28
BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD 1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Sarana utama untuk mencapai tujuan tersebut adalah melalui proses pendidikan. Pendidikan mempunyai tugas menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang sangat penting untuk kemajuan bangsa. Berhasil tidaknya pendidikan yang dilaksanakan akan menentukan maju mundurnya suatu bangsa. Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945. Menurut Undang- Undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan Nasional, sistem pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional. Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era globalisasi yang ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi, sehingga menuntut adanya penyesuaian sistem pendidikan yang selaras dengan tuntutan zaman. Pendidikan harus mencerminkan proses memanusiakan 1

MAKALAH PENDIDIKAN.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MAKALAH PENDIDIKAN.docx

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Salah satu tujuan bangsa Indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD

1945 adalah mencerdaskan kehidupan bangsa. Sarana utama untuk mencapai

tujuan tersebut adalah melalui proses pendidikan. Pendidikan mempunyai tugas

menyiapkan sumber daya manusia untuk pembangunan. Pendidikan merupakan

salah satu faktor yang sangat penting untuk kemajuan bangsa. Berhasil tidaknya

pendidikan yang dilaksanakan akan menentukan maju mundurnya suatu bangsa.

Pendidikan nasional adalah pendidikan yang berakar pada kebudayaan

bangsa Indonesia dan berdasarkan pada Pancasila dan Undang-Undang Dasar

1945. Menurut Undang-Undang No. 2 tahun 1989 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, sistem pendidikan nasional berfungsi untuk mengembangkan

kemampuan serta meningkatkan mutu kehidupan dan martabat manusia Indonesia

dalam rangka upaya mewujudkan tujuan nasional.

Perkembangan dunia pendidikan saat ini sedang memasuki era globalisasi

yang ditandai dengan gencarnya inovasi teknologi, sehingga menuntut adanya

penyesuaian sistem pendidikan yang selaras dengan tuntutan zaman. Pendidikan

harus mencerminkan proses memanusiakan manusia dalam arti

mengaktualisasikan semua potensi yang dimilikinya menjadi kemampuan yang

dapat dimanfaatkan dalam kehidupan sehari-hari di masyarakat luas.

Indonesia adalah negara kepulauan terbesar dengan jumlah penduduk

terpadat di dunia yaitu 246, 9 juta jiwa (2012). Hal ini merupakan kebanggaan

sekaligus tantangan tersendiri bagi pendidikan nasional. Suatu kebanggaan karena

melimpahnya Sumber Daya Alam (SDA) dan Sumber Daya Manusia (SDM)

namun dikatakan pula sebagai tantangan karena harus berupaya semaksimal

mungkin dalam meningkatkan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) agar

Sumber Daya Alam (SDA) yang ada dapat dikelola dengan efektif dan efisien.

Memasuki abad ke- 21 dunia pendidikan di Indonesia menjadi heboh.

Kehebohan tersebut bukan disebabkan oleh kehebatan mutu pendidikan nasional

1

Page 2: MAKALAH PENDIDIKAN.docx

tetapi lebih banyak disebabkan karena kesadaran akan bahaya keterbelakangan

pendidikan di Indonesia. Perasaan ini disebabkan karena beberapa hal yang

mendasar salah satunya adalah gelombang globalisasi dirasakan kuat dan terbuka.

Kemajuan teknologi dan perubahan yang terjadi memberikan kesadaran

baru bahwa Indonesia tidak lagi berdiri sendiri. Indonesia berada di tengah-tengah

dunia yang baru, dunia terbuka sehingga orang bebas membandingkan kehidupan

dengan negara lain.

Yang kini dirasakan adalah adanya ketertinggalan di dalam mutu

pendidikan. Baik pendidikan formal maupun informal. Dan hasil itu diperoleh

setelah adanya perbandingan dengan negara lain. Pendidikan memang telah

menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia Indonesia untuk

pembangunan bangsa. Oleh karena itu, sudah seharusnya pendidikan dapat

meningkatkan sumber daya manusia Indonesia yang tidak kalah bersaing dengan

sumber daya manusia di negara-negara lain.

Setelah melalui proses pengamatan dan penelitian, nampak jelas bahwa

masalah yang serius dalam peningkatan mutu pendidikan di Indonesia adalah

rendahnya mutu pendidikan di berbagai jenjang pendidikan, baik pendidikan

formal maupun informal. Dan hal itulah yang menyebabkan rendahnya mutu

pendidikan yang menghambat penyediaan sumber daya menusia yang mempunyai

keahlian dan keterampilan untuk memenuhi pembangunan bangsa di berbagai

bidang.

