Makalah Komunikasi Dan Empati (c3)

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/22/2019 Makalah Komunikasi Dan Empati (c3)

    1/15

    MAKALAH

    KOMUNIKASI DAN EMPATI

    Disusun Oleh:

    KELOMPOK C3

    Anthony Djohary (102012031)

    Ellys Enica Lubis (102012015)

    Vita Paramitha Teken (102012107)

    Sendy Jayanti (102012186)

    Natashya Risa pramana (102012370)

    Anggiriani (102012453)

    Pratiwi Agustiyanti Soepratiknyo (102012279)

    Wendy Yudija Limbong Allo (102012312)

    Andrew Danny (102012460)

    Mohammad Tri Sudiro (102012178)

    Fakultas Kedokteran Universitas Kristen Krida Wacana

    Jalan Arjuna Utara No. 6 Jakarta Barat 11510

    2012/2013

  • 7/22/2019 Makalah Komunikasi Dan Empati (c3)

    2/15

    DAFTAR ISI

    I. Pendahuluan...........................................................................................1II. Pembahasan4III. Penutup..12IV. Daftar Pustaka..................................................13

  • 7/22/2019 Makalah Komunikasi Dan Empati (c3)

    3/15

    PENDAHULUAN

    Latar belakang

    Komunikasi dan Empati merupakan suatu yang di butuhkan dalam interaksi sosial

    seharian. Terutama dalam profesi kedokteran yang bukan sahaja melibatkan penyembuhan

    fisik, malah penyembuhan dari sisi emosi dan psikologi. Hal ini tidak mudah karena manusia

    itu berbagai ragam dan perilaku, semuanya mempunyai variasi disebabkan personaliti,

    karakteristik, lingukungan dan berbagai faktor yang membedakan antara satu dengan yang

    lain.

    Komunikasi berarti penyampaian atau pertukaran pesan atau informasi melalui

    pembicaraan, tulisan, ataupun perilaku antara dua orang atau lebih. Empati pula berarti

    suatu kemampuan menempatkan diri dalam sepatu orang lain atau mengalami pandangan,

    harapan, atau emosi orang lain dalam dirinya. Kemampuan untuk berempati berkait rapat

    dengan kemampuan kita untuk merasa.

    Skenario :

    Seorang remaja puteri, berusia 18 tahun memeriksa diri ke dokter keluarganya , dengan

    mengatakan bahwa dari hasil pemeriksa urinnya positif ia hamil. Ia minta dokter tidakmemberitahukan kondisi kehamilannya kepada ibunya. Karena kuatir diusir dari rumahnya.

    Tak lama kemudian , ibu remaja itu menelpon dokter menanyakan hasil pemeriksaan

    puterinya dan jugaingin dapat kepastian bahwa anaknya hamil

    1

  • 7/22/2019 Makalah Komunikasi Dan Empati (c3)

    4/15

    1.1 Identifikasi istilah yang tidak diketahui

    Pada skenario yang dibahas tidak ditemukan istilah-istilah yang tidak diketahui maka

    identifikasi istilah tidak ada.

    1.2 Rumusan MasalahWanita 18 tahun ke dokter keluarga dan hasil pemeriksaan positif hamil dan minta

    dirahasiakan. Namun diketahui ibunya dan meminta kepastian kehamilan anaknya dari dokter

    yang terikat oleh kode etik kedokteran.

    1.3 Analisis Masalah (Mind Map)

    2

  • 7/22/2019 Makalah Komunikasi Dan Empati (c3)

    5/15

    1.4 HipotesisDokter harus menjaga rahasia kehamilan wanita tersebut karena terikat dengan kode etik

    kedokteran.

    1.5 Sasaran Pembelajaran

    Mahasiswa memahami dan mengetahui komunikasi dokter terhadap pasien dalambentuk verbal dan non verbal.

    Mahasiswa memahami dan mengetahui empati dokter terhadap pasien dalam bentukkemampuan kognitif, afektif dan kemampuan perilaku.

    Mahasiswa memahami dan mengetahui kode etik kedokteran.

