70
PASAR MODAL Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya Teks Dosen Pengampu : Rr. Indah Mustikawati dan Amanita Novi Yushita Disusun oleh : 1. Syahida Norviana (10403241008) 2. Dwi Marlina Wijayanti (10403241009) 3. Ela Purwanti (10403241010) 4. Suhartini (10403241011) 1

Makalah Pasar Modal

  • Upload
    shetia

  • View
    74

  • Download
    2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

makalah

Citation preview

Page 1: Makalah Pasar Modal

PASAR MODAL

Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya

Teks Dosen Pengampu : Rr. Indah Mustikawati dan Amanita Novi Yushita

Disusun oleh :

1. Syahida Norviana (10403241008)

2. Dwi Marlina Wijayanti (10403241009)

3. Ela Purwanti (10403241010)

4. Suhartini (10403241011)

PENDIDIKAN AKUNTANSI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2011

1

Page 2: Makalah Pasar Modal

KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan

rahmat dan hidayah-Nya kepada kami sehingga dapat

menyelesaikan tugas ini dengan baik dan tepat pada waktunya.

Selama proses penyusunan tugas ini, penyusun mendapat

banyak bantuan dari berbagai pihak. Dalam kesempatan ini

penulis menyampaikan terima kasih kepada:

1. Ibu Rr. Indah Mustikawati dan Ibu Amanita Novi Yushita

dosen pengampu mata kuliah Bank dan Lembaga Keuangan

Lainnya.

2. Ibu, Bapak, dan segenap keluarga yang telah memberikan

dukungan dan doa.

3. Teman – teman yang telah memberikan semua bantuannya.

4. Semua pihak yang baik secara langsung maupun tidak

langsung telah membantu penyusunan.

Semoga seluruh amal dan kebaikan yang diberikan dapat

diterima dan mendapatkan ridho dari Allah SWT, Amiin. Kami

menyadari bahwa dalam tugas ini masih banyak terdapat

kekurangan, untuk itu saran dan kritik dari berbagai sumber

yang dapat membangun sangat kami harapkan sehingga

menjadi lebih baik untuk nanti ke depannya.

Yogyakarta, November

2011

Penyusun

2

Page 3: Makalah Pasar Modal

3

Page 4: Makalah Pasar Modal

DAFTAR ISI

A. PENGERTIAN PASAR MODAL..............................................................................6

B. PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA..........................................7

C. MANFAAT PASAR MODAL...................................................................................9

D. LEMBAGA-LEMBAGA YANG TERLIBAT DI PASAR MODAL.......................10

E. PROSES PENAWARAN UMUM (GO PUBLIC)...................................................15

F. PROSES PENCATATAN EFEK DI BURSA EFEK JAKARTA............................23

G. PRODUK-PRODUK DI PASAR MODAL.............................................................26

H. STRATEGI INVESTASI DI PASAR MODAL.......................................................32

I. PASAR MODAL SYARIAH...................................................................................33

4

Page 5: Makalah Pasar Modal

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Semakin berkembangnya perekonomian di dunia mengakibatkan

perubahan yang signifikan di berbagai bidang kehidupan. Orang mulai melakukan

transaksi ekonomi melalui berbagai cara, salah satunya adlah dengan

menginvestasikan harta atau uangnya melalui pasar modal. Pasar modal dibentuk

untuk mempermudah para investor mendapatkan asset dan mempermudah

perusahaan menjual asset.

Kehidupan yang semakin kompleks akan mendorong berbagai pihak untuk

mencapai segala sesuatu secara instan, mudah dan terorganisasi. Dalam hal ini,

untuk memepermudah transaksi produk pasar modal maka dibentuk Bursa Efek.

Fungsinya sangat membantu berbagai pihak yang terkait.

Perkembangan pasar modal dari tahun ke tahun mengalami kenaikan.

Dimulai dengan adanya perubahan yang terdapat didalamnya hingga

menghasilkan Bursa Efek Jakarta yang merupakan satu-satunya bursa efek di

Indonesia. Aktivitas yang dilakukan sangat banyak guna membantu para investor

dan perusahaan melakukan transaksi ekonomi.

B. RUMUSAN MASALAH

1. Bagaimanakah perkembangan bursa efek di Indonesia?

2. Apakah fungsi bursa efek di Indonesia?

3. Produk apa saja yang ada di pasar modal yang menjadi tujuan para

investor dan perusahaan untuk bertransaksi?

5

Page 6: Makalah Pasar Modal

C. TUJUAN

1. Mahasiswa mengetahui dan memahami bagaimana perkembangan

pasar modal di Indonesia

2. Mahasiswa mengetahui dan memahami fungsi adanya pasar modal di

Indonesia

3. Mahasiswa mengetahui dan memahami produk apa saja yang ada di

pasar modal

6

Page 7: Makalah Pasar Modal

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN PASAR MODAL

Pasar modal (capital modal) adalah pasar keuangan untuk dana-dana

jangka panjang dan merupakan pasar yang konkret. Dana jangka panjang adalah

dana yang jatuh temponya lebih dari satu tahun. Pasar modal dalam arti sempit

adalah suatu tempat dalam pengertian fisik yang terorganisasi tempat efek-efek

diperdagangkan yang disebut bursa efek. Pengertian bursa efek (stock exchange)

adalah suatu sistem yang terorganisasi yang mempertemukan penjual dan pembeli

efek yang dilakukan baik secara langsung maupun tidak langsung. Pengertian efek

adalah setiap surat berharga (sekuritas) yang diterbitkan oleh perusahaan,

misalnya: surat pengakuan utang, surat berharga komersial (commercial paper),

saham, obligasi, tanda bukti utang, bukti right (right issue), dan waran (warrant).

Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar

konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan

memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya

yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuranssi, dana pensiun, bank-

bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah

dan masyarakat umum.

Pasar modal berbeda dengan pasar uang (money market). Pasar uang

berkaitan dengan instrument keuangan jangka pendek (jatuh tempo kurang dari

satu tahun) dan merupakan pasar yang abstrak. Instrument pasar uang biasanya

terdiri dari berbagai jenis surat berharga jangka pendek seperti sertifikat deposito,

commercial papper, Sertifikat Bank Indonesia (SBI), dan Surat Berharga Pasar

Uang (SPBU).

7

Page 8: Makalah Pasar Modal

B. PERKEMBANGAN PASAR MODAL DI INDONESIA

Dalam sejarah Pasar Modal Indonesia, kegiatan jual beli saham dan

obligasi dimulai pada abad ke-19. Menurut buku Effectengids yang dikeluarkan

oleh Verreninging voor den Effectenhandel pada tahun 1939, jual beli efek telah

berlangsung sejak 1880. Pada tanggal Desember 1912, Amserdamse Effectenbeurs

mendirikan cabang bursa efek di Batavia. Di tingkat Asia, bursa Batavia tersebut

merupakan yang tertua keempat setelah Bombay, Hongkong, dan Tokyo.

Aktivitas yang sekarang diidentikkan sebagai aktivitas pasar midal sudah sejak

tahun 1912 di Jakarta. Aktivitas ini pada waktu itu dilakukan oleh orang-orang

Belanda di Batavia yang dikenal sebagai Jakarta saat ini. Sekitar awal abad ke-19

pemerintah kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran

di Indonesia. Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung yang

telah dikerahkan sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang

Belanda dan Eropa lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari

penghasilan penduduk pribumi. Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial

waktu itu mendirikan pasar midal. Setelah mengadakan persiapan akhirnya berdiri

secara resmi pasar midal di Indonesia yang terletak di Batavia (Jakarta) pada

tanggal 14 Desember 1912 dan bernama Verreninging voor den Effectenhandel

(bursa efek) dan langsung memulai perdagangan. Efek yang dperdagangkan pada

saat itu adalah saham dan obligasi perusahaan milik perusahaan Belanda serta

obligasi pemerintah Hindia Belada. Bursa Batabia dihentikan pada perang dunia

yang pertama dan dibuka kembali pada tahun 1925 dan menambah jangkauan

aktivitasnya dengan membuka bursa paralel di Surabaya dan Semarang. Aktivitas

ini terhenti pada perang dunia kedua.

Setahun setelah pemerintah Belanda mengakui kedaulatan RI, tepatnya

pada tahun 1950, obligasi Republik Indonesia dikeluarkan oleh pemerintah.

Peristiwa ini menandai mulai aktifnya kembali Pasar Modal Indonesia. Didahului

dengan diterbitkannya Undang-undang Darurat No. 13 tanggal 1 September 1951,

yang kelak ditetapkan senagai Undang-undang No. 15 tahun 1952, setelah terhenti

12 tahun. Adapun penyelenggarannya diserahkan kepada Perserikatan

Perdagangan Uang dan Efek-efek (PPUE) yang terdiri dari 3 bangk negara dan

8

Page 9: Makalah Pasar Modal

beberapa makelar efek lainnya dengan Bank Indonesia sebagai penasihat.

Aktivitas ini semakin meningkat sejak Bank Industri Negara mengeluarkan

pinjaman obligasi berturut-turut pada tahun 1954, 1955, dan 1956. Para pembeli

obligasi banyak warga negara Belanda, baik perorangan maupun badan hukum.

Semua anggota diperbolehkan melakukan transaksi abitrase dengan luar negeri

terutama dengan Amsterdam.

Menjelang akhir era 50-an, terlihat kelesuan dan kemunduran perdagangan

di bursa. Hal ini diakibatkan politik konfrontasi yang dilancarkan pemerintah RI

terhadap Belanda sehingga mengganggu hubungan ekonomi kedua negara dan

mengakibatkan banyak warga begara Belanda meninggalkan Indonesia.

Perkembangan tersebyut makin parah sejalan dengan memburuknya hubungan

Republik Indonesia denan Belanda mengenai sengketa Irian Jaya dan

memuncaknya aksi pengambil-alihan semua perusahaan Belanda di Indonesia,

sesuai dengan Undang-undang Nasionalisasi No. 86 Tahun 1958. Kemudian

disusul dengan instruksi dari Badan Nasonialisasi Perusahaan Belanda (BANAS)

pada tahun 1960, yaitu larangan Bursa Efek Indonesia untuk memperdagangkan

semua efek dari perusahaan Belanda yangberoperasi di Indonesia, termasuk

semua efek yang bernominasi mata uang Belanda, makin memperparah

perdagangan efek di Indonesia.

