21
Anatomi fisiologi Sistem muskuloskeletal (OTOT) Dosen Pembimbing: Ns. Giat Wantoro.Skep Oleh: M.Arafah (201421055) Mella Sandy (201421057) Elisa Yuni. A (201421059) Siti Nurbayanti (201421061) Widia Urma (201421063) M.Deni Kurniawan (201421065) Rosmala Dewi (201421067) Doni Agus Yanto (201421069) Wilda Silviani (201421071) Muhammad Azhari Putra (2014210073) Dwi Putri .N (201421075) Nadi Oktaviyana (201421077) Ahmad Agus H (201421079)

Makalah Otot

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah tentang otot pada manusia

Citation preview

Page 1: Makalah Otot

Anatomi fisiologi

Sistem muskuloskeletal (OTOT)

Dosen Pembimbing:

Ns. Giat Wantoro.Skep

Oleh:M.Arafah (201421055)

Mella Sandy (201421057)

Elisa Yuni. A (201421059)

Siti Nurbayanti (201421061)

Widia Urma (201421063)

M.Deni Kurniawan (201421065)

Rosmala Dewi (201421067)

Doni Agus Yanto (201421069)

Wilda Silviani (201421071)

Muhammad Azhari Putra (2014210073)

Dwi Putri .N (201421075)

Nadi Oktaviyana (201421077)

Ahmad Agus H (201421079)

Program Studi S1 Keperawatan

Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Baiturahim

Jambi

Tahun Ajaran 2015/2016

Page 2: Makalah Otot

Kata pengantar

Puji syukur kami panjatkan kehadiran Allah SWT atas berkat rahmatnya kami bisa menyelesaikan makalah sistem muskuloselektal tentang otot ini semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satu acuan,petunjuk maupun pedoman bagi kita semua.

Harapan kami semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca , sehingga kami dapat memperbaiki bentuk maupun isi makalah ini sehingga kedepannya dapat lebih baik.

Jambi, 16 Oktober 2015

Kelompok 3

Page 3: Makalah Otot

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ………………………………………………………………….. ii

DAFTAR ISI…………………………………………………………………………..... iii

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang……..…………………………………………………….1.2. Rumusan Masalah……………………………………………………......1.3. Tujuan Penulisan....……………………………………………………....1.4. Manfaat Penulisan…..……………………………………………………

BAB 2 PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Otot ...................................................................................

2.2. Karakteristiki Otot.......................................................................................

2.4. Fungsi Otot.................................................................................................

2.4. Bagian-bagian otot......................................................................................

2.5. Jenis Otot ...................................................................................................

2.6.Sifat Kerja Otot Sifat kerja otot ............................................................

2.7. Mekanisme Gerak Otot........................................................................

2.8. Sumber Energi Gerak Otot...................................................................

2.9. Kontraksi dan Relaksasi Otot................................................................

2.10. Kelainan Pada Otot............................................................................

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan......................................................................................................3.2 Saran...............................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA

Page 4: Makalah Otot

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam kehidupan, ada beberapa bagian yang dapat membantu antara organ satu dengan organ lainnya, contohnya saja otot. Otot dapat melekat di tulang yang berfungsi untuk bergerak aktif. Selain itu otot merupakan jaringan pada tubuh hewan yang bercirikan mampu berkontraksi, aktivitas biasanya dipengaruhi oleh stimulus dari sistem saraf. Unit dasar dari seluruh jenis otot adalah miofibril yaitu struktur filamen yang berukuran sangat kecil tersusun dari protein kompleks, yaitu filamen aktin dan miosin (Awik, 2004).

Pada saat otot berkontraksi, filamen-filamen tersebut saling bertautan yang mendapatkan energi dari mitokondria di sekitar miofibril. Oleh karena itu, banyak jenis otot yang saling berhubungan walaupun jenis otot terdiri dari otot lurik, otot jantung, dan otot rangka. Ketiganya mempunyai fungsi dan tujuan yang berbeda pula.

