33
PENILAIAN STATUS GIZI HASIL GRAFIK PENIMBANGAN BALITA (KMS) DISUSUN OLEH KELOMPOK X Anggota : MITRA SURYANI MUTIARA PERMATA SARI OKTHARI HABRIYANI RANI YUNITA SARI REZA WULANDARI RIZKY ARDILLAH POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG JURUSAN GIZI

Makalah Psg

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Makalah Psg

PENILAIAN STATUS GIZI

HASIL GRAFIK PENIMBANGAN BALITA (KMS)

DISUSUN OLEH

KELOMPOK X

Anggota :

MITRA SURYANI

MUTIARA PERMATA SARI

OKTHARI HABRIYANI

RANI YUNITA SARI

REZA WULANDARI

RIZKY ARDILLAH

POLTEKKES KEMENKES PALEMBANG

JURUSAN GIZI

TAHUN 2012-2013

Page 2: Makalah Psg

KATA PENGANTAR

Puji syukur pada Allah SWT, yang mana telah melimpahkan rahmat dan

hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas ini tepat pada waktunya.

Yang mana makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah PSG.

Pada kesempatan ini juga, kami sebagai pembuat makalah yang

membahas mengenai hasil grafik penimbangan balita dan mengucapkan terima

kasih kepada dosen pembimbing mata kuliah PSG, yang telah membantu dan

memberi arahan kepada kami untuk dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami sebagai penulis menyadari bahwa makalah yang telah kami buat

belum dapat dikatakan sempurna. Agar makalah ini berhasil dengan sempurna

maka kami mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna

perbaikkan yang akan datang.

Kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi semua pihak

dan dapat menambah khasanah ilmu pengetahuan. Mohon maaf apabila ada

kesalahan yang terdapat pada isi makalah ini.

Palembang, Januari 2013

Penyusun

Page 3: Makalah Psg

DAFTAR ISI

Page 4: Makalah Psg

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1. LATAR BELAKANG

Dalam kegiatan Posyandu salah satu kegiatannya adalah memantau

pertumbuhan balita melalui KMS. Saat ini dengan menurunnya aktivitas

Posyandu dilapangan dirasakan bahwa pemantauan pertumbuhan anak melalui

KMS juga menurun. Hal ini menyebabkan pertumbuhan anak tidak dapat dipantau

secara dini sehingga menyebabkan banyak timbulnya kasus gizi buruk dilapangan.

Hal ini sebenarnya sudah terlambat, yang seyogyanya bisa dicegah sejak dini

melalui KMS. Untuk meningkatkan kembali pengetahuan petugas kesehatan

sehingga mempunyai persepsi yang sama tentang pemantauan pertumbuhan balita

melalui KMS, maka telah disusun buku Panduan Penggunaan KMS balita bagi

petugas kesehatan.

Buku ini menjelaskan tentang manfaat KMS balita, bagaimana cara memantau

pertumbuhan balita, bagaimana cara mengisi KMS balita dengan benar,

bagaimana melakukan tindakan segera berdasarkan catatan KMS balita dan

bagaimana cara memberikan nasehat dan pesan-pesan tentang makanan balita

sesuai dengan hasil penimbangan. Dalam buku ini juga disebutkan pengertian

naik (N) yang berarti anak sehat dan tidak naik (T1, T2, T3) yang berarti anak

tidak sehat dan perlu mendapat intervensi langsung dari kader dan petugas. Selain

itu juga jika anak berada di bawah garis merah (BGM) yang perlu mendapat

tindak lanjut dengan segera. Hal itu juga dapat terlihat dan digambarkan di dalam

alur tindakan berdasarkan hasil penimbangan.

Kartu Menuju Sehat untuk Balita (KMS-Balita) adalah alat yang

sederhana dan murah, yang dapat digunakan untuk memantau kesehatan dan

pertumbuhan anak. Oleh karenanya KMS harus disimpan oleh ibu balita di

rumah, dan harus selalu dibawa setiap kali mengunjungi posyandu atau

fasilitas pelayanan kesehatan, termasuk bidan dan dokter.

