisida, germisida, dan fungisida.

i. Digunakan untuk memberi warna biru dalam proses pembuatan kaca.

2.4.7. Beberapa data penting dari telurium yaitu

Page 21: Makalah Golongan VI A

Simbol : Te

Radius Atom : 1.42 Å

Volume Atom : 20.5 cm3/mol

Massa Atom : 127.6

Titik Didih : 1261 K

Radius Kovalensi : 1.36 Å

Struktur Kristal : Heksagonal

Massa Jenis : 6.24 g/cm3

Konduktivitas Listrik : 2 x 106 ohm-1cm-1

Elektronegativitas : 2.1

Konfigurasi Elektron : [Kr]4d10 fs2p4

Formasi Entalpi : 17.49 kJ/mol

Konduktivitas Panas : 2.35 Wm-1K-1

Potensial Ionisasi : 9.009 V

Titik Lebur : 722.72 K

Bilangan Oksidasi : -2,4,6

Kapasitas Panas : 0.202 Jg-1K-1

Entalpi Penguapan : 50.63 kJ/molNama, Lambang, Nomor atom : Tellurium, Te, 52

Deret kimia : Metalloids

Golongan, Periode, Blok : 16, 5, p

silvery lustrous gray

Massa atom : 127.60 (3) g/mol

Jumlah elektron tiap kulit : 2, 8, 18, 18, 6

Page 22: Makalah Golongan VI A

2.5. POLONIUM (Po)

Polonium merupakan unsur yang terdapat dalam deretan uranium-radium yang bersifat

radioaktif.

Polonium terdapat dalam kandungan biji radium dan ditemukan dalam bentuk isotop

yang mempunyai rentang nomor massa antara 192 sampai 218. polonium 209 atau yang

disebut dengan radium-F merupakan isotop polonium alam yang mempunyai waktu paruh 138

hari. Pada umumnya unsur polonium meluruh dengan memancarkan partikel-partikel alfa (α).

2.5.1. Data Penting Tentang Polonium :

Mempunyai massa atom (209) sma

Simbol: Po

Radius Atom: 1,67 Å

Mempunyai nomor atom 84

Mempunyai jari-jari atom 1,67 A

Mempunyai konfigurasi elektron 2 8

18 32 18 6

Dalam senyawa mempunyai

bilangan oksidasi +4, +2, dan +6

Konfigurasi Elektron: [Xe]4f14 5d10

6s2p4

Mempunyai volum atom 22,70

cm3/mol

Mempunyai struktur kristal

monoklinik

Mempunyai titik lebur 527 K

Mempunyai massa jenis 9,3 gram /

cm3

Mempunyai potensial ionisasi 8,42

volt

Mempunyai elektronegativitas 2,0

Mempunyai konduktivitas listrik 0 x

106 ohm-1 cm-1

Mempunyai konduktivitas kalor 20

W/mK

Mempunyai harga entalpi

pembentukan 13kJ/mol

Mempunyai harga entalpi

penguapan 120kJ/mol

2.5.2. Sejarah

Page 23: Makalah Golongan VI A

Polonium, juga dikenal sebagai Radium F, adalah unsur pertama yang ditemukan oleh

Marie Curie dan Pierre Curie pada tahun 1898 ketika sedang mencari penyebab radioaktivitas

pada mineral pitchblende (mineral uranium) dari Joachimsthal, Bohemia. Elektroskop

menunjukkan pemisahannya dengan bismut.

2.5.3. Sumber

Polonium adalah unsur alam yang sangat jarang. Bijih uranium hanya mengandung

sekitar 100 mikrogram unsur polonium per tonnya. Ketersediaan polonium hanya 0.2% dari

radium.

Pada tahun 1934, para ahli menemukan bahwa ketika mereka menembak bismut alam

(209Bi) dengan neutron, diperoleh 210Bi yang merupakan induk polonium. Sejumlah milligram

polonium kini didapatkan dengan cara seperti ini, dengan menggunakan tembakan neutron

berintensitas tinggi dalam reaktor nuklir.

2.5.4. Sifat - sifat

Polonium 210 memiliki titik cair yang rendah, logam yang mudah menguap, dengan 50%

polonium menguap di udara dalam 45 jam pada suhu 55oC. Merupakan pemancar alpha dengan

masa paruh waktu 138,39 hari. Satu milligram memancarkan partikel alfa seperti 5 gram

radium.

Energi yang dilepaskan dengan pancarannya sangat besar (140 W/gram), dengan sebuah

kapsul yang mengandung setengah gram polonium mencapai suhu di atas 500oC. Kapsul ini juga

menghasilkan sinar gamma dengan kecepatan dosisnya 0,012 Gy/jam. Sejumlah curie (1 curie =

3.7 x 1010Bq) polonium mengeluarkan kilau biru yang disebabkan eksitasi di sekitar gas.

Polonium mudah larut dalam asam encer, tapi hanya sedikit larut dalam basa. Garam

polonium dari asam organik terbakar dengan cepat, halida amina dapat mereduksi nya menjadi

logam.

2.5.5. Isotop

Ada 25 isotop polonium yang diketahui, dengan massa atom berkisar dari 194 – 218.