Otot merupakan suatu organ yang sangat penting bagi tubuh kita, karena dengan otot tubuh kita dapat berdiri tegap. Otot merupakan suatu organ atau alat yang memungkinkan tubuh kita agar dapat bergerak. Otot merupakan alat gerak aktif, ini adalah suatu sifat yang penting bagi organisme. Sebagaian besar otot tubuh ini melekat pada kerangka yang menyebabkan dapat bergerak secara aktif sehingga dapat menggerakkan bagian-bagian kerangka dalam suatu letak yang tertentu.

 Sistem ini yang mempengaruhi secara langsung sedikit atau banyaknya terhadap karakteristik organoleptik (sensorik) daging dan merupakan penanggung jawab yang besar pada heterogenitas yang teramati pada tingkat sifat-sifat daging. Dengan demikian pengetahuan tentang karakteristik otot melalui struktur dan sifat-sifat jaringan muskuler diperlukan dalam pemilihan otot dan perlakuan optimal yang diterapkan pada otot.

1.2. RUMUSAN MASALAH1. Apa pengertian dari otot ?

2. Apa fungsi dari otot ?

3. Apa saja bagian-bagian dari otot ?

4. Apa saja jenis-jenis otot ?

5. Bagaimana sifat kerja gerak otot ?

6. Bagaimana mekanisme gerak otot ?

7. Bagaimana kontraksi dan relaksasi otot

Page 5: Makalah Otot

1.3. TUJUAN PENULISAN1. Untuk mengetahui pengertian otot

2. Untuk mengetahui fungsi otot

3. Untuk mengetahui bagian-bagian dari otot

4. Untuk mengetahui jenis-jenis otot

5. Untuk mengetahui sifat kerja gerak otot

6. Untuk mengetahui mekanisme gerak otot

7. Untuk mengetahui kontraksi dan relaksasi otot

Page 6: Makalah Otot

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Pengertian Otot Otot adalah sebuah jaringan konektif dalam tubuh yang tugas utamanya kontraksi. Kontraksi

otot digunakan untuk memindahkan bagian-bagian tubuh & substansi dalamtubuh. Jaringan

otot tersusun atas sel-sel otot yang fungsinya menggerakkan organ-organ tubuh. Kemampuan

tersebut disebabkan karena jaringan otot mampu berkontraksi. Kontraksi otot dapat

berlangsung karena molekul-molekul protein yang membangun sel otot dapat memanjang dan

memendek.

2.2. Karakteristiki OtotTiap serabut otot, banyak dari padanya di kelompokkan merupakan otot, memiliki empat

sifat:

1. Iritabilitas. Otot memiliki kemampuan menerima dan menanggapi bermacam rangsang.

2. Kontraktilitas. Bila menerima rangsang. Otot memiliki kemampuan untuk memendek.

3. Ekstensibilitas. Otot memiliki sifat dapat memanjang, baik dalam keadaan aktif maupun

pasif.

4. Elastisita. Bila otot dalam keadaan memendek atau memanjang, otot memiliki kemampuan

untuk kembali kepada panjangnya waktu istirahat atau bentuk normal.

2.3. Fungsi Otot Otot dapat berkontraksi karena adanya rangsangan. Umumnya otot berkontraksi bukan karena satu

rangsangan, melainkan karena suatu rangkaian rangsangan berurutan. Rangsangan kedua memperkuat

rangsangan pertama dan rangsangan ketiga memeprkuat rangsangan kedua . Dengan demikian

terjadilah ketegangan atau tonus yang maksimum . Tonus yang maksimum terus – menerus disebut

tetanus.    Selanjutnya, ada 2 tipe otot, yaitu otot merah dan otot putih. Otot merah kaya akan suplai

darah, mengandung mitokondria dan mioglobin. Mioglobin merupakan senyawa seperti hemoglobin

yang mampu mengikat O2 dean menyimpannya di dalam otot. Otot merah juga mengoksidasi asam

lemak untuk memeperoleh energi. Sebaliknya, otot putih memiliki sedikit darah, mitokondria, dan

mioglobin. Akan tetapi, otot putih terspesialisasi untuk melakukan pernapasan anaerobik untuk

menghasilkan energi tanpa O2 sehingga cepat berkontraksi meskipun cepatlelah. 

