9
TES TENGAH SEMESTER MATA KULIAH ILMU SOSIAL BUDAYA MAKALAH CROSS CULTURAL MISUNDERSTANDING DI MEDIA KOMUNIKASI INTERNET OLEH :

makalah isbd

  • Upload
    dasar

  • View
    221

  • Download
    3

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

Page 1: makalah isbd

TES TENGAH SEMESTERMATA KULIAH ILMU SOSIAL BUDAYA

MAKALAH CROSS CULTURAL MISUNDERSTANDING DI MEDIA KOMUNIKASI INTERNET

OLEH :

DHANANG ADHITYA TRIYONO (362014056)

PRODI ILMU KOMUNIKASI 2015

Page 2: makalah isbd

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Seiring perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi telah membawa perubahan

yang signifikan terhadap berbagai dimensi kehidupan manusia. Terutama dalam hal

berinteraksi dengan sesamanya. Di era globalisasi ini, perubahan kebudayaan sendiri dapat

dipengaruhi karena adanya media dalam berkomunikasi.

Media massa sebagai alat atau sarana yang dipergunakan dalam proses komunikasi

massa memengaruhi pemikiran dan tindakan khalayak. Budaya, sosial, politik dipengaruhi

oleh media (Ardianto, 2007:58). Media massa dikatakan sebagai kebudayaan yang bercerita.

Media membentuk opini publik untuk membawanya pada perubahan yang signifikan.

Diantaranya perkembangan media komunikasi internet.

Perkembangan media komunikasi internet ini dapat melibatkan komunikasi lintas

budaya, yang mana seseorang dapat berkomunikasi dengan orang lain melalui internet yang

berlandaskan perbedaan kebudayaan. Hal ini dapat memunculkan keakraban bagi pelakunya,

namun juga dapat mengakibatkan kesalahpahaman. Seperti halnya dengan melihat fenomena

sosial yang sekarang ini, di media sosial sering terjadi kesalahpahaman komunikasi atau

biasa disebut Miss Communication yang diakibatkan karena perbedaan latar belakang

budaya. Sehingga penulis tertarik untuk membuat makalah tentang kesalahpahaman dalam

lintas budaya atau Cross Cultural Misunderstanding yang terjadi di media sosial. Penjelasan

tentang Cross Cultural Misunderstanding yang lebih lanjut adalah sebagai berikut.

B. Tujuan

Tujuan dari penulis membuat makalah ini adalah agar pembaca dapat mengerti

dampak yang terjadi dari komunikasi lintas budaya pada media sosaial, dan dapat

memahami supaya tidak terjadi kesalahpahaman lagi.

C. Rumusan masalah

1. Jelaskan yang dimaksud media komunikasi internet?

2. Jelaskan definisi komunikasi lintas budaya!

3. Apa yang dimaksud Cross Cultural Misunderstanding?

4. Hambatan dari Komunikasi lintas budaya?

5. Apa saja dampak yang terjadi akibat Cross Cultural Misunderstanding?

Page 3: makalah isbd

BAB II

PEMBAHASAN

1. Media Komunikasi Internet atau Media Sosial

Dilihat dari perkembangan teknologi di Indonesia, sehingga mengakibatkan

pekembangan media komunikasi yang menggunakan internet. Media komunikasi internet

tidak beda jauh dari media komunikasi lain, yaitu media yang digunakan sebagai sarana

berkomunikasi antara komunikator dan komunikan. Namun media komunikasi internet,

merupakan media sebagai penyalur komunikasi yang menggunakan jaringan internet.

Sehingga dapat dilakukan dimana saja dan kapan pun, mempermudah seseorang untuk

komunikasi dengan orang lain. Media komunikasi internet juga biasa disebut media sosial.

Media sosial adalah sebuah media online, dengan para penggunanya bisa dengan

mudah berpartisipasi, berbagi, dan menciptakan isi meliputi blog, jejaring sosial, wiki,

forum dan dunia virtual. Blog, jejaring sosial dan wiki merupakan bentuk media sosial yang

paling umum digunakan oleh masyarakat di seluruh dunia. Pendapat lain mengatakan bahwa

media sosial adalah media online yang mendukung interaksi sosial dan media sosial

menggunakan teknologi berbasis web yang mengubah komunikasi menjadi dialog interaktif.

