17
MAKALAH PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK ( Perkembangan Kognitif Peserta Didik ) Oleh : Kelompok 2 RIA AGUSTINA ATILLA KURNIHAN LARA DESRIYANA IRLANDA DOSEN PEMBIMBING: DARMANELLA DIAN EKA WATI,S.Si,.MPd PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN 1

Makalah ppd kelp 2

Embed Size (px)

DESCRIPTION

 

Citation preview

Page 1: Makalah ppd kelp 2

MAKALAH

PERKEMBANGAN PESERTA DIDIK

( Perkembangan Kognitif Peserta Didik )

Oleh :

Kelompok 2

RIA AGUSTINA

ATILLA KURNIHAN

LARA DESRIYANA IRLANDA

DOSEN PEMBIMBING:

DARMANELLA DIAN EKA WATI,S.Si,.MPd

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI

JURUSAN PENDIDIKAN MATEMATIKA DAN IPA

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS MAHAPUTRA MUHAMMAD YAMIN

SOLOK

2013

1

Page 2: Makalah ppd kelp 2

KATA PENGANTAR

Puji syukur alhamdulillah saya ucapkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayahNya,sehingga penulis dapat

menyelesaikan makalah ini dengan baik. Shalawat beserta salam semoga

Allah limpahkan pahalaNya buat pucuk pimpinan umat yakninya Nabi

Muhammad SAW,yang telah membawa umatNya dari alam yang gelap gulita

ke alam yang terang benderang seperti yang sama-sama kita rasakan pada

saat sekarang ini. Makalah ini penulis buat sebagai salah satu sarana supaya

penulis dan pembaca mengetahui apa itu perkembangan kognitif peserta

didik.saya juga mengucapkan terima kasih kepada Dosen yang telah

memberikan bimbingan dan arahan kepada penulis, juga kepada orang tua

saya yang menyemangati saya, dan rekan-rekan Mahasiswa yang telah ikut

memberikan bantuan pikiran kepada penulis.saya menyadari bahwa

makalah ini belumlah sempurna, maka dari itu penulis mengharapkan kritik

dan saran dari pembaca supaya makalah ini menjadi sempurna.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi pembaca, terutama saya sendiri

dan pembaca menjadi tahu tentang perkembangan kognitif peserta

didik.saya mengharapkan kritik dan saran dari pembaca untuk

menyempurnakan makalah saya.Terima kasih

Solok, april 2013

2

Page 3: Makalah ppd kelp 2

DAFTAR ISI

BAB I : PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

1.2 Tujuan

BAB II : PEMBAHASAN

2.1 Pengertian perkembangan kognitif peserta didik

2.2 Proses perkembangan kognitif peserta didik

2.3 Karakteristik perkembangan kognitif peserta didik

2.4 Masalah perkembangan kognitif peserta didik

BAB III : PENUTUP

3.1 Kesimpulan

3.2 Saran

Daftar pustaka

3

Page 4: Makalah ppd kelp 2

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Peserta didik tidak pernah lepas dari belajar,baik di sekolah lingkungan keluarga, maupun

lingkungan masyarakat. Kemampuan kognitif sangat diperlukan peserta didik dalam

pendidikan. Perkembangan kognitif merupakan salah satu aspek yang sangat penting dalam

perkembangan peserta didik. Kita ketahui bahwa peserta didik merupakan objek yang berkaitan

langsung dengan proses pembelajaran, sehingga perkembangan kognitif sangat menentukan

keberhasilan peserta didik dalam sekolah.

Dalam perkembangan kognitif di sekolah, guru sebagai tenaga kependidikan yang

bertanggung jawab dalam melaksanakan interaksi edukatif dan pengembangan kognitif peserta

didik, perlu memiliki pemahaman yang sangat mendalam tentang perkembangan kognitif pada

anak didiknya.

Orang tua juga berperan penting dalam kognitif anak karena perkembangan dan

pertumbuhan anak dimulai di lingkungan keluarga. Namun, sebagian pendidik dan orang tua

belum terlalu memahami tentang perkembangan kognitif anak, karakteristik perkembangan

kognitif, dan lain-lain yang berhubungan dengan masalah perkembangan kognitif anak.

Oleh karena itu, mengingat pentingnya perkembangan kognitif bagi peserta didik,

diperlukan penjelasan perkembangan kognitif lebih detail baik pengertian maupun tahap-tahap

karakteristik perkembangan kognitif peserta didik.