Page 7: Makalah Otot

2.4. Bagian-bagian Otot

1. Sarkolema :membram sel dari selaput otot.terdiri dari membram sel yang disebut membram plasma dan sbuah lapisan luar yang terdiri dari 1 lapisan tipis mengandung kolongen

2. Miofibril :merupakan bulatan bulatan kecil pada potongan melintang yang mengandung 1500 fm,3000 FA yang merupakan melekul.protein polimer besar untuk kontraksi otot.miofibril memiliki 2 fiamen yaitu:

-filamen tebal yang dibentuk oleh miosin

- Filamen tipis yang dibentuk oleh aktin tropomiosin dan trponin

3. Sarkoplasma:miofibril miofibril terpendam dalam serat otot di dalam suatu matriks

4. Retikulum sarkoplasmik:sarkoplasma yang terdapat pada retikulum endoplasma yang terdapat dalam serat otot.

2.5.Jenis-jenis Otot2.5.1. Otot Polos (otot volunter)

Otot polos adalah salah satu otot yang mempunyai bentuk yang polos dan bergelondong. Cara

kerjanya tidak disadari (tidak sesuai kehendak) / invontary, memiliki satu nukleus yang

terletak di tengah sel. Otot ini biasanya terdapat pada saluran pencernaan seperti:lambung dan

usus.

Otot polos terdapat pada alat-alat dalam tubuh, misalnya pada:

1. Dinding saluran pencernaan

2. Saluran-saluran pernapasan

3. Pembuluh darah

4. Saluran kencing dan kelamin 

Ciri-ciri Otot Polos

Waktu kontraksi antara 3 sampai 180 detik 

Bentuk dari otot polos seperti perahu

Terletak pada organ dalam 

Memiliki satu inti sel yang berada ditengah

Pergerakannya dari otot polos lambat, dan mudah lelah 

Dipengaruhi oleh saraf otonom 

Page 8: Makalah Otot

Otot polos biasanya berada pada bagian usus, saluran peredaran darah, otot di saluran kemih,  

Tidak diperintah oleh otak atau tidak dipengaruhi oleh otak

2.5.2. Otot lurik

(Otot Rangka)  Otot lurik disebut juga otot rangka atau otot serat lintang. Otot ini bekerja di bawah

kesadaran. Pada otot lurik, fibril-fibrilnya mempunyai jalur-jalur melintang gelap (anisotrop) dan

terang (isotrop) yang tersusun berselang-selang. Sel-selnya berbentuk silindris dan mempunvai

banvak inti. Otot rangka dapat berkontraksi dengan cepat dan mempunyai periode istirahat berkali -

kali. Otot rangka ini memiliki kumpulan serabut yang dibungkus oleh fasia super fasialis. Gabungan

otot berbentuk kumparan dan terdiri dari bagian:

1. Ventrikel (empal), merupakan bagian tengah yang menggembung

2. Urat otot (tendon), merupakan kedua ujung yang mengecil. Urat otot (tendon) tersusun dari

jaringan ikat dan bersifat keras serta liat.

Berdasarkan cara melekatnya pada tulang, tendon dibedakan sebagai berikut ini:

1. Origo merupakan tendon yang melekat pada tulang yang tidak berubah kedudukannya ketika otot

berkontraksi.

2. Insersio merupakan tendon yang melekat pada tulang yang bergerak ketika otot berkontraksi.   Otot

yang dilatih terus menerus akan membesar atau mengalami hipertrofi, Sebaliknya jika otot tidak

digunakan (tidak ada aktivitas) akan menjadi kisut atau mengalami atrofi. Otot polos tersusun dari sel

– sel yang berbentuk kumparan halus. Masing – masing sel memiliki satu inti yang letaknya di tengah.

