18
TUGAS MAKALAH PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTERDiajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah “Pendidikan Pancasila” Dosen Pengampu : Dr. H. Waspodo Tjipto Subroto, M.Pd. Disusun Oleh: Nia Khusnul Chotimah 13010644155 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA 2014

makalah pendidikan pancasila penerapan nilai pancasila melalui pendidikan karakter-140525000921-phpapp01

Embed Size (px)

DESCRIPTION

NOT MINE SORRYPANCASILA

Citation preview

  • TUGAS MAKALAH

    PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA

    SEBAGAI PENDIDIKAN KARAKTER

    Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas mata kuliah

    Pendidikan Pancasila

    Dosen Pengampu :

    Dr. H. Waspodo Tjipto Subroto, M.Pd.

    Disusun Oleh:

    Nia Khusnul Chotimah

    13010644155

    PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

    FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

    UNIVERSITAS NEGERI SURABAYA

    2014

  • 1 | P a g e

    KATA PENGANTAR

    Puji syukur dipanjatkan ke hadirat Illahi Rabbi yang telah melimpahkan

    rahmat dan hidayah-Nya. Atas berkat rahmat dan hidayah-Nya serta berbagai

    upaya, tugas makalah mata kuliah Pendidikan Pancasila yang berjudul

    PENERAPAN NILAI-NILAI PANCASILA SEBAGAI PENDIDIKAN

    KARAKTER dapat diselesaikan dengan baik dan tepat waktu. Penulisan makalah

    ini bertujuan untuk memenuhi salah satu tugas yang diberikan oleh dosen

    pengampu mata kuliah Pendidikan Pancasila Dr.Waspodo Tjipto Subroto, M.Pd.

    Makalah ini ditulis berdasarkan buku panduan yang berkaitan dengan

    Pancasila, serta infomasi dari media massa yang berhubungan dengan Pancasila.

    Disadari bahwa makalah ini masih kurang sempurna. Untuk itu diharapkan

    berbagai masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaannya. Semoga

    makalah ini bermanfaat.

    Surabaya, Mei 2014

    Penulis

  • 2 | P a g e

    DAFTAR ISI

    JUDUL

    KATA PENGANTAR . ii

    DAFTAR ISI iii

    BAB I PENDAHULUAN

    1.1. Latar Belakang ... 1

    1.2. Rumusan Masalah .. 2

    1.3. Tujuan ........ 2

    BAB II PEMBAHASAN

    2.1 Pengertian Nilai . 3

    2.2 Makna dan Nilai-nilai yang Terkandung Pancasila ... 4

    2.3 Pengertian Pendidikan Karakter 6

    2.4 Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter ... 7

    2.5 Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan Karakter ... 8

    2.6 Pentingnya Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan

    Karakter 12

    BAB III PENUTUP

    3.1 Kesimpulan ... 14

    3.2 Saran . 14

    DAFTAR PUSTAKA . 15

  • 3 | P a g e

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1. LATAR BELAKANG

    Pancasila dianggap sebagai sesuatu yang sakral yang setiap warganya harus

    hafal dan mematuhi segala isi dalam pancasila tersebut. Namun sebagian besar

    warga negara Indonesia hanya menganggap pancasila sebagai dasar

    negara/ideologi semata tanpa memperdulikan makna dan manfaatnya dalam

    kehidupan. Tanpa manusia sadari nilai-nilai makna yang terkandung dalam

    pancasila sangat berguna dan bermanfaat.

    Banyaknya terjadi penyimpangan/kesalahan tertentu sebenarnya berakar dari

    tidak mengamalkannya nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila itu sendiri.

    Maka dari itu pentingnya memahami pancasila tidak hanya mengerti namun juga

    mengamalkan dan melaksanakan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila

    sebagai pendidikan karakter.

    Pendidikan karakter yang merupakan upaya mewujudkan amanat pacasila dan

    Pembukaan UUD 1945 dilatar belakangi oleh realita yang berkembang saat ini di

    lembaga pendidikan. Dengan prilaku- prilaku yang tidak sesuai dengan karakter

    bangsa Indonesia saat ini.