2. Definisi Komunikasi Lintas Budaya

Komunikasi lintas budaya adalah suatu studi tentang perbandingan gagasan atau

konsep dalam pelbagai kebuayaan, perbandingan antara satu aspek atau minat tertentu dalam

satu kebudayaan atau perbandingan antara satu aspek atau minat tertentu dengan satu atau

lebih kebudayaan lain. Di sini terlihat bahwa arti komunikasi antarbudaya itu lebih meliputi

interaksi antarorang dari latar belakang budaya yang berbeda-beda, sedangkan komunikasi

lintas budaya lebih menekankan pada perbandingan interaksi antarorang dari latar belakang

budaya yang sama, atau perbandingan suatu aspek tertentu dari suatu kebuayaan dengan

orang-orang dari suatu latar belakang. (Liliweri , 2003 : 18)

Definisi yang pertama dikemukakan didalam buku “Intercultural Communication: A

Reader” dimana dinyatakan bahwa komunikasi antar budaya (intercultural communication)

terjadi apabila sebuah pesan (message) yang harus dimengerti dihasilkan oleh anggota dari

budaya tertentu untuk konsumsi anggota dari budaya yang lain. (Samovar & Porter, 1994)

Definisi lain diberikan oleh Liliweri bahwa proses komunikasi antar budaya

merupakan interaksi antarpribadi dan komunikasi antarpribadi yang dilakukan oleh beberapa

orang yang memiliki latar belakang kebudayaan yang berbeda. (Liliweri, 2003 : 13)

Page 4: makalah isbd

Apapun definisi yang ada mengenai komunikasi antar budaya menyatakan bahwa

komunikasi antar budaya terjadi apabila terdapat dua budaya yang berbeda dan kedua

budaya tersebut sedang melaksanakan proses komunikasi.

3. Cross Cultural Misunderstanding

Komunikasi lintas budaya merupakan komunikasi antar orang dari budaya yang

berbeda. Termasuk dalam budaya adalah adat, kepercayaan, seni, cara pandang dan cara

hidup serta cara berorganisasi sosial. Jadi dalam komunikasi lintas budaya orang akan

berhadapan dengan persepsi, sikap dan interpretasi yang berbeda tentang segala sesuatu.

Orang bisa sama-sama tersinggung atas apa yang diucapkan dan dilakukan lawan bicaranya.

Setiap orang punya gaya berkomunikasi berbeda, tapi budaya memiliki ciri gaya

yang sama pada para individunya. Kita mungkin tidak menyadari akan pengaruh budaya

pada perilaku kita. Kita mungkin juga tidak mengetahui bahwa orang lain juga dipengaruhi

budaya mereka. Kesalahpahaman tentang perbedaan budaya akan sangat mungkin

menimbulkan perasaan negatif dan kebingungan. Kesalahpahaman yang serius juga akan

menimbulkan masalah dan sikap negatif terhadap orang asing dan sebaliknya. Masalah

dalam komunikasi lintas budaya muncul bila orang tidak menyadari adanya perbedaan nilai-

nilai dan kepercayaan. (Samovar & Porter, 1994)

Seringkali masing-masing individu dari suatu budaya mengira bahwa apa yang

mereka percaya adalah benar, karena mereka dibesarkan dengan cara berpikir bahwa cara

mereka adalah yang terbaik dan hal ini mungkin bisa mengakibatkan sikap dan penilaian

yang negatif terhadap budaya lain. Terlebih bila sikap membesarkan diri sendiri disertai

dengan sikap merendahkan orang lain. Sikap seperti ini akan menyebabkan orang

berpandangan negatif terhadap orang dari budaya lain.

