22
BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Kunyit merupakan tanaman dari family jahe dengan nama latin Curcuma longa Koen atau Curcuma domestica Val. Kunyit merupakan tanaman obat berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah tropis. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Kata Curcuma berasal dari bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides menyebut tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, dan sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina. Kunyit merupakan salah satu tanaman rempah sekaligus tanaman obat-obatan. Kunyit dapat tumbuh diberbagai tempat, tumbuh liar di ladang, di hutan (misalnya: hutan jati), atau di perkarangan rumah, di dataran rendah hingga dataran tinggi dengan ketinggian 200m dari permukaan laut. Selain itu kunyit dapat tumbuh dengan baik di tanah yang baik tata perairannya, curah hujan nya cukup banyak (2000mm-4000mm), atau di tempat yang sedikit kenaungan. Namun, untuk mendapatkan rimpang yang besar, sebaiknya di tanam di tanah lempung berpasir. 1

makalah sdah

Embed Size (px)

DESCRIPTION

salmonella

Citation preview

Page 1: makalah sdah

BAB I PENDAHULUAN

Latar Belakang

Kunyit merupakan tanaman dari family jahe dengan nama latin Curcuma

longa Koen atau Curcuma domestica Val.  Kunyit merupakan tanaman obat

berupa semak dan bersifat tahunan (perenial) yang tersebar di seluruh daerah

tropis. Diperkirakan berasal dari Binar pada ketinggian 1300-1600 m dpl, ada juga

yang mengatakan bahwa kunyit berasal dari India. Kata Curcuma berasal dari

bahasa Arab Kurkum dan Yunani Karkom. Pada tahun 77-78 SM, Dioscorides

menyebut tanaman ini sebagai Cyperus menyerupai jahe, tetapi pahit, kelat, dan

sedikit pedas, tetapi tidak beracun. Tanaman ini banyak dibudidayakan di Asia

Selatan khususnya di India, Cina Selatan, Taiwan, Indonesia (Jawa), dan Filipina.

Kunyit merupakan salah satu tanaman rempah sekaligus tanaman obat-obatan.

Kunyit dapat tumbuh diberbagai tempat, tumbuh liar di ladang, di hutan

(misalnya: hutan jati), atau di perkarangan rumah, di dataran rendah hingga

dataran tinggi dengan ketinggian 200m dari permukaan laut. Selain itu kunyit

dapat tumbuh dengan baik di tanah yang baik tata perairannya, curah hujan nya

cukup banyak (2000mm-4000mm), atau di tempat yang sedikit kenaungan.

Namun, untuk mendapatkan rimpang yang besar, sebaiknya di tanam di tanah

lempung berpasir.

Di Indonesia pada umumnya dapat tumbuh dan berproduksi dengan baik.

Kunyit sudah dikenal luas di Indonesia sebagai bahan pewarna dan penyedap

makanan, rimpangnya sudah sejak dulu dipakai untuk mewarnai kapas, wol,

sutera, tikar, dan barang-barang kerajinan lainnya. Senyawa utama yang

terkandung dalam rimpang kunyit adalah senyawa kurkuminoid yang memberi

warna kuning pada kunyit. Kurkuminoid ini (kebanyakan berupa kurkumin)

menjadi pusat perhatian para peneliti yang mempelajari keamanan, sifat

antioksidan, antiinflamasi, efek pencegah kanker, ditambah kemampuannya

menurunkan resiko serangan jantung

1

Page 2: makalah sdah

BAB II

Klasifikasi kunyit

Kunyit tergolong dalam kelompok jahe-jahean, Zingiberaceae. Kunyit dikenal

di berbagai daerah dengan beberapa nama lokal, seperti :

Indonesia : kunyit, kunir (Jawa), koneng (Sunda), konyet (Madura)

Melayu : kunyit

Inggris : turmeric, Indian saffron, yellow ginger

Belanda : kurkuma

Vietnam : khuong hoang, nge

Thailand : Kha min

Philipina : dilaw

Cina : yujin, jiang huang

Jepang : taamerikku, ukon

Kingdom : Plantae (tumbuhan)

Subkingdom : Tracheobionta (tumbuhan berpembuluh)

Super Divisi : Spermatophyta (menghasilkan biji)