Page 5: Makalah Psg

KMS-Balita menjadi alat yang sangat bermanfaat bagi ibu dan keluarga

untuk memantau tumbuh kembang anak, agar tidak terjadi kesalahan atau

ketidakseimbangan pemberian makan pada anak. KMS-Balita juga dapat

dipakai sebagai bahan penunjang bagi petugas kesehatan untuk menentukan

jenis tindakan yang tepat sesuai dengan kondisi kesehatan dan gizi anak untuk

mempertahankan, meningkatkan atau memulihkan kesehatannya. KMS balita

berisi catatan penting tentang pertumbuhan, perkembangan anak, imunisasi,

penanggulangan diare, pemberian kapsul vitamin A, kondisi kesehatan anak,

pemberian ASI eksklusif dan Makanan Pendamping ASI, pemberian makanan

anak dan rujukan ke Puskesmas/RS. KMS balita juga berisi pesan-pesan

penyuluhan kesehatan dan gizi bagi orang tua balita tentang kesehatan

anaknya.

1.2. RUMUSAN MASALAH

Berdasarkan latar belakang diatas, maka didapat rumusan masalah seperti

berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan KMS(Kartu Menuju Sehat) ?

2. Apa tujuan dan fungsi penggunaan KMS ?

3. Apa saja jenis pemberian beberapa imunisasi yang diberikan pada bayi

berusia 0-12 bulan ?

4. Bagaimana penentuan pemeberian beberapa imunisasi yang diberikan pada

bayi berusia 0-12 bulan?

5. Bagaimana analisa grafik pertumbuhan balita ?

6. Bagaimana konseling hasil penimbangan balita ?

1.3. TUJUAN

Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penulisan makalah

ini yakni :

1. Mahasiswa mampu menjelaskan pengertian dari Kartu Menuju

Sehat(KMS)

Page 6: Makalah Psg

2. Mahasiswa mampu mengetahui fungsi dan manfaat dari penggunaan

KMS.

3. Mahasiswa mampu mengetahui jenis pemberian beberapa imunisasi yang

diberikan pada bayi berusia 0-12 bulan

4. Mahasiswa mampu mengetahui pemeberian beberapa imunisasi yang

diberikan pada bayi berusia 0-12 bulan

5. Mahasiswa mampu menganalisa grafik pertumbuhan balita

6. Mahasiswa mampu memberi konseling hasil penimbangan balita

1.4 MANFAAT

Hasil dari penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan manfaat

kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan

dan wawasan tentang mata kuliah PSG, khususnya yang akan kami bahas

mengenai materi mengenai analisis hasil grafik penimbangan balita melalui KMS.

Manfaat lain dari penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan suatu

pembelajaran bagi mahasiswa nantinya untuk dapat melakukan penyuluhan dan

konseling, khususnya yang berkaitan dengan analisis hasil grafik penimbangan

balita melalui KMS.

1.5 METODE PENCARIAN DATA

Adapun metode yang digunakan dalam penulisan makalah ini yakni

melalui metode studi pustaka. Metode ini dilakukan dengan cara penulis mencari

data baik itu dari sumber media buku dan internet. Data-data tersebut kemudian

dikumpulkan lalu di seleksi berdasarkan materi yang berkaitan dengan materi

hasil grafik penimbangan balita beserta konseling hasil penimbangan sehingga

penulis mendapatkan materi yang sesuai dengan judul makalah ini.

Page 7: Makalah Psg

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN KMS

KMS adalah kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator

perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang

balita setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun. KMS juga dapat diartikan

sebagai “ rapor “ kesehatan dan gizi (Catatan riwayat kesehatan dan gizi ) balita

( Depkes RI, 1996 ).

Di Indonesia dan negara - negara lain, pemantauan berat badan balita

dilakukan dengan timbangan bersahaja ( dacin ) yang dicatat dalam suatu sistem kartu

yang disebut “Kartu Menuju Sehat “ (KMS). Hambatan kemajuan pertumbuhan berat

badan anak yang dipantau dapat segera terlihat pada grafik pertumbuhan hasil

pengukuran periodik yang dicatat dan tertera pada KMS tersebut. Naik turunnya

jumlah anak balita yang menderita hambatan pertumbuhan di suatu daerah dapat

segera terlihat dalam jangka waktu periodik ( bulan ) dan dapat segera diteliti lebih

jauh apa sebabnya dan dibuat rancangan untuk diambil tindakan penanggulangannya

secepat mungkin. Kondisi kesehatan masyarakat secara umum dapat dipantau melalui

KMS, yang pertimbangannya dilakukan di Posyandu ( Pos Pelayanan terpadu ),

(Sediaoetama, 1999 ).