Memperbanyak hubungan personal dengan orang-orang dari agama, budaya, dan ras

yang berbeda mungkin menjadi cara yang terbaik untuk mematahkan stereotip dan

kecurigaan dan tentu saja kalau orang itu cukup memiliki sikap terbuka tidak dipenuhi rasa

kecurigaan yang hanya berdasarkan asumsi dan sebagainya.

Jadi, kesalahpahaman yang berakar pada perbedaan budaya terjadi sebagai akibat

adanya kesalahan dalam menerjemahkan sikap orang lain, sikap yang terlalu berpusat pada

budayanya sendiri saja, memiliki pandangan stereotip dan kecurigaan atas budaya lain.

Dengan asumsi orang dari budaya lain juga berniat baik, kesalahpahaman ini bisa dihindari

dengan meningkatkan kesadaran dan kepekaan masing-masing atas adanya perbedaan

budaya. Pemahaman lintas budaya ini bukan berarti kita menghilangkan identitas budaya

Page 5: makalah isbd

kita, tapi kita menyadari adanya pengaruh budaya dalam diri kita sendiri dan hal itu berlaku

pula pada orang dari budaya lain. (Liliweri, 2003 : 24)

4. Hambatan Komunikasi Antar Budaya

Hambatan komunikasi atau yang juga dikenal sebagai communication barrier adalah

segala sesuatu yang menjadi penghalang untuk terjadinya komunikasi yang efektif . Contoh

dari hambatan komunikasi antabudaya adalah kasus anggukan kepala, dimana di Amerika

Serikat anggukan kepala mempunyai arti bahwa orang tersebut mengerti sedangkan di

Jepang anggukan kepala tidak berarti seseorang setuju melainkan hanya berarti bahwa orang

tersebut mendengarkan. Dengan memahami mengenai komunikasi antar budaya maka

hambatan komunikasi (communication barrier) semacam ini dapat kita lalui. (Chaney &

Martin, 2004).

5. Dampak-dampak dari Cross Cultural Misunderstanding

Dengan melihat pengalaman, atau fenomena sosial kesalahpahaman yang terjadi di

lingkungan sekitar. Dapat dilihat dampak-dampaknya

a. Komunikasi Lintas Budaya di Media Komunikasi Internet dapat mengakibatkan

kesalahpahaman yang diakibatkan karena miss communication, dan mengakibatkan

rasis antar budaya.

Contoh : Saling menyela antar budaya melalui media sosial.

b. Komunikasi Lintas Budaya di Media Komunikasi Internet dapat mengakibatkan

kesalahpahaman persespsi antar budaya, yang mengakibatkan negatif thinking.

Contoh : Kesalahpahaman persepsi atas budaya lain, memunculkan pikiran negatif

atas budaya tersebut.

Page 6: makalah isbd

BAB III

PENUTUP

Kesimpulan

Seiring perkembangan teknologi, muncul media komunikasi internet yang dapat

digunakan untuk berkomunikasi antar budaya. Dan hal ini dapat mengakibatkan fenomena-

fenomena sosial yang sering terjadi seperti kesalahpahaman komunikasi lintas budaya di era

globalisasi. Komunikasi lintas budaya akan sangat mungkin menimbulkan kebingungan dan

pikiran negatif karena kesalahpahaman perbedaan budaya tersebut. Hambatan-hambatan dalam

komunikasi lintas budaya juga dapat mengakibatkan komunikasi lintas budaya terjadi

misunderstanding.

Dampak-dampaknya sendiri dari kesalahpahaman komunikasi lintas budaya :

a. Kesalahpahaman yang diakibatkan karena miss communication, dan mengakibatkan rasis

antar budaya.

b. Kesalahpahaman persespsi antar budaya, yang mengakibatkan negatif thinking.

Sehingga diharapakan pembaca dapat mengerti Komunikasi Lintas Budaya, dan fenomena

sosial tersebut tidak terjadi lagi.

DAFTAR PUSTAKA

Ardianto, Elvinaro dkk. 2007. Komunikasi Massa. Bandung: Simbiosa Rekatama

Liliweri DR. Alo.2002. Makna Budaya dalam Komunikasi Antar Budaya. Yogyakarta: LkiS