Penyebab rendahnya mutu pendidikan di Indonesia antara lain adalah

masalah efektifitas, efisiensi dan standardisasi pengajaran. Selain itu terdapat pula

masalah makro antara lain masalah perkembangan internasional, ilmu

pengetahuan dan teknologi, demografi, masalah politik, ekonomi, sosial budaya

serta masalah perkembangan regional.

Permasalahan-permasalahan yang tersebut di atas akan menjadi bahan

bahasan dalam makalah yang berjudul “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Berkembangnya Masalah Pendidikan” ini.

B. Rumusan Masalah

2

Page 3: MAKALAH PENDIDIKAN.docx

1. Apa saja faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan masalah

pendidikan?

2. Apa hubungan perkembangan Iptek dan seni terhadap pendidikan?

3. Bagaimanakah pengaruh masalah kependudukan terhadap pendidikan?

4. Apa pengaruh aspirasi rakyat terhadap pendidikan?

5. Bagaimanakah pengaruh sosial budaya terhadap pendidikan?

C. Tujuan

1. Mendeskripsikan faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan masalah

pendidikan.

2. Mengetahui hubungan perkembangan Iptek dan seni terhadap pendidikan.

3. Mengetahui pengaruh demografi, pertumbuhan penduduk terhadap pendidikan

4. Mengetahui keterkaitan antara keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan

terhadap pendidikan.

3

Page 4: MAKALAH PENDIDIKAN.docx

BAB II

PEMBAHASAN

A. Permasalahan Pendidikan

Masalah pendidikan terbagi menjadi dua yaitu masalah pembangunan

mikro dan masalah pembangunan makro. Masalah pembangunan mikro, yaitu

masalah yang berlangsung di dalam sistem pendidikan itu sendiri atau disebut

permasalahan pokok pendidikan. Adapun permasalahan pokok (masalah mikro)

pendidikan antara lain:

1. Masalah Pemerataan Pendidikan

Adalah persoalan bagaimana sistem pendidikan dapat menyediakan

kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warga negara untuk memperoleh

pendidikan, sehingga pendidikan itu menjadi wahana bagi pembangunan sumber

daya manusia untuk menunjang pembangunan.

2. Masalah Mutu Pendidikan

Masalah mutu pendidikan terkait pada kualitas keluarannya (nurturant effect).

Dengan kata lain apakah keluaran itu mewujudkan dirinya sebagai manusia-

manusia pembangunan yang dapat membangun dirinya maupun lingkungannya.

Hasil belajar yang bermutu hanya mungkin dicapai melalui pendidikan yang

bermutu. Jika proses belajar tidak optimal sangat sulit untuk mendapatkan hasil

yang bermutu.

3. Masalah Efisiensi Pendidikan

Masalah efisiensi pendidikan mempersoalkan bagaimana suatu sistem pendidikan

mendayagunakan sumber daya yang ada untuk mencapai tujuan pendidikan.

4. Masalah Relevansi Pendidikan

Masalah relevansi pendidikan mencakup sejauh mana sistem pendidikan dapat

menghasilkan luaran yang sesuai dengan kebutuhan pembangunan, yaitu masalah-

masalah seperti yang digambarkan dalam rumusan tujuan pendidikan nasional.

4

Page 5: MAKALAH PENDIDIKAN.docx

Masalah-masalah mikro tersebut memiliki keterkaitan dengan masalah

makro pembangunan, yaitu masalah di luar sistem pendidikan, sehingga juga

harus diperhitungkan di dalam memecahkan masalah mikro pendidikan. Masalah

makro ini antara lain masalah perkembangan internasional, masalah demografi,

masalah politik, ekonomi, dan sosial budaya, serta masalah perkembangan

regional.

Masalah-masalah makro yang merupakan faktor-faktor yang

mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan, yaitu;

1. Perkembangan Iptek dan seni.

2. Laju pertumbuhan Penduduk.

3. Aspirasi Masyarakat.

4. Keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan.

B. Perkembangan Iptek dan Seni

a. Perkembangan Iptek

Terdapat hubungan yang erat antara pendidikan dengan iptek (ilmu

pengetahuan dan teknologi). Ilmu pengetahuan merupakan hasil eksplorasi secara

sistem dan terorganisir mengenai alam semesta, dan teknologi adalah penerapan

yang direncanakan dari ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidup

masyarakat.