Indikator BB / U dipakai di dalam Kartu Menuju Sehat ( KMS ) di Posyandu

untuk memantau pertumbuhan anak secara perorangan. Pengertian tentang “ Penilaian

status Gizi ” dan “ Pemantauan pertumbuhan ” sering dianggap sama sehingga

mengakibatkan kerancuan. KMS tidak untuk memantau gizi, tetapi alat pendidikan

kepada masyarakat terutama orang tua agar dapat memantau pertumbuhan anak,

dengan pesan “ Anak sehat tambah umur tambah berat” ( Soekirman, 2000 ).

2.2 TUJUAN DAN FUNGSI PENGGUNAAN KMS

Adapun tujuan dari penggunaan KMS ialah sebagai berikut :

Umum : Mewujudkan tingkat tumbuh kembang dan status kesehatan

anakbalita secara optimal.

Khusus :

Page 8: Makalah Psg

1. Sebagai alat bantu bagi ibu atau orang tua dalam memantau tingkat

pertumbuhan dan perkembangan balita yang optimal.

2. Sebagai alat bantu dalam memantau dan menentukan tindakan

tindakan untuk mewujudkan tingkat pertumbuhan dan perkembangan

balita yang optimal.

3. Sebagai alat bantu bagi petugas untuk menentukan tindakan

pelayanan kesehatan dan gizi kepada balita.( Depkes RI, 1996 )

Adapun fungsi dari penggunaan KMS,ialah sebagai berikut :

1. Sebagai media untuk “ mencatat / memantau ” riwayat kesehatan balita secara

lengkap.

2. Sebagai media “ penyuluhan ” bagi orang tua balita tentang kesehatan balita

3. Sebagai sarana pemantauan yang dapat digunakan bagi petugas untuk

menentukan tindakan pelayanan kesehatan dan gizi terbaik bagi balita.

4. Sebagai kartu analisa tumbuh kembang balita

( Depkes RI, 1996 )

Fungsi KMS ditetapkan hanya untuk memantau pertumbuhan bukan untuk

penilaian status gizi. Artinya penting untuk memantau apakah berat badan anak naik

atau turun, tidak untuk menentukan apakah status gizinya kurang atau baik,

(Soekirman, 2000 ).

2.3 PEMBERIAN BEBERAPA IMUNISASI YANG DIBERIKAN PADA BAYI

BERUSIA 0-12 BULAN

Jadwal imunisasi bayi sebaiknya diketahui oleh para orang tua. Dengan

mengetahui jadwal imunisasi ini, bayi di harapkan mendapatkan kekebalan

tambahan guna mengarungi kehidupan kedepannya.

Pada saat awal kelahiran, bayi memang akan mendapat kekebalan atau

perlindungan alami dari ibunya. Kekebalan alami bayi ini di dapat saat di lakukan

proses imunisasi dini. Namun, kekebalan atau perlindungan alami ini hanya

bersifat sementara dan hanya berlaku terhadap suatu jenis penyakit tertentu yang

memang ibu bayi memiliki kekebalan terhadap penyakit tersebut. Antibodi ini

Page 9: Makalah Psg

tidak akan bertahan lama, maka bayi rentan terkena berbagai penyakit, oleh

karena itu disinilah fungsi imunisasi untuk meneruskan kekebalan alami kepada

bayi yang telah di berikan oleh ibunya.

Adapun cara kerja imunisasi ini biasanya dengan cara menyuntikkan atau

meneteskan vaksin ke dalam tubuh bayi. Vaksin yang di berikan ini sebetulnya

adalah sejenis kuman atau bakteri yang telah di lemahkan. Ketika, kuman tersebut

masuk ke dalam tubuh bayi, maka bayi akan bereaksi dengan membentuk antibodi

sendiri untuk melawan kuman tersebut. Jadi dengan di beri imunisasi, sebetulnya

adalah memacu sistem tubuh bayi untuk memproduksi kekebalan tubuhnya,

sehingga, ketika suatu saat nanti bayi benar-benar terserang oleh kuman yang

sebenarnya, tubuh bayi telah memiliki antibodi untuk melawannya.

