12
PEMBUATAN NATA de COCO I. TUJUAN Untuk mengetahui cara pembuatan nata de coco dengan murni II. ALAT DAN BAHAN 1. Pembuatan Biakan Murni (starter) Nata de Coco Cara I : Yeast ekstrak agar : 0,25 gram K 2 HPO 4 /KH 2 PO 4 : 0,50 / 0,39 gram MgSO 4 : 0,06 gram Gula pasir : 10 gram Agar-agar : 2 gram Air kelapa : 100 ml Air bersih : secukupnya Asam asetat : secukupnya Biakan murni Acetobacter Autoklaf (dandang), botol 2. Pembuatan Nata de Coco Alat yang digunakan Gelas Kimia 2 liter Saringan Spatula Autoklav Panci Ember Kaca arloji Kompor Koran Tali Bahan yang digunakan Air kelapa Starter Asam asetat glacial Gula pasir Air bersih Pupuk ZA / urea III. DASAR TEORI 1. Air kelapa

Makalah Pembuatan Nata de Coco

Embed Size (px)

DESCRIPTION

praktikum pembuatan nata de coco

Citation preview

PEMBUATAN NATA de COCO

I. TUJUANUntuk mengetahui cara pembuatan nata de coco dengan murni

II. ALAT DAN BAHAN1. Pembuatan Biakan Murni (starter) Nata de CocoCara I: Yeast ekstrak agar: 0,25 gramK2HPO4/KH2PO4: 0,50 / 0,39 gramMgSO4: 0,06 gramGula pasir: 10 gramAgar-agar: 2 gramAir kelapa: 100 mlAir bersih: secukupnyaAsam asetat: secukupnyaBiakan murni AcetobacterAutoklaf (dandang), botol

2. Pembuatan Nata de Coco Alat yang digunakan Gelas Kimia 2 literSaringanSpatulaAutoklavPanciEmberKaca arlojiKomporKoranTali

Bahan yang digunakanAir kelapaStarter Asam asetat glacialGula pasirAir bersihPupuk ZA / urea

III. DASAR TEORI

1. Air kelapaAir kelapa merupakan media yang sangat sesuai untuk pertumbuhan berbagai jenis mikroorganisme. Nata de coco merupakan salah satu produk hasil olahan kelapa yang menggunakan proses fermentasi. Pada pengolahan air kelapa yang menjadi nata de coco mikroorganisme yang berperan adalah Acetobacter xylinum. Selain itu factor lain yang juga berperan adalah pH dan suhu fermentasi.Diantara factor-faktor tersebut yang paling berperan adalah mikrooragnisme,karena bagaimanapun banyak nutrisi yang di tambahkan ataupun kondisi medianya sudah baik tetapi bila mikrooragnismenya kurang maka proses fermentasi untk pembentukan nata de coco tidak berjalan dengan baik pula,hal ini menunjukan bahwa aktivitas bakteri sangat menentukan hasil yang akan di peroleh.Air kelapa dapat dimanfaatkan dengan bantuan mikrooragnisme ( bakter ) seperti alcohol,asam cuka dan nata de coco karena air kelapa ini rasanya manis dan mengan dung mineral 4%,gula 2% dan air.Air kelapa merupakan media yang sangat sesuai untuk pertumbuhan berbagai jenis mikrooragnisme. Oleh karena itu proses fermentasi merupakan tahap yang tidak dapat dikesampingkan. Air kelapa yang mengalamui fermentasi akan mengandung berbagai jenis bakteri seperti Saccaromyces dan Acetobacter,karena air kelapa yang telah mengalami fermentasi banyak mengandung asam makan bakteri yang tumbuh lebih cepat dan lebih banyak adalah Acotobacter xylinum.Komposisi air kelapa banyak mengandung mineral dan vitamin sehingga dapat dijadikan media yang baik dalam pertumbuhan mikroba dibantu dengan gula yang terdapat dalam air kelapa maka akan terjadi fermentasi dengan mudah menjadi alcohol dan asam asetat.