Polonium-210 adalah yang paling banyak tersedia. Isotop dengan massa 209 (masa paruh

waktu 103 tahun) dan massa 208 (masa paruh waktu 2,9 tahun) bisa didapatkan dengan

Page 24: Makalah Golongan VI A

menembakkan alfa, proton, atau deutron pada timbal atau bismut dalam siklotron, tapi proses

ini terlalu mahal.

Logam polonium telah dibuat dari polonium hidroksida dan senyawa polonium dengan

adanya ammonia cair anhidrat atau ammonia cair pekat. Diketahui ada dua modifikasi alotrop.

2.5.6. Beberapa Kegunaan Polonium :

Digunakan untuk menghasilkan radiasi sinar alfa (α)

Digunakan dalam penelitian ilmiah tentang nuklir

Digunakan pada peralatan mesin cetak dan fotografi

Digunakan pada alat yang dapat mengionisasi udara untuk menghilangkan akumulasi

muatan-muatan listrik

Digunakan sebagai sumber panas yang ringan sebagai sumber energi termoelektrik ada

satelit angkasa

Polonium dapat dicampur atau dibentuk alloy dengan berilium untuk menghasilkan

sumber neutron

Untuk menghilangkan muatan statis dalam pemintalan tekstil dan lain-lain

2.5.7. Penanganan

Polonium-210 sangat berbahaya untuk ditangani meski hanya sejumlah milligram atau

mikrogram. Diperlukan peralatan khusus dan kontrol yang ketat untuk menanganinya.

Kerusakan timbul dari penyerapan energi partikel alfa oleh jaringan makhluk hidup.

Batas penyerapan polonium maksimum lewat jalan pernafasan yang masih diizinkan

hanya 0,03 mikrocurie, yang sebanding dengan berat hanya 6.8 x 10 -12 gram. Tingkat toksisitas

polonium ini sekitar 2,5 x 1011 kali daripada asam sianida. Sedangkan konsentrasi senyawa

polonium yang terlarut yang masih diizinkan adalah maksimal 2 x 10-11 mikrocurie/cm3.

Page 25: Makalah Golongan VI A

BAB III

SIMPULAN

Dari penulisan makalah ini kami dapat menyimpulkan bahwa :

1. Sifat-sifat dari unsur Oksigen, Sulfur, Selenium, dan Tellurium.

Dapat membentuk anion X2- dengan kecenderungan semakin ke bawah semakin sulit.

Kecuali O, dapat membentuk ikatan tetravalen atau heksavalen.

Dapat berikatan dengan F dengan membentuk XF6 dengan kecenderungan semakin ke

bawah semakin sulit.

Dapat membentuk asam lemah dengan berikatan dengan hidrogen dengan

kecenderungan semakin ke bawah semakin kuat.

2. Cara-cara pembuatan unsur Oksigen, Sulfur, Selenium, dan Tellurium.

3. Pengaplikasian dan kegunaan unsur Oksigen, Sulfur, Selenium, dan Tellurium.

4. Dampak-dampak dan penanggulangan bahaya yang ditimbulkan unsur Oksigen,

Sulfur, Selenium, dan Tellurium.

Page 26: Makalah Golongan VI A

DAFTAR PUSTAKA

Sita, Airin. Manfaat Oksigen. http://www.scribd.com/doc/36572317/Manfaat-oksigen.

Oksigen. http://id.wikipedia.org/wiki/Oksigen.

Susanti, Elsa. Sifat Fisika dan Kimia Unsur Utama dan Transisi Terlengkap. http://elsa-

susanti.blogspot.com/2012/01/sifat-sifat-fisika-dan-kimia-unsur.html.

Rifhani, Destri. Makalah Oksigen. http://destririfhani.blogspot.com/2011/05/makalah-oksigen.html.

Rijal, Samsul. Makalah Oksigen. http://rijal-justtry.blogspot.com/2012/01/makalah-oksigen.html.

Suhartini, Titin. Makalah Oksigen. http://daftartitinsuhartinizaka.blogspot.com/2012/11/makalah-

oksigen.html.

Anonim, A. 2013. Telurium.http://id.wikipedia.org/wiki/Telurium (Diakses 22 Mei 2013)

Oriza Rose, dkk.2012. UNSUR UNSUR GOLONGAN VI A.

http://kimiabisa.blogspot.com/2012/12/unsur-unsur-golongan-vi-a.html (Diakses

22 Mei 2013)

Redaksi chem-is-try.org. 2008. Telurium. http://www.chem-is-try.org/tabel_periodik/telurium/#

(Diakses 22 Mei 2013)

Le pank. 2011. Pengertian Tellurium. http://www.lepank.com/2012/08/pengertian-

tellurium.html (Diakses 22 Mei 2013)

Anonim, B. 2013. Tellurium. http://en.wikipedia.org/wiki/Tellurium (Diakses 22 Mei 2013)

Susanto. 2011. Selenium dan Telurium. http://susantojk.blogspot.com/2011/02/selenium-

dan-telurium.html (Diakses 22 Mei 2013)