Jadwal Pemberian Imunisasi Bayi

 Jenis Vaksin Umur Pemberian Vaksinasi

Bulan Tahun LHR 1 2 3 4 5 6 9 12 15 18 24 3 5 6 7 10 12 18

B C G     1 Kali                               Hepatitis B  1  2                                   Polio      1    2    3        4    5           D P T      1    2    3        4    5      6 (td)  7 (td) Campak                1            5       Hib      1    2    3      4                 Pneumokokus      1    2    3    4                   Influenza              Diberikan 1 kali dalam 1 tahun Varisela                  1 kali M M R                    1        2       Tifoid                        Setiap 3 tahun Hepatitis A                        2 kali - interval 6-12 bulan H P V                                  3 kali

 Keterangan:

Imunisasi BCG: Ditujukan untuk memberikan kekebalan bayi terhadap

bakteri tuberkolosis (TBC)

Imunisasi DPT: Memberikan kekebalan bagi bayi terhadapat penyakit

Dipteri, Pertusis (batuk rejan) dan tetanus.

Page 10: Makalah Psg

Imunisasi Polio: Memberikan kekebalan bagi bayi terhadap penyakit polio

(kelumpuhan)

Imunisasi Hib: Mencegah bayi terkena infeksi Haemophils influenza tipe b

yang dapat menyebabkan penyakit meningitis, infeksi tenggorokan dan

pnemonia. Imunisasi Hib ini sangat mahal, maka belum di wajibkan.

Imunisasi Pneumokokus: melindung bayi dari bakteri penyebab infeksi

pada telinga. Selain itu bakteri ini bisa menimbulkan permasalah serius

seperti meningits dan infeksi pada darah (bakteremia)

JENIS IMUNISASI (0-1 TAHUN)

* BCG (Bacille Calmette Guerin).

Manfaatnya untuk memberikan kekebalan terhadap penyakit TB

(tuberkolosis); diberikan hanya 1 kali. Usia efektif dilakukannya imunisasi pada 1

bulan atau 1 bulan 1 minggu. Suntikan ini akan menampakkan "bisul" kecil di

daerah yang disuntik. Bila tidak, harus dilakukan suntikan ulang.

* DPT (Difteri Pertusis Tetanus) Polio.

Untuk mencegah timbulnya penyakit difteri, pertusis, dan tetanus. Biasanya

setelah 6 jam bayi akan mengalami panas atau timbul uneasy feeling seperti tak

mau makan atau murung. Tapi ini hanya efek sementara.

DPT bisa digabungkan dengan Polio, sehingga imunisasi menjadi DPT Polio.

Imunisasinya dilaksanakan sebanyak 4 kali; 3 kali di bawah usia setahun dan 1

kali di atas usia setahun.

* Hepatitis B.

Agar bayi memiliki kekebalan terhadap penyakit hepatitis B. Imunisasinya

dilakukan sebanyak 3 kali. Aturannya, bila suntikan ke-1 dilakukan pada usia

sebulan, maka jangka waktu suntikan ke-2 antara 1-2 bulan kemudian, sedangkan

suntikan ke-3 boleh sampai 5 bulan kemudian.

* Campak.

Agar bayi memiliki kekebalan terhadap penyakit campak; harus dilakukan di usia

9 bulan. Biasanya setelah seminggu bisa timbul sedikit demam pada bayi, namun

Page 11: Makalah Psg

ini hanya efek sementara.

* HiB (Hemophilus Influenzae type B).

Tujuannya agar bayi memiliki kekebalan terhadap penyakit radang selaput

otak. Imunisasi dilaksanakan 3 kali; 2 kali di bawah usia setahun dan 1 kali di atas

usia setahun.

* MMR (Measles Mumps Rubella).

Untuk mencegah penyakit campak, gondongan atau campak jerman.

Imunisasi dilaksanakan hanya 1 kali. Setelah hari ke-3 biasanya bayi akan panas

dan timbul bintik-bintik seperti terkena campak. Namun tak usah cemas, karena

bintik-bintik tersebut akan hilang sendiri. Sedangkan panasnya bisa diturunkan

dengan obat penurun panas yang dapat dibeli bebas di apotik.

2.4 PEMEBERIAN BEBERAPA IMUNISASI YANG DIBERIKAN PADA

BAYI BERUSIA 0-12 BULAN

1. Dasar pembuatan

Grafik pertumbuhan KMS dibuat berdasarkan baku WHO – NCHS yang

disesuaikan dengan situasi Indonesia.

Gambar grafik pertumbuhan dibagi dalam 5 blok sesuai dengan golongan

umur balita. Setiap blok dibentuk oleh garis tegak / skala dalam kg dan garis datar

skala umur menurut bulan.