Pada tahun 1977, bursa saham kembali dibuka dan ditangani oleh Badan

Pelaksana Pasar Modal (Bapepam), institusi baru di bawah Departemen

Keuangan. Unuk merangsang perusahan melakukan emisi, pemerintah

memberikan keringanan atas pajak persetoan sebesar 10%-20% selama 5 tahun

sejak perusahaan yang bersangkutan go public. Selain itu, untuk investor WNI

yang membeli saham melalui pasar midal tidak dikenakan pajar pendapatan atas

capital gain, pajak atas bunga, dividen, royalti, dan pajak kekayaan atas nilai

saham/bukti penyertaan modal.

Pada tahun 1988, pemerintah melakuka deregulasi di sektor keuangan dan

perbankan termasuk pasar midal. Deregulasi yang memengaruhi perkembangan

pasar midal antara lain Pakto 27 tahun 1988 dan Pakses 20 tahun 1988. Sebelum

9

Page 10: Makalah Pasar Modal

itu telah dikeluarkan Paker 24 Desember 1987 yang berkaitan dengan usaha

pengembangan pasar modal meliputi pokok-pokok:

a. Kemudahan syarat go public antar lain laba tidak harus mencapai 10%.

b. Diperkenalkan Bursa Paralel.

c. Penghapusan pungutan seperti fee pendaftaran dan pencatatan di bursa yang

sebelumya dipungut oleh Bapepam.

d. Investor asing boleh membeli saham di perusahaan yang go public.

e. Saham boleeh dierbitkan atas unjuk.

f. Batas fluktuasi harga saham di bursa efek sebesar 4% dari kurs sebelum

ditiadakan.

g. Proses emisi sudah diselesaikan Bapepem dalam waktu selambat-lambatnya

30 hari sejak dilengkapinya persyaratan.

Pada tanggal 13 Juli 1992, bursa saham dswastanisasi menjadi PT Bursa

Efek Jakarta. Swastanisasi bursa saham menjadi PT BEJ ini mengakibatkan

beralihnya fungsi Bapepam menjadi Badan Pengawas Pasar Modal.

C. MANFAAT PASAR MODAL

1. Bagi Emiten

Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1. jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar

2. dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai

3. tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan

dana/perusahaan

4. solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan

5. ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

10

Page 11: Makalah Pasar Modal

2. Bagi investor

Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

1. nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan

tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain

2. memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga

yang mengambang bagi pemenang obligasi

3. dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi

risiko

D. LEMBAGA-LEMBAGA YANG TERLIBAT DI PASAR MODAL

1. BAPEPAM (Badan Pengawas Pasar Modal)

Tugas Badan Pengawas Pasar Modal menurut Keppres No. 53 Tahun 1990

tentang Pasar Modal adalah :

a. Mengikuti perkembangan dan mengatur pasar modal sehingga efek dapat

ditawarkan dan diperdagangkan secara teratur dan efisien serta melindungi

kepentingan pemodal masyarakat umum.

b. Melaksanakan pembinaan dan pengawas terhadap lembaga-lembaga berikut:

1) Bursa efek

2) Lembaga kliring, penyelesaian dan penyimpanan

3) Reksa dana

4) Perusahaan efek dan perorangan

c. Memberi pendapat kepada Menteri Keuangan mengenai pasar modal

Bapepam sebagai lembaga pengawas pasar modal wajib menetapkan

ketentuan bagi terjaminnya pelaksanaan efek secara ertib dan wajar dalam rangka

melindungi pemodal dan masyarakat berupa:

1) Keterbukaan informasi tentang transaksi efek di bursa efek oleh semua

perusahaan efek dan semua pihak. Ketentuan ini wajib memuat persyaratan

kererbukaan kepada Ketua Bapepam dan masyarakat tentang semua transaksi

11

Page 12: Makalah Pasar Modal

efek oleh semua pemegang saham utama dan orang dalam serta pihak

terasosiasikan dengannya.

2) Penyimpanan catatan dan laporan yang diberikan oleh pihak telah

memperoleh izin usaha, izin perorangan, persetujuan atau pendaftaran

profesi.

3) Penjatahan efek, dalam hal terdapat kelebihan jumlah permintaan pada suatu

penawaran umum. Ketentuan ini tidak mengharuskn diadakannya penerbitan

sertifikat dalam jumlah yang kurang dari jumlah standar yang berlaku dalam

perdagangan efek pada suatu bursa efek.

Bapepam dipimpin oleh seorag ketua yang tugas pokoknya adalah

memimpin Bapepam sesuaidengan kebijaksanaan yang telah digariskan oleh

pemerintah dan membina aparatur Bapepam agar berdaya guna dan berhasil guna.

Disamping itu Ketua Bapepam bertugas membuat ketentuan pelaksanaan teknis di

bidang pasar modal secara fungsional menjadi tanggung jawabnya sesuai dengan

kebijakan yang ditetapkan oleh Menteri Keuangan serta berdasarkan peraturan

perundangan yang berlaku.

2. Lembaga Penunjang Pasar Perdana

a. Penjamin Emisi Efek

Tugas penjamin efek antara lain adalah sebagai berikut:

1) Memberikan nasihat mengenai jenis efek yang sebaiknya dikeluarkan, harga

yang wajar dan jangka waktu efek (obligasi dan sekuritas kredit).

2) Dalam mengajukan pernyataan pendaftaran emisi efek, membantu

menyelesaikan tugas adinistrasi yang berhubungan dengan pengisian dokumen

pernyataan pendaftaran emisi efek, penyusunan prospektus merancang

spesimen efek dan mendampingi emiten selama proses evaluasi.

3) Mengatur penyelenggaraan emisi (pendistribusian efek dan menyiapkan

sarana-sarana penunjang).

b. Akuntan Publik

Tugas akuntan publik antara lain adalah sebagai berikut:

12

Page 13: Makalah Pasar Modal

1) Melakukan pemeriksaan atas laporan keuangan perusahaan dan memberikan

pendapatya.

2) Memeriksa pembukuan apakah sudah sesuai dengan prinsip akuntansi yang

berlaku umum dan ketentuan-ketentuan Bapepam.

3) Memberikan petunjuk pelaksanaan cara-cara pembukuan yang baik apabila

diperlukan

c. Konsultan Hukum

Tugas konsultan hukum adalah meneliti aspek-aspek hukum emiten dan

memberikan pendapat dari sisi hukum tentang keadaan dan keabsahan usaha

emiten, yang meliputi anggaran dasar, izin usaha, bukti kepemilikan atas

kekayaaan emiten, perikatan yang dilakukan oleh emiten dengan pihak ketiga,

serta gugatan dalam perkara perdata dan pidana.

d. Notaris

Notaris bertugas membuat berita acara RUPS, membuat konsep akta perubahan

anggaran dasar dan menyiapkan naskah perjanjian dalam rangka emisi efek.

e. Agen Penjual

Agen penjual ini umumnya terdiri dari perusahaan pialang (broker/dealer) yang

bertugas melayani investor yang akan memesan efek, melaksanakan

pengembalian uang pesanan dan menyerahkan sertifikat efek kepada pemesan.

f. Perusahaan Penilai

Perusahaan penilai diperlukan apabila perusahaan emiten akan melakukan

penilaian kembali aktivanya. Penilaian tersebut dimaksudkan untuk mengetahui

beberapa beesarnya nilai wajar aktiva perusahaan sebagai dasar dalam melakukan

emisi melalui pasar modal.

13

Page 14: Makalah Pasar Modal

3. Lembaga Penunjang dalam Emisi Obligasi

Dalam emisi obligasi, disamping lembaga penunjang untuk emisi saham

juga dikenal lembaga sebagai berikut:

a. Wali Amanat (Trustee)

Tugas wali amanat antara lain:

1) Menganalisis kemampuan dan kredibilitas emiten

2) Melakukan penilaian terhadap sebagian atau seluruh harta kekayaan emiten

yang diterima olehnya sebagai jaminan.

3) Memberikan nasihat yang diperhitungkan oleh emiten.

4) Melakukan pengawasan terhadap pelunasan pinjaman pokok beserta bunganya

yang harus dilakukan oleh emiten tepat pada waktunya.

5) Melaksanankan tugas selaku agen utama pembayaran.

6) Mengikuti secara terus-menerus perkembangan pengelolaan perusahaan

emiten.

7) Membuat perjanjian perwaliamanatan dengan pihak emiten.

8) Memanggil Rapat Umum Pemegang Obligasi (RUPO), apabila diperlukan.

b. Penanggung (Guarantor)

Penanggung bertanggungjawab atas dipenuhinya pembayaran pinjaman pokok

obligasi beserta bunganya dari emiten kepada para pemengang obligasi tepat pada

waktunya, apabila emiten tidak memenuhi kewajibannya.

c. Agen Pembayar (Paying Agent)

Agen pembayar bertugas membayar bunga obligasi yang biasanya dilakukukan

setiap dua kali setahun dan pelunasan pada saat obligasi telah jatuh tempo.

4. Lembaga Penunjang Pasar Sekunder

Lembaga penunjang pasar sekunder merupakan lembaga yang menyediakan jasa-

jasa dalam pelaksanaan transaksi jual beli di bursa. Lembaga penunjang terdiri

dari:

14

Page 15: Makalah Pasar Modal

a. Pedagang Efek

Di samping melakukan jual beli efek untuk diri sendiri, pedangang efek juga

berfungsi untuk menciptakan pasar bagi efek tertentu dan menjaga keseimbangan

harga serta memelihara likuiditas efek dengan cara membeli dan menjual efek

tertentu di pasar sekunder.

b. Perantara Perdagangan Efek (Broker)

Broker bertugas menerima order jual dan order beli investor untuk kemudian

ditawarkan di bursa efek. Atas jasa keperantaraan ini broker mengenakan fee

kepada investor.

c. Perusahaan Efek

Perusahaan efek atau perusahaan sekuritas (sekurities company) dapat

menjalankan saru atau beberapa kegiatan, baik sebagai penjamin emisi efek

(underwriter) , peranraa pedagang efek, manajer investasi atau penasihat investasi.

d. Biro Administrasi Efek

Yaitu pihak yang berdasarkan kontrak dengan emiten secara teratur menyediakan

jasa-jasa melaksanakan pembukuan, transfer dan pencatatan, pembayaran dividen,

pembagaian hak opsi, emisi sertifikat, atau laporan tahunan untuk emiten.

e. Reksa Dana (Mutual Fund)

Reksadana meripakan perusahaan yang kegiatannya mengelola dana-dana investor

yang pada umumnya diinvestasikan dalam bentuk instrumen pasar modal atau

pasar uang oleh manajer investasi. Atas dana yang dikelola tersebut diterbitkan

unit saham atau sertifikat sebagai bukti keikutsertaan investor pada perusahaan

reksadana.