Sebagai contoh betapa eratnya hubungan antara pendidikan dengan iptek

itu, misalnya sering suatu teknologi baru yang digunakan dalam suatu proses

produksi menimbulkan kondisi ekonomi sosial baru lantaran perubahan

persyaratan kerja, dan mungkin juga penguraian jumlah tenaga kerja atau jam

kerja, kebutuhan bahan-bahan baru, sistem pelayanan baru, sampai

berkembangnya gaya hidup baru, kondisi tersebut minimal dapat mempengaruhi

perubahan isi pendidikan dan metodenya, bahkan mungkin rumusan baru tujuan

pendidikan, otomatis juga sarana penunjangnya seperti sarana laboratorium.

Semua tersebut tentu membawa masalah dalam skala nasional yang tidak sedikit

memakan biaya.

Iptek secara tidak langsung mempengaruhi sistem pendidikan. Disamping

pengaruh tidak langsung ada pengaruh yang langsung terhadap sistem pendidikan

5

Page 6: MAKALAH PENDIDIKAN.docx

dalam bentuk berbagai macam inovasi atau pembaruan dengan aksentuasi tujuan

yang bermacam-macam pula. Ada yang bertujuan untuk mengatasi kekurangan

guru dan gedung sekolah seperti sistem pamong dan SMP terbuka, pengadaan

guru relatif cepat seperti dengan program diploma, pengadaan guru dan

perlindungan terhadap profesi guru, memperluas jangkauan peserta didik dengan

biaya relatif murah melalui sistem belajar jarak jauh (BJJ), kuliah jarak jauh

seperti yang telah diterapkan oleh Universitas Terbuka (UT), CBSA dengan

pemanfaatan tenaga non-guru antara lain konselor, teknisi sumber belajar, dan

lain-lain.

Hampir setiap inovasi mengundang masalah. Pertama, karena belum ada

jaminan bahwa inovasi itu membawa hasil. Kedua, pada dasarnya orang merasa

gusar dan ragu-ragu. Umumnya lebih suka mengerjakan sesuatu yang sudah

menjadi kebiasaan rutin dan ragu menerima hal yang belum dikenal.

Masalahnya ialah bagaimana cara memperkenalkan suatu inovasi agar

orang menerimanya. Setiap inovasi mengandung dua aspek yaitu aspek

konsepsional (ide, prinsip-prinsip) dan aspek struktur operasional (teknik

pelaksanaannya. Kepada masyarakat perlu diperkenalkan aspek konsepsionalnya

sehingga memahami tujuan dan manfaatnya serta motif yang mendasarinya.

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi pada saat ini berdampak

pada pendidikan di Indonesia. Ketidaksiapan bangsa menerima perubahan zaman

membawa perubahan tehadap mental dan keadaan negara ini. Bekembangnya

ilmu pengetahuan telah membentuk teknologi baru dalam segala bidang, baik

bidang sosial, ekonomi, hukum, pertanian dan lain sebagainya.

Sebagai negara berkembang Indonesia dihadapkan kepada tantangan dunia

global. Dimana segala sesuatu dapat saja berjalan dengan bebas. Keadaan seperti

ini akan sangat mempengaruhi keadaan pendidikan di Indonesia. Penemuan

teknologi baru di dalam dunia pendidikan, menuntut Indonesia melakukan

reformasi dalam bidang pendidikan. Pelaksanaan reformasi tidaklah mudah, hal

ini sangat menuntut kesiapan SDM Indonesia untuk menjalankannya.

Perkembangan teknologi sekarang ini telah banyak menunjukkan

kemajuan yang luar biasa. Banyak hal dari sektor kehidupan yang telah

menggunakan keberadaan dari teknologi itu sendiri. Kehadirannya telah

6

Page 7: MAKALAH PENDIDIKAN.docx

memberikan dampak yang cukup besar terhadap kehidupan umat manusia dalam

berbagai aspek dan dimensi. Demikian halnya dengan teknologi komunikasi yang

merupakan peralatan perangkat keras dalam struktur organisasi yang mengandung

nilai sosial yang memungkinkan individu untuk mengumpulkan, memproses dan

saling tukar informasi terlebih dengan semakin mudahnya mengakses internet.