    3

  • 7/22/2019 Makalah Komunikasi Dan Empati (c3)

    6/15

    PEMBAHASAN

    Dokter Menjaga Rahasia Pasien

    Dokter harus menciptakan kondisi kondusif untuk menjaga rahasia pasien,termasuk

    menata ruang konsultasi sedemikian rupa agar pembicaraannya dengan pasien tidak terdengar

    oleh orang-orang yang tidak berkompeten termasuk resepsionisnya sendiri. Meski secara

    umum kerahasiaan pasien harus sangat dijaga, dalam kenyataannya kerahasiaan tidak

    selamanya bersifat mutlak. Ada beberapa kondisi dimana kerahasiaan pasien bias dibuka.

    Tentang hal ini, setiap Negara memiliki aturan tersendiri(7). Pada skenario yang dibahas ada

    beberapa hal yang menyangkut tentang dokter menjaga rahasia pasien yaitu :

    A. Kode Etik KedokteranKode etik sangat penting dalam dunia kedokteran, karena sebagai seorang dokter

    ketika dia menjadi dokter dia telah melakukan sumpah dokter untuk itu dia harus

    bekerja berdasarkan apa yang sudah diterapkan .karena sejak terwujudnya praktek

    kedokteran masyarakat sudah mengetahui dan mengakui adanya beberapa sifat

    mendasar yang melekat secara mutlak pada diri seorang dokter yang baik dan

    bijaksana , yaitu kemurnian niat, kesungguhan kerja , kerendahan hati serta integritasilmiah dan moral yang tidak diragukan.

    Dalam undang-undang telah tercantum peraturan tentang dokter menjaga rahasia

    pasien pasal 12 yaitu Setiap dokter wajib merahasiakan segala sesuatu yang diketahuinya

    tentang seorang pasien, bahkan juga setelah pasien itu meninggal dunia .

    Namun, berdasarkan Permenkes No 269/Menkes/Per/III/2008,kerahasiaan pasien dapat

    dibuka kepada pihak tertentu seperti diberikan kepada aparat penegak hokum berdasar

    perintah pengadilan atau kepada instansi/instuti lain guna kepentingan penelitian, pendidikan,

    atau audit medis.

    4

  • 7/22/2019 Makalah Komunikasi Dan Empati (c3)

    7/15

    B. KomunikasiKomunikasi berasal dari kata communis, dalam bahasa Inggris common,yang berarti

    sama. Berkomunikasi (to communi-cate) berarti kita berusaha menimbulkan

    perasaan (commonness) sikap dengan seseorang.

    Menurut Azwar(1996), komunikasi diartikan sebagai bentuk pertukaran pikiran atau

    keterangan dalam rangka menciptakan rasa saling mengerti dan saling percaya demi

    terwujudnya hubungan baik antara individu dan orang lain. Dari pengertian tersebut

    dapat disimpulkan bahwa komunikasi adalah suatu hubungan seseorang dengan orang

    lain untuk mencapai pengertian dan persamaan sikap.

    Menurut Azwar(1996) tujuan utama komunikasi adalah menimbulkan saling

    pengertian bukan persetujuan.1 Komunikasi merupakan proses kompleks(verbal dan

    nonverbal) yang melibatkan tingkah laku dan hubungan serta memungkinkan individu

    berasosiasi dengan orang lain dan dengan lingkungan sekitarnya (Perrydan Potter,

    2005).3 Komunikasi mengacu tidak hanya pada isi, tetapi juga perasaan dan emosi

    ketika individu menyampaikan hubungan.

    Kegiatan komunikasi pada prinsipnya adalah aktivitas pertukaran ide atau gagasan.

    Secara sederhana, kegiatan komunikasi dipahami sebagai kegiatan penyampaian dan

    penerimaan pesan atau ide dari satu pihak ke pihak lain, dengan tujuan untuk mencapaikesamaan pandangan atas ide yang dibagi atau disharingkan tersebut.

    Pelaksanaan kegiatan komunikasi berlangsung dengan bantuan elemen-elemen pembentuk

    komunikasi.

    Elemen-elemen yang terdapat dalam komunikasi adalah:

    1. Komunikator : orang yang menyampaikan pesan

    2. Pesan : ide atau informasi yang disampaikan

    3. Media : sarana komunikasi

    4. Komunikan : audience, pihak yang menerima pesan5. Umpan Balik : respon dari komunikan terhadap pesan yang diterimanya

    Dalam kehidupan nyata mungkin ada yang menyampaikan pesan atau ide; ada yang

    menerima atau mendengarkan pesan; ada pesan itu sendiri; ada media dan tentu ada respon

    berupa tanggapan terhadap pesan. Secara ideal, tujuan komunikasi bisa menghasilkan

    kesepakatan-kesepakatan bersama terhadap ide atau pesan yang disampaikan.