    Membina dan mendidik karakter, dalam arti untuk membentuk positive

    character generasi muda bangsa ini. Agar positive character terbentuk, maka

    perlu pembiasaan mandiri, sopan santun, kreatif dan tangkas, rajin bekerja, dan

    punya tanggung jawab. (Marjohan.2010:7)

    Pendidikan karakter disebutkan sebagai pendidikan nilai, pendidikan nilai

    budi pekerti, pendidikan moral, pendidikan watak yang bertujuan

    mengembangkan kemampuan peserta didik untuk memberikan keputusan baik-

    buruk,dan mewujudkan di dalam kehidupan sehari- hari dengan sepenuh hati.

  • 4 | P a g e

    Dengan kata lain,pendidikan karakter yang baik harus melibatkan bukan saja

    aspek pengetahuan yang baik (moral knowing), akan tetapi merasakan dengan

    baik atau leving good (moral feeling), dan perilaku yang baik (moral action).

    Pendidikan karakter menekankan pada kebiasaan (habit) yang terus menerus

    dipraktikkan yang sesuai dengan nilai-nilai pancasila.

    1.2. RUMUSAN MASALAH

    1. Apa pengertian nilai?

    2. Apa makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila ?

    3. Apa itu pendidikan karakter?

    4. Apa fungsi dan tujuan pendidikan karakter?

    5. Bagaimana penerapan nilai-nilai pancasila dalam pendidikan karakter?

    6. Apa pentingnya penerapan nilai-nilai pancasila dalam pendidikan

    karakter?

    1.3 TUJUAN

    1. Mengetahui pengertian nilai.

    2. Mengetahui makna dan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila.

    3. Mengetahui pengertian pendidikan karakter.

    4. Mengetahui fungsi dan tujuan pendidikan karakter.

    5. Mengetahui cara penerapan nilai-nilai pancasila dalam pendidikan

    karakter.

    6. Mengetahui pentingnya penerapan nilai-nilai pancasila dalam pendidikan

    karakter.

  • 5 | P a g e

    BAB II

    PEMBAHASAN

    Di dalam mewujudkan pancasila sebagai falsafah bangsa sebagai cita-cita

    kehidupan, maka terbentuknya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang kokoh

    kuat menjadi syarat. Untuk membangun NKRI ini kita harus ingat bahwa

    persatuan dan kesatuan bangsa itu tidak akan terjadi dengan sendirinya (spontan),

    akan tetapi harus diusahakan dengan kesadaran kita. (Djohar.2006:83)

    Untuk itu diperlukan pendidikan karakter untuk menumbuhkan kesadaran

    mengenai rasa kesatuan dan persatuan berbangsa, juga memperbaiki nilai-nilai

    yang telah menyimpang dan mengembalikannya ke nilai-nilai yang sesuai demi

    kesatuan Negara Indonesia. Dan mengamalkan nilai-nilai pancasila dalam

    kehidupan melalui pendidikan karakter bagi para generasi bangsa.

    2.1 Pengertian Nilai

    Nilai adalah ukuran, patokan-patokan, anggapan-anggapan keyakinan-

    keyakinan yang ada di dalam masyarakat. Nilai digunakan sebagai patokan

    seseorang berperilaku dalam masyarakat. Selain itu, nilai memberi arah bagi

    tindakan seseorang.. Nilai dianut oleh banyak orang dalam suatu masyarakat

    mengenai sesuatu yang benar, pantas, luhur, dan baik untuk dilakukan.

    Menurut Laning Dwi Vina dan Wismulyani Endar (2009), fungsi nilai :

    a. Nilai sebagai pembentuk cara berfikir dan berprilaku yang ideal dalam

    masyarakat.

    b. Nilai dapat menciptakan semangat pada manusia untuk mencapai sesuatu

    yang diinginkannya.

    c. Nilai dapat digunakan sebagai alat pengawas prilaku seseorang dalam

    masyarakat.

    d. Nilai dapat mendorong, menuntun, dan menekan orang untuk berbuat baik.

    e. Nilai dapat berfungsi sebagai alat solideritas di antara anggota masyarakat.

  • 6 | P a g e

    2.2 Makna Dan Nilai-Nilai Yang Terkandung dalam Pancasila

    Pancasila yang merupakan dasar Negara Republik Indonesia memiliki

    makna dan nilai-nilai luhur dalam setiap sila-silanya, karena setiap butir

    pancasila itu dirumuskan dari nilai-nilai yang sudah ada sejak zaman dulu

    dalam kehidupan pribadi bangsa Indonesia. Adapun makna dan nilai-nilai

    yang terkandung dalam setiap sila-sila itu adalah sebagai berikut:

    1. Ketuhanan (Religiusitas)

    Nilai religius adalah nilai yang berkaitan dengan keterkaitan

    individu dengan sesuatu yang dianggapnya memiliki kekuatan sakral, suci,

    agung dan mulia. Memahami Ketuhanan sebagai pandangan hidup adalah

    mewujudkan masyarakat yang beketuhanan, yakni membangun

    masyarakat Indonesia yang memiliki jiwa maupun semangat untuk

    mencapai ridlo Tuhan dalam setiap perbuatan baik yang dilakukannya.