2. Nata de CocoNata de coco sebenarnya terjadi karena proses fermentasi glukosa yang merupakan salah satu jenis karbohidrat,karbohidrat tersebut berada dalam larutan gula yang terkandung dalam air kelapa oleh Acetobacter xylinum. Kemudian glukosa tersebut digabung dengan asam lemak membentuk cairan nata pada membrane sel.Selanjutnya cairan ini dikeluarkan bersama enzim yang akan mempolimerisasika glukosa menjadi selulosa di luar sel. Secara fisik nata bertekstur lembut dan berwarna putih. Air kelapa yang di gunakan untuk pengolahan nata de coco rata- rata mengandung gula sekitar 14,5 % dan pH 4,29. Berdasarkan komposisi kimianya maka nata de coco termasuk dalam makanan penyegar atau pencuci mulut,dan dikomposisikan dengan buah-buahan lainya. Nata de coco yang dikenal di masyarakat saat ini adalah dibuat dari air kelapa yang kadar gulanya telah ditingkatkan dengan penambahan gula pasir 70 gr/lt air kelapa,starter 165 ml (16,5%) dan asam asetat 20-22 ml.

3. Bakteri Pembentukan nata de coco adalah oleh bakteri asam asetat yang disebut Acetobacter xylinum. Bakteri ini tergolong family Psomonadeceae dan termasuk genus Acetobacter,panjang dua ujung biasanya terdapat sebagai sel tunggal. Bakteri ini membentuk asam dari glukosa,etil alcohol,propel alcohol,dan glikol. Mengoksidasi asam asetat menjadi karbondioksida dan air.Dalam fermentasinya bakteri ini mengubah glukosa menjadi selulosa secara ekstraseluler sehingga terbentuk lapisan tebal,gelembung-gelembung udara yang terbentuk adalah akibat dari metabolism berupa gas CO2 mempunyai kecenderungan melekat pada jaringan selulosamsehingga struktur permukaan menjadi naik dan hal ini ternyata membantu persediaan oksigen untuk mikroba. Nata de coco merupakan salah satu produk hasil olahan air kelapa dengan menggunakan proses fermentasi. Air kelapa yang digunakan alasannya adalah air kelapa yang sudah tua karena air kelapa ini dikategorikan sebagai limbah yang dibuang sedangkan air kelapa yang masih muda dapat digunakan secara langsung tanpa diolah misalnya sebagai minuman segar.Air kelapa yang digunakan dalam pembuatan nata harus berasal dari kelapa yang masak optimal, tidak terlalu tua atau terlalu muda. Bahan tambahan yang diperlukan oleh bakteri antara lain karbohidrat sederhana, sumber nitrogen, dan asam asetat. Pada ummumnya senyawa karbohidrat sederhana dapat digunakan sebagai suplemen pembuatan anta de coco, diantaranya adalah senyawa-senyawa maltosa, sukrosa, laktosa, fruktosa dan manosa. Dari beberapa senyawa karbohidrat sederhana itu sukrosa merupakan senyawa yang paling ekonomis digunakan dan paling baik bagi pertumbuhan dan perkembangan bibit nata. Adapun dari segi warna yang paling baik digunakan adalah sukrosa putih. Sukrosa coklat akan mempengaruhi kenampakan nata sehingga kurang menarik. Sumber nitrogen yang dapat digunakan untuk mendukung pertumbuhan aktivitas bakteri nata dapat berasal dari nitrogen organic, seperti misalnya protein dan ekstrak yeast, maupun Nitrogen an organic seperti misalnya ammonium fosfat, urea, dan ammonium slfat. Namun, sumber nitrogen anorganik sangat murah dan fungsinya tidak kalah jika dibandingkan dengan sumber nitrogen organic. Bahkan diantara sumber nitrogen anorganik ada yang mempunyai sifat lebih yaitu ammonium sulfat. Kelebihan yang dimaksud adalah murah, mudah larut, dan selektif bagi mikroorganisme lain.Asam asetat atau asam cuka digunakan untuk menurunkan pH atau meningkatkan keasaman air kelapa. Asam asetat yang baik adalah asam asetat glacial (99,8%). Asam