13
 PENDAHULUAN  A. Latar Belakang . Keluarga, menurut Departemen Kesehatan RI (1998), adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling tergantung. Sedangkan keluarga, menurut Friedman (1998), adalah dua orang atau lebih yang bergabung karena ikatan tertentu untuk berbagi pengalaman dan pendekatan emosional serta mengodentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga. Kehidupan keluarga dialami setiap manusia. Kehidupan berkeluarga melalui tahap-tahap tertentu sesuai perkembangan zaman dan manusia itu sendiri. Dalam setiap tahapan tentunya akan ada banyak masalah yang dialami. Termasuk masalah kesehatan. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai masalah kesehatan yang terjadi dalam tahap atau siklus sebuah kehidupan keluarga. B. Tujuan Penulisan Tujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui dan memehami: 1. Pengertian keluarga 2. Bentuk keluarga 3. Fungsi keluarga 4. Siklus keluarga dan masalah kesehatan yang menyertainya. BAB II  PEMBAHASAN A. Bentuk Keluarga Seiring berkembangnya zaman, terjadi pula perubahan dalam adat, budaya, dan perilaku dari masyarakat. Begitu pula pada keluarga. Umumnya, keluarga terdiri dari seorang ayah, seorang ibu, dan anak-

makalah keluarga

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah keluarga

Citation preview

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang. Keluarga, menurut Departemen Kesehatan RI (1998), adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri dari kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di suatu tempat di bawah satu atap dalam keadaan saling tergantung.Sedangkan keluarga, menurut Friedman (1998), adalah dua orang atau lebih yang bergabung karena ikatan tertentu untuk berbagi pengalaman dan pendekatan emosional serta mengodentifikasi diri mereka sebagai bagian dari keluarga.Kehidupan keluarga dialami setiap manusia. Kehidupan berkeluarga melalui tahap-tahap tertentu sesuai perkembangan zaman dan manusia itu sendiri. Dalam setiap tahapan tentunya akan ada banyak masalah yang dialami. Termasuk masalah kesehatan. Dalam makalah ini akan dibahas mengenai masalah kesehatan yang terjadi dalam tahap atau siklus sebuah kehidupan keluarga.

B. Tujuan PenulisanTujuan penulisan makalah ini adalah agar mahasiswa mengetahui dan memehami:

1. Pengertian keluarga2. Bentuk keluarga3. Fungsi keluarga4. Siklus keluarga dan masalah kesehatan yang menyertainya.

BAB IIPEMBAHASANA. Bentuk KeluargaSeiring berkembangnya zaman, terjadi pula perubahan dalam adat, budaya, dan perilaku dari masyarakat. Begitu pula pada keluarga. Umumnya, keluarga terdiri dari seorang ayah, seorang ibu, dan anak-anaknya. Namun, dalam perjalanannya, dapat terjadi hal-hal seperti perceraian, poligami, dan sebagainya, sehingga bentuk keluarga yang ditemukan di masyarakat menajdi lebih bervariasi.Variasi dari bentuk atau tipe keluarga yang sering ditemukan di masyarakat antara lain:1. Keluarga Inti(Nuclear Family): keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak.2. Keluarga Besar(Extended Family): keluarga inti ditambah sanak saudara misalnya nenek, kakek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi, dsb.3. Keluarga Berantai(Serial Family): keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari satu kali dan merupakan satu keluarga inti.4. Keluarga Duda/Janda(Single Family): keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian.5. Keluarga Berkomposisi(Composite): keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup secara bersama-sama.6. Keluarga Kabitas(Cahabitation): dua orang menjadi satu tanpa pernikahan tetapi membentuk suatu keluarga.