B.Tujuan

1. Mengetahui pengertian perkembangan kognitif peserta didik.

4

Page 5: Makalah ppd kelp 2

2. Mengetahui proses perkembangan kognitif peserta didik.

3. Mengetahui karakteristik perkembangan kognitif peserta didik dan tahap-tahapnya.

4. Mengetahui masalah seputar karakteristik perkembangan kognitif peserta didik dan

solusinya.

BAB II

PEMBAHASAN

A.Pengertian perkembangan kognitif peserta didik

pengetahuan, yaitu semua proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana individu

mempelajari dan memikirkan lingkungannya, sesuai buku karangan (Desmita, 2009).

Teori perkembangan kognitif, menurut Pieget Perkembangan kognitif seorang anak terjadi

secara bertahap, lingkungan tidak dapat mempengaruhi perkembangan pengetahuan anak.

Seorang anak tidak dapat menerima pengetahuan secara langsung dan tidak bisa langsung

menggunakan pengetahuan tersebut, tetapi pengetahuan akan didapat secara bertahap dengan

cara belajar secara aktif dilingkungan sekolah.

Kemudian, pandangan perkembangan kognitif menurut Vygotsky lebih menekankan pada

konsep sosiokultural, yaitu konteks sosial dan interaksi dengan orang lain dalam proses belajar

anak. Vygotsky juga yakin suatu pembelajaran tidak hanya terjadi saat disekolah atau dari guru

saja, tetapi suatu pembelajaran dapat terjadi saat siswa bekerja menangani tugas-tugas yang

belum pernah dipelajari disekolah namun tugas-tugas itu bisa dikerjakannya dengan baik,

misalnya di masyarakat.

B.Proses Perkembangan Kognitif

Dalam pembahasan proses perkembangan kognitif, ada dua alternative proses

perkembangan kognitif yaitu pada teori dan tahap-tahap perkembangan yang dikemukakan oleh

Piaget dan proses perkembangan kognitif oleh para pakar psikologi pemprosesan informasi.

1. Teori Perkembangan Kognitif Piaget

5

Page 6: Makalah ppd kelp 2

Menurut teori Piaget, setiap individu pada saat tumbuh mulai dari bayi yang baru di lahirkan

sampai mengijak usia dewasa mengalami empat tingkat perkembangan kognitif, dalam buku

karangan Desmita(2009:101) dan (Anwar Holil,2008).yaitu tahap:

a. Tahap Sensori-Motorik (usia 0-2 tahun)

perkembangan kognitif adalah salah satu aspek perkembangan peserta didik yang berkaitan

dengan

Desmita (2009:101) Dikatakan bahwa bayi bergerak dari tindakan reflex instinktif pada saat

lahir sampai permulaan pemikiran simbolis. Bayi membangun suatu pemahaman tentang

dunia melalui pengkoordinasian pengalaman-pengalaman sensor dengan tindakan fisik.

b. Tahap Pra-Operasional (usia 2-7 tahun)

Pada tahap ini anak mulai merepresentasikan dunia dengan kata-kata dari berbagai gambar.

Kata dan gambar-gambar ini menunjukkan adanya peningkatan pemikiran simbolis dan

melampaui hubungan informasi indrawi dan tindakan fisik (Desmita, 2009).

c. Tahap Konkret-Operasional (usia 7-11 tahun)

Ditahap ini anak dapat berpikir secara logis mengenai peristiwa-peristiwa yang konkret dan

mengklasifikasikan benda-benda ke dalam bentuk-bentuk yang berbeda (Desmita, 2009).

Tetapi dalam tahapan konkret-operasional masih mempunyai kekurangan yaitu, anak mampu

untuk melakukan aktivitas logis tertentu tetapi hanya dalam situasi yang konkrit. Dengan

kata lain, bila anak dihadapkan dengan suatu masalah secara verbal, yaitu tanpa adanya

bahan yang konkrit, maka ia belum mampu untuk menyelesaikan masalah ini dengan baik.

d. Tahap Operasional Formal (usia 11 tahun-dewasa)

Ditahap ini remaja berfikir dengan cara yang lebih abstrak, logis, dan lebih idealistik.