    Dari sudut pandang etis keagamaan, negara berdasar Ketuhanan Yang

    Maha Esa itu adalah negara yang menjamin kemerdekaan tiap-tiap

    penduduknya untuk memeluk agama dan beribadat menurut agama dan

    kepercayaan masing-masing. Dari dasar ini pula, bahwa suatu keharusan

    bagi masyarakat warga Indonesia menjadi masyarakat yang beriman

    kepada Tuhan, dan masyarakat yang beragama, apapun agama dan

    keyakinan mereka.

    2. Kemanusiaan (Moralitas)

    Kemanusiaan yang adil dan beradab, adalah pembentukan suatu

    kesadaran tentang keteraturan, sebagai asas kehidupan, sebab setiap

    manusia mempunyai potensi untuk menjadi manusia sempurna, yaitu

    manusia yang beradab. Manusia yang maju peradabannya tentu lebih

    mudah menerima kebenaran dengan tulus, lebih mungkin untuk mengikuti

    tata cara dan pola kehidupan masyarakat yang teratur, dan mengenal

    hukum universal. Kesadaran inilah yang menjadi semangat membangun

    kehidupan masyarakat dan alam semesta untuk mencapai kebahagiaan

  • 7 | P a g e

    dengan usaha gigih, serta dapat diimplementasikan dalam bentuk sikap

    hidup yang harmoni penuh toleransi dan damai.

    3. Persatuan Indonesia (Kebangsaan)

    Persatuan adalah gabungan yang terdiri atas beberapa bagian,

    kehadiran Indonesia dan bangsanya di muka bumi ini bukan untuk

    bersengketa. Bangsa Indonesia hadir untuk mewujudkan kasih sayang

    kepada segenap suku bangsa dari Sabang sampai Marauke. Persatuan

    Indonesia, bukan sebuah sikap maupun pandangan dogmatik dan sempit,

    namun harus menjadi upaya untuk melihat diri sendiri secara lebih objektif

    dari dunia luar. Negara Kesatuan Republik Indonesia terbentuk dalam

    proses sejarah perjuangan panjang dan terdiri dari bermacam-macam

    kelompok suku bangsa, namun perbedaan tersebut tidak untuk

    dipertentangkan tetapi justru dijadikan persatuan Indonesia.

    4. Permusyawaratan dan Perwakilan

    Sebagai makhluk sosial, manusia membutuhkan hidup

    berdampingan dengan orang lain, dalam interaksi itu biasanya terjadi

    kesepakatan, dan saling menghargai satu sama lain atas dasar tujuan dan

    kepentingan bersama. Prinsip-prinsip kerakyatan yang menjadi cita-cita

    utama untuk membangkitkan bangsa Indonesia, mengerahkan potensi

    mereka dalam dunia modern, yakni kerakyatan yang mampu

    mengendalikan diri, tabah menguasai diri, walau berada dalam kancah

    pergolakan hebat untuk menciptakan perubahan dan pembaharuan.

    Hikmah kebijaksanaan adalah kondisi sosial yang menampilkan rakyat

    berpikir dalam tahap yang lebih tinggi sebagai bangsa, dan membebaskan

    diri dari belenggu pemikiran berazaskan kelompok dan aliran tertentu yang

    sempit.

  • 8 | P a g e

    5. Keadilan Sosial

    Nilai keadilan adalah nilai yang menjunjung norma berdasarkan

    ketidak berpihakkan, keseimbangan, serta pemerataan terhadap suatu hal.

    Mewujudkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia merupakan

    cita-cita bernegara dan berbangsa. Itu semua bermakna mewujudkan

    keadaan masyarakat yang bersatu secara organik, dimana setiap

    anggotanya mempunyai kesempatan yang sama untuk tumbuh dan

    berkembang serta belajar hidup pada kemampuan aslinya. Segala usaha

    diarahkan kepada potensi rakyat, memupuk perwatakan dan peningkatan

    kualitas rakyat, sehingga kesejahteraan tercapai secara merata.