Kontraksi otot polos tidak menurut kehendak, tetapi dipersarafi oleh saraf otonom. Otot polos terdapat

pada alat-alat dalam tubuh, misalnya pada: 1. Dinding saluran pencernaan 2. Saluran-saluran

pernapasan 3. Pembuluh darah 4. Saluran kencing dan kelamin  c. Otot Jantung    Otot jantung

mempunyai struktur yang sama dengan otot lurik hanya saja serabut-serabutnya bercabang - cabang

dan saling beranyaman serta dipersarafi oleh saraf otonom. Otot jantung hanya terdapat di jantung.

Otot jantung terlihat berjalur seperti otot rangka. Otot jantung dikawal oleh sistem saraf autonomi.

Setiap sel bersambung-sambung dengan sel lain melalui cakera interkalari yang berupaya mengalirkan

arus elektrik dari sel ke sel. Manfaat: supaya pengecutan jantung terselaras untuk mengepam darah.

Otot jantung mengecut secara spontan walaupun tiada rangsangan diterima dari sistem saraf pusat.

Letak inti sel di tengah. Dengan demikian, otot jantung disebut juga otot lurik yang bekerja tidak

menurutkehendak.

Page 9: Makalah Otot

Ciri-Ciri Otot Lurik :

Bentuk selindris dengan garis gelap terang

Melekat pada rangka 

Bekerja secara sadar dengan perintah otak

Cepat dan mudah lelah

Bentuk yang panjang dan m

emiliki banyak inti sel (multi sel)

Mempunya pigmen mioglobin

Inti sel yang berada di tepi 

2.5.3. Otot Jantung

Otot jantung atau myocardium adalah otot yang bekerja secara terus menerus tampa istirahat atau berhenti.

Otot jantung merupakan perpaduan antara otot lurik dan otot polos karna adanya persamaan yang ada pada

otot jantung misalnya, memiliki sisi gelap terang dan inti sel yang berada ditengah. Otot jantung berfungsi

dalam memompa darah ke seluruh tubuh. Otot Jantung bekerja dibawah kesadaran manusia saraf yang

memengaruhi otot jantung adalah saraf simpatik dan parasimpatik

Ciri-Ciri Otot Jantung :

- Otot jantung yang berbentuk silindris

- Memiliki percabangan disebut sinsitium 

- Otot Jantung terletak pada jantung

- Memiliki satu Inti sel yang berada ditengah

- Bekerja tampa kesadaran manusia 

- Bekerja terus menerus dan tak membutuhkan istirahat

2.6.Sifat Kerja Otot Sifat kerja otot

2.6.1 Antagonis  

Otot antagonis adalah dua otot atau lebih yang tujuan kerjanya berlawanan. Jika otot pertama

berkontraksi dan yang kedua berelaksasi, akan menyebabkan tulang tertarik atau terangkat.

Sebaliknya, jika otot pertama berelaksasi dan yang kedua berkontraksi akan menyebabkan tulang

kembali ke posisi semula. Contoh otot antagonis adalah otot bisep dan trisep. Otot bisep adalah otot

yang memiliki dua ujung (dua tendon) yang melekat pada tulang dan terletak di lengan atas bagian

Page 10: Makalah Otot

depan. Otot trisep adalah otot yang memiliki tiga jung (tiga tendon) yang melekat pada tulang, terletak

di lengan atas bagian belakang. Untuk mengangkat lengan bawah, otot bisep berkontraksi dan otot

trisep berelaksasi. Untuk menurunkan lengan bawah, otot trisep berkontraksi dan otot bisep

berelaksasi.   Antagonis juga adalah kerja otot yang kontraksinya menimbulkan efek gerak

berlawanan, contohnya adalah:

1. Ekstensor( meluruskan) dan fleksor (membengkokkan), misalnya otot trisep dan otot bisep.

2. Abduktor (menjauhi badan) dan adductor (mendekati badan) misalnya gerak tangan sejajar bahu

dan sikap sempurna.

