20
Global Marketing 1 MAKALAH GLOBAL MARKETING CHAPTER 2 THE GLOBAL MARKETING ENVIRONMENT Dosen : Sofjan Assauri Disusun oleh : Firdianti Safitri 1106013763 Frida Junia 1106015762 Haliman Fajar 1106011373 Iena Absharina Haq 1106014841 Santi Prameswari Ramadhani 1106016185 Sodikin 1106012344 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA DEPOK, JAWA BARAT FEBUARI 2015

Makalah Kel 2 -Pemintal Chapter 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

GLOBAL MARKETING-WARREN 7th edition

Citation preview

  • Global Marketing 1

    MAKALAH GLOBAL MARKETING

    CHAPTER 2 THE GLOBAL MARKETING ENVIRONMENT

    Dosen :

    Sofjan Assauri

    Disusun oleh :

    Firdianti Safitri 1106013763

    Frida Junia 1106015762

    Haliman Fajar 1106011373

    Iena Absharina Haq 1106014841

    Santi Prameswari Ramadhani 1106016185

    Sodikin 1106012344

    FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS INDONESIA

    DEPOK, JAWA BARAT

    FEBUARI 2015

  • Global Marketing 2

    Statement of Authorship

    Kami yang bertandatangan di bawah ini menyatakan bahwa makalah terlampir adalah murni

    hasil pekerjaan kami sendiri. Tidak ada pekerjaan orang lain yang kami gunakan tanpa

    menyebutkan sumbernya.

    Materi ini tidak/belum pernah disajikan/digunakan sebagai bahan untuk makalah pada mata

    ajaran lain kecuali kami menyatakan dengan jelas bahwa kami menggunakannya.

    Kami memahami bahwa tugas yang kami kumpulkan ini dapat diperbanyak dan atau

    dikomunikasikan untuk tujuan mendeteksi adanya plagiarisme.

    Mata Ajaran : Global Marketing

    Dosen : Sofjan Assauri

    Judul : Chapter 2 The Global Marketing Environment

    Tanggal : 24 Febuari 2015

    No Nama NPM Tanda Tangan

    1 Firdianti Safitri 1106013763

    2 Frida Junia 1106015762

    3 Haliman Fajar 1106011373

    4 Iena Absharina Haq 1106014841

    5 Santi Prameswari Ramadhani 1106016185

    6 Sodikin 1106012344

  • Global Marketing 3

    Daftar Isi

    Statement of Authorship .............................................................................................................. 2

    Daftar Isi ...................................................................................................................................... 3

    CHAPTER II THE GLOBAL MARKETING ENVIRONMENT ............................................ 4

    1.1. The World Economy-An Overview .................................................................................. 4

    1.2. Economy System ........................................................................................................ 6

    1.2.1 Market Capitalism .................................................................................................... 6

    1.2.2 Centrally Planned Socialism .................................................................................... 7

    1.2.3 Centrally Planned Capitalism and Market Socialism ............................................... 7

    1.3. Stages of Market Development ......................................................................................... 8

    1.3.1 Low Income Countries ............................................................................................. 9

    1.3.2 Low Middle Income Countries ............................................................................... 10

    1.3.3 Upper Middle Income Countries ............................................................................ 10

    1.3.4 Marketing Opportunities in LDS and Developing Countries ................................. 11

    1.3.5 High Income Countries .......................................................................................... 13

    1.3.6 Traid ....................................................................................................................... 15

    1.3.7 Marketing Implications of the Stages of Development .......................................... 15

    1.4. Balance Of Payment ....................................................................................................... 15

    1.5. Trade In Merchandise and Service ................................................................................. 17

    1.5.1 Overview of International Finance ......................................................................... 18

    1.5.2 Economic Exposure ................................................................................................ 18

    1.5.3 Managing Exchange Rate Exposure ....................................................................... 19

    Daftar Pustaka ............................................................................................................................ 20

  • Global Marketing 4

    CHAPTER II

    THE GLOBAL MARKETING ENVIRONMENT

    1.1. The World Economy-An Overview

    Ekonomi dunia telah mengalami perubahan besar sejak Perang dunia ke-2. Mungkin

    perubahan yang paling besa dan mendasar adalah munculnya pasar global dalam merespon

    peluang baru, pesaing global secara terus-menerus menggantikan pesaing luar.

    Hanya 65 tahun yang lalu, dunia jauh lebih terintegrasi dari saat ini. Integrasi sangat

    mencolok di dua wilayah yakni Uni Eropa (UE) dan Area Perdagangan Bebas Amerika Utara

    (NAFTA). Sebagai contoh, sebagian besar perusahaan mobil terbesar di dunia, telah

    berkembang menjadi perusahaan global. Sebagai bukti dari perubahan yang telah terjadi, pada

    industri mobil. Mobil keluaran Eropa seperti Renault, Citroen, Peugeot, Morris, Volvo, dan

    lain-lain yang sama sekali berbeda dari keluaran Amerika seperti Chevrolet, Ford, atau

    Plymouth, atau model dari Jepang yakni Toyota atau Nissan. Mereka semua adalah mobil lokal

    yang dibangun oleh perusahaan lokal, sebagian besar ditujukan untuk pasar lokal atau regional.

