51
1 KATA PENGANTAR Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberi kekuatan dan kesempatan kepada kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang di harapkan walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana, dimana makalah ini membahas tentang “LIPID” Makalah ini kami susun sebagai salah satu tugas untuk mengikuti mata kuliah biokimia. Dengan makalah ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan kita tentang lipid. Selain itu kami juga berharap semua dapat mengetahui dan memahami tentang materi ini, karena akan meningkatkan mutu individu kita Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat minim, sehingga saran dari dosen pengajar serta kritikan dari semua pihak masih kami harapkan demi perbaikan makalah ini. Makalah ini tidak terlepas dari kerjasama kelompok. Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Makalah Kuliah Lipid

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Klasifikasi, dampak, pencernaan dan penyerapan, metabolisme

Citation preview

Page 1: Makalah Kuliah Lipid

1

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat ALLAH SWT, yang telah memberi kekuatan dan kesempatan

kepada kami, sehingga makalah ini dapat terselesaikan dengan waktu yang di harapkan

walaupun dalam bentuk yang sangat sederhana, dimana makalah ini membahas

tentang “LIPID” 

Makalah ini kami susun sebagai salah satu tugas untuk mengikuti mata kuliah biokimia.

Dengan makalah ini diharapkan dapat membantu meningkatkan pengetahuan kita tentang lipid.

Selain itu kami juga berharap semua dapat mengetahui dan memahami tentang materi ini, karena

akan meningkatkan mutu individu kita

Kami sangat menyadari bahwa dalam pembuatan makalah ini masih sangat  minim,

sehingga saran dari dosen pengajar serta kritikan dari semua pihak masih kami harapkan demi

perbaikan makalah ini. Makalah ini tidak terlepas dari kerjasama kelompok. Kami ucapkan

terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu kami dalam menyelesaikan makalah ini.

Makassar, 2 Mei 2013

Penulis

Page 2: Makalah Kuliah Lipid

2

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.................................................................................................... 1

DAFTAR ISI .................................................................................................................. 2

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar belakang .................................................................................................... 3B. Rumusan Masalah .............................................................................................. 3C. Tujuan ................................................................................................................ 4

BAB II PEMBAHASAN

A. Pengertian Lipid ................................................................................................. 5B. Sumber Lipid .....................................................................................................C. Fungsi Lipid .......................................................................................................D. Klasifikasi Lipid .................................................................................................E. Pencernaan Lipid ...............................................................................................F. Penyerapan Lipid ...............................................................................................G. Metabolisme Lipid .............................................................................................H. Dampak Kelebihan dan Kekurangan Lipid ........................................................

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................................B. Saran ..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA ....................................................................................................

BAB I

Page 3: Makalah Kuliah Lipid

3

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Salah satu kelompok senyawa organik yang terdapat dalam tumbuhan,

hewan atau manusia dan yang sangat berguna bagi kehidupan manusia adalah

lipid. Lipid terdapat dalam semua bagian tubuh manusia terutama dalam otak,

mempunyai peran yang sangat penting dalam proses metabolism secara umum.

Sebagian besar lipid sel jarinan terdapat sebagai komponen utama membrane sel

dan berperan mengatur jalannya metabolisme didalam sel. Untuk memberikan

definisi yang jelas tentang lipid sangat sukar, sebab senyawa yang termasuk lipid

tidak mempunyai rumus struktur yang serupa atau mirip. Sifat kimia dan fungsi

biologinya juga berbeda-beda. Walaupun demikian para ahli biokimia bersepakat

bahwa lemak dan senyawa organik yang mempunyai sifat fisika seperti lemak,

dimasukkan dalam kelompok yang disebut lipid. Adapun sifat fisika yang

dimaksud ialah: (1) tidak larut dalam air, tetapi larut dalam satu atau lebih dalam

satu pelarut organic misalnya etel, aseton, klorofom, benzene yang sering juga

disebut “pelarut lemak”; (2) ada hubungan dengan asam-asam lemak atau

esternya; (3) mempunyai kemungkinan digunakan oleh makhluk hidup. Jadi

berdasarkan pada sifat fisika tadi, lipid dapat diperoleh dari hewan atau tumbuhan

dengan cara ekstraksi menggunakan alcohol panas, eter atau pelarut lemak yang

lain.

B. RUMUSAN MASALAH

Adapun rumusan masalah yang kami angkat yaitu :

1. Apa yang dimaksud dengan lipid ?

2. Bagaimana klasifikasi lipid?

3. Apa fungsi dari lipid?

4. Apa saja sumber-sumber makanan yang mengandung lipid?

5. Bagaimana mekanisme penyerapan, pencernaan, dan metabolisme lipid

dalam tubuh?

6. Apa dampak kelebihan dan kekurangan lipid?

Page 4: Makalah Kuliah Lipid

4

C. TUJUAN

1. Untuk menjelaskan pengertian lipid.

2. Menerangkan klasifikasi lipid.

3. Menyebutkan apa saja yang menjadi fungsi dari lipid.

4. Menjelaskan sumber-sumber makanan yang mengandung lipid.

5. Menjelaskan mekanisme penyerapan, pencernaan, dan metabolism lipid

dalam tubuh.

6. Menjelaskan dampak dari kekurangan maupun kelebihan lipid.

Page 5: Makalah Kuliah Lipid

5

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN LIPID

Lipid ialah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak minyak, steroid,

malam (wax), dan senyawa terkait, yang berkaitan lebih karena sifat fisiknya daripada

sifat kimianya (Buku Biokimia Harper : hal 128). Lipid bersifat amfifilik, yaitu lipid

mampu membentuk struktur seperti vesikel, liposom, atau membran lain dalam

lingkungan basah.

Lipid biologis seluruhnya atau sebagiannya berasal dari dua jenis sub satuan atau

blok bangunan biokimia yaitu, gugus ketoasil dan gugus isoprena. Istilah lipid merujuk

ke zat-zat yang dapat diekstraksi dari materi hidup dengan menggunakan pelarut

hidrokarbon, seperti ligroin, benzena, etil etar, atau klorofom.

B. KLASIFIKASI LIPID

Senyawa-senyawa yang termasuk lipid ini dapat dibagi dalam beberapa golongan.Ada

beberapa cara penggolongan yang dikenal yakni : (1) lipid sederhana,yaitu ester asam lemak

dengan berbagai alkohol,contohnya lemak atau gliserida ( ester asam lemak dengan gliserol) dan

lilin/waxes (ester asam lemak dengan alkohol monohidrat berberat molekul tinggi); (2) lipid

kompleks yaitu ester asam lemak yang mempunyai gugus tambahan selain alkohol dan asam

lemak,contohnya fosfolipid ( lipid yang mengandung suatu residu asam fosfor,selain asam lemak

dan alkohol) lipid ini sering memiliki basa yang mengandung nitrogen dan substituen lain

misalnya alkohol pada gliserofosfolipid ialah gliserol dan alkohol pada sfingofosfolipid ialah

sfingosin,glikolipid/glikosfingolipid (lipid yang mengandung asam lemak,sfingosin,dan

karbohidrat),dan lipid kompleks lain seperti sulfolipid dan aminolipid.Lipoprotein juga dapat

dimasukkan ke dalam kelompok ini;(3)Prekursor dan lipid turunan : kelompok ini mencakup

asam lemak dan badan keton,hidrokarbon,vitamin larut lemak dan hormon. Karena tidak

bermuatan,asilgliserol (gliserida),kolestrol,dan ester kolestril disebut lipid netralDi samping itu

berdasarkan sifat kimia yang penting,lipid dapat dibagi dalam dua golongan besar,yakni lipid

yang dapat disabunkan,yakni dapat dihidrolisis dengan basa,contohnya lemak dan lipid yang

tidak dapat disabunkan contohnya steroid.

Page 6: Makalah Kuliah Lipid

6

Dalam uraian berikut ini akan dibahas beberapa golongan berdasarkan struktur kimianya,yaitu :

1.Asam Lemak

Asam lemak adalah asam organik yang terdapat sebagai ester trigliserida atau lemak,baik

yang berasal dari hewan atau tumbuhan.Asam lemak adalah asam karboksilat dengan jumlah

atom karbon banyak. Asam lemak terutama terdapat sebagai ester dalam minyak dan lemak

alami tetapi terdapat dalam bentuk tak-teresterifikasi sebagai asam lemak bebas,yakni suatu

bentuk transpor yang terdapat dalam plasma.Asam lemak yang terdapat dalam lemak alami

biaasanya adalah turunan rantai lurus yang mengandung atom karbon berjumlah genap yaitu 4-

24. Rantai tersebut dapat jenuh (tidak mengandung ikatan rangkap) contohnya asam stearat dan

asam palmitat atau tidak jenuh (mengandung satu atau lebih ikatan rangkap) contohnyaasam

oleat.Ester gliserol yang terbentuk dari asam lemak tak jenuh dinamakan minyak, sedangkan

yang berasal dari asam lemak jenuh dinamakan lemak. Titik leleh lemak lebih tinggi daripada

minyak, sehingga minyak cenderung mencair pada suhu kamar.

Asam lemak tidak jenuh mengandung satu ikatan rangkap atau lebih.Asam oleat

mengandung satu ikatan rangkap. Adanya ikatan rangkap ini memungkinkan terjadinya isomer

sis-trans.Asam lemak tidak jenuh yang terdapat dalam alam adalah isomer sis.Asam linoleat

mempunyai dua ikatan rangkap, sedangkan asam linolenat mempunyai tiga ikatan rangkap. Titik

leleh asam lemak karbon berjumlah genap meningkat seiring dengan panjang rantai dan menurun

sesuai ketidakjenuhannya. Suatu triasilgliserol yang mengandung tiga asam lemak jenuh dengan

12 karbon atau lebih bersifat padat pada suhu tubuh,sedangkan jika residu asam lemaknya 18:2

lemak ini berbentuk cair hingga di bawah 0˚C.

Apabila dibandingkan dengan asam lemak jenuh,asam lemak tidak jenuh mempunyai

titik lebur lebih rendah. Asam oleat mempunyai rantai karbon sama panjang dengan asam

stearat,akan tetapi suhu kamar asam oleat berupa zat cair. Di samping itu makin banayk jumlah

ikatan rangkap,makin rendah titik leburnya. Hal ini tampak pada titik lebur asam linoleat yang

lebih rendah dari titik lebur asam oleat.

Asam butirat larut dalam air. Kelarutan asam lemak dalam air berkurang dengan

bertambah panjangnya rantai karbon. Asam kaproat larut sedikit dalam air, sedangkan asam

palmita,stearat,oleat, dan linoleat tidak larut dalam air. Asam linoleat mempunyai kelarutan

dalam air sangat kecil. Umumnya asam lemak larut dalam eter atau alkohol panas.Asam lemak

adalah asam lemah. Apabila dapat larut dalam air molekul asam lemak akan terionisasi sebagian

Page 7: Makalah Kuliah Lipid

7

dan melepaskan ion H+. Dalam hal ini pH larutan tergantung pada konstanta keasaman dan

derajat ionisasi masing-masing asam lemak.

Garam natrium atau kalium yang dihasilkan oleh asam lemak dapat larut dalam air dan

dikenal sebgai sabun. Sabun kalium disebut sabun lunak dan digunakan sebagai sabun untuk

bayi. Asam lemak yang umunya digunakan untuk sabun adalah asam palmitat atau stearat.

Dalam industri,sabun tidak dibuat asam lemak tetapi langsung dari minyak yang berasal dari

tumbuhan. Minyak adalah ester asam lemak tidak jenuh dengan gliserol. Melaui proses

hidrogenasi dengan bantuan katalis logam Pt atau Ni, asam lemak tidak jenuh diubah menjadi

asam lemak jenuh ,dan melalui proses penyabunan dengan basa NaOH atau KOH akan terbentuk

sabun dan gliserol.

2.Lemak

Lemak merupakan ester asam lemak dengan gliserol melaui reaksi dehidrasi. Dalam

pembentukan lemak, tiga asam lemak masing- masing berikatan dengan gliserol melalui ikatan

ester, suatu ikatan antara gugus hidroksil dengan gugus karboksil. Karena itu, lemak disebut juga

triasilgliserol; di samping nama lain trigliserida.

Lemak hewan pada umumnya berupa zat padat dalam suhu ruangan, sedangkan lemak

yang berasal dari tumbuhan berupa zat cair. Lemak yang mempunyai titik lebur tinggi

mengandung asam lemak jenuh, sedangkan lemak cair atau yang biasa disebut minyak

mengandung asam lemak tidak jenuh. Lemak hewan dan tumbuhan mempunyai susunan asam

lemak yang berbeda-beda.Untuk menentukan derajat ketidakjenuhan asam lemak yang

Page 8: Makalah Kuliah Lipid

8

terkandung di dalamnya diukur dengan bilangan iodium.iodium dapat bereaksi dengan ikatan

rangkap dalam asam lemak. Tiap molekul iodium mengadakan reaksi adisi pada suatu ikatan

rangkap. Oleh karenanya makin banyak ikatan rangkap,makin banyak pula iodium yang dapat

bereaksi.

Seperti halnya lipid pada umumnya, lemak atau gliserida asam lemak pendek dapat larut

dalam air, sedangkan gliserida asam lemak panjang tidak larut. Semua gliserida larut dalam ester,

kloroform atau benzena. Alkohol panas adalah pelarut lemak yang baik.

Dengan proses hidrolisis lemak akan terurai menjadi asam lemak dan gliserol.

Proses ini dapat berjalan dengan menggunakan asam,basa atau enzim tertentu. Proses hidrolisis

yang menggunakan basa menghasilkan gliserol dan garam asam lemak atau sabun. Oleh karena

itu proses hidrolisis yang menggunakan basa disebut proses penyabunan. Jumlah mol basa yang

digunakan dalam proses penyabunan ini tergantung pada jumlah mol asam lemak. Besarnya

bilangan penyabunan tergantung pada berat molekul lemak tersebut.

Di samping asam atau basa,lemak juga dapat terhidrolisis oleh enzim. Lemak yang kita

makan akan terhidrolisis oleh enzim lipase yang terdapat dalam cairan pankreas.Pada umunya

lemak apabila dibiarkan lama di udara akan menimbulkan rasa dan bau yang tidak enak. Hal ini

disebabkan oleh proses hidrolisis yang menghasilkan asam lemak bebas. Di samping itu dapat

pula terjadi proses oksidasi terhadap asam lemak tidak jenuh yang hasilnya akan menambha bau

dan rasa yang tidak enak. Oksidasi asam lemak tidak jenuh akan menghasilkan peroksida dan

selanjutnya akan terbentuk aldehida.

Gliserol yang diperoleh dari hasil penyabunan lemak atau minyak adalah suatu zat cair

yang tidak berwarna dan mempunyai rasa yang agak manis. Gliserol larut baik dalm air dan tidak

larut dalam eter. Apabila gliserol dicampur dengan KHSO4 dan dipanaskan hati-hati,akan timbul

bau yang tajam khas seperti bau lemak yang terbakar yang disebabkan oleh terbentuknya

akrilaldehida atau akrolein. Reaksi ini telah dijadikan reaksi untuk menentukan adanya gliserol

seperti lemak atau minyak.

3.Malam/Lilin

Jenis yang mirip dengan fosfolipid dan lemak adalah malam (wax) merupakan suatu ester

yang mirip dengan fosfolipid. Perbedaannya, malam melibatkan monohidroksi alkohol dalam

gliserolnya yang mempunyai rantai panjang antara 14 sampai 34 atom karbon. Sebagaicontoh

alkohol panjang adalah setilalkohol dan mirisilalkohol. Lilin dapat diperoleh antara lain dari

Page 9: Makalah Kuliah Lipid

9

lebah madu dan ikan paus atau lumba-lumba. Lilin lebah dikeluarkan oleh lebah madu untuk

membentuk sarang tempat menyimpan madu. Lilin lebah adalah campuran beberapa senyawa

terutama mirisilpalmitat. Lilin yang terdapat pada bagian kepala ikan paus atau lumba-lumba

disebut spermaseti yang sebagian besar terdiri atas setilpalmitat.

Lilin tidak larut dalam air,tetapi larut dalam pelarut lemak. Oleh karena itu lilin yang

terdapat pada tumbuhan berfungsi sebagai lapisan pelindung terhadap air misalnya yang terdapat

pada daun dan buah. Demikian pula lilin memegang peranan penting sebagai penahan air pada

binatang misalnya domba,burung,dan serangga. Lilin tidak mudah terhidrolisis seperti lemak dan

tidak dapat diuraikan oleh enzim yang menguraikan lemak. Oleh karenanya lilin tidak berfungsi

sebagai bahan makanan.

4.Fosfolipid

Fosfolipid serupa dengan lemak, yaitu merupakan suatu ester gliserol, tetapi, phosfolipid

hanya mengandung dua asam lemak, yang terikat pada atom C nomor 1 dan nomor 2 dari

gliserol, sedangkan atom C nomor tiga diesterkan oleh asam phosfat, yang telah mengikat gugus

alkohol jenis lain, seperti kolin, etanolamin, serin, dan inositol. Karena itu, phosfolipid diberi

nama menurut gugus alkohol yang terikat pada asam phosfatnya, misalnya phosfatidilkolin

(gugus alkohol mengikat kolin), phosfatidil etanolamin (mengikat etanolamin), phosfatidil serin,

dan nama lainnya. Dengan demikian senyawa yang termasuk fosfolipid ialah fosfatidilkolin,

fosfatidilletanolamina, fosfatidilserin, dan fosfatidilinositol.

Fosfolipid atau fosfatidat ialah suatu gliserida yang mengandung fosfor dalam bentuk

ester asam fosfat. Oleh karenanya fosfolipid ialah suatu fosfogliserida. Senyawa-senyawa dalam

golongan fosfogliserida ini dapat dipandang sebagai derivat asam α.fosfatidat.Pada umumnya

fosfolipid terdapat dalam sel tumbuhan,hewan, dan manusia. Pada tumbuhan fosfolipid terdapat

dalam kedelai. Adapun pada manusia atau hewan terdapat dalam otak,hati,ginjal,pankreas,paru-

paru,dan jantung.

Fosfatildilkolin atau lesitin mula-mula diperoleh dari kuning telur (lekhytos) oleh karena

itu diberi nama lesitin. Asam lemak yang terdapat pada lesitin antara lain adalah aasam palmitat,

stearat, oleat, linoleat, dan linolenat. Asam lemak yang mengikat pada atom karbon nomor 1

pada umumnya adalah asam lemak jenuh dan yang terikata pada atom karbon nomor 2 adalah

Page 10: Makalah Kuliah Lipid

10

asam lemak tidak jenuh. Lesitin berupa zat padat lunka seperti lilin, berwarna putih dan dapat

diubah menjadi coklat bila kena cahaya dan bersifat higroskopik dan bila dicampur denga air

membentuk larutan koloid. Lesitin larut dalam semua pelarut lemak kecuali aseton.

Sefalin adalah fosfogliserida yang tidak larut dalam aseton dan alkohol. Yang termasuk

sefalin ialah fosfatidiletanolamina dan fosfatidilserin. Kedua jenis senyawa ini terdapat dalam

berbagai jaringan dan sel, terutama banyak terdapat dalam sel otak dan sel syaraf lainnya

bersama-sama dengan lesitin.

Fosfafitidiletanolamina dan fosfatidilserin dapat dihidrolisis sempurna, sehingga di

samping menghasilkan asam lemak, gliserol dan fosfat, juga menghasilkan etanolamina dan

fosfatidilserin menghasilkan juga serin. Hidrolisis parsial dapat dilakukan dengan menggunakan

enzim fosfatidase tertentu , sehingga asam lemak pada atom karbon nomor 2 dapat diuraikan dan

menghasilkan lisosefalin. Fosfatidilinositol terdapat dalam semua sel dan jaringan hewan,

sedangkan dalam tumbuhan terdapat dalam kedelai.

5. Sfingolipid

Senyawa yang termasuk golongan ini dapat dipandang sebagai derivat sfingosin atau

yang mempunyai struktur yang mirip misalnya dihidrosfingosin. Seramida adalah derivat

sfingosin yang mengandung gugus asli dari asam lemak. Gugus ini terikat pada gugus amino

dalam bentuk amida. Senyawa-senyawa yang termasuk dalam kelompok ini dibedakan satu dari

yang lain pada asam lemak yang terdapat pada molekulnya. Seramida terdapat dalam jumlah

kecil pada jaringan tumbuhan maupun hewan.

Sfingomielin adalah kelompok senyawa yang mempunyai rumus dan merupaka satu-

satunya sfingolipid yang mengandung fosfat. Sfingomielin terutama terdapat dalam jaringan

syaraf. Dalam otak juga terdapat sfingomielin yang mengandung sfingosin dengan beberapa

ikatan rangkap. Di samping kelompok seramida dan sfingomielin ada senyawa dalam golongan

sfingolipid yang mengandung karbohidrat. Kelompok ini disebut glikolipid dan salah satu contoh

senyawa tersebut ialah serebrosida.

Serebrosida terdapat terutama pada jaringan syaraf. Dengan hidrolisis serebrosida akan

menghasilkan molekul sfingosin , asam lemak dan heksosa , terutama galaktosa, dan kadang-

kadang glukosa. Perbedaan antara masing-masing senyawa yang termasuk serebrosida ini ialah

Page 11: Makalah Kuliah Lipid

11

pada jenis asam lemak yang terikat. Sebagai contoh kerasin mengandung asam lignoserat dan

serebron mengandung asam hidroksilignoserat atau asam serebronat.

6. Terpen

Dalam alam banyak terdapat senyawa yang molekulnya dapat dianggap terdiri atas

beberapa molekul isoprena ( 2-metilbutadienal) atau mempunyai hubungan struktual denga

isoprena. Senyawa-senyawa tersebut dikelompokkan dalam golongan terpen. Molekul senyawa

yang termasuk terpen ini kebanyakan terdiri atas kelipatan dari lima atom karbon. Yang termsuk

terpen antara lain sitral,pinen,geraniol,kamfer,karoten,vitamin A,fitol, dan skualen.

Sitral, pinen, dan geraniol terdapat dalam minyak atsiri (minyak yang mudah menguap)

yang berasal dari tumbuhan, misalnya terpentin dan minyak mawar. Sitronelal terdapat dalam

minyak sereh. Kamfer dalam alam terdapat dalam pohon kamfer ( chinnamomum camphora ).

Wortel yang kita kenal sehari-hari berwarna merah kekuning-kuningan mengandung banyak

karoten yang merupakan pembentuk vitamin A. Vitamin A sendiri dapat diperoleh dari ikan

paus. Fitol adalah salah satu hasil hidrolisis klorofil, sedangkan skualen dapat diperoleh dari

minyak ikan hiu.

7. Steroid

Ada sejumlah besar senyawa lipid yang mempunyai struktur dasar yang sama dan dapat

dianggap sebagai derivat perhidrosiklopentanofenantrena,yang terdiri atas tiga cincin

sikloheksana terpadu seperti bentuk fenantrena dan sebuah cincin siklopentana yang tergabung

pada ujung cincin sikloheksanatersebut. Senyawa-senyawa tersebut termasul dalam suatu

kelompok yang disebut steroid.

Banyak steroid yang dikenal dengan nama trivial atau nama biasa, misalnya androsteron,

progesteron, estron, dan lain-lain. Untuk memberikan nama kepada steroid digunakan

patokan,yaitu beberapa jenis hidrokarbon yang mempunyai rumus tertentu sebagai senyawa asal,

misalnya etiokolana, alopregnana, androstana, pregnana, dan estrana.Adapun senyawa penting

yang termasuk golongan steroid, yaitu :

a. Kolesterol

Kolesterol adalah salah satu sterol yang penting dan terdapat banyak di alam. Kolesterol

terdapat pada hampir semua sel hewan dan semua manusia. Kolesterolmerupakan bahan

Page 12: Makalah Kuliah Lipid

12

awal untuk pembentukan asam empedu, hormon steroid, dan vitamin D. Pada tubuh

manusia kolesterol terdapat dalam darah, empedu, kelenjar adrenal bagian luar ( adrenal

cortex ) dan jaringan syaraf. Mula-mula kolesterol diisolasi dari batu empedu karena

kolesterol ini merupakan komponen utama batu empedu tersebut. Kolesterol dapat larut

dalam pelarut lemak, misalnya eter, kloroform, benzena, dan alkohol panas. Apabila

terdapat dalam konsentrasi tinggi, kolesterol akan mengkristal yang tidak berwarna, tidak

berasa, dan tidak berbau, dan mempunyai titik lebur 150-151˚C. Walaupun kolesterol

esensial bagi mahluk hidup, tapi berimplikasi terhadap pembentukan ‘plek’ atau endapan

pada dinding pembuluh nadi (suatu proses yang disebut arteosclerosis, atau pengerasan

pembuluh), yang menyebabkan penyempitan pembuluh darah karena pembuluh darah

menjadi makin tebal bahkan dapat mengakibatkan penyumbatan. Hal ini mengakibatkan

berkurangnya elastisitas atau kelenturan pembuluh darah. Dengan penyempitan

pembuluh darah, maka aliran darah terganggu dan untuk mengatasi gangguan ini jantung

harus memompa darah lebih keras sehingga jantung akan bekerja lebih keras daripada

biasanya. Penyumbatan pada pembuluh ini menimbulkan kerusakan jantung, yang pada

gilirannya dapat menimbulkan kematian akibat serangan jantung.

Adanya kolesterol dapat ditentukan dengan menggunakan beberapa reaksi warna. Salah

satu diantaranya ialah reaksi Salkwoski. Apabila kolesterol dilarutkan di dalam kloroform

dan larutan ini dituangkan di atas larutan asam sulfat pekat dengan hati-hati, maka bagian

asam berwarna kekuningan dengan fluoresensi hijau bila dikenai cahaya. Bagian

kloroform akan berwarna biru dan yang berubah menjadi merah dan ungu. Larutan

kolesterol dalam kloroform bila ditambah anhidrida asam asetat dan asam sulfat pekat,

maka larutan tersebut mula-mula akan berwarna merah, kemudia biru dan hijau. Ini

disebut reaksi Lieberman Burchard. Warna hijau yang terjadi ini ternyata sebanding

dengan konsentrasi kolesterol. Karenanya reaksi Lieberman Burchard dapat digunakan

untuk menetukan kolesterol secara kuantitatif. Dalam darah manusia normal terdapat

kolesterol antara 150-200 miligram tiap ml darah.

b. 7-Dehidrokolesterol

Senyawa ini terdapat di bawah kulit dan hanya berbeda sedikit dari kolesterol yaitu

terdapat ikatan rangkap C = C antara atom C nomor 7 dan nomor 8. Senyawa ini terdapat

Page 13: Makalah Kuliah Lipid

13

bersama dengan kolesterol dalam jaringan-jaringan. Dengan sinar ultraviolet, 7-

Dehidrokolesterol dapat diubah menjadi vitamin D yang sangat berguna bagi tubuh.

Kekurangan vitamin D dapat menyebabkan kerapuhan pada tulang. Oleh karena sinar

matahari mengandung sinar ultraviolet, maka berjemur di sinar matahari oada pagi hari

sangat bermanfaat bagi tubuh.

c. Ergosterol

Sterol ini mempunyai struktur inti sama dengan 7-dehidrokolesterol, tetapi berbeda pada

rantai sampingnya. Ergosterol dapat juga membentuk vitamin D apabila dikenai sinar

ultraviolet. Ergosterol maupun 7-dehidrokolesterol disebut provitamin D.

d. Asam-asam empedu

Cairan empedu dibuat oleh hati dan disimpan dalam kantung empedu yang kemudian

dikeluarkan ke dalam usus dua belas jari (duodenum ) untuk membantu proses

pencernaan makanan. Cairan empedu ini mengandung bilirubin yaitu zat warna yang

terjadi dari penguraian hemoglobin, asam-asma empedu dalam bentuk garam empedu dan

kolesterol. Asam-asam empedu yang terdapat dalam cairan empedu antara lain ialah asam

kolat, asam deoksikolat, dan asam litokolat. Asam-asam empedu dibuat di dalam hati dari

kolesterol melalui serangkaian reaksi-reaksi kimia.

Dalam empedu, asam deoksikolat bergabung dengan glisin membentuk asam

glikodeoksikolat, sedangkan asam litokolat bergabung dengan taurin membentuk asam

taurolitokolat. Kedua asam ini terdapat dalam bentuk garam dan merupakan komponen

utama dalam empedu. Garam-garam empedu ini berfungsi sebagai emulgator, yaitu suatu

zat yang menyebabkan kestabilan suatu emulsi. Dengan demikian garam-garam empedu

membantu proses pencernaan lipid atau lemak dalam ususdan absorpsi hasil-

hasilpencernaan melaui dinding usus dan dibawa kembali ke hati.

e. Hormon kelamin

Hormon seks yang penting pada laki-laki adalah testoteron dan androsteron. Testoteron

merupakan hormon yang mengendalikan pertumbuhan reproduksi organ dan rambut,

serta untuk mengembangkan struktur otot dan suara khas laki-laki. Adapun androsteron

terdapat pada urine dan merupakan hasil perubahan kimia atau metabolisme

testosteron.Sedangkan dua jenis hormon seks perempuan, terutama progesteron dan

golongan estrogen ( contohnya estrol, estradiol, dan estriol ). Hormon-hormon ini

Page 14: Makalah Kuliah Lipid

14

menyebabkan perubahan berkala dalam sel telur dan uterus yang bertanggung jawab

terhadap siklus menstruasi. Selama kehamilan, progesteron berada pada tingkat yang

tinggi, dan dipertahankan untuk mencegah ovulation. Dan sebagai kendali terhadap

kelahiran menggunakan progesteron jenis tertentu yang disebut etinodiol diasetat.Adapun

hasil metabolisme progesteron adalah pregnandiol.

C. FUNGSI LIPID

Ada beberapa fungsi lipid di antaranya:

1. Sebagai penyusun struktur membran sel

Dalam hal ini lipid berperan sebagai barier untuk sel dan mengatur aliran

meterial-material. Fungsi utama yang dijalankan oleh lipid pada semua

jenis sel berakar dari kemampuannya membentuk membrane yang

berbentuk seperti lembaran.

2. Sebagai cadangan energi

Lipid disimpan sebagai jaringan adipose (jaringan lemak). Jaringan lemak

terdapat di seluruh bagian tubuh, yaitu di bawah kulit disekitar persendian

dan di sekitar organ bagian dalam seperti ginjal dan jantung. lipid paling

banyak mengandung energy potensial yaitu 9,3% kkal/mol, dibandingkan

dengan karbohidrat dan protein yang masing-masing mengandung energi

potensial sekitar 4,3 kkal/mol.

3. Sebagai hormon dan vitamin

Hormon mengatur komunikasi antar sel, sedangkan vitamin membantu

regulasi proses-proses biologis

4. Sebagai isolator suhu

Beberapa organ tubuh berfungsi sebaga pengantar impuls / rangsangan

selalu dibungkus oleh lipid sebagai isolator, misalnya pada organ syaraf

hewan-hewan tingkat tinggi/manusia. Lipid juga sebagai peredam / kedap

suhu karena itu lipid juga berfungsi sebagai isolator suhu.

Page 15: Makalah Kuliah Lipid

15

5. Sebagai pelindung, baik selular maupun aselular

Pelindung selular karena lipid merupakan bagia integral dari membran sel,

di mana membran sel adalah pelindung utama sel. Sebagai pelindung

aselular, lipid dikatakan sebagai pelindung organisme. Lipid sebagai

pelindung organism dalam bentuk jaringan integument karena jaringan

integument banyak mengandung lipid, lipid tesebut membungkus kuncup-

kuncup daun, bunga, buah, dan putik terutama dari serangan air dan racun-

racun serangga.

6. Alat angkut vitamin larut lemak

Lipid membantu transportasi dan absorbsi vitamin larut lemak yaitu A, D,

E, dan K. Karena vitamin-vitamin tersebut hanya dapat dicerna,

diadsorbsi, dan diedarkan dengan bantuan lemak.

7. Sebagai pengawet

Zat atau senyawa yang dilindungi oleh lipi akan kedap air dan akan lebih

awet, karena itu puka lipid dikatakan sabagai pengawet.

8. Sebagai pelindung organ tubuh

Lapisan lemak yang mnyelubungi organ-organ tubuh, seperti jantung, hati

dan ginjal. Membantu menahan ogan-organ tersebut tetap di temptnya dan

melindunginya terhadap benturan dan bahaya lain.

9. Sumber zat untuk sintese bagi hormon, kelenjar empedu serta menunjang

proses pemberian signal transducing.

10. Sumber asam lemak esensial

D. SUMBER-SUMBER MAKANAN YANG MENGANDUNG LIPID

Sumber lemak dibagi menjadi:

Tumbuhan

Minyak tumbuhan(kelapa, kelapasawit, kacangtanah, kedele, jagung)

margarin dan buah alpukat

Hewan

Mentega, daging sapi, ayam, susu, ikan basah, minyak ikan, keju, dan

telur.

Page 16: Makalah Kuliah Lipid

16

E. MEKANISME PENCERNAAN LIPID

Diagram sistem pencernaan

manusia

1. Pelenjaran ludah

2. Parotis

3. Submandibularis (bawah

rahang)

4. Sublingualis (bawah

lidah)

5. Rongga mulut

6. Tekak / Faring

7. Lidah

8. Kerongkongan /

Esofagus

9. Pankreas

10. Lambung

11. Saluran pankreas

12. Hati

13. Kantung empedu

14. Usus dua belas jari

(duodenum)

15. Saluran empedu

16. Usus besar / Kolon

17. Kolon datar (transverse)

18. Kolon naik (ascending)

19. Kolon turun (descending)

20. Usus kecil (ileum)

21. Sekum

22. Umbai cacing

Page 17: Makalah Kuliah Lipid

17

23. Poros usus / Rektum

24. Anus

(1) Pencernaan Mekanik

Bahan makanan yang telah mengalam penguraian sebaian besar di mulut, melalui

tenggorokan (esophagus) masuk ke dalam lambung. Disini kerja enzim amilase dalam air

ludah diberhentikan dengan adanya asam klorida yang dikeluarkan oleh lambung. Dalam

keadaan normal bahan makanan tinggal untuk beberapa jam di dalam lambung, sementara

asam klorida dan pepsin menguraikan protein dan karbohidrat yang terkandung dalam zat

makanan tersebut menjadi oligopeptida dan oligosakarida. Berbeda dengan amilase dan

enzim lainnya, pepsin bekerja pada suasana sangat asam, pH 1,0-2,5, sesuai dengan kondisi

asam cairan lambung.

(2) Selanjutnya, proses pencernaan berlangsung di dalam usus halus yang mengeluarkan

berbagai enzim dan zat pencerna dari berbagai organ tubuh. Kandung empedu mengeluarkan

asam empedu untuk mengemulsi senyawa lipid; kelenjar pankreas mengeluarkan cairan

yang mengandung amilase; menguraikan ligosakarida menjadi maltosa; tripsin dan

kimotripsin menguraikan oligopeptida menjadi peptida kecil; lipase menguraikan trigliserida

menjadi asam lemak dan gliserol; kolesterol estrase menguraikan senyawa ester sengan

kolesterol. Selain itu masih ada lainnya yang dikeluarkan oleh usus halus untuk

menyempurnakan proses penguraian sedemikian rupa sehingga dihasilkan senyawa

monosakarida, mononukleotida, asam lemak, asam mino dan senyawa senyawa kecil satuan

pembentuk molekul lainnya yang siap untuk diserap olehdinding usus halus selanjutnya

dibawa oleh a;iran darah atau limpa ke seluruh bagian tubuh.

(3) Bagian makanan yang tidak mengalami penguraian secara tuntas bersama bakteri yang

terdapat di dalam usus halus masuk ke dalam usus besar untuk selanjutnya dikeluarkan

tubuh melalui anus

F. MEKANISME PENCERNAAN LIPID

Page 18: Makalah Kuliah Lipid

18

Penyerapan atau absorpsi merupakan suatu proses masuknya zat makanan ke darah dan

limpa melalui dinding usus halus. Seperti telah dierangkan sebelumnya,, proses pencernaan

diperlukan untuk menghasilkan molekul kecil yang mudah larut dalam air dan dapat diserap

melalui dinding usus halus juga untuk mengurangi kemungkinan adanya zat racun yang masuk

ke dalam tubuh.

Pada proses enyerapan asam lemak mengalami proses sintesis ulang menjadi lemak yang

kemudian masuk ke dalam aliran darah dan limpa. Usus halus merupakan empat utama

terjadinya proses penyerapan zat makanan yang panjangnya ± 8 m dan berlipat-lipat, dimana zat

makanan terdapat disini selama 5-8 jam merupakan tempat yang baik sekali untuk terjadinya

proses penyerapan. Mekanisme penyeran usus halus ini adalah khas. Sebagian molekul dapat

diserap dan sebagian lagi tidak, dan kecepatan penyerapannya dapat diatur untuk tiap macam

molekul : Ergosterol yang mempunyai struktur kimia tidak jauh berbeda dari kolesterol tidak

diserap, sedangkan kolesterol dapat diserap; klorida dan posfat diserap, sedangkan sulfat tidak;

heksosa pada umumnya mudah diserap, sedangkan pentosa sukar, meskipun pentosa berukuran

molekul yang lebih kecil. Dalam mulut, lambung, dan tenggorokan hampir tidak terjadi

penyerapan kecuali beberapa senyawa organik, obat-obatan dan alkohol yang masing-masing

mengalami penyerapan di mulut dan lambung. Sedangkan air diserap dalam usus besar.

Molekul yang masuk ke dalam tubuh, yang diserap melalui dinding usus halus,

selanjutnya mengalami salah satu ari dua macam reaksi metabolisme: reaksi katabolisme dan

anabolisme. Reaksi anabolisme membutuhkan energi yang disebut reaksi endergonik, sedangkan

katabolisme menghasilkan energi disebut reaksi eksegonik.

G. MEKANISME METABOLISME LIPID

Pada metabolisme lipid merupakan komponenbahan makanan yang masuk ke dalam

tubuh hewan, dimulai dengan proses pencernaannya di dalam usus halus. Enzim lipase yang

terdapat di dalam lambung tidak dapat melakukan tugasnya karena suasana keasaman lambung

yang terlalu tinggi, pH 1,2 – 2,5. Enzim lipase yang dikeluakan oleh kandung empedu, pankreas,

dan sel usus halus, mengkatalis proses hidrolisis ikatan esterpada trigliserida menghasilkan asam

lemak bebas dan gliserol. Dua golongan lipidlainnya fosfolipida dan kolesterol ester, mengalami

Page 19: Makalah Kuliah Lipid

19

proses hidrolisis dengan dikatalis oleh berbagai macam enzim lipase, seperti fosfolipase –A, –B,

–C, –D dan kolesterol esterase.a

Lipid yang kita peroleh sebagai sumber energi utamanya adalah dari lipid netral, yaitu

trigliserid (ester antara gliserol dengan 3 asam lemak). Secara ringkas, hasil dari pencernaan lipid

adalah asam lemak dan gliserol, selain itu ada juga yang masih berupa monogliserid. Karena

larut dalam air, gliserol masuk sirkulasi portal (vena porta) menuju hati. Asam-asam lemak rantai

pendek juga dapat melalui jalur ini.

Struktur miselus. Bagian polar berada di sisi luar, sedangkan bagian non polar berada di sisi

dalam

Sebagian besar asam lemak dan monogliserida karena tidak larut dalam air, maka

diangkut oleh miselus (dalam bentuk besar disebut emulsi) dan dilepaskan ke dalam sel

epitel usus (enterosit). Di dalam sel ini asam lemak dan monogliserida segera dibentuk

menjadi trigliserida (lipid) dan berkumpul berbentuk gelembung yang disebut kilomikron.

Selanjutnya kilomikron ditransportasikan melalui pembuluh limfe dan bermuara pada vena

kava, sehingga bersatu dengan sirkulasi darah. Kilomikron ini kemudian ditransportasikan

menuju hati dan jaringan adiposa.

Page 20: Makalah Kuliah Lipid

20

Struktur kilomikron. Perhatikan fungsi kilomikron sebagai pengangkut trigliserida

Simpanan trigliserida pada sitoplasma sel jaringan adiposa

Di dalam sel-sel hati dan jaringan adiposa, kilomikron segera dipecah menjadi asam-

asam lemak dan gliserol. Selanjutnya asam-asam lemak dan gliserol tersebut, dibentuk

kembali menjadi simpanan trigliserida. Proses pembentukan trigliserida ini dinamakan

esterifikasi. Sewaktu-waktu jika kita membutuhkan energi dari lipid, trigliserida dipecah

menjadi asam lemak dan gliserol, untuk ditransportasikan menuju sel-sel untuk dioksidasi

menjadi energi. Proses pemecahan lemak jaringan ini dinamakan lipolisis. Asam lemak

tersebut ditransportasikan oleh albuminke jaringan yang memerlukan dan disebut sebagai

asam lemak bebas (free fatty acid/FFA).

Secara ringkas, hasil akhir dari pemecahan lipid dari makanan adalah asam lemak

dan gliserol. Jika sumber energi dari karbohidrat telah mencukupi, maka asam lemak

mengalami esterifikasi yaitu membentuk ester dengan gliserol menjadi trigliserida sebagai

cadangan energi jangka panjang. Jika sewaktu-waktu tak tersedia sumber energi dari

karbohidrat barulah asam lemak dioksidasi, baik asam lemak dari diet maupun jika harus

memecah cadangan trigliserida jaringan. Proses pemecahan trigliserida ini dinamakan

lipolisis.

Proses oksidasi asam lemak dinamakan oksidasi beta dan menghasilkan asetil KoA.

Selanjutnya sebagaimana asetil KoA dari hasil metabolisme karbohidrat dan protein, asetil

KoA dari jalur ini pun akan masuk ke dalam siklus asam sitrat sehingga dihasilkan energi.

Di sisi lain, jika kebutuhan energi sudah mencukupi, asetil KoA dapat mengalami

lipogenesis menjadi asam lemak dan selanjutnya dapat disimpan sebagai trigliserida.

Page 21: Makalah Kuliah Lipid

21

Kolesterol

Aseto asetat

hidroksi butirat Aseton

Steroid

Steroidogenesis

Kolesterogenesis

Ketogenesis

Diet

Lipid

Karbohidrat

Protein

Asam lemak

Trigliserida

Asetil-KoA

Esterifikasi Lipolisis

Lipogenesis Oksidasi beta

Siklus asam sitrat

ATP

CO2

H2O

+ ATP

Beberapa lipid non gliserida disintesis dari asetil KoA. Asetil KoA mengalami

kolesterogenesis menjadi kolesterol. Selanjutnya kolesterol mengalami steroidogenesis

membentuk steroid. Asetil KoA sebagai hasil oksidasi asam lemak juga berpotensi

menghasilkan badan-badan keton (aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton). Proses ini

dinamakan ketogenesis. Badan-badan keton dapat menyebabkan gangguan keseimbangan

asam-basa yang dinamakan asidosis metabolik. Keadaan ini dapat menyebabkan kematian.

Ikhtisar metabolisme lipid

Metabolisme gliserol

Gliserol sebagai hasil hidrolisis lipid (trigliserida) dapat menjadi sumber energi. Gliserol ini

selanjutnya masuk ke dalam jalur metabolisme karbohidrat yaitu glikolisis. Pada tahap awal,

Gliserol

Page 22: Makalah Kuliah Lipid

22

gliserol mendapatkan 1 gugus fosfat dari ATP membentuk gliserol 3-fosfat. Selanjutnya

senyawa ini masuk ke dalam rantai respirasi membentuk dihidroksi aseton fosfat, suatu

produk antara dalam jalur glikolisis.

Reaksi-reaksi kimia dalam metabolisme gliserol

Oksidasi asam lemak (oksidasi beta)

Untuk memperoleh energi, asam lemak dapat dioksidasi dalam proses yang dinamakan

oksidasi beta. Sebelum dikatabolisir dalam oksidasi beta, asam lemak harus diaktifkan

terlebih dahulu menjadi asil-KoA. Dengan adanya ATP dan Koenzim A, asam lemak

diaktifkan dengan dikatalisir oleh enzim asil-KoA sintetase (Tiokinase).

Aktivasi asam lemak menjadi asil KoA

Page 23: Makalah Kuliah Lipid

23

Membran mitokondria internaKarnitin palmitoil transferase IIKarnitin

Asil karnitintranslokase

KoA Karnitin

Asil karnitin Asil-KoA

Asil karnitin

Beta oksidasi

Membran mitokondria eksterna

ATP + KoA AMP + PPi

FFA Asil-KoA

Asil-KoA sintetase(Tiokinase)

Karnitin palmitoil transferase I

Asil-KoA KoA

Karnitin Asil karnitin

Asam lemak bebas pada umumnya berupa asam-asam lemak rantai panjang. Asam lemak

rantai panjang ini akan dapat masuk ke dalam mitokondria dengan bantuan senyawa

karnitin, dengan rumus (CH3)3N+-CH2-CH(OH)-CH2-COO-.

Mekanisme transportasi asam lemak trans membran mitokondria melalui mekanisme

pengangkutan karnitin

Langkah-langkah masuknya asil KoA ke dalam mitokondria dijelaskan sebagai berikut:

Asam lemak bebas (FFA) diaktifkan menjadi asil-KoA dengan dikatalisir oleh enzim

tiokinase.

Setelah menjadi bentuk aktif, asil-KoA dikonversikan oleh enzim karnitin palmitoil

transferase I yang terdapat pada membran eksterna mitokondria menjadi asil karnitin.

Setelah menjadi asil karnitin, barulah senyawa tersebut bisa menembus membran interna

mitokondria.

Page 24: Makalah Kuliah Lipid

24

Pada membran interna mitokondria terdapat enzim karnitin asil karnitin translokase yang

bertindak sebagai pengangkut asil karnitin ke dalam dan karnitin keluar.

Asil karnitin yang masuk ke dalam mitokondria selanjutnya bereaksi dengan KoA dengan

dikatalisir oleh enzim karnitin palmitoiltransferase II yang ada di membran interna

mitokondria menjadi Asil Koa dan karnitin dibebaskan.

Asil KoA yang sudah berada dalam mitokondria ini selanjutnya masuk dalam proses

oksidasi beta.

Dalam oksidasi beta, asam lemak masuk ke dalam rangkaian siklus dengan 5 tahapan proses

dan pada setiap proses, diangkat 2 atom C dengan hasil akhir berupa asetil KoA. Selanjutnya

asetil KoA masuk ke dalam siklus asam sitrat. Dalam proses oksidasi ini, karbon β asam

lemak dioksidasi menjadi keton.

Oksidasi karbon β menjadi keton

Keterangan:

Page 25: Makalah Kuliah Lipid

25

Frekuensi oksidasi β adalah (½ jumlah atom C)-1

Jumlah asetil KoA yang dihasilkan adalah (½ jumlah atom C)

Oksidasi asam lemak dengan 16 atom C. Perhatikan bahwa setiap proses pemutusan 2 atom C

adalah proses oksidasi β dan setiap 2 atom C yang diputuskan adalah asetil KoA.

Aktivasi asam lemak, oksidasi beta dan siklus asam sitrat

Telah dijelaskan bahwa asam lemak dapat dioksidasi jika diaktifkan terlebih dahulu menjadi

asil-KoA. Proses aktivasi ini membutuhkan energi sebesar 2P. (-2P)

Setelah berada di dalam mitokondria, asil-KoA akan mengalami tahap-tahap perubahan

sebagai berikut:

1. Asil-KoA diubah menjadi delta2-trans-enoil-KoA. Pada tahap ini terjadi rantai respirasi

dengan menghasilkan energi 2P (+2P)

2. delta2-trans-enoil-KoA diubah menjadi L(+)-3-hidroksi-asil-KoA

Page 26: Makalah Kuliah Lipid

26

3. L(+)-3-hidroksi-asil-KoA diubah menjadi 3-Ketoasil-KoA. Pada tahap ini terjadi rantai

respirasi dengan menghasilkan energi 3P (+3P)

4. Selanjutnya terbentuklah asetil KoA yang mengandung 2 atom C dan asil-KoA yang telah

kehilangan 2 atom C.

Dalam satu oksidasi beta dihasilkan energi 2P dan 3P sehingga total energi satu kali oksidasi

beta adalah 5P. Karena pada umumnya asam lemak memiliki banyak atom C, maka asil-

KoA yang masih ada akan mengalami oksidasi beta kembali dan kehilangan lagi 2 atom C

karena membentuk asetil KoA. Demikian seterusnya hingga hasil yang terakhir adalah 2

asetil-KoA.

Asetil-KoA yang dihasilkan oleh oksidasi beta ini selanjutnya akan masuk siklus asam sitrat.

Penghitungan energi hasil metabolisme lipid

Dari uraian di atas kita bisa menghitung energi yang dihasilkan oleh oksidasi beta suatu

asam lemak. Misalnya tersedia sebuah asam lemak dengan 10 atom C, maka kita

memerlukan energi 2 ATP untuk aktivasi, dan energi yang di hasilkan oleh oksidasi beta

adalah 10 dibagi 2 dikurangi 1, yaitu 4 kali oksidasi beta, berarti hasilnya adalah 4 x 5 = 20

ATP. Karena asam lemak memiliki 10 atom C, maka asetil-KoA yang terbentuk adalah 5

buah.

Setiap asetil-KoA akan masuk ke dalam siklus Kreb’s yang masing-masing akan

menghasilkan 12 ATP, sehingga totalnya adalah 5 X 12 ATP = 60 ATP. Dengan demikian

sebuah asam lemak dengan 10 atom C, akan dimetabolisir dengan hasil -2 ATP (untuk

aktivasi) + 20 ATP (hasil oksidasi beta) + 60 ATP (hasil siklus Kreb’s) = 78 ATP.

Sebagian dari asetil-KoA akan berubah menjadi asetoasetat, selanjutnya asetoasetat berubah

menjadi hidroksi butirat dan aseton. Aseto asetat, hidroksi butirat dan aseton dikenal sebagai

badan-badan keton. Proses perubahan asetil-KoA menjadi benda-benda keton dinamakan

ketogenesis.

Page 27: Makalah Kuliah Lipid

27

Proses ketogenesis

Lintasan ketogenesis di hati

Sebagian dari asetil KoA dapat diubah menjadi kolesterol (prosesnya dinamakan

kolesterogenesis) yang selanjutnya dapat digunakan sebagai bahan untuk disintesis menjadi

steroid (prosesnya dinamakan steroidogenesis).

Page 28: Makalah Kuliah Lipid

28

Gambar Lintasan kolesterogenesis

Sintesis asam lemak

Makanan bukan satu-satunya sumber lemak kita. Semua organisme dapat men-sintesis asam

lemak sebagai cadangan energi jangka panjang dan sebagai penyusun struktur membran.

Pada manusia, kelebihan asetil KoA dikonversi menjadi ester asam lemak. Sintesis asam

lemak sesuai dengan degradasinya (oksidasi beta).

Sintesis asam lemak terjadi di dalam sitoplasma. ACP (acyl carrier protein) digunakan

selama sintesis sebagai titik pengikatan. Semua sintesis terjadi di dalam kompleks multi

enzim-fatty acid synthase. NADPH digunakan untuk sintesis.

Tahap-tahap sintesis asam lemak ditampilkan pada skema berikut.

Page 29: Makalah Kuliah Lipid

29

Tahap-tahap sintesis asam lemak

H. DAMPAK KEKURANGAN DAN KELEBIHAN LIPID

Kelebihan Lipid

Obesitas

Obesitas adalah kelebihan berat badan sebagai akibat dari penimbunan lemak

tubuh yang berlebihan. Setiap orang memerlukan sejumlah lemak tubuh untuk

menyimpan energi, sebagai penyekat panas, penyerap guncangan dan fungsi

lainnya. Rata-rata wanita memiliki lemak tubuh yang lebih banyak dibandingkan

pria. Obesitas digolongkan menjadi 3 kelompok, yaitu:

Obesitas ringan : kelebihan berat badan 20-40%

Obesitas sedang : kelebihan berat badan 41-100%

Obesitas berat : kelebihan berat badan >100% (Obesitas berat ditemukan

sebanyak 5% dari antara orang-orang yang gemuk).

o Pengobatan/ treatment

Tanaman obat atau pelangsing memilii sifat diuretikum dapat membantu

pembuangan lemak melalui urine, melarutkan lemak sehingga mempercepat proses

pembakaran lemak, mampu mengurangi penyerapan lemak karena sifat

adstringengt, sementara sifat laksan mengurangi penyerapan lemak dan karbohidrat

sehingga baik dalam meningkatkan pembuangan lemak.

Hiperlipidemia

Yang dimakud dengan Hiperlipidemia adalah suatu keadaan yang ditandai

oleh peningkatan kadar lipid/lemak darah. Berdasarkan jenisnya, hiperlipidemia

dibagi menjadi 2, yaitu:

1. Hiperlipidemia Primer

Page 30: Makalah Kuliah Lipid

30

Banyak disebabkan oleh karena kelainan genetik. Biasanya kelainan ini

ditemukan pada waktu pemeriksaan laboratorium secara kebetulan. Pada

umumnya tidak ada keluhan, kecuali pada keadaan yang agak berat

tampak adanya xantoma (penumpukan lemak di bawah jaringan kulit).

2. Hiperlipidemia Sekunder

Pada jenis ini, peningkatan kadar lipid darah disebabkan oleh suatu penyakit

tertentu, misalnya : diabetes melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar &

penyakit ginjal. Hiperlipidemia sekunder bersifat reversibel (berulang). Ada

juga obat-obatan yang menyebabkan gangguan metabolisme lemak, seperti:

Beta-blocker, diuretik, kontrasepsi oral (Estrogen, Gestagen).

Hiperlipidemia dapat meningkatkan resiko terkena aterosklerosis, penyakit

jantung koroner, pankreatitis (peradangan pada organ pankreas), diabetes

melitus, gangguan tiroid, penyakit hepar & penyakit ginjal. Yang paling sering

adalah resiko terkena penyakit jantung.

o Anjuran

Kolesterol LDL dikenal sebagai kolesterol jahat, karena dapat menyebabkan

terjadinya penyempitan pembuluh koroner. Maka, usahakan untuk selalu rendah

kadar kolesterol LDL anda (<130) dan rendah kolesterol total (<200 mg/dl).

Kolesterol HDL dikenal sebagai kolesterol baik, karena bersifat proteksi terhadap

terjadinya penyakit jantung koroner. Maka, usahakan selalu tinggi kadar kolesterol

HDL anda (> 45 mg/dl). Untuk menurunkan kadar kolesterol total dan kolesterol

LDL selain diet dan obat-obatan yaitu dengan menurunkan berat badan. Sedangkan

untuk kolesterol HDL, semakin besar lingkar pinggang, akan diikuti dengan

merendahnya kadar kolesterol HDL. Untuk meningkatkan kadar kolesterol HDL,

selain obat-obatan yaitu dengan meningkatkan aktifitas fisik dan menurunkan berat

badan.

Tubuh sendiri memproduksi kolesterol sesuai kebutuhan melalui hati. Bila

terlalu banyak mengkonsumsi makanan yang mengandung kolesterol, maka kadar

kolesterol dalam darah bisa berlebih (disebut hiperkolesterolemia). Kelebihan kadar

kolesterol dalam darah akan disimpan di dalam lapisan dinding pembuluh darah

arteri, yang disebut sebagai plak atau ateroma (sumber utama plak berasal dari

Page 31: Makalah Kuliah Lipid

31

LDL-Kolesterol. Sedangkan HDL membawa kembali kelebihan kolesterol ke dalam

hati, sehingga mengurangi penumpukan kolesterol di dalam dinding pembuluh

darah). Ateroma berisi bahan lembut seperti keju, mengandung sejumlah bahan

lemak, terutama kolesterol, sel-sel otot polos dan sel-sel jaringan ikat.

Apabila makin lama plak yang terbentuk makin banyak, akan terjadi suatu

penebalan pada dinding pembuluh darah arteri, sehingga terjadi penyempitan

pembuluh darah arteri. Kejadian ini disebut sebagai aterosklerosis (terdapatnya

aterom pada dinding arteri, berisi kolesterol dan zat lemak lainnya). Hal ini

menyebabkan terjadinya arteriosklerosis (penebalan pada dinding arteri &

hilangnya kelenturan dinding arteri). Bila ateroma yangterbentuk semakin tebal,

dapat merobek lapisan dinding arteri dan terjadi bekuan darah (trombus) yang dapat

menyumbat aliran darah dalam arteri tersebut.

Hal ini yang dapat menyebabkan berkurangnya aliran darah serta suplai zat-

zat penting seperti oksigen ke daerah atau organ tertentu seperti jantung.

Bila mengenai arteri koronaria yang berfungsi mensuplai darah ke otot jantung

(istilah medisnya miokardium), maka suplai darah jadi berkurang dan

menyebabkan kematian di daerah tersebut (disebut sebagai infark miokard).

Konsekuensinya adalah terjadinya serangan jantung dan menyebabkan timbulnya

gejala berupa nyeri dada yang hebat (dikenal sebagai angina pectoris). Keadaan ini

yang disebut sebagai Penyakit Jantung Koroner (PJK).

Kekurangan Lipid

Lemahnya penyerapan vitamin

Tubuh juga membutuhkan lemak untuk menyerap vitamin yang berguna untuk

pertumbuhan. Terlalu banyak menguras lemak dalam tubuh dan mengkonsumsi

makanan rendah lemak akan menyebabkan vitamin yang berharga seperti A, D, E, dan

K terganggu penyerapannya. Vitamin diatas tersimpan di dalam organ hati dan jaringan

Page 32: Makalah Kuliah Lipid

32

lemak. Penyerapan vitamin larut dalam lemak yaitu vitamin A, D, E, dan K rendah jika

makanan sehari-hari mengandung sedikit lemak. Kandungan vitamin-vitamin tersebut di

dalam hidangan makanan rendah lemak mungkin juga sedikit.

Eczemas (Eksim)

Eksim (dikenal atopic dermatitis) yaitu beragam jenis ruam kulit yang aneh yang

berkisar dari satu bagian kecil dari kulit terasa sedikit gatal, agak kering dan teriritasi

hingga seluruh tubuh kemerahan dan membengkak dengan parah, kulit kehilangan

kelembabannya, kulit menebal dan terasa sangat gatal. Walaupun ada kesamaan, eksim

bisa terlihat dan terasa berbeda antar satu orang dengan orang lain. Eksim timbul pada

area lipatan tangan dan kaki, belakang leher, punggung tangan, punggung kaki, dan

pergelangan tangan.

Penurunan pada pertumbuhan otak

Kekurangan asam lemak esensial (Omega -3 dan Omega -6) pada masa janin

mengakibatkan penurunan pada pertumbuhan otak. Pertumbuhan otak yang terganggu

akan mengakibatkan penurunan fungsi otak, yaitu kemampuan kognitif rendah, yang

tidak dapat diperbaiki kemudian.

Depresi

Kekurangan lemak tidak hanya mengancam kesehatan fisik tetapi juga dapat

menyebabkan gangguan mental. Asam lemak dan omega 3 berperan dalam proses

perilaku dan kondisi perasaan. Asam lemak dan omega 3 ini adalah pembentuk hormon

dan senyawa kimia dalam otak. Beberapa penelitian menyebutkan bahwa rendahnya

asupan lemak terkait dengan gangguan mental seperti depresi, gangguan bipolar,

skizofrenia, gangguan makan dan ADHD.

Page 33: Makalah Kuliah Lipid

33

BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Lipid ialah sekelompok senyawa heterogen, meliputi lemak minyak, steroid,

malam (wax), dan senyawa terkait, yang berkaitan lebih karena sifat fisiknya

daripada sifat kimianya.

Klasifikasi lipid berdasarkan struktur kimianya, lipid di klasifikasikan menjadi 7

yaitu asam lemak, lemak, lilin, fosfolipid, sfingolipid, terpen, dan steroid.

Fungsi dari lipid diantaranya adalah sebagai penyusun struktur membran sel,

sebagai cadangan energi, sebagai hormon dan vitami, sebagai isolator suhu,

sebagai pelindung, baik selular maupun aselular, alat angkut vitamin larut

lemak, sebagai pengawet, sebagai pelindung organ tubuh, sumber zat untuk

sintese bagi hormon, kelenjar empedu serta menunjang proses pemberian signal

transducing, sumber asam lemak esensial.

Sumber lemak dibagi menjadi: Tumbuhan : Minyak tumbuhan(kelapa,

kelapasawit, kacangtanah, kedele, jagung) margarin dan buah alpukat dan

Hewan : Mentega, daging sapi, ayam, susu, ikan basah, minyak ikan, keju, dan

telur.

Mekanisme Penyerapan Lipid, mekanisme pencernaan lipid, metabolisme lipid.

Dampak kelebihan lemak diantaranya terjadi obesitas dan hiperlipidemia

sedangkan dampak kekurangan lemak yaitu lemahnya penyerapan vitamin,

eczemas, penurunan pada pertumbuhan otak, serta dapat menimbulkan depresi.

Page 34: Makalah Kuliah Lipid

34

DAFTAR PUSTAKA

Murray RK, Granner DK, Rodwell VW. 2009. Biokimia Harper, Edisi 27. Jakarta : EGC

Page, David. S dan R. Soendoro. 1989. Prinsip-prinsip Biokimia. Jakarta:

Erlangga.

Poedjiadi, Anna. I994. Dasar-dasar Biokimia. Jakarta: Universitas Indonesia-

Press.

Wirahadikusuma, Muhamad. 1985. Biokimia: metabolisme energi, karbohidrat,

dan lipid. Bandung: ITB.

http/:/www.google.com