1. Blok 1 untuk bayi berumur 0 – 12 bulan,

2. blok 2 untuk anak golongan umur 13 – 24 bulan,

3. blok 3 untuk anak golongan umur 25 – 36 bulan. Grafik pertumbuhan

untuk bayi dan anak sampai dengan umur 36 bulan terdapat pada halaman

dalam KMS.

4. blok ke 4 untuk anak umur 37 – 48 bulan dan

5. blok ke 5 untuk anak golongan yang umur 49 – 60 bulan.

Dalam setiap blok, grafik pertumbuhan dibentuk dengan garis merah

(agak melengkung) dan pita warna kuning, hijau dan hijau tua. Dasar

Page 12: Makalah Psg

pembuatannya sebagai berikut :

a) Garis merah (agar melengkung) dibentuk dengan menghubungkan angka

angka yang dihitung dari 70 % median baku WHO – NCHS.

b) Dua pita warna kuning di atas garis merah berturut- turut terbentuk masing

- masing dengan batas atas 75 % dan 80 % median baku WHO – NCHS.

c) Dua pita warna hijau muda di atas pita kuning dibentuk masing –masing

dengan batas atas 85 % dan 90 % median baku WHO – NCHS.

d) Dua pita warna hijau tua di atasnya dibentuk msing - masing dengan batas

atas 95 % dan 100 % median baku WHO – NCHS.

e) Dua pita warna hijau muda dan kuning masing – masing pita bernilai 5%

dari baku median adalah daerah di mana anak – anak sudah mempunyai

kelebihan berat badan.

2. Interpretasi grafik pertumbuhan dan saran tindak lanjut

A. Interpretasi pada sekali penimbangan

Dibawah garis merah artinya anak kurang gizi tingkat sedang atau berat

badan atau disebut kurang energi dan protein nyata ( KEP nyata ). Adapun

tindak lanjut yang harus dilakukan ialah :

Perlu pemberian makanan tambahan ( PMT ) yang diselenggarakan

oleh orang tua / petugas kesehatan

Perlu penyuluhan gizi seimbang

Perlu dirujuk untuk pemeriksanan kesehatan.

Pada daerah dua pita warna kuning ( di atas garis merah ) Harus hati – hari

dan waspada karena keadaan gizi anak sudah kurang meskipun tingkat

ringan atau disebut KEP tingkat ringan. Adapun tindak lanjut yang harus

dilakukan ialah :

Ibu dianjurkan untuk memberikan PMT pada anak balitanya di

rumah

Perlu penyuluhan gizi seimbang

Page 13: Makalah Psg

Dua pita warna hijau muda dan pita warna hijau tua ( diatas pita kuning )

Anak mempunyai berat badan cukup atau disebut gizi baik. Adapun tindak

lanjut yang harus dilakukan ialah :

Beri dukungan pada ibu untuk tetap memperhatikan dan

mempertahankan status gizi anak

Beri penyuluhan gizi seimbang

Dua pita warna hijau muda, dua pita warna kuning (paling atas ).Dsb.

Anak telah mempunyai berat badan yang lebih, semakin ke atas kelebihan

berat badannya semakin banyak. Adapun tindak lanjut yang harus

dilakukan ialah :

Konsultasi ke dokter

Penyuluhan gizi seimbang

Konsultasi ke klinik gizi / pojok gizi di puskesmas

B. Interpretasi dua kali penimbangan atau lebih.

Kecenderungan Berat badan naik atau meningkat.

Interpretasinya : Anak sehat, gizi cukup.

Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan ialah :

Perlu penyuluhan gizi seimbang

Beri dukungan pada orang tua untuk mempertahankan kondisi anak

Berat badan tetap.

Interpretasinya: Kemungkinan terganggu kesehatannya dan atau mutu gizi

yang dikonsumsi tidak seimbang.

Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan ialah :

Dianjurkan untuk memberi makanan tambahan

Penyuluhan gizi seimbang

Konsultasi ke dokter atau petugas kesehatan

Page 14: Makalah Psg

Berkurang atau turun

interpretasinya : Kemungkinan terganggu kesehatannya dan atau mutu gizi

yang dikonsumsi tidakseimbang.

Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan ialah :

Dianjurkan untuk memberi makanan tambahan

Penyuluhan gizi seimbang

Konsultasi ke dokter atau petugas kesehatan

Titik – titik berat badan dalam KMS terputus –putus

interpretasinya : Kurang kesadaran untuk berpartisipasi dalam pemantauan

tumbuh kembang anak.

Adapun tindak lanjut yang harus dilakukan ialah :

Penyuluhan dan pendekatan untuk meningkatkan kesadaran

berpartisipasi aktif

Keterangan :

Interpretasi tersebut hanya berlaku bagi balita yang mempunyai berat

badan normal dan kurang. Bila balita yang sudah kelebihan berat badan

sebaiknya secara khusus dikonsultasikan ke dokter.

2.5 ANALISA GRAFIK PERTUMBUHAN BALITA

1. Identitas Anak di dalam KMS

Nama Anak : Galuh Dwi Putri

Tanggal Lahir : 23 Juni 2011

Berat badan waktu lahir : 3,5 kg

Panjang badan waktu lahir : 51 cm

Nama Ayah : Erwin Sutiawan

Nama Ibu : Rina Sari

Alamat : Jln. D.I.Panjaitan Lr. Kolam

Page 15: Makalah Psg

Posyandu : Doa Ibu

Tanggal pendaftran :

2. Grafik pertumbuhan balita 0-12 bulan

Keterangan : 1. ASI Eksklusif sampai 5 bulan 2. Setelah itu diberikan susu botol/formula3. Imunisasi sudah4. BCG dan polio sudah

Dari hasil grafik di atas dapat diinterpretasikan sebagai berikut:

No Usia BB Status gizi1 0 bulan 3,5kg Normal2 1 bulan 4,5kg Normal 3 2 bulan 5,5kg Normal4 3 bulan 6,5 kg Normal5 4 bulan 6,8 kg Normal6 5 bulan 8,0 kg Normal7 6 bulan 7,0 kg Gizi kurang8 7 bulan 6,8 kg Gizi kurang

Page 16: Makalah Psg

9 8 bulan 7,2 kg Gizi kurang10 9 bulan 7,6 kg Gizi kurang11 10 bulan 8,0 kg Gizi kurang12 11 bulan 7,8 kg Gizi kurang

Dari hasil tabel diatas dapat diambil kesimpulan sbb :

Bayi pada usia 0-5 bulan BB normal karena bayi ini masih mendapatkan

ASI eksklusif.

Bayi pada usia 6 bulan dengan status gizi BB rendah dan menurun dari

sebelumnya dikarenakan pada usia ini bayi sangat rentan terhadap

penyakit mungkin dikarenakan bayi tidak lagi mendapatkan ASI eksklusif

dan diganti dengan susu formula.

Bayi pada usia 7 bulan kembali mengalami penurunan berat badan dari 7,0

kg ke 6,8 kg dan digolongkan dalam status gizi kurang. Hal ini mungkin

disebabkan tidak cocok nya pemakaian susu formula terhadap bayi ini.

Bayi pada usia 8 bulan terjadi peningkatan berat badan dari 6,8 kg ke 7,2

kg. tetapi status gizi bayi masih di golongkan gizi kurang, hal ini mungkin

disebabkan dari peningkatan konsumsi makanan dan pola makan yang

tidak teratur dan bayi mulai dapat menerima susu formula yang di berikan.

Bayi pada usia 9 bulan terjadi peningkatan berat badan dari bulan

sebelumnya dari 7,2 kg ke 7,6 kg tetapi status gizi bayi ini masih

digolongkan gizi kurang.

Bayi pada usia 10 bulan terjadi peningkatan lagi dari 7,6 kg ke 8,0 kg

dengan status gizi yang masih kurang.

Bayi pada usia 11 bulan terjadi penurunan berat badan dari 8,0 kg kr 7,8

kg dan status gizi yang masih kurang, hal ini mungkin di sebabkan karena

pola makan yang tidak teratur dan rentan terhadap penyakit.

2.6 KONSELING HASIL PENIMBANGAN

Page 17: Makalah Psg

APA NASEHAT MAKANAN BAYI DAN ANAK SESUAI HASIL

PENIMBANG

Konseling tentang nasehat makanan bayi dan anak dibedakan menurut

umur anak, yaitu 0- 4 bulan, 4 - 6 bulan, 6 -12 bulan, 12 - 24 bulan, 24

bulan ke atas.

BAYI UMUR 0 – 4 BULAN

A. BERAT BADAN BAYI NAIK

Beri pujian kepada Ibu.