3. Depresor (ke bawah) dan adduktor ( ke atas), misalnya gerak kepala merunduk dan menengadah.

4. Supinator (menengadah) dan pronator (menelungkup), misalnya gerak telapak tangan menengadah

dan gerak telapak tangan menelungkup. 

2.6.2 Sinergis    

Sinergis juga adalah otot-otot yang kontraksinya menimbulkan gerak searah. Contohnya

pronator teres dan pronator kuadratus (Otot yang menyebabkan telapak tngan

menengadah atau menelungkup).      Otot sinergis adalah dua otot atau lebih yang bekerja

bersama – sama dengan tujuan yang sama. Jadi, otot – otot itu berkontraksi bersama dan

berelaksasi bersama. Misalnya, otot – otot antar tulang rusuk yang bekerja bersama ketika

kita menarik napas, atau otot pronator, yaitu otot yang menyebabkan telapak tangan

menengadah atau menelungkup. Gerakan pada bagian tubuh, umumnya melibatkan kerja

otot, tulang, dan sendi. Apabila otot berkontraksi, maka otot akan menarik tulang yang

dilekatinya sehingga tulang tersebut bergerak pada sendi yang dimilikinya.     Otot yang

sedang bekerja akan berkontraksi sehingga otot akan memendek, mengeras, dan bagian

tengahnya menggembung. Karena memendek, tulang yang dilekati otot tersebut tertarik

atau terangkat. Kontraksi satu macam otot hanya mampu untuk menggerakan tulang ke

satu arah tertentu. Agar tulang dapat kembali ke posisi semula, otot tersebut harus

mengadakan relaksasi. Namun relaksasi otot ini saja tidak cukup. Tulang harus ditarik ke

posisi semula. Oleh karena itu, harus ada otot lain yang berkon traksi yang merupakan

kebalikan dari kerja otot pertama. Jadi, untuk menggerakan tulang dari satu posisi ke

posisi yang lain, kemudian kembali ke posisi semula, diperlukan paling sedikit dua

macam otot dengan kerja berbeda. Berdasarkan tujuan kerjanya tadi, otot dibedakan

menjadi otot antagonis dan otot sinergis.  

Page 11: Makalah Otot

2.7. Mekanisme Gerak Otot    Dari hasil penelitian dan pengamatan dengan mikroskop elektron dan difraksi sinar X,

Hansen dan Huxly (l955) mengemukkan teori kontraksi otot yang disebut model sliding

filaments.    Model ini menyatakan bahwa kontraksi didasarkan adanya dua set filamen di

dalam sel otot kontraktil yang berupa filament aktin dan filamen miosin.. Rangsangan yang

diterima oleh asetilkolin menyebabkan aktomiosin mengerut (kontraksi). Kontraksi ini

memerlukan energi. Pada waktu kontraksi, filamen aktin meluncur di antara miosin ke dalam

zona H (zona H adalah bagian terang di antara 2 pita gelap). Dengan demikian serabut otot

menjadi memendek yang tetap panjangnya ialah ban A (pita gelap), sedangkan ban I (pita

terang) dan zona H bertambah pendek waktu kontraksi. Ujung miosin dapat mengikat ATP

dan menghidrolisisnya menjadi ADP. Beberapa energi dilepaskan dengan cara memotong

pemindahan ATP ke miosin yang berubah bentuk ke konfigurasi energi tinggi. Miosin yang

berenergi tinggi ini kemudian mengikatkan diri dengan kedudukan khusus pada aktin

membentuk jembatan silang. Kemudian simpanan energi miosin dilepaskan, dan ujung

miosin lalu beristirahat dengan energi rendah, pada saat inilah terjadi relaksasi. Relaksasi ini

mengubah sudut perlekatan ujung myosin menjadi miosin ekor. Ikatan antara miosin energi

rendah dan aktin terpecah ketika molekul baru ATP bergabung dengan ujung miosin.

