21
MAKALAH FISIKA DAN KIMIA LINGKUNGAN “HUJAN ASAM” OLEH: ASMAWATI NURUL FADILLAH NUR HIDAYAH ALFIAH RUKHAYYAH RIZAL NB. LADE FERDIANSYAH MUHAMMAD ARIF SETIAWAN JURUSAN KESEHATAN MASYARAKAT FAKULTAS ILMU KESEHATAN

makalah hujan asam

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas mata kuliah Fisika dan Kimia Lingkungan

Citation preview

MAKALAH FISIKA DAN KIMIA LINGKUNGANHUJAN ASAM

OLEH:ASMAWATINURUL FADILLAHNUR HIDAYAH ALFIAHRUKHAYYAH RIZAL NB. LADEFERDIANSYAHMUHAMMAD ARIF SETIAWAN

JURUSAN KESEHATAN MASYARAKATFAKULTAS ILMU KESEHATANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI ALAUDDIN MAKASSAR2014

KATA PENGANTARPuji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah swt. Yang mana telah memberikan kepada kami nikmat ilmu serta nikmat kesehatan sehingga penulis dapat menyelesaikan penulisan makalah ini .Shalawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad saw. Nabi yang telah memberikan kita petunjuk dan menjadi suri tauladan yang baik kepada ummatnya sehingga kita bisa membedakan yang haq dan yang bathil.Penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan makalah ini tidak lain berkat bantuan dari berbagai pihak, olehnya itu penulis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu.Dalam penulisan makalah ini penulis merasa masih banyak kekurangan-kekurangan baik pada teknis penulisan maupun materi, mengingat akan kemampuan yang dimiliki penulis. Untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat penulis harapkan demi penyempurnaan penulisan laporan ini.

Samata-Gowa, Oktober 2014Penulis,DAFTAR ISIKATA PENGANTAR iDAFTAR ISI iiBAB I PENDAHULUANA. Latar Belakang 1B. Rumusan Masalah 2C. Tujuan 2BAB II PEMBAHASANA. Pengertian dan sejarah Hujan Asam 3B. Proses dan Penyebab terjadinya Hujan Asam 4C. Dampak Hujan Asam 6D. Pencegahan Hujan Asam 8BAB III PENUTUPA. Kesimpulan 10B. Saran 10DAFTAR PUSTAKA iii

BAB IPENDAHULUANA. Latar BelakangPencemaran lingkungan sebagai dampak negatif dari industrialisasi telah menimbulkan efek yang dapat membahayakan kelangsungan hidup manusia. Diantara dampak negatif tersebut adalah hujan asam.Pada tahun 2000-2001, LAPAN melakukan sampling di Kota Bandung, dan hasilnya adalah:Tabel 1Hasil Pengukuran pH Air Di Kota Bandung 2000-2001No.Tempat SamplingpH Air

1Dago 5,89

2Cipedes4,69

3Martadinata 5,66

4Kebon Kelapa5,47

5Kopo5,77

Sumber: Penelitian Bidang Pengkajian Ozon dan Polusi udara, LAPANTabel di atas menunjukkan bahwa, di Kebon Kelapa pH air berada di bawah 5,47 (di bawah 5,6) yang artinya air telah bersifat asam.Berdasarkan penelitian, ditemukan bahwa peningkatan keasaman yang ada dalam air hujan pada beberapa dekade ini terjadi karena ulah manusia seperti dari trasportasi, industri, pertanian dan peternakan.Oleh karena itu, penting untuk dibahas lebih detail kapan sebenarnya hujan asam mulai muncul, apa penyebabnya dan bagaimana mencegahnya.B. Rumusan Masalah1. Kapan hujan asam mulai terjadi?2. Mengapa hujan asam bisa terjadi?3. Bagaimana mencegah terjadinya hujan asam?C. Tujuan1. Untuk mengetahui kapan hujan asam mulai terjadi2. Untuk mengetahui penyebab terjadinya hujan asam3. Untuk mengetahui pencegahan hujan asam