    Bahkan saat ini, perusahaan otomotif global dan regional membuat mobil untuk pembeli mobil

    mereka yang tidak dipasarkan di luar negeri. Namun, terlihat bahwa mobil dunia adalah

    kenyataan bagi Toyota, Nissan, Honda, dan Ford. Perubahan produk mencerminkan perubahan

    organisasi juga: perusahaan mobil terbesar di dunia ini sebagian besar kini berkembang

    menjadi perusahaan global.

    Dalam dekade yang lalu terdapat perubahan besar dalam dunia ekonomi yang memegang

    implikasi penting terhadap bisnis. Kemungkinan suksesnya suatu bisnis lebih besar bila

    perencanaan dan strategi didasarkan pada realitas baru dari perubahan ekonomi dunia :

    Pergerakan dana/ modal telah merubah perdagangan sebagai kekuatan yang

    mendorong ekonomi dunia.

    Produksi telah terlepas dari tingkat orang yang bekerja. Tidak ada korelasi antara

    produksi dengan jumlah orang yang bekerja.

    Ekonomi dunia mendominasi keadaan. Ekonomi makro dari masing-masing Negara

    tidak lagi mengendalikan hasil ekonomi.

  • Global Marketing 5

    Pergulatan 75 tahun antara kapitas dan sosialis hampir selesai.

    Pertumbuhan e-commerce menghilangkan rintangan nasional dan kekuatan

    perusahaan untuk mereevaluasi model bisnis mereka.

    Perubahan pertama adalah meningkatnya volume perpindahan modal. Nilai dolar di

    perdagangan dunia belum pernah lebih besar daripada yang terjadi sekarang. Ada kesimpulan

    yang tidak dapat dihindari, yaitu perpindahan modal global jauh lebih besar daripada volume

    perdagangan global dan perdagangan jasa. Di masa lalu kalau suatu Negara mengalami defisit

    pada neraca perdagangan, nilai mata uangnya akan mengalami depresiasi. Sekarang

    pergerakan modal dan perdagangan yang menentukan nilai mata uang.

    Perubahan kedua adalah hubungan antara produktifitas dan pekerja. Produk domestik

    bruto (PDB) adalah total nilai pasar dari barang dan jasa yang diproduksi dalam batas suatu

    negara yang menggambarkan output ekonomi. Indikator ekonomi lainnya, pendapatan nasional

    bruto (PNB) atau Gross domestic product (GDP), terdiri dari PDB ditambah dengan

    pendapatan yang dihasilkan dari sumber-sumber bukan penduduk yang terdiri dari Consumer

    spending (C), Investment spencing (I), government purchase (G) dan Net Exports (NY)

    C+I+G+NY=GDP

    Pertumbuhan ekonomi, yang diukur dengan PDB, mencerminkan peningkatan

    produktivitas suatu negara,Walaupun presentase penduduk yang bekerja di bidang manufaktur

    jumlahnya tetap atau menurun, produksi terus meningkat. Perubahan ketiga adalah munculnya

    ekonomi dunia sebagai unit ekonomi yang dominan. Rahasia sebenarnya dari keberhasilan

    ekonomi di Jepang dan Jerman adalah bahwa para pemimpin bisnis dan pembuat kebijakan

    fokus pada posisi kompetitif negara mereka di pasar dunia. Perubahan keempat adalah akhir

    Perang Dingin. Kematian komunisme sebagai suatu sistem ekonomi dan politik dapat

    dijelaskan dengan cara yang mudah: Komunisme bukanlah sistem ekonomi yang efektif.

    Kinerja yang sangat superior dari ekonomi pasar dunia telah memberikan para pemimpin di

    negara-negara sosialis banyak pilihan selain meninggalkan ideologi mereka dan

    memperkenalkan reformasi demokrasi. Perubahan kelima berkaitan dengan e-commerce.

    dimana, revolusi komputer pribadi dan munculnya era internet memiliki peranan penting untuk

    mengurangi batasan-batasan nasional suatu negara.

  • Global Marketing 6

    1.2. Economy System

    Terdapat empat jenis sistem ekonomi: market capitalism, centrally planned socialism,

    centrally planned capitalism dan market socialism. Klasifikasi ini didasarkan pada metode

    alokasi sumber daya (market vs command) dan bentuk dominan dari kepemilikan sumber daya

    (private vs state).

    1.2.1 Market Capitalism

    Kapitalisme pasar adalah sistem ekonomi di mana individu dan perusahaan

    mengalokasikan sumber daya, dimana sumber daya produksi adalah milik swasta. Konsumen

    memutuskan barang apa yang mereka inginkan dan perusahaan menentukan apa dan seberapa

    banyak mereka memproduksi barang dan jasa tersebut; peran Negara dalam pasar kapitalis

    adalah untuk mendorong terjadinya persaingan yang sehat antar perusahaan dan memastikan

    perlindungan konsumen. Contoh: Amerika Utara dan Eropa Barat (Kanada) dan Jepang

    Tabel 1. Sistem Ekonomi Negara Barat

  • Global Marketing 7

    1.2.2 Centrally Planned Socialism

    Kebalikan dari market capitalism adalah centrally planned socialism. Hal ini merupakan

    jenis system ekonomi dimana Negara memiliki kekuatan yang luas untuk melayani

    kepentingan public menurut cocoknya Negara. Perencana Negara membuat keputusan top-

    down mengenai bagaimana barang dan jasa diperoduksi dan dalam berapa kuantitas;

    konsumen dapat mengeluarkan uangnya dengan apa yang tersedia. Pemerintah memiliki

    semua industry, termasuk perusahaan pribadi, merupakan ciri khas system ini. Karena

    permintaan melebihi penawaran maka unsur-unsur bauran pemasaran tidak digunakan sebagai

    variabel strategik. Pemerintah juga mengendalikan distribusi, promosi atau iklan dan

    diferensiasi produk tidak terlalu penting.

