If you can't read please download the document
Upload
fairuz
View
7
Download
2
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Perambatan gelombang radio dengan memanfaatkan angkasa (gelombang angkasa)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Telekomunikasi adalah suatu proses hubungan. tukar-menukar informasi yang
dibutuhkan untuk keperluan tertentu melalui suatu jarak yang relatif jauh. Sejalan
dengan perkembangan penduduk dunia, diperlukan sarana perhubungan yang dapat
memungkinkan orang untuk berhubungan dengan jarak yang semakin jauh.
Telekomunikasi, terutama komunikasi radio, meneruskan informasi dari satu
tempat ke tempat lain, Informasi tersebut mempunyai spektrum frekuensi dan bentuk
bentuk yang berbeda.
Pada dasarnya, sistem komunikasi radio terdiri dari sistem pemancar
(transmitter) dan sistem penerima(receiver). Pesawat pemancar (transmitter) dapat
memancarkan gelombang elektromagnetik yang berisi informasi melalui udara
sedangkan pesawat penerima radio memilih gelombang radio dan mengubahnya
kembali menjadi informasi. Gelombang elektromagnetik yang dipancarkan oleh
pemancar radio melalui udara memiliki kecepatan, frekuensi dan panjang gelombang.
Perambatan gelombang elektromagnetik dapat melalui udara, air, dan
tanahSpace wave umumnya menggunakan sistem perambatan gelombang line of sight.
Sebaiknya setiap 60Km dipasang repeater yang berfungsi untuk menerima, memperkuat
dan memancarkan kembali gelombang elektromagnetik.
B. Rumusan Masalah
a. Apakah yang dimaksud dengan Space Wave ?
b. Bagaimana karkteristik dari Space Wave ?
C. Tujuan Masalah
Dari rumusan masalah di atas, dapat diketahui tujuan penulisan makalah ini adalah :
a. Untuk mengetahui definisi dari Space Wave
b. Untuk mengetahui karakteristik dari Space Wave
D. Manfaat penulisan
Dengan penulisan makalah ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan
tentang Space Wave pada Mata Kuliah Teknik Komunikasi Radio, kepada semua pihak
khususnya bagi mahasiswa Teknik Telekomunikasi.
BAB II
PEMBAHASAN
Ragam Perambatan Gelombang
Dalam menyalurkan sinyal, dalam sistem transmisi biasanya akan terjadi redaman dan
akan timbul distorsi sebagai akibat ketidaklineran sistem transmisi serta adanya noise.
Komunikasi radio merupakan sistem komunikasi yang menggunakan udara atau ruang antariksa
sebagai bahan antara (medium) perambatan.
Gelombang radio dari mediumnya dapat dibedakan dalam :
a. Gelombang Tanah yang menjalar sepanjang permukaan bumi
b. Gelombang Langit yang terpancar ke udara dan dipantulkan ke arah bumi oleh lapisan
ionosphere
c. Gelombang Angkasa yang menjalar lurus seperti gelombang cahaya
Space Wave
Gelombang VLF, LF dan MF cenderung untuk merambat sebagai gelombang tanah.
Sedang gelombang HF lebih menonjol penjalarannya sebagai gelombang langit. Gelombang
Radio di atas 30 MHz, hanya merambat sebagai gelombang angkasa, sehingga komunikasi radio
pengertian antena-antena pemancar dan penerimany
Space Wave adalah jenis gelombang yang merambat secara lurus (line of sight) dan
tidak dapat dipantulkan. Space wave tidak bisa dipantulkan karena mempunyai frekuensi tinggi,
dan memiliki panjang gelombang yang pendek sehingga dengan begitu mudah untuk
menembus lapisan ionosfer, disamping itu sistem komunikasi space wave memungkinkan untuk
berkomunikasi dengan satelit. jenis gelombang ini adalah yang mempunyai frekuensi lebih dari
30 MHz atau dari Very High Frequency (VHF) sampai Extremely High Frequency (EHF). Space
wave ada yang lurus diteruskan dan tembus ionosfer, ada juga yang merambat lurus (line of
sight) sampai ke receiver dengan perantara repeater. jadi jika space wave ingin berhubungan
dengan receiver maka harus ada repeater ( Penguat ulang ) untuk diteruskan ke receiver. jenis
gelombang ini jarak tempuh nya sangat bergantung pada tinggi antena. Jika stasiun pengulang
bisa ditempatkan di loksai yang tinggi sekali, jumlah stasiun pengulang akan lebih sedikit.
Propagasi Line of Sight (LOS)
Salah satu mekanisme perambatan gelombang radio adalah LOS, yang merupakan
lintasan gelombang radio yang mengikuti garis pandang. Transmisi ini terjadi jika antena
nya dapat ditarik garis
lurus tanpa hambatan apa pun. Perhatikan gambar 9.2. Lintasan LOS merupakan lintasan yang
menghasilkan daya yang tertinggi diantara mekanisme-mekanisme yang lain. Dengan kata lain,
lintasan LOS menawarkan rugi-rugi lintasan (pathloss) yang terendah. Di atas permukaan bumi,
transmisi ini dibatasi jaraknya oleh lengkungan bumi. Perhatikan gambar 9.3.