C.Karakteristik Perkembangan Kognitif Peserta Didik

Karakteristik perkembangan kognitif peserta didik dibagi menjadi 3, yaitu:

1.Masa kanak-kanak awal

a) Pengertian perkembangan kognitif masa kanak-kanak awal

Menurut Montessori ( Hurlock, 1978) anak usia 3-6 tahun adalah anak yang sedang berada

dalam periode sensitif atau masa peka, yaitu suatu periode dimana suatu fungsi tertentu perlu

dirangsang, diarahkan sehingga tidak terhambat perkembangannya. Anak taman kanak-kanak

6

Page 7: Makalah ppd kelp 2

adalah anak yang sedang berada dalam rentang usia 4-6 tahun, yang merupakan sosok

individu yang sedang berada dalam proses perkembangan. Proses pendidikan bagi anak usia

4-6 tahun secara formal dapat ditempuh di taman kanak-kanak.

b) Kemampuan yang mampu dikuasai anak

Pada tahap ini dikatakan praoperasional karena pada tahap ini anak belum memahami. Fase

praoperasional dapat dibagi ke dalam tiga subfase,yaitu:

1.Berpikir Simbolik

Berpikir simbolik yaitu kemampuan untuk berpikir tentang objek dan peristiwa walaupun

objek dan peristiwa tersebut tidak hadir secara fisik (nyata) di hadapan anak. Subfase fungsi

simbolis terjadi pada usia 2 - 4 tahun. Pada masa ini, anak telah memiliki kemampuan untuk

menggarnbarkan suatu objek yang secara fisik tidak hadir.

2.Berpikir Egosentris

Aspek berpikir secara egosentris, yaitu cara berpikir tentang benar atau tidak benar, setuju atau

tidak setuju, berdasarkan sudut pandang sendiri. Oleh sebab itu, anak belum dapat meletakkan

cara pandangnya di sudut pandang orang lain. Menurut Piaget, pemikiran itu khas bersifat

egosentris, anak pada tahap ini sulit membayangkan bagaimana segala sesuatunya tampak dari

perspektif orang lain. Subfase berpikir secara egosentris terjadi pada usia 2-4 tahun.

3.Berpikir lntuitif

Fase berpikir secara intuitif, yaitu kemarnpuan untuk menciptakan sesuatu, seperti

menggambar atau menyusun balok, akan tetapi tidak mengetahui dengan pasti alasan untuk

melakukannya. Subfase berpikir secata intuitif tenadi pada usia 4 - 7 tahun. Masa ini disebut

subfase berpikir secara intuitif karena pada saat ini anak kelihatannva mengerti dan

mengetahui sesuatu.

2.Masa Kanak-kanak Akhir

Menurut teori Piaget, pemikiran anak – anak  usia sekolah dasar disebut pemikiran

Operasional Konkrit ,artinya aktivitas mental yang difokuskan pada objek – objek  peristiwa

nyata atau konkrit. Dalam upaya memahami alam sekitarnya, mereka tidak lagi terlalu

mengandalkan informasi yang bersumber dari pancaindera, karena ia mulai mempunyai

kemampuan untuk membedakan apa yang tampak oleh mata dengan kenyataan sesungguhnya.

Dalam keadaan normal, pada periode ini pikiran anak berkembang secara berangsur – angsur.

Jika pada periode sebelumnya, daya pikir anak masih bersifat imajinatif dan egosentris, maka

7

Page 8: Makalah ppd kelp 2

pada periode ini daya pikir anak sudah berkembang ke arah yang lebih konkrit, rasional dan

objektif. Daya ingatnya menjadi sangat kuat, sehingga anak benar-benar berada pada stadium

belajar.

Dalam masa ini, anak telah mengembangkan 3 macam proses yang disebut dengan operasi –

operasi, yaitu :

a) Negasi (Negation), yaitu pada masa konkrit operasional, anak memahami hubungan-hubungan

antara benda atau keadaan yag satu dengan benda atau keadaan yang lain.

b) Hubungan Timbal Balik (Resiprok), yaitu anak telah mengetahui hubungan sebab-akibat

dalam suatu keadaan.

c) Identitas, yaitu anak sudah mampu mengenal satu persatu deretan benda-benda yang ada.

Operasi yang terjadi dalam diri anak memungkinkan pula untuk mengetahui suatu perbuatan

tanpa melihat bahwa perbuatan tersebut ditunjukkan. Jadi, pada tahap ini anak telah memiliki

struktur kognitif yang memungkinkanya dapat berfikir untuk melakukan suatu tindakan, tanpa ia

sendiri bertindak secara nyata.

3.Masa Remaja

a. Pengertian perkembangan kognitif remaja

Perkembangan kognitif remaja, dalam pandangan Jean Piaget (seorang ahli

perkembangan kognitif) merupakan periode terakhir dan tertinggi dalam tahap pertumbuhan

operasi formal. Pada periode ini, idealnya para remaja sudah memiliki pola pikir sendiri dalam

usaha memecahkan masalah-masalah yang kompleks dan abstrak. Kemampuan berpikir para

remaja berkembang sedemikian rupa sehingga mereka dengan mudah dapat membayangkan

banyak alternatif pemecahan masalah beserta kemungkinan akibat atau hasilnya. Kapasitas

berpikir secara logis dan abstrak mereka berkembang sehingga mereka mampu berpikir multi-

dimensi seperti ilmuwan. Mereka juga mampu mengintegrasikan pengalaman masa lalu dan

sekarang untuk ditransformasikan menjadi konklusi, prediksi, dan rencana untuk masa depan.