asetat dengan konsentrasi rendah dapat digunakan, namun untuk mencapai tingkat keasaman yang diinginkan yaitu pH 4,5 5,5 dibutuhkan dalam jumlah banyak. Selain asan asetat, asam-asam organic dan anorganik lain bias digunakan.Seperti halnya pembuatan beberapa makanan atau minuman hasil fermentasi, pembuatan nata juga memerlukan bibit. Bibit tape biasa disebut ragi, bibit tempe disebut usar, dan bibit nata de coco disebut starter. Bibit nat de coco merupakan suspensi sel A. xylinum. Untuk dapat membuat bibit nata de coco seseorang perlu mengetahui sifat-sifat dari bakteri ini.Acetobacter Xylinum merupakan bakteri berbentuk batang pendek, yang mempunyai panjang 2 mikron dan lebar , micron, dengan permukaan dinding yang berlendir. Bakteri ini bias membentuk rantai pendek dengan satuan 6-8 sel. Bersifat ninmotil dan dengan pewarnaan Gram menunjukkan Gram negative.Bakteri ini tidak membentuk endospora maupun pigmen. Pada kultur sel yang masih muda, individu sel berada sendiri-sendiri dan transparan. Koloni yang sudah tua membentuk lapisan menyerupai gelatin yang kokoh menutupi sel koloninya. Pertumbuhan koloni pada medium cair setelah 48 jam inokulasi akan membentuk lapisan pelikel dan dapat dengan mudah diambil dengan jarum oase.Bakteri ini dapat membentuk asam dari glukosa, etil alcohol, dan propel alcohol, tidak membentuk indol dan mempunyai kemampuan mengoksidasi asam asetat menjadi CO2 dan H2O. sifat yang paling menonjol dari bakteri itu adalah memiliki kemampuan untuk mempolimerisasi glukosa sehingga menjadi selulosa. Selanjutnya selulosa tersebut membentuk matrik yang dikenal sebagai nata. Factor lain yang dominant mempengaruhi sifat fisiologi dalam pembentukan nata adalah ketersediaan nutrisi, derajat keasaman, temperature, dan ketersediaan oksigen.Bakteri Acetobacter xylinum mengalami pertumbuhan sel. Pertumbuhan sel didefinisikan sebagai pertumbuhan secara teratur semua komponen di dalam sel hidup. Bakteri Acetobacter Xylinum mengalami beberapa fase pertumbuhan sel yaitu fase adaptasi, fase pertumbuhan awal, fase pertumbuhan eksponensial, fase pertumbuhan lambat, fase pertumbuhan tetap, fase menuju kematian, dan fase kematian.Apabila bakteri dipindah ke media baru maka bakteri tidak langsung tumbuh melainkan beradaptasi terlebih dahulu. Pad afase terjadi aktivitas metabolismedan pembesaran sel, meskipun belum mengalami pertumbuhan. Fase pertumbuhan adaptasi dicapai pada 0-24 jam sejak inokulasi. Fase pertumbuhan awal dimulai dengan pembelahan sel dengan kecepatan rendah. Fase ini berlangsung beberapa jam saja. Fase eksponensial dicapai antara 1-5 hari. Pada fase ini bakteri mengeluarkan enzim ektraselulerpolimerase sebanyak-banyaknya untuk menyusun polimer glukosa menjadi selulosa (matrik nata). Fase ini sangat menentukan kecepatan suatu strain Acetobacter xylinum dalam membentuk nata.Fase pertumbuhan lambat terjadi karena nutrisi telah berkurang, terdapat metabolic yang bersifat racun yang menghambat pertumbuhan bakteri dan umur sel sudah tua. Pada fsae in pertumbuhan tidak stabil, tetapi jumlah sel yang tumbuh masih lebih banyak disbanding jumlah sel mati.Fase pertumbuhan tetap terjadi keseimbangan antara sel yang tumbuh dan yang mati. Matrik nata lebih banyak diproduksi pada fase ini. Fase menuju kematian terjadi akibat nutrisi dalam media sudah hampir habis. Setelah nutrisi habis, maka bakteri akan mengalami fase kematian. Pada fase kematian sel dengan cepat mengalami kematian. Bakteri hasil dari fase ini tidak baik untuk strain nata.