Kemudian siklus tadi berulang Iagi.

2.8. Sumber Energi Gerak OtotSumber energi utama untuk gerakan (kontraksi) otot yaitu adenosin tri fosfat (ATP). Akan

tetapi, jumlah yang tersedia hanya dapat digunakan untuk kontraksi dalam waktu beberapa

detik saja. Otot vertebrata mengandung lebih banyak cadangan energi fosfat yang tinggi

berupa kreatin fosfat sehingga akan dibebaskan sejumlah energi yang segera dipakai untuk

membentuk ATP dari ADP. ATP dihasilkan dari proses oksidasi (pembakaran) karbohidrat

dan lemak. Terjadinya kontraksi otot sebagai akibat adanya interaksi antara protein otot aktin

dan miosin yang membutuhkan ATP melalui bantuan enzim yang dikenal sebagai enzim

ATP-ase.

Aktin + Miosin ATP-ase

Aktomiosin

Sumber energi lainnya pada otot, yaitu fosfokreatin. Fosfokreatin ini adalah suatu bentuk

persenyawaan fosfat berenergi tinggi yang terdapat pada otot dalam konsentrasi yang tinggi.

Page 12: Makalah Otot

Kreatin Fosfokreatin + ADP Kreatin + ATP

Fosfokinase

Fosfokreatin tidak dapat digunakan secara langsung sebagai sumber energi, tetapi dapat

memberikan energinya kepada ADP.

Banyaknya fosfokreatin yang terdapat pada otot lurik, lebih dari lima kali jumlah ATP.

Proses terpecahkan ATP dan fosfokreatin untuk menghasilkan energi tidak membutuhkan

oksigen bebas (respirasi anaerob). Oleh karena itu, disebut proses anaerob. Apabila otot

melakukan kontraksi secara terus-menerus dalam jangka waktu yang lama maka otot akan

mengalami kelelahan. Hal tersebut terjadi sebagai akibat turunnya kandungan konsentrasi

ATP dan fosfokreatin. Sebaliknya, pada saat ini justru akan terjadi kenaikan konsentrasi

ADP, AMP, dan asam laktat.

2.9. Kontraksi dan relaksasi Otot Tahap-tahap kontraksi dan relaksasi otot

1. Sinyal listrik masuk ke dalam sel saraf yang menyebabkan sel saraf mengeluarkan sinyal

kimia (neurotransmiter) di celah (sinapsis) antara sel saraf dan sel otot.

2. Sinyal kimia memasuki sel otot dan berikatan langsung dengan protein reseptor yang ada di

membrane plasma sel otot (sarkolema) dan menimbulkan potensial aksi di sel otot.

3. Potensial aksi yang terjadi ini menyebar ke seluruh bagian sel otot dan masuk ke sel melalui

T-tubule.

4. Potensial aksi membuka gerbang bagi tempat penyimpanan kalsium (sarcoplasmic

reticulum).

5. Ion Ca2+ bergerak ke sitoplasma sel otot (sarkoplasma) tempat di mana aktin dan miosin

berada.

6. Ion kalsium berikatan pada molekul troponin-tropomiosin yang terletak di daerah lekukan

filamen aktin. Biasanya molekul tropomiosin melilit aktin di mana miosin dapat membentuk

crossbrigdes.

7. Saat berikatan dengan ion kalsium, troponin mengubah bentuk dan menggeser tropomiosin

keluar dari lekukan aktin, memperlihatkan ikatan aktin-miosin.

8. Miosin berinteraksi dengan aktin melalui putaran crossbrigdes. Dan kemudian otot

berkontraksi, menghasilkan tenaga dan memendek.