Sesuai dengan namanya, propagasi secara garis pandang mempunyai keterbatasan pada
jarak pandang. Dengan demikian, ketinggian antena dan kelengkungan permukaan bumi
merupakan faktor pembatas yang utama dari propagasi ini . Jarak jangkauannya sangat
terbatas, kira-kira 30 50 mil per link, tergantung topologi daripada permukaan buminya.
Dalam praktek,jarak jangkaunya sebenarnya adalah 4/3 dari line of sight (untuk K = 4/3), karena
adanya faktor pembiasan oleh atmosfir bumi bagian bawah.Propagasi line of sight, disebut
dengan propagasi dengan gelombang langsung (direct wave), karena gelombang yang terpancar
dari antenna pemancar langsung berpropagasi menuju antena penerima dan tidak merambat di
atas permukaan tanah.Oleh karena itu, permukaan bumi/tanah tidak meresamnya. Selain itu,
gelombang jenis ini disebut juga dengan gelombang ruang (space wave), karena dapat
menembus lapisan ionosfir dan berpropagasi di ruang angkasa. Seperti pada propagasi
gelombang langit pada umumnya. Band frekuensi yang digunakan pada jenis propagasi ini
sangat lebar, yaitu meliputi band VHF (30 300 MHz), UHF (0,3 3 GHz), SHF (3 30 GHz) dan
EHF(30 300 GHz), yang sering dikenal dengan band gelombang mikro (microwave).
Rugi-rugi lintasan yang menyatakan penyusutan sinyal sebagai besaran positif dalam
desibell (dB), didefinisikan sebagai perbedaan antara daya yang ditransmisikan (oleh pemancar)
dengan daya yang diterima (oleh penerima).
Dengan memperhitungkan perolehan antena pemancar dan penerima, maka rugi-rugi
lintasan dapat ditentukan sebagai:
Lintasan LOS merupakan lintasan yang dapat diandalkan karena rugi-rugi lintasan yang
rendah. Jika antara pemancar dan penerima tersedia lintasan semacam ini, maka dapat
diharapkan dengan pasti tentang kualitas penerimaan sinyal. Hal inilah yang dimanfaatkan
dalam komunikasi gelombang mikro, dimana masing-masing antena pemancar dan penerima
menggunakan antena parabola dengan perarahan yang tinggi. Yang perlu diperhatikan dalam
pemanfatan lintasan LOS dalam hal ini adalah kenyataan bahwa kedua antena harus benar-
ini tidak terpenuhi maka akan membuat kegagalan
dalam komunikasi, terutama jika lebar-berkas (beamwidth) antena cukup kecil.
Faktor K dan Profil Lintasan
Pengalaman menunjukkan bahwa lintasan propagasi berkas gelombang radio selalu
mengalami pembiasan/pembengkokan (curved) karena pengaruh refraksi(pembiasan) oleh
atmosfir yang paling bawah. Keadaan ini, tergantung pada kondisi atmosfir pada suatu daerah,
yang pada akhirnya bisa diketahui indeks refraksi atmosfir di daerah itu. Karena adanya indeks
refraksi yang berbeda-beda ini, maka bisa diperkirakan kelengkungan lintasan propagasi di atas
permukaan bumi. Akibatnya,kalau dipandang bahwa propagasi gelombang langsung
merupakan line of sight, maka radius bumi seakan akan berbeda dengan radius bumi
sesungguhnya (actual earthradius ). Sebagai gantinya, dalam penggambaran radius bumi dibuat
radius ekuivalen(equivalent earth radius), dengan tujuan sekali lagi agar lintasan propagasi
gelombang radio dapat digambarkan secara lurus.Parameter yang menyatakan perbandingan
antara radius bumi ekuivalen(equivalent earth radius) dengan bumi sesungguhnya (actual earth
radius ), disebut dengan faktor kelengkungan atau faktor K. Dinyatakan : =
Dimana : = radius ekuivalen bumi, dan = radius bumi sesungguhnya.
Pada kondisi atmosfir normal, dalam perhitungan radius bumi ekuivalen biasanya digunakan K =
4/3. Bila kita menggunakan K = 4/3 dan dengan mengalikanradius bumi yang sesungguhnya dengan
harga K tersebut, maka pada waktu memetakan lintasan propagasi gelombang, kita dapat memodifikasi
kurvatur bumi sedemikian rupa, sehingga lintasan radio dapat digambarkan secara garis lurus (straight
line). Gambar di bawah menunjukkan hasil modifikasi kurvatur bumi untuk radius bumi ekuivalen untuk
hargaK = 4/3, yang disebut dengan Profile Lintasan atau Path Profile K = 4/3.
Pada propagasi LOS terdapat daerah yang harus dan wajib terhindar dari halangan, daerah itu
disebut dengan daerah fresnel (fresnel zone).
Daerah Fresnel (Fresnel zone)
Teori difraksi fresnell-kirchoff awalnya dikembangkan untuk menjelaskan difraksi
cahaya yang melalui suatu celah, teori ini berdasarkan prinsip Huygens yang menyatakan
bahwa taip titik yang dilalui gelombang dapat dianggap sebagai sumbar titik gelombang,