Divisi : Magnoliphyta (tumbuhan berbunga)

Kelas : Liliopsida (berkeping satu/monokotil)

Sub Kelas : Commelinidae

Ordo : Zingiberales

Famili : Zingiberaceae (suhu jahe-jahean)

Genus : Curcuma

Spesies : Curcuma longa

2

Page 3: makalah sdah

Morfologi kunyit

Tanaman kunyit tumbuh bercabang dengan tinggi 40-100 cm. Batang

merupakan batang semu, tegak, bulat, membentuk rimpang dengan warna

hijau kekuningan dan tersusun dari pelepah daun (agak lunak). Daun

tunggal, bentuk bulat telur (lanset) memanjang hingga 10-40 cm, lebar 8-

12,5 cm dan pertulangan menyirip dengan warna hijau pucat. Berbunga

3

Page 4: makalah sdah

majemuk yang berambut dan bersisik dari pucuk batang semu, panjang 10-

15 cm dengan mahkota sekitar 3 cm dan lebar 1,5 cm, berwarna

putih/kekuningan. Ujung dan pangkal daun runcing, tepi daun yang rata.

Kulit luar rimpang berwarna jingga kecoklatan, daging buah merah jingga

kekuning-kuningan (Kementrian Ristek, 2003).

Penyebaran kunyit

Kunyit termasuk tanaman temu-temuan yang yang diduga berasal dari

India dan Indo-Malaysia. Belum ditemukan data silsilah secara pasti

tentang sejarah perkembangan tanaman kunyit diberbagai daerah atau

diberbagai negara. Nenek moyang kita zaman dahulu disebut-sebut sangat

berjasa dalam menyebarluaskan kunyit. Mereka secara sengaja atau tidak

sengaja telah menanam dan menggunakan kunyit dalam upacara

keagamaan yang ada hubungannya kelahiran, pernikahan dan kematian.

Sumber daya tanaman (plasma nutfah) kunyit sering dijumpai didaerah-

daerah tropika dan menyebarannya makin meluas ke beberapa negara

subtropika. Di Indonesia tanaman kunyit sudah meluas di seluruh wilayah

nusantara, baik sebagai tumbuhan liar di hutan belantara maupun telah

ditanam agak intefsif di lahan-lahan tegalan atau sekedar ditanam di tanah

pekarangan.

Zat / Kandungan

Kunyit mengandung senyawa yang berkhasiat obat, yang disebut

kurkuminoid yang terdiri dari kurkumin, desmetoksikumin dan

bisdesmetoksikurkumin dan zat- zat manfaat lainnya. Kandungan Zat :

Kurkumin : R1 = R2 = OCH3 10 % Demetoksikurkumin : R1 = OCH3, R2

= H 1 – 5 % Bisdemetoksikurkumin: R1 = R2 = H sisanya Minyak atsiri /

Volatil oil ( Keton sesquiterpen , turmeron ,

tumeon 60%,Zingiberen 25%, felandren , sabinen , borneol dan sineil )

Lemak 1 -3 %, Karbohidrat 3 %, Protein 30%, Pati 8%, Vitamin C 45-

4

Page 5: makalah sdah

55%, Garam-garam Mineral (Zat besi, fosfor, dan kalsium) sisanya. Jadi 1

gram kunyit mengandung 50 gram kurkumin (Wikipedia, 2005).