Berikan ASI sesuai keinginan bayi, paling sedikit 8 kali sehari, pagi,

siang maupun malam.

Jangan diberikan makanan atau minuman lain selain ASI.

B. BERAT BADAN BAYI SATU BULAN TIDAK NAIK (1T)

Tanyakan apakah anak sedang sakit, atau baru sembuh dari sakit,

atau telah terjadi sesuatu yang dapat mengakibatkan

pertumbuhannya terganggu.

Tanyakan kemungkinan hambatan pembe-rian ASI. Beri nasehat

sesuai masalah ibu.

Berikan ASI kepada bayi setiap hari 3 – 5 kali lebih sering dari

biasanya.

Tiap hari ibu perlu makan 1-2 piring makan-an sehat lebih banyak

dibanding sebelum hamil dan menyusui, serta minum 3 kali 2 gelas

air putih disamping jumlah yang biasa diminumnya sehari-hari.

Apabila ada jamu yang manjur untuk melan-carkan ASI, anjurkan

ibu meminumnya.

C. BERAT BADAN BAYI DUA BULAN BERTURUT-TURUT

TIDAK NAIK (2T)

Page 18: Makalah Psg

Tanyakan apakah semua nasehat bulan lalu sudah dilaksanakan.

Kalau belum, tanyakan apa yang menjadi hambatannya, dan beri

nasehat sesuai masalahnya. Ulangi nasehat yang diberikan bulan lalu.

Kalau sudah, beri nasehat agar ibu tiap hari makan 2 piring lebih

banyak dari biasanya.

Jika ada penyakit konsultasikan ke petugas kesehatan/puskesmas.

D. BERAT BADAN BAYI TIGA BULAN BERTURUT-TURUT

TIDAK NAIK (3T)

Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan anaknya.

Rujuklah ke puskesmas/fasilitas pelayanan kesehatan lainnya untuk

pemeriksaan lebih lanjut.

E. BAYI DI BAWAH GARIS MERAH (BGM)

Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan anaknya.

Tulis Surat Pengantar bagi ibu untuk memeriksakan kesehatan

anaknya ke Puskesmas/Rumah Sakit.

BAYI UMUR 4 – 6 BULAN

A. BERAT BADAN BAYI NAIK

Beri pujian kepada ibu

Lanjutkan pemberian ASI sesuai keinginan anak, paling sedikit 8 kali

sehari (pagi, siang maupun malam)

Beri Makanan Pendamping ASI (MP-ASI) 2 kali sehari, tiap kali 2

sendok makan

Pemberian MP-ASI dilakukan secara bergantian sesuai dengan jadwal

makan bayi.

MP-ASI adalah Makanan Pendamping ASI dan bukan Makanan

Pengganti ASI, dan dapat berupa:

Page 19: Makalah Psg

Bubur tim lumat ditambah hati

ayam/telur/ayam/ikan/tempe/tahu/daging sapi/wortel/bayam/kacang-

hijau/ dan tambahkan sedikit santan/minyak

B. BERAT BADAN BAYI SATU BULAN TIDAK NAIK (1T)

Tanyakan apakah anak sedang sakit, atau baru sembuh dari sakit, atau

telah terjadi sesuatu yang dapat mengakibatkan pertumbuh-annya

terganggu

Konsultasikan dengan petugas kesehtan/puskesmas

Lanjutkan pemberian ASI sesuai keinginan anak, paling sedikit 8 kali

sehari (pagi, siang maupun malam).

kali sehari, tiap kali 1 piring sedang.

Pemberian ASI dan MP-ASI dilakukan secara bergantian sesuai dengan

jadwal makan bayi.

C. BERAT BADAN BAYI DUA BULAN BERTURUT-TURUT TIDAK

NAIK (2T)

Tanyakan apakah semua nasehat bulan lalu sudah dilaksanakan.

Kalau belum, tanyakan apa yang menjadi hambatannya, dan beri nasehat

sesuai masalahnya. Ulangi nasehat yang diberikan bulan lalu, dengan

memberikan kepada anak MP-ASI 3 x sehari, tiap kali satu piring

sedang.

Kalau sudah dilaksanakan, berikan MP-ASI 1 piring lebih banyak dari

bulan lalu.

Jika anak sakit, segera rujuk ke puskesmas

D. BERAT BADAN BAYI TIGA BULAN BERTURUT-TURUT

TIDAK NAIK (3T)

Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan anaknya.