Page 13: Makalah Otot

9. Setelah potensial aksi lewat gerbang Ca2+ menutup kembali, Ca2+ yang ada di retikulum

sarkoplasma akhirnya dilepaskan dari sarkoplasma.

10. Saat itu juga troponin kehilangan konsentrasi Ca2+.

11. Troponin kembali ke posisi semula dan tropomiosin kembali melilit ikatan aktin-miosin di

filamen aktin.

12. Karena tidak terbentuknya site di mana terjadi ikatan aktin-miosin, maka tidak ada

crossbridges yang terbentuk dan otot kembali rileks.

Semua aktivitas di atas memerlukan energi. Otot menggunakan energi dalam bentuk

ATP. Energi dari ATP dipakai untuk mengulang kembali dari awal kepala crossbridges

miosin dan melepaskan filamen aktin. Dan untuk menghasilkan ATP, otot melakukan hal

berikut:

1. Memecah fosfokreatin (bentuk penyimpanan fosfat berenergi tinggi) dan menambahkan

fosfat pada ADP untuk membentuk ATP.

2. Melakukan respirasi anaerob, menghasilkan asam laktat dan membentuk ATP.

3. Melakukan respirasi aerob, memecah glukosa, lemak, dan protein dalam suasana O2

menghasilkan ATP.

2.10. Kelainan Pada Otot

1. Atrofi otot, merupakan penurunan fungsi otot karena otot mengecil atau karena kehilangan

kemampuan berkontraksi, misalnya lumpuh.

2. Distorsi otot, penyakit ini diperkirakan merupakan penyakit genetis dan bersifat kronis pada

otot anak-anak.

3. Hipertrofi otot, merupakan kelainan otot yang menyebabkan otot menjadi lebih besar dan

lebih kuat karena sering digunakan, misalnya pada binaragawan.

4. Hernia abdominal, kelainan ini terjadi apabila dinding otot abdominal sobek dan

menyebabkan usus melorot masuk ke rongga perut.

5. Kelelahan otot, karena kontraksi secara terus-menerus menyebabkan kram atau kejang.

6. Tetanus, merupakan penyakit yang menyebabkan otot menjadi kejang karena bakteri tetanus.

Page 14: Makalah Otot

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Struktutr otot terdiri atas berkas-berkas serabut otot, berkas serabut otot ini terdiri atas

sel-sel otot. Di dalam setiap sel otot terdiri atas sarkolemna, sarkoplasma, dan miofibril.

Miofibril memliliki struktur gelap dan strukur terang. Dalam pola gelap dan terang

tersebut terdapat miofilamen yang terdiri atas filamen tipis dan filamen tebal. Filamen

tipis merupakan aktin sedangkan filamen tebal merupakan mioisin. Aktin dan miosin

merupakan protein sel otot yang bertanggung jawab atas kontraksi otot, selain aktin dan

miosin, terdapat pula beberapa protein otot yang mempunyai peran penting dalam

kontraksi otot, yaitu titin, tropomiosin, dan troponin.

3.2 Saran

a.   Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca pada umumnya.

b.   Semoga dengan adanya materi pada makalah ini bisa menunjang pambelajaran dan diskusi

didalam kelas.

c.   Penyusun makalah mengharapkan kritik dan saran yang membangun bagi kelancaran dan

kesempurnaan penyusunan makalah berikutnya

Page 15: Makalah Otot

Daftar Pustaka

Bakhtiar S. Biologi. 2011. Jakarta: Pusat Kurikulum dan Pembukuan Kementrian Pendidikan

Nasional.

Ferdinand F, Ariebowo. 2009. Praktis Belajar Biologi 2. Jakarta: Pusat Perbukuan

Departemen Pendidikan Nasional.

Firmansyah R, Mawardi A, Riandi U. 2009. Mudah dan Aktif Belajar Biologi 2. Jakarta:

Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.

Ns.Tarwoto,S.Kep.buku kesehatan. Bagian otot