Manfaat kunyit

Kunyit (Curcuma domestica Val.) merupakan salah satu tanaman obat

potensial, selain sebagai bahan baku obat juga dipakai sebagai bumbu

dapur dan zat pewarna alami. Berdasarkan hasil survei tahun 2003,

kebutuhan rimpang kunyit berdasarkan jumlahnya yang diserap oleh

industri obat tradisional di Jawa Timur menduduki peringkat pertama dan

di Jawa Tengah termasuk lima besar bersama-sama dengan bahan baku

obat lainnya. Rimpangnya sangat bermanfaat sebagai antikoagulan,

menurunkan tekanan darah, obat cacing, obat asma, penambah darah,

mengobati sakit perut, penyakit hati, karminatif, stimulan, gatal-gatal,

gigitan serangga, diare, rematik. Kandungan utama di dalam rimpangnya

terdiri dari minyak atsiri, kurkumin, resin, oleoresin, desmetoksikurkumin,

dan bidesmetoksikurkumin, damar, gom, lemak, protein, kalsium, fosfor

dan besi. Zat warna kuning (kurkumin) dimanfaatkan sebagai pewarna

untuk makanan manusia dan ternak. Kandungan kimia minyak atsiri

kunyit terdiri dari ar-tumeron, α dan β-tumeron, tumerol, α-atlanton, β-

kariofilen, linalol, 1,8 sineol. Teknologi budidaya yang mengikuti anjuran,

dengan mengacu kepada penerapan SPO yang tepat, produksi rimpang

kunyit segar mencapai 11 ton/ha, dengan kadar kurkumin 8 –11%.

Di daerah Jawa, kunyit banyak digunakan sebagai ramuan jamu

karena berkhasiat menyejukkan, membersihkan, mengeringkan,

menghilangkan gatal, dan menyembuhkan kesemutan. Manfaat utama

tanaman kunyit, yaitu: sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri

jamu dan kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dll. Disamping itu

rimpang tanaman kunyit itu juga bermanfaat sebagai anti inflamasi, anti

oksidan, anti mikroba, pencegah kanker, anti tumor, dan menurunkan

5

Page 6: makalah sdah

kadar lemak darah dan kolesterol, serta sebagai pembersih darah

(Kementrian Ristek, 2005).

Daun kunyit dapat digunakan sebagai obat borok karena memiliki

sifat sebagai antiseptik dan antibakteri. Rimpang kunyit digunakan sebagai

obat luar untuk mengobati eksim, bengkak dan rematik, bengkak karena

digigit serangga atau gatal-gatal karena ulat bulu. Juga dapat digunakan

untuk memperlancar air susu ibu. Sebagai obat dalam, kunyit digunakan

untuk mengobati berbagai gangguan kesehatan, seperti panas dalam,

demam, diare, sesak nafas, gusi bengkak, kencing manis, kencing batu,

hepatitis dan untuk membersihkan rahim baik pada wanita yang baru

melahirkan maupun setelah mendapat haid (Triani, 2007).

Dalam kunyit mengandung NF-kappa B, yang kini menjadi target

dalam sejumlah obat yang akan digunakan bagi penghambatan terjadinya

peradangan akibat OA (Funk, 2006).

Beberapa penelitian secara in vitro dan in vivo menunjukkan,

kunyit memunyai aktivitas sebagai antiinflamasi (antiperadangan),

aktivitas terhadap peptic ulcer, antitoksik, antihiperlipidemia, dan aktivitas

antikanker (Triani, 2007)

Budidaya

1. Pembibitan

a) Persyaratan Bibit

Bibit kunyit yang baik berasal dari pemecahan rimpang, karena

lebih mudah tumbuh. Syarat bibit yang baik : berasal dari tanaman

yang tumbuh subur, segar, sehat, berdaun banyak dan hijau, kokoh,

terhindar dari serangan penyakit; cukup umur/berasal dari rimpang

yang telah berumur > 7-12 bulan; bentuk, ukuran, dan warna seragam;

memiliki kadar air cukup; benih telah mengalami masa istirahat

(dormansi) cukup; terhindar dari bahan asing (biji tanaman lain, kulit,

kerikil).

6

Page 7: makalah sdah

b) Penyiapan Bibit

Rimpang bahan bibit dipotong agar diperoleh ukuran dan

dengan berat yang seragam serta untuk memperkirakan banyaknya

mata tunas/rimpang. Bekas potongan ditutup dengan abu dapur/sekam

atau merendam rimpang yang dipotong dengan larutan fungisida

(benlate dan agrymicin) guna menghindari tumbuhnya jamur. Tiap

potongan rimpang maksimum memiliki 1-3 mata tunas, dengan berat

antara 20-30 gram dan panjang 3-7 cm.

c) Teknik Penyemaian Bibit

Pertumbuhan tunas rimpang kunyit dapat dirangsang dengan

cara: mengangin-anginkan rimpang di tempat teduh atau lembab

selama 1-1,5 bulan, dengan penyiraman 2 kali sehari (pagi dan sore

hari). Bibit tumbuh baik bila disimpan dalam suhu kamar (25-28oC).