Tulis Surat Pengantar rujukan ke Puskesmas/ Rumah Sakit untuk

pemeriksaan kesehatan lebih lanjut

Page 20: Makalah Psg

E. BAYI DI BAWAH GARIS MERAH (BGM)

Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan anaknya.

Tulis Surat Pengantar bagi ibu untuk memeriksakan kesehatan anaknya

ke Puskesmas/Rumah Sakit.

BAYI UMUR 6 – 12 BULAN

A. BERAT BADAN BAYI NAIK

Beri pujian kepada ibu.

Lanjutkan pemberian ASI sesuai keinginan anak.

Berikan nasi lunak ditambah telur/ayam/ikan/tempe/tahu/ daging/

wortel/bayam/kacang-hijau/sedikit santan/minyak

Makanan tersebut diberikan 3 kali sehari.

B. BERAT BADAN BAYI SATU BULAN TIDAK NAIK (1T)

Tanyakan apakah anak sedang sakit, atau baru sembuh dari sakit, atau

telah terjadi sesuatu yang dapat mengakibatkan pertumbuh-annya

terganggu. Konsultasikan dengan petugas kesehatan.

Berikan ASI sesuai keinginan anak.

Berikan MP-ASI 5 kali sehari satu piring sedang.

Berikan 2 kali nasi dengan lauk-pauk yang dihaluskan

C. BERAT BADAN BAYI DUA BULAN BERTURUT-TURUT TIDAK

NAIK (2T)

Tanyakan apakah semua nasehat bulan lalu sudah dilaksanakan.

Kalau belum, tanyakan apa yang menjadi hambatannya. Beri nasehat

sesuai masalahnya. Ulangi nasehat yang diberikan bulan lalu.

Jika sudah dilaksanakan, disamping makanan sehari-hari, anak perlu diberi

tambahan penganan atau kudapan..

Jika masih sakit, konsultasikan dengan petugas kesehatan.

Page 21: Makalah Psg

D. BERAT BADAN BAYI TIGA BULAN BERTURUT-TURUT TIDAK

NAIK (3T)

Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan anaknya.

Tulis Surat Pengantar rujukan ke Puskesmas/Rumah Sakit untuk

pemeriksaan kesehatan lebih lanjut.

E. BERAT BADAN ANAK DI BAWAH GARIS MERAH (BGM)

Jelaskan kepada ibunya, mengenai arti grafik berat badan anaknya.

Tulis Surat Pengantar bagi ibu untuk memeriksakan kesehatan anaknya ke

Puskesmas/Rumah Sakit.

BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Page 22: Makalah Psg

KMS adalah kartu yang memuat grafik pertumbuhan serta indikator

perkembangan yang bermanfaat untuk mencatat dan memantau tumbuh kembang

balita setiap bulan dari sejak lahir sampai berusia 5 tahun. KMS juga dapat

diartikan sebagai “ rapor “ kesehatan dan gizi (Catatan riwayat kesehatan dan

gizi ) balita ( Depkes RI, 1996 ).

Dalam hal ini KMS balita menjelaskan tentang, bagaimana cara memantau

pertumbuhan balita, bagaimana cara mengisi KMS balita dengan benar,

bagaimana melakukan tindakan segera berdasarkan catatan KMS balita dan

bagaimana cara memberikan nasehat dan pesan-pesan tentang makanan balita

sesuai dengan hasil penimbangan. Dan juga disebutkan pengertian naik (N) yang

berarti anak sehat dan tidak naik (T1, T2, T3) yang berarti anak tidak sehat dan

perlu mendapat intervensi langsung dari kader dan petugas. Selain itu juga jika

anak berada di bawah garis merah (BGM) yang perlu mendapat tindak lanjut

dengan segera. Hal itu juga dapat terlihat dan digambarkan di dalam alur tindakan

berdasarkan hasil penimbangan.

3.2 SARAN

1. Mahasiswa harus lebih mendalami materi yang telah kami bahas yaitu

mengenai Grafik pertumbuhan dan perkembangan Balita melalui KMS

2. Mahasiswa mampu menginterpretasikan hasil dari penimbangan balita

melalui KMS

3. Mahasiswa dapat mengetahui cara penggunaan dan pengisian KMS

4. Mahasiswa mampu menerapkannya dilapangan, dan memberikan

konseling yang baik kepada masyarakat.