15

Page 16: Makalah Pasar Modal

E. PROSES PENAWARAN UMUM (GO PUBLIC)

Penawaran umum adalah kegiaan yang dilakukan oleh emiten untuk

menjual efek kepada masyarakat, berdasarkan tata cara yang diaur oleh undang-

undang dan peraturan pelaksanaannya. Kegiatan ini lebih populer disebut sebagai

go public. Go public dapat menjadi strategi untuk mendapatkan dana dalam

jumlah besar. Dana tersebut dapat digunakan untuk melakukan ekspansi,

memperbaiki struktur permodalan, dan investasi. Dengan adanya proses

penawaraan umum, perusahaan emiten akan mendapatkan banyak keuntungan.

Keuntungan yang dapat diperoleh dengan adanya penawaran umum adalah :

a. Dapat memperoleh dana yang relatif besar dan diterima sekaligus tanpa

melalui termin-termin.

b. Proses untuk melakukan go public relatif mudah sehingga biaya untuk go

public juga menjadi relatif murah.

c. Perusahaan dituntut untuk lebih terbuka, sehingga hal ini dapat memacu

perusahaan untuk melakukan pengelolaan dengan lebih profesional.

d. Memberikan kesempatan pada kalangan masyarakat untuk turut serta memiliki

saham perusahaan, sehingga dapat mengurangi kesenjangan sosial. Dlam hal

ini tentu saja juga menuntut keaktifan masyarakat untuk mendapatkan

informasi yang berkaitan dengan aktivitas di pasar modal.

e. Emiten akan lebih dikenal oleh masyarakat. Go public dapat menjadi media

promosi yang sangat efisien dan efektif. Selain itu, keuntungan ganda dapat

diperoleh oleh perusahaan karena penyertaan karena penyertaan masyarakat

biasanya tidak akan memengaruhi kebijakan manajemen.

16

Page 17: Makalah Pasar Modal

Gambar 1 Proses Penawaran Umum di Pasar Modal

17

Penawaran Umum

Sebelum Emisi Emisi Sesudah Emisi

Inter Perusahaan

BAPEPAM Pasar Primer

Pasar Sekunder

Pelaporan

1. Rencana go public2. RUPS3. Penunjukan

UnderwriterProfesi PenunjangLembaga Penunjang

4. Mempersiapkan dokumen

5. Konfirmasi sebagai agen penjual oleh penjamin emisi

6. Kontrak pendahuluan dengan bursa efek

7. Tanda tangan perjanjian8. Public Expose 1. Emiten menyampaikan pendaftaran

2. Expose terbatas di Bapepam3. Tanggapan

Kelengkapan dokumenKejalasan informasiKeterbukaan (hukum, akuntansi, keuangan dan manajemen)

4. Komentar tertulis dalam waktu 45 hari5. Pernyataan pendaftaran dinyatakan efektif

1. Penawaran oleh sindikasi penjamin emisi dan agen penjual

2. Penjatahan kepada pemodal3. Penyerahan efek kepada

pemodal

1. Emiten mencatatkan efeknya di bursa

2. Perdagangan Efek di bursa

1. Laporan Berkala

2. Laporan kejadian penting dan relevan

Page 18: Makalah Pasar Modal

Meski proses untuk go public ini relatif mudah, ada beberapa hal yang

harus disiapkan oleh pihak emiten agar proses untuk go public ini dapat berjalan

lancar sesuai dengan perencanaan. Perencanaan tersebut meliputi perencanaan

internal dan eksternal. Perencanaan internal dilakukan dengan membuat

kesepakatan dengan pemegang saham dan manajemen. Perencanaan eksternal

dilakukan dengan menjalin kerja dengan lembaga-lembaga penunjang dan

Bapepam.

1. Persiapan dalam Rangka Penawaran Umum

a. Menajemen perusahaan menetapkan rencana mencari dana melalui go

public.

b. Rencana go public tersebut dimintakan persetujuan kepada para pemegang

saham dan peruanahan Anggaran Dasar dalam RUPS (Rapat Umum

Pemegang Saham).

c. Emiten mencari profesi penunjang dan lembaga penunjang untuk

membantu menyiapkan kelengkapan dokumen :

1) Penjamin emisi (under writer) untuk menjamin dan membantu emiten

dalam proses emisi.

2) Profesi penunjang :

Akuntan Publik (auditor independen) untuk melakukan audit atas

laporan keuangan emiten untuk dua tahun terakhir.

Konsultan hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum

(legal opinion).

Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan

dan menentukan nilai wajar (sound value) dari aktiva tetap.

Notaris untuk melakukan perubahan atas Anggaran Dasar, membat

akta perjanjian-perjanjian dalam rangka penewaran umum dan juga

noulen-notulen rapat.

3) Lembaga penunjang :

Wali amanat akan bertindak selaku wali bagi kepentingan

pemegang oblogasi (unuk emisi obligasi).

Penanggung (guarantor).

Biro Administrasi Efek (BAE).

18

Page 19: Makalah Pasar Modal

4) Tempat penitipan Harta atau kusodian (custodian).

d. Mempersiapkan kelengkapan dokumen emisi.

e. Kontrak pendahuluan dengan bursa efek di mana efeknya akan dicatatkan.

f. Penandatangan perjanjian-perjanjian emisi.

g. Khusus penawaran obligasi atau efek lainnya yang bersifat utang, terlebih

dahulu harus memperoleh peringkat dari Lembaga Peringkat Efek.

h. Menyampaikan pernyataan pedaftaran beserta dokumen-dokumennya

kepada BAPEPAM, sekaligus melakukan ekspose terbatas di BAPEPAM.

2. Tahapan dalam Rangka Penawaran Umum

Proses penawaran umum saham dapat dikelompokkan menjadi empat

tahap berikut:

a. Tahap persiapan

Tahapan ini merupakan tahapan awal dalam rangka mempersiapkan segala

sesuatu yang berkaitan dengan proses penawaran umum. Pada tahap yang

paling awal perusahaan yang akan menerbitkan saham terlebih dahulu

melakukan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) untuk meminta

persetujuan paa pemegang saham dalam rangka penawaran umum saham.

Setelah mendapatkan persetujuan, selanjutnya emiten melakukan penunjukan

penjamin emisi serta lembaga dan profesi penunjang pasr yaitu:

Penjamin emisi (underwiter). Merupakan pihak yang paling banyak

terlibat membantu emiten dalam rangka penerbitan saham. Kegiatan yang

dilakukan penjamin emisi antara lain: menyiapkan berbagai dokumen,

membantu menyiapkan prospektus dan memberikan penjaminan atas

penerbitan.

Akuntan publik (Auditor Independen). Bertugas melakukan audit atau

pemeriksaan atas laporan keuang calon emiten.

Penilai untuk melakukan penilaian terhadap aktiva tetap perusahaan dan

menentukan nilai wajar dari akviwa tetap tersebut.

Konsultan hukum untuk memberikan pendapat dari segi hukum (legal

opinion).

19

Page 20: Makalah Pasar Modal

Notaris untuk membuat akta-akta perubahan Anggaran Dasar, akta

perjanjian-perjanjian dalam rangka penawaran umum dan juga notulen-

notulen rapat.

b. Tahap pengajuan Pernyataan Pendaftaran

Pada tahap ini, dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukung calon emien

menyampaikan pendaftaran kepada Badan Pengawas Pasar Modal hingga

BAPEPAM menyatakan Pernyataan Pendaftaran menjadi Efektif.

c. Tahap Penawaran Saham

Tahapan ini merupakan tahapan utama, karena pada waktu inilah emiten

menawarkan saham kepada masyarakat investor. Investor dapat membeli

saham tersebut melalui agen-agen penjual yang telah ditunjuk. Masa

penawaran sekurang-kurangnya tiga hari kerja. Perlu diingat pula bahwa tidak

seluruh keinginan investor terpenuhi dalam tahapan ini. Misal, saham dilepas

ke pasar perdana sebanyak 100 juta saham sementara yang ingin dibeli seluuh

investor berjumlah 150 juta saham. Jika invstor tidak mendapatkan sham pada

pasar perdana, maka investor tersebut dapat membeli di pasar sekunder yaitu

setelah saham dicatatkan di bursa efek.

d. Tahap Pencatatan Saham di Bursa Efek

Setelah selesai penjualan saham dipasar perdana, selanjutnya saham tersebut

dicatatkan di bursa efek, di Indonesia adalah Bursa Efek Jakarta (BEJ).

3. Persyaratan Pencatatan Saham di BEJ

a. Papan Utama

No. Kriteria

1. Telah memenuhi persyarat umum pencatatan saham.

2. Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, telah

melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama (core

business) yang sama minimal 36 buln berturut-turut.

3. Laporan Keuangan telah diaudit 3 tahun buku terakhir, dengan

20

Page 21: Makalah Pasar Modal

ketentuan Laporan Keuangan Auditan 2 tahun buku terakhir dan

Laporan Keuangan Auditan interim terakhir (jika ada) memperoleh

pendapat Wajar Tanpa Pengcualian (WTP).

4. Berdasarkan Laporan Keuangan Auditan terakhir memiliki Aktiva

Berwujud Bersih (net tangible asset) minimal Rp 100.000.000.000

(seratus miliar rupiah).

5. Jumlah saham yang dimilikai oleh pemegang saham yang bukan

merupakan Pemegang Saham Pengendali atau Pemegang Saham

Minoritas (minority shareholders) setelah Penawaran Umum atau

perusahaan yang sudah tercatat di Bursa Efek lain atau bagi

Perusahaan Publik yang belum tercatat di Bursa Efek lain dalam

periode 5 (lima) hari bursa sebelum permohonan pencatatan,

sekurang-kurangnya 100.000.000 (seratus juta) saham atau 35%

dari modal disetor (mana yang lebih kecil).