Internet sebagai media penunjang pendidikanSumber gambar: malpekanbaru-003-sma.blogspot.com

Dari sekian banyak penemuan-penemuan baru yang ternyata sangat

memberikan dampak luas bagi sebuah peradaban umat manusia di dalam berbagai

cangkupan bidang kehidupan, salah satunya bidang pendidikan. Perkembangan

teknologi dan komunikasi dalam bidang pendidikan ada lima pergeseran dalam

proses pembelajaran yaitu: (1) dari pelatihan ke penampilan, (2) dari ruang kelas

ke tempat di mana dan kapan saja, (3) dari kertas ke “on line” atau saluran, (4)

fasilitas fisik ke fasilitas jaringan kerja, (5) dari waktu siklus ke waktu nyata.

Kegiatan belajar-mengajar di lab. KomputerSumber gambar: www.budiluhur.ac.id

Mengenai asumsi di atas bahwa pergeseran proses pembelajaran yang

mengalami perubahan dari kertas ke “On-Line” ini untuk saat ini telah dapat

dirasakan maupun dilihat keberadaannya ketika sebuah instansi pendidikan

menerapkan sistem komputerisasi.

7

Page 8: MAKALAH PENDIDIKAN.docx

Dengan hadirnya berbagai perangkat teknologi yang mempermudah proses

pendidikan tentu menciptakan masalah yang mencakup banyak hal. Seperti dana,

penyediaan sarana dan prasarana, ketenagaan, kurikulum beserta perangkat

penunjangnya.

Selain itu penyalahgunaan teknologi seperti pengetahuan untuk melakukan

tindak kriminal tidak dibenarkan. Seperti yang diketahui bahwa kemajuan di

bidang pendidikan juga mencetak generasi yang berpengetahuan tinggi tetapi

mempunyai moral yang rendah. Contohnya dengan ilmu komputer yang tinggi

maka orang akan berusaha menerobos sistem perbangkan atau melakukan

tindakan-tindakan kriminal lainnya seperti pornografi, pornoaksi, meretas situs-

situs pemerintah dan lain sebagainya, sehingga ini merupakan masalah tersendiri

bagi pendidikan dalam rangka membentuk karakter bangsa yang sesuai dengan

Pancasila.

b.  Perkembangan Seni

Kesenian merupakan aktivitas berkreasi manusia, secara individual

ataupun kelompok yang menghasilkan sesuatu yang indah. Berkesenian menjadi

kebutuhan hidup manusia. Melalui kesenian manusia dapat menyalurkan

dorongan berkreasi (mencipta) yang bersifat orisinil (bukan tiruan) dan dorongan

spontanitas dalam menemukan keindahan. Seni membutuhkan pengembangan.

Dilihat dari segi tujuan pendidikan yaitu terbentuknya manusia sutuhnya,

aktivitas kesenian mempunyai andil besar karena dapat mengisi perkembangan

dominan afektif khususnya emosi yang positif dan konstruktif serta keterampilan

di samping domain kognitif yang sudah digarap melalui program studi yang lain.

Dengan memperhatikan alasan-alasan diatas maka sudah seyogianya jika

dunia seni dikembangkan melalui sistem pendidikan secara terstruktur dan

terprogram. Pengembangan kualitas seni secara terprogram menuntut tersedianya

sarana pendidikan. Disinilah timbulnya masalah pendidikan kesenian yang

mempunyai fungsi begitu penting tetapi di sekolah –sekolah saat ini pendidikan

kesenian baru terlayani setelah program studi yang lain terpenuhi pelayanannya.

Itulah sebabnya mengapa kesenian tidak diikutsertakan sebagai mata pelajaran

yang diujikan saat UN. Pada umumnya Kesenian hanya dijadikan sebagai

pelajaran muatan lokal. Selain daripada itu, sulit menyediakan tenaga

8

Page 9: MAKALAH PENDIDIKAN.docx

pendidiknya. Lagi pula sarana penunjang umumnya tidak tersedia secara memadai

karena mahal.

Para siswa sedang pentas band, sekolah sebagai lembaga pendidikan harus menyediakan sarana & prasarana penyaluran bakat dan seni bagi para siswa.

Sumber gambar: planetpelajar.com

C. Laju Pertumbuhan Penduduk

1. Pertambahan Penduduk

Penduduk adalah orang yang mendiami suatu tempat atau warga yang

secara hukum berhak tinggal di daerah tersebut.