    Dari uraian nilai-nilai kelima butir Pancasila itu kita dapat melihat betapa

    apik dan luhur nilai-nilai yang terkandung didalamnya. Sehingga sangat

    disayangkan apabila nilai-nilai itu hanya menjadi wacana belaka dan tidak

    terealisasikan sebagaimana mestinya dalam kehidupan sehari-hari karena

    kurangnya kesadaraan dan sikap menjiwai Pancasila yang kurang. Nilai-nilai

    tersebut mungkin bisa lebih merasuk kedalam hati dan jiwa setiap rakyat

    Indonesia apabilai nilai-nilai itu telah tertanam dalam setiap individu dalam

    hidup ditengah keluarga, bersekolah, dan berada ditengah-tengah masyarakat.

    2.3 Pengertian Pendidikan Karakter

    Pendidikan adalah suatu usaha yang sadar dan sistematis dalam

    mengembangkan potensi siswa (Puskur, 2010: 4). Pengertian karakter

    Karakter adalah watak, tabiat, akhlak, atau kepribadian seseorang yang

    terbentuk dari hasil internalisasi berbagai kebajikan (virtues) yang diyakini

    dan digunakan sebagai landasan untuk cara pandang, berpikir, bersikap, dan

    bertindak. Kebajikan terdiri atas sejumlah nilai, moral, dan norma, seperti

    jujur, berani bertindak, dapat dipercaya, dan hormat kepada orang lain

    (Puskur, 2010 : 5). Bila dua pengertian tadi digabung, akan menjadi

    pendidikan yang mengkarakterkan siswa. Lebih lanjut, pengertian pendidikan

    karakter adalah pendidikan yang mengembangkan nilai-nilai budaya dan

  • 9 | P a g e

    karakter bangsa pada diri siswa sehingga mereka memiliki nilai dan karakter

    sebagai karakter dirinya, menerapkan nilai-nilai tersebut dalam kehidupan

    dirinya, sebagai anggota masyarakat, dan warga negara yang religius,

    nasionalis, produktif dan kreatif (Puskur, 2010 : 4).

    2.4 Fungsi dan Tujuan Pendidikan Karakter

    Adapun pendidikan karakter memiliki fungsi dan tujuan dalam

    penerapannya agar kelak dapat merubah karakter-karakter bangsa sesuai

    dengan cita-cita bangsa Indonesia dan demi kesatuan NKRI.

    Fungsi pendidkan karakter

    Pengembangan: pengembangan potensi siswa untuk menjadi pribadi

    berperilaku baik, ini bagi siswa yang telah memiliki sikap dan perilaku

    yang mencerminkan budaya dan karakter bangsa.

    Perbaikan: memperkuat kiprah pendidikan nasional untuk bertanggung

    jawab dalam pengembangan potensi siswa yang lebih bermartabat.

    Penyaring: untuk menyaring budaya bangsa sendiri dan budaya bangsa

    lain yang tidak sesuai dengan nilai-nilai budaya dan karakter bangsa

    yang bermartabat. (Puskur, 2010 : 7)

    Sedangkan tujuan pendidikan karakter adalah:

    Mengembangkan potensi kalbu/nurani/afektif siswa sebagai manusia

    dan warga negara yang memiliki nilai-nilai budaya dan karakter bangsa.

    Mengembangkan kebiasaan dan perilaku siswa yang terpuji dan sejalan

    dengan nilai-nilai universal dan tradisi budaya bangsa yang religious.

    Menanamkan jiwa kepemimpinan dan tanggung jawab siswa sebagai

    generasi penerus bangsa.

    Mengembangkan kemampuan siswa menjadi manusia yang mandiri,

    kreatif, berwawasan kebangsaan.

    Mengembangkan lingkungan kehidupan sekolah sebagai lingkungan

    belajar yang aman, jujur, penuh kreativitas dan persahabatan, serta

    dengan rasa Kebangsaan yang tinggi dan penuh kekuatan (dignity).

    (Puskur, 2010 : 7)

  • 10 | P a g e

    2.5 Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan Karakter

    Kebanyakan orang menyepelekan makna yang terkandung dalam pancasila

    itu sendiri. Penyimpangan-penyimpangan yang terjadi sebenernya merupakan

    berawal dari tidak menerapkan nilai-nilai yang terkandung dalam pancasila

    pada karakter.