6. Jumlah pemegang saham paling sedikit 1.000 (seribu) pemenang

saham yang memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek,

dengan ketentuan;

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang melakukan

penawaran umum, maka jumlah pemegang saham tersebut

adalah pemegang saham setelah penawaran umum perdana.

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal dari

perusahaan publik, maka jumlah peegang saham tersebut

adalah jumlah pemegang saham terakhir selambat-

lambatnya 1 (satu) bulan sebelum mengajukan permohonan

pencatatan.

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di Bursa Efek

lain, maka jumlah pemegang saham tersebut dihitung

berdasarkan rata-rata per bulan selama 6 (enam) bulan

terakhir.

21

Page 22: Makalah Pasar Modal

b. Papan Pengembagan

No. Kriteria

1. Telah memenuhi persyaratan umum pencatatan saham.

2. Sampai dengan diajukannya permohonan pencatatan, telah

melakukan kegiatan operasional dalam usaha utama (core

business) yang sama minimal 12 bulan berturut-turut.

3. Laporan Keuangan Auditan tahun buku terakhir yang mencakup

minial 12 bulan bulan dan Laporan Keuagan Auditan interim

terakir (jika ada) memperoleh pendapat Wajar anpa Pengecualian

(WTP).

4. Memiliki Akiva Berwujud Bersih (net itangible asset) minimal Rp

5.000.000 (lima miliar rupiah).

5. Jika calon emiten mengalami rugi usaha atau belum membukukan

keuntugan atau beroperasi kurang dari 2 tahun, wajib:

Selambat-lambatnya pada akhir tahun buku ke-2 sejak

tercatat sudah memperoleh laba usaha dan laba bersih

berdasarkan proyeksi keuangan yang akan diumumkan di

bursa.

Khusus bagi calon emiten yang bergerak dalam bidang

yang sesuai dengan sifanya usahanya memerlukan waku

yang cukup lama untuk mencapai titik impas (seperti:

infrastruktur, perkebuban tanaman keras, konsensi Hak

Pengelolaan Hutan (HPH) atau Hutan Tanaman Industri

(HTI) atau bidang usaha lain yang berkaitan dengan

pelayanan umum, maka berdasrkan proyeksi keuangan

calon perusahaan tercatat tersebut selambat-lambatnya

pada akhir tahun buku ke-6 sejak tercatat sudah

memperoleh laba usaha dan laba bersih.

6. Jumalah saham yang dimiliki oleh pemegang saham yang bukan

merupakan pemegang saham pengendali (minority shareholders)

setelah Penawaran Umum atau perusahaan yang sudah tercatat di

bursa efek lain atau bagi perusahaan publik yang belum tercatat di

22

Page 23: Makalah Pasar Modal

bursa efek lain dalam periode 5 (lima) hari bursa sebelum

permohonan pencatatan, sekurang-kurangnya 50.000.000 (lima

puluh juta) saham tau 35% dari modal disetor (mana yang lebih

kecil).

7. Jumlah pemegang saham paling sedikit 500 (lima ratus) pemenang

saham yang memiliki rekening Efek di Anggota Bursa Efek,

dengan ketentuan;

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang melakukan

penawaran umum, maka jumlah pemegang saham tersebut

adalah pemegang saham setelah penawaran umum

perdana.

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang berasal dari

perusahaan publik, maka jumlah peegang saham tersebut

adalah jumlah pemegang saham terakhir selambat-

lambatnya 1 (satu) bulan sebelum mengajukan

permohonan pencatatan.

Bagi Calon Perusahaan Tercatat yang tercatat di Bursa

Efek lain, maka jumlah pemegang saham tersebut dihitung

berdasarkan rata-rata per bulan selama 6 (enam) bulan

terakhir.

8. Khusus calon emiten yang ingin melakukan IPO, perjanjian

emisinya harus menggunakan prinsip kesanggupan penuh (full

commiment).

F. PROSES PENCATATAN EFEK DI BURSA EFEK JAKARTA

Proses pencatatan efek di BEJ, dilakukan setelah pernyataan efektif oleh

Bapepam dan emiten bersama dengan penjamin emisi telah melakukan penawaran

umum, maka:

23

Page 24: Makalah Pasar Modal

a. Emiten mengajukan permohonan pencatatan ke bursa sesuai dengan ketentuan

pencatatan efek di BEJ;

b. BEJ melakukan evaluasi berdasarkan persyaratan pencatatan;

c. Jika memenuhi persyaratan pencatatan, BEJ memberikan surat persetujuan

pencatatan;

d. Emiten membayar biaya pencatatan;

e. BEJ mengumumkan pencatatan efek tersebut di bursa;

f. Efek tersebut mulai tercatat dan dapat diperdagangkan di bursa.

1. Persyaratan Pencatatan Saham

a. Pernyataan pendaftaran emisi telah dinyatakan efektif oleh Bapepam;

b. Laporan Keuangan diaudit akuntan terdaftar di Bapepam dengan pendapat

Wajar Tanpa Kualifikasi (WTK-unqualified opinion) untuk tahun buku

terakhir;

c. Minimal jumlah saham yang dicatatkan 1 juta perlembar;

d. Jumlah pemegang saham minimal 200 pemodal (1 pemodal memiliki

sekurang-kurangnya 500 saham);

e. Wajib mencatatkan seluruh sahamnya yang telah ditempatkan dan disetor

penuh (company listing), sepanjang tidak bertentangan dengan kepemilikan

asing (maksimal 49% dari jumlah saham yang tercatat di bursa);

f. Telah berdiri dan beroperasi sekurang-kurangnya 3 tahun; pengertian berdiri :

telah berdiri pada suatu tahun buku apabila Anggaran Dasarnya telah

memperoleh pengesahan dari Departemen Kehakiman.

2. Pengertian Beroperasi

a. Perusahaan dianggap telah beroperasi apabila memenuhi salah satu pengertian

berikut ini:

Telah memperoleh izin/persetujuan tetap dari BKPM,

Telah memperoleh izin operasional dari Departemen Teknis,

Secara akuntansi telah mencatat laba/rugi operasional,

24

Page 25: Makalah Pasar Modal

Secara ekonomis telah memperoleh pendapatan/biaya yang berhubungan

dengan operasi pokok.

b. Dalam dua tahun buku terakhir memperoleh laba bersih dari kegiatan

operasional;

c. Memiliki minimal kekayaan (aktiva) Rp 20 miliar, modal sendiri Rp 7,5

miliar, dan modal disetor Rp 2 miliar;

d. Kapitalisasi bagi perusahaan yang telah melakukan penawaran umum

sekurang-kurangnya Rp 4 miliar;

e. Anggota direksi dan komisaris memiliki reputasi yang baik.

3. Persyaratan Pencatatan Obligasi

a. Pernyataan pendaftaran telah dinyatakan efektif oleh Bapepam;

b. Laporan Keuangan diaudit akuntan terdaftar di Bapepam dengan pendapat

Wajar Tanpa Kualifikasi (WTK) tahun buku terakhir;

c. Nilai nominal obligasi yang dicatatkan minimal Rp 25 miliar;

d. Rentang waktu efektif dengan permohonan pencatatan tidak lebih dari 6

(enam) bulan dan sisa jangka waktu jatuh tempo obligasi sekurang-kurangnya

4 (empat) tahun;

e. Telah berdiri dan beroperasi sekurang-kurangnya 3 (tiga) tahun;

f. Dua tahun terakhir memperoleh laba operasional dan tidak ada saldo rugi

tahun terakhir;

g. Anggota direksi dan komisaris memiliki reputasi yang baik.

4. Persyaratan Pencatatan Reksa Dana

a. Reksadana tersebut telah memperoleh izin usaha dari Menteri Keuangan;

b. Pernyataan pendaftarannya telah dinyatakan efektif oleh Bapepam;

c. Nilai nominal saham reksa dana yang ditawarkan minimal Rp 10 miliar;

d. Jumlah pemegang saham orang/badan minimal 200 pemodal (1 pemodal

minimal memiliki 500 saham);

25

Page 26: Makalah Pasar Modal

e. Direksi dan manajer investasi memiliki reputasi baik.

5. Persyaratan Pencatatan Waran

a. Waran harus diterbitkan oleh emiten yang sahamnya telah tercatat di bursa;

b. Pernyataan pendaftaran atas waran telah dinyatakan efektif;

c. Setiap waran harus memberikan hak kepada pemegang waran untuk membeli

minimal satu saham atau kelipatannya;

d. Waran yang dinyatakan memiliki masa berlaku minimal 3 tahun dan

pelaksanaan hak (konversi) minimal 6 bulan setelah waran diterbitkan;

e. Harga pelaksanaan hak (konversi) atas waran maksimal 125% dari harga

saham terakhir pada hari saat diputuskannya penerbitan waran oleh RUPS

(Rapat Umum Pemegang Saham) emiten;

f. Perjanjian penerbitan waran memuat ketentuan tentang:

Perlakuan untuk waran yang tidak dikonversi sampai jatuh tempo;

Perlindungan pemegang waran dari dilusi karena turunnya harga saham

akibat keputusan perusahaan.

g. Harga pelaksanaan waran tidak menyimpang dari yang ditetapkan dalam

perjanjian penerbit waran;

h. Sertifikat waran diterbitkan atas nama.

6. Kewajiban Pelaporan Emiten

Setelah perusahaan go public dan mencatatkan efeknya di bursa, maka

emiten sebagai perusahaan publik, wajib menyampaikan laporan secara rutin

maupun laporan lain jika ada kejadian penting kepada Bapepam dan BEJ. Seluruh

laporan yang disampaikan oleh emiten kepada bursa, yaitu laporan adanya

kejadian penting, secepatnya akan dipublikasikan oleh bursa kepada masyarakat

pemodal melalui pengumuman di lantai bursa maupun melalui papan informasi.

Masyarakat dapat memperoleh langsung informasi tersebut ataupun melalui

perusahaan piutang. Hal ini penting karena sebagai pemodal, terutama pemodal

pubik tidak memiliki akses informasi langsung kepada emiten. Untuk mengetahui

26

Page 27: Makalah Pasar Modal

kinerja perusahaan, pemodal sangat bergantung pada informasi tersebut. Oleh

karena itu kewajiban pelaporan dimaksudkan untuk membantu penyebaran

informasi agar dapat sampai secara tepat waktu dan tepat guna kepada pemodal.