Selain itu menempatkan rimpang diantara jerami pada suhu udara

sekitar 25-28oC. dan merendam bibit pada larutan ZPT (zat pengatur

tumbuh) selama 3 jam. ZPT yang sering digunakan adalah larutan

atonik (1 cc/1,5 liter air) dan larutan G-3 (500-700 ppm). Rimpang

yang akan direndam larutan ZPT harus dikeringkan dahulu selama 42

jam pada suhu udara 35oC. Jumlah anakan atau berat rimpang dapat

ditingkatkan dengan jalan direndam pada larutan pakloburazol

sebanyak 250 ppm.

d) Pemindahan Bibit

Bibit yang telah siap lalu ditempatkan pada persemaian,

dimana rimpang akan muncul tunas telah tanaman berumur 1-1,5

bulan. Setelah tunas tumbuh 2-3 cm maka rimpang sudah dapat

ditanam di lahan. Pemindahan bibit yang telah bertunas harus

dilakukan secara hati-hati guna menghindari agar tunas yang telah

tumbuh tidak rusak. Bila ada tunas/akar bibit yang saling terkait maka

akar tersebut dipisahkan dengan hati-hati lalu letakkan bibit dalam

7

Page 8: makalah sdah

wadah tertentu untuk memudahkan pengangkutan bibit ke lokasi lahan.

Jika jarak antara tempat pembibitan dengan lahan jauh maka bibit

perlu dilindungi agar tetap lembab dan segar ketika tiba di lokasi.

Selama pengangkutan, bibit yang telah bertunas jangan ditumpuk.

2. Pengolahan Media Tanam

a) Persiapan Lahan

Lokasi penanaman dapat berupa lahan tegalan, perkebunan atau

pekarangan. Penyiapan lahan untuk kebun kunyit sebaiknya dilakukan

30 hari sebelum tanam.

b) Pembukaan Lahan

Lahan yang akan ditanami dibersihkan dari gulma dan

dicangkul secara manual atau menggunakan alat mekanik guna

menggemburkan lapisan top soil dan sub soil juga sekaligus

mengembalikan kesuburan tanah. Tanah dicangkul pada kedalaman

20-30 cm kemudian diistirahatkan selama 1-2 minggu agar gas-gas

beracun yang ada dalam tanah menguap dan bibit penyakit/hama yang

ada mati karena terkena sinar matahari.

c) Pembentukan Bedengan

Lahan kemudian dibedeng dengan lebar 60-100 cm dan tinggi

25-45 cm dengan jarak antar bedengan 30-50 cm.

d) Pemupukan (sebelum tanam)

Untuk mempertahankan kegemburan tanah, meningkatkan

unsur hara dalam tanah, drainase, dan aerasi yang lancar, dilakukan

dengan menaburkan pupuk dasar (pupuk kandang) ke dalam

lahan/dalam lubang tanam dan dibiarkan 1 minggu. Tiap lubang tanam

membutuhkan pupuk kandang 2,5-3 kg.

8

Page 9: makalah sdah

3. Teknik Penanaman

Kebutuhan bibit kunyit/hektar lahan adalah 0,50-0,65 ton.

Maka diharapkan akan diperoleh produksi rimpang sebesar 20-30

ton/ha.

a) Penentuan Pola Tanam

Bibit kunyit yang telah disiapkan kemudian ditanam ke dalam

lubang berukuran 5-10 cm dengan arah mata tunas menghadap ke atas.

Tanaman kunyit ditanam dengan dua pola, yaitu penanaman di awal

musim hujan dengan pemanenan di awal musim kemarau (7-8 bulan)

atau penanaman di awal musim hujan dan pemanenan dilakukan

dengan dua kali musim kemarau (12-18 bulan). Kedua pola tersebut

dilakukan pada masa tanam yang sama, yaitu pada awal musim

penghujan. Perbedaannya hanya terletak pada masa panennya.

b) Pembuatan Lubang Tanam

Lubang tanam dibuat di atas bedengan/petakan dengan ukuran

lubang 30 x 30 cm dengan kedalaman 60 cm. Jarak antara lubang

adalah 60 x 60 cm.