Masing-masing anggota keluarga memiliki peran masing-masing. Peran keluarga menggambarkan seperangkat perilaku interpersonal yang berhubungan dengan posisi dan situasi tertentu. Berbagai peran yang terdapat dalam keluarga adalah sebagai berikut:1. Peran ayah sebagai pencari nafkah, pendidik, pelindung dan pemberi rasa aman, kepala rumah tangga, anggota dari kelompok sosialnya dan anggota masyarakat.2. Peran ibu sebagai isteri, ibu dari anaknya, mengurus rumah tangga, pengasuh, pendidik dan pelindung bagi anak-anaknya, anggota kelompok social dan anggota masyarakat serta berperan sebagai pencari nafkah tambahan bagi keluarga.3. Peran anak-anak sebagai pelaksana peran psikososial sesuai dengan tingkat perkembangan baik fisik, mental dan spiritual.Namun dalam kenyataannya, terkadang masing-masing anggota keluarga dapat bertukar fungsi peran atau bahkan berperan ganda.

B. Fungsi KeluargaPara anggota yang terdapat dalam satu keluarga bersepakat untuk saling mengatur diri sehingga memungkinkan pelbagai tugas yang terdapat dalam keluarga diselenggarakan secara efektif dan efisien. Kemampuan untuk mengatur dan atau melaksanakan pembagian tugas tersebut pada dasarnya merupakan salah satu faktor yang menentukan baik atau tidaknya fungsi yang dimiliki oleh satu keluarga.(Azwar, 2007).Fungsi keluarga di Indonesia banyak macamnya, menurut Peraturan Pemerintah No. 21 tahun 1994 dibedakan menjadi:1. Fungsi keagamaan2. Fungsi budaya3. Fungsi cinta kasih4. Fungsi melindungi5. Fungsi reproduksi6. Fungsi sosialisasi dan pendidikan7. Fungsi ekonomi8. Fungsi pembinaan lingkungan

Untuk mengukur fungsi keluarga dikembangkan instrumen penilaian yang disebut APGAR Keluarga (Family APGAR). Instrumen ini menilai lima fungsi pokok keluarga (Balgis, 2009):

1. Adaptasi (Adaptation)Tingkat kepuasan anggota keluarga dalam menerima bantuan yang diperlukannya dari anggota keluarga lainnya.2. Kemitraan (Partnership)Tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap berkomunikasi, musyawarah dalam mengambil suatu keputusan dan atau menyelesaikan suatu masalang sedang dihadapi dengan anggota keluarga lainnya.3. Pertumbuhan (Growth)Tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebebasan yang diberikan keluarga dalam mematangkan pertumbuhan dan atau kedewasaan setiap anggota keluarga.4. Kasih Sayang (Affection)Tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kasih sayang serta interaksi emosional yang berlangsung dalam keluarga.5. Kebersamaan (Resolve)Tingkat kepuasan anggota keluarga terhadap kebersamaan dalam membagi waktu, kekayaan dan ruang antar anggota keluarga.

C. Siklus Keluarga dan Masalah Kesehatan yang MenyertainyaSiklus keluarga adalah proses tahapan perubahan dari sistem keluarga yang terjadi dari waktu ke waktu meliputi perubahn interaksi dan hubungan di antara keluarga dari waktu ke waktu. Perkembangan ini terbagi dalam beberapa tahapan, setiap tahapan memiliki tugas perkembangan yang harus dipenuhi agar tahapan tersebut dapat dilalui denagn sukses.

Siklus kehidupan keluarga terdiri atas 8 tahap (Duvall, 1977):

1. Tahap awal perkawinan (newly married)Tugas perkembangan:1. Membina hubungan intim yang memuaskan kehidupan baru.2. Membina hubungan dengan teman lain, keluarga lain.3. Membina keluarga berencana.Masalah kesehatan:masalah seksual, peran perkawinan, kehamilan yang kurang direncanakan.

2. Tahap keluarga dengan bayi (birth of the first child)Tugas perkembangan:1. Perubahan peran menjadi orang tua.2. Adaptasi dengan perubahan anggota keluarga.3. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan pasangannya.Masalah kesehatan:pendidikan meternitas, perawatan bayi yang baik, pengenalan dan penanganan masalah kesehatan fisik secara dini, imunisasi, tumbuh kembang dan lain-lain.