G. PRODUK-PRODUK DI PASAR MODAL

1. Reksa Dana

Reksa dana (mutual fund) adalah sertifikat yang menjelaskan bahwa

pemiliknya menitipkan uang kepada pengelola reksa dana (manajer investasi)

untuk digunakan sebagai modal berinvestasi. Melalui dana reksa ini nasihat

investasi yang baik “jangan menaruh semua telur dalam satu keranjang” bisa

dilaksanakan. Pada prinsipnya investasi pada reksa dana adalah melakukan

investasi yang menyebar pada sejumlah alat investasi yang diperdagangkan di

pasar modal dan pasar uang.

Adapun sasaran reksa dana diantaranya adalah pendapatan, pertumbuhan,

dan keseimbangan. Keputusan untuk memilih saham yang memberikan

dividen/bunga ada ditangan manajer investasi. Manajer investasi mempunyai hak

untuk mendistribusikan atau tidak dividen/bunga yang diperolehnya kepada

pemodal. Jika prospektusnya menerangkan bahwa dividen/bunga akan

didistribusikan maka dalam waktu tertentu pemodal akan mendapatkan

dividen/bunga.

Capital gain akan diberikan oleh reksa dana yang memiliki sasaran

pertumbuhan. Pendapatan ini berasal dari kenaikan harga saham atau diskon

obligasi yang menjadi portofolio reksa dana. Manajer investasi harus berhasil

membeli saham pada saat harga rendah dan menjualnya pada saat harga tinggi.

Selanjutnya manajer investasi akan mendistribusikan pada pemodal. Meski

demikian, pendapatan dari capital gain tergantung kebijakan manajer investasi.

Bila manajer investasi dalam prospektusnya menerangkan akan mendistribusikan

capital gain, maka dalam waktu tertentu pemegang reksa dana akan mendapatkan

distribusi capital gain. Ada juga reksa dana yang tidak mendistribusikan capital

27

Page 28: Makalah Pasar Modal

gain ini, tapi menambahkannya pada nilai aktiva bersih. Nilai aktiva bersih

adalah perbandingan antara total nilai investasi yang dilakukan manajer investasi

dengan total volume reksa dana yang diterbitkan.

Kemungkinan untuk mendapatkan kenaikan aktiva bersih ini sangat

tergantung pada jenis reksa dana yang dibeli. Reksa dana terbuka akan dibeli

kembali dengan harga nilai aktiva bersih baru. Reksa dana tertutup tidak akan

dibeli kembali oleh penerbitnya. Setelah terjadi transaksi di pasar perdana,

selanjutnya reksa dana akan diperjualbelikan di pasar sekunder. Harga yang

terbentuk merupakan pertemuan dari permintaan dan penawaran. Harga inilah

yang merupakan nilai aktiva bersih yang baru.

2. Saham

Secara sederhana saham dapat didefinisikan sebagai tanda penyertaan atau

pemilikan seseorang atau badan dalam suatu perusahaan. Wujud saham adalah

selembar kertas yang menerangkan bahwa pemilik kertas tersebut adalah pemilik

perusahaan yang menerbitkan kertas tersebut. Membeli saham tidak ubahnya

dengan menabung. Imbalan yang akan diperoleh dengan kepemilikan sahma

adalah kemampuannya memberikan keuntungan yang tidak terhingga. Tidak

terhingga ini bukan berarti keuntungan investasi saham biasa sangat besar, tetapi

tergantung pada perkembangan perusahaan penerbitnya. Bila perusahaan penerbit

mampu menghasilkan laba yang besar maka ada kemungkinan para pemegang

sahamnya akan menikmati keuntungan yang besar pula. Karena laba yang besar

tersebut menyediakan dana yang besar untuk didistribusikan kepada pemegang

saham sebagi dividen.

Capital gain akan diperoleh bila ada kelebihan harga jual diatas harga beli.

Ada kaidah-kaidah yang harus dijalankan untuk mendapat capital gain. Salah

satunya adalah membeli saat harga turun dan menjual saat harga naik.

Saham memberikan kemungkinan penghasilan yang tidak terhingga.

Sejalan dengan itu, risiko yang ditanggung pemilik saham juga relatif paling

tinggi. Investasi memiliki risiko yang paling tinggi karena pemodal memiliki hak

klaim yang terakhir, bila perusahaan penerbit saham bangkrut. Secara normal,

28

Page 29: Makalah Pasar Modal

artinya diluar kebangkrutan, risiko potensial yang akan dihadapi pemodal hanya

dua, yaitu tidak menerima pembayaran dividen dan menderita capital loss.

3. Saham Preferen

Saham preferen adalah gabungan (hybrid) antara obligasi dan saham biasa.

Artinya disamping memiliki karakteristik seperti obligasi juga memiliki

karakteristik saham biasa. Karakteristik obligasi misalnya saham preferen

memberikan hasil yang tetap seperti bunga obligasi. Biasanya saham preferen

memberikan pilihan tertentu atas hak pembagian dividen. Ada pembeli saham

preferen yang menghendaki penerimaan dividen yang besarnya tetap setiap tahun,

ada pula yang menghendaki didahulukan dalam pembagian dividen, dan lain

sebagainya.

Pilihan untuk berinvestasi pada saham preferen didorong oleh

keistimewaan alat investasi ini, yaitu memberikan penghasilan yang lebih pasti.

Bahkan ada kemungkinan keuntungan tersebut lebih besar dari suku bunga

deposito apabila perusahaan penerbit mampu menghasilkan laba yang besar, dan

pemegang saham preferen memiliki keistimewaan mendapatkan dividen yang

dapat disesuaikan dengan suku bunga.

4. Obligasi

Obligasi adalah surat berharga atau sertifikat yang berisi kontrak antara

pemberi pinjaman dengan penerima pinjaman. Surat obligasi adalah selembar

kertas yang menyatakan bahwa pemilik kertas tersebut memberikan pinjaman

kepada perusahaan yang menerbitkan obligasi. Pada dasarnya memiliki obligasi

sama persis dengan memiliki deposito berjangka. Hanya saja obligasi dapat

diperdagangkan. Obligasi memberikan penghasilan yang tetap, yaitu berupa

bunga yang dibayarkan dengan jumlah yang tetap pada waktu yang telah

ditetapkan. Obligasi juga memberikan kemungkinan untuk mendapatkan capital

gain, yaitu selisih antara harga penjualan dengan harga pembelian. Kesulitan

untuk menentukan penghasilan obligasi disebabkan oleh sulitnya memperkirakan

29

Page 30: Makalah Pasar Modal

perkembangan suku bunga. Padahal harga obligasi sangat tergantung dari

perkembangan suku bunga. Bila suku bunga bank menunjukkan kecenderungan

meningkat, pemegang obligasi akan menderita kerugian.

Disamping menghadapi risiko perkembangan suku bunga yang sulit

dipantau, pemegang obligasi juga menghadapi risiko kapabilitas (capability risk),

yaitu pelunasan sebelum jatuh tempo. Sebelum obligasi ditawarkan di pasar,

terlebih dahulu dibuat peringkat (rating) oleh badan yang berwenang. Rating

tersebut disebut sebagai credit rating yang merupakan skala risiko dari semua

obligasi yang diperdagangkan. Skala ini menunjukkan seberapa aman suatu

obligasi bagi pemodal. Keamanan ini ditunjukkan dengan kemampuan untuk

membayar bunga dan melunasi pokok pinjaman.

Salah satu varian produk obligasi adalah obligasi konversi. Obligasi

konversi, sekilas tidak ada bedanya dengan obligasi biasa, misalnya memberikan

kupon yang tetap, memiliki jatuh tempo dan memiliki nilai nominal atau nilai pari

(par value). Hanya saja obligasi konversi memiliki keunikan yaitu dapat ditukar

dengan saham biasa. Pada obligasi konversi selalu tercantum persyaratan untuk

melakukan konversi. Misalnya setiap obligasi konversi bisa dikonversi menjadi 3

saham biasa setelah 1 Januari 2005 dengan harga konversi yang telah ditetapkan

sebelumnya.

Sama dengan alat investasi yang lain, obligasi konversi tidak ubahnya

dengan menabung. Bedanya, surat tanda menabung tidak dapat diperjualbelikan;

sebaliknya obligasi konversi dapat diperjualbelikan. Pilihan terhadap alat investasi

ini karena mampunya memberikan penghasilan optimal sebab obligasi konversi

bisa digunakan sebagai obligasi atau saham. Bila suku bunga yang ditawarkan

obligasi konversi lebih tinggi dari suku bunga bank atau perusahaan tidak

membagikan dividen yang besar, maka pemegang obligasi konversi tidak perlu

mengonversikan obligasi konversinya. Bila diperkirakan emiten berhasil

mendapatkan laba yang tinggi sehingga mampu membagi dividen yang lebih

besar daripada bunga obligasi konversi, pemegang obligasi konversi lebih baik

mengonversi obligasinya menjadi saham guna mendapatkan dividen.

Imbalan yang dapat diperoleh pemegang obligasi konversi dapat terdiri

bunga (bila mempertahankan sebagai obligasi), dividen (bila melakukan

30

Page 31: Makalah Pasar Modal

konversi), capital gain (bila berhasil menjual obligasinya dengan harga lebih

tinggi dari harga perolehannya, atau mendapat diskon saat membeli. Capital gain

juga bisa didapat jika pemegang obligasi konversi melakukan konversi, kemudian

berhasil menjual saham tersebut diatas harga perolehannya).

Risiko yang dihadapi pemegang obligasi konversi adalah kesalahan

didalam mengambil keputusan konversi, antara lain:

Seandainya pada saat yang ditentukan pemodal menggunakan haknya

menukar obligasi konversi menjadi saham, dan ternyata kondisi

menunjukkan suku bunga bank cenderung naik.

Bila emiten tidak berhasil meraih keuntungan, sehingga tidak membagikan

dividen. Dengan demikian pemodal menghadapi risiko tidak mendapatkan

kesempatan untuk memperoleh suku bunga. Seandainya ia tidak

menggunakan haknya, maka ia akan memperoleh kesempatan itu.