    Ideologi ini pertama kali dikembangkan oleh Marx dan dilanjutkan oleh Lenin. Sistem

    ekonomi ini berkembang dipertengahan abad 19 hingga abad 20. Beberapa negara yang dahulu

    pernah mengadopsi sistem perekonomian ini adalah Uni Soviet, China dan India. Namun

    dalam perkembangannya sistem perekonomian ini mengalami penurunan ketika model

    ekonomi industrial capitalism semakin banyak dianut oleh berbagai negara didunia.

    1.2.3 Centrally Planned Capitalism and Market Socialism

    Pada kenyataannya, market capitalism dan centrally planned socialism tidak ada yang

    dijalankan dalam bentuk "murni". Suatu sistem ekonomi dimana komando alokasi sumber daya

    digunakan secara ekstensif dalam lingkungan kepemilikan sumber daya swasta. Contoh:

    Swedia, dimana dua pertiga expenditurnya dikendalikan oleh pemerintah, alokasi sumber daya

    lebih berorientasi komando dari pada orientasi pasar. Contoh lainnya adalah Negara Jepang.

    Di Swedia, misalnya, di mana pemerintah mengontrol dua-pertiga dari semua

    pengeluaran, alokasi sumber daya yang lebih berorientasi "voter" daripada berorientasi

    "market". Pada Tabel 2-1, pemerintah Swedia memiliki kepemilikan signifikan dalam sektor

    bisnis utama. Dengan demikian, terjadinya "welfare stat" , Swedia sendiri memiliki sistem

    ekonomi hybrid yang menggabungkan unsur-unsur dari kedua centrally planned socialism dan

    capitalism. Pemerintah Swedia memulai rencana privatisasi yang mengharuskan mereka

    menjual sahamnya di beberapa bisnis terlihat pada Tabel 2-2.

  • Global Marketing 8

    Seperti dijelaskan sebelumnya, Cina adalah contoh centrally planned socialism. Cina

    adalah contoh sosialisme perencanaan pusat. Namun, kepemimpinan Komunis China telah

    memberikan kebebasan yang cukup besar untuk sektor bisnis dan individual untuk beroperasi

    dalam sistem pasar. Hal ini terlihat dari sektor swasta China menyumbang lebih dari 75 persen

    dari output nasional. Meski begitu, perusahaan milik negara masih menerima lebih dari dua

    pertiga dari kredit yang tersedia dari bank negara tersebut. Reformasi pasar dan kapitalisme

    yang baru lahir di berbagai belahan dunia mampu menciptakan peluang untuk investasi skala

    besar bagi perusahaan-perusahaan global. sebagai contoh Coca-Cola kembali ke India pada

    tahun 1994, dua dekade setelah dipaksa keluar oleh pemerintah. Sebuah undang-undang baru

    memungkinkan terjadinya 100 persen kepemilikan asing atas perusahaan membantu membuka

    jalan.

    Perkembangan ekonomi global membuat berbagai negara penganut paham sosialis makin

    meninggalkan sistem ekonomi mereka. Menurut Daniel Yargin dan Joseph Stanislaw

    menyatakan bahwa paham sosialis telah mulai berpindah ke paham kapitalis, pemerintahan

    diberbagai negara yang dahulunya sosialis telah membuka diri dan mulai menjual perusahaan

    yang sebelumnya milik pemerintah.

    1.3. Stages of Market Development

    Pada setiap titik waktu, pasar dari masing-masing negara berada pada tahap perkembangan

    ekonomi yang berbeda. Bank Dunia telah mengembangkan empat kategori sistem klasifikasi

    yang menggunakan PNB per kapita sebagai dasar klasifikasi tersebut. Meskipun definisi

    pendapatan untuk masing-masing tahap adalah masih bersifat tidak pasti, namun negara-negara

    dalam kategori tertentu umumnya memiliki sejumlah karakteristik yang sama. Dengan

  • Global Marketing 9

    demikian, tahap tersebut mampu memberikan dasar yang berguna untuk segmentasi pasar dan

    target pemasaran global.

    Tabel 3. Tahap Perkembangan Pasar

    Tabel 2-4 menunjukkan kategori. Satu dekade yang lalu, sejumlah negara di Eropa Tengah,

    Amerika Latin, dan Asia yang diperkirakan akan mengalami pertumbuhan ekonomi yang

    cepat. Dikenal sebagai pasar negara berkembang besar (BEMs), daftar tersebut termasuk

    China, India, Indonesia, Korea Selatan, Brasil, Meksiko, Argentina, Afrika Selatan, Polandia,

    dan Turkey. Kemudian saat ini, ada beberapa negara yang kini menjadi fokus dunia

    diantaranya yakni Brazil, India, dan China, serta Rusia, yang mana empat negara ini secara

    kolektif dikenal sebagai BRIC. Para ahli memperkirakan bahwa negara-negara BRIC akan

    menjadi pemain kunci dalam perdagangan global. Namun para pemimpin pemerintah BRIC

    juga akan mendapat tekanan di didalam negara mereka sendiri akibat berkembangannya

    ekonomi mereka yang telah menciptakan kesenjangan pendapatan yang lebih besar.