3. Tahap keluarga dgn anak usia prasekolah (family with preschool children)Tugas perkambangan:1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga.2. Membantu anak bersosialisasi, beradaptasi dengan lingkungan.3. Beradaptasi dengan anak yang baru lahir sementara kebutuhan anak yang lain juga harus dipenuhi.4. Mempertahankan hubungan yang sehat baik di dalam maupun di luar keluarga.5. Pembagian waktu untuk individu, pasangan dan anak-anak.6. Pembagian tanggung jawab anggota keluarga.7. Kegiatan dan waktu untuk stimulasi tumbuh dan kembang anak.Masalah kesehatan:1. a.Masalah kesehatan fisik: penyakit menular pada anak.2. b.Masalah kesehatan psikososial: hubungan perkawinan, perceraian.3. c.Persaingan antara kakak adik.4. d.Pengasuhan anak.

4. Tahap keluarga dengan anak usia sekolah (family with children in school)Tugasperkembangan:1. Membantu sosialisasi anak dengan tetangga, sekolah dan lingkungan.2. Mempertahankan hubungan perkawinan bahagia.3. Memenuhi kebutuhan dan biaya hidup yang semakin meningkat.4. Meningkatkan komunikasi terbuka.

5. Tahap keluarga dengan anak usia remaja (family with teenagers)Tugas perkembangan:1. Memberikan kebebasan yang seimbang dengan tanggung jawab, meningkatkan otonominya.2. Mempererat hubungan yang intim dalam keluarga.3. Mempertahankan komunikasi terbuka antara anak dn orang tua.4. Perubahan sistem peran dan peraturan tumbuh kembang keluarga.Masalah kesehatan:penyalahgunaan obat-obatan dan penyakit jantung.

6. Tahap keluarga dgn anak-anak meninggalkan keluarga (family as launching centre)Tugas perkembangan:1. Memperluas keluarga inti menjadi keluarga besar.2. Mempertahankan keintiman pasangan.3. Membantu orang tua yang sedang sakit dan memasuki masa tua4. Membantu anak untuk mandiri di masyarakat5. Penataan kembali peran dan kegiatan rumah tanggaMasalah kesehatan:1. a.Masa komunikasi dewasa muda dengan orang tua tidak lancar.2. b.Transisi peran suami istri.3. c.Memberi perawatan.4. d.Kondisi kesehatan kronis5. e.Masalah menopause6. f.Efek dari obat-obatan, merokok, diet dan lain-lain.

7. Tahap orang tua usia menengah (parent alone in middle years)Tugas perkembangan:1. Mempertahankan kesehatan.2. Mempertahankan hubungan yang memuaskan dengan teman sebaya dan anak-anak.3. Meningkatkan keakraban pasangan.Masalah kesehatan:1. a.Promosi kesehatan.2. b.Masalah hubungan dengan perkawinan.3. c.Komunikasi dan hubungan dengan anak cucu dan lain-lain.4. d.Masalah hubungan dengan perawatan.

8. Tahap keluarga usia jompo (aging family members).

Sedangkan menurut Carter & McGoldrik ada 6 siklus keluarga:1. Keluarga antara: dewasa muda, belum menikah.2. Penyatuan keluarga dengan pernikahan (pasangan baru menikah).3. Keluarga dengan anak kecil (bayi-usia sekolah).4. Keluarga dengan anak remaja.5. Keluarga melepaskan anak dan pindah.6. Keluarga dalam kehidupan terakhir. Tidak ada tahap yang diidentifikasi.