5. Waran

Waran adalah hak untuk membeli saham biasa pada waktu dan harga yang

sudah ditentukan. Biasanya waran dijual bersamaan dengan surat berharga

lainnya, misalnya obligasi atau saham. Penerbit waran harus memiliki saham yang

nantinya dikonversi oleh pemegang waran. Namun setelah obligasi atau saham

yang disertai waran memasuki pasar baik obligasi, saham maupun waran dapat

diperdagangkan secara terpisah.

Memiliki waran tidak ubahnya menabung. Hanya saja, waran dapat

diperjualbelikna. Selain itu waran dapat ditukar dengan saham. Pilihan terhadap

alat investasi ini karena kemampuannya memberikan penghasilan ganda, terutama

waran yang menyertai obligasi. Karena disamping akan mendapatkan bunga

obligasi kelak setelah waran dikonversi menjadi saham akan mendapatkan dividan

dan capital gain.

Pendapatan bunga diperoleh pemodal yang membeli waran yang

menyertai obligasi. Dengan membeli obligasi otomatis pemodal akan

mendapatkan bunga. Bahwa obligasi ini disertai waran yang yang bisa dikonversi

menjadi saham di waktu-waktu mendatang, itu tidak mempengaruhi hak pemodal

31

Page 32: Makalah Pasar Modal

atas bunga obligasi. Suku bunga obligasi yang disertai waran biasanya lebih

rendah dari suku bunga bank.

Kalau pemodal ingin mendapatkan dividen, terlebih dahulu ia

menggunakan waran untuk membeli saham. Untuk mendapatkan dividen, ia harus

bersedia menahan saham dalam waktu yang relatif lama. Capital gain bisa didapat

bila pemegang obligasi yang disertai waran menjualnya dengan harga yang lebih

tinggi dari harga ketika memperolehnya. Capital gain juga bisa didapat jika

pemegang obligasi yang disertai waran mendapatkan diskon pada saa melakukan

pembelian. Pada saat jatuh tempo ia akan mendapatkan pelunasan sebesar harga

pari. Capital gain juga bisa didapat bila setelah melakukan konversi saham biasa,

pemodal bisa menjual sahamnya diatas harga perolehan.

6. Right Issue

Right issue merupakan hak bagi pemodal membeli saham baru yang

dikeluarkan emiten. Karena merupakan hak, maka investor tidak terikat untuk

membelinya. Ini berbeda dengan saham bonus atau dividen saham, yang otomatis

diterima oleh pemegang saham. Right issue dapat diperdagangkan. Pilihan

terhadap alat investasi ini karena kemampuannya memberikan penghasilan yang

sama dengan membeli saham, tetapi dengan modal yang lebih rendah. Biasanya

harga saham hasil right issue lebih murah dari saham lama. Karena membeli right

issue berarti membeli hak untuk membeli saham, maka kalau pemodal

menggunakan haknya otomatis pemodal telah melakukan pembelian saham.

Dengan demikian maka imbalan yang akan didapat oleh pembeli right issue

adalah sama dengan membeli saham, yaitu dividen dan capital gain.

H. STRATEGI INVESTASI DI PASAR MODAL

Investor harus menyadari bahwa berinvestasi di pasar modal disamping

akan memperoleh keuntungan juga ada kemungkinan akan mengalami kerugian.

Strategi dasar investor yang akan meningkatkan kinerja atau nilai portofolio

investasi menjadi lebih baik adalah dengan senantiasa mengikuti prinsip “Keep

32

Page 33: Makalah Pasar Modal

your alpha high and your beta low”. Prinsip ini berarti bahwa investor akan selalu

mempertimbangkan berapa tingkat risiko dan keuntungan yang akan diperoleh.

Keuntungan atau kerugian tersebut sangat dipengaruhi oleh kemampuan investor

untuk menganalisis berbagai jenis saham kemudian memilih beberapa saham

sesuai dengan kemampuan dana, saham yang dipilih dan dibeli tersebut

merupakan portofolio. Oleh karena itu, bermain di pasar modal tidak memberikan

jaminan untuk mendapatkan capital gain yaitu selisih lebih dari harga beli saham

dan harga jual saham. Dengan demikian bermain di bursa akan sangat mungkin

pula investor mengalami capital loss.

Beberapa strategi yang dapat digunakan dalam melakukan investasi di

bursa efek khususnya dalam bentuk saham antara lain sebagai berikut:

a. Mengumpulkan beberapa jenis saham dalam satu portofolio. Strategi ini

dapat memperkecil risiko investasi karena risiko akan disebar ke berbagai

jenis saham.

b. Membeli di pasar perdana dan dijual setelah saham tersebut dicatat di

bursa.

c. Beli dan simpan. Strategi ini dapat digunakan apabila investor memiliki

keyakinan berdasarkan analisis bahwa perusahaan yang bersangkutan

memiliki prospek untuk berkembang yang cukup pesat beberapa tahun

mendatang sehingga sahamnya diharapkan akan mengalami kenaikan

yang cukup besar pada saat itu.

d. Membeli saham tidur. Saham tidur adalah saham yang jarang atau tidak

pernah ada transaksi. Saham tidur ini bisa disebabkan karena jumlah

saham yang dicatatkan terlalu sedikit atau dikuasai oleh investor institusi

dan pemilik saham lama. Dapat pula disebabkan karena kinerja

perusahaan yang bersangkutan kurang baik atau prospek usahanya masih

cerah sehingga kurang mendapat perhatian pemodal.

e. Strategi berpindah dari saham yang satu ke saham yang lain. Investor

yang memiliki strategi in cenderung bersifat lebih spekulatif. Mereka

akan cepat-cepat melepas saham-saham yang diperkirakan harganya akan

mengalami penurunan atau buru-buru membeli saham yang menurut

anggapannya akan mengalami kenaikan kurs.

33

Page 34: Makalah Pasar Modal

f. Konsentrasi pada industri tertentu. Strategi ini lebih cocok bagi investor

yang benar-benar menguasai kondisi suatu jenis industri sehingga

mengetahui prospek perkembangannya dimasa yang akan datang.

g. Reksa dana (mutual fund). Melakukan investasi dengan membeli unit

sertifikat atau saham yang diterbitkan oleh investment trust. Strategi ini

cocok untuk investor yang tidak memiliki cukup waktu melakukan

analisis pasar atau tidak ada akses informasi.

I. PASAR MODAL SYARIAH

1. Sejarah Singkat Industri Syariah

Dalam Islam investasi merupakan kegiatan muamalah yang sangat

dianjurkan, karena dengan berinvestasi harta yang dimiliki menjadi produktif dan

juga mendatangkan manfaat bagi orang lain. Al-Quran dengan tegas  melarang

aktivitas  penimbunan (iktinaz) terhadap harta yang dimiliki (9:33). Dalam sebuah

hadits, Nabi Muhammad SAW bersabda,”Ketahuilah, Siapa yang memelihara

anak yatim, sedangkan anak yatim itu memiliki harta, maka hendaklah ia

menginvestasikannya (membisniskannya), janganlah ia membiarkan harta itu idle,

sehingga harta itu terus berkurang lantaran zakat”

            Untuk mengimplementasikan seruan investasi  tersebut, maka harus

diciptakan suatu sarana untuk berinvestasi.Banyak pilihan orang untuk

menanamkan modalnya dalam bentuk investasi. Salah satu bentuk investasi

adalah menanamkan hartanya di pasar modal. Pasar modal pada dasarnya

merupakan pasar untuk berbagai instrumen keuangan atau surat-surat berharga

jangka panjang yang bisa diperjualbelikan, baik dalam bentuk utang maupun

modal sendiri. Institusi pasar modal syariah merupakan salah satu

pengejawantahan  dari seruan Allah tentang investasi  tersebut

Sejarah perkembangan industri keuangan syariah yang meliputi

perbankan, asuransi dan pasar modal pada dasarnya merupakan suatu proses

sejarah yang sangat panjang. Lahirnya Agama Islam sekitar 15 (lima belas) abad

34

Page 35: Makalah Pasar Modal

yang lalu meletakkan dasar penerapan prinsip syariah dalam industri keuangan,

karena di dalam Islam dikenal kaedah muamalah yang merupakan kaedah hukum

atas hubungan antara manusia yang di dalamnya termasuk hubungan perdagangan

dalam arti yang luas. Namun demikian, perkembangan penerapan prinsip syariah

mengalami masa surut selama kurun waktu yang relatif lama pada masa imperium

negara-negara Eropa.

Pada awalnya prinsip syariah islam diterapkan pada industri perbankan

dan Cairo adalah merupakan negara yang pertamakali mendirikan bank Islam

sekitar tahun 1971 dengan nama “Nasser Social Bank” yang operasionalnya

berdasarkan sistem bagi hasil (tanpa riba). Berdirinya Nasser Social Bank

tersebut, kemudian diikuti dengan berdirinya beberapa bank Islam lainnya seperti

Islamic Development Bank (IDB) dan the Dubai Islamic pada tahun 1975, Faisal

Islamic Bank of Egypt, Faisal Islamic Bank of Sudan dan Kuwait Finance House

tahun 1977.

Selanjutnya penerapan prinsip syariah pada sektor di luar industri

perbankan, juga telah dijalankan pada industri asuransi (takaful) dan industri

Pasar Modal (Pasar Modal Syariah). Pada industri Pasar Modal, prinsip syariah

telah diterapkan pada instrumen obligasi, saham dan fund (Reksa Dana). Adapun

negara yang pertama kali mengintrodusir untuk mengimplementasikan prinsip

syariah di sektor pasar modal adalah “Jordan dan Pakistan”, dan kedua negara

tersebut juga telah menyusun dasar hukum penerbitan obligasi syariah.

Selanjutnya pada tahun 1978, pemerintah Jordan melalui Law Nomor 13 tahun

1978 telah mengijinkan Jordan Islamic Bank untuk menerbitkan Muqaradah

Bond. Ijin penerbitan Muqaradah Bond ini kemudian ditindaklanjuti dengan

penerbitan Muqaradah Bond Act pada tahun 1981. Sementara pemerintah

Pakistan, baru pada tahun 1980 menerbitkan the Madarabas Company dan

Madarabas Ordinance.