    Oleh karena itu, memaknai kandungan nilai-nilai dalam pancasila seperti

    nilai ketuhan, kemanusiaan,persatuan,kemasyarakatan serta sebuah keadilan

    merupakan suatu hal yang perlu diterapkan melalui pendidikan karakter agar

    bangsa Indonesia menjadi manusia yang taat beragama, berkemanusiaan, adil

    dan berguna bagi dirinya, oranglain, bangsa dan negara.

    Pendidikan budaya dan karakter bangsa bertujuan mempersiapkan siswa

    menjadi warga negara yang lebih baik, yaitu warga negara yang memiliki

    kemampuan, kemauan, dan menerapkan nilai nilai Pancasila dalam

    kehidupannya sebagai warga negara (Puskur, 2010 : 8).

    Nilai Pendidikan Karakter

    1. Religius : Sikap dan perilaku yang patuh dalam melaksanakan ajaran

    agama yang dianutnya, toleran terhadap pelaksanaan ibadah agama lain, dan

    hidup rukun dengan pemeluk agama lain.

    2. Jujur : Perilaku yang didasarkan pada upaya menjadikan diri

    sebagai orang yang selalu dapat dipercaya dalam perkataan, tindakan, dan

    pekerjaan.

    3. Toleransi : Sikap dan tindakan yang menghargai perbedaan agama,

    suku, etnis, pendapat, sikap, dan tindakan orang lain yang berbeda dari diri.

    4. Disiplin : Tindakan yang menunjukkan perilaku tertib dan patuh

    pada berbagai ketentuan dan peraturan.

    5. Kerja keras : Perilaku yang menunjukkan upaya sungguh sungguh

    dalam mengatasi berbagai hambatan belajar dan tugas, serta menyelesaikan

    tugas dengan sebaik-baiknya.

  • 11 | P a g e

    6. Kreatif : Berpikir dan melakukan sesuatu untuk menghasilkan cara

    atau hasil baru dari sesuatu yang telah dimiliki

    7. Mandiri : Sikap dan perilaku yang tidak mudah tergantung pada

    orang lain dalam menyelesaikan tugas-tugas sendiri.

    8. Demokratis : Cara berfikir, bersikap, dan bertindak yang menilai sama

    hak dan kewajiban dirinya dan orang lain.

    9. Rasa ingin tahu : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya untuk

    mengetahui lebih mendalam dan meluas dari sesuatu yang dipelajarinya,

    dilihat, dan didengar.

    10. Cinta tanah air : Cara berfikir, bersikap, dan berbuat yang menunjukkan

    kesetiaan, kepedulian, dan penghargaan yang tinggi terhadap bahasa,

    lingkungan fisik, sosial, budaya, ekonomi, dan politik bangsa.

    11. Bersahabat : Tindakan yang memperlihatkan rasa senang

    berbicara,bergaul, dan bekerja sama dengan orang lain.

    12. Cinta damai : Sikap, perkataan, dan tindakan yang menyebabkan orang

    lain merasa senang dan aman atas kehadiran diri.

    13. Peduli sosial : Sikap dan tindakan yang selalu ingin memberi bantuan

    pada orang lain dan masyarakat yang membutuhkan.

    14. Semangat kebangsaan : Cara berpikir, bertindak, dan berwawasan yang

    menempatkan kepentingan bangsa dan negara di atas kepentingan diri dan

    kelompoknya.

    15. Menghargai prestasi : Sikap dan tindakan yang mendorong dirinya untuk

    menghasilkan sesuatu yang berguna bagi masyarakat, dan mengakui, serta

    menghormati keberhasilan orang lain.

    16. Peduli lingkungan : Sikap dan tindakan yang selalu berupaya

    mencegah kerusakan pada lingkungan alam di sekitarnya, dan

    mengembangkan upaya-upaya untuk memperbaiki kerusakan alam yang

    sudah terjadi.

    17. Tanggung jawab : Sikap dan perilaku seseorang untuk melaksanakan

    tugasdan kewajibannya, yang seharusnya dia lakukan terhadap diri sendiri,

  • 12 | P a g e

    masyarakat, lingkungan (alam,sosial dan budaya), negara dan Tuhan Yang

    Maha Esa.