Setiap tahunnya seluruh negara di dunia mengalami pertumbuhan

penduduk, salah satunya di Indonesia. Seiring bertambahnya penduduk yang tidak

terkontrol mengakibatkan adanya masalah-masalah sosial,salah satunya adalah

tingkat pendidikan. Pada Negara-negara berkembang pendidikan merupakan

masalah yang serius. Diketahui bahwa tingkat pendidikan pada Negara-negara

berkembang masih relative rendah, sehingga penduduk kurang mengetahui

keadaan-keadaan sosial bagi kehidupan masyarakat. Umumnya penduduk yang

pendidikannya relatif rendah , pada suatu ketika jika membentuk suatu keluarga

mereka mempuyai banyak anak, sedangkan anak-anak tersebut belum tentu

mendapat pendidikan yang layak.

Jumlah penduduk Indonesia menurut Bank Dunia adalah sekitar

242.325.638 jiwa (2011). Dengan semakin bertambahnya jumlah penduduk maka

penyediaan prasarana dan sarana pendidikan beserta komponen penunjang

terselenggaranya pendidikan harus di tambah. Dan ini berarti beban pembangunan

nasional menjadi bertambah.

Pertumbuhan penduduk yang dibarengi dengan meningkatnya usia rata-

rata dan penurunan angka kematian, mengakibatkan berubahnya struktur

kependudukan, yaitu proporsi penduduk usia sekolah dasar menurun, sedangkan

proporsi penduduk usia sekolah lanjutan, angkatan kerja, dan penduduk usia tua

meningkat berkat kemajuan bidang gizi dan kesehatan. Dengan demikian terjadi

9

Page 10: MAKALAH PENDIDIKAN.docx

pergesaran permintaan akan fasilitas pendidikan, yaitu untuk sekolah lanjutan

cenderung lebih meningkat dibanding dengan permintaan akan fasilitas sekolah

dasar. Sebagai akibat lanjutan, permintaan untuk lanjutan keperguruan tinggi juga

meningkat, khusus untuk penduduk usia tua yang jumlahnya meningkat perlu

disediakan pendidikan non formal.

Siswa SMP yang telah dinyatakan lulus sedang antri mendaftar di SMA pilihan mereka. Semakin banyak penduduk usia sekolah menengah maka semakin banyak pula fasilitas pendidikan yang harus disediakan.

Sumber gambar: palembang.tribunnews.com

Pertumbuhan penduduk dan tingkat pendidikan mempunyai keterkaitan

yang serius. Semakin bertambahnya jumlah penduduk di suatu wilayah berarti

tingkat pendidikan di daerah tersebut juga bertambah. Kebutuhan pendidikannya

juga ikut bertambah. Pendidikan menjadi kebutuhan yang sangat penting bagi

seluruh masyarakat di dunia karena seperti pada salah satu kutipan undang-

undang nomor 4 tahun l950, telah di sebutkan secara jelas tentang tujuan

pendidikan dan pengajaran yang pada intinya, ialah untuk membentuk manusia

susila yang cakap dan warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab

tentang kesejahteraan masyarakat dan tanah air berdasarkan pancasila dan

kebudayaan kebangsaan Indonesia. Pertumbuhan penduduk harus lebih dimaknai

bahwa semakin bertambahnya penduduk maka makin bertambah pula masyarakat

yang akan membantu memajukan negara ini. Pendidikan bukan hanya sekedar

pendidikan yang bersifat tertulis namun pendidikan karakter juga dibutuhkan

untuk membangun karakter / pribadi yang baik yang saat ini sangat dibutuhkan

oleh bangsa Indonesia.

10

Page 11: MAKALAH PENDIDIKAN.docx

2. Penyebaran Penduduk

Sebagai negara yang berbentuk kepulauan, Indonesia dihadapkan kepada

masalah penyebaran penduduk yang tidak merata. Ada daerah yang padat

penduduk, terutama di kota-kota besar dan daerah yang penduduknya jarang yaitu

daerah pedalaman khususnya di daerah yang berlokasi di pegunungan dan di

pulau-pulau terpencil. Sebaran penduduk seperti digambarkan itu menimbulkan

kesulitan dalam penyediaan sarana pendidikan.