Secara umum, penerapan prinsip syariah dalam industri pasar modal

khususnya pada instrumen saham dilakukan berdasarkan penilaian atas saham

yang diterbitkan oleh masing-masing perusahaan, karena instrumen saham secara

natural telah sesuai dengan prinsip syariah mengingat sifat saham dimaksud

35

Page 36: Makalah Pasar Modal

bersifat penyertaan. Para ahli fiqih berpendapat bahwa suatu saham dapat

dikatergorikan memenuhi prinsip syariah apabila kegiatan perusahaan yang

menerbitkan saham tersebut tidak tercakup pada hal-hal yang dilarang dalam

syariah islam, seperti :

1. Alkohol;

2. Perjudian;

3. Produksi yang bahan bakunya berasal dari babi;

4. Pornografi;

5. Jasa keuangan yang bersifat konvensional;

6. Asuransi yang bersifat konvensional.

2. Gambaran Pasar Modal Syariah di Indonesia

Sejak secara resmi Badan Pengawas Pasar Modal (Bapepam) meluncurkan

prinsip pasar modal syariah pada tanggal 14 dan 15 Maret 2003 dengan

ditandatanganinya nota kesepahaman antara Bapepam dengan Dewan Syariah

Nasional- Majelis Ulama Indonesia (DSN-MUI), maka dalam perjalanannya

perkembangan dan pertumbuhan transaksi efek syariah di pasar modal Indonesia

terus meningkat. Harus dipahami bahwa ditengah maraknya pertumbuhan

kegiatan ekonomi syariah secara umum di Indonesia, perkembangan kegiatan

investasi syariah di pasar modal Indonesia masih dianggap belum mengalami

kemajuan yang cukup signifikan, meskipun kegiatan investasi syariah tersebut

telah dimulai dan diperkenalkan sejak pertengahan tahun 1997 melalui instrumen

reksa dana syariah serta sejumlah fatwa DSN-MUI berkaitan dengan kegiatan

investasi syariah di pasar modal Indonesia.

Dilihat dari kenyataannya, walaupun sebagian besar penduduk Indonesia

mayoritas beragama Islam namun perkembangan pasar modal yang berbasis

syariah dapat dikatakan sangat tertinggal jauh terutama jika dibandingkan dengan

Malaysia yang sudah bisa dikatakan telah menjadi pusat investasi berbasis syariah

di dunia, karena telah menerapkan beberapa instrumen keuangan syariah untuk

industri pasar modalnya. Kenyataan lain yang dihadapi oleh pasar modal syariah

36

Page 37: Makalah Pasar Modal

kita hingga saat ini adalah minimnya jumlah pemodal yang melakukan investasi,

terutama jika dibandingkan dengan jumlah pemodal yang ada pada sektor

perbankan.

Pasar modal merupakan salah satu pilar  penting dalam perekonomian

dunia saat ini. Banyak industri dan perusahaan yang menggunakan institusi pasar

modal sebagai media untuk menyerap investasi dan media untuk memperkuat

posisi keuangannya. Menurut Irfan Syawqy, secara faktual, pasar modal telah

menjadi financial nerve-centre (saraf finansial dunia, Red) dunia ekonomi

modern.

3. Fungsi Pasar Modal Syariah

Menurut metwally (1995, 177) fungsi dari keberadaan pasar modal syariah :

a. Memungkinkan bagi masyarakat berpartispasi dalam kegiatan bisnis dengan

memperoleh bagian dari keuntungan dan risikonya.

b. Memungkinkan para pemegang saham menjual sahamnya guna mendapatkan

likuiditas

c. Memungkinkan perusahaan meningkatkan modal dari luar untuk membangun

dan mengembangkan lini produksinya

d. Memisahkan operasi kegiatan bisnis dari fluktuasi jangka pendek pada harga

saham yang merupakan ciri umum pada pasar modal konvensional

e. Memungkinkan investasi pada ekonomi itu ditentukan oleh kinerja kegiatan

bisnis

4. Karakteristik Pasar Modal Syariah

Karakteristik yang diperlukan dalam membentuk pasar modal syariah

(Metwally, 1995, 178-179) adalah sebagai berikut :

a. Semua saham harus diperjualbelikan pada bursa efek

37

Page 38: Makalah Pasar Modal

b. Bursa perlu mempersiapkan pasca perdagangan dimana saham dapat

diperjualbelikan melalui pialang

c. Semua perusahaan yang mempunyai saham yang dapat diperjualbelikan di

Bursa efek diminta menyampaikan informasi tentang perhitungan (account)

keuntungan dan kerugian serta neraca keuntungan kepada komite manajemen

bursa efek, dengan jarak tidak lebih dari 3 bulan

d. Komite manajemen menerapkan harga saham tertinggi (HST) tiap-tiap 

perusahaan dengan interval tidak lebih dari 3 bulan sekali

e. Saham tidak boleh diperjual belikan dengan harga lebih tinggi dari HST

f. Saham dapat dijual dengan harga dibawah HST

g. Komite manajemen harus memastikan bahwa semua perusahaan yang terlibat

dalam bursa efek itu mengikuti standar akuntansi syariah

h. Perdagangan saham mestinya hanya berlangsung dalam satu minggu periode

perdagangan setelah menentukan HST

i. Perusahaan hanya dapat menerbitkan saham baru dalam periode perdagangan,

dan dengan harga HST

Bapepam juga telah memberikan perhatian besar kepada pasar modal

syariah. Hal itu terlihat pada pengembangan pasar modal syariah untuk kerja lima

tahun ke depan. Rencana tersebut dituangkan dalam Master Plan Pasar Modal

Indonesia 2005-2009. Berkembangnya produk pasar modal berbasis syariah juga

merupakan potensi dan sekaligus tantangan pengembangan pasar modal di

Indonesia. Menurut Bapepam,  ada dua strategi utama yang dicanangkan

Bapepam untuk mecapai pengembangan pasar modal syariah dan produk pasar

modal syariah. Pertama, mengembangkan kerangka hukum untuk memfasilitasi

pengembangan pasar modal berbasis syariah. Yang kedua, mendorong

pengembangan produk pasar modal berbasis syariah. Selanjutnya, dua strategi

utama tersebut dijabarkan Bapepam menjadi tujuh implementasi strategi :

a. mengatur penerapan prinsip syariah

b. menyusun standar akuntansi

c. mengembangkan profesi pelaku pasar

38

Page 39: Makalah Pasar Modal

d. sosialisasi prinsip syariah

e. mengembangkan produk

f. menciptakan produk baru

g. meningkatkan kerja sama dengan Dewan Syariah Nasional (DSN) MUI

5. Produk Pasar Modal Syariah

1) Saham Syariah

Secara konsep, saham merupakan surat berharga bukti penyertaan modal

kepada perusahaan dan dengan bukti penyertaan tersebut pemegang saham berhak

untuk mendapatkan bagian hasil dari usaha perusahaan tersebut. Konsep

penyertaan modal dengan hak bagian hasil usaha ini merupakan konsep yang tidak

bertentangan dengan prinsip syariah. Prinsip syariah mengenal konsep ini sebagai

kegiatan musyarakah atau syirkah. Berdasarkan analogi tersebut, maka secara

konsep saham merupakan efek yang tidak bertentangan dengan prinsip syariah.

Namun demikian, tidak semua saham yang diterbitkan oleh Emiten dan

Perusahaan Publik dapat disebut sebagai saham syariah. Suatu saham dapat

dikategorikan sebagai saham syariah jika saham tersebut diterbitkan oleh:

a. Emiten dan Perusahaan Publik yang secara jelas menyatakan dalam anggaran

dasarnya bahwa kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan Publik tidak

bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah.

b. Emiten dan Perusahaan Publik yang tidak menyatakan dalam anggaran

dasarnya bahwa kegiatan usaha Emiten dan Perusahaan Publik tidak

bertentangan dengan Prinsip-prinsip syariah, namun memenuhi kriteria

sebagai berikut:

i. kegiatan usaha tidak bertentangan dengan prinsip syariah sebagaimana

diatur dalam peraturan IX.A.13, yaitu tidak melakukan kegiatan usaha:

perjudian dan permainan yang tergolong judi;

perdagangan yang tidak disertai dengan penyerahan barang/jasa;

perdagangan dengan penawaran/permintaan palsu;

bank berbasis bunga;

39

Page 40: Makalah Pasar Modal

perusahaan pembiayaan berbasis bunga;

jual beli risiko yang mengandung unsur ketidakpastian(gharar)

dan/atau judi (maisir), antara lain asuransi konvensional;

memproduksi, mendistribusikan, memperdagangkan dan/atau

menyediakan barang atau jasa haram zatnya (haram li-dzatihi), barang

atau jasa haram bukan karena zatnya (haram li-ghairihi) yang

ditetapkan oleh DSN-MUI; dan/atau, barang atau jasa yang merusak

moral dan bersifat mudarat;

melakukan transaksi yang mengandung unsur suap (risywah);

ii. rasio total hutang berbasis bunga dibandingkan total ekuitas tidak lebih

dari 82%, dan

iii. rasio total pendapatan bunga dan total pendapatan tidak halal lainnya

dibandingkan total pendapatan usaha dan total pendapatan lainnya tidak

lebih dari 10%.

2) Sukuk

Sukuk merupakan istilah baru yang dikenalkan sebagai pengganti dari

istilah obligasi syariah (islamic bonds). Sukuk secara terminologi merupakan

bentuk jamak dari kata ”sakk” dalam bahasa Arab yang berarti sertifikat atau

bukti kepemilikan. Sementara itu, Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13

memberikan definisi Sukuk sebagai berikut : “Efek Syariah berupa sertifikat atau

bukti kepemilikan yang bernilai sama dan mewakili bagian yang tidak tertentu

(tidak terpisahkan atau tidak terbagi (syuyu’/undivided share) atas:

a. aset berwujud tertentu (ayyan maujudat);

b. nilai manfaat atas aset berwujud (manafiul ayyan) tertentu baik yang sudah

ada maupun yang akan ada;

c. jasa (al khadamat) yang sudah ada maupun yang akan ada

d. aset proyek tertentu (maujudat masyru’ muayyan); dan atau

e. kegiatan investasi yang telah ditentukan (nasyath ististmarin khashah)”

40

Page 41: Makalah Pasar Modal

Karakteristik Sukuk

Sebagai salah satu Efek Syariah sukuk memiliki karakteristik yang

berbeda dengan obligasi. Sukuk bukan merupakan surat utang, melainkan bukti

kepemilikan bersama atas suatu aset/proyek. Setiap sukuk yang diterbitkan harus

mempunyai aset yang dijadikan dasar penerbitan (underlying asset). Klaim

kepemilikan pada sukuk didasarkan pada aset/proyek yang spesifik. Penggunaan

dana sukuk harus digunakan untuk kegiatan usaha yang halal. Imbalan bagi

pemegang sukuk dapat berupa imbalan, bagi hasil, atau marjin, sesuai dengan

jenis akad yang digunakan dalam penerbitan sukuk.