BAB IIPEMBAHASANA. Pengertian dan Sejarah Hujan AsamHujan asam adalah air hujan yang turun ke bumi dengan pH di bawah 5,6 (bersifat basa).Robert Angus Smith, adalah orang yang pertama kali menggunakan istilah acid rain atau hujan asam. Menurut situs wikipedia.com, hujan asam ditemukan pada tahun 1852. Ketika itu, Smith menemukan bahwa terdapat hubungan antara hujan asam dengan polusi udara di Manchester, Inggris. Smith menjelaskan fenomena hujan asam pada bukunya yang berjudul Air and Rain: The Beginnings of Chemical Technology.Dalam Majari Magazine, dikemukakan bahwa fenomena hujan asam sebenarnya telah dikenal sejak akhir abad 17. Robert Boyle, adalah orang yang pertama kali menggambarkan fenomena hujan asam sebagai nitrous or salino-sulforus spiris dalam bukunya yang berjudul A General History of the Air pada tahun 1960.Masalah hujan asam dengan skala besar pertama kali terjadi pada tahun 1960-an di sebuah danau di Skandinavia Amerika Utara. Air di danau tersebut meningkat keasamannya hingga mengakibatkan berkurangnya populasi ikan. Pada tahun yang sama, banyak hutan-hutan yang rusak di bagian Eropa dan Amerika.Pada tahun 1970, Amerika mengeluarkan peraturan pemerintah Clean Air Act dengan tujuan untuk mengontrol emisi SO2 dan NOx. Peraturan ini memuat standar polutan untuk kendaraan bermotor dan industri. Pada tahun 1990, peraturan ini diamandemen untuk lebih memperketat kontrol emisi. Hasilnya, emisi SO2 berkurang dari 23,5 juta ton menjadi sekitar 16 juta ton.B. Proses dan Penyebab Terjadinya Hujan Asam1. Proses Hujan AsamAda banyak gas yang dihasilkan dari proses pembakaran bahan bakar fosil terutama batu bara. Di antara gas yang dihasilkan tersebut ada yang bersifat asam, seperti sulfur dioksida dan nitrogen dioksida.Secara sederhana sulfur dioksida bisa bereaksi menjadi asam sulfat dan nitrogen oksida bisa menjadi asam nitrat. Di atmosfer kedua zat ini akan bercanpur dengan titik-titik air di awan yang mengakibatkan titik-titik air ini menjadi asam. Ketika titik-titik air ini jatuh ke bumi, pada saat iulah terjadi hujan asam. Reaksi pembentukan hujan asam dapat diilustrasikan sebagai berikut:S (g) + O2 SO2 (g)2SO (g) + O2 (g) 2SO3 (g)SO3 (g) + H2SO4 (l) H2SO4 (Aq)Semua mahluk hidup mengandung sulfur, dan sulfur itu tinggal dalam bahan bakar fosil. Pada waktu bahan bakar fosil digunakan dalam pembakaran, belerang teroksidasi dan lepas ke udara. Oksida belerang itu selanjutnya berubah menjadi asam sulfat (Gambiro: 8). Begitupun dengan NOX, ia juga berasal dari aktivitas jasad renik tanah yang kehidupannya menggunakan senyawa organik mengandung N (Nitrogen), dimana oksida N merupakan hasil samping aktivitas tersebut. Dalam tanah, pupuk nitrogen yang tidak terserap oleh tumbuhan juga mengalami perombakan kimia, fisik dan biologis yang menghasilkan oksida N (Gambiro: 9).Sumber asam nitrat yang lain adalah amoniak (NH3), yang sebenarnya bersifat basa, namun di dalam tanah sebagian mengalami proses nitrifikasi asam nitrat (Gambiro: 9). Sumber utama NH3 adalah kegiatan pertanian dan peternakan (pupuk dan kotoran ternak).2. Penyebab Hujan AsamBukan hanya karena industrialisasi, akan tetapi sebenarnya sekitar 50% SO2 dan NOX yang ada dalam atmosfer adalah alamiah karena semburan gunung merapi, proses biologis tanah, rawa dan laut. Akan tetapi 50% lainnya adalah antropogenik, yaitu berasal dari kegiatan manusia (Gambiro: 8). Hujan asam disebabkan oleh belerang (sulfur) dari hasil pembakakaran bahan bakar fosil dan nitrogen oksida yang apabila bereaksi dengan oksigen akan menghasilkan sulfur dioksida dan nitrogen dioksida. Zat-zat ini berdifusi ke atmosfer dan akan bereaksi dengan air dan membentuk asam sulfat dan asam nitrat. Karena zat ini mudah larut, sehingga ia bisa jatuh bersama air hujan.Nitrogen oksida, diemisikan dari pembakaran pada temperatur tinggi yang bereaksi dengan bensin yang tidak terbakar dengan sempurna dan zat hidrokarbon lain akan membentuk ozon rendah atau smog kabut berawan coklat kemerahan (Susanta dan Sutjahjo, 2008 dalam Anonymous).Semakin modern pengembangan industri maka akan semakin tinggi pula pencemaran udara. Pembakaran sempurna bahan bakar fosil menghasilkan CO2 dan H2O bersama beberapa nitrogen oksida yang muncul dari fiksasi nitrogen dan atmosfer pada suhu tinggi. Pembakaran yang tidak sempurna menghasilkan asap hitam yang terdiri dari partikel-partikel karbon atau hidrokarbon kompleks atau CO dan senyawa organik yang teroksidasi sebagian (Kristanto, 2002 dalam Anonymous).C. Dampak Hujan Asam1. Merusak tanahPada dasarnya hujan asam akan memberikan dampak negatif terhadap daerah yang terkena, termasuk tanah. Dalam tanah, hujan asam akan melarutkan kalsium, potasium dan nutrien lain. Akibatnya, biotik seperti tumbuhan akan mengalami dalam proses pertumbuhannya atau bahkan mati.2. Menyebabkan pH air turunKetika lingkungan hidup biotik berubah tentu saja akan mempengaruhi kelangsungan hidup biotik tersebut. Kelebihan zat asam pada danau akan mengakibatkan kurangnya spesies yang bertahan. Jenis plankton dan invertebrata merupakan mahluk yang paling pertama mati akibat pengaruh pengasaman (Cahyono: 50). Jika pH air danau di bawah 5, maka lebih dari 75% spesies ikan akan hilang. Hal ini disebabkan oleh pegaruh rantai makanan, yang secara signifikan berdampak pada keberlangsungan suatu ekosistem (Cahyono: 50).Tidak pada semua danau yang terkena hujan asam akan menjadi asam. Telah ditemukan jenis batuan dan tanah yang dapat membantu menetralkan keasaman (Cahyono: 50).3. Merusak abiotikBukan hanya biotik, akan tetapi benda tak hidup pun (abiotik) bisa terkena dampak hujan asam. Tetesan-tetesan air hujan asam bisa masuk ke dalam dinding melalui retakan-retakan, kemudian melarutkan kalsium dalam bahan-bahan beton, lalu meleleh keluar dari dinding. Tidak hanya beton, tetapi hujan asam juga dapat merusak lantai dari marmer bahkan atap-atap rumah. Huan asam juga dapat mempercepat proses pengkaratan dari beberapa material seperti batu kapur, pasir besi, marmer, batu pada dinding beton serta logam (Cahyono: 51). Jadi, bisa kita bayangkan bila hujan asam terus berlangsung maka jembatan bisa rusak karena materialnya mengalami korosi, monumen bisa runtuh karena hujan asam dapat merusak batuan dengan kals ium karbonat dan meninggalkan kristal pada batuan yang telah menguap.