Peta kepadatan Penduduk IndonesiaTidak meratanya persebaran penduduk menghambat distribusi sarana pendidikan

Sumber gambar: id.wikipedia.org

Tidak heran jika perencanaan, sarana dan prasarana pendidikan di suatu

daerah terpencil tidak terkoordinir dengan baik. Hal ini diakibatkan karena

lemahnya kontrol pemerintah pusat terhadap daerah tersebut. Keadaan seperti ini

adalah masalah lainnya dalam bidang pendidikan

Keterkaitan antar masalah ini akan berdampak kepada keadaan pendidikan

Indonesia.

Suasana belajar di daerah terpencil, sungguh memprihatinkanSumber gambar: oktean.wordpress.com

D. Aspirasi Masyarakat

Aspirasi adalah harapan, tujuan untuk keberhasilan pada masa yang akan

datang. Aspirasi masyarakat dalam banyak hal mulai meningkat, khususnya

11

Page 12: MAKALAH PENDIDIKAN.docx

aspirasi terhadap pendidikan hidup yang sehat, aspirasi terhadap pekerjaan,

kesemuanya ini mempengaruhi peningkatan aspirasi terhadap pendidikan. Orang

mulai menyadari bahwa untuk dapat hidup yang layak dan sehat harus ada

pekerjaan tetap yang menopang, dan pendidikan memberi jaminan untuk

memperoleh pekerjaan yang layak dan menetap itu. Pendidikan dianggap

memberikan jaminan bagi peningkatan taraf hidup dan pendakian ditangga sosial.

Sebagai meningkatnya aspirasi terhadap pendidikan maka orang tua mendorong

anaknya untuk bersekolah, agar nantinya anak-anaknya memperoleh pekerjaan

yang lebih baik daripada orang tuanya sendiri. Dorongan yang kuat ini juga

terdapat pada anak-anak sendiri. Mereka (orang tua dan anak-anak) merasa susah

jika mendapat rintangan dalam bersekolah dan melanjutkan studi. Mungkin ini

dapat dipandang sebagai indikator tentang betapa besarnya aspirasi orang tua dan

anak terhadap pendidikan.

Gejala sosial ini mengakibatkan arus pelajar menjadi meningkat. Di kota-

kota, disamping pendidikan formal mulai bermunculan beraneka ragam

pendidikan nonformal.

Beberapa hal yang tidak dikehendaki adalah seleksi penerimaan siswa

menjadi kurang objektif, jumlah murid per kelas melebihi semestinya,

diadakannya kelas pagi dan sore bergilir dengan pengurangan jam belajar,

kekurangan guru, dan seterusnya sehingga mengurangi kadar efektifitas. Dengan

kata lain, massalisasi pendidikan menghambat upaya pemecahan masalah mutu

pendidikan.

Namun demikian tidaklah berarti aspirasi masyarakat harus diredam, justru

harus tetap diberikan motivasi dan ditingkatkan, utamanya kepada masyarakat

yang belum maju dan masyarakat daerah terpencil, sebab aspirasi menjadi motor

penggerak roda kemajuan.

12

Page 13: MAKALAH PENDIDIKAN.docx

Anak-anak petani semangat bersekolah. Orang tua selalu menginginkan yang terbaik bagi anaknya, melalui pendidikan orang tua berharap masa depan yang cerah untuk anak-anaknya. “walaupun engkau anakku kelak menjadi petani pula seperti kami, tetapi jadilah petani yang berdasi”.

Sumber gambar: www.spi.or.id

Partisipasi masyarakat dalam kegiatan pendidikan merupakan

keikutsertaannya dalam memberikan gagasan, kritik membangun, dukungan, dan

pelaksanaan pendidikan. Dalam sistem pemerintahan yang kebijakannya bersifat

sentralistik, partisipasi masyarakat dalam kebijakan-kebijakan yang dibuat dan

diimplementasikan tidak begitu dipermasalahkan, namun dalam konteks otonomi

daerah dan desentralisasi pendidikan dewasa ini, tingginya partisipasi masyarakat

dapat dijadikan tolok ukur keberhasilan kebijakan tersebut.

Berdasarkan kondisi tersebut, dapat dikemukakan bahwa sekolah dan

masyarakat merupakan partnership dalam berbagai aktivitas yang berkaitan

dengan aspek-aspek pendidikan, diantaranya:

1. Sekolah dengan masyarakat merupakan satu keutuhan dalam

menyelenggarakan pendidikan dan pembinaan pribadi peserta didik

2. Sekolah dengan tenaga kependidikan menyadari pentingnya kerjasama

dengan masyarakat, bukan saja dalam melakukan pembaharuan tetapi juga

dalam menerima berbagai konsekuensi dan dampaknya, serta mencari

alternatif pemecahannya

3. Sekolah dengan masyarakat sekitar memiliki andil dan mengambil bagian

serta bantuan dalam pendidikan di sekolah, untuk mengembangkan berbagai

potensi secara optimal sesuai dengan harapan peserta didik.