Dengan kemampuan operasional formal ini, para remaja mampu mengadaptasikan diri dengan

lingkungan sekitar mereka.

Perkembangan kognitif remaja mencapai tahap operasional formal yang memungkinkan remaja

berpikir secara abstrak dan komplek, sehingga remaja mampu mengambil keputusan untuk

dirinya. Selama masa remaja, kemampuan untuk mengerti masalah-masalah kompleks

8

Page 9: Makalah ppd kelp 2

berkembang secara bertahap. Masa remaja adalah awal dari tahap pikiran formal operasional,

yang mungkin dapat dicirikan sebagai pemikiran yang melibatkan logika pengurangan atau

deduksi. Tahap ini terjadi di semua orang tanpa memandang pendidikan dan pengalaman

mereka. Namun, bukti riset tidak mendukung hipotesis itu yang menunjukkan bahwa

kemampuan remaja untuk menyelesaikan masalah kompleks adalah fungsi dari proses belajar

dan pendidikan yang terkumpul.

Unsur yang terpenting dalam mengembangkan pemikiran seseorang adalah latihan dan

pengalaman. Latihan berpikir, merumuskan masalah dan memecahkannya, serta mengambil

kesimpulan akan membantu seseorang untuk mengembangkan pemikirannya ataupun

intelegensinya. Piaget membedakan dua macam pengalaman, yaitu :

1. Pengalaman fisis: terdiri dari tindakan atau aksi seseorang terhadap objek yang di hadapi

untuk mengabstraksi sifat-sifatnya.

2. Pengalaman matematis-logis: terdiri dari tindakan terhadap objek untuk mempelajari akibat

tindakan-tindakan terhadap objek itu.

Kemampuan yang dimiliki pada tahap operasional formal ini adalah:

a. Abstrak

Seorang remaja tidak lagi terbatas pada hal-hal yang aktual, serta pengalaman yang benar-benar

terjadi. Mampu memunculkan kemungkinan-kemungkinan hipotesis atau dalil-dalil dan

penalaran yang benar-benar abstrak.

b.Fleksibel dan kompleks

Seorang remaja mampu menemukan alternatif jawaban atau penjelasan tentang suatu hal. Mulai

berpikir tentang ciri-ciri ideal bagi mereka sendiri, orang lain, dan dunia, serta membandingkan

diri mereka dengan orang lain dan standard-standard ideal ini. Berbeda dengan seorang anak

yang baru mencapai tahap operasi konkret yang hanya mampu memikirkan satu penjelasan untuk

suatu hal. Hal ini memungkinkan remaja berpikir secara hipotetis. Remaja sudah mampu

memikirkan suatu situasi yang masih berupa rencana atau suatu bayangan (Santrock, 2001).

Remaja dapat memahami bahwa tindakan yang dilakukan pada saat ini dapat memiliki efek pada

masa yang akan datang. Dengan demikian, seorang remaja mampu memperkirakan konsekuensi

dari tindakannya, termasuk adanya kemungkinan yang dapat membahayakan dirinya. Di negara-

negara berkembang (termasuk Indonesia), masih banyak sekali remaja yang belum mampu

9

Page 10: Makalah ppd kelp 2

berpikir dewasa. Sebagian masih memiliki pola pikir yang sangat sederhana. Hal ini terjadi

karena sistem pendidikan di Indonesia banyak menggunakan metode belajar mengajar satu arah

atau ceramah, sehingga daya kritis belajar seorang anak kurang terasah. Bisa juga pola asuh

orang tua yang cenderung masih memperlakukan remaja seperti anak-anak sehingga mereka

tidak punya keleluasan dalam memenuhi tugas perkembangan sesuai dengan usianya.

Seharusnya seorang remaja harus sudah mencapai tahap perkembangan pemikiran abstrak

supaya saat mereka lulus sekolah menengah, sudah terbiasa berpikir kritis dan mampu untuk

menganalisis masalah dan mencari solusi terbaik.

C.Logis

Remaja sudah mulai mempunyai pola berpikir sebagai peneliti, dimana mereka mampu membuat

suatu perencanaan untuk mencapai suatu tujuan di masa depan (Santrock, 2001). Mulai mampu

mengembangkan hipotesis atau dugaan terbaik akan jalan keluar suatu masalah, menyusun

rencana-rencana untuk memecahkan masalah-masalah dan menguji pemecahan-pemecahan

masalah secara sistematis. Misal : Dalam pengambilan keputusan oleh remaja mulai dari

pemikiran, keputusan sampai pada konsekuensinya, bagaimana lingkungannya yang

menunjukkan peran lingkungan dalam membantu pengambilan keputusan pada remaja.