Jenis Sukuk

Jenis sukuk berdasarkan Standar Syariah AAOIFI No.17 tentang Investment

Sukuk, terdiri dari :

1. Sertifikat kepemilikan dalam aset yang disewakan.

2. Sertifikat kepemilikan atas manfaat, yang terbagi menjadi 4 (empat) tipe :

Sertifikat kepemilikan atas manfaat aset yang telah ada, Sertifikat

kepemilikan atas manfaat aset di masa depan, sertifikat kepemilikan atas

jasa pihak tertentu dan Sertifikat kepemilikan atas jasa di masa depan.

3. Sertifikat salam.

4. Sertifikat istishna.

5. Sertifikat murabahah.

6. Sertifikat musyarakah.

7. Sertifikat muzara’a.

8. Sertifikat musaqa.

9. Sertifikat mugharasa.

3) Reksa Dana Syariah

Dalam Peraturan Bapepam dan LK Nomor IX.A.13 Reksa Dana syariah

didefinisikan sebagai reksa dana sebagaimana dimaksud dalam UUPM dan

peraturan pelaksanaannya yang pengelolaannya tidak bertentangan dengan

41

Page 42: Makalah Pasar Modal

Prinsip-prinsip Syariah di Pasar Modal. Reksa Dana Syariah sebagaimana reksa

dana pada umumnya merupakan salah satu alternatif investasi bagi masyarakat

pemodal, khususnya pemodal kecil dan pemodal yang tidak memiliki banyak

waktu dan keahlian untuk menghitung risiko atas investasi mereka. Reksa Dana

dirancang sebagai sarana untuk menghimpun dana dari masyarakat yang memiliki

modal, mempunyai keinginan untuk melakukan investasi, namun hanya memiliki

waktu dan pengetahuan yang terbatas.

Reksa Dana Syariah dikenal pertama kali di Indonesia pada tahun 1997

ditandai dengan penerbitan Reksa Dana Syariah Danareksa Saham pada bulan Juli

1997. Sebagai salah satu instrumen investasi, Reksa Dana Syariah memiliki

kriteria yang berbeda dengan reksa dana konvensional pada umumnya. Perbedaan

ini terletak pada pemilihan instrumen investasi dan mekanisme investasi yang

tidak boleh bertentangan dengan prinsip-prinsip syariah. Perbedaan lainnya adalah

keseluruhan proses manajemen portofolio, screeninng (penyaringan), dan

cleansing (pembersihan).

Seperti halnya wahana investasi lainnya, disamping mendatangkan

berbagai peluang keuntungan, Reksa Dana pun mengandung berbagai peluang

risiko, antara lain:

Risiko Berkurangnya Nilai Unit Penyertaan.

Risiko ini dipengaruhi oleh turunnya harga dari Efek (saham, sukuk, dan surat

berharga syariah lainnya) yang masuk dalam portfolio Reksa Dana tersebut.

Ini berkaitan dengan kemampuan manajer investasi reksadana dalam

mengelola dananya.

Risiko Likuiditas

Risiko ini menyangkut kesulitan yang dihadapi oleh Manajer Investasi jika

sebagian besar pemegang unit melakukan penjualan kembali (redemption) atas

sebagian besar unit penyertaan yang dipegangnya kepada Manajer Investasi

secara bersamaan. dapat menyulitkan manajemen perusahaan dalam

42

Page 43: Makalah Pasar Modal

menyediakan dana tunai. Risiko ini hanya terjadi pada perusahaan reksadana

yang sifatnya terbuka (open-end funds). Risiko ini dikenal juga sebagai

redemption effect.

Risiko Wanprestasi

Risiko ini merupakan risiko terburuk, dimana pada umumnya kekayaan reksa

dana diasuransikan kepada perusahaan asuransi. Risiko ini dapat timbul ketika

perusahaan asuransi yang mengasuransikan kekayaan Reksa Dana tersebut

tidak segera membayar ganti rugi atau membayar lebih rendah dari nilai

pertanggungan saat terjadi hal-hal yang tidak diinginkan. Selain itu,

wanprestasi dimungkinkan akibat dari pihak-pihak yang terkait dengan Reksa

Dana, pialang, bank kustodian, agen pembayaran, atau bencana alam, yang

dapat menyebabkan penurunan NAB (Nilai Aktiva Bersih) Reksa Dana.

Risiko politik dan ekonomi

Risiko yang berasal dari perubahan kebijakan ekonomi dan politik yang

berpengaruh pada kinerja bursa dan perusahaan sekaligus, sehingga akhirnya

membawa efek pada portofolio yang dimiliki suatu reksadana.

6. Kendala Pasar Modal Syariah

Menurut Nurul Huda, Pakar Pasar Modal Syariah Pascasarjana UI (2006), 

dalam mengembangkan pasar modal syariah di Indoensia, ada beberapa kendala

yang dihadapi : antara lain :

a. Belum ada ketentuan yang menjadi legitimisi pasar modal syariah dari

Bapepam atau pemerintah, misalnya Undang-Undang. Perkembangan

keberadaan pasar modal syariah saat ini merupakan gambaran bagaimana

legalitas yang diberikan Bapepam dan pemerintah lebih tergantung dari

permintaan pelaku pasar yang menginginkan keberadaan pasar modal syariah

b. Selama ini pasar modal syariah lebih populer sebagai sebuah wacana dimana

banyak bicara tentang bagaimana pasar yang disyariahkan. Dimana selama ini

43

Page 44: Makalah Pasar Modal

praktek pasar modal tidak bisa dipisahkan dari riba, maysir dan gharar, dan

bagaimana memisahkan ketiganya dari pasar modal

c. Sosialisasi instrumen syariah di pasar modal perlu dukungan dari berbagai

pihak. Karena ternyata perkembangan pasar modal perlu dukungan berbagai

pihak. Karena ternyata perkembangan Jakarta Islamic Index dan reksadana

syariah kurang tersosialisasi dengan baik sehingga perlu dukungan dari

berbagai pihak, khususnya praktisi dan akademisi. Praktisi dapat menjelaskan

keberadaan pasar modal secara pragmatis sedangkan akademisi bisa

menjelaskan secara ilmiah

7. Strategi Pasar Modal Syariah

Beradasarkan pada kendala –kendala di atas maka strategi yang perlu

dikembangkan :

a. Keluarnya Undang-Undang Pasar modal syariah diperlukan untuk mendukung

keberadaan pasar modal syariah atau minimal menyempurnakan UUPM No 8

Tahun 1995, sehingga dengan hal ini diharapkan semakin mendorong

perkembangan pasar modal syariah

b. Perlu keaktifan dari pelaku bisnis (pengusaha) muslim untuk membentuk

kehidupan ekonomi yang islami. Hal ini guna memotivasi meningkatkan

image pelaku pasar terhadap keberadaan instrumen pasar modal yang sesuai

dengan syariah

c. Diperlukan rencana jangka pendek dan jangka panjang oleh Bapepam untuk

mengakomodir perkembangan instrumen-instrumen syariah dalam pasar

modal. Sekaligus merencanakan keberadaan pasar modal syariah di tanah air.

d. Perlu kajian-kajian ilmiah mengenai pasar modal syariah, oleh karena itu

dukungan akadmisi sangat diperlukan guna memahamkan perlunya

keberadaan pasar modal syariah.

44

Page 45: Makalah Pasar Modal

BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

Definisi pasar modal menurut Kamus Pasar Uang dan Modal adalah pasar

konkret atau abstrak yang mempertemukan pihak yang menawarkan dan

memerlukan dana jangka panjang, yaitu jangka satu tahun ke atas. Umumnya

yang termasuk pihak penawar adalah perusahaan asuranssi, dana pensiun, bank-

bank tabungan sedangkan yang termasuk peminat adalah pengusaha, pemerintah

dan masyarakat umum.

Produk yang Terdapat di Pasar Modal

1. Reksa Dana

2. Saham

3. Saham Preferan

4. Obligasi

5. Waran

6. Right Issue

Manfaat Pasar Modal

1. Bagi Emiten

Bagi emiten, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

6. jumlah dana yang dapat dihimpun berjumlah besar

7. dana tersebut dapat diterima sekaligus pada saat pasar perdana selesai

8. tidak ada convenant sehingga manajemen dapat lebih bebas dalam pengelolaan

dana/perusahaan

9. solvabilitas perusahaan tinggi sehingga memperbaiki citra perusahaan

10. ketergantungan emiten terhadap bank menjadi lebih kecil

45

Page 46: Makalah Pasar Modal

2. Bagi investor

Sementara, bagi investor, pasar modal memiliki beberapa manfaat, antara lain:

4. nilai investasi perkembang mengikuti pertumbuhan ekonomi. Peningkatan

tersebut tercermin pada meningkatnya harga saham yang mencapai kapital gain

5. memperoleh dividen bagi mereka yang memiliki/memegang saham dan bunga

yang mengambang bagi pemenang obligasi

6. dapat sekaligus melakukan investasi dalam beberapa instrumen yang mengurangi

risiko

Semakin berkembangnya waktu maka muncul prinsip pasar modal baru

yang menggunakan prinsip syariah.

B. SARAN

Dengan adanya makalah ini kami berharap dapat membantu pembaca

untuk memperoleh informasi mengenai Pasar Modal. Namun kami sadar bahwa

dalam makalah ini masih terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu kami

mengharapkan bantuan pembaca untuk membantu kami dalam pembuatan

makalah selanjutnya dengan memberikan saran. Terima kasih atas perhatiannya,

kami tunggu saran dari pembaca.

46

Page 47: Makalah Pasar Modal

DAFTAR PUSTAKA

Sigit Triandaru dan Totok Budisantoso. 2006. Bank dan Lembaga Keuangan

Lainnya. Jakarta: Salemba Empat

http://www.google.com/pasar modal

http://www.google.com/pasar modal syariah

47