Faktor- faktor yang mempengaruhi pembentukan Nata de Coco adalah :a) Varietas kelapaAir kelapa yang baik digunakan adalah air kelapa dari varietas kelapa ganjah karenapenggunaan air kelapa ini mengehasilakan ata de coco yang lebih tebal bila dibandingkan dengan menggunakan air kelapa dari varietas kelapa hibrida.

b) Temperatur 28-31 Temperatur merupakan faktor yang akan mengontrol kondisi lingkungan dari prosesfermentasi dan temperatur yang digunakan pada fermentasi air kelapa ini adalah 28-31 .c) pH mediapH atau derajat keasaman yang digunakan juga merupakan parameter tetap,untukmengendalikan tingkat keasaman dari proses,dan menjaga agar bakteri tetap dapat tumbuh dengan baik,seperti Acetobackter xylinum menyukai pH yang lebih asam yaitu 4,5-5. Beberapa peneliti pengatan pH yang diinginkan adalah pH 4. Sehingga diperlukan penambahan bahan untuk mendapatkan pH yang diinginkan,yang digunakan biasanya adalah asam asetat glasial. d) Gula sebagai sumber karbonProses fermentasi dapat terjadi apabila mengandung cairan karbohidrat seperti jenissukrosa,laktosa dna jenis lainnya yang didapatkan banyak dalam gula,merupakan sumber karbon yang digunakan sebagai nutrisi bagi pertumbuhan bakteri pada saat proses metabolisme dan juga sebagai sumber energi pada saat perombakan glukosa dan fruktosa menjadi selulosa.e) Sumber nitrogenSumber nitrogen yang digunakan dapat berupa ammonium posfat,ammonium sulfat dansumber nitrogen lainnya. Nitrogen ini juga merupakan sumber nutrisi untuk pertumbuhan dari bakteri,konsentrasi yang biasa digunakan adalah 0,3-0,7 %.

IV.LANGKAH KERJA1. Pembuatan Starter Mencampurkan semua bahan (kecuali asam asetat dan biakan murni), lalu mengencerkan dengan air bersih. Memanaskan campuran tersebut agar bahan cepat terlarut. Setelah semua bahan-bahan larut, campuran (adonan) didinginkan kembali, lalu menambahkan asam cuka hingga pH nya mencapai 4,5. Kemudian mensterilkan adonan dalam autoklaf pada suhu 121oC selama 15 menit. Jika autoklof tidak tersedia, sterlisasi dilakukan dengan menggunakan dandang. Memasukan adonan dalam keadaan panas ke dalam botol atau tabung reaksi yang sebelumnya telah distrerilkan. Kemudian mendiamkan dalam posisi miring sampai beku. Adonan tersebut dinamakan media agar miring. Selanjutnya media agar miring tersebut diinokulasi dangan biakan murni Acetobacter xylinum dan simpan bahan tersebut dalam ruangan yang aman selama 5 hari. Bakteri akan tumbuh di atas permukaan media agar. Supaya biakan murni dapat bertahan, maka setiap sebulan sekali dipindahkan ke dalam media yeast ekstrak agar baru.

2. Pembuatan Nata de Coco Menyiapkan air kelapa yang telah disaring dan bebas dari kotoran lainnya. Memanaskan air kelapa tersebut agar mikroba yang dapat mencemari mati. Sementara memanaskan,ditambahkan gula sebanyak 7,5 % dari jumah air yang digunakan Setelah larutan dingin,menempatkan bahan dalam gelas kimia yang telah disterilkan lalau menambahkan asam asetat sehingga keasaman larutan mencapai pH antara 4,5-5 Larutan yang diinolukasikan (dicampurkan) dengan cairan starter yang telah dibiakan lalu difermentasikan selama 14 hari dalam ruangan yang tertutup rapat dan bersih Setelah terbentuk nata maka hasil direndam dalam air bersih untuk menghilangkan keasaman dan setelah keasaman hilang,dapat direndam dengan ir gula untuk mendapat rasa manis.

Air Kelapa

Menyaring

Merebus, menambahkan ZA dan cuka setelah 90oC Merebus hingga 100oC

Mendinginkan

Menambahkan starter / bibit

Mendiamkan 7-10 hari

Memanen

Merebus / mendinginkanNATA DE COCOMerendam 1-2 malam (air diganti terus)Mengupas kulit ari, memotong-motong berbentuk kubus

Diagram Proses Pembuatan Nata de Coco

V. DATA PENGAMATAN

FOTO PENGAMATANDATA PENGAMATAN

HARI KE-3Lapisan nata mulai terlihat, namun masih tipis sekali. Bau masih asam dan menyengat.

HARI KE-6Lapisan nata mulai menebal, berwarna putih dan ketinggian mencapai 0,5 cm.Bau asam dan menyengat.

HARI KE-8Lapisan nata menebal, berwarna putih dan ketinggian mencapai 1,0 cm.Bau asam dan menyengat.