    Penerapan atau penanaman nilai-nilai setiap butiran pancasila yang harus

    diajarkan agar individu memiliki sikap dan prilaku yang sesuai dengan

    karakter luhur bangsa dan tidak menyimpang dari nilai pancasila yang sesuai

    dengan sila-sila dalam pancasila adalah sebagai berikut:

    1. Ketuhanan Yang Maha Esa

    Selalu tertib dalam menjalankan ibadah.

    Tidak berbohong kepada guru maupun teman.

    Bersyukur kepada Tuhan karena memiliki keluarga yang

    menyayanginya.

    Tidak meniru jawaban teman (menyontek) ketika ulangan ataupun

    mengerjakan tugas di kelas.

    Tidak mengganggu teman yang berlainan agama dalam beribadah.

    Menceritakan suatu kejadian berdasarkan sesuatu yang diketahuinya,

    tidak ditambah-tambah ataupun dikurangi.

    Tidak meniru pekerjaan temannya dalam mengerjakan tugas di rumah.

    Percaya pada kemampuan sendiri dalam melakukan apapun , karena

    Allah sudah memberian kelebihan dan kekurangan kepada setiap

    manusia.

    2. Kemanusiaan Yang Adil dan Beradab

    Menolong teman yang sedang kesusahan.

    Tidak membeda-bedakan dalam memilih teman.

    Berbagi makanan dengan teman lain jika sedang makan didepan teman

    lain.

    Mau mengajari teman yang belum paham dengan pelajaran tertentu.

    Memberikan tempat duduk kepada orang tua, ibu hamil, atau orang

    yang lebih membutuhkan saat ada di kendaraan umum.

    Tidak memaki-maki teman bersalah kepada kita.

  • 13 | P a g e

    Meminta maaf atau memaafkan apabila melakukan kesalahan.

    Hormat dan patuh kepada guru, tidak membentak-bentaknya.

    Hormat dan patuh kepada orang tua.

    3. Persatuan Indonesia

    Mengikuti upacara bendera dengan tertib.

    Bergotong royong membersihkan lingkungan sekolah.

    Tidak berkelahi sesama teman maupun dengan orang lain.

    Memakai produk-produk dalam negeri.

    Menghormati setiap teman yang berbeda ras dan budayanya.

    Bangga menjadi warga negara Indonesia.

    Tidak sombong dan membangga-banggakan diri sendiri.

    Mengagumi keunggulan geografis dan kesuburan tanah wilayah

    Indonesia.

    4. Kerakyatan Yang Dipimpin Oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam

    Permusyawaratan Perwakilan.

    Membiasakan diri bermusyawarah dengan teman-teman dalam

    menyelesaikan masalah.

    Memberikan suara dalam pemilihan.

    Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

    Menerima kekalahan dengan ikhlas apabila kalah bersaing dengan

    teman lain.

    Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan

    melaksanakan hasil keputusan musyawarah.

    Berani mengkritik teman, ketua maupun guru yang bertindak semena-

    mena.

    Berani mengemukakan pendapat di depan umum.

    Melaksanakan segala aturan dan keputusan bersam dengan ikhlas dan

    bertanggung jawab.

  • 14 | P a g e

    5. Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia

    Berlaku adil kepada siapapun.

    Berbagi makanan kepada teman lain dengan sama rata.

    Seorang ketua memberikan tugas yang merata dan sesuai dengan

    kemampuan anggotanya.

    Seorang guru memberikan pujian kepada siswa yang rajin dan memberi

    nasihat kepada siswa yang malas.

    Tidak pilih-pilih dalam berteman.

    Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau

    merugikan kepentingan umum.

    suka bekerja keras

    2.6 Pentingnya Penerapan Nilai-Nilai Pancasila dalam Pendidikan Karakter

    Untuk membentuk generasi bangsa yang bermoral dan berkualitas

    tentunya memerlukan beberapa proses dalam penciptaanya. Salah satunya

    dengan membekali mereka dengan nilai-niali luhur yang terkandung dalam

    Pancasila sebab Pancasila merupakan Dasar Negara dan Pandangan Hidup

    Bangsa dalam menjalankan kehidupannya. Mereka harus memahami,

    memaknai dan mengamalkan keseluruhan nilai-nilai yang terdapat dalam

    Pancasila karena nilai-nilai itu dapat menjadi fondasi dan benteng bagi

    mereka dari berbagai pengaruh yang dapat merusak moral mereka. Dengan

    penerapan nilai-nilai pancasila dalam pendidikan karakter maka sikap dan

    prilaku yang menyimpang akan menjadi lebih baik. Dan bentuk

    penyimpangan-penyimpangan tidak akan terjadi pada individu yang memiliki

    karakter dan jiwa yang nasionalis dan patriotis. Berikut pentingnya penerapan

    nilai pancasila pada kehidupan :

    1. Menumbuhkan rasa cinta kepada Allah Yang Maha Esa dan Maha

    Kuasa

    2. Menumbuhkan rasa cinta kepada anggota keluarga

    3. Menumbuhkan rasa cinta dan hormat kepada orang tua dan orang

    yang lebih tua.