    Sebagai suatu kegiatan pertukaran informasi antara individu atau kelompok,

    komunikasi mempunyai fungsi fungsi yang berguna bagi pemberi pesan maupun penerima

    pesan itu sendiri. Hal tersebut masuk kedalam fungsi fungsi komunikasi, yang dibagi

    kedalam lima bagian, yaitu :

    5

  • 7/22/2019 Makalah Komunikasi Dan Empati (c3)

    8/15

    1. Membangun Konsep Diri (Establishing Self-Concept)

    2. Eksistensi Diri (Self Existence)

    3. Kelangsungan Hidup (Live Continuity)

    4. Memperoleh Kebahagiaan (Obtaining Happiness)

    5. Terhindar dari Tekanan dan Ketegangan (Free from Pressure and Stress)

    Dalam perkembangannya, sering terjadi penyimpangan penyimpangan yang

    disebabkan karena ketidak efektifan pemberi pesan dalam menyampaikan pesan, atau

    ketidakmampuan penerima pesan dalam menerjemahkan maksud dari pemberi pesan tersebut.

    Hal ini dikatakan sebagai kondisi komunikasi yang tidak efektif.

    Komunikasi yang efektif itu adalah komunikasi yang dua arah yaitu antara dokter dan

    pasien, menerima apa adanya dan menjadi pendengar yang aktif. Tujuan komunikasi adalah

    mendapatkan informasidan data dan menyampaikan informasi dan terapi.

    Komunikasi efektif adalah suatu bentuk komunikasi antar personal dimana keduanya

    terlibat aktif dalam bertukar informasi atau pikiran, dan dapat saling mengerti dan sepakat

    mengenai maksud dari informasi yang diberikan antara pihak yang satu dengan pihak yang

    lainnya.

    Proses mencapai kesepakatan (Sharing of meaning), lazimnya berlangsung secara

    bertahap. Ada 5 (lima) sasaran pokok dalam proses komunikasi, yaitu:

    1. Membuat pendengar mendengarkan apa yang kita katakan (atau melihat apa yang kitatunjukkan kepada mereka)

    2. Membuat pendengar memahami apa yang mereka dengar atau lihat3. Membuat pendengar menyetujui apa yang telah mereka dengar (atau tidak menyetujui

    apa yang kita katakan, tetapi dengan pemahaman yang benar)

    4. Membuat pendengar mengambil tindakan yang sesuai dengan maksud kita danmaksud kita bisa mereka terima

    5. Memperoleh umpan balik dari pendengarJika kelima tahapan ini sudah dilakukan dan dilalui dengan baik, maka akan tercipta

    suatu komunikasi yang efektif antara pemberi informasi dan penerima informasi (dokter-

    pasien dan sebaliknya).

    Dalam komunikasi ada dua aspek yaitu:

    a) VerbalKomunikasi verbal adalah komunikasi yang menggunakan kata-kata,entah lisan

    maupun tulisan. Komunikasi verbal paling banyak dipakai dalam hubungan antarmanusia.

    Melalui kata-kata,mereka mengungkapkan perasaan,emosi,pemikiran,maksud,menyampaikan

    fakta,data, dan informasi serta menjelaskannya, saling bertukar perasaan dan pemikiran.

    6

  • 7/22/2019 Makalah Komunikasi Dan Empati (c3)

    9/15

    b) Non-verbalPerbuatan berbicara lebih banyak dari kata-kata. Ekspresi wajah,jeda atau tenggang waktu

    dalam berbicara, gerak tangan, jarak,kontak mata,sikap tubuh,cara berpakaian,volume suara

    dan intonasi, sentuhan, dan sebagainya, semua itu adalah perbuatan dan sekaligus merupakan

    modalitas komunikasi nonverbal. Maka setiap bentuk perilaku manusia yang langsung dapat

    diamati oleh orang lain dan yang mengandung informasi tertentu tentang pengirim atau

    pelakunya. Perilaku nonverbal mempunyai beberapa ciri :