c) Cara Penanaman

Teknik penanaman dengan perlakuan stek rimpang dalam nitro

aromatik sebanyak 1 ml/liter pada media yang diberi mulsa ternyata

berpengaruh nyata terhadap pertumbuhan dan vegetatif kunyit,

sedangkan penggunaan zat pengatur tumbuh IBA (indolebutyric acid)

sebanyak 200 mg/liter pada media yang sama berpengaruh nyata

terhadap pembentukan rimpang kunyit.

d) Perioda Tanam

Masa tanam kunyit yaitu pada awal musim hujan sama seperti

tanaman rimpang-rimpangan lainnya. Hal ini dimungkinkan karena

tanaman muda akan membutuhkan air cukup banyak untuk

9

Page 10: makalah sdah

pertumbuhannya. Walaupun rimpang tanaman ini nantinya dipanen

muda yaitu 7 – 8 bulan tetapi pertanaman selanjutnya tetap diusahakan

awal musim hujan.

4. Pemeliharaan Tanaman

a) Penyulaman

Apabila ada rimpang kunyit yang tidak tumbuh atau

pertumbuhannya buruk, maka dilakukan penanaman susulan

(penyulaman) rimpang lain yang masih segar dan sehat.

b) Penyiangan

Penyiangan dan pembubunan perlu dilakukan untuk

menghilangkan rumput liar (gulma) yang mengganggu penyerapan air,

unsur hara dan mengganggu perkembangan tanaman. Kegiatan ini

dilakukan 3-5 kali bersamaan dengan pemupukan dan penggemburan

tanah. Penyiangan pertama dilakukan pada saat tanaman berumur ½

bulan dan bersamaan dengan ini maka dilakukan pembubunan guna

merangsang rimpang agar tumbuh besar dan tanah tetap gembur.

c) Pembubunan

Seperti halnya tanaman rimpang lainnya, pada kunyit pekerjaan

pembubunan ini diperlukan untuk menimbun kembali daerah

perakaran dengan tanah yang melorot terbawa air. Pembubunan

bermanfaat untuk memberikan kondisi media sekitar perakaran lebih

baik sehingga rimpang akan tumbuh subur dan bercabang banyak.

Pembubunan biasanya dilakukan setelah kegiatan penyiangan dan

biasanya dilakukan secara rutin setiap 3 – 4 bulan sekali.

10

Page 11: makalah sdah

d) Pemupukan

Pemupukan Organik

Penggunaan pupuk kandang dapat meningkatkan jumlah

anakan, jumlah daun, dan luas area daun kunyit secara nyata.

Kombinasi pupuk kandang sebanyak 45 ton/ha dengan populasi

kunyit 160.000/ha menghasilkan produksi sebanyak 29,93 ton/ha.

Pemupukan Konvensional

Selain pupuk dasar (pada awal penanaman), tanaman

kunyit perlu diberi pupuk susulan kedua (pada saat tanaman

berumur 2-4 bulan). Pupuk dasar yang digunakan adalah pupuk

organik 15-20 ton/ha. Pemupukan tahap kedua digunakan pupuk

kandang dan pupuk buatan (urea 20 gram/pohon; TSP 10

gram/pohon; dan ZK 10 gram/pohon), serta K2O (112 kg/ha) pada

tanaman yang berumur 4 bulan. Dengan pemberian pupuk ini

diperoleh peningkatan hasil sebanyak 38% atau 7,5 ton rimpang

segar/ha. Pemupukan juga dilakukan dengan pupuk nitrogen (60

kg/ha), P2O5 (50 kg/ha), dan K2O (75 kg/ha). Pupuk P diberikan

pada awal tanam, pupuk N dan K diberikan pada awal tanam (1/3

dosis) dan sisanya (2/3 dosis) diberikan pada saat tanaman

berumur 2 bulan dan 4 bulan. Pupuk diberikan dengan ditebarkan

secara merata di sekitar tanaman atau dalam bentuk alur dan

ditanam di sela-sela tanaman.

e) Pengairan dan Penyiraman

Tanaman kunyit termasuk tanaman tidak tahan air. Oleh sebab

itu drainase dan pengaturan pengairan perlu dilakukan secermat

mungkin, agar tanaman terbebas dari genangan air sehingga rimpang

tidak membusuk. Perbaikan drainase baik untuk melancarkan dan

mengatur aliran air serta sebagai penyimpan air di saat musim

kemarau.