D. Pencegahan Hujan Asam1. ReboisasiPohon dapat mengatasi dampak negatif dari hujan asam melalui proses fisiologis tanaman yaitu gutasi. Proses gutasi akan memberikan beberapa unsur diantaranya adalah Ca, Na, Mg, K dan bahan organik seperti glumatin dan gula (Utomo, 2006). Bahan anorganik yang diturunkan ke lanai hutan dari tajuk melalui prose troughfall dengan urutan K>Ca>Mg>Na baik untuk tajuk dari tegakan daun lebar maupun dari daun jarum (Utomo, 2006).Dalam utomo, 2006, hujan yang mengandung H2SO4 atau HNO3 apabila tiba di permukaan daun akan mengalami reaksi. Pada saat permukaan daun mulai dibasahi, maka asam seperti H2SO4 akan bereaksi dengan Ca yang terdapat pada daun membentuk garam Ca SO4 yang bersifat netral, dengan demikian adanya proses intersepsi dan gutasi oleh permukaan daun akan sangat membentu dalam menaikkan pH, sehingga air hujan menjadi tidak begitu berbahaya lagi bagi linkungan. Jika pH air hujan yang melewati tajuk pohon dibandingkan dengan pH air hujan yang tidak melewati tajuk pohon maka akan kelihatan bahwa pH air air hujan yang melewati tajuk pohon lebih rendah daripada yang tidak melewati tajuk pohon.2. Menghemat energi yang menggunakan hasil olahan batu bara dan minyak bumi karena seperti yang telah dijelaskan sebelumnya bahwa penyebab hujan asam adalah belerang (sulfur) dan NOX yang terdapat dalam bahan bakar fosil.3. Mengurangi penggunaan pupuk N (Nitrogen) dan beralih ke pupuk kompos. Telah dijelaskan sebelumnya bahwa pupuk N yang tidak terserap oleh tumbuhan akan menghasilkan oksida N.