    1. Merupakan kebiasaan, maka bersifat otomatis dan jarang kita sadari.2. Berfungsi mengungkapkan perasaan-perasaan kita yang sebenarnya, kendati dengan

    kata-kata kita berusaha menyembunyikannya

    3. Komunikasi nonverbal merupakan sarana utama untuk mengungkapkan emosi.

    Jenisjenis komunikasi :

    a. Komunikasi DokterPasienDalam skenario, pada saat bersama dengan anak tersebut dokter harus menjelaskan

    dengan terbuka hasil pemeriksaan yang didapatkan anak tersebut hamil. Dokter juga harus

    menjelaskan bahwa kehamilan anak tersebut sangat beresiko karena hamil di usia muda,

    karena resiko dapat terjadi dengan berbagai macam, terlebih saat kehamilan ini maupun padasaat persalinan bisa terjadi bayi lahir dengan berat badan rendah, partus macet, karena

    anatomi panggul anak tersebut belum siap bersalin. Oleh karena itu dokter berharap bisa

    mengajak ada baiknya untuk meminta persetujuan pasien untuk dapat berkata jujur dan

    berkata terbuka kepada orang tuanya untuk mengantisipasi resiko-resiko yang dapat terjadi

    seperti yang telah dijelaskan dokter.

    Komunikasi antara dokter pasien diharapkan dapat mengatasi kendala yang

    ditimbulkan oleh keduapihak, pasien dan dokter. Opini yang menyatakan bahwa

    mengembangkan komunikasidengan pasien hanya akan menyita waktu dokter, tampaknya

    harus diluruskan.Sebenarnya bila dokter dapat membangun hubungan komunikasi yangefektif denganpasiennya, banyak hal-hal negatif dapat dihindari. Dokter dapat mengetahui

    denganbaik kondisi pasien dan keluarganya dan pasien pun percaya sepenuhnya kepada

    dokter. Kondisi ini amat berpengaruh pada proses penyembuhan pasien selanjutnya.

    Pasien merasa tenang dan aman ditangani oleh dokter sehingga akan patuh

    menjalankan petunjuk dan nasihat dokter karena yakin bahwa semua yang dilakukan dalah

    untuk kepentingan dirinya. Pasien percaya bahwa dokter tersebut dapat membantu

    menyelesaikan masalah kesehatannya.

    7

  • 7/22/2019 Makalah Komunikasi Dan Empati (c3)

    10/15

    Kurtz(1998) menyatakan bahwa komunikasi efektif justru tidak memerlukan waktu

    lama. Komunikasi efektif terbukti memerlukan lebih sedikit waktu karena dokter terampil

    mengenali kebutuhan pasien (tidak hanya ingin sembuh). Dalam pemberian pelayanan

    medis, adanya komunikasi yang efektif antara dokter dan pasien merupakan kondisi

    yang diharapkan sehingga dokter dapat melakukan manajemen pengelolaan masalah

    kesehatan bersama pasien, berdasarkan kebutuhan pasien.

    Namun disadari bahwa dokter dan dokter gigi di Indonesia belum disiapkan untuk

    melakukannya. Dalam kurikulum kedokteran dan kedokteran gigi, membangun

    komunikasi efektif dokter-pasien belum menjadi prioritas. Untuk itu dirasakan perlunya

    memberikan pedoman (guidance) untuk dokter guna memudahkan berkomunikasi

    dengan pasien dan atau keluarganya. Melalui pemahaman tentang hal-hal penting

    dalam pengembangan komunikasi dokter-pasien diharapkan terjadi perubahan sikap

    dalam hubungan dokter-pasien.

    Menurut Kurzt(1998), dalam dunia kedokteran ada dua pendekatan komunikasi yangdigunakan:

    - Disease centered communication style atau doctor centered communication style.

    Komunikasi berdasarkan kepentingan dokter dalam usaha menegakkan diagnosis,

    termasuk penyelidikan dan penalaran klinik mengenai tanda dan gejala-gejala.

    - Illness centered communication style atau patient centered communication style.

    Komunikasi berdasarkan apa yang dirasakan pasien tentang penyakitnya yang secara

    individu merupakan pengalaman unik. Di sini termasuk pendapat pasien,

    kekhawatirannya, harapannya, apa yang menjadi kepentingannya serta apa yang

    dipikirkannya.

    Dengan kemampuan dokter memahami harapan, kepentingan, kecemasan, serta

    kebutuhan pasien, patient centered communication style sebenarnya tidak memerlukan

    waktu lebih lama dari pada doctor centered communication style.

    Keberhasilan komunikasi antara dokter dan pasien pada umumnya akan melahirkan

    kenyamanan dan kepuasan bagi kedua belah pihak, khususnya menciptakan satu kata

    tambahan bagi pasien yaitu empati. Empati itu sendiri dapat dikembangkan apabila

    dokter memiliki ketrampilan mendengar dan berbicara yang keduanya dapat dipelajari

    dan dilatih.

    Tujuan dan manfaat dari komunikasi dokterpasien adalah:

    Tujuan :

    - Menanyakan riwayat penyakit pasien- Menanyakan riwayat penyakit keluarga- Menjelaskan kepada pasien tentang status kesehatanya- Menjelaskan kepada keluarga tentang status kesehatan pasien ( bila perlu dan ada

    ijin )

    - Memberikan masukan , perencanaan , pengobatan kepada pasien dankeluargannya

    8

  • 7/22/2019 Makalah Komunikasi Dan Empati (c3)

    11/15

    Manfaat :

    Meningkatkan kesehatan , fungsi dan status emosional pasien improve health,

    funcional and emotional status.- Menguranggi distres emosional pasien- Hasil perbaikan fisik dan mental yang lebih baik- Perbaikan gejala yang lebih baik- Mengurangi ketidaknyamanan dan kekuatiran pasien- Meningkatkan status kesehatan jiwa pasien.

    b. Komunikasi DokterOrang TuaBerdasarkan skenario itu, setelah orang tua dipanggil ini jelaskan pada orang tua

    pasien tersebut bahwa anaknya saat ini sedang dalam kondisi hamil untuk itu dokter

    berharap orang tua tidak gegabah dalam bertindak melainkan bijaksana dengan

    menyelesaikan masalah ini secara kekeluargaan karena saat ini anak mereka sedang

    hamil, dimana orang hamil muda kondisinya menjadi buruk apabila kurang istirahat

    ataupun tertekan secara psikis oleh karena itu orang tua harus bertindak baik agar

    menemukan jalan keluar yang tepat untuk anaknya maupun bayi yang sedang di kandung

    anaknya. Pesankan juga ke orang tua untuk memperhatikan kesehatan anaknya selama

    hamil dengan makan-makanan bergizi dan sedapat mungkin memeriksakan anaknya

    sebulan sekali ke puskesmas atau dokter kandungan.

    c. Komunikasi PasienOrang tuaOrang tua dalam posisi sudah mengetahui perihal tentang kehamilan anaknya kiranya

    tidak boleh mengutamakan emosi, namun berusaha bersabar, dan menerima pengakuan

    anaknya dengan baik. Dan menasehati anaknya tersebut dengan halus dan lembut,

    membuat anak merasa nyaman, dan merasa bahwa tempat terindah dalam hidupnya

    adalah keluarga tidak hanya saat ia senang, melainkan pula disaat dimana ia terpojokkan

    oleh masalah besar, agar anak merasa tetap diterima baik apa adanya dan bisa berjanji

    tidak akan pernah mngulanginya kesalahan yang sama lagi.

    9

  • 7/22/2019 Makalah Komunikasi Dan Empati (c3)

    12/15

    C. EMPATIEmpatidariBahasa Yunani yang berarti( "ketertarikan fisik") didefinisikan

    sebagai respons afektif dan kognitif yang kompleks pada distres emosional orang lain.

    Empati adalalah upaya dan kemampuan untuk mengerti, menhayati, dan

    menempatkan diri seseorang di tempat orang lain sesuai dengan ;

    - Identitas : Nama , usia , jenis kelamin, kondisi fisik ( warna kulit, tinggi, beratbadan, raut muka, taraf kesehatan dsb ), status perkawinan, orientasi seksual

    (heteroseksual, biseksual, homoseksual ), ras, suku bangsa , etnik , latar belakang

    pendidikan , pengetahuan, taraf perkembang jiwa / mental, tradisi, budaya ,

    agama, serta

    - Pikiran , perasaan , keinginan, perilaku, dari orang itu.- Kondisi mental- Kondisi fisik

    Empati juga dasar kasih sayang (agape), manusiawi sehingga Empati adalah kunci

    komunikasi yang baik.

    Perlu adanya upaya dan kemampuan dalam berempati yaitu :

    1. Kemampuan kognitif : Mengerti kebutuhan pasien2. Kemampuan afektif : Peka akan perasaan pasien3. Kemampuan perilaku : memperlihatkan atau menyampaikan empati kepada pasien.

    Ketrampilan empati bukan hanya sekedar berbasa basi atau bermanis mulut kepada pasien

    melainkan :

    - Mendengarkan aktif- Responsif pada kepentingan pasien- Responsif pada kebutuhan pasien- Usaha meberikan pertolongan kepada pasien- Empati harus mulai dari diri sendiri- Empati sama dengan selera pribadi.

    10

    http://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunanihttp://id.wikipedia.org/wiki/Bahasa_Yunani
  • 7/22/2019 Makalah Komunikasi Dan Empati (c3)

    13/15

    Dengan empati kita membangun dan menolong

    Membangun : menyokong / meningkatkan pertumbuhan dalam kesucian , kebajikan,kasih dan hikmat spiritual.

    Menolong pasien untuk menjadi kuat Menolong pasien untuk mandiri Menolong pasien untuk melihat realitas Menolong pasien untuk mendapatkan kepastian bahwa :

    Masalahnya adalah masalah umum Masalahnya sudah diketahui penyebabnya Gejala- gejalannya tidak berbahaya bila cepat diterapi Metode perawatan tertentu tersedia Masalahnya bisa dipecahkan Ia tidak akan menjadi gila bila mau berubah Masalahnya bukan akibat / tergantung perbuatan orang lain melainkan harus

    mulai dari diri sendiri

    Halhal yang tidak enak bisa kembali terjadi, bila tidak patu dalam terapi.

    11

  • 7/22/2019 Makalah Komunikasi Dan Empati (c3)

    14/15

    PENUTUP

    KESIMPULAN

    Dokter dalam berkomunikasi haruslah disertai dengan adanya Empati, karena empati

    dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat, efektif dan efisien. Komunikasi yang baik antara

    dokter dan pasien adalah sangat penting. Seorang dokter harus melakukan empati yang baik

    kepada pasiennya. Komunikasi adalah sangat penting bagi semua manusia terutamanya

    kepada dokter untuk berinteraksi dengan pasien-pasiennya. Selain itu dalam kehidupan

    sehari-hari, komunikasi yang baik sangat penting untuk berinteraksi antar personal maupun

    antar masyarakat agar terjadi keserasian dan mencegah konflik dalam lingkungan

    masyarakat. Melalui komunikasi juga sifat atau perbuatan seseorang atau sekelompok dapat

    dipahami oleh orang lain. Peranan positif dari komunikasi dan empati dalam hubungan

    dokter-pasien sudah sangat jelas. Seorang pasien mau cepat sembuh datangnya dari

    komunikasi yang efektif dan empati yang baik. Seorang dokter harus bisa membedakan

    antara empati dan simpati. Dalam merawat pasien, empati adalah yang lebih dibutuhkan dari

    pada simpati. Hasil dan manfaat dari komunikasi dan empati dapat dinikmati secara bersama

    baik oleh pihak dokter maupun pasien.

    12

  • 7/22/2019 Makalah Komunikasi Dan Empati (c3)

    15/15

    DAFTAR PUSTAKA

    1. Soetjiningsih, dkk. 2007.Modul Komunikasi Pasien-Dokter: Suatu PendekatanHolistik.Jakarta : EGC. Hal 6-7.

    2. Hardjodisastro, Daldiyono. 2006. Menuju Seni Ilmu Kedokteran : Bagaimana DokterBerpikir dan Bekerja. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama. Hal 217.

    3. Elfiky,Ibrahim. Terapi Komunikasi Efektif. Jakarta: Hikmah; 2000.4. Tandjung,jenu widjaja. Meningkatkan Komunikasi. Jakarta: Elex media komputindo; 2010.5. Guntar N, Salmon JS, Desriaman S, Willem S, William G, Judin PT. Who am I,

    Komunikasi Empati, Kom. Dokter-Pasien. Bahan Kuliah. Jakarta : FK UKRIDA ; 2007

    6.

    Hodges, S.D., & Klein, K.J. Regulating the costs of empathy: the price of being human.Journal of Socio-Economics. 2001

    7. Andri, Dan H, Elly I, Evalina A, Hubertus KH. Komunikasi dan Empati. Bahan kuliah.Jakarta : FK UKRIDA ; 2011

    8. Joseph A. Devito; komunikasi antar manusia (edisi kelima), ProfessionalBooks,Jakarta,1997.

    13