11

Page 12: makalah sdah

f) Waktu Penyemprotan Pestisida

Penyemprotan pestisida dilakukan jika telah timbul gejala

serangan hama penyakit.

g) Pemulsaan

Sedapat mungkin pemulsaan dengan jerami dilakukan diawal

tanam untuk menghindari kekeringan tanah, kerusakan struktur tanah

(menjadi tidak gembur/padat) dan mencegah tumbuhnya gulma secara

berlebihan. Jerami dihamparkan merata menutupi permukaan tanah di

antara lubang tanaman.

Jurnal pendukung

VIVAnews - Fakultas Farmasi Universitas Gadjah Mada Yogyakarta

menemukan molekul baru dalam tanaman kunyit. Berdasarkan penelitian

ilmiah, kunyit yang diketahui mengandung kurkumin telah terbukti

mempunyai khasiat antiinflamasi (anti radang), antioksidan, antimikroba,

antikanker dan antitumor.

"Ada seratus molekul baru yang kita temukan dan 8 di antaranya sudah

kita patenkan," kata Profesor Supardjan, peneliti dari Fakultas Farmasi,

disela-sela seminar Kunyit (curcuma longa) Tinjauan Filosofis dan Ilmiah,

di Fakultas Farmasi UGM Yogyakarta, Selasa 17 Januari 2011.

Supardjan mengatakan, dari hasil penelitiannya, kunyit terbukti

mengandung senyawa kurkuminoid yang berwarna kuning. Senyawa ini

mengandung molekul kurkumin, demetoksin kurkumin dan bidemetoksin

kurkumin. "Turunan yang merah lebih ke antiinflamasi, sedangkan yang

berwarna kuning lebih senang melindungi hati (hepatotoksik)," ujarnya.

Menurut Supardjan, kurkumin juga baik untuk penderita diabetes.

Fungsinya untuk mencegah agar tidak terjadi pembekuan atau

12

Page 13: makalah sdah

penggumpalan darah. Bahkan khasiatnya sudah dibuktikan sendiri oleh

Supardjan. "Saya sudah 18 tahun menderita diabetes. Minum 1-2 gelas

sehari," ujarnya.

Namun, hingga saat ini kurkumin masih dikembangkan sebagai obat

herbal dan belum dikembangkan sebagai obat kimia, karena membutuhkan

uji klinis dengan waktu lebih lama dan butuh biaya besar. Menurut

Supardjan penelitian ilmiah obat-obatan dari tanaman asli Indonesia perlu

lebih dikembangkan lebih jauh lagi. "Apalagi untuk jamu bukan hanya

kunyit yang perlu diekplorasi," imbuhnya.

Sementara itu, peneliti farmakologi Fakultas Kedokteran UGM, Nyoman

Kertia, mengatakan ekstrak rimpang kunyit juga efektif sebagai anti

radang pada penderita penyakit sendi (osteoartritis).

Riset yang dilakukan UGM berhasil melakukan penelitian terhadap 80

penderita osteoarthritis. "Ekstrak rimpang kunyit ini memiliki kemampuan

dalam menurunkan kadar MDA (malondialdehida-red) cairan sinovia

sendi lutut," katanya. (umi)

Laporan: Erick Tanjung l Yogyakarta

13

Page 14: makalah sdah

BAB III

KESIMPULAN

Tanaman kunyit merupakan salah satu tanaman rempah yang mempunyai

senyawa-senyawa yang mengandung zat yang berkhasiat sebagai obat. Tanaman

kunyit bermanfaat sebagai bahan obat tradisional, bahan baku industri jamu dan

kosmetik, bahan bumbu masak, peternakan dll

SARAN

Kita seharusnya membudidaya atau lebih memproduksi obat-obatan dari bahan

alam. Karena lebih sehat dibandingkan dengan obat yang berbahan kimia.

14

Page 15: makalah sdah

DAFTAR PUSTAKA

http://creasoft.wordpress.com

www.wikipedia.com

http://tipspetani.blogspot.com

www.google.com

15