D.Masalah Perkembangan Kognitif Peserta Didik

a. Masa kanak-kanak awal

Permasalahan membaca pada masa ini masih dengan cara dieja, pemahamannya hanya

satu kata dan terkadang anak sulit diajak belajar membaca.

Solusi: Membaca diikuti kata-kata bergambar agar menari anak untuk membaca.

b. Masa kanak-kanak akhir

Permasalahan membaca dan pemahaman di SD saat ini umumnya menggunakan sistem

klasikal yang menempatkan kecepatan memahami isi bacaan berdasarkan kecepatan rata-rata

memahami isi buku atau siswa merasa bahwa pembelajaran membaca pemahaman yang

dilakukan oleh guru terlalu cepat.

Solusi: Guru mengefektifkan pembelajaran membaca interpretatif dengan mengelompokkan

siswa menjadi 8 kelompok dengan memahami isi bacaan & sharing.

c. Masa Remaja

10

Page 11: Makalah ppd kelp 2

Permasalahan membaca pemahaman di masa SMP/SMA lebih ke kurang memahami isi

bacaan.

Solusi: Seharusnya dengan membaca pemahaman secara serius

BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Perkembangan kognitif pada peserta didik merupakan suatu pembahasan yang cukup

penting bagi pengajar maupun orang tua. Perkembangan kognitif pada anak merupakan

kemampuan anak untuk berpikir lebih kompleks serta kemampuan melakukan penalaran dan

pemecahan masalah yang termasuk dalam proses psikologis yang berkaitan dengan bagaimana

individu mempelajari dan memikirkan lingkungannya.

Dalam memahami perkembangan kognitif, kita harus mengetahui proses perkembangan

kognitif tersebut. Selain itu karakteristik perkembangan kognitif peserta didik juga harus dapat

dipahami semua pihak. Dengan pemahaman pada karakteristik perkembangan peserta didik,

pengajar dan orang tua dapat mengetahui sebatas apa perkembangan yang dimiliki anak didiknya

sesuai dengan usia mereka masing-masing, sehingga pengajar dan orang tua dapat menerapkan

ilmu yang sesuai dengan kemampuan kognitif masing-masing anak didik.

Meskipun banyak hal dan kendala dalam perkembangan kognitif anak, setidaknya kita

sebagai calon pengajar maupun sebagai orang tua harus memahami tentang perkembangan

kognitif dan tahap-tahap karakteristik perkembangan kognitif agar kita mampu mengetahui

perkembangan kemampuan kognitif masing-masing anak.

B. Saran

1.Diharapkan kepada peserta didik dan pengajar maupun orang tua agar dapat ikut berpartisipasi

dalam memahami tentang perkembangan kognitif.

2. Peran serta pemerintaah, masyarakat, pengajar, orang tua juga perlu untuk mengawasi

perkembangan kognitif setiap anak dan peserta didik sesuai karakteristik perkembangan

kognitif anak.

11

Page 12: Makalah ppd kelp 2

Daftar Pustaka

Desmita. 2009. Psikologi Perkembangan Peserta Didik. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Fatimah, E. 2010. Psikologi Perkembangan (perkembangan peserta didik). Bandung: CV Pustaka

Setia.

E. Papalia, Dian.,dkk. 200. Human Development (Psikologi Perkembangan) Edisi Kesembilan.

Jakarta: Kencana.

LPTK (Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan) & ISPI (Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia).

2003. Jurnal Ilmu Pendidikan jilid 10 nomor 3. Madiun: IKIP PGRI.

Holil, A. 2008. Teori perkembangan kognitif Piaget. (online).

(http://anwarholil.blogspot.com/2008/04/teori-perkembangan-kognitif-piaget.html, diakses 2

November 2010).

Arya. 2010. Perkembangan kognitif pada anak. (online).

(http://ilmupsikologi.wordpress.com/2010/03/31/perkembangan-kognitif-pada-anak/, diakses 2

November 2010).

Joesafira. 2010. Perkembangan kognitif pada anak. (online).

(http://delsajoesafira.blogspot.com/2010/05/perkembangan-kognitif-pada-anak.html, diakses 2

November 2010).

Wiriana, 2008. Perkembangan kognitif pada anak. (online).

(http://www.doctoc.com/docs/20992333/perkembangankognitif-padaanak, diakses 4 November

2010).

12