BAB IIIPENUTUPA. Kesimpulan1. Iindustrialisasi dan modernisasi telah membawa manusia ke era kemajuan akan tetapi tela memberikan dampak buruk kepada alam seperti hujan asam, dimana efek dari dampak buruk ini juga akan menimpa manusia itu sendiri.2. Untuk mengurangi efek dari hujan asam maka kita harus bijak dalam menggunakan bahan-bahan yang dapat mencemari lingkungan seperti bahan bakar fosil dan pupuk Nitrogen. Selain itu, kita juga harus mengurangi logging untuk menjaga hutan kita tetap lestari.B. Saran1. Mengingat dampak hujan asam sangat besar dan berpengaruh terhadap unsur biotik dan abiotik di bumi, maka kita harus serius untuk melakukan upaya-upaya pencegahan2. Pemerintah lokal dan internasional juga harus menunjukkan komitmen dan keseriusannya dalam mengatasi pencemaran udara.

DAFTAR PUSTAKAAstra, I Made. 2010. Energi dan Dampaknya terhadap Lingkungan. Jurnal Meteorologi dan Geofisika. 2 (2): 131-139Cahyono, Eko.W. Pengaruh hujan Asam Pada Biotik dan Abiotik. LAPAN.Gambiro, Henny. Lingkungan Udara. Materi Ajar. Pusat Pengembangan Bahan Ajar UMB.Pipi, Andi. Artikel Hujan Asam. Academia.edu. 26 Oktober 2014 (20.00).Siregar, A. Zuliyanti. 2007. Pemberdayaan Wanita Dalam Mengelola Lingkungan. USU Repository.Sumahamijaya, Inra. 2009. Hujan Asam Menghancurkan Bumi. Majari Magazine. 26 Maret. Utomo, Budi. 2006. Hutan SebagaiMasyarakat Tumbuhan Hubungannyadengan Lingkungan. Karya Ilmiah. Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara Medan.