Sekolah dan masyarakat memiliki hubungan rasional, yaitu (1) adanya

kesesuaian antara fungsi pendidikan yang dimainkan oleh sekolah dengan

kebutuhan masyarakat.; (2) ketetapan sasaran dan target pendidikan yang

ditangani oleh sekolah ditentukan oleh kejelasan perumusan kontrak antara

sekolah dan masyarakat; dan (3) keberhasilan penunaian fungsi sekolahsebagai

layanan pesanan masyarakat sangat dipengaruhi oleh ikatan objektif antara

sekolah dan masyarakat. Ikatan objektif ini dapat berupa perhatian, penghargaan,

dan bantuan tertentu; seperti dana, fasilitas, dan bentuk bantuan lain, baik bersifat

ekonomis maupun non-ekonomis, yang memberikan makna penting pada

eksistensi dan hasil pendidikan (depdikbud, 1990: 5-9)

13

Page 14: MAKALAH PENDIDIKAN.docx

E. Keterbelakangan Budaya dan Sarana Kehidupan

Sosial budaya merupakan bagian hidup manusia yang paling dekat dengan

kehidupan sehari-hari. Setiap kegiatan manusia hampir tidak pernah lepas dari

unsur sosial budaya. Sebab sebagian terbesar dari kegiatan manusia dilakukan

secara kelompok.

Keterbelakangan budaya adalah suatu istilah yang diberikan oleh

sekelompok masyarakat (yang menganggap dirinya sudah maju) kepada

masyarakat lain pendukung suatu budaya. Bagi masyarakat pendukung budaya,

kebudayaannya pasti dipandang sebagai sesuatu yang bernilai dan baik. Terlepas

dari kenyataan apakah kebudayaannya tersebut tradisional atau sudah ketinggalan

zaman. Karena itu penilaian dari masyarakat luar itu dianggap subjektif.

Tidak ada kebudayaan yang secara mutlak statis, sekurang-kurangnya ada

unsur atau bagian yang berubah sekalipun tidak secara utuh. Tidak ada

kebudayaan yang tidak berubah. Apalagi pada abad -21 ini, dimana

perkembangan iptek demikian pesat dan merambah ke seluruh bidang kehidupan.

Khususnya dengan munculnya penemuan-penemuan baru di bidang

telekomunikasi dan transportasi yang menembus batas-batas antarnegara dan

bangsa dan membuat bumi menjadi terasa kecil yang dikenal sebagai era

globalisasi, maka mudah terjadi pertukaran antarbangsa. Jika terjadi pertautan

antara unsur kebudayaan baru dari luar dengan unsur kebudayaan lama yang

lambat berubah maka terjadilah apa yang disebut kesenjangan kebudayaan

(cultural lag)

Kebudayaan baru itu baik yang bersifat material seperti peralatan-peralatan

pertanian, rumah tangga, transportasi, telekomunikasi, dan bersifat non-material

seperti konsep atau paham baru tentang keluarga berencana (KB), budaya

menabung, penghargaan terhadap waktu, da lain-lain. Keterbelakangan budaya

terjadi karena:

Letak geografis tempat tinggal suatu masyarakat (misal terpencil)

Penolakan masyarakat terhadap datangnya unsur budaya baru karena tidak

dipahami atau karena dikhawatirkan akan merusak sendi masyarakat.

Ketidakmampuan masyarakat secara ekonomis menyangkut unsur kebudayaan

tersebut.

14

Page 15: MAKALAH PENDIDIKAN.docx

Sehubungan dengan faktor penyebab terjadinya keterbelakangan budaya

umumnya dialami oleh:

Masyarakat daerah terpencil.

Masyarakat yang tidak mampu secara ekonomis.

Masyarakat yang kurang terdidik.