FOTO PENGAMATANDATA PENGAMATAN

HARI KE-9 (PANEN)Lapisan nata siap dipanen.Dengan ketebalan mencapai 1,5 cm.Berwarna putih.Bau asam dan menyengat.Serta volume cairan berkurang.

PEREBUSANSetelah dipanen, selanjutnya memasuki proses perebusan. Dimana lapisan nata yang telah dipisahkan dari cairan, direbus selama 45menit, guna mematikan bakteri yang terdapat di nata tersebut. Dan membantu menghilangkan bau asam.

PERENDAMANSetelah proses perebusan, selanjutnya ke tahap perendaman mengguakan air bersih. Dimana pada tahap ini, lapisan nata tersebut direndam sehari semalam. Hal ini untuk menetralkan rasa asam pada lapisan nata tersebut.

PERENDAMAN (AIR GULA)Setelah direndam dengan air, selanjutnya nata dipotong balok dan direndam dalam air gula. Hal ini dilakukan untuk memberi rasa manis pada nata. Tekstur nata kejal, dan nata pun siap untuk dikonsumsi.

VI. ANALISA PERCOBAAN Pada praktikum pembuatan nata kali ini, yang digunakan sebagai bahan pokok adalah air kelapa. Air kelapa yang digunakan dalam pembuatan nata harus berasal dari kelapa yang masak optimal, tidak terlalu tua atau terlalu muda. Air kelapa yang mengalami fermentasi akan mengandung berbagai jenis bakteri seperti Saccaromyces dan Acetobacter, karena air kelapa yang telah mengalami fermentasi banyak mengandung asam makan bakteri yang tumbuh lebih cepat dan lebih banyak adalah Acetobacter xylinum.Komposisi air kelapa banyak mengandung mineral dan vitamin sehingga dapat dijadikan media yang baik dalam pertumbuhan mikroba dibantu dengan gula yang terdapat dalam air kelapa maka akan terjadi fermentasi dengan mudah menjadi alcohol dan asam asetat.Pada pembuatan nata, air kelapa dimasak bersamaan dengan gula. Setelah mendidih, kemudian dimasukkan pupuk ZA. Kemudian didinginkan pada suhu kamar. Setelah dingin, ditambahkan asam asetat dan starter. Pada hari ke tiga, mulai terlihat lapisan berwarna putih yang masih tipis.Pada hari ke enam lapisan / gel yang terbentuk semakin menebal. Kira-kira sekitar 0,5 cm. lapisan yang terbentuk ini juga bisa disebut dengan pollicle. Proses pembentukannya akibat dari aktifitas Acetobacter xylium dengan nutrient yang terdapat dalam media cair.Pada hari ke Sembilan, lapisan tersebut semakin menebal. Ketinggian mencapai 1,5 cm. masih tercium bau menyengat, serta volume air berkurang. Selanjutnya, lapisan tersebut sudah bisa dipanen. Dengan cara memisahkan lapisan nata tersebut. Kemudian merebusnya kurang lebih 45 menit, guna membunuh bakteri yang terdapat dalam nata tersebut. Selanjutnya, merendam dengan air bersih selama sehari semalam. Air tersebut diganti terus menerus tiap jamnya. Hal ini guna menetralkan asam yang masih terdapat dalam nata tersebut. Selanjutnya, merendam nata dengan air gula. Hal ini guna ntuk memberikan rasa masih pada nata. Setelahnya nata siap untuk dikonsumsi.

VII. KESIMPULAN

Pada praktikum ini, dapat ditarik kesimpulan :1. Menggunakan bahan pokok air kelapa. Air kelapa yang dipakai adalah air kelapa yang masak optimal, yaitu tidak terlalu muda dan tidak terlalu tua.2. Proses fermentasi dibantu dengan bakteri Acetobacter xylinum.3. Selama 9 hari proses fermentasi terdapat akan terbentuk lapisan / gel. Hal ini akibat dari bakteri Acetobacter xylinum yang memecah gula menjadi selulosa.4. Ketebalan lapisan 1,5 cm, berwarna putih, serta bertekstur kejal. Sehingga pembuatan nata berhasil.

VIII. DAFTAR PUSTAKAPenuntut praktikum Rekayasa Bioproses. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang 2013Id.wikipedia.org/wiki/nata_de_cocowww.pustaka.litbang.deptan.go.id