TahapanTugas

Pengalaman dari keluarga asalMembangun hubungan dengan orang tua, saudara danteman-temanMenyelesaikan sekolah

Meninggalkan rumahMembedakan diri dengan keluaga asal dan mengembangkan hubungan sesamadewasa dengan orang tuaMembantung hubungan pertemanan yang intimMemulai karir/pekerjaan

Tahap pra pernikahanMemilih pasanganMengembangkan hubunganMemutuskan untuk menikah

Tahap pasangat tanpa anakMengembangkan cara hidup bersama yang didasarkan atas realitas danbukannya proyeksi bersamaMengatur kembali hubungan dengan keluarga asal dan teman-teman, dan melibatkan pasangan

Keluarga dengan anak kecilMengatur kembali sistem pernikahan dengan memberi tempatpada keberadaan anakMemulai peran sebagai orang tuaMengatur kembali hubungan dengan keluarga asal dengan melibatkan peran saudara dan kakek/nenek

Keluarga dengan anak remajaMengatur kembali hubungan orang tua-anak untuk memberikan tempat pada kebebasan yang lebih besarMengatur kembali hubungan pernikahan dan memusatkan pada masalah tengah baya dan karir

Melepas anakMembereskan masalah paruh bayaMengatur ulang hubungan orang tua anak secara lebih dewasaMengatur kembali hubungan dengan pasanganMengatur kembali hubungan dengan besan, menantu, cucu dll.Berurusan dengan kelemahan dan kematian, terutama pada keluarga asal

Kehidupan usia lanjutMengatasi penuaan fisikMenangani peran anak yang lebih besar dalam mengatur keluarga besarMenangani kehilangan karena kematian pasangan dan teman-temanMempersiapkan kematian, kilas balik kehidupan dan integrasi

Tahap-tahap dari siklus hidup sebuah keluarga tradisional adalah sebagai berikut:

MODEL SIKLUS HIDUP KELUARGATahap-tahap siklus hidup keluarga digambarkan ke dalam 2 model, yaitu:1)Siklus Hidup Keluarga Model TradisionalSiklus hidup keluarga model tradisional yaitu pergerakan tahap yang sebagian besar keluarga lewati, dimulai dari belum menikah (bujangan), menikah, pertumbuhan keluarga, penyusutan keluarga, dan diakhiri dengan putusnya unit dasar. Tahapan dari FLC model tradisional adalah:-Tahap I: BachelorPemuda/i single dewasa yang hidup berpisah dengan orang tua.-Tahap II: HoneymoonersPasangan muda yang baru menikah.-Tahap III: ParenthoodPasangan yang sudah menikah setidaknya ada satu anak yang tinggal hidup bersama.-Tahap IV: PostparenthoodSebuah pasangan menikah yang sudah tua dimana tidak ada anak yang tinggal hidup bersama.-Tahap V: DissolutionSalah satu pasangan sudah meninggal.

2)Siklus Hidup Keluarga Model Non-Traditionala.Family Household1.Childless Couples: pasangan yang memilih untuk tidak memiliki anak dikarenakan oleh pasangan tersebut lebih memilih pada pekerjaan.2.Pasangan yang menikah diumur diatas 30 tahun menikah terlalu lama dikarenakan karir dimana memutuskan untuk memiliki sedikit anak atau justru malah tidak memiliki anak.3.Pasangan yang memiliki anak di usia yang terlalu dewasa (diatas 30 tahun).4.Single Parent I: single parent yang terjadi karena perceraian.5.Single Parent II: pria dan wanita muda yang mempunyai satu atau lebih anak diluar pernikahan.6.Single Parent III: seseorang yang mengadopsi satu atau lebih anak.7.Extended Family: seseorang yang kembali tinggal dengan orang tuanya untuk menghindari biaya yang dikeluarkan sendiri sambil menjalankan karirnya. Misalnya anak, atau cucu yang cerai kemudian kembali ke rumah orang tuanya.b.Non-Family Household1.Pasangan tidak menikah2.Perceraian tanpa anak3.Single Person: orang yang menunda pernikahan atau bahkan memutuskan untk tidak menikah4.Janda atau duda