  • 15 | P a g e

    4. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama.

    5. Menumbuhkan rasa dan sikap toleransi.

    6. Menumbuhkan rasa dan sikap gotong royong dan bekerja sama.

    7. Menumbuhkan sikap tenggangrasa.

    8. Menumbuhkan rasa cinta kepada setiap manusia dan tidak membeda-

    bedakan

    9. Menumbuhkan rasa cinta bermusyawarah untuk mufakat.

    10. Menumbuhkan rasa cinta dan suka membantu orang lain yang susah.

    11. Meningkatkan rasa persaudaraan.

    12. Berorientasi ke masa depan dan menghargai perubahan dan kemajuan

    (the change and progress).

    13. Demokratis dan mewujudkan civil society.

    14. Mampu menjauhkan segala bentuk tindakan kekerasan dan

    pemaksaan.

    15. Memiliki kemandirian, kedaulatan, dan independensi.

    16. Menghargai kualitas, dan menjauhkan tindakan rasial dan

    diskriminasi.

    17. Menghargai karya, kreativitas dan produktivitas.

    18. Memiliki daya disiplin dan kepatuhan tinggi kepada aturan dan

    hukum formal.

    19. Memiliki faham nasionalisme dan patriotisme yang kokoh.

    20. Memiliki moralitas kemasyarakatan dan kebudayaan

  • 16 | P a g e

    BAB III

    PENUTUP

    3.1. KESIMPULAN

    Pancasila memiliki nilai-nilai luhur yang dapat dijadikan pedoman hidup

    dalam berbangsa dan berbegara.

    Penanaman dan penerapan nilai-nilai Pancasila sangat penting dan

    diperlukan dalam membentuk kepribadian generasi bangsa yang berkarakter

    dan bermoral serta mampu bersaing dalam segala bidang.

    3.2. SARAN

    Diharapkan agar semua lapisan masyarakat dapat menerapkan nilai-nilai

    yang terkandung dalam pancasila tidak hanya sebatas mengetaui saja

    namun melaksanakannya dalam kehidupan. Dan penerapan pendidikan

    karakter harus ditanamkan sejak dini agar kelak nilai pancasila akan melekat

    dalam karakter dan kepribadian tiap individu dalam bermasyarakat agar

    senantiasa tercipta bangsa Indonesia yang damai.

  • 17 | P a g e

    DAFTAR PUSTAKA

    Kaelan.2002.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta:Paradigma.

    Kaelan.2010.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta:Paradigma.

    Kancil.1980.Pancasila dan UUD 1945.Jakarta:Pradnya Paramita.

    Toyibin Aziz M.1997.Pendidikan Pancasila.Jakarta:Rineka Cipta.

    Noor MS Bakry.2010.Pendidikan Pancasila.Yogyakarta:Pustaka Pelajar.

    Djohar.2006.Pengembangan Pendidikan Nasional Menyongsong Masa

    Depan.Yogyakarta:Grafika Indah.

    Tim Penyusun.2011. Pedoman Pelaksanaan pendidikan

    Karakter.Jakarta:Puskurbuk Badan Penelitian Dan Pengembangan Kementerian

    Pendidikan Nasional.

    Marjohan.2010.Genenerasi Masa Depan.Yogyakarta:Bahtera Buku.

    Vina Dwi Laning.2009.Hidup Berbhinneka Tunggal Ika:PT.Cempaka Putih.

    http://nurwijayantoz.wordpress.com/pendidikan-4/upaya-mendisiplinkan-siswa-

    melalui-pendidikan-karakter/

    http://setya-wa2n.blogspot.com/2011/02/pengamalan-nilai-nilai-pancasila-

    dalam.html

    http://aonejoeanda.blogspot.com/p/penerapan-nilai-nilai-karakter-bangsa.html