    1.3.1 Low Income Countries

    Negara berpendapatan rendah memiliki GNP per kapita kurang dari $996,

    karakteristik umum dari Negara dalam tingkat pendapatan ini adalah sebagai berikut:

    Industrialisasi terbatas dan persentase tinggi pada populasi pertanian dan agribisnis.

    Tingginya angka kelahiran

    Ketergantungan pada bantuan asing

    Tidak stabil secara politik

  • Global Marketing 10

    Terkonsentrasi pada Afrika Selatan Sahara

    Sebanyak 40% penduduk dunia hidup dalam kategori ekonomi negara berpenghasilan

    rendah, namun Negara ini tetap menjadi pasar bagi produk. Contoh Negara berpendapatan

    rendah adalah Bangladesh dengan PDB perkapita $590, Burundi dan Rwanda tidak mengalami

    pertumbuhan ekonomi karena masalah serius politik dan social. Tajikistan, Uzbekistasn, dan

    Turkmenistan merupakan Negara lain yang termasuk ke dalam kategori Negara berpendapatan

    rendah. Dan sayangnya banyak negara-negara berpenghasilan rendah memiliki masalah

    ekonomi, sosial, dan politik yang serius yang menyebabkan peluang negara tersebut sangat

    terbatas untuk investasi dan operasi.

    1.3.2 Low Middle Income Countries

    PBB mengelompokkan lima puluh Negara ke dalam ranking terbawah dari kategori

    pendapatan rendah sebagai Least Developing Countries (LDC), merupakan kontras dari istilah

    Developing (negara ranking tertinggi dalam kategori pendapatan rendah, dan negara

    berpendapatan menengah atas). Negara berpendapatan rendah menengah adalah dengan PDB

    antara $996 dan $3.945. Pasar konsumen di Negara ini berkembang pesat. Negara seperti Cina

    Indonesia dan Thailand memiliki ancaman persaingan yang ketat karena memobilisasi

    angkatan kerja yang murah dan bermotivasi tinggi untuk melayani target pasar di seluruh

    dunia. Keunggulan kompetisi dalam Negara seperti ini adalah pada industri yang padat karya

    seperti pembuatan mainan dan tekstil.

    Selanjutnya adalah Negara India, Negara ini memiliki timgkat PDB perkapita sebesar

    $1.180 di sekitar tahun 2009. Bebeberapa decade lalu negar ini pernah memiliki kondisi

    ekonomi yang sangat kacau seperti inflasi tinggi, nilai tukar melemah, dan lain-lain. Namun

    semua kekacauan tersebut bias ditangkis oleh sang presiden kala itu, dia sang presiden

    menetapkan berbagai kebijakan baru yang bias menurunkan dampak dari kekacauan ekonomi.

    Kebijakannya adalah seperti menurunkan tariff, liberalisasi rupee, dan mengeliminasi lisensi

    impor untuk semua produk

    1.3.3 Upper Middle Income Countries

    Negara berpendapatan menengah atas adalah dengan PDB per kapita mulai dari $3,946

    sampai $12,195. Negara tersebut memiliki persentase populasi agribisnis yang menurun,

  • Global Marketing 11

    dimana penduduk bergeser kepada sektor industri dan tingkat urbanisasi meningkat. Malaysia,

    Brasil, Chili, Hungaria, Polandia, Turkey dan Negara lainnya berada dalam tahap

    industrialisasi. Mereka juga seringkali disebut dengan nama NIEs atau Newly Industrializing

    Economies. NIEs memiliki karakteristik memiliki output industry yang sangat tinggi dan

    banyaknya manufaktur yang menyebabkan tingkat ekspor yang meningkat pesat..

    1.3.4 Marketing Opportunities in LDS and Developing Countries

    Walaupun banyak permasalahannya Negara LDC dan Negara berkembang, sangat

    memungkinkan bagi perusahaan untuk menumbuhkan peluang jangka panjang pemasaran. CK

    Pralahad dan Allen Hammond telah mengidentifikasi beberapa asumsi dan miskonsepsi

    mengenai bottom of the pyramid yang perlu diperbaiki:

    a Asumsi 1 yang salah: orang miskin tidak memiliki uang. Daya beli komunitas miskin perlu

    diperhitungkan. Di pedesaan Bangladesh, masyarakat desa menggunakan telepon umum

    yang dioperasikan oleh wirausaha lokal.

    b Asumsi 2 yang salah: orang miskin terlalu focus pada pemenuhan kebutuhan dasar untuk

    membuang uang pada barang yang tidak utama. Pada daarnya konsumen yang miskin

    tidak bias membeli rumah, tetap membeli barang mewah seperti televisi dan kompor gas

    untuk meningkatkan kehidupan mereka.

    c Asumsi 3 yang salah: Barang yang dijual di Negara berkembang tidak mahal sehingga

    tidak ada tempat untuk pemain baru memperoleh keuntungan. Kenyataannya orang miskin

    seringkali membayar lebih mahal untuk banyak barang, sehingga ada kesempatan sebagai

    pesaing yang efisien untuk menawarkan produk yang berkualitas dengan harga rendah.

    Meskipun terjadi kondisi ekonomi yang sulit di beberapa bagian Asia Tenggara,

    Amerika Latin, Afrika, dan Eropa Timur, banyak negara di wilayah ini diperkirakan akan

    berkembang menjadi pasar yang menarik. Salah satu peran pemasaran di negara-negara

    berkembang adalah memfokuskan sumber daya pada tujuan untuk menciptakan dan

    memberikan produk yang paling cocok dengan kebutuhan masyarakat lokal dan dengan

    memeperhatikan tingkat pendapatan mereka. Teknik komunikasi pemasaran yang tepat juga

    dapat diterapkan untuk mempercepat penerimaan produk. Pemasaran dapat menjadi

    penghubung antara sumber daya yang dimiki untuk memenuhi berbagai kebutuhan agar

  • Global Marketing 12

    menciptakan kepuasan bagi konsumen. Di negara-negara berkembang, masalah utama yang

    terjadi adalah adalah berkaitan dengan pengalokasian sumber daya yang langka terhadap

    kebutuhan produksi yang jelas. Mereka harus berupaya fokus pada produksi dan bagaimana

    meningkatkan output, bukan pada kebutuhan dan keinginan pelanggan. Maka dari itu disini

    dibutuhkan Peran pemasaran-untuk mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan masyarakat dan

    untuk memfokuskan upaya individu dan organisasi untuk merespon kebutuhan ini dan

    keinginan-sama di semua negara, terlepas dari tingkat perkembangan ekonomi. Selain itu

    perusahaan global juga dapat memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi dengan

    mencari cara-cara kreatif untuk melestarikan hutan dan sumber daya lainnya sekaligus

    menciptakan peluang ekonomi bagi penduduk lokal.

    Misalnya banyak di mana-mana menginginkan air minum yang aman dan harus

    terjangkau. Mengenali fakta ini, Nestl meluncurkan Pure Life air kemasan di Pakistan Harga

    dengan harga sekitar 35 sen botol, dan dalam iklan memberikan janji "Keselamatan murni.

    Kepercayaan murni. Air yang ideal. Pure Life dengan cepat menguasai 50 persen dari pasar

    air kemasan di Pakistan. The Coca-Cola Company baru-baru ini mulai menangani kebutuhan

    diet dan kesehatan di negara-negara berpenghasilan rendah dengan mengembangkan vitango,

    produk minuman yang dapat membantu melawan anemia, kebutaan, dan penyakit lain yang

    berhubungan dengan kekurangan gizi. Ada juga kesempatan untuk membantu negara-negara

    berkembang untuk bergabung pada dunia internet. Ketua Intel Craig Barrett telah mengunjungi

    desa-desa di China dan India dan meluncurkan program untuk menyediakan akses internet dan

    pelatihan komputer. Salah satu aspek dari World Ahead inisiatif Intel adalah pengembangan $

    550 komputer yang diaktifkan oleh baterai mobil. Demikian pula, Hewlett-Packard, para

    insinyur nya sedang bekerja untuk mengembangkan perangkat komunikasi bertenaga surya

    yang dapat menghubungkan jarak jauh daerah ke Internet. Perusahaan global juga dapat

    memberikan kontribusi terhadap pembangunan ekonomi dengan mencari cara kreatif untuk

    melestarikan hutan primer dan sumber daya lainnya sekaligus menciptakan peluang ekonomi

    bagi daerah penduduk. Di Brasil, misalnya, Daimler AG bekerja dengan koperasi petani yang

    mengubah sabut kelapa menjadi karet alam untuk digunakan dalam kursi mobil, sandaran

    kepala, dan visor matahari. Di Prancis barang-barang mewah Herms International telah

    menciptakan garis tas yang disebut "Amazonia" terbuat dari lateks diekstraksi oleh karet

    tradisional. Kedua Daimler dan Herms menanggapi untuk kesempatan untuk mempromosikan

  • Global Marketing 13

    diri mereka sebagai sadar lingkungan sambil menarik bagi konsumen yang berorientasi

    green.

    1.3.5 High Income Countries

    Negara berpenghasilan tinggi juga dikenal sebagai Negara maju, industry, pasca industry,

    atau dunia pertama adalah Negara-negara yang mempunyai PNB di atas $12,196 per kapita.

    Dengan perkecualian pada Negara yang kaya minyak, Negara dalam kategori ini mencapai

    tingkat penghasilan sekarang lewat proses pertumbuhan ekonomi yang dapat dipertahankan.

    Ungkapan negara postindustrial pertama kali digunakan oleh Daniel Bell dari Harvard

    untuk menggambarkan Amerika Serikat, Swedia, Jepang, dan masyarakat maju, dan

    masyarakat berpenghasilan tinggi lainnya. Bell menunjukkan bahwa ada perbedaan antara

    negara atau masyarakat industrial dan postindustrial. Dari penemuan bell diketahui bahwa

    sektor jasa memiliki peranan penting (lebih dari 50 persen dari GNI); dalam pemrosesan

    informasi dan pertukaran; dan kekuasaan pengetahuan atas modal sebagai sumber daya kunci

    strategis, teknologi intelektual atas teknologi mesin, ilmuwan dan profesional atas insinyur dan

    pekerja semi-terampil. Aspek-aspek lain dari masyarakat postindustrial adalah orientasi mereka

    ke masa depan dan pentingnya hubungan interpersonal dalam fungsi masyarakat.

    Peluang produk dan pasar dalam masyarakat pasca industry lebih bergantung pada produk

    baru dan inovasi daripada dalam masyarakat industry.semua produk dasar telah dikuasai.

    Organisasi yang ingin tumbuh sering menghadapi tugas yang sulit jika mereka mencoba

    berekspansi ke pasar yang sudah kuat. Sebagai alternatifnya, mereka berusaha keras untuk

    menciptakan pasar baru. Misalnya, perusahaan global dalam berbagai industri terkait

    komunikasi yang berusaha untuk menciptakan pasar e-commerce baru sebagi bentuk

    komunikasi elektronik yang interaktif. Sebuah contoh adalah Barry Diller di IAC atau

    InterActiveCorp, yang memiliki mesin pencari Ask.com, situs kencan Match.com, majalah

    Web Daily Beast, dan bisnis internet lainnya.

    Korea Selatan menempati posisi unik di antara negara-negara berpenghasilan tinggi yang

    mana korsel satu-satunya negara yang diklasifikasikan sebagai pasar berkembang dengan

    indeks pasar saham berpengaruh. Korea Selatan adalah pemilik merek terkenal seperti

    Samsung Electronics, LG Group, Kia Motors Corporation, Daewoo Corporation, Hyundai

    Corporation, dan perusahaan global lainnya yang terkenal. Dalam menghadapi hambatan

  • Global Marketing 14

    terbesar dalam perdagangan bebas, Kore Selatan telah memulai reformasi besar dalam sistem

    politik dan ekonomi dalam menanggapi "Asia Flu." Meski begitu, investor masih

    mengkhawatirkan risiko politik yang ditimbulkan oleh Korea Utara. Kekhawatiran lainnya

    adalah perlakuan yang tidak konsisten terhadap ri investor asing oleh pemerintah.

    Tujuh negara berpenghasilan tinggi yakni Amerika Serikat, Jepang, Jerman, Perancis,

    Inggris, Kanada, dan Italia tergabung dalam Kelompok (G-7). Para menteri keuangan,

    gubernur bank sentral, dan kepala negara dari tujuh negara telah bekerja sama selama lebih dari

    seperempat abad dalam upaya untuk mengarahkan ekonomi global ke arah kemakmuran dan

    untuk menjamin stabilitas moneter. Kemudian Ada juga Kelompok Dua Puluh (G-20) didirikan

    pada tahun 1999 yang terdiri dari menteri keuangan dan gubernur bank sentral dari 19 negara

    ditambah Uni Eropa. G-20 mencakup negara-negara seperti Brazil, India, Indonesia, dan Turki

    berkembang.

    Lembaga lain terdiri dari negara-negara berpenghasilan tinggi adalah Organization for

    Economic Cooperation and Development (OECD). 30 negara yang termasuk ke dalam OECD

    percaya pada sistem ekonomi alokasi pasar dan demokrasi pluralistik. Organisasi telah banyak

    digambarkan sebagai " economic think tank" dan " rich-mans club", tugas fundamental OECD

    adalah untuk "memungkinkan anggotanya untuk mencapai berkelanjutan pertumbuhan

    ekonomi tertinggi dan meningkatkan kesejahteraan ekonomi dan sosial penduduk mereka.

    Bukti pentingnya meningkatnya Kelompok BRIC adalah kenyataan bahwa Brazil, Rusia, India,

    dan China telah secara resmi mengumumkan bahwa mereka semua berniat untuk bergabung

    dengan OECD. Pelamar harus menunjukkan kemajuan menuju reformasi ekonomi. Perwakilan

    dari negara-negara anggota OECD bekerja sama dalam komite untuk meninjau kebijakan

    ekonomi dan sosial yang mempengaruhi perdagangan dunia. Sekretaris Jenderal memimpin

    dewan yang bertemu secara rutin dan memiliki kekuatan pengambilan keputusan. Komite

    spesialis dari anggota negara menyediakan forum untuk diskusi tentang perdagangan dan isu-

    isu lainnya. Baru-baru ini, OECD telah menjadi lebih fokus pada isu-isu global, kebijakan

    sosial, dan pasar tenaga kerja deregulasi. Sebagai contoh, OECD telah membahas masalah

    suap; pada tahun 1997, melewati konvensi yang mewajibkan anggotanya untuk bekerja sama

    ketika mengejar dugaan suap. Dalam satu dekade sejak perjanjian mulai berlaku, Jerman,

    Perancis, dan negara-negara lain telah mengadopsi hukum antisuap.

  • Global Marketing 15

    1.3.6 Traid

    Kekuasaan dari ekonomi global telah diteliti oleh banyak pengamat dalam beberapa tahun

    terakhir. Salah satu yang paling terkenal adalah Kenichi Ohmae, mantan ketua McKinsey &

    Company Jepang. Bukunya yang berjudul Triad Power (1985) mewakili salah satu upaya

    pertama untuk mengembangkan konsep yang koheren dari tatanan baru yang muncul. Ohmae

    berpendapat bahwa perusahaan-perusahaan global yang sukses harus sama-sama kuat dalam

    hal ini yakni Jepang, Eropa Barat, dan Amerika Serikat. Ketiga daerah, yang Ohmae

    kemukakan disebut Triad, dimana negara tersebut mewakili pusat-pusat ekonomi yang

    dominan di dunia. Hari ini, sekitar dua pertiga dari pendapatan dunia yang diukur dengan GNI

    terletak di Triad. Dan telah diperluas menjadi pasifik, kanada dan meksiko serta negara yang

    berbatasan dengan eropa yang mengarah ke timur.

    1.3.7 Marketing Implications of the Stages of Development

    Tahapan-tahapan dari economic development yang telah dijelaskan sebelumnya, dapat

    memberikan panduan bagi pemasar di dalam mengevaluasi product saturation levels (tingkat

    kejenuhan produk), atau yang berarti persentase dari pembeli atau rumah tangga potensial yang

    memiliki suatu produk tertentu. Di negara-negara dengan pendapatan per kapita rendah, tingkat

    kejenuhan produk yang rendah (misalnya, kepemilikan telepon di India hanya sekitar 20 persen

    dari populasi).

    Misalnya berdasarkan data tahun 2010 adalah, kepemilikan telepon pribadi di India adalah

    20% dari populasi di India, di China kepemilikan mobil ataupun light truck adalah 1 banding

    43.000 orang, sedangkan untuk kepemilikan mobil di Polandia adalah 21 banding 100, dan di

    EU 49 banding 100. Dari beberapa contoh product saturation levels tersebut, terlihat bahwa

    product saturation levels untuk berbagai produk terbilang cukup rendah di emerging markets.

    1.4. Balance Of Payment

    Neraca pembayaran (balance of payments) adalah catatan dari semua transaksi ekonomi

    antara penduduk dari suatu negara dan juga penduduk dari negara belahan dunia lainnya.

    Balance of payment dibagi menjadi transaksi berjalan (current account) dan transaksi

    modal (capital account). Current account adalah catatan dari semua perdagangan barang dan

    jasa, transaksi hibah swasta dan bantuan pemerintah antar negara. Sebuah negara dengan

  • Global Marketing 16

    current account negatif berarti memiliki defisit perdagangan; yaitu, arus keluar uang untuk

    membayar impor melebihi masuknya uang untuk penjualan ekspor. Sebaliknya, negara dengan

    current account positif memiliki surplus perdagangan. Capital account mencatat semua

    investasi langsung jangka panjang dan arus keluar-masuk modal jangka pendek serta jangka

    panjang. Tanda negatif pada current account dan capital account menandakan keluarnya uang.

    Contoh dari balance of payment dapat dilihat pada dua tabel di bawah ini.

    Tabel 4. U.S Balance Of Payment, 2006-2010 (US$ milions)

    Sumber: www.bea.gov

    Tabel 5. Indonesia Balance of Payment, 2013-2014

    Sumber: www.bi.go.id

  • Global Marketing 17

    1.5. Trade In Merchandise and Service

    Sebagian prestasi yang ditelah di buat oleh GATT dan WTO yakni berkaitan dengan,

    perdagangan barang dunia yang telah berkembang pada tingkat yang lebih cepat daripada

    produksi dunia sejak akhir Perang Dunia II. Dengan kata lain, impor dan ekspor pertumbuhan

    telah melebihi tingkat kenaikan GNP. Menurut data yang dikumpulkan oleh WTO, nilai dolar

    perdagangan barang dunia pada tahun 2009 mencapai $ 11800000000000. Namun, karena

    dunia tergelincir ke dalam resesi pada tahun 2008, pertumbuhan perdagangan dunia tahunan

    melambat menjadi sekitar 6 persen. Bagian atas negara-negara pengekspor ditunjukkan pada

    tabel di bawah ini.

    Tabel 6. Urutan Negara-Negara Eksportir dan Importir di dalam Perdagangan Dunia

    Sumber: www.wto.org

    Pada tahun 2003, Jerman melampaui Amerika Serikat sebagai eksportir utama dunia.

    Produsen Jerman dari semua ukuran telah memperoleh manfaat dari pertumbuhan ekonomi

    global karena mereka telah mampu menyediakan motor, mesin, kendaraan, dan barang modal

    lainnya yang diperlukan untuk membangun pabrik dan infrastruktur negara di seluruh dunia,

    mesin dan peralatan transportasi merupakan sekitar sepertiga dari ekspor global. Secara

    keseluruhan, sekitar dua pertiga dari ekspor Jerman pergi ke negara-negara Uni Eropa lainnya,

    seperti Perancis sebagai negara tujuan pertama , sementara Amerika Serikat menempati posisi

    kedua.

    http://www.wto.org/

  • Global Marketing 18

    Pada tahun 2009, Cina melompati Jerman di peringkat ekspor barang global. China

    mampu menduduki posisi pertama sebagai pembangkit tenaga ekspor,china telah menunjukkan

    kekuatan ekonomi yang berkelanjutan dengan mencapai pertumbuhan ekspor yang pesat.

    Ekspor China telah melonjak sejak China bergabung dengan WTO pada tahun 2001; pada

    kenyataannya, kebijakan di beberapa negara yang menekan Beijing untuk meningkatkan nilai

    yuan dalam upaya untuk membendung gelombang impor mereka. Hingga saat ini China masih

    menduduki kedudukan negara esportir pertama di dunia.

    Sektor yang tumbuh paling cepat dari perdagangan dunia adalah perdagangan jasa.

    Layanan mencakup perjalanan dan hiburan; pendidikan; layanan bisnis, seperti akuntansi,

    periklanan, engineering, investasi perbankan, dan pelayanan hukum; dan royalti dan biaya

    lisensi yang merupakan pembayaran untuk properti intelektual.

    1.5.1 Overview of International Finance

    Valuta asing memungkinkan perusahaan di satu negara untuk melakukan bisnis di

    negara-negara lain dengan mata uang yang berbeda. Namun, valuta asing merupakan aspek

    pemasaran global yang melibatkan risiko tertentu seperti berkaitan dengan keuangan,

    keputusan, dan kegiatan yang benar-benar berbeda dari apa yang dihadapi oleh pemasar

    domestik. Selain itu, risiko valuta asing bisa menjadi lebih tinggi di pasar berkembang seperti

    Thailand, Malaysia, dan Korea Selatan. Ketika sebuah perusahaan melakukan bisnis dalam

    satu negara atau wilayah dengan pelanggan dan pemasok yang membayar dalam mata uang

    yang sama, makan tidak akan ada risiko nilai tukar. Semua harga, pembayaran, penerimaan,

    aset, dan kewajiban dinyatakan dalam mata uang yang diberikan. Namun, ketika melakukan

    bisnis lintas batas di negara-negara dengan mata uang yang berbeda, sebuah perusahaan

    didorong masuk ke dalam dunia dengan tingkat risiko nilai tukar yang cenderung bergejolak.

    Siapa peserta di pasar valuta asing? Pertama, bank sentral suatu negara dapat

    melakukan intervensi di pasar mata uang dengan membeli dan menjual mata uang dan surat

    berharga pemerintah dalam upaya untuk mempengaruhi nilai tukar.

    1.5.2 Economic Exposure

    Valuta asing memungkinkan perusahaan di satu negara untuk melakukan bisnis di

    negara-negara lain dengan mata uang yang berbeda. Namun, valuta asing merupakan aspek

  • Global Marketing 19

    pemasaran global yang melibatkan risiko tertentu seperti berkaitan dengan keuangan,

    keputusan, dan kegiatan yang benar-benar berbeda dari apa yang dihadapi oleh pemasar

    domestik. Selain itu, risiko valuta asing bisa menjadi lebih tinggi di pasar berkembang seperti

    Thailand, Malaysia, dan Korea Selatan. Ketika sebuah perusahaan melakukan bisnis dalam

    satu negara atau wilayah dengan pelanggan dan pemasok yang membayar dalam mata uang

    yang sama, makan tidak akan ada risiko nilai tukar. Semua harga, pembayaran, penerimaan,

    aset, dan kewajiban dinyatakan dalam mata uang yang diberikan. Namun, ketika melakukan

    bisnis lintas batas di negara-negara dengan mata uang yang berbeda, sebuah perusahaan

    didorong masuk ke dalam dunia dengan tingkat risiko nilai tukar yang cenderung bergejolak.

    Siapa peserta di pasar valuta asing? Pertama, bank sentral suatu negara dapat

    melakukan intervensi di pasar mata uang dengan membeli dan menjual mata uang dan surat

    berharga pemerintah dalam upaya untuk mempengaruhi nilai tukar.

    1.5.3 Managing Exchange Rate Exposure

    Kesulitan akurat peramalan pergerakan nilai tukar merupakan tantangan besar bagi pemasar

    global. selama beberapa tahun, mencari cara mengelola arus kas untuk menghilangkan atau

    mengurangi risiko nilai tukar telah menghasilkan pengembangan berbagai teknik dan strategi

    keuangan. Sebagai contoh, ketika ingin menjual produk dalam mata uang negara asal

    perusahaan. Bila hal ini tidak mungkin, teknik yang tersedia untuk mengurangi tekanan

    transaksi dan operasi yakni, Hedging exchange rate melibatkan pembentukan offsetting pada

    posisi mata uang sehingga kerugian atau keuntungan dari satu posisi mata uang diimbangi oleh

    keuntungan yang sesuai atau kerugian dalam beberapa mata uang lainnya. Praktek ini adalah

    umum digunakan di antara perusahaan global yang menjual produk dan mempertahankan

    operasi di berbagai negara.

  • Global Marketing 20

    Daftar Pustaka

    Keegan, Warren J. Global Marketing Management, Eighth Edition, Pearson Prentice Hall

    International, Inc. Englewood Cliffs, NJ., 2012.

    Keegan, Warren J. Global Marketing Management, Seventh Edition, Pearson Prentice Hall

    International, Inc. Englewood Cliffs, NJ., 2012.