Suku anak dalam yang memiliki kebudayaan terbelakang mulai membuka diri dan menerima kebudayaan baruSumber gambar: mychocochips.blogspot.com

Masyarakat terbelakang kurang memiliki dorongan untuk maju. Jadi inti

permasalahannya ialah menyadarkan mereka akan ketinggalannya, dan bagaimana

cara menyediakan sarana kehidupan, dan bagaimana sistem pendidikan dapat

melibatkan mereka. Pendidikan mempunyai misi sebagai transformasi budaya

(Kebudayaan nasional). Kebudayaan nasional selalu bertumpu pada intinya

sehingga tidak pernah ketinggalan zaman. Jika sistem pendidikan dapat

menggapai masyarakat yang terbelakang kebudayaannya berarti melibatkan

mereka untuk berperan serta dalam pembangunan.

15

Page 16: MAKALAH PENDIDIKAN.docx

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Masalah-masalah makro yang merupakan faktor-faktor yang

mempengaruhi berkembangnya masalah pendidikan, yaitu;

1. Perkembangan Iptek dan seni.

Terdapat hubungan yang erat antara pendidikan dengan iptek (ilmu

pengetahuan dan teknologi). Ilmu pengetahuan merupakan hasil eksplorasi secara

sistem dan terorganisir mengenai alam semesta, dan teknologi adalah penerapan

yang direncanakan dari ilmu pengetahuan untuk memenuhi kebutuhan hidup

masyarakat.

Dilihat dari segi tujuan pendidikan yaitu terbentuknya manusia sutuhnya,

aktivitas kesenian mempunyai andil besar karena dapat mengisi perkembangan

dominan afektif khususnya emosi yang positif dan konstruktif serta keterampilan

di samping domain kognitif yang sudah digarap melalui program studi yang lain.

2. Laju pertumbuhan Penduduk.

Pertumbuhan penduduk dan tingkat pendidikan mempunyai keterkaitan

yang serius. Semakin bertambahnya jumlah penduduk di suatu wilayah berarti

tingkat pendidikan di daerah tersebut juga bertambah.

3. Aspirasi Masyarakat.

16

Page 17: MAKALAH PENDIDIKAN.docx

Aspirasi masyarakat dalam banyak hal mulai meningkat, khususnya

aspirasi terhadap pendidikan hidup yang sehat, aspirasi terhadap pekerjaan,

kesemuanya ini mempengaruhi peningkatan aspirasi terhadap pendidikan

4. Keterbelakangan budaya dan sarana kehidupan.

Masyarakat terbelakang kurang memiliki dorongan untuk maju. Jadi inti

permasalahannya ialah menyadarkan mereka akan ketinggalannya, dan bagaimana

cara menyediakan sarana kehidupan, dan bagaimana sistem pendidikan dapat

melibatkan mereka.

B. Saran

Perkembangan dunia di era globalisasi ini memang banyak menuntut

perubahan kesistem pendidikan nasional yang lebih baik serta mampu bersaing

secara sehat dalam segala bidang. Salah satu cara yang harus di lakukan bangsa

Indonesia agar tidak semakin ketinggalan dengan negara-negara lain adalah

dengan meningkatkan kualitas pendidikannya terlebih dahulu.

Faktor-faktor yang mempengaruhi perkembangan masalah pendidikan

hendaknya dipandang sebagai motivasi dalam memajukan pendidikan Indonesia.

Dengan meningkatnya kualitas pendidikan berarti sumber daya manusia

yang terlahir akan semakin baik mutunya dan akan mampu membawa bangsa ini

bersaing secara sehat dalam segala bidang di dunia internasional.

17

Page 18: MAKALAH PENDIDIKAN.docx

DAFTAR PUSTAKA

Pidarta, Made.1997.Landasan Kependidikan.Jakarta: PT. Rineka Cipta

Tirtarahardja, Umar dan La Sula.2000.Pengantar Pendidikan. Jakarta: PT.Rineka

Cipta

http://artikata.com/arti-319797-aspirasi.html

http://elektero.blogspot.com/2013/05/dukungan-masyarakat-dalam-membangun.html

http://id.wikipedia.org/wiki/Penduduk

http://gracesmada.wordpress.com/mutu-pendidikan-indonesia/

http://kampus.okezone.com/read/2013/06/01/373/816065/astaga-ri-peringkat-ke-64-untuk-pendidikan

http://namakuvee.wordpress.com/2011/11/07/pertumbuhan-penduduk-dan-tingkat-pendidikan/

http://rahayukusumapratiwi.blogspot.com/2013/01/perkembangan-iptek-dalam-pendidikan.html

http://www.unitomo.ac.id/?p=1918

18

Page 19: MAKALAH PENDIDIKAN.docx

19