1. C.Tugas-tugas perkembangan KeluargaTahap-tahap Siklus Kehidupan Keluarga Inti dengan DuaOrangtua.Tahapini terdiri dari 9 tahap siklus kehidupan keluarga. Tahap antara dari perspektif terapi keluarga ditambahkan pada model siklus kehidupan perspektif sosiologis sehingga dapat diperoleh gambaran yang komprehensif tentang perubahan kehidupan keluarga.1. Tahap transisi: keluarga antara, belummenikah.Tahapini menunjuk ke masa dimana individu berumur 20 tahunan yang telah mandiri secara finansial dan secara fisik telah meninggalkan keluarganya namun belum berkeluarga.Tugas perkembangan. Tugas perkembangan di tahap ini bersifat individual, bukan berorientasi pada keluarga, yaitu:1. Pembedaan diri dalam hubungannya dengan keluarga asalnya.2. Menjalin hubungan yang akrab dengan teman sebaya.3. Pembentukan diri yang berhubungan dengan kemandirian pekerjaan dan finansial.4. Tahap II: Keluargapemula.Tahapini merupakan tahap pertama dari siklus keluarga inti dengan orangtua. Adapun tugas-tugas perkembangan yang terdapat pada tahap ini adalah:1. Menciptakan sebuah perkawinan yang saling memuaskan.2. Menghubungkan jaringan persaudaraan secara harmonis3. Keluarga berencana (keputusan tentang kedudukan sebagai orangtua)5. Tahap III: Keluarga yang sedang mengasuhanak.Tahapkedua dimulai dengan kelahiran anak pertama hingga bayi berusia 30 bulan. Masalah dalam masa transisi menjadi orangtua yang sering terjadi adalah: Suami merasa diabaikan,Terdapat peningkatan perselisihan dan argument antara suami-istri,Interupsi dalam jadwal yang kontinyu,Kehidupan seksual dan sosial terganggu danmenurun.Tugasperkembangan.1. Membentuk keluarga muda sebagai sebuah unit yang mantap.2. Rekonsiliasi tugas perkembangan yang bertentangan dan kebutuhan anggota keluarga.3. Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.4. Memperluas persahabatan dengan keluarga besar.

1. Tahap IV: Keluarga dengan anak usia prasekolah.Anak-anakusia pra sekolah akan banyak belajar pada tahap ini, khhususnya dalam halkemandirian.Tugasperkembangan.1. Memenuhi kebutuhan anggota keluarga2. Mensosialisasikan anak.3. Mengintegrasikan anak yang baru, sementara tetap memenuhi kebutuhan anakanak yang lain4. Mempertahankan hubungan yang sehat dalam keluarga.1. Tahap V: Keluarga dengan anak usiasekolah.Dalamtahap ini orangtua mempunyai tuntutan ganda yaitu berupaya mencari kepuasaan dalam mengasuh generasi berikutnya (tugas perkembangan generativitas) dan memperhatikan perkembangan mereka sendiri, sementara anak usia sekolah bekerja untuk mengembangkan sense of industry kapasitas untuk menikmati pekerjaan- dan mencoba mengurangi atau menangkis perasaan rendahdiri.Tugasperkembangan.1. Mensosialisasikan anak-anak.2.Mempertahankan hubungan perkawinan yang memuaskan.3. Memenuhi kebutuhan kesehatan fisik anggota keluarga.6. Tahap V: Keluarga dengan anakremaja.Halutama yang perlu diperhatikan saat memberikan asuhan keperawatan pada keluarga dengan anak remaja adalah perubahan dalam batasan perubahan kognitif, pembentukan identitas, pertumbuhan biologis, dan konflik-konflik serta krisis yang berdasarkan perkembangan. Tiga aspek proses perkembangan remaja yang menyita banyak perhatian adalah emansipasi, budaya remaja, kesenjangan antar generasi (perbedaan nilai-nilai dan norma-norma antara orangtua dan remaja).Tugas perkembangan.1. Menyeimbangkan kebebasan dan tanggungjawab ketika remaja menjadi dewasa dan semakin mandiri.2. Memfokuskan kembali hubungan perkawinan.3.Berkomunikasi secara terbuka antara orangtua dan anak-anak.

7. Tahap VII: Keluarga yang melepaskan anak usia dewasa muda. Fase ini ditandai dengan tahun-tahun puncak persiapan diri dan oleh anak-anak untuk kehidupan dewasa yangmandiri.Tugasperkembangan.1. Memperluas siklus keluarga dengan memasukkan anggota keluarga baru yang didapatkan melalui perkawinan anak-anak.2. Melanjutkan untuk memperbaharui dan menyesuaikan kembali hubungan perkawinan.3.Membantu orangtua lanjut usia dari pihak suami maupun istri.8. Tahap VIII: Orangtua usia pertengahan.Pasangan postparental (pasangan yang anak-anaknya telah meninggalkan rumah) tidak terisolasi lagi saat ini. Bagi sejumlah pasangan, masa-masa ini merupakan masa-masa yang sulit karena masalah-masalah penuaan, hilangnya anak, dan adanya suatu perasaan dalam diri mereka bahwa mereka gagal membesarkananak.Tahapperkembangan.1. Menyediakan lingkungan untuk meningkatkan kesehatan.2. Mempertahankan hubungan memuaskan dan penuh arti dengan para orangtua lansia dan anak-anak.3. Memperkokoh hubungan perkawinan.9. Tahap IX: Keluarga dalam masa pensiun dan lansia. Ada berbagai macam stressor atau kehilangan-kehilangan saat seseorang mengalami Proses menua dan masa pensiun, meliputi masalah ekonomi, perumahan, sosiologis, pekerjaan, dan kesehatan. Tugas perkembangan.1. Mempertahankan pengaturan hidup yang memuaskan.2. Menyesuaikan terhadap pendapatan yang menurun.3. Mempertahankan hubungan perkawinan.4. Menyesuaikan diri terhadap kehilangan pasangan.5. Mempertahankan ikatan keluarga antar generasi.6. Meneruskan untuk memahami eksistensi mereka (penelaahan dan integrasi hidup).

BAB IIIPENUTUP

1. A.Kesimpulan

Keluarga adalah sistem sosial yang unik. Cara masuk ke dalam sistem ini adalah melalui kelahiran, pengadopsian, pengangkatan, pernikahan. Memutuskan seluruh koneksi kekeluargaan adalah hal yang mustahil. Anggota keluarga juga biasanya memiliki peran tertentu. Hubungan antar anggota keluarga merupakan hal yang paling penting dan tidak tergantikan. Saat ini pendefinisian keluarga secara tradisional mendapat tantangan. Maraknya orang tua tunggal, perceraian, perpisahan dan pernikahan kembali membuat struktur tradisional mengalami perkembangan.

1. B.SaranGunakanlah maklah ini dengan sebaik-baiknya dan jadikanlah makalah ini sebagai bahan referensi untuk makalah yang sejenis.

DAFTAR PUSTAKA

Alimuddin Mahmud & KustiahSunarty.2006.Dasar-dasar Bimbingan & Konseling Keluarga.Makassar:Samudra Alif-MIMFriedman M. Marilyn, 1998,Keperawatan keluarga-teori dan praktik, edisi 3, EGC, Jakarta.http://library.usu.ac.id/download/fk/psiko-hasnida.pdfWright, L.M., & Leahey, M., 2000, Nurses and Families: a guide to family assessment and intervention, 3rd ed, F.A. Davis Company, Philadelphia.https://bukunnq.wordpress.com/psikologi-perkembangan-keluarga/http://soktaviani.blogspot.com/2013/01/siklus-hidup-keluarga-family-life-circle.html

http://boetarboetarzz.blogspot.com/2013/01/siklus-hidup-keluarga-family-life-cycle.html