Makalah Mesjid Tua Dan Istana Raja Bungku. Oleh Kelompok Bentuk

8/18/2019 Makalah Mesjid Tua Dan Istana Raja Bungku. Oleh Kelompok Bentuk

http://slidepdf.com/reader/full/makalah-mesjid-tua-dan-istana-raja-bungku-oleh-kelompok-bentuk 1/23

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dewasa ini kata “Bungku” memiliki beberapa makna (pengertian)

diantaranya, merujuk kepada satu etnis dari dua belas etnis yang mendiami Provinsi

Sulawesi Tenga!kedua merujuk kepada suatu wilaya eks landscape

Tambuku"Tombuku (Bungku) yang merupakan satu kesatuan geogra#is terletak di

$abupaten %orowali dan membentang dari $e&amatan %enui $epulauan sampai

dengan $e&amatan %amo Salato!

$erajaan Bungku berdiri sebagai akibat dari sikap kesewenang'wenangan

pemerinta india Belanda yang ingin mengikat seluru kerajaan yang ada di

wilaya Sulawesi Tenga dalam sebua perjanjian yang anya menguntungkan

sebela piak! $erajaan'kerajaan yang menolak perjanjian tersebut akan diserang

dengan &ara'&ara kekerasan ole Belanda dan kemudian wilaya kerajaannya

dipe&a'pe&a! Sala satu kerajaan yang menolak perikatan itu adala $erajaan %ori,

yang kemudian ole Belanda dipe&a menjadi $erajaan %ori dan $erajaan

Bungku!amun, pada perkembangan selanjutnya, ketika kekuasaan penjajaan

Belanda suda semakin kuat, Pulau Sulawesi pada taun *+- ole Belanda dibagimenjadi dua provinsi, yaitu Provinsi Sulawesi Selatan dan Provinsi Sulawesi .tara!

Batas kedua provinsi tersebut adala Pegunungan Tokolekayu di sebela selatan

Danau Poso!Provinsi Sulawesi Selatan dengan ibu kotanya %akassar dipimpin ole

seorang gubernur dan Provinsi Sulawesi .tara dengan ibu kotanya %anado dipimpin

ole seorang residen!/ubernur dan residen se&ara organisatoris berada langsung di

bawa /ubernur 0enderal india Belanda yang berkedudukan di Batavia!

$eberadaan masyarakat Bungku sejak taun *122 suda dikenal di 3ropa

terutama ole orang Portugis dengan kata “Tobuguo”! ama ini diperkenalkan ole

essel /errits dalam buku “La Kartographie Neederlandaise de la Celebes”sementara dalam literatur Belanda terdapat dua nama se&ara bergantian digunakan

untuk menyebut Bungku yaitu “Tambuku” dan “Tombuku” kemudian ingga kini

belum diketaui sejak kapan beruba menjadi “Bungku” yang kita kenal sebagai

sala satu bagian dari wilaya $abupaten %orowali Sekarang!

4alaupun terbilang kerajaan muda karena baru berdiri pada awal abad ke'2,

sejara $erajaan Bungku dan berbagai in#ormasi yang berkaitan dengannya sangat



2

sedikit sekali diketaui ole bangsa ini! Padaal, tak dapat dipungkiri, $erajaan

Bungku juga merupakan mata rantai dari perjalanan panjang sejara bangsa ini!

1.2 Rumusan Masalah

*! Bagaimana penerapan teori bentuk arsitektur pada %asjid Tua dan 5uma

5aja di Bungku6

1.3 Tujuan

1. %engetaui unsur'unsur bentuk dan tampilan %asjid Tua dan 5uma 5aja di

Bungku

BAB II



3

TINAUAN PU!TA"A

2.1 De#$n$s$ Bentuk

• Bentuk adala suatu perwujudan dari organisasi ruang yang merupakan asil

dari suatu proses pemikiran! Proses ini didasarkan atas pertimbangan #ungsi

dan usaa pernyataan diri atau ekspresi (ugo aring)!

• 4ujud dari penyelesaian akir dari konstruksi yang pengertiannya sama (%ies

van der roe)!

• Suatu keseluruan dari #ungsi'#ungsi yang bekerja se&ara bersamaan, yang

asilnya merupakan susunan benda (Benyamin andler)!

• asil dipenuinya syarat'syarat koko guna dan inda (7itruvius)!

Bentuk se&ara umum adala8

• Penampilan luar yang dapat diliat

• /ambar struktur #ormal, tata susun, komposisi yang mengasilkan gambaran

nyata

• %assa 9 dimensi, wujud, penampilan, kon#igurasi dalam arsitektur, bentuk

selalu diubungkan dengan

4ujud yaitu sisi luar karakteristik atau kon#igurasi permukaan suatu bentuk tertentu!

4ujud juga merupakan aspek utama dimana bentuk'bentuk dapat diidenti#ikasikan

dan dikategorikan! Disamping wujud, bentuk memiliki &iri visual8

• Dimensi, dimensi #isik berupa panjang, lebar dan tebal! Dimensi'dimensi

tersebut menentukan proporsi dari bentuk! Skala ditentukan ole ukuran

relati#nya teradap bentuk'bentuk lain dalam konteksnya!

• 4arna, merupakan #enomena pen&aayaan dan persepsi visual yang

menjelaskan persepsi individu dalam &orak, intensitas dan warna! 4arna

adala atribut yang paling menyolok dan membedakan suatu bentuk dari

lingkungannya! 4arna juga berpengaru teradap bobot visual suatu bentuk!• Tekstur, Tekstur adala kualitas yang dapat diliat dan diraba yang diberikan

kepermukaan ole ukuran, bentuk, pengaturan dan proporsi bagian benda!

tekstur juga menentukan sampai dimana permukaan suatu bentuk

memantulkan atau menyerap &aaya datang!



4

• Posisi, letak dari sebua bentuk adala relati# teradap lingkungannya atau

lingkungan visual dimana bentuk tersebut terliat! :rientasi, ara dari sebua

bentuk relati# teradap bidang dasar, ara mata angin, bentuk'bentuk benda'benda lain, atau teradap seseorang yang meliatnya!

• ;nersia 7isual, merupakan tingkat konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk!

;nersia suatu bentuk tergantung kepada geometri dan orientasinya relati#

teradap bidang dasar, gaya tarik bumi dan garis pandang manusia!

<iri'&iri 7isual menurut <ing(*++18-,-*)adala 8

4ujud yaitu &iri'&iri koko yang menunjukkan bentuk yang merupakan asil

kon#igurasi tertentu dari permukaan'permukaan dan sisi =sisi suatu bentuk! Dimensi

yaitu panjang lebar dan tinggi! Dimensi'dimensi ini menentukan proporsinya,sedangkan skala ditentukan ole perbandingan ukuran relati#nya teradap bentuk'

bentuk lain disekelilingnya! 4arna itu &orak, intensitas dan noda pada permukaan

suatu bentuk! 4arna juga mempengarui bobot visual suatu bentuk! Tekstur yaitu

karakter permukaan suatu bentuk, tekstur mempengarui baik perasaan kita pada

waktu menyentu maupun kualitas pemantulan &aaya menimpa permukaan bentuk

tersebut!Posisi yaitu letak relati# suatu bentuk teradap suatu lingkungan atau medan

visual! :rientasi yaitu posisi relati# suatu bentuk teradap bidang dasar, ara mata

angin, atau teradap pandangan seseorang yang meliatnya! ;nersia visual yaitu

derajat konsentrasi dan stabilitas suatu bentuk, inersia suatu bentuk tergantung pada

geometri dan orientasi relati# teradap bidang dasar dan garis pandangan kita!

Semua &iri'&iri visual bentuk diatas pada kenyataannya dipengarui olee

keadaan bagaimana kita memandangnya, seperti perspekti#"sudut pandang kita, jarak

kita teradap bentuk tersebut, keadaan pen&aayaan, lingkungan visual yang

mengelilingi benda tersebut! Sedangkan 3ppi,dkk(*+>18-2,-9) menguraikan bawa

bentuk'bentuk arsitektur memiliki unsur'unsur 8 garis, lapisan, volume, tekstur, dan

warna!

$ombinasi atau perpaduan dari kesemua unsur akan mengasilkan ekspresi

bangunan! ;ni mengasilkan suatu pengungkapan maksud dan tujuan banguna se&aramenyeluru! Dengan melalui uraian tersebut diatas dapat dipaami bawa kondisi

#isik bentuk menentukan ekkspresi bangunan, mengasilkan &itra tertentu yang

merupakan aspek #iloso#i desain yang menentukan kekasan desain! Dengan

demikian bentuk memiliki peran mendasar dalam setiap keputusan pada proses

peran&angan arsitektur!



5

5uma yang dikenal masyarakat turun temurun merupakan asil kebudayaan!

%anusia memiliki kemampuan dalam menginterpretasikan kejadian dan aktivitas

yang dilakukan dalam setting seingga memerole kesesuaian! $ebudayaan tidak serta merta terbentuk melainkan suatu roses dari nol ingga ada dan berkembang

serta pengaru'mempengarui! Dengan sistem yang kuat dan stabil, budaya tetap ada

dan di pegang tegu ole masyarakatnya!

2.2 Pr$ns$% & Pr$ns$% Desa$n !e'aga$ Elemen "(m%(s$s$ Bentuk)Desa$n

1* "ese$m'angan +Balan,e*

Suatu kualitas nyata dari setiap obyek dimana peratian visual dari 2

bagian pada 2 sisi dari pusat keseimbangan (pusat peratian) adala sama!?da tiga jenis keseimbangan dalam komposisi8 $eseimbangan @ormal (simetri) atau Bisymetries

Pengaturannya seimbang teradap garis tenga sumbu, aAis! Tiap elemen

diulang sepasang'sepasang masing'masing di kiri dan kanan garis tenga

sumbu tadi! "elemahan- adanya ke&enderungan pada keterbatasan serta

tidak imajinati# dalam pelaksanaan! Terlalu banyak pasangan yang sama

dalam suatu komposisi dapat menjadikan komposisi itu monoton dan

statis! Simetri itu dapat dibuat menjadi imajinati# dan kompleks bila

simetri itu dinamis!

$eseimbangan in#ormal (asimetri)

Sering disebut juga keseimbangan akti#! $eseimbangan ini lebi bebas

dari keseimbangan simetri, karena pengaturannya adalasembarang dan

tidak kaku! Disini tidak ada garis tenga yang membagi komposisi dalam

dua bagian yang sama, karena komponen desain berbeda, baik dalam

bentuk dan warna, tetapi nampaknya sama berat!

$eseimbangan radial

$eseimbangan radial adala simetri yang mengelilingi suatu titik pusat!

Semua elemen desain mengelilingi titik pusat!

2* Tekanan)Pusat Perhat$an



6

Tekanan merupakan #okal point atau pusat peratian dalam sebua

komposisi"bangunan, yaitu berupa area yang pertama kali ditangkap ole

pandangan mata! Titik tekanan ini sangat dominan, bagian'bagian (kelompok)lain dari komposisi"bangunan berkaitan padanya! Tekanan dapat di&apai

melalui perbedaan yang kontras dalam!

.kuran

4arna

Tekstur dan <aaya

Bentuk

okasi

:rnamen

?ra garis, dll

Tekanan dapat berupa prinsip desain yang diterapkan dalam komposisi seperti

gerak, perulangan, dll yang mendominasi dalam proses pengamatan karya,

seingga tidak selalu berbentuk obyek yang menarik peratian!

3* Irama

?dala elemen desain yang dapat mengguga emosi"perasaan yang

terdalam!Dalam ran&angan, irama merupakan perekat yang menyatukan

unsur'unsur masing'masing menjadi satu kesatuan! akekat ;ramaadala

menelusuri si#at perseptual manusia dalam memandang bangunan, dimulai

dari mata yang melun&ur ke bagian bangunan, dari unit satu ke unit lainnya

dengan teratur! ;rama dalam arsitektur memberikan arti inda dan

menimbulkan rasa puas bagiyang meliatnya! ;rama tersebut

biasanya mengikuti suatu pola tertentu yang tiap kali bentuk atau obyeknya

mun&ul dengan atau tanpa variasi! ;rama merupakan sala satu unsur

terpenting didalam dunia arsitektur karena merupakan suatu tanggapan emosi

yang ingin disampaikan arsitek dalam bangunan! ;rama dapat di&apai

dengan 8

Pengulangan (5epetisi)

/aris Bentuk (misal8 jendela, pintu, kolom, dinding, dsb)

Tekstur (kasar, alus, kayu, batu, dsb)

4arna

/radasi"perubaan bertaap

4arna (gelap ke terang atau sebaliknya)

Bentuk dan





8

yang armonis antara bangunan beserta komponen'komponennya, dengan

manusia!

1. Skala ormal

' ebi bersi#at alamia!' Dapat diperole dengan &ara peme&aan masala #ungsional se&ara

wajar!

%isalnya besarnya ukuran pintu, jendela dan unsur'unsur lain

dimana manusia bekerja adala menurut #ungsinya atau standard'standard

ukuran yang ada!

2. Skala monumental

' Bersi#at berlebian' $eliatan mega!

Dapat diperole dengan &ara8 Penerapan satuan yang lebi besar dari

biasanya! Perletakan elemen yang berukuran ke&il berdekatan dengan

elemen yang besar seingga tampak perbedaan ukuran besarnya!

Penerapan langit'langit tinggi! %isalnya penerapan langit'langit tinggi

seperti pada ketinggian langit'langit ruang ibada gereja /otik

0* Pr(%(rs$

ubungan antar bagian dari suatu design dan antara bagian dengan

keseluruan! %enurut vitruvius ada ubungan tertentu antara ukuran bagian

terke&il dengan ukuran keseluruan! Proporsi yang baik pada bangunandapat

diasilkan bila bagian'bagian dari bangunan didasarkan pada suatu perbandingan

tertentu, dimana merupakan asil peritungan yang bersi#at rasional dan terjadi

bila kedua bua perbandingan adala sama

a-',-

(a,b,&,d C ukuran tinggi, lebar, dan kedalaman dari suatu unsur'unsur atau massa

keseluruan bangunan)! $epekaan perbandingan dari sang pen&ipta! %asala

proporsi sangat penting sekali, apapun yang menjadi perwatakan suatu komposisi

visual, mutu penampakannya akan ditentukan sekali ole kepekaan teradap

perbandingan!



9

Konsep proporsi yang diterapkan menurut pemikiran timur didasari pada ukuran

tubuh manusia.

* Urutan)seuen,e

Dalam suatu karya arsitektur yang baik terdapat8

' .rut'urutan dalam segi keindaan bentuk (ada proses menuju klimaks)

' .rut'urutan dalam #ungsi

' .rut'urutan dalam struktur

.rut'urutan ini saling berkaitan se&ara logis dan terorganisir dengan baik!

4* "esatuan)Un$t5

?dala keterpaduan, yang berarti tersusunnya beberapa unsur menjadi

satu kesatuan yang utu dan serasi! <ara membentuk kesatuan adala dengan

penerapan tema desain! ;de yang dominan akan membentuk kekuatan dalam

desain tersebut! .nsur'unsur rupa yang dipili disusun dengan"untuk

mendukung tema!

• Tersusunnya beberapa unsur menjadi satu kesatuan yang utu dan serasi

• $eterpaduan dari yang paling sederana sampai ke yang rumit

• $eterpaduan bentuk'bentuk geometris

2.3 De#en$s$ 6asa

Dalam arsitektur, #asad atau #a&ade adala istila dalam desain yangmenampilankan waja suatu bangunan seingga menjadika &iri atau karakter dari

bangunan tersebut! Dengan kata lain bangunan tersebut memiliki &iri pada bagian

tertentu, yang membuat pandangan akan lebi tertuju pada sebua objek! Terdapat

banyak #asad yang memiliki nilai sejara! @asad menjadi gambaran tentang #ungsi

bangunan, kegiatan didalamnya, serta kondisi sosial masyarakat tempat bangunan



10

berada! Tubu bangunan yang sempurna adala yang memprioritaskan pen&iptaan

bagian kusus “untuk dipamerkan8! $arena posisnya mengadap kejalan, maka #asad

mempunyai peran sebagai berikut 8

• %engungkapkan #ungsi dan makna bangunan

• %engungkapkan organisasi ruang didalam bangunan

• %enyampaikan keadaan budaya saat bangunan tersebut di bangun

• %emberikan kemungkinan dan kreati#itas dalam ornamentasi dan dekorasi

• %emberikan identitas teradap penguninya!

@asad berarti elemen yang menunjukkan karakter, #ungsi dan makna

bangunan! Seorang arsitek menunjukkan dengan &aranya sendiri untuk memulai

pemberian bentuk, komposisi, penampilan, struktur ingga ornamen'ornamen kusus

didalamnya! @asad dapat diola dengan berbagai ma&am &ara, diantaranya 8

*! %enggunakan komposisi geometris2! %embentuk dan mengelompokkan elemen #asad melalui bukaan'bukaan,

seingga memberikan e#ek tertentu

9! %engkombinasikan dengan elemen'elemen yang berbeda!

2./ Ars$tektur "(l(n$al

Pengertian Arsitektur Kolonial

?rsitektur kolonial merupakan sebutan singkat untuk langgam arsitektur yang

berkembang selama masa penjajaan Bangsa 3ropa di tana air! %asuknya unsur

3ropa ke dalam komposisi kependudukan menamba kekayaan ragam arsitektur di

nusantara! Semangat modernisasi dan globalisasi (kususnya pada abad ke'*> dan ke'

*+) memperkenalkan bangunan modern seperti administrasi pemerinta kolonial,



11

ruma sakit atau #asilitas militer! Bangunan =bangunan inila yang disebut dikenal

dengan bangunan kolonial!?rsitektur kolonial lebi banyak mengadopsi gaya neo'

klasik, yakni gaya yang berorientasi pada gaya arsitektur klasik unani dan 5omawi!<iri menonjol terletak pada bentuk dasar bangunan dengan trap'trap tangga naik

(&ripedoma)! $olom'kolom dorik, ionik dan &orintian dengan berbagai bentuk

ornamen pada kapitalnya! Bentuk pedimen, yakni bentuk segi tiga berisi relie# mitos

unani atau 5omawi di atas deretan kolom! Bentuk'bentuk tympanum (konstruksi

dinding berbentuk segi tiga atau setenga lingkaran) diletakkan di atas pintu dan

jendela ber#ungsi sebagai iasan! ?rsitektur klonial Belanda adala gaya desain yang

&ukup popular di eterland taun *12E'*>2! <iri'&irinya yakni #a&ade simetris,

material dari batu bata atau kayu tanpa pelapis, entran&e mempunyai dua daun pintu,

pintu masuk terletak di samping bangunan, dena simetris, jendela besar berbingkai

kayu, terdapat dormer (bukaan pada atap) 4ardani!

?rsitektur kolonial merupakan arsitektur yang memadukan antara budaya

Barat dan Timur! ?rsitektur ini adir melalui karya arsitek Belanda dan

diperuntukkan bagi bangsa Belanda yang tinggal di ;ndonesia, pada masa sebelum

kemerdekaan! ?rsitektur yang adir pada awal masa setela kemerdekaan sedikit

banyak dipengarui ole arsitektur kolonial disamping itu juga adanya pengaru dari

keinginan para arsitek untuk berbeda dari arsitektur kolonial yang suda ada!

Perkem'angan Ars$tektur "(l(n$al $ In(nes$a

Sejara men&atat, bawa bangsa 3ropa yang pertama kali datang ke ;ndonesia

adala Portugis, yang kemudian diikuti ole Spanyol, ;nggris dan Belanda! Pada

mulanya kedatangan mereka dengan maksud berdagang! %ereka membangun ruma

dan pemukimannya di beberapa kota di ;ndonesia yang biasanya terletak dekat

dengan pelabuan! Dinding ruma mereka terbuat dari kayu dan papan dengan

penutup atap ijuk! amun karena sering terjadi kon#lik mulaila dibangun benteng!

ampir di setiap kota besar di ;ndonesia! Dalam benteng tersebut, mulaila bangsa

3ropa membangun beberapa bangunan dari baan batu bata! Batu bata dan para

tukang didatangkan dari negara 3ropa! %ereka membangun banyak ruma, gereja

dan bangunan'bangunan umum lainnya dengan bentuk tata kota dan arsitektur yang

sama persis dengan negara asal mereka! Dari era ini pulala mulai berkembang

arsitektur kolonial Belanda di ;ndonesia! Setela memiliki pengalaman yang &ukup

dalam membangun ruma dan bangunan di daera tropis lembab, maka mereka mulai



12

memodi#ikasi bangunan mereka dengan bentuk'bentuk yang lebi tepat dan dapat

meningkatkan kenyamanan di dalam bangunan!

Elemen ars$tektur k(l(n$al

Pengaru budaya barat terliat pada pilar'pilar besar, mengingatkan kita pada

bentuk arsitektur klasik unani dan 5omawi! Pintu termasuk terletak tepat ditenga,

diapit dengan jendela'jendela besar pada kedua sisinya! Bangunan bergaya kolonial

adala mani#estasi dari nilai'nilai budaya yang ditampilkan bentuk atap, dinding,

pintu, dan jendela serta bentuk ornamen dengan kualitas tinggi sebagai elemen

pengias gedung! 3lemen'elemen pendukung waja bangunan menurut $rier (2*),

antara lain adala sebagai berikut8

• ?tap

0enis atap ada berma&am'ma&am! 0enis yang sering dijumpai saat ini

adala atap datar yang terbuat dari beton &or dan atap miring berbentuk

perisai ataupun pelana! Se&ara umum, atap adala ruang yang tidak jelas,

yang paling sering dikorbankan untuk tujuan eksploitasi volume bangunan!

Bangunan Kolonial di Bandung

?tap merupakan makota bagi bangunan yang disangga ole kaki dan tubu

bangunan, bukti dan #ungsinya sebagai perwujudan kebanggaan dan martabat

dari bangunan itu sendiri!

• Pintu

Pintu memainkan peranan penting dan sangat menentukan dalam

mengasilkan ara dan makna yang tepat pada suatu ruang! .kuran umum

pintu yang biasa digunakan adala perbandingan proporsi *82 atau *89!

ukuran pintu selalu memiliki makna yang berbeda, misalnya pintu berukuran

pendek, digunakan sebagai entran&e ke dalam ruangan yang lebi privat!





14

;stana raja ini merupakan bangunan ber'arsitekur kolonial karena di bangun

pada masa kolonial! ;stana ini juga mirip dengan istana raja Banggai dan istana raja

%ori di $olonodale! Bentuk

aslinya suda mengalami

perubaan karena pada taun

*+-E istana ini di bakar oleD;"T;;!;

stana !a"a sebelum terbakar



15

Bangunan ini memiliki ukuran bangunan seluas *E A * m! 5uma raja ini di

bangun ole seorang tukang dari %anado yang bernama 5umamper (ba&a 8

5umapow) pada taun *+2F!

Bangunan istana Bungku berdiri di atas 9F umpak berbaan &or beton!

Bangunan tambaan dari istana ini antara lain 8 gudang senjata di bagian belakang,

kamar mandi dan 4< serta dapur! Pada posisi belakang istana terdapat sebua sumur

yang dilengkapi dengan menara air dengan sistem perpipaan ala kolonial!

;stana raja bungku atau yang sekarang lebi di kenal sebagai ruma dinas raja

bungku merupakan tempat pelantikan raja'raja bungku! Bentuk dan penampilan dari

ruma raja bungku merupakan bukti dari sejara kesewenangan pemerinta belanda

yang memaksa menduduki beberapa kerajaan di sulawesi tenga seingga bentuk ruma raja di daera sekitar nya pun masi sama, selayaknya ruma 5aja %ori di

daera wilaya $olonedale dan Banggai!



16

stana !a"a #ori di Kolonodale

stana !a"a Banggai

3.2 Elemen&elemen Ars$tektur "(l(n$al %aa Istana Raja Bungku

Pintu$ %endela dan &entilasi stana !a"a Bungku

Pintu, jendela dan ventilasi pada ;stana 5aja berbentuk persegi

panjang dengan elemen perulangan pada ka&a pen&aayaan di bagian atas

jendela! 0endela ini memiliki #ungsi pengawaan jika di tutup, dan untuk pen&aayaan melalui perulangan ka&a di bagian atas! Bentuk'bentuk

tympanum (konstruksi pada dinding berbentuk setenga lingkaran) diletakkan

di atas pintu dan jendela ber#ungsi sebagai iasan, merupakan &iri dari

arsitektur &olonial!

3.3 Masj$ Tua Bungku

tympanu



17

%asjid Tua Bungku merupakan bagian dari sejara perkembangan islam di tana

Bungku, lama sebelum kedatangan Belanda! %ulanya, ketika seorang musa#ir dari

tana 0oor semenanjung %alaya ( %alaysia'red) Syaik %aulana ;braim Sampai di

tana Bungku sekitar taun *EF'an, dalam pengembaraannya menyebarkan ;slam,

takdir kemudian mempertemukan nya dengan dua toko kerajaan Bungku, di pun&ak

bukit @a#on Sandengaa! Dari sinila, mereka kemudian bersepakat untuk

menyebarkan ?gama ;slam di tana Bungku! Penyebaran ;slam dikemudian ari

menjadi muda, Sangiang $inambuka (5aja Bungku) menerima dakwa ini dan

menjadi pemeluk ;slam yang taat, dan di ikuti ole masyarakatnya yang berdiam di

sekitar benteng kerajaan serta merta memeluk ;slam!

Bentuk bangunan masjid melambangkan nilai'nilai ;slam yang kental!

Diantaranya menara yang berdiri 2- meter dari permukaan tana, dikenal sebagai

menara ali# yang berarti tauid (keesaan) ?lla, sumber sejara men&eritakan dulunya

menara ali# ini terpasang simbol bulan bintang!

?tapnya yang bersusun lima memilki makna 5ukun ;slam! uas bangunan

men&apai 2A*9 meter, masjid ini mampu menampung seratus lebi jamaa! $onon,tegel (lantai) yang digunakan saat itu dikirim dari singapura, dindingnya terbuat dari

beton terdiri dari susunan batu kapur,yang direkatkan dengan menggunakan puti

telur dan geta kayu waru dan baan'baan lainnya! Disebela situs ini juga terdapat

peninggalan sejara lainnya yaitu Situs 5uma 5aja, dan %akam 5aja Bungku

3./ Bentuk Bangunan



18

Sekilas bangunan ini mengikuti arsitektur masjid yang populer di masa itu,

mirip model dengan %esjid Tua Demak dan masjid tua jepara pada abad ke *F!

Bentuk bangunan menyerupai bangunan kas orang &ina yaitu kelenteng! al itudisebabkan, penduduk asli bungku berasal dari ;ndo&ina, menurut asil wawan&ara

dari narasumber setempat! ?tapnya yang bersusun lima memilki makna 5ukun ;slam!

Mesj$ tua Bungku Masj$ tua e%ara

/ambar %esjid tua 0epara dilukis ole seorang pelaut Belanda yang kebetulan

melintas di kota 0epara pada abad ke *F! Bangunannya berlantai -, dengan atap yang

bersusun - juga! Bentuk dari mesjid mengingatkan kita pada bentuk pagoda yang

banyak terdapat di Tiongkok! Diperkirakan mesjid ini didirkan ole 5atu $alinyamat,

yang menurut banyak sumber (Budiman, *+F+, Gurtuby, 29) ada ubungannya

dengan <ina %uslim yang menyebarkan agama ;slam maHab ana#i di P!0awa



19

Mesj$ Demak

%esjid Demak merupakan sala satu mesjid yang terpentng dan tertua di 0awa

(*EF+)! %esjid Demak didirikan pada masa kerajaan Demak yang diperinta ole 5!

Pata pada abad ke *-! ampir semua sumber istoriogra#i lokal menyebutkan bawa

5! Pata atau Panembaan 0inbun (dalam baasa <ina dialek unan berarti Iorang

kuatJ) adala seorang <ina %uslim! Perbedaannya anya terletak pada identi#ikasi

genealogi 5! Pata! Pendapat ini kemudian diperkuat ole banyak sejarawan antaralain seperti8 !0! de /raa# K Pigeaud (*+>-8E2'E9), Denys ombard (*++E, *++18EE),

Budiman (*+F+8*1) dan Sumanto al Gurtuby (2989+'E, 2*E)! Tentang bentuk atap

yang bersusun dari mesjid 0awa $uno (termasuk mesjid Demak) suda lama menjadi

perdebatan!

%enurut Pijper (*+EF) dan Stuttereim (*+E>) menunjuk atap bertingkat

seperti pada arsitektur Bali yang didasari atas kosmologi indu, sebagai ide dasar

dari bentuk atap bersusun di arsitektur 0awa!

%enurut /raa# (2E) dan ombard (*++1), menganggap adanya pengaru

<ina (atap pagoda) yang kuat pada mesjid'mesjid kuno 0awa, mengingat pada abad

ke *- dan *1 adala jaman dimana para pedagang <ina ;slam merupakan pedagang

yang dominan dan banyak yang menetap di pantai .tara 0awa sambil menyebarkan

keagamaannya!

3./ Pr$ns$% Desa$n 5ang Tera%at %aa Masj$ Tua Bungku



20

6asa mesj$ tua Bungku

• $eseimbangan pada %asjid Tua Bungku adala keseimbangan simetris, al

ini terliat dari bawa sisi kanan dan kiri pada #asad terliat sama jika dibagi

pada sumbu aAis bangunan!

• ?tap mesjid menjadi pusat peratian, dan $esatuan dapat terliat dari

perpaduan antara bentuk atap yang geomertis yang terletak dalam satu

bangunan!

• ;rama pada masjid tua bungku terliat dari bentuk atap yang berulang! 0enis

irama pada masjid tua adala irama dinamis dan tertentu! karena pengulangan

bentuk atap mengalami perubaan dengan jarak dan dimensi yang berbeda

pada setiap tingkatan atapnya, serta perubaan bentuk di akir pengulangan!



21

• %esjid Tua bungku menggunakan skala normal, terliat dari tinggi pintu,

jendela dan ventilasi masjid!

3.0 Bentuk Denah Mesj$ Tua

Seperti masjid pada umumnya yang mampu menampung banyak orang! uas

bangunan men&apai 2A*9 meter, masjid ini mampu menampung seratus lebi

jamaa!!



22

$onon, tegel (lantai 9 A 9 &m) yang digunakan saat itu dikirim dari singapura,

dindingnya terbuat dari beton terdiri dari susunan batu kapur,yang direkatkan dengan

menggunakan puti telur dan geta kayu waru dan baan'baan lainnya!

BAB I7

PENUTUP

E!* $esimpulan

Tempat

sholat

Tempat

imam

Serambi



:rang ;ndo <ina %uslim pada awal abad ke *- suda banyak terdapat di kota

Bungku, $abupaten %orowali utara, Provinsi Sulawesi tenga Sebagian besar

berasal dari suku $ongu (asal /uangdong) se&ara turun menurun berpro#esi sebagai pedagang dan tukang yang sangat ali dalam pengerjaan kayu dan batu! Dalam

kesempatan ini, 0asa pertukangan kayu dan batu dari suku $ongu (asal /uangdong)

ini terus digunakan ole orang'orang Belanda dalam membangun gedung'gedung

kolonial di seluru india Belanda! Sebagai &onto misalnya bangunan I'edung

(ateJ yang terkenal sebagai bangunan monumental yang terinda di ;ndonesia, juga

memakai jasa kealian tukang'tukang kayu dan batu orang suku $wang Tung ini

untuk pekerjaan kayu dan ukiran dari batunya! Selain itu ter&atat bawa daera'

daera pesisir terdaulu, seperti Demak, $udus, 0epara, ingga kota Bungku sendiri

ter&atat bawa kerajinan ukiran kayu bertaan sampai abad ke 2!

%esjid tua Bungku sendiri merupakan bangunan yang bersejara, bentuk

arsitektur mesjid tua bungku dipengarui ole bentukan mesjid yang popular pada

masa itu, seperti mesjid tua 0epara, mesjid Demak dan lainnya yang merupakan

&ampur tangan dari arsitektur <ina! Seingga, dapat di simpulkan bawa Suku

&inala yang membawa perubaan bentuk dari segi arsitektur, se&ara tidak langsung

teradap mesjid tua bungku!

5uma raja Bungku sendiri merupakan peninggalan &olonial yang

memadukan antara budaya Barat dan Timur! Bentuk dan penampilan dari ruma raja

bungku itu sendiri merupakan bukti dari sejara kesewenangan pemerinta belandayang memaksa menduduki beberapa kerajaan di sulawesi tenga seingga bentuk

ruma raja di daera sekitar nya pun masi sama, selayaknya ruma 5aja %ori di

daera wilaya $olonedale dan Banggai!

!

Documents

Makalah Mesjid Tua Dan Istana Raja Bungku